SKRIPSI
Diajukan Oleh :
SARAH IVANA NIM. 150802099
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH 1441 H/ 2021 M
iv
terhadap Pusat Layanan Kesehatan. Kepuasan mahasiswa juga sesuatu yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh setiap penyedia layanan, sehingga dengan memberikan pelayanan yang baik maka akan menciptakan sebuah hubungan yang baik dengan mahasiswa karena antara pelayanan dengan kepuasan mahasiswa adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan harus selalu diperhatikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 dimana pelayanan di pusat layanan kesehatan tersebut kurang memuaskan dan bertanggung jawab atas kendala yang dialami pasien atau mahasiswa. Untuk meminimalisir permasalahan tersebut, diharapkan bahwa pelayanan kesehatan di UIN Ar-Raniry lebih ditingkatkan, waktu luang petugas untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan menjaga fasilitas pelayanan yang ada. Dengan adanya pernyataan tersebut, maka peniliti tertarik untuk melihat apakah ada pengaruh pelayanan pusat layanan kesehatan terhadap kepuasan mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan seberapa erat hubungan diantara keduanya. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan penyebaran angket, pengamatan dan dokumentasi. Dengan jumlah sampel sebanyak 156 mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pelayanan kesehatan terhadap kepuasan mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh yaitu sebesar 0,096 dengan keeratan hubungan kedua variabel sebesar 0,9%.
Kata Kunci: Pelayanan Kesehatan, Kepuasan Mahasiswa, Mahasiswa UIN Ar-Raniry
v
Puji syukur dengan segala Rahmat dari Allah SWT peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH PELAYANAN PUSAT LAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA UIN AR-RANIRY BANDA ACEH” Tidak lupa shalawat beriring salam peneliti panjatkan pada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabat beliau.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus peneliti penuhi guna menyelesaikan studi pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Penulisan skripsi ini tidak luput dari hambatan dan air mata yang menyertai prosesnya, namun berkat Allah SWT. segala sesuatu telah dimudahkan melalui tangan-tangan para pembimbing dan sanak keluarga serta teman-teman tercinta yang berkenan membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta yang senantiasa selalu mengirimkan do’a beseeta dukungan kepada peneliti selama menyelesaikan skripsi. Tidak lupa juga rasa terima kasih abang tersayang Risdian Fatahillah, makcik Eni Masnidar, tante Lhia Rahayut Wijaya, serta keluarga besar peneliti yang tidak dapat tersebutkan satu-satu, namun tidak dapat dipungkiri begitu berjasa dalam lainnya perjalanan peneliti mengenyam pendidikan hingga penyelesaian skripsi.
vi Aceh.
2. Dr. Ernita Dewi, S.Ag.,M.Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
3. Eka Januar S.I.P., M.Soc.Sc selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
4. Fakhruddin. S.E., M.M. dan Siti Nur Zalikha, M.Si selaku pembimbing satu dan pembimbing dua yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang ikut membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
6. Hanipah, SKM selaku kepala Pusat Layanan Kesehatan UIN Ar-Raniry kota Banda Aceh.
7. Ismayani, S.Kep selaku Pengadministrasian Pusat Layanan Kesehatan UIN Ar-Raniry yang telah mendamping dan mengarahkan peneliti saat melakukan penelitian di Pusat Layanan Kesehatan UIN Ar-Raniry kota Banda Aceh.
8. Seluruh Pegawai Pusat Layanan Kesehatan UIN Ar-Raniry kota Banda Aceh yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
9. Serta para sahabat terdekat Radhiyatussuraya, Bihuna Bilnafsih, Nur Azizah Siregar, Febby Dewiyan Yayan, dan lain-lain yang selalu memberi dukungan dan motivasi.
vii
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kelemahan, sehingga dengan segala kerendahan hati peneliti harapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Terima kasih.
Banda Aceh, 20 Oktober 2020
Penulis, SARAH IVANA NIM. 150802099
x
LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR DIAGRAM ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 1
1.3. Rumusan Masalah ... 2
1.4. Tujuan Penelitian ... 2
1.5. Manfaat Penelitian ... 2
1.6. Penjelasan Istilah ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1. Penelitian Terdahulu ... 4
2.2. Pelayanan ... 5
2.2.1. Definisi Pelayanan ... 5
2.2.2. Pelayanan Kesehatan ... 6
2.3. Dimensi Kualitas Pelayanan ... 6
2.3.1. Pengertian Kualitas Pelayanan ... 7
2.3.2. Azas-azas Pelayanan ... 8
2.3.3. Pengertian Pelayanan Kesehatan ... 9
2.4. Kepuasan ... 10
2.4.1. Pengertian Kepuasan ... 10
2.4.2. Dimensi Kepuasan ... 10
2.5. Kerangka Pemikiran ... 11
2.6. Hipotesis Penelitian ... 12
BAB III METODE PENELITIAN ... 13
3.1. Desain Penelitian ... 13
3.2. Definisi Operasional Variabel ... 13
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14
3.4. Populasi dan Sampel ... 14
3.5. Sumber Data ... 15
x
3.8.1. Uji Koefisien ... 22
3.8.2. Uji Signifikansi (Uji t) ... 22
BAB IV DATA DAN HASIL PENELITIAN ... 23
4.1. Hasil Penelitian... 24
4.1.1. Gambaran Lembaga/Lokasi Penelitian ... 24
4.1.2. Hasil Pengumpulan Data ... 25
4.1.3. Hasil Pengolahan Data ... 26
4.1.4. Uji Asumsi Dasar ... 27
4.1.5. Uji Asumsi Klasik ... 28
4.1.6. Hasil Analisis Data ... 29
4.2. Pembahasan ... BAB V KESIMPULAN... 30
5.1 Kesimpulan ... 30
5.2 Saran ... 30
x
Tabel 4.2 Tugas pokok dan fungsi poli umum- UGD ... 31
Tabel 4.3 Tugas pokok dan fungsi administrasi ... 32
Tabel 4.4 Tugas pokok dan fungsi apotek ... 33
Tabel 4.5 Daftar nama responden mahasiswa UIN Ar-raniry Banda Aceh . 34 Tabel 4.6 Kelompok responden berdasarkan jenis kelamin ... 35
Tabel 4.7 Kelompok responden berdasarkan jurusan ... 36
