• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasahan. 1. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Permasahan. 1. Latar Belakang Masalah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Permasahan

1. Latar Belakang Masalah

Gereja sebagai suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada Yesus Kristus1 hadir di dunia untuk menjalankan misi pelayanan yaitu melakukan pelayanan kepada warga gereja dan masyarakat yang ada di sekitarnya. Misi pelayanan tersebut adalah sebagai bentuk tanggapan terhadap karya penyelamatan yang telah dilakukan Tuhan Yesus. Gereja hadir di dalam dunia untuk melayani dunia ini, meskipun gereja bukan berasal dari dunia2. Oleh karena itu misi yang dijalankan gereja di dunia harus mempunyai tujuan yang sejalan dengan misi Tuhan Yesus, yang adalah Raja gereja yaitu untuk melayani dan menolong manusia agar dapat mengalami damai sejahtera.

Sebagai suatu bentuk kehidupan bersama religius, gereja melayani warga gereja baik secara komunitas maupun secara individu. Karena warga gereja yang dilayani gereja masih hidup di dalam dunia maka pergumulan hidup yang dihadapi warga gereja pun bermacam-macam. Warga gereja mengalami masalah-masalah yang secara nyata mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain berkaitan dengan masalah kesehatan. Karena itu pelayanan gereja tidak hanya terbatas dengan hal-hal yang berkaitan dengan ritual saja, seperti: ibadah, kebaktian, liturgi, doa 3

, akan tetapi juga mencakup pelayanan yang terkait dengan kesehatan warga gereja.

Diakonia adalah salah satu kegiatan yang dilakukan gereja sebagai wujud kepedulian dan panggilan pelayanan terhadap sesama. Hal itu dilakukan dengan dasar teladan yang telah ditunjukkan Tuhan Yesus selama hidupNya di dunia yaitu melayani manusia. Banyak bentuk diakonia yang dilakukan gereja antara lain : memberikan bantuan berupa bingkisan makan, memberikan bantuan bea siswa dan bantuan-bantuan sosial-ekonomi lainnya. Bentuk kegiatan

1

Sinode GKJ, Pokok-Pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa, (Salatiga: Sinode GKJ, 2005), hal. 29

2

Pdt. Emmanuel Gerrit Singgih, Ph.D, “Hakekat Gereja Melayani”, dalam Diakonia Tantangan Pelayanan Gereja Masa Kini, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), hal 23

3

Pdt. Emmanuel Gerrit Singgih, Ph.D, “Hakekat Gereja Melayani”, dalam Diakonia Tantangan Pelayanan Gereja Masa Kini, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), hal 21

(2)

lain yang sering dilakukan adalah memberikan bantuan pelayanan kesehatan dengan jalan membuat klinik kesehatan. Pembuatan klinik kesehatan tersebut adalah salah satu upaya yang dilakukan gereja untuk melayani warga gereja, khususnya dalam bidang kesehatan.

GKJ Wonosari pernah mengadakan pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi warga gereja. Pelayanan kesehatan ini diwujudkan dalam bentuk sebuah klinik kesehatan. Klinik kesehatan tersebut mengambil lokasi di sekitar lingkungan gereja. Pelayanan dilakukan setiap hari Minggu, mulai pukul 08.00 – 10.00. Pelayanan yang dilakukan di klinik kesehatan tersebut berupa pemeriksaan kesehatan, tekanan darah, berat badan dan pemberian obat. Tenaga yang melayani adalah warga gereja GKJ Wonosari yang berprofesi sebagai dokter dan perawat yang pengaturannya dikoordinasi oleh anggota majelis gereja.

Akan tetapi klinik kesehatan yang pernah dibuat GKJ Wonosari tidak berfungsi lagi hingga saat ini. GKJ Wonosari sudah tidak memberikan pelayanan kesehatan kepada warganya. Majelis GKJ Wonosari belum menunjukkan tanda-tanda untuk mengupayakan lagi dilakukannya pelayanan kesehatan bagi warga gereja. Padahal dalam beberapa bulan terakhir, di dalam warta jemaat banyak ditulis nama-nama warga gereja yang sedang sakit dan minta untuk didukung dalam doa. Setiap minggu rata-rata tercatat 10 nama warga gereja yang sakit dan minta didoakan.

Warga gereja yang dilayani GKJ Wonosari terdiri dari manusia yang memiliki kehidupan secara individu dan secara sosial. Dalam diri manusia terdapat tiga segi yaitu : pertama: manusia sebagai soma, yaitu: tubuh / fisik / badan ; kedua : manusia sebagai psyche, yaitu manusia sebagai suatu oknum yang dapat merasa, beremosi, berpikir ; dan ketiga : manusia sebagai

makluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.4 Karena itu manusia disebut sebagai suatu kesatuan

sosio-psycho-somatis 5. Ketiga segi yang terdapat dalam diri manusia itu perlu mendapat

perhatian dari gereja dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan bagi warganya. Akan lebih lengkap jika pelayanan yang dilakukan gereja memperhatikan juga dimensi spiritual-religius. Kempat dimensi yang terdapat dalam diri warga gereja yaitu: fisikal, psikologis, sosial dan spiritual-religius mempengaruhi kesehatan warga gereja.

