• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEMOKRASI DAN NOMOKRASI DALAM PRESPEKTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DEMOKRASI DAN NOMOKRASI DALAM PRESPEKTIF"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DEMOKRASI DAN NOMOKRASI DALAM PRESPEKTIF KEDAULATAN

HUKUM DI INDONESIA

MAKALAH

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Mustafa Lutfi S.Pd, S.H, M.H

Disusun Oleh :

- Izzul Fikri Pragamsa ( 17210102 ) - Milda Millati Amalia ( 17210109 ) - Nabila Sakina ( 17210089 )

Kelas 1C AS

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Demokrasi dan Nomokrasi Dalam prespektif Kedaulatan Hukum di Indonesia.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, khususnya dari bapak Mustafa Lutfi selaku dosen pembimbing pada mata kuliah kewarganegaraan. Sehingga kami bisa mengerjakan makalah ini dengan lancar dan tanpa kendala. Maka dari itu kami haturkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan turut andil dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

(3)
(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ketika kita membahas masalah demokrasi, maka kita akan menyelami tentang kedaulatan rakyat. Dimana rakyat ikut serta berperan dalam pembuatan kebijakan publik. Namun persoalanya adalah, apakah cukup hanya dengan demokrasi saja untuk menciptakan suatu Negara yang baik?

Negara demokrasi adalah Negara yang menganut paham kedaulatan rakyat atau yang biasa disebut demokrasi. Kekuasaan yang sesungguhnya adalah milik rakyaat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Tapi lain halnya di Negara kita Indonesia, pelaksanaan kedaulatan rakyat telah diatur dalam sistem konstitusional UUD 1945. Prosedur konstitusional dalam menyelenggarakan kedaulatan rakyat juga ditetapkan dalam hukum dan konstitusi. Oleh karena itu konsep kedaulatan rakyat dan Negara hukum harus berjalan secara beriringan sebagai dua konsep yang sama tujuannya.

Dalam pembahasan makalah kali ini, kami lebih menitik beratkan pada perbandingan antara demokrasi dan nomokrasi dari segi definisi dan penerapannya dalam bebagai pandangan – pandangan para ahli. Sehingga kita harapanya bisa mengetahui kedaulatan apa yang dianut oleh Negara kita ini.

B. Rumusan masalah

 Apa pengertian demokrasi dan nomokrasi secara umum?

 Bagaimana pandangan demokrasi dan nomokrasi menurut pemikiran islam dan barat?

 Bagaimana penerapan demokrasi dan nomokrasi dalam sistem konstitusional UUD 45?

C. tujuan pembahasan

 mengetahui pengertian demokrasi dan nomokrasi secara umum

 mengetahui perbandingan demokrasi dan nomokrasi menurut pemkiran barat dan islam

 mengetahui peranan demokrasi dan nomokrasi dalam UUD 1945

BAB II

LANDASAN TEORI

(5)

Demokrasi merupakan sebuah istilah yang sangat populer. Dimana Kekuasaan yang sesungguhnya adalah milik rakyaat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Menurut etimologi/bahasa, demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu dari

demos adalah “rakyat” dan cratos atau cratein adalah adalah “pemerintahan” atau “kekuasaan”. demokrasi berati pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. pengertian demokrasi secara kompleks adalah suatu sistem pemerintahan yang mengabdi kepada kepentingan rakyat dengan tanpa memandang partisipasi mereka dalam kehidupan politik, sementara pengisian jabatan-jabatan publik dilakukan dengan dukungan suara rakyat dan mereka memiliki hak untuk memilih dan dipilih.1

Sedangkan nomokrasi berkaitan erat dengan ide kedaulatan hukum atau prinsip hukum sebagai kekuasaan tertinggi. Dalam istilah inggris yang dikembangkan oleh A.V. dicey, hal itu dapat dikaitkan dengan prinsip “ rule of law “. Yang sesungguhnya dianggap pemimpin itu adalah hukum itu sendiri, bukan orang. 2

