• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan. Laboratorium Farmakologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan. Laboratorium Farmakologi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Manual Prosedur

Tindakan Korektif dan Pencegahan

Laboratorium Farmakologi

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

(2)

Manual Prosedur

Tindakan Korektif dan Pencegahan

Laboratorium Farmakologi

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Kode Dokumen :

Revisi : 0

Tanggal : 27 September 2012

Diajukan oleh : Kepala Laboratorium Farmakologi

Dr. dr. Setyawati Soeharto, M.Kes. Dikendalikan oleh : Ketua GJM

dr. Mahlusil Husnah, Sp.S

Disetujui oleh : Dekan

(3)

DAFTAR ISI Tujuan 1 Ruang Lingkup 1 Tanggung Jawab 1 Definisi 1 Referensi 2

Garis Besar Prosedur 2

Bagan Alir 4

Petunjuk Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan 4

Pemrakarsa Tindakan Korektif 5

Permohonan Pemrosesan Tindakan Korektif 6

Tindakan Pencegahan 7

Tenggat Waktu 7

Lampiran 8

Borang Laporan Audit Internal Auditee 8

(4)

1. Tujuan

Tindakan korektif dan pencegahan bertujuan untuk mempertahankan konsistensi dan perbaikan pengendalian produk dan dokumen-dokumen terkait, guna mencegah terjadinya kembali produk yang tidak sesuai.

2. Ruang Lingkup

Tindakan korektif dan pencegahan yang dijelaskan dalam prosedur ini diterapkan pada setiap proses dan produk yang terdapat dalam masing-masing bidang beserta dokumen yang terkait apabila terjadi ketidaksesuaian.

3. Tanggung Jawab

Kepala Laboratorium dan Sekretaris bertanggung jawab menetapkan berlakunya prosedur ini.

Penanggung Jawab Bidang bertanggung jawab melaksanakan prosedur ini.

Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan tindakan korektif dan pencegahan harus mematuhi prosedur ini.

4. Definisi

a. Produk Laboratorium Farmakologi FKUB adalah layanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, di mana dalam prosesnya terjadi peningkatan nilai (creating value) sesuai dengan manual mutu.

b. Produk tidak sesuai adalah layanan Laboratorium Farmakologi FKUB yang tidak memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kepuasan pelanggan yang diprasyaratkan di manual mutu.

c. Dokumen Mutu adalah dokumen yang digunakan sebagai alat (sarana) untuk menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Dokumen Mutu meliputi MM, MP, IK, Borang Rekaman, dan Dokumen Pendukung. Semua dokumen harus memenuhi standar sistem mutu.

d. Manual Mutu (MM) adalah dokumen yang menjadi panduan implementasi manajemen mutu untuk menunjukkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan produk secara konsisten sesuai dengan persyaratan pelayanan dan peraturan yang berlaku.

e. Manual Prosedur (MP) merupakan dokumen yang berisi tata cara untuk menjalankan suatu proses. MP digambarkan sebagai suatu alur langkah demi langkah kegiatan dalam suatu proses yang dilaksanakan oleh masing-masing penanggung jawab, disertai dengan penjelasan tata cara pelaksanaannya. f. Instruksi Kerja (IK) merupakan dokumen yang menjelaskan pelaksanaan teknis

dari suatu kegiatan yang mendukung prosedur pelayanan.

g. Dokumen adalah informasi dan media pendukungnya (bisa berupa kertas, file elektronik/digital, cakram padat/CD, dll). Dokumen Laboratorium Farmakologi FKUB dibagi menjadi (a) dokumen internal, (b) dokumen eksternal dan (c) rekaman.

h. Borang adalah alat atau instrumen untuk mengumpulkan informasi mengenai kinerja organisasi dalam rangka pengendalian mutu, di mana didalamnya terdapat seperangkat pertanyaan yang sebagian berupa pertanyaan tertutup, dan sebagian lagi berupa pertanyaan terbuka yang dapat dijawab dengan menuliskan jawabannya pada tempat yang disediakan dalam borang dan sebagian lagi memerlukan lembaran tersendiri.

i. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau yang memberikan bukti tentang kegiatan yang dilakukan.

(5)

j. Dokumen Pendukung adalah dokumen-dokumen lain sebagai acuan dalam melakukan kegiatan operasional.

5. Referensi

a. Manual Mutu FKUB (00800 03000).

b. Manual Mutu Laboratorium Farmakologi FKUB.

