• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. selalu memiliki persediaan (inventory). Menurut pendapat Zulfikarijah (2005, p4),

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. selalu memiliki persediaan (inventory). Menurut pendapat Zulfikarijah (2005, p4),"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

6

LANDASAN TEORI

2.1 Persediaan

2.1.1 Definisi Persediaan

Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang perdagangan dan juga pabrik selalu memiliki persediaan (inventory). Menurut pendapat Zulfikarijah (2005, p4), persediaan adalah stock bahan baku yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau memuaskan konsumen. Jenis persediaan meliputi : bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

Jadi persediaan (inventory) adalah persediaan berbagai jenis barang atau sumber daya yang digunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk memfasilitasi produksi atau memuaskan permintaan konsumen.

Persediaan dimiliki hampir seluruh bentuk entitas bisnis manufaktur dalam bentuk persediaan bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi. Bagi bentuk entitas non manufaktur, persediaan yang dimiliki dalam jumlah yang lebih kecil atau setidaknya dalam bentuk persediaan perlengkapan perusahaan yang mendukung kegiatan operasionalnya, jika hal tersebut tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh terhadap tingkat performa yang diberikan bagi pengguna jasa atau pelanggan atau juga masyarakat yang dilayani, apalagi jika unit usaha tersebut menyadarkan pada pengelolaan persediaan sebagai sumber pendapatannya seperti bentuk perusahaan gudang. Bentuk persediaan yang tidak dikelola dengan baik akan tercermin dalam bentuk sebagai berikut :

(2)

1. Persediaan yang menumpuk di gudang, hal itu menunjukkan ketidakefisienan karena menumpuknya investasi perusahaan yang tertanam dalam bentuk barang.

2. Barang yang tertumpuk mengakibatkan bertambahnya biaya penyimpanan, ruang penyimpanan, serta resiko rusak dan tidak laku juga meningkat.

3. Pelanggan akan berkurang dikarenakan kinerja perusahaan yang menurun karena tidak mampu bersaing dan beroperasi secara efisien.

2.1.2 Definisi Sistem Persediaan

Dalam bidang operasional dibutuhkan sistem pengendalian persediaan, sistem dapat meliputi cara untuk mencatat transaksi dan untuk memonitor kinerja manajemen persediaan. Sistem pengendalian persediaan dapat menggunakan manual atau komputer atau juga kombinasi keduanya. Saat ini banyak sistem persediaan yang dikomputerisasikan kecuali persediaan yang jumlahnya sangat sedikit dan harganya tidak terlalu mahal karena biaya sistem komputer lebih mahal daripada manual. Sistem pengendalian kualitas baik yang menggunakan komputer ataupun manual memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Menghitung transaksi

Setiap sistem persediaan membutuhkan metoda pencatatan yang harus mendukung kebutuhan akutansi dan fungsi manajemen persediaan, karena untuk mencatat persediaan masuk, persediaan keluar, dan sisa persediaan serta pembayaran.

2. Mengatur keputusan persediaan

Sistem persediaan menyatukan aturan keputusan untuk menentukan kapan dan berapa banyak pemesanan.

(3)

3. Pelaporan perkecualian

Pada saat aturan keputusan persediaan otomatis berada dalam sistem, maka perkecualian akan dilaporkan pada manajemen. Perkecualian ini meliputi ramalan yang tidak tepat, pembelian pesanan yang terlalu besar yang telah dihasilkan, kehabisan persediaan yang telah mencapai persediaan yang telah ditentukan

4. Ramalan

Keputusan persediaan dapat didasarkan pada permintaan peramalan. 5. Laporan manajemen puncak

Sistem pengendalian kualitas dapat menghasilkan laporan untuk manajemen puncak seperti halnya manajer persediaan dan laporan tersebut dapat membantu dalam pembuatan kebijkan persedian yang lebih luas dari sebelumnya.

2.2 Produksi

Semua perusahaan menjalankan bisnisnya dengan memproduksi suatu barang atau menyediakan jasa. Khususnya bagi perusahaan yang bergerak di sektor industri dan berbentuk pabrik, tentu proses produksinya merupakan kegiatan utama dalam menjalankan bisnisnya. Agar jalannya bisnis berhasil perlu diketahui kuantitas yang tepat, dan sumber daya manusia dengan subtitusi optimal, juga input lainnya, seperti biaya produksi dan perubahan biaya produksi tersebut (Baye, 2009).