Tabel 4.8 Kelompok responden berdasarkan jenis kelamin ... 37
Tabel 4.9 Kelompok responden berdasarkan usia... 38
Tabel 4.10 Kelompok responden berdasarkan status perkawinan ... 39
Tabel 4.11 Kelompok responden berdasarkan pendidikan terakhir ... 40
Tabel 4.12 Karakteristik responden berdasarkan pendapatan perbulan ... 41
Tabel 4.13 Tanggapan responden terhadap pelayanan (X) ... 42
Tabel 4.14 Tanggapan responden terhadap pernyataan A.1 ... 43
Tabel 4.15 Tanggapan responden terhadap pernyataan A.2 ... 44
Tabel 4.16 Tanggapan responden terhadap pernyataan A.3 ... 45
Tabel 4.17 Tanggapan responden terhadap pernyataan A.4 ... 46
Tabel 4.18 Tanggapan responden terhadap pernyataan A.5 ... 47
Tabel 4.19 Tanggapan responden terhadap kepuasan mahasiswa (Y) ... 48
Tabel 4.20 Tanggapan responden terhadap pernyataan B.1 ... 49
Tabel 4.21 Tanggapan responden terhadap pernyataan B.2 ... 50
Tabel 4.22 Tanggapan responden terhadap pernyataan B.3 ... 51
Tabel 4.23 Tanggapan responden terhadap pernyataan B.4 ... 52
Tabel 4.24 Tanggapan responden terhadap pernyataan B.5 ... 53
Tabel 4.25 Uji validitas variabel pelayanan (X) ... 54
Tabel 4.26 Uji validitas variabel kepuasan mahasiswa (Y) ... 55
Tabel 4.27 Uji reliabilitas variabel X dan Y ... 56
Tabel 4.28 Nilai chronbach’s alpha pelayanan kesehatan (X) ... 57
Tabel 4.29 Nilai chronbach’s alpha kepuasan mahasiswa (Y)... 58
Tabel 4.30 Uji normalitas variabel X dan Y ... 59
Tabel 4.31 Uji homogenitas variabel X dan Y ... 60
Tabel 4.32 Uji linearitas variabel X dan Y ... 61
Tabel 4.33 Uji normalitas residual ... 62
Tabel 4.34 Uji multikolinieritas ... 63
Tabel 4.35 Hasil korelasi sederhana... 64
Tabel 4.36 Hasil koefisien determinasi ... 65
x
Diagram 4.3 Persentase jenis kelamin responden ... 58
Diagram 4.4 Persentase usia responden ... 59
Diagram 4.5 Persentase status perkawinan responden ... 61
Diagram 4.6 Persentase pendidikan terakhir responden ... 62
Diagram 4.7 Persentase pendapatan perbulan responden ... 63
Diagram 4.8 Persentase tanggapan responden terhadap pernyataan A.1 ... 66
Diagram 4.9 Persentase tanggapan responden terhadap pernyataan A.2 ... 67
Diagram 4.10 Persentase tanggapan responden terhadap pernyataan A.3 ... 69
Diagram 4.11 Persentase tanggapan responden terhadap pernyataan A.4 ... 70
Diagram 4.12 Persentase tanggapan responden terhadap pernyataan A.5 ... 71
Diagram 4.13 Persentase tanggapan responden terhadap pernyataan B.1 ... 74
Diagram 4.14 Persentase tanggapan responden terhadap pernyataan B.2 ... 75
Diagram 4.15 Persentase tanggapan responden terhadap pernyataan B.3 ... 76
Diagram 4.16 Persentase tanggapan responden terhadap pernyataan B.4 ... 77
x
Gambar 4.2 Struktur organisasi pelayanan poli umun ... 36
Gambar 4.3 Struktur organisasi pelayanan UGD ... 37
Gambar 4.4 Alur pelayanan laboratorium klinik UIN Ar-Raniry ... 40
Gambar 4.5 Alur pelayanan poli umum klinik UIN Ar-Raniry ... 41
Gambar 4.6 Alur pendaftaran di klinik UIN Ar-Raniry ... 43
Gambar 4.7 Alur pelayanan UGD klinik Uin Ar-Raniry ... 44
Gambar 4.8 Alur pelayanan apotek UIN Ar-Raniry... 45
Gambar 4.9 Alur pelayanan poli gigi klinik UIN Ar-Raniry ... 46
Gambar 4.10 Grafik normal P-Plot ... 85
Gambar 4.11 Grafik histogram ... 86
x Lampiran 2 : Surat Keputusan Pembimbing Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 : Surat Balasan Penelitian Lampiran 5 : BiografiPenulis
1
Indonesia sebagai Negara berkembang dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Jumlah penduduk indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, tidak hanya satu atau dua kali yang terdengar bahwa warga dalam kondisi ekonomi yang sangat lemah memiliki penyakit dan tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.1 Saat ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi mahasiswa.
Kepuasan mahasiswa adalah salah satu indikator utama keberhasilan sebuah pelayanan kesehatan, apabila mahasiswa merasa puas maka akan berdampak positif terhadap Pusat Layanan Kesehatan. Hal ini tidak hanya berlaku bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang akan tetapi bagi perusahaan jasa. Kepuasan mahasiswa juga sesuatu yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh setiap penyedia layanan, sehingga dengan memberikan pelayanan yang baik maka akan menciptakan sebuah hubungan yang baik dengan mahasiswa karena antara pelayanan dengan kepuasan mahasiswa adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan harus selalu diperhatikan.2
Dalam pemenuhan kebutuhan tentang kesehatan, masyarakat mengharapkan pelayanan yang prima. Pada saat ini layanan kesehatan yang berkualitas merupakan pelayanan yang mengacu pada yang diutamakan kondisi pasien yang
1 Rahmawati Dewi, Pengaruh Kualitas Pelayanan Pengguna BPJS terhadap Kepuasan Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Islam di RSUD jenderal A.Yani Metro. Thn.2017. 2 Ristiyanti Prasetiyo. dkk, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta, PT Andi Offset, 2004), hlm.
harus di prioritaskan, sedangkan pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam satu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat.3
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 54 ayat 1 yaitu “Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab,aman, bermutu, serta merata dan nondeskriminatif”.4
Menurut pengamatan awal, pengguna jasa layanan kesehatan/mahasiswa pada Pusat Layanan Kesehatan UIN Ar-Raniry di Kota Banda Aceh belum sinergi dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 dimana pelayanan di pusat layanan kesehatan tersebut kurang memuaskan dan bertanggung jawab atas kendala yang dialami pasien atau mahasiswa, misalnya jam operasional pasien disuruh menunggu disaat yang tidak wajar seperti menunggu mereka makan di luar jam istirahat. Dan pasien menunggu bukan karena antrian melainkan mereka punya kegiatan lain.