6. Garis Besar Prosedur

6.1 Petunjuk Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan a. Menyelidiki penyebab ketidaksesuaian.

b. Menganalisis proses, operasi kerja, rekaman mutu, keluhan pelanggan, dsb. c. Mengupayakan tindakan korektif dan pencegahan.

d. Memastikan bahwa tindakan yang diambil telah dilaksanakan secara efektif. e. Melaksanakan dan merekam perubahan prosedur yang diakibatkan dari

tin-dakan korektif, menggunakan Laporan Tintin-dakan Korektif dan Pencegahan. 6.2 Pemrakarsa Tindakan Korektif

a. Dalam mengidentifikasi keperluan tindakan korektif, Penanggung Jawab Bidang terkait harus mengusulkan tindakan korektif.

b. Identifikasi ketidaksesuaian harus lengkap dan terinci, jika memungkinkan, akar penyebab kejadian diidentifikasi sehingga tindakan korektif dapat dilaksanakan dengan tepat.

c. Usulan tindakan korektif akan didiskusikan dengan MR. 6.3 Permohonan Pemrosesan Tindakan Korektif

a. Penanggung Jawab Bidang akan mengkaji setiap usulan tindakan korektif bersama dengan Penanggung Jawab Bidang yang lain guna memastikan bahwa tindakan korektif telah dideskripsikan secara benar dan memadai serta menjelaskan kondisi yang memerlukan tindakan korektif tersebut. b. Untuk kondisi yang memerlukan tindakan korektif, kesepakatan Penanggung

Jawab Bidang beserta tanggal penyelesaiannya akan dicatat dalam Laporan Tindakan Korektif dan Pencegahan.

c. Penanggung Jawab Bidang yang bertanggung jawab harus memastikan bahwa tindakan korektif yang disepakati telah dilaksanakan pada tanggal yang ditetapkan dan menginformasikan kepada Penanggung Jawab Bidang terkait kapan verifikasi dapat dilakukan.

d. Penanggung Jawab Bidang harus melakukan verifikasi terhadap penyelesaian tindakan korektif.

e. Penanggung Jawab Bidang harus menandatangani verifikasi borang Rekaman Ketidaksesuaian dan Laporan Tindakan Korektif dan Pencegahan bila hasil tindakan korektif disetujui dan dilaksanakan secara efektif.

f. Penanggung Jawab Bidang memelihara daftar status guna memastikan usulan tindakan korektif pada semua jenis pekerjaan telah diselesaikan. g. Jika tindakan korektif yang disepakati tidak dilaksanakan, maka akan

dilaporkan kepada MR beserta salinan data pendukung. 6.4 Tindakan Pencegahan

a. Bila tindakan korektif dilaksanakan, perhatian khusus harus diberikan pada tindakan pencegahan untuk mencegah terulangnya ketidaksesuaian.

(6)

b. Tindakan korektif berorientasi pada kondisi sekarang, sedangkan tindakan pencegahan berorientasi ke masa yang akan datang. Tindakan yang dapat direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan antara lain sebagai berikut: (1) Perbaikan Suatu Proses

(2) Perbaikan Dokumentasi (3) Perbaikan Sistem (4) Perbaikan Peralatan (5) Perbaikan Mutu (6) Peningkatan Pelatihan (7) Peningkatan Kesadaran (8) Perbaikan Prosedur

c. Terlepas dari apakah tindakan korektif dan pencegahan diperlukan atau tidak, rapat akan dilaksanakan secara periodik untuk memperbaiki metode dan cara kerja agar mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan. Hasil rapat akan didiskusikan pada rapat tinjauan manajemen.

6.5 Tindakan Korektif dan Pencegahan untuk Keluhan Pelanggan

Ketika ketidaksesuaian produk yang dikeluhkan oleh pelanggan telah diselidiki oleh

MR dan Penanggung Jawab Bidang yang bersangkutan, maka laporan diberikan

ke Kepala Laboratorium yang merupakan penanggung jawab untuk memastikan bahwa keluhan tersebut telah dijawab sampai terdapat kesepakatan dengan pelanggan.

6.6 Rekaman

Salinan Rekaman Ketidaksesuaian dan Laporan Tindakan Korektif dan Pencegahan harus dipelihara oleh MR sebagai rekaman mutu.

(7)

7. Bagan Alir Prosedur

7.1 Petunjuk Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan

Mulai

Menyelidiki

Penyebab

Ketidaksesuaian

Melaksanakan

dan

Merekam

Perubahan

Selesai

PJ

Bidang

Menganalisis proses, operasi

kerja, rekaman mutu, keluhan

pelanggan, dsb.