B. Prinsip Demokrasi dan Nomokrasi

Sebagaimana tertuang dalam UUD 1945, ciri Negara yang berdasarkan kedaulatan rakyat dan menjunjung tinggi hukum. Demokrasi merupakan manisfetasi kedaulatan rakyat berupa penyerahan kepada rakyat untuk mengambil keputusan – keputusan politik dalam hidup bernegara. Sementara nomokrasi berupa penyerahan kepada hukum untuk menyelesaikan berbagai pencederaan terhadap demokrasi dan hak-hak rakyat.3

C. demokrasi dan nomokrasi dalam islam

nomokrasi islam adalah genis yang tepat untuk istilah bagi Negara yang tunduk dan taat padaa aturan hukum islam atau syariat. Nomokrasi islam memiliki atau ditandai oleh prinsip-prinsip umum yang digariskan dalam alquran dan dicontohkan dalam sunnah. Diantara prinsip-prinsip itu, maka prinsip musyawarah keadilan dan persamaan merupakan persamaan yang menonjol dalam nomokrasi islam4

1 http://umum-pengertian.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-demokrasi-secara-umum-adalah.html

2 http://urai28imam.blogspot.co.id/2011/03/demokrasi-dan-nomokrasi-dalam-sistem.html

3 Jurnal dinamika hukum vol.11 no.2 mei 2011 halaman 6.

(6)

demokrasi dalam islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia, islam memberikan prinsip-prinsip dasar dan taat nilai dalam mengelola organisasi atau pemerintahan. Alquran dan assunnah dalam permasalahan ini telah mengisyaratkan beberapa prinsip pokok dan tata nilai yang berkaitan dengan kepemimpinan, kehidupan masyarakat, berorganisasi, bernegara termasuk didalamnya system pemerintahan yang notabenenya merupakan kontak social.5

D. Dalil – Dalil Alquran















































































































58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.

59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

(7)

BAB III

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DEMOKRASI

Pengertian tentang demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (etimologis) dan istilah (terminologis). Secara etimologis demokrasi terdiri dari dua kata yang berasala dari bahasa yunani yaitu “ demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratos adalah keadaan Negara dimana dalam system pemerintahannya berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kuasa oleh rakyat.6

Sedangkan pengertian demokrasi secara istilah (terminologis) sebagaimana dikemukakan para ahli sebagai berikut :

a) Menurut Joshep A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.

b) Sidney Hook berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

c) Schmitter dan Terry Lynn Karl menyatakan demokrasi sebagai suatu system pemerintahan dimana pemerintah dimintai tanggung jawab ata tindakan-tindakan mereka diwilayah public oleh warga Negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang terpilih.

(8)

d) Affan Gaffar memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu pemaknaan secara normative (demokrasi normative) dan empiric (demokrasi empiric). Demokrasi normative adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh sebuah Negara. Sedangkan demokrasi empiric adalah demokrasi dalam perwujudannya pada dunia politik praktis.

Dengan demikian makna demokrasi sebagai dasar hidup masyarakat dan bernegara mengandung pengertian bahwa rakyatlah yang memberikan ketentuan dalam maslah-masalah mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan Negara, karena kehidupan tersebut akan menentukan kehidupan rakyat. Dengan demikian Negara yang menganut system demokrasi ialah Negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat. 7

B. Pengertian Nomokrasi

Nomokrasi adalah gabungan dari dua kata yaitu “nomos” yang berarti norma dan “cratos” yang berarti kedaulatan/kekuasaan. Nomokrasi adalah kekuasaan yang didasarkan pada norma atau hukum, nomokrasi berkaitan erat dengan kedaulatan hukum, sehingga memiliki kedudukan yang tertinggi. Dalam konsep nomokrasi, maka terdapat supremasi hukum, persamaan dalam bidang hukum dan pemerintahan, dan juga berlakunya asas legalitas dalam seluruh aspek kehidupan.