4

Drs. M. Bons Strom, “Pelayanan Klinis Pastoral di Rumah Sakit Kristen”, dalam Bunga Rampai tentang Pelayanan Penyembuhan yang Mengutuhkan , (Yogyakarta: RS. Bethesda, tanpa tahun), hal.28-29

5

Drs. M. Bons Strom, “Pelayanan Klinis Pastoral di Rumah Sakit Kristen”, dalam Bunga Rampai tentang Pelayanan Penyembuhan yang Mengutuhkan , (Yogyakarta: RS. Bethesda, tanpa tahun), hal.27

(3)

Bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan hanya dengan mengandalkan tenaga medis, yaitu dokter dan perawat belumlah cukup. Jika hanya mengandalkan tenaga medis, maka pelayanan kesehatan yang dilakukan hanya mampu mencakup masalah fisikal saja. Padahal warga gereja tidak hanya melulu mengalami masalah fisikal, akan tetapi juga mengalami masalah psikologis, masalah sosial, dan masalah spiritual-religius yang berpengaruh terhadap kesehatan. Dimensi-dimensi yang mengalami masalah, yang terdapat dalam diri warga gereja, tidak semuanya dapat diatasi hanya oleh dokter dan perawat. Agar jemaat mengalami penyembuhan yang menyeluruh dan mencapai kesehatan total, maka keseluruhan dimensi yang mengalami masalah, yang terdapat dalam diri warga gereja, harus ditangani secara menyeluruh.

2. Rumusan Masalah

Dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ, dinyatakan bahwa pelayanan adalah bukan merupakan tugas panggilan gereja, tetapi merupakan suatu kemestian yang tidak terhindarkan bagi gereja yang merupakan kehidupan bersama orang-orang percaya di dalam penyelamatan Allah.6 Dengan demikian pelayanan sebenarnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan gereja. Oleh karena itu sudah semestinya orang-orang percaya dan gereja melakukan pelayanan, yaitu dengan memperhatikan, mempedulikan dan menolong sesama7. Bentuk perhatian dan kepedulian terhadap sesama tersebut salah satunya dapat diwujudkan dengan cara memberi perhatian terhadap masalah kesehatan yang dialami warga gereja.

Kenyataan yang terjadi di GKJ Wonosari seperti yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah menjadi keprihatinan bagi penulis. Ketika ada warga gereja yang mengalami masalah, gereja tidak menunjukkan sikap dan tindakan sebagai upaya untuk menolong dan melayani warganya. Warga gereja GKJ Wonosari beberapa mengalami masalah kesehatan, tetapi majelis gereja belum menunjukkan tindakan nyata untuk membuat program kegiatan yang berkaitan dengan masalah kesehatan.

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tanggapan GKJ Wonosari terhadap masalah kesehatan yang dialami warga gereja?

6

Sinode GKJ, Pokok-Pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa, (Salatiga: Sinode GKJ, 2005), hal. 34

7

(4)

2. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan yang mengupayakan kesembuhan holistik?

3. Mengapa GKJ Wonosari perlu mengupayakan pemberian pelayanan kesehatan bagi warga gereja secara holistik?

4. Apa kendala-kendala bagi GKJ Wonosari untuk mengupayakan pelayanan kesehatan holistik bagi warga gereja?

Penulis memilih GKJ Wonosari sebagai tempat penelitian karena di gereja ini dulu pernah membuat klinik kesehatan yang ditujukan bagi warga gereja, akan tetapi pada waktu sekarang klinik kesehatan tersebut tutup. Setelah bertahun-tahun berhenti, sampai sekarang belum ada tanda-tanda dari majelis GKJ Wonosari untuk mengupayakan lagi pelayanan kesehatan.

B. Alasan Pemilihan Judul

1. Rumusan Judul

Berkaitan dengan permasalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis memilih judul skripsi :

PELAYANAN KESEHATAN HOLISTIK

SEBAGAI DIAKONIA DI GKJ WONOSARI

2. Alasan Pemilihan Judul

Pemilihan judul skripsi ini didasari oleh kerinduan penulis agar gereja dapat memberikan perhatian pada warga gereja khususnya di bidang kesehatan. Menurut penulis kesehatan adalah masalah yang penting dan sering dihadapi warga gereja dalam kehidupan sehari-hari, terutama di jaman yang sulit saat ini. Melalui diakonia, gereja diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan guna mengupayakan kesembuhan bagi warga gereja.