Menurut McGuigan, Moyer, & Harris (2005, p296), fungsi produksi adalah sebuah model matematika, penjadwalan (tabel) atau graf yang berhubungan dengan kuantitas maksimum output yang dapat dikerjakan, yang dapat dihasilkan dari pemberian sejumlah input.

(4)

Menurut Baye (2009) faktor paling utama dalam pengendalian produksi adalah struktur pasar (market structure). Struktur pasar itu sendiri dapat didefinisikan sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan manajerial, termasuk jumlah perusahaan yang bersaing dalam satu pasar, ukuran perusahaan, teknologi, kesepakatan harga, permintaan, dan hubungan dengan perusahaan lain.

Semua industri sangat tergantung pada permintaan pasar terhadap produk yang diproduksi oleh industri tersebut. Bila permintaan relatif besar, maka perusahaan perlu memproduksi produk dengan jumlah yang dapat memenuhi jumlah yang diminta.

2.3 Peramalan

Peramalan merupakan bagian terpenting bagi setiap perusahaan bisnis dalam pengambilan keputusan manajemen yang sangat signifikan. Peramalan menjadi dasar bagi perencanaan jangka panjang perusahaan. Pada bagian pemasaran, peramalan penjualan dibutuhkan untuk merencanakan produk baru, kompensasi tenaga penjual, dan beberapa keputusan penting lainnya. Selanjutnya pada bagian produksi dan operasi menggunakan data-data peramalan untuk perencanaan kapasitas, fasilitas, produksi penjadwalan, dan pengendalian persediaan.

Pengertian peramalan menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006) peramalan (forecasting) adalah seni atau ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan. Jadi, peramalan dapat diartikan sebagai penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasikan nilai yang akan datang. Untuk membuat peramalan dimulai dengan menggunakan data dari waktu yang lalu dengan mengembangkan pola data dengan asumsi bahwa pola data waktu yang lalu itu akan berulang lagi pada waktu yang akan datang.

(5)

Kegunaan peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang akan terjadi pada saat akan terjadi pada saat keputusan itu dilaksanakan. Keberhasilan dari suatu peramalan ditentukan oleh:

a. Pengetahuan teknik tentang pengumpulan informasi atau data masa lalu, data ataupun informasi tersebut bersifat kuantitatif.

b. Teknik dan metoda yang tetap dan sesuai dengan pola data yang telah dikumpulkan.

Adapun jenis-jenis peramalan berdasarkan sifatnya, dibedakan atas dua macam, yaitu:

a. Peramalan kualitatif

Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasrakan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini sangat penting karena hasil peramalan kualitatif ditentukan berdasarkan pemikiran instuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman penyusunnya.

b. Peramalan kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang berdasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metoda yang akan digunakan dalam peramalan kuantitatif.

2.4 Peramalan dengan Metoda Regresi Linier

Menurut Taha (2002), dalam aplikasi Metoda Regresi Linier ini diasumsikan bahwa terdapat hubungan antara variabel yang ingin diramalkan (variabel tak bebas) dengan variabel lainnya (variabel bebas). Selanjutnya, peramalan ini didasarkan pada asumsi bahwa pola pertumbuhan data historis yang bersifat linier, meskipun

(6)

sebenarnya tidak 100% linier. Pola pertumbuhan ini didekati dengan suatu model yang menggambarkan hubungan-hubungan yang terkait dalam suatu keadaan.

Dalam mengkaji hubungan antara beberapa variabel menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu peneliti menentukan satu variabel yang disebut dengan vaariabel tidak bebas dan satu atau lebih variabel bebas (Fathurahman, 2011).

Formula umum regresi antara suatu variabel tak bebas x dan variabel bebas y dinyatakan dalam bentuk berikut ini:

di mana b0, b1, . . . , bn merupakan parameter yang tidak diketahui. Random error memiliki rata-rata nol dan standar deviasi yang konstan.