3 Wahit Iqbal Mubarak, Pengantar Keperawatan Komunitas 1, (Jakarta: CV. Sagung Seto,
2005), hlm.89.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelayanan Pusat Layanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh”.
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini: a. Pelayanan yang bertanggung jawab b. Pelayanan yang memberikan rasa aman c. Pelayanan yang bermutu
d. Pelayanan yang merata e. Pelayanan tanpa deskriminatif 1.3. Rumusan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatasmaka yang menjadi permasalahannya yaitu:
1. Apakah ada pengaruh pelayanan pusat layanan kesehatan terhadap kepuasan mahasiswa?
2. Seberapa besar pengaruh pelayanan pusat layanan kesehatan terhadap kepuasan mahasiswa?
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh pelayanan pusat layanan kesehatan terhadap kepuasan mahasiswa Uin Ar-Raniry Banda Aceh.
2. Seberapa besar pengaruh pelayanan pusat layanan kesehatan terhadap kepuasan mahasiswa Uin Ar-Raniry Banda Aceh.
1.5. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan secara umum, khususnya mengenai pengaruh pelayanan pusat layanan kesehatan terhadap kepuasan mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pelayanan pusat layanan kesehatan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
1.6. Penjelasan Istilah
Pelayanan publik adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima layanan maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.5 Untuk meningkatkan kualitas pelayanan tersebut maka diperlukan bentuk pelayanan publik yang prima. Pelayanan prima adalah pelayanan yang mengungguli, melampaui, melebihi, pelayanan yang diberikan pihak lain.6
Pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, menegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan dan masyarakat. Setiap individu mengharapkan pelayanan kesehatan yang
5 Undang-Undang tentang Pelayanan Publik, Kepmenpan No. 63 Tahun 2003. 6 Undang-Undang tentang Pelayanan Prima, UU No.29 Tahun 2005.
bermutu.7 Menurut Undang-Undang Nomor 63 tahun 2003 Pelayanan publik adalah “suatu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik berupa barang maupun jasa dalam rangka pelaksanaan ketentuan.Sesuai dengan definisi tersebut, pelayanan publik dilakukan oleh instansi-instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah”.8
Kepuasan adalah tingkat kesenangan yang dirasakan sesorang atas peranan atau pekerjaanya dalam suatu pelayanan, dan kepuasan itu sendiri memiliki tingkat rasa puas terhadap individu bahwa mereka akan mendapat imbalan yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan organisasi tempat mereka bekerja. Jadi, kepuasan adalah menyangkut tentang psikologis individu di dalam organisasi, yang di akibatkan oleh keadaan yang ia rasakan dari lingkungannya.9 Demi terciptanya kepuasan penerima layanan maka akan memberi pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup, tanpa adanya kepuasan layanan maka harapan untuk penerima layanan akan sulit tercapai.10
Kepuasan pasien adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan/ pasien dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Kepuasan pasien juga tergantung pada kualitas pelayanan perawat dan juga dokter. Pelayanan adalah semua upaya yang dilakukan perawat sebagai profesi atau
7 Nimas Ayu Rina, dkk. Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan Di Praktek DokterMandiri Dan Klinik Swasta. Vol. 6, No. 2, Thn
2017, hlm. 931.
8 Undang-Undang Menpan Nomor 63 tahun 2003.
9 Hessel Nogi S. Tangkilisan, Manajemen Publik,(PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
Jakarta, 2005), hlm. 164.
10 Florensia Kurnia Puung, dkk. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Pada Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan di Salon dan SPA. Vol. 4, No. 2, Thn 2014, hlm. 106.
profesional untuk memenuhi keinginan pasien dengan jasa yang diberikan. Suatu layanan dapat dikatakan dengan baik apabila ditentukan berdasarkan jasa yang diberikan oleh perawat dan dokter bisa memenuhi kebutuhan pasien, dengan menggunakan persepsi pasien tentang pelayanan yang diterima (memuaskan atau mengecewakan).11
11 Muh. Anwar Hafid, Hubungan Kinerja Perawat Terhdap Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Yankestis Dalam Pelayanan Keperawatan Di RSUD Syech Yusuf Kab.Gowa.
5 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu
Skripsi oleh Raj Mohammad Farhan YN tentang “Pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasan konsumen emersia hotel dan resort Bandar Lampung”. Penelitian ini menyatakan bahwa kontribusi variabel dimensi kualitas pelayanan (X) berperan dalam mempengaruhi Variabel Y (kepuasan konsumen) sebesar 56,6% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Jadi hasil uji t diketahui bahwa variabel dimensi kualitas pelayanan (X) yaitu bukti fisik, empati, daya tanggap, kehandalan, dan jaminan berpengaruh positif terhadap variabel kepuasan konsumen (Y).12
Penelitian kedua dari Nidia tentang “Pengaruh kualitas layanan jasa kesehatan terhadap kepuasan pasien Puskesmas Bara-Baraya Makassar”. Penelitian ini dapat menunjukkan bahwa dimensi kualitas layanan yang terdiri dari tangible, emphaty, reability dan assurancedan berpengaruh terhadap kepuasan pasien, sedangkan responsiveness tidak berpengaruh terhadap kepuasan pasien, dan kualitas layanan yang paling menonjol yaitu reliability.13
12 Raj Mohammad Farhan YN (Pengaruh Dimensi-Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Kepuasan Konsumen Emersia Hotel dan Resort Bandar Lampung).