Berkenaan dengan nomokrasi hukum lebih dilihat secara formal, dimana hukum sebagai produk yang mengikat setiap warga Negara. Salah satu wujud dari nomokrasi yaitu dengan adanya kekuasaan kehakiman, yang salah satu kewenangannya adalah melakukan pengujian terhadap undang-undang (Judicial Review) yang ditetapkan oleh lembaga legislatif. 8

Dalam istilah Inggris yang dikembangkan oleh A.V. Dicey, istilah nomokrasi sebagai kedaulatan hukum atau sebagai prinsip hukum tertinggi dapat dkaitkan dengan prinsip rule of law yang berkembang di Amerika Serikat menjadi jargon the Rule of Law,

7 Prof.Dr.Azyumardi Azra, MA, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2005) hlm.110-111

(9)

and not of Man. Yang sesungguhnya dianggap sebagai pemimpin adalah hukum itu sendiri, bukan orang.

Kemudian jika kita ambil kesimpulan dari berbagai pendapat mengenai Negara hukum yang disebut sebagai “nomokrasi”, merupakan Negara dimana kekuasaan tertinggi adalah hukum yang berlaku itu sendiri. Sebagai contoh adalah Negara islam, yang menerapkam sistem nomokrasi islam. Perlu kita ketahui bahwa negara islam bukan merupakan Negara yang berdiri karena alasan teologis (teokrasi). Karena menurut para ahli hukum islam berpendapat bahwa penyebutan teokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang mengakui Tuhan atau dewa sebagai penguasa dekat. Sehingga teokrasi lebih cocok diberikan kepada negara yang dipimpin oleh Vatikan, seperti yang pernah terjadi di Roma. Ajaran Islam sangat egaliter dan mengutamakan persamaan (equity), sehingga tidak mungkin dapat dibenarkan sekelompok ahli agama mengklaim diri mereka sebagai wakil Tuhan untuk dapat berkuasa dalam suatu negara.

Didalam alquran surat Annisa ayat 59 :

ننإإفف منككننمإ رإمنأفلنا يلإوأكوف لفوسكررفلا اوعكيطإأفوف هفلرفلا اوعكيطإأف اونكمفآ نفيذإلرفا اهفيركأف ايف

مإونيفلناوف هإلرفلابإ نفونكمإؤنتك منتكننكك ننإإ لإوسكررفلاوف هإلرفلا ىلفإإ هكودركركفف ءءينشف يفإ منتكعنزفانفتف

الليوإأنتف نكسفحنأفوف ررينخف كفلإذفذ رإخإآلنا

yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

(10)

bahwa yang digunakan bukanlah teokrasi, melainkan nomokrasi islam yang lebih condong pada ketetapan hukum dalam pelaksanaan suatu system pemerintahan.

C. Demokrasi dan Nomokrrasi menurut Pandangan Islam

Ide nomokrasi itu hanya lah salah satu prinsip yang dianut dalam tradisi Islam. Di samping nomokrasi, Islam juga menganut paham demokrasi dan bahkan teokrasi dalam hubungan yang bersifat seimbang. Memang dapat dimengerti banyak orang yang salah paham seakan Islam sama sekali menolak ide demokrasi. Demokrasi dipandang sebagai produk impor dari peradaban barat yang didasarkan atas paham liberalisme dan individualisme yang bertentangan dengan prinsip ajaran Islam. Islam menolak individualisme dan liberalisme yang mengagungkan pemungutan suara mayoritas. Islam lebih mengutamaan prinsip musyawarah untuk mufakat. Karena itu, diyakini oleh banyak kalangan bahwa Islam hanya mengidealkan prinsip nomokrasi, bukan demokrasi seperti yang secara umum diterima di zaman sekarang. Demokrasi yang diidentikkan dengan paham liberalisme hanya mengutamakan kebebasan individu di atas kepentingan bersama, yang oleh karena itu dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.