Dalam formula paling sederhana dari Metoda Regresi Linier mengasumsikan bahwa variabel tak bebas dibedakan secara linier dengan waktu, sebagai berikut:

konstanta a dan b dihasilkan dari data deret waktu yang diambil dari least square criterion yang mencari untuk meminimalkan jumlah kuadrat dari perbedaan data hasil observasi dengan nilai estimasi. Besaran (yi,xi) merepresentasikan nilai ke I dari kolom data yang merepresentasikan deret waktu , i = 1, 2, 3, … , n, dan didefinisikan sebagai berikuk:

Sebagai jumlah kuadrat dari deviasi antara data hasil observasi dengan nilai estimasi. Nilai dari a dan b berasal dari penyelesaian kondisi meminimalkan S, sebagai berikut ini:

(7)

Setelah dilakukan beberapa manipulasi aljabar, maka didapat solusi sebagai berikut:

Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa perlu menghitung b terlebih dahulu sebelum menghitung nilai a.

Estimasi dari a dan b adalah valid untuk probabilistic yi. Jika yi didistribusikan secara normal dengan standar deviasi konstan, rentang kepercayaan dapat muncul di atas nilai rata-rata dari estimator pada sebagai berikut:

merepresentasikan deviasi antara data hasil observasi ke I dan nilai estimasi dari variabel tak bebas.

Dapat dicoba seberapa baik estimator linier dapat dimasukkan ke dalam kolom data dengan menghitung koefisien korelasi, r, dengan menggunakan formula:

(8)

Dimana -1 ≤ r ≤ 1.

2.5 Linear Programming

Linear programming merupakan model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber terbatas secara optimal. Masalah tersebut muncul jika seseorang diharuskan memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukan, dimana masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas. Secara sederhana, diambil sebuah contoh bagian produksi suatu perusahaan yang dihadapkan pada masalah penentuan tingkat produksi masing-masing jenis produk dengan memperhatikan batasan faktor-faktor produksi dan permintaan untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya yang minimal.

Linear Programming (LP) adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber yang terbatas diantara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara terbaik yang mungkin dilakukan (Abbas, 2008). Pengalokasian itu akan muncuk manakala seseorang harus memilih tingkat aktivitas tertentu yang bersaing dalam hal penggunaan sumber daya langka yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut.

Linear Programming menggunakan model matematis untuk menjelaskan persoalan yang dihadapinya. Sifat linier disini member arti bahwa seluruh fungsi matematis dalam model ini merupakan fungsi yang linier sedangkan kata “programa” merupakan sinonim untuk perencanaan. Dengan demikian, programa linier adalah perencanaan aktivitas untuk memperoleh suatu hasil yang optimum, yaitu suatu hasil

(9)

yang mencapai tujuan terbaik diantara seluruh alternative yang fisibel (Merlyana dan Abbas, 2008).

Liniear programming (Pangalajo, 2009) adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memaksimalisasi keuntungan, namun karena terbatasnya sumber daya, maka dapat juga perusahaan meminimalkan biaya. Sedangkan menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006, p588), linear programming adalah suatu teknik matematik yang didesain untuk membantu para manajer operasi dalam merencanakan dan membuat keputusan yang diperlukan untuk mengalokasikan sumber daya.

2.5.1 Persyaratan Sebuah Linear Programming

Semua persoalan linear programming mempunyai empat sifat umum, yaitu sebagai berikut:

1. Persoalan linear programming memiliki tujuan untuk memaksimalkan atau meminimalkan kuantitas, biasanya berupa laba atau biaya. Sifat ini disebut fungsi tujuan dari suatu masalah linear programming. Tujuan utama suatu perusahaan pada umumnya untuk memaksumalkan laba jangka panjang.

2. Adanya batasan ataupun kendala yang membatasi tingkat sampai di mana sasaran dapat dicapai. Contohnya, keputusan untuk memproduksi berapa banyak unit dari tiap produk, dibatasi oleh tenaga kerja dan permesinan tersedia. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan atau meminimalkan suatu kuantitas bergantung kepada sumber daya yang jumlahnya terbatas.

3. Harus ada beberapa alternatif tindakan yang dapat diambil. Contohnya, jika suatu perusahaan menghasilkan produk-produk berberda, manajeman dapat

(10)

menggunakan linear programming untuk memutuskan bagaimana cara mengalokasikan sumber dayanya yang terbatas, seperti tenaga kerja, permesinan, dan sebagainya. Jika tidak ada alternatif yang dapat diambil maka linear programming tidak dibutuhkan.