13 Nidia (Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Puskesmas Sudiang Raya Makassar).
Selanjutnya penelitian dari Bayu Yustisia tentang “Kualitas pelayanan Puskesmas dengan kepuasan pasien lanjut usia studi di Puskesmas Mojowanro Jombang”. Penelitian ini menyatakan bahwa pasien yang berkunjung ke Puskesmas Mojowarno dengan kualitas pelayanan yang diberikan kepada petugas kesehatan adalah yang kurang sebesar 30,6%, cukup sebesar 20,4%, baik sebesar 38,8%, sangat baik sebesar 10,2% dan kepuasan terhadap pelayanan petugas kesehatan adalah tidak puas sebesar 38,8% dan puas sebesar 61,2%. Hasil analisa bivariate dengan uji Mann Whitney diperoleh p value adalah sebesar 0,000<0,05.14
Penelitian diatas membahas tentang pengaruh kualitas pelayanan yang diberikan oleh pusat kesehatan kepada masyarakat (pasien). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pada penelitian ini juga menggunakan pengukuran pengaruh pelayanan pada pusat kesehatan yang merujuk pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Perbedaan penelitian ini terletak pada lokus dan fokus. Pada penelitian ini penulis memilih likasi penelitian di pusat layanan kesehatan di UIN Ar-Raniry dan fokus penelitian ini adalah melihat pengaruh pelayanan kesehatan terhadap kepuasaan masyarakat (mahasiswa) UIN Ar-Raniry. Peneliti mengharapkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat memberikan dampak positif kepada UIN Ar-Raniry dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada mahasiswa UIN Ar-Raniry khususnya agar dapat selalu memberikan masukan
14 Bayu Yustisia, Kualitas Pelayanan Puskesmas dengan kepuasan Pasien Lanjut Usia Studi di Puskesmas Mojowanro Jombang.
untuk perbaikan kualitas layanan kesehatan pada pusat layanan kesehatan di UIN Ar-Raniry.
2.2. Pelayanan
2.2.1 Definisi Pelayanan
Menurut kebutuhannya, masyarakat memerlukan pelayanan dari orang lain. Oleh sebab itu, pelayanan mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pelayanan ini diharapkan bisa terselenggara untuk memenuhi kepentingan umum atau individu, yaitu dengan cara yang tepat dan memuaskan bagi pihak yang dilayani.15
Pelayanan (customer service) secara umum adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima layanan, melalui pelayanan ini keinginan dan kebutuhan penerima layanan dapat terpenuhi.16 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pelayanan adalah sebagai suatu usaha untuk melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani yaitu membantu menyiapkan apa yang menjadi keperluan seseorang.17 Pada dasarnya pelayanan adalah serangkaian kegiatan yang merupakan proses, sebagaimana proses pelayanan berlangsung secara terus-menerus yang berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat, proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain.
15 Isna Septia Rusdi, Pelaksanaan Pelayanan Publik Di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Moyudan Sleman Yogyakarta, hlm. 8.
16 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 22. 17 Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 415.
2.2.2 Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan, adalah setiap bentuk pelayanan atau program kesehatan yang ditujukan kepada perseorangan atau masyarakat yang dilaksanakan secara perseoragan atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi, dengan tujuan untuk memelihara ataupun untuk meningkatkan kualitas kesehatan yang ada.18
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 54 ayat 1 yaitu “penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman, bermutu, serta merata dan nondeskriminatif”.19
Selanjutnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan pasal 1 ayat 4 yang berbunyi upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah dan/atau masyarakat.20
18 Soleh Iskandar, Pelayanan Kesehatan Dalam Meningkatkan Kepuasan Masyarakat Di Rumah Sakit Panglima Sebaya Kabupaten Paser. Vol. 4, No. 2, hlm. 780.
19 Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 54 ayat 1. 20 Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan pasal 1 ayat 4.
2.3. Dimensi Kualitas Pelayanan 2.3.1. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas adalah pemenuhan standar atau persyaratan tertentu, kualitas juga bisa diartikan sebagai upaya untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan secara terus-menrus untuk memenuhi kebutuhan penerima layanan sehingga dapat memuaskan, kualitas juga bermakna sebagai suatu kondisi dinamis dimana yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.21
Untuk mengetahui kualitas pelayanan yang dirasakan secara nyata oleh konsumen, menurut Philip Kotler ada beberapa indikator ukuran kepuasan konsumen yang terletak pada lima dimensi kualitas pelayanan menurut apa yang dikatakan konsumen. Kelima indikator tersebut yaitu:
a. Tangibles : kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran, komputerisasi administrasi, ruang tunggu, tempat informasi.
b. Reliability : kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang terpercaya, dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai prosedur.
c. Responsivess : kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap keinginan konsumen.
d. Assurance : kemampuan dan keramahan serta sopan santun karyawan dalam meyakinkan kepercayaan konsumen.
21 Ludviyatus Sholeha, dkk, Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan di AHASS Sumber Jaya, Vol.12, No.1, hlm.35.
e. Emphaty : sikap tegas tetapi penuh perhatian dari karyawan terhadap kosumen. Yang intinya adalah menunjukkan kepada penerima layanan melalui pelayanan yang diberikan bahwa penerima layanan itu spesial, dan kebutuhan mereka dapat dipahami.22
Menurut Azwar ada beberapa indikator pelayanan di rumah sakit antara lain:
a. Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu angka penggunaan tempat tidur BOR digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu penegembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur.
b. Length Of Stay (LOS) yaitu lamanya dirawat LOS digunaka untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit yang tidak dapat dilakukan sendiri tetapi harus bersama dengan interpretasi BTO dan TOI.
c. Bed Turn Over (BTO) yaitu frekuensi penggunaan tempat tidur bersama-sama indikator TOI dan LOS dapat digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur rumah sakit.
d. Turn Over Interval (TOI) yaitu interval penggunaan tempat tiur bersama-sama dengan LOS merupakan indikator tentang efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek.23
Pada umumnya kualitas jasa tidak dilihat dalam konstruk yang terpisah melainkan secara agregat dimana dimensi-dimensi individu dimasukkan untuk
22 Sudarso Andriansan, Manajemen Jasa Perhotelan, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016),
hlm. 59.
23 Wan Suryani, Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Pada Rumah
mendapatkan kualitas pelayanan yang baik. Menurut Tjipto terdapat lima dimensi utama kualitas pelayanan yaitu:
a. Keandalan adalah kemampuan untuk memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
b. Daya tanggap adalah keinginan para karyawan untuk membantu para penerima layanan dan memberikan layanan dengan tanggap, yaitu seperti motivasi dari karyawan dalam pemecahan masalah yang dihadapi penerima layanan.
c. Jaminan adalah mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh karyawan, bebas dari bahaya, risiko atau keraguan.
d. Perhatian adalah mencakup kemudahan dalam menjalin pertemanan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individu penerima layanan seperti sikap karyawan yang menunjukkan perhatian yang tulus dalam melayani.
e. Bukti Fisik adalah tampilan fisik yang mencakup fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.24
Sunarto mengemukakan tujuh dimensi dasar dari kualitas pelayanan yaitu: a. Kinerja, adalah tingkat absolut kinerja barang atau jasa diidentifikasikan
para konsumen.
b. Interaksi pegawai, yaitu seperti keramahan, sikap hormat, dan kepedulian ditunjukkan oleh pegawai yang memberikan jasa atau barang.