Mengupayakan Tindakan

Korektif dan Pencegahan

Memastikan

Pelaksanaan

Tindakan

Borang

Daftar

Ketidaksesuaian

PJ

Bidang

PJ

Bidang

PJ

Bidang

PJ

Bidang

(8)

7.2 Pemrakarsa Tindakan Korektif

Mengusulkan

Tindakan

Korektif

Mendiskusikan

Usulan

dengan

MR

Borang

Daftar

Ketidaksesuaian

Laporan

Tindakan

Korektif

dan

Pencegahan

Mengidentifikasi

Ketidaksesuaian

Selesai

Mulai

PJ

Bidang

PJ

Bidang

PJ

Bidang

(9)

7.3 Permohonan Pemrosesan Tindakan Korektif

Mengkaji

Usulan

Tindakan

Korektif

Memastikan

Pelaksanaan

Verifkasi

Melaporkan

kepada

MR

Melakukan

Verifikasi

Membuat

Kesepakatan

Tanggal

Penyelesaian

Memelihra

Daftar

Status

Selesai

Borang

Daftar

Ketidaksesuaian

Mulai

Laporan

Tindakan

Korektif

dan

Pencegahan

Koordinator

Bidang

Koordinator

Bidang

Koordinator

Bidang

Koordinator

Bidang

Koordinator

Bidang

Koordinator

Bidang

(10)

7.4 Tindakan Pencegahan

7.5 Tenggat Waktu

Tindakan Korektif dan Pencegahan diselesaikan dalam jangka waktu 7 x 24 jam sesudah temuan.

Perbaikan

suatu

Proses

Perbaikan

Sistem

Perbaikan

Peralatan

Perbaikan

Dokumentasi

Perbaikan

Mutu

Peningkatan

Pelatihan

Peningkatan

Kesadaran

Perbaikan

Prosedur

Selesai

Mulai

(11)

Lampiran

1. Borang Laporan Audit Internal Auditee Audit ke : ... Bulan/Tahun : ... No. Temuan Tanggal Temuan Kategori Temuan Status

Temuan Auditor Teraudit

Bidang yang diaudit Uraian Ketidakses uaian Tindakan Perbaikan Target Waktu Selesai Verifikasi Status Akhir (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Malang, Management Representative ... NIP

(1) Nomer temuan (2) Tanggal temuan (3) Kategori temuan: KTS, Observasi (4) Status: New, open, closed

(5) Nama Auditor (6) Personil /unit kerja yang diaudit (7) Bidang yang diaudit (8) Deskripsi temuan ketidaksesuaian (9) Tindakan perbaikan yang

dilakukan

(10) Tanggal waktu penyelesaian (11) Verifikasi pada dokumen yang diperbaiki

(12)

2. Borang Laporan Tindakan Korektif dan Pencegahan LAPORAN TINDAKAN KOREKTIF

DAN PENCEGAHAN

No. Dok. Revisi LABORATORIUM FARMAKOLOGI FKUB

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia, Telp: +62-341-569117 ext. 110

http://www.fk.ub.ac.id E-mail: [email protected]

Tgl. Efektif Halaman

Bidang Teraudit Auditor :

Tgl Audit :

No. Temuan :

Uraian Ketidaksesuaian: Kategori:

1. Major 2. Minor 3. Observasi

Penyebab/Akar masalah: Tanda tangan

Auditee

Rencana perbaikan/pencegahan yang dilakukan Auditee: Target Waktu Selesai

Verifikasi:

Status Temuan Tanda tangan MR

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bahan kajian untuk menjadi bahan ajar keperawatan komunitas dan keluarga, khususnya stimulasi peningkatan tingkat kemandirian

Dengan in kami mengundang saudara untuk mengikuti Pembuktian Kualifikasi Pengadaan Jasa Konstruksi dengan Sistem Pemilihan Langsung untuk :. Peningkatan Jalan ruas jalan

Dalam penulisan ini penulis mencoba untuk membantu Koperasi Seraba Usaha Karya Mandiri dalam melakukan perhitungan SHU dan pembuatan laporan, dengan membuat aplikasi data

If you haven’t tried ir and you want to throw a successful tailgating party that no one will ever forget, then this article is for

Pengertian tentang demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (etimologis) dan istilah (terminologis). Secara etimologis demokrasi terdiri dari dua

Selain itu, untuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pelaksanaan tata kelola yang baik pada Indosurya Group, maka telah dibentuk Satuan Kerja Kepatuhan

Penulis bersyukur dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pembelajaran Puisi di Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong: Metode, Media, dan Respon Peserta Didik”, dalam