4. Tujuan dan batasan dalam permasalahan linear programming harus dinyatakan dalam hubungan dengan pertidaksamaan atau persamaan linier.

2.5.2 Perumusan Model dan Bentuk Umum

Langkah-langkah dalam perumusan model program linier (Wirdasari, 2009) adalah sebagai berikut:

1. Definisikan Variabel Keputusan (Decision Variabel) • Variabel yang nilainya akan dicari

2. Rumuskan Fungsi Tujuan • Maksimasi atau Minimasi

• Tentukan koefisien dari variabel keputusan 3. Rumuskan Fungsi Kendala Sumberdaya

• Tentukan kebutuhan sumberdaya untuk masing-masing peubah keputusan • Tentukan jumlah ketersediaan sumberdaya sebagai pembatas

4. Tetapkan kendala non-negatif

• Setiap keputusan (kuantitatif) yang diambil tidak boleh mempunyai nilai negatif

Untuk mendapatkan keputusan yang optimal dalam penyelesaian masalah dengan menggunakan linear programming, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasikan masalah ke dalam bentuk matematis atau sering disebut pembuatan mode linear programming (Hartanto, 2005). Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merumuskan model linear programming tersebut adalah:

(11)

1. Tentukan variabel keputusan yang akan dicari dan beri notasi dalam bentuk matematis.

2. Tentukan batasan dari variabel keputusan tadi dan gambarkan ke dalam bentuk persamaan linier atau ketidaksamaan linier.

3. Tentukan tujuan yang akan di capai dari variabel keputusan tadi dan gambarkan dalam satu set fungsi linier yang berbentuk maksimasi keuntungan atau minimasi biaya.

Secara umum (Hartanto, 2005), bentuk model linear programming dapat digambarkan sebagai berikut:

maksimum atau minimum dengan batasan . . . Sampai untuk harga

Karena permasalahan linear programming merupakan masalah alokasi, maka perumusan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut (Hartanto, 2005):

Z → nilai tujuan yang akan dicapai.

x1, x2, x3, …, xn → variabel keputusan yang akan dicari.

aij → jumlah resource yang harus dialokasikan pada

setiap kegiatan (j) b1, b2, b3, …, bn → jumlah resource.

cij → nilai dari setiap kegiatan ke (j).

(12)

Setelah melakukan perumusan model linear programming, maka langkah selanjutnya adalah menyelesaikan model linear programming guna mendapatkan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, linear programming dapat digambarkan dalam berbagai bentuk seperti maksimisasi atau minimisasi dan dengan batasan dapat juga berbentuk lebih kecil sama dengan, sama dengan, ataupun lebih besar sama dengan, maka diperlukan suatu bentuk baku yang dapat memnuhi prosedur penyelesaian.

Bentuk baku yang umum (Hartanto, 2005), digunakan untuk menyelesaikan model linear programming:

1. Bentuk standar

Fungsi tujuan (objective function) berbentuk maksimasi atau minimisasi. • Semua kendala digambarkan dalam bentuk persamaan.

• Semua variabel keputusan non-negatif. • Nilai ruas kanan setiap kendala non-negatif. 2. Bentuk kanonik

• Semua kendala berbentuk lebih kecil sama dengan (≤). • Semua variabel keputusan non-negatif.

Fungsi tujuan (objection function) bentuk maksimasi.

Penyelesaian masalah dengan menggunakan linear programming, bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal yang dapat membentuk maksimasi keuntungan dan juga minimisasi biaya. Pengunaaan linear programming pada saat ini sudah cukup luas, misalnya di bidang ekonomi, militer, industri, maupun bidang sosial lainnya. Di samping itu juga dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, maka proses perhitungan penyelesaian dengan linear programming sudah menggunakan komputer, terutama dalam menghadapi persoalan yang memiliki

(13)

variabel cukup banyak, yang jika dilakukan dengan proses perhitungan biasa akan memakan waktu yang cukup lama. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa linear programming merupakan salah satu teknik matematis yang bertujuan untuk mendapatkan keputusan optimal (Hartanto, 2005).

2.6 Software Development Life Circle (SDLC)

Software Develoment Life Circle (SDLC) merupakan siklus pengembangan aplikasi yang meliputi prosedur dan langkah-langkah yang membimbing suatu proyek secara teknis dari awal sampai akhir. Secara garis besar tahapan dibagi menjadi empat kegiatan utama, yaitu analisis, desain, impelemtasi, dan perawatan. Software yang dikembangkan berdasarkan SDLC akan menghasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efisien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan lebih lanjut (Pressman, 2005).