24 Januar Efendi Panjaitan, dkk. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada JNE Cabang Bandung, Vol. 11, No. 2, hlm. 270.
c. Daya Tahan, yaitu rentan kehidupan produk dan kekuatan umum.
d. Ketepatan Waktu dan Kenyamanan, yaitu seberapa cepat produk diserahkan atau diperbaiki, seberapa cepat produk informasi atau jasa yang diberikan.
e. Kehandalan, yaitu konsisten kinerja barang, jasa, dan toko.
f. Estetika, yaitu lebih kepada penampilan luar barang atau toko dan tahan penyajian jasa.
g. Kesadaran akan Merek, yaitu dampak positif atau dampak negatif tambahan atas kualitas yang tampak, yang mengenal merek atau nama tokoatas evaluasi konsumen.25
2.3.2. Azas-Azas Pelayanan
Menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 2009 yaitu tentang azas-azas pelayanan:
a. Kepentingan umum, yaitu mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
b. Kepastian hukum, yaitu mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, keputusan dan keadilan dalam setiap penyelenggaraan negara.
c. Kesamaan hak, yaitu tidak deskriminatif dalam arti kata tidak membeda-bedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.
25 Raj Mohammad Farhan Yn, “Pengaruh Dimensi-Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen Emersia Hotel dan Resort Bandar Lampung”, Thn. 2016,
d. Keseimbangan Hak dan Kewajiban, yaitu pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.
e. Profesional, yaitu mengutamakan keahlian yang berdasarkan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Partisipatif, yaitu mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatika aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.
g. Tidak deskriminatif, yaitu tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.
h. Keterbukaan, yaitu harus membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak deskriminatif.
i. Akuntanbilitas, yaitu dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan masyarakat umum. j. Fasilitas, yaitu penyediaan fasilitas dan sarana prasarana pelayanan
yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik.
k. Ketepatan waktu dan kecepatan, pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang ditentukan.
l. Mudah dan terjangkau, tempat dan lokasi serta sarana pelayanan dan kenyamanan yang memadai termasuk penyedia sarana teknologi telekomunikasi dan informatika. 26
2.3.3. Pengertian Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 pasal 1 ayat 11 pelayanan kesehatan adalah “setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah atau masyarakat”.27
2.4. Kepuasan
2.4.1. Pengertian Kepuasan
Kepuasan adalah suatu respon terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya. Terciptanya kepuasan penerima layanan dapat memberikan beberapa manfaat yaitu menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik, mendorong terciptanya loyalitas penerima layanan.28 kepuasan yang dimaksud disini adalah kepuasan di pusat kesahatan dan penerima layanan utamanya adalah pasien. Kepuasan pasien adalah respon penerima layanan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat keperluan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah pemakaian.29
2.4.2. Dimensi Kepuasan
Menurut Tjiptono kepuasan berasal dari bahasa latin yaitu “satis” yang artinya cukup baik, memadai dan “facio” yaitu melakukan atau membuat. Jadi kepuasan dapat diartikan sebgai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu
27 Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 pasal 1 ayat 11.
28 Hessel Nogi S. Tangkilisan, Manajemen Publik, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2005), hlm. 211-212.
29 Wahyu Kuntoro, dkk. Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan di Tempat
Pendaftaran Rawat Jalan Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta. Vol. 2, No. 1, Thn 2017, hlm. 141.
yang memadai. Kepuasan merupakan fungsi dari kinerja dan harapan maka penerima layanan akan puas jika kinerjanya melebihi harapan. Menurut Sugiarto bahwa pelayanan yang baik akan dapat menciptakan loyatitas penerima layanan akan semakin melekat erat dan tidak berpaling pada perusahaan lain. Ada beberapa loyalitas yang ditunjukkan penerima layanan kepada Pusat Layanan Kesehatan sebagai bukti atas kepuasannya yaitu:
a. Kecepatan adalah waktu yang digunakan dalam melayani konsumen atau penerima layanan minimal sama dengan batas waktu standar pelayanan yang ditentukan oleh perusahaan.
b. Ketepatan adalah kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak menjamin kepuasan para pelanggan. Oleh karena itu, ketepatan sangatlah penting dalam pelayanan publik.
c. Keramah-tamahan adalah dalam melayani penerima layanan, karyawan perusahaan dituntut untuk mempunyai sikap sopan dan ramah. Oleh karen itu, keramah-tamahan juga sangat penting apalagi pada pelayanan publik.
d. Keamanan adalah dalam melayani penerima layanan diharapkan dapat memberikan rasa aman terhadap penerima layanan.
e. Kenyamanan adalah rasa nyaman yang timbul pada diri seseorang jika keluhannya diterima apa adanya. Dengan demikian suatu perusahaan harus dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima layanan.30
30 Kusumata, Relevansi Dimensi Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Bagi Pengunjung Museum di Taman Mini Indonesia Indah, Vol. 7, No. 1, hlm. 160.
Menurut Dutka menjabarkan tentang kepuasan penerima layanan yang terkait dengan pelayanan yang memiliki beberapa dimensi yaitu:
a. Guarantee atau waranty, adalah tindakan yang nyata dari pembuat untuk memberi jaminan kepada pemakai yaitu dengan cara menerima produk yang telah dikembalikan apabila kinerjanya tidak memuaskan.
b. Delivery, adalah kecepatan dan ketepatan dari pihak pembuat dalam penyediaan barang atau jasa kepada penerimanya.
c. Complain handling, kesediaan para produsen untuk menangani keluhan yang diberikan oleh penerima layanan terhadap suatu perusahaan.
d. Resolution of problem, kemampuan pihak produsen agar serius dalam memberi solusi atas permasalahan yang dialami konsumen yang terkait tentang proses konsumsi barang atau jasa dari perusahaan.31
Menurut Kotler ada empat metode untuk mengukur kepuasan mahasiswa yaitu:
a. Sistem Keluhan dan Saran
Setiap organisasi yang berorientasi pada kepuasan mahasiswa atau penerima layanan perlu adanya memberikan peluang yang luas kepada penerima layanannya agar dapat menyampaikan saran, pendapat dan keluhan.