Kata “holistik” sendiri dipilih penulis untuk menjelaskan keberadaan warga gereja sebagai manusia yang utuh, yang memiliki dimensi fisikal, psikologis, sosial dan spritual-religius.

(5)

Dimensi-dimensi yang ada dalam diri warga gereja sebagai manusia yang dilayani gereja adalah merupakan satu-kesatuan yang harus diperhatikan dalam melakukan pelayanan kesehatan.

C. Metode Penulisan

1. Metode Penulisan

Dalam skripsi ini penulis mengunakan metode penulisan deskriptif-analitis. Penulis akan memaparkan, lalu kemudian menganalisa data hasil penelitian yang berkaitan dengan permasalahan dalam skripsi.

2. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, pengumpulan data sebagai bahan penulisan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian literatur dan wawancara. Penelitian literatur akan dilakukan dengan membaca buku-buku yang membahas tentang kesehatan. Sedangkan wawancara akan dilakukan dengan anggota majelis dan warga gereja di GKJ Wonosari.

D. Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis memaparkan permasalahan yang terdiri atas latar belakang masalah dan rumusan masalah, alasan pemilihan judul yang terdiri atas rumusan judul dan alasan pemilihan judul, metode penulisan yang terdiri atas metode penulisan dan metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II. KESEHATAN YANG HOLISTIK

Dalam bab ini penulis akan memaparkan dasar yang menunjukkan bahwa kesehatan adalah masalah yang penting yang mengundang perhatian dari banyak pihak. Kesehatan mempunyai penyebab dan dampak yang berhubungan dengan seluruh dimensi manusia yang terdiri dari :

(6)

dimensi fisikal, dimensi psikologi, dimensi sosial dan dimensi spiritual-religius sehingga cara pengatasanya perlu memperhatikan dimensi-dimensi tersebut. Kesehatan yang seperti apakah yang harusnya dimiliki warga gereja agar mereka dapat hidup dengan damai sejahtera, karena kesehatan adalah bersifat holistik.

BAB III. PANDANGAN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI GKJ WONOSARI

Dalam bab ini penulis memaparkan hasil wawancara penulis tentang tanggapan GKJ Wonosari terhadap masalah kesehatan warga gereja, kendala-kendala bagi GKJ Wonosari dalam mengupayakan pelayanan kesehatan. Penulis juga akan memaparkan tindakan apa saja yang telah dilakukan GKJ Wonosari berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Hasil wawancara tersebut akan penulis analisa dengan bantuan teori yang sudah dipaparkan di bab II. Penulis juga akan membuat kesimpulan dari hasil analisa.

BAB IV. TINJAUAN TEOLOGIS

Dalam bab ini penulis membuat tinjauan teologis tentang pelayanan kesehatan holistik. Tinjauan teologis ini dapat dipakai sebagai landasan pemikiran tentang pentingnya pelayanan kesehatan holistik bagi bagi warga gereja dipandang dari sudut pandang iman Kristen.

BAB V. PENUTUP

Dalan bab ini penulis akan merumuskan kesimpulan dari semua yamg telah penulis paparkan dalam bab-bab sebelumnya. Penulis mencoba memberikan saran berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan GKJ Wonosari agar pelayanan kesehatan tersebut dapat menjangkau keseluruhan dimensi yang ada dalam jemaat sebagai upaya mencapai kesembuhan secara holistik. Diharapkan saran ini dapat menjadi pertimbangan gereja dalam melakukan kegiatan diakonia bidang kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

Sugiarto, SpPD, KEMD, FINASIM selaku Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan tesis ini,serta memberikan kemudahan penulis

Penerapan komponen teknologi dalam system budidaya padi sawah menyebabkan terjadinya perubahan faktor biotik dan abiotik dalam ekosistim sawah, sehingga

1. Teknik role playing melalui video animasi Nussa dan Rara untuk meningkatkan perilaku akhlakul karimah anak usia dini dilakukan sebagaimana proses dan tahapan

Psoriasis adalah penyakit kulit kronik residif dengan lesi yang khas berupa bercak- bercak eritema berbatas tegas, ditutupi oleh skuama yang tebal berlapis-lapis

Elektron valensi unsur-unsur periode keempat menempati subkulit 3d dan 4s. Hal ini menyebabkan unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat periodik yang

5. Bapak Sony Darmawan, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 9 Malang yang berkenan memberikan ijin untuk melakukan penelitian. Bapak Lutfi Kariyono S.Pd selaku Kepala

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan motivasi belajar

BRI Syariah merupakan tabungan investasi yang dilakukan dengan menggunakan prinsip bagi hasil, prinsip bagi hasil yang dimaksud disini adalah dalam bentuk