• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG BERPIHAK KEPADA PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA BANDUNG. Disusun oleh: Tim STKS Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG BERPIHAK KEPADA PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA BANDUNG. Disusun oleh: Tim STKS Bandung"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun oleh:

Tim STKS Bandung

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

YANG BERPIHAK KEPADA PENYANDANG

DISABILITAS DI KOTA BANDUNG

(2)

A. LATAR BELAKANG

1

• Paradigma penanganan Penyandang Disabilitas berorientasi pada penanganan bebrbasis Hak

2

• Hal ini sesuai dengan UU No.08 Tahun 2016

• Peraturan Presiden No.75/2015 tentang RANHAM

3

• Berkomitmen menghapus Diskriminasi • Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas • Memberikan Kesetaraan

• Menjamin Partisipasi Penyandang Disabilitas

(3)

Lanjutan

3

• Pemerintah Kota Bandung • Perda No 26/2009

• Keselerasan

• Pemberberdayaan

4

• Keberpihakan

• Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas • Aksesibilitas

5

• KEBERFUNGSIAN PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA BANDUG

(4)

B. RUMUSAN MASALAH

PENDAHULUAN

1

• Bagaimana Perencanaan dan Penganggaran yang Berpihak kepada Penyandang Disabilitas di Kota Bandung”?

2

• Bagaimana kajian akademis tentang perencanaan dan

Penganggaran yang berpihak pada Penyandang Disabilitas di Kota Bandung?

3

• Bagamana kajian yang dapat digunakan sebagai bahan untuk

membuat acuan bagi penyusunan perencanaan dan penganggaran di tiap-tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk

mempersiapkan program-program yang berpihak pada hak-hak dan perlindungan bagi penyandang Penyandang Disabilitas dengan

(5)

C. TUJUAN

PENDAHULUAN

• Tujuan dari penyusunan Perencanaan dan Penganggaran yang ini meliputi:

1

• Menghasilkan sebuah kajian akademis tentang perencanaan dan Penganggaran yang berpihak pada Penyandang Disabilitas di Kota Bandung;

2

• Kajian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat acuan bagi penyusunan perencanaan dan

penganggaran di tiap-tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) untuk mempersiapkan program-program yang memiliki keberpihaka pada hak-hak dan perlindungan bagi Penyandang Disabilitas dengan berpijak pada visi dan misi masing-masing SKPD.

(6)

PENDAHULUAN

PRAKTIS

Hasil kajian ini sacara praktis dapat: 1. Memberikan sumbangsih pada

stakeholdesr sebagai dasar

untuk merumuskan Kebijakan dan program tentang

perencanaan dan

penganggaran yang berpihak pada Penyandang disabilitas 2. Menyusun perencanaan dan

penganggaran yang berpihak pada Penyandang disabilitas

TEORITIS

Hasil kajian ini secara teoritis diharapkan dapat:

1. Memberikan dasar analisis konseptual penrencanaan dan penganggaran yang berpihak pada penyandang disabilitas

2. Memperkaya konsep

tentang aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.

D. MANFAAT

(7)

KONSEP

BAB II. KAJIAN KONSEPTUAL

• Penyandang Disabilitas ( UU No:08 Tahun 2016

Konsep

• Perencanaan Penganggaran

Konsep

• Aksesibilitas

Konsep

• Kebijakan bagi Penyandang Disabilitas

(8)

KONSEP

KAJIAN KONSEPTUAL

PENYANDAN DISABILITAS:

setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.

PERENCA NAAN PENGANGGARAN :

adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.

AKSESIBILITAS :

Berada di suatu tempat atau fasilitas dan dapat

menggunakannya secara optimal karena lingkungan atau fasilitas itu adaptaif terhadap hambatan dan kebutuhan penyandang disabilitas :

HAK- PENYANDANG DISABILITAS

hidup; bebas dari stigma; privasi; keadilan dan perlindungan hukum; pendidikan; pekerjaan, kewirausahaan, dan

koperasi; kesehatan; politik; keagamaan; keolahragaan; kebudayaan dan pariwisata; kesejahteraan sosial;

Aksesibilitas; Pelayanan Publik; Perlindungan dari bencana; habilitasi dan rehabilitasi; Konsesi; pendataan;hidup secara mandiri dan dilibatkan dalam masyarakat; berekspresi, berkomunikasi, dan memperoleh

informasi;berpindah tempat dan kewarganegaraan; dan bebas dari tindakan

Diskriminasi, penelantaran, penyiksaan, dan eksploitasi.