b. Ghost Shopping
Salah satu cara untuk memperoleh gamabaran mengenai kepuasan mahasiswa atau penerima layanan adalaha dengan memberi kerja
31 MT. Ghea Kuncahyani, “Hubungan Antara Dimensi-Dimensi Kepuasan Pelayanan dengan Loyalitas Merek dari Konsumen Mahasiswa di Kedai Mie Ayam Palembang Afui”,Thn.
seseorang atau bebebrapa orang agar dapat berperan atau bersikap sebagai penerima layanan atau pembeli potensial produk dan pesaing. Selanjutnya mereka memberi informasi tentang temuan-temuannya mengenai kekuatan atau kelemahan produk dan pesaing berdasarkan pengalaman yang mereka dalam melakukan pembelian produk.
c. Lost Custumer Service
Pusat layanan kesehatan seharusnya memberi infomasi kepada penerima layanan yang pernah terhenti atau berpindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal seperti itu bisa terjadi dan segera mengambil kebijakan untuk perbaikan atau penyempurnaan berikutnya.
d. Survey Kepuasan Mahasiswa atau Penerima Layanan
Melalui survey, Pusat layanan kesehatan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari penerima layanan dan akan memberikan hal positif bahwa pusat layanan kesehatan menaruh perhatian kepada penerima layanan.32
Kepuasan pemakai layanan akan dapat mempengaruhi perilaku pelayan, yang bisa membuat kecendrungan bahwa pemakai layanan yang puas akan loyal, namun pemakai layanan yang loyal belum tentu merasa puas. Untuk dapat mengukur kepuasan penerima layanan dapat dilihat secara umum yaitu, apabila pelayanan dibawah harapan pemakai layanan akan merasa tidak puas atau kecewa sedangkan jika sesuai dengan harapan maka mereka puas dengan pelayanan tersebut. Dan jika pelayanannya melebihi dari harapan maka si pemakai layanan
32 Cahya Edi Wibawa, ”Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan dan Dimensi-Dimensi Kepuasan Terhadap Kepuasan Kumulatif dan Niat Pmebelian Ulang Jasa Rumah Sakit”, Thn. 2008, hlm. 48-49.
merasa sangat puas, senang bahkan sangat gembira. Menurut Tjiptono kepuasan penerima layanan dapat memberikan manfaat, yaitu:
a. Reputasi pusat layanan kesehatan semakin bagus dimata masyarakat luas dan penerima layanan pada khususnya.
b. Dapat mendorong terciptanya loyalitas penerima layanan.
c. Memungkinkan terciptanya rekomendasi dari penerima layanan yang menguntungkan bagi perusahaan sehingga semakin banyak orang yang akan berkunjung ke suatu perusahaan tersebut.
d. Hubungan antara karyawan dengan penerima layanan akan semakin dekat dan harmonis.33
2.5. Kerangka Pemikiran
Menurut Philip Kotler ada lima dimensi kualitas pelayanan kesehatan menurut apa yang dikatakan konsumen. Kelima indikator tersebut yaitu tangibles, reliability, responsivess, assurance,dan empathy.34 Sedangkan teori kepuasan menurut Kotler yaitu sistem keluhan dan saran, ghost shopping, lost custumer service, dan survey kepuasan mahasiswa atau penerima layanan.35
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran Penelitian
33 Ikfi Akmalia, Analisis Kepuasan Nasabah Atas Dimensi Kualitas Pelayanan Bank Syariah Mandiri Malang, Vol. 2, No. 01, hlm. 70-71.
34 Sudarso Andriansan, Manajemen Jasa Perhotelan, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016),
hlm. 59.
35 Cahya Edi Wibawa, ”Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan dan Dimensi-Dimensi Kepuasan Terhadap Kepuasan Kumulatif dan Niat Pmebelian Ulang Jasa Rumah Sakit”, Thn. 2008, hlm. 48-49.
Pelayanan Kesehatan
(X)
Kepuasan Kesehatan
2.6. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah perhitungan yang masih belum sempurna atau masih menjadi suatu ramalan. Oleh karena itu, peneliti seringkali salah dalam menentukan hipotesis yang kemudian berdampak pada hasil penelitian.36
H0 = Pelayanan kesehatan tidak berpengaruh dengan Kepuasan
mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
H1 = Pelayanan kesehatan berpengaruh dengan Kepuasan mahasiswa
UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
36 Burhan Bugin, Metodologi Penelitian Kuantitatif:komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm.92.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah perincian prosedur kerja yang akan dilaksanakan pada saat penelitian berlangsung sehingga dapat memberi gambaran dan arah yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian tersebut. Selain itu juga memberikan gambaran jika penelitian telah jadi atau selesai.37
3.2. Definisi Operasional Variabel
Definsi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang bisa diamati. Malo (dalam danim) mengatakan bahwa variabel merupakan suatu konsep yang mempuyai variasi nilai. Sedangkan menurut Sugiyono definisi operasional variabel adalah aspek penelitian yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara mengukur variabel. Operasional merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan variabel yang sama.38
37 Fachruddin, Pengaruh Manajemen Fasilitas terhadap Mutu Layanan DIKLAT Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri(PPPPTK BMTI), (Bandung: 2009), hlm.213.
38 Hamid Halin,dkk. Pengaruh Harga Jual Kaca Patri Jenis Silver Terhadap Nilai Penjualan
Pada CV. Karunia Kaca Palembang Tahun 2004-2015, Vol.2, No. 2, Edisi Agustus 2017, hlm. 52.
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
No
Variabel Definisi Variabel Indikato r Ukura n Skala Item Pertanyaan Independen Variabel (X)1. Pelayana n Kesehata n Pelayanan kesehatan, adalah setiap bentuk pelayanan atau program kesehatan yang ditujukan kepada perseorangan atau masyarakat yang dilaksanakan secara perseoragan atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi, dengan tujuan untuk 1. Tangible s (keberwu judan), 2.Reliabi lity (Kehand alan), 3.Respon sivess(da ya tanggap), 4. Assuranc e(jamina n), 5. Empathy (empati). 1-5 Interv al A1-A5
memelihara ataupun untuk meningkatka-n kualitas kesehatan yang ada. Dependen Variabel Y 2 Kepuasa n Pasien Kepuasan pasien adalah respon penerima layanan terhadap ketidaksesuaia n antara tingkat keperluan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah pemakaian. 1. Kecep atan 2. Ketep atan 3. Kera mah-tamah an 4. Keam anan 5. kenya manan 1-5 Interv al B1-B5
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama satu bulan yaitu pada tanggal 15 juli 2020 sampai dengan 17 Agustus 2020. Penelitian ini berlokasi di Pusat Layanan Kesehatan UIN Ar-Raniry Kota Banda Aceh.