Namun, sebenarnya, pandangan seperti demikian, disebabkan oleh kesalah pahaman, memang dapat dimengerti banyak orang yang salah paham seakan Islam sama sekali menolak ide demokrasi. Demokrasi dipandang sebagai produk impor dari peradaban barat yang didasarkan atas paham liberalisme dan individualisme yang bertentangan dengan prinsip ajaran Islam. Islam menolak individualisme dan liberalisme yang mengagungkan pemungutan suara mayoritas. Islam lebih mengutamaan prinsip musyawarah untuk mufakat. Karena itu, diyakini oleh banyak kalangan bahwa Islam hanya mengidealkan prinsip nomokrasi, bukan demokrasi seperti yang secara umum diterima di zaman sekarang. Demokrasi yang diidentikkan dengan paham liberalisme hanya mengutamakan kebebasan individu di atas kepentingan bersama, yang oleh karena itu dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.

(11)

ketaatan kepada atasan haruslah diukur oleh sejauh mana atasan itu taat dalam menjalankan aturan hukum atau tidak. Atasan harus menjadi teladan dalam ketaatan kepada aturan hukum. Karena itu, ditegaskan dalam al-Quran, “La tho’ata li makhluqin fi ma’syiati al-khaliq” (Tidak ada ketataan dalam kema’syiatan kepada sang Khaliq).

Manusia wajib tunduk dan taat kepada Rasul, karena beliau selalu tunduk dan taat kepada hukum-hukum Allah sehingga dapat dijadikan teladan dalam rangka ketaatan diri kepada Allah. Karena itu, dapat dikatakan bahwa Islam mengajarkan adanya dua pengertian imam atau pemimpin, yaitu Muhammad dan Al-Quran atau persona dan sistem aturan, atasan dan hukum. Di antara kedua hal itu, yang secara simbolik lebih diutamakan justru adalah yang kedua, yaitu sistem aturan, bukan persona. Yang lebih utama adalah aturan hukum, bukan orang per orang yang menjadi atasan atau pemimpin dalam organisasi negaraatau Banyak orang Islam mempersoalkan bahwa Islam tidak menghendaki ide demokrasi yang bersifat liberal dan mengajarkan prinsip satu orang satu suara. Kesimpulan demikian jelas keliru.

Orang mengeritik ide demokrasi karena kelemahan bawaan yang terdapat dalam prinsip satu orang satu suara tidak membayangkan bahwa kesimpulan mengenai kelemahan itu, sudah menjadi pembicaraan semua ahli sejak dulu sampai sekarang. Semua penganjur ide demokrasi tahu bahwa hal itulah salah satu kelemahan sistem demokrasi. Karena itu, sistem demokrasi disadari sebagai sistem yang mempunyai cacad bawaan. Akan tetapi, para ahli pada umumnya berpendapat bahwa sistem demokrasi dengan segala kelemahannya itu tetaplah merupakan sistem yang paling dapat diandalkan di zaman sekarang. Karena itu, dalam praktik, sistem demokrasi itu harus diimbangi oleh prinsip-prinsip lain, yang secara umum diakui perlunya keseimbangan antara prinsip demokrasi dan negara hukum (democracy and the rule of law). Penerapan prinsip demokrasi mengandung banyak kelemahan, dan karena itu harus diiringi oleh penerapan prinsip negara hukum.

(12)

kekuasaan belaka. Tanpa demokrasi, hukum hanya berfungsi sebaga alat kekuasaan, sehingga kekuasaan negara tidak lagi dapat disebut ‘rule of law’, tetapi berubah menjadi ‘rule by law’, dimana hukum dimanfaatkan hanya sebagai alat kekuasaan belaka.

Karena itu, demokrasi diperlukan untuk memastikan bahwa hukum yang dimaksudkan untuk mengikat publik tidak dibuat secara sepihak oleh penguasa, melainkan dibuat secara demokratis oleh rakyat sendiri melalui para wakilnya di parlemen dan penerapannya dalam praktik juga dilakukan secara transparan dan akuntabel sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.