(9)

Definis Operasional Sumber Data Penentuan Lokasi Teknik Pengumpulan Data o Perencanaan Penganggaran o Penyamdang Disabilitas o Aksesibilitas  Primer : Responden Sekunder : Studi Dokumentasi Kriteria Bertujuan: Purposive

Studi Dokumentasi /Literatur Studi Lapangan FGD

III. METODE

Deskripsi Analisis Uji Validitas Reliabilitas

V: Muka

R : Alpha Crobach

Teknik Analisa Data

Kualitatif

(10)

BAGIAN IV. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

(11)

. Kanjjian

0% 0% 0% 0% 0% 0%

TINGKAT PENDIDIKAN RESPONDEN

0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% KEPEMILIKAN IJAZAH

Pelaksanaan program dan kebijakan yang berpihak kepada Penyandang disabilitas telah dilaksanakan : Adanya Anggaran di masing-masing SKPD/Instansi yang

berkaitan dengan PD, walaupun belum optimal dan belum melibatkan partisipasi aktif dari berbagai organisasi

penyandang disabilitas dalam penrencanaannya

 Pemerintah Kota Bandung telah memberikan dukungan kepada Penyandang Disabilitas mulai tingkat kota sampai kelurahan, kader, dan keluarga Penyandang Disabilitas. Hal ini ditandai : Anggaran di SKPD, RBM, Perda, Penghargaan.

 1 % dari pekerja yang ada kepada pengusaha yang mempekerjakan 100 pekerja  Program Pelatihan dan Keterampilan PD

(12)

B. Kajian Akademis tentang Perencanaan dan

Penganggaran yang Berpihak pada

Penyandang Disabilitas

• Perencanaan dan Penganggaran yang Berpihak pada

Penyandang Disabilitas mengacu pada Undang-Undang

Nomor 08 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas,

Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2015 tentang

RANHAM, Prepres Nomor 02 Tahun 2015 tentang RPJM

dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang

CRPD yang pada dasarnya untuk meningkatkans”

dengan memperhatikan inklusivitas Penyandang

Disabilitas dan perluasan jangkauan pelayanan bagi

Penyandang Disabilitas.

(13)

Arah kebijakan dan strategi bagi Penyandang

Disabilitas dalam RPJMN 2015-2019

adalah:”Peningkatan inklusivitas Penyandang

Disabilitas yang menyeluruh pada setiap aspek

penghidupan” dengan :

1. Meningkatkan advokasi terhadap peraturan dan

kebijakan di tingkat pusat dan daerah bagi

Penyandang Disabilitas

2. Mengembangkan fasilitas, mekanisme, dan

kapasitas tenaga pelayanan publik agar dapat

diakses oleh Penyandang Disabilitas

(14)

3. Mengembangkan perlindungan sosial melalui

skema manfaat bagi Penyandang Disabilitas

miskin berbasis keluarga, pelatihan vokasi.

Peningkatan kesempatan kerja, serta

pemberdayaan ekonomi dan kredit usaha

4. Sosialisasi, edukasi, dan lingkungan

penghidupan yang peduli Penyandang

Disabilitas.

(15)

C. Perencanaan dan Penganggaran di Satuan

Kerja Perangkat Daerah

Upaya yang dapat dilakukan dalam mendukung

Perencanaan yang Berpihak kepada Penyandang

Disabilitas harus memperhatikan pada:

1. Menekankan pada kesederhanaan dan keamanan,

sehingga dengan mudah dapat digunakan oleh

setiap orang terutama yang memiliki keterbatasan

(Penyadang Dsisabulitas)

2. Mengakomodasi pilihab dan kemampuan semua

orang (misalkan :toilet yang dirancang untuk dapat

diakses oleh semua orang baik dengan disabilitas

atau tidak, laki-laki atau perempuan.tua atau

muda, menggunakan tangan kanan atau tangan

kiri)

(16)

3. Mengedapankan kepraktisan, tidak membutuhkan

waktu lama untuk dapat memanfatkan fasilitas

(Misalkan: Kartu dengan huruf

braille

atau disertai suara

panduan dan visual untuk membuka pintu hotel,

mengakses transportasi umum, pero dsb)

4. Informasi yang diberikan efektif untuk semua orang

tanpa melihat kondisi (misalkan: terdapat petunjuk

sederhana yang saiostematis agar dapat diakses oleh

Peanyandang Disabilitas rungu wicara atau Disabilitas

Netra.

5. Didesain dibuat dengan toleransi tinggi, sehingga

mampu mengatasi kesalahan tanpa mencelakakan

pengguina

(17)

6. Bersifat otomatios, sehingga para pengguna

tidak perlu melakukan kegiatan fisik maksimal

yang membuat lelaha untuk memanfaatkan

fasilitas tersebut

7. Ukuran dan ruang yang sesuai, sehingga

mudah diraih dan digunakan oleh siapaun, baik

ketika duduk atau berdiri, orang yang pendek

maupun tinggi dan seterusnya.

(18)

D.