3.4. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang sedang dikaji. Jadi, populasi dalam statistik yaitu tidak terbatas pada sekelompok/kumpulan orang-orang, namun mengacu pada seluruh ukuran, hitungan, atau kualitas yang menjadi fokus perhatian suatu kajian.39 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UIN Ar-Raniry yang berjumlah 19.998 orang.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau himpunan bagian dari suatu keseluruhan baik itu berisi data yang dengan jumlah besar yang dapat mengakibatkan tidak mungkin atau yang sulit dilakukan pengkajiannya terhadap semua data, sehingga pengkajian dilakukan oleh sampelnya saja.40 Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 156 orang dari jumlah populasi yang sudah tertera di atas.
39 Harinaldi, Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains, (Jakarta: Erlangga, PT Gelora
Aksara Pratama, 2005), hlm. 2.
3.4.1. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut41.
Dari berbagai rumus yang ada, ada sebuah rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel yang dibutuhkan sebagai responden, yaitu rumus solvin.42
Untuk menentukan ukuran jumlah sampel yang dibutuhkan sebagai responden dapat ditentukan dengan menggunakan teori solvin berikut ini:
Keterangan:
N : Sampel
N : Ukuran populasi
e2 : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilansampel yang masih dapat ditolerir.43
41 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, (Bandung:
2013), hlm. 35
42 Bambang Praseto, Metode Penelitian Kuantitatif, Teori Dan Aplikasi, (Jakarta, Raja
Grafindo Persada, 2010), hlm.137.
3.5. Sumber Data a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara turun lapangan dengan menggunakan semua metode pengumpulan data original.44
b. Data Sekunder
Menurut sugiyono data sekunder adalah data yang bersumber dari yang diperoleh yaitu dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami melalui media lain yang bersumber dari buku-buku, literatur, dan dokumen. 45
3.6. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik dalam mengumpulkan data pada penelitian ini yaitu menggunakan pengamatan dan penyebaran kuesioner.
3.6.1. Angket
Angket adalah suatu instrumen penelitian yang berupa daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden yang sesuai dengan petunjuk pengisiannya.46 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Skala pengukuran ini digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah selanjutnya.47
44 Nur Achamd Budi Yulianto, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis, (Malang: 2018), Hlm. 37. 45 Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 8, No. 2. Thn. 2016, hlm. 13.
46 Ika Sriyanti, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia,
2019), hlm. 92.
47 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta:Liberty, 2012),
3.2 Tabel Skala Likert
Likert Favourable Unfavourable
STS 5 1 TS 4 2 KS 3 3 S 2 4 SS 1 5 Keterangan:
● STS : Sangat Tidak Setuju ● TS : Tidak Setuju
● KS : Kurang Setuju ● S :Setuju
● SS : Sangat Setuju 3.6.2. Pengamatan
Pengamatan adalah suatu kegiatan terhadap proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang telah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan penelitian. Peneliti juga melakukan pengamatan secara langsung terhadap keadaan yang berkaitan dengan variabel yang diamati untuk memperoleh gambaran empirik tentang objek penelitian. Data yang diperoleh dari teknik ini merupakan pelengkap data angket.48
48 Zulfikar dan Nyoman Budiantara, Manajemen Riset dengan Pendekatan Komputasi Statistika, (Yogyakarta: CV. Budi Utama), hlm. 106.
3.6.3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data yang diperoreh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa foto, catatan transkip, buku, surat kabar, dan juga dalam bentuk film.
3.7. Tehnik Pengolahan Data
Teknik pengumpulan data pada penilitian ini menggunakan perhitungan dengan program Statistical program for Social Science (SPSS) yaitu sebuah program computer statistic yang mampu memproses data statistic secara benar, tepat dan cepat, menjadi berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan. Dalam mengukur skor penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert adalah ukuran gabingan berdasarkan stuktur intesitas dari pertanyaan-pertanyaan.
3.7.1. Uji Instrumen a. Uji validitas
Uji validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sebuah intrumen. sebuah tes dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak di ukur.49
Pengujian validitas data pada penelitian ini menggunakan SPSS, dan rumus yang digunakan ialah :
rxy = (N) (∑xy) – (∑x) – (∑y)
√{(N) (∑x²) – (∑x)²} {(N) (∑y²) – (∑y)²}
49
Keterangan
N = Jumlah responden.
X = Skor yang diperoleh dari seluruh item. Y = Skor total dari seluruh item.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk suatu pengertian bahwa suatu pertanyaan atau pernyataan cukup dapat dipercaya apabila tes tersebut dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian realibilitas tes adalah yang berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.50
3.7.2. Uji Asumsi Dasar a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data sudah memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametik. Untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini bertrisbusi normal atau tidak maka dilakukan pengujian dengan pendekatan Kolmogorow-Smirnov.51
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama ata tidaknya variansi-variansi dua distribusi atau lebih. Uji
50
Ibid, hlm. 86.
51 Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan, dan Eksperimen, (Yogyakarta: CV.
homogenitas yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah uji homogenitas variansi dan uji bartlett. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.52
c. Uji Linearitas
Uji linearitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui hubungan anatara variabel terikat dengan variabel bebas yang besifat linier. Uji tersebut dilakukan dengan uji kelinearan regresi.53
3.7.3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas yaitu untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan ada atau tidaknya korelasi anatara variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearita. Jika terbukti adamultikolinearitas, sebaiknya salah satu independen yang ada dikeluarkan dari regresi tersebut, lalu pembuatan regersi diulang kembali. 54
b. Uji Heteroskedastisitas
52 Anwar Hidayat, 2013, Penjelasan Lengkap Uji Homogenitas (sumber:
https://www.statistikian.com/2013/01/uji-homogenitas.html) diakses pada tanggal 01 Desember 2019 pukul 16.02 WIB.