SDLC memiliki banyak bentuk model, salah satu yang terkenal dan sering dipakai adalah model waterfall. Model waterfall diagram prosesnya mirip dengan air terjun yang bertingkat dapat dilihat pada Gambar 2.1 yang meliputi tahapan - tahapan sebagai berikut :

1. Perancangan Sistem (Sistem Engineering)

Perancangan sistem diperlukan untuk bagian dari suatu sistem yang lebih besar nantinya Pembuatan sebuah piranti lunak dapat dimulai dengan melihat dan mencari apa yang dibutuhkan oleh sistem. Dari kebutuhan sistem tersebut akan diterapkan kedalam piranti lunak yang dibuat.

(14)

Merupakan proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak. Untuk memahami dasar dari program yang akan dibuat, seorang analisis harus mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan perancangan antarmuka pemakai piranti lunak tersebut. 3. Perancangan (Design)

Perancangan piranti lunak terbagi atas 4 tahapan penting, yaitu: Struktur data, arsitektur piranti lunak, detil prosedur, dan karakteristik user interface.

4. Pengkodean (Coding)

Pengkodean piranti lunak merupakan proses penulisan kedalam bahasa pemograman agar piranti lunak tersebut dapat digunakan oleh mesin.

5. Pengujian (Testing)

Proses ini akan menguji kode program yang telah dibuat dengan memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan juga bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini pengujian ini dibagi menjadi dua bagian, pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian internal bertujuan menggambarkan bahwa semua statement sudah dilakukan pengujian, sedangkan pengujian eksternal bertujuan untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Proses ini dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh user. Suatu Perubahan akan dilakukan jika terdapat kesalahan dan penyesuaian akan perubahan kebutuhan yang diinginkan user.

(15)

Gambar 2.1 Model waterfall (Pressman, 2005) 2.7 Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi Manusia dan Komputer mempelajari hubungan manusia dengan lima komponen sistem komputer, yaitu perangkat lunak, perangkat keras, manusia, data, dan informasi, serta prosedur. Interaksi Manusia dan Komputer tersebut dititikberatkan pada perancangan dan evaluasi antar muka pemakai.

Interaksi Manusia dan Komputer (Galitz, 2007) adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif.

Sistem yang interaktif terus berkembang menjadi suatu hal yang penting seiring dengan perkembangan dalam penggunaan komputer. Dalam merancang suatu sistem dengan lancer dan sesuai, serta merasa ikut berinteraksi dengan baik dalam penggunaannya. Oleh karena itu, sistem yang baik biasanya merupakan suatu sistem yang mudah untuk digunakan atau bersifat user friendly.

Semua pedoman yang diterapkan dalam suatu perancangan ditujukan kepada semua user (pemakai). Ada tiga jenis kategori user:

1. Novice atau First Time Users (Pemula)

User yang tidak mempunyai pengetahuan perincian device ketika menggunakan sistem komputer, seperti menghapus karakter menggunakan tombol delete,

(16)

backspace. Pengetahuan mengenai konsep komputer sedikit, seperti membuka, menutup file, dan lain-lain.

2. Knowledgeable Intermittent User

User mengetahui konsep komputer, tetapi masih kesulitan menggunakan device. 3. Expert Frequent Users

User mengenal betul rincian device dan konsep komputer. Dalam merancang suatu interaktif, diperlukan rancangan model yang user friendly agar dapat berinteraksi dengan baik dalam penggunaannya.

Menurut Shneiderman (2003), bahwa dalam merancang suatu sistem interaksi manusia dengan komputer haruslah memperhatikan delapan aturan umum yang disebut dengan Eight Golden Rules of Interactive Design, yaitu :

1. Berusaha keras untuk konsisten

Urutan aksi harus konsisten dalam siatuasi yang sama, seperti penggunaan istilah, warna, tampilan, dan jenis huruf sama.

2. Memungkinkan pengguna menggunakan shortcut sesering mungkin

Penggunaan shortcut untuk mengurangi jumlah interaksi dan meningkatkan kecepatan tampilan.