Kebijakan SKPD yang Berpihak

Kepada PD

Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran yang

berpihak kepada Penyandang Disabilitas: telah

dilaksanakan

Namun

belum Menyangkut:

Mobilitas dalam lingkungan: akomodasi.

Transportasi, Rambu Lalu Lintas, Ramp, Yellow Line

(aturan belun sesuai), Trotoar

Sarana dan Prasanan/Fasilitas Umum: Pelayanan

umum RS, Kantor2, Terminal Pasar, Toilet dll

(19)

Belum diterimanya lingkungan yang ramah dan

berpihak kepada PD karena ada

3 (tiga) faktor utama yaitu:

1. faktor pendidikan;

2. faktor aksesibilitas; dan

(20)

Adanya Dukungan dari Pemerintah Kota Bandung (Kajian

Perencanaan dan Penggagaran)

• SKPD sudah berpihat, anggaran ditingkatkan

• Sudah terbangun perlindungan, dan pemenuhan

penyandang disabilitas dalam aspek sosial, ekonomi,

politik, dan budaya, untuk menciptakan masyarakat

inklusi penyandang disabilitas, walaupun belum

sepenuhnya dan belum komprehensif

• Ada rencana mengoptimalkan kebijakan dan program

yang berpihak kepada Penyandang Disabilitas.

(21)

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

o

Kota Bandung merupakan Kota yang

memberikan perhatian pada pembangungan

yang responsip dan ramah terhadap

Penyandang Disabilitas. Hal ini terbukti

dengan melakukan pekerjaan Kajian

tentang: ”Perencanaan dan Penganggaran

yang Berpihak Kepada Penyandang

Disabilitas Di Kota Bandung”.

o

Kebijakan dan Program yang berpihak

(22)

REKOMENDASI

PENUTUP

• Pemerintah Kota Bandung dalam

menjalankan amanat konstitusi UUD 1945,

Undang-Undang Nomor 08 Tahun 2016

tentang Penyandang Disabilitas, serta

peraturan perundang-undangan lainnya,

dalam rangka mempercepat pemenuhan

hak-hak dasar Penyandang Disabilitas

(23)

• Melibatkan Penyandang Disabilitas dalam Musrenbang

di setiap tingkatan dengan Kelurahan,

Kecamatan,Musrenbang Kota, yang mencantumkan

kepesertaan perwakilan kelompok Penyandang

Disabilitas.

Memperluas sekolah inklusi dan layanan

inklusi di semua tingkat satuan pendidikan

(SD, SMP, dan SMA/SMK)

Menyediakan akses fisik ramah disabilitas di

unit layanan publik (fasilitas kesehatan,

Kantor Dukcapil, Kantor Dinas Sosial,

Kantor Kecamat, Kantor Kelurahan, dan

Fasilitas umum lainnya).

(24)

• Melibatkan Penyandang Disabilitas dalam Musrenbang

di setiap tingkatan dengan Kelurahan,

Kecamatan,Musrenbang Kota, yang mencantumkan

kepesertaan perwakilan kelompok Penyandang

Disabilitas.

Memperluas sekolah inklusi dan layanan

inklusi di semua tingkat satuan pendidikan

(SD, SMP, dan SMA/SMK)

Menyediakan akses fisik ramah disabilitas di

unit layanan publik (fasilitas kesehatan,

Kantor Dukcapil, Kantor Dinas Sosial,

Kantor Kecamat, Kantor Kelurahan, dan

Fasilitas umum lainnya).

(25)
(26)

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan jumlah skor dan kategori dalam pencapaian kinerja divisi Quality Assurance terus terjadi hinga data terakhir yang didapatkan oleh penulis yaitu pada Triwulan

Untuk mendapatkan keputusan yang optimal dalam penyelesaian masalah dengan menggunakan linear programming, langkah pertama yang harus dilakukan

Hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa ³ Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas produk pembiayaan murabahah yang telah diterapkan oleh

Simkin dalam buku Accounting Information Sistems Concept and Practise For Effective Decision Making (New York : John Willey & Sons, second edition, 1984, halaman 4) :

Salah satu cara untuk mengurangi risiko kebakaran pada lahan gambut yang direklamasi (Takahashi, 2000) adalah dengan mempertahankan tinggi muka air tanah di

Penegakan hukum terhadap korupsi – dalam hal putusan (vonis) hakim – tidak dapat dilepaskan dengan adanya faktor-faktor yang menentukan dalam proses penangannya di pengadilan,

Tolak ukur yang sering dipakai untuk mengukur nilai perusahaan adalah price book value, yang dapat diartikan sebagai hasil dari perbandingan antara harga saham

Berdasarkan deskripsi di lapangan dan data yang diperoleh, penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap hasil belajar mata pelajaran