(13)

Setelah nabi Muhammad wafat, penggantinya ditentukan bersama melalui proses pemilihan yang bersifat umum dan terbuka. Demikian pula pergantian kepemimpinan dari Abubakar Siddik ke Umar ibn Khattab, dari Umar ibn Khattab ke Usman ibn ‘Affan, dan dari Usman ibn ‘Affan ke Ali ibn Abi Thalib, serta dari Ali ibn Abi Thalib ke Mu’awiyah ibn Abi Sofyan, tidak satupun mempertimbangkan factor hubungan darah dengan para pendahulunya seperti di zaman jahiliyah sebelumnya. Mekanisme pergantian kekuasaan yang demikian itu tidak lain merupakan bentuk pemerintahan republik yang biasa dipraktikkan dalam sistem demokrasi modern. Karena itu, dapat dipahami bahwa sistem khilafah dalam tradisi Islam itu bukanlah berbentuk kerajaan, tetapi republik, dimana kepala negara atau kepala pemerintahannya tidak turun temurun.

Namun, terlepas dari hal ini, yang jelas, praktik yang diterapkan dalam sistem pergantian kepemimpinan, setidaknya dalam periode nabi Muhammad dan 4 khalifah pertama, kepala negara/pemerintahan pertama (termasuk nabi Muhammad) tidak didasarkan pada keturunan, melainkan melalui kepercayaan, melalui pemilihan, dan melalui pewarisan yang bersifat demokratis.

Tentang istilah demokrasi dan ‘rule of law’, tentu saja, masyarakat tidak boleh terpaku mengenai asal mula bahasa darimana kedua istilah berasal. Orang tidak boleh menolak ide demokrasi itu semata-mata karena alasan bahwa istilah itu bukan dari bahasa Arab. Istilah demokrasi dan juga nomokrasi memang berasal dari bahasa Yunani. Istilah demokrasi itu malah berkonotasi negative dan tidak disukai. Istilah demokrasi itu baru dianggap baik jauh di kemudian hari, yaitu setelah umat manusia banyak menemukan contoh-contoh praktek yang baik yang antara lain dimulai sejak masa kepemimpinan nabi Muhammad saw. Praktik-praktik yang baik itu terus berkembang dari zaman ke zaman, yang kemudian dinisbatkan dengan istilah demokrasi yang makin lama makin popular, meski disadari juga mengandung banyak kelemahan yang senantiasa diperbaiki dari waktu ke waktu.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Tidak ada hubungan antara status imunisasi dengan kejadian ISPA pada bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso Semarang Tahun 2013, hasil penelitian tidak sesuai

Saran perlu dilakukan analisa lebih lanjut tentang status anemia dan kadar uie yang berpengaruh terhadap prestasi belajar (nilai matematika dan bahasa Indonesia) pada

1. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin yang telah menerima dan menyetujui judul skripsi ini dan mengizinkan penelitian untuk

Keterangan dari Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH saat memimpin upacara corp raport kenaikan pangkat yang digelar di Lapangan Tenis Polres Kebumen pada Jumat (30/12) sore,

PBR akan meningkatkan transparansi penetapan subsidi dan HTJL Dengan konsep PBR akan diperjelas tentang berapa sebenarnya kebutuhan biaya operasional penyediaan listrik

Dari hasil analisis data peningkatan kemampuan motorik halus anak dengan menggunakan metode pemberian tugas melalui kegiatan menganyam pada siklus I diperoleh data 74,7%.. Hal

Data Hasil Analisa WHC Nugget Ayam Petelur Non-Produktif (sebelum pre-frying dan pembekuan)a. Analisis Sidik Ragam

Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa peradaban manusia sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan, sedangkan kualitas pendidikan salah satunya ditentukan oleh