3. Memberikan umpan balik yang informative

Respon balik harus diberikan untuk memberikan informasi kepada user sesuai dengan action yang dilakukannya. User akan mengetahui action apa yang telah dan akan dilakukan dengan respon balik ini. Respon bisa berupa konfirmasi atau informasi atas dasr suatu action.

(17)

Urutan aksi harus diatur dalam grup dimana ada awal, tengah, dan akhir dengan adanya umpan balik yang dapat memberikan pilihan untuk melanjutkan aksi berikutnya.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana

Sistem harus dirancang agar user tidak membuat kesalahan yang serius. Jika user melakukan kesalahan, sistem harus bisa mendeteksi kesalahan dan memberikan instruksi yang sederhana, membangun dan khusus untuk melakukan perbaikan.

6. Mengijinkan pembalikan aksi dengan mudah

Jika memungkinkan, aksi harus bisa dibalik. Cirri ini mengurangi kegelisahan, karena user tahu bahwa kesalahan dapat diperbaiki sehingga mendorong penjelajahan pilihan yang tidak bisa dipakai.

7. Menyediakan kendali internal bagi user

User berinisiatif dalam melakukan aksi daripada menunggu respon dari sistem untuk beraksi.

8. Mengurangi muatan memory jangka pendek

Keterbatasan inganta pada manusia harus ditanggulangi oleh program dengan tidak banyak membuat user untuk melakukan proses penyimpanan memory. 2.8 PHP

Anonym (2011), PHP adalah bahasa HTML-embedded scripting. Berfokus pada server-side scripting. Syntax diambil dari C, Java, dan Perl dengan beberapa fitur PHP yang unik didalamnya. Tujuan dari bahasa ini untuk memudahkan web developer dalam menulis halaman dinamis secara cepat.

(18)

Karena PHP berfokus pada server-side scripting, maka dapat dilakukan berbagai macam CGI program, seperti pengumpulan form data, menghasilkan isi halaman dinamis, atau mengirim dan menerima cookies.

Ada tiga area utama yang digunakan oleh PHP:

1. Server-side scripting, perlu tiga hala untuk menjalankannya. PHP parser (CGI atau model server), web server dan web browser. Web server harus dijalankan dengan PHP yang sudah terinstalasi. Output dari program PHP dapat diakses dengan web browser.

2. Command line scripting, PHP script dapat berjalan tanpa server ataupun browser. Tipe ini biasanya menggunakan cron (pada Linux) atau Task Scheduler (pada Windows). Script ini juga dapat digunakan untuk text processing task yang sederhana.

3. Writing desktop application, dengan menggunakan beberapa fitur tambahan pada aplikasi client-side seperti PHP-GTK maka dapat dilakukan pembuatan aplikasi cross-platform.

Gambar

Gambar 2.1 Model waterfall (Pressman, 2005)

Referensi

Dokumen terkait

Data-data tuturan mengancam muka negatif yang ditemukan dalam kumpulan cerita pendek ini bernada introgasi atau mencampuri urusan mitra tutur, sehingga jelas

Me- mang benar, saya perlu ada paling tidak pun 10% daripada harga pangsapuri tersebut tetapi terdapat beberapa kaedah yang membo- lehkan kita membeli

Lampiran 17 Struktur File kode_pos Lampiran 18 Struktur File pemohon Lampiran 19 Struktur File jalur Lampiran 20 Struktur File kawasan Lampiran 21 Struktur File jenis_reklame

Jika buffer piece memiliki edge yang sudah benar dan semua edge belum pada posisinya, tukar buffer dengan edge lain yang belum pada posisinya.. Tahap ini membawa

UML merupakan model yang dapat digunakan secara luas dalam pemodelan bisnis, pemodelan perangkat lunak dari semua fase pembentukan dan semua tipe sistem, dan pemodelan secara

(ah, jika jumlah modal usaha yang anda miliki tidak menapai angka itu, maka anda masih bisa tetap berbisnis elpiji dengan menjadi sub agen atau pangkalan agen. Sub agen

Pemisahan senyawa atau unsur-unsur yang dikandung sehingga didapatkan berat endapan dapat dilakukan melalui cara pengendapan pada analisis gravimetrik.. Kadar klorida dapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil nilai korelasi hasil ρ : 0,652, dengan tingkat signifikasi 0,000 berarti terdapat hubungan antara minat masuk jurusan