53 Nikolaus Duli, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan Skripsi dan Analisis Data dengan SPSS, (Yogyakarta: CV. Budi Utama), hlm.
127.
54 Albert Kurniawan Purnomo, Pengolahan Riset Ekonomi Jadi Mudah dengan IBM SPSS,
Uji heteroskedastisitas yaitu bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan variansi atau residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.55
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi yaitu pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada uji t dengan kesalahan uji t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.56
3.8. Tehnik Analisis Data
a. Uji Korelasi (Uji Korelasi sederhana)
Uji korelasi sederhana adalah teknik analisis data yang digunakan untuk melihat keeratan atau ara hubungan dari dua variable saja yaitu variabel X dan variabel Y. Ada 3 cara untuk menghitung koefisien korelasi sederhana pada program SPSS yaitu ada Pearson Correlation atau Product Moment Pearson yang digunakan untuk data berskala interval atau ratio, sedangkan Spearman Correlation dan Kendall’s tau-b digunakan untuk data berskala ordinal.57
55 Ibid, hlm. 59.
56 Ibid, hlm. 65.
57 Dwi Consultant, Analisis Korelasi Sederhana, diakses dari
https://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/analisis-korelasi-sederhana.html?m=1/_ pada 30 juni 2020.
3.8.1. Uji Koefisien
a. Uji Koefisien Determinasi
yaitu digunakan untuk mengetahui seberapa besar variasi perubahan variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen. Koefisien ini akan menghasilkan presentase yang menunjukkan presentase variabel independen dalam mempengaruhi perubahan nilai variabel dependen di dalam model regresi.58 Besarnya koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Kd= r2 x 100%
Keterangan:
Kd: Koefisien determinan r2: koefisien korelasi Kriteria untuk analisis 3.8.2. Uji Signifikansi (Uji t)
Pengujian lanjutan untuk menentukan apakah koefisien korelasi yang didapat bisa digunakan untuk generelisasi atau mewakili populasi, maka digunaka uji signifikansi dari uji t. Maka nilai r pearson yang didapat digunakan untuk menghitung nilai t hitung.59 Berikut rumus t hitung:
58 Sri Wahyuni, Kinerja Maqashid Syariah dan Faktor-Faktor Determinan, (Surabaya:
Scopindo Media Pustaka, 2005), hlm.43.
59 Rizqa Maisarah, Skripsi: Hubungan Etika Birokrat dengan Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor Samsat Aceh Besar, (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry, 2019), hlm.63.
√ √ Keterangan: r : koefisien korelasi n : jumlah responden : koefisien determinasi
Nilai t hitung yang di dapat nantinya dibandingkan dengan nilai t tabel. Apabila t hitung > t tabel pada derajat kepercayaan tertentu, maka berarti signifikan atau bermakna
32 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Lembaga/Lokasi Penelitian
1. Profil Pusat Layanan Kesehatan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Kehadiran Pusat layanan Kesehatan Kampus UIN Ar-Raniry bukanlah hal baru. Namun sejak berdirinya IAIN Ar-Raniry Layanan Kesehatan tersebut sudah diambil bagian untuk memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat kampus, namun kiprahnya masih sempat terbatas belum memiliki fasilitas yang memadai, sehingga muncul gagasan dari pimpinan perguruan tinggi untuk membangun fasilitas sarana dan prasaran untuk mendukung program pemerintah untuk menciptakan lingkungan sehat, bersih, dan damai. Akhirnya gagasan tersebut terkabul akan tepatnya tahun 2010 IAIN Ar-Raniry mendapat bantuan anggaran dari IDB untuk rehap rekom kampus, salah satu gedung yang dibangun adalah Pusat Layanan Kesehatan, tepatnya pada tanggal 18 mai 2016 Pusat Layanan Kesehatan kampus diresmikan oleh Rektor UIN Ar-Raniry.
Kehadiran Pusat Layanan Kesehatan sempat di dambakan dan sampai sekarang masih menjadi dambaan Kampus UIN Ar-Raniry oleh masyarakat khususnya dari mahasiswa, adapun tujuan didirikannya klinik kampus ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan
33
bagi masyarakat kampus secara khusus dan masyarakat luar kampus pada umumnya. Pelayanan kesehatan ini melayani secara santun, aman, nyaman dalam nuansa islami, selaiin itu dokter dan juga perawat ingin berpatisipasi lebih lanjut untuk membantu pemerintah dalam rangka pelayanan kesehatan dengan melayani masyarakat di sekitar UIN Ar-Raniry. Secara geografis UIN Ar-Raniry terletak di Kec. Syiah Kuala yang berbatasan dengan Universitas Syiah Kuala dan berbatasan dengan desa Rukoh dan desa Tanjung Selamat.Pusat Layanan UIN Ar-Raniry memiliki 2 dokter umum, 3 perawat, 1 apoteker, 2 laboraturium, 2 administrasi dan 1 bendahara, mereka terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga kontrak yang diangkat berdasarkan SK Rektor.
Pusat Layanan Kesehatan UIN Ar-Raniry telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap mahasiswa baru pada tahun 2016 yang berjumlah 5.000 mahasiswa, dari dukungan dan semangat yang terus diberikan oleh mahasiswa dan juga staf UIN Ar-Raniry ini membuat kami merasa perlu meningkatkan kualitas pelayanan dan perluasan jaringan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat sekitar UIN Ar-Raniry sehingga masyarakat dapat hidup sehat dan melakukan aktivitas kehidupan yang sehat.
2. Visi dan Misi a. Visi
Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Representative Bagi Mahasiswa dan Civitas Akademika.
34 b. Misi
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan secara santun, aman dan nyaman dalam nuansa Islami.
2. Membuka pelayanan kesehatan yang bersi preventif dan kuratif bagi mahasiswa dan civitas akademika.
3. Manjaga tata kelola organisasi yang terintegrasi, efektif, efesien, dan akuntabel sehingga terwujud pertumbuhan financial serta manajemen yang handal.
c. Motto
Kesembuhan Anda Motivasi Kami. d. Nilai 1. Integritas 2. Profesionalisme 3. Kolaboratif 4. Akuntabel 5. Kepedulian
35 3. Struktur Organisasi Pelayanan
Adapun struktur organisasi pusat layanan kesehatan UIN Ar-Raniry Banda Aceh sebagai Berikut:
36
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pelayanan Klinik UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Hilmi, S.Ag., M.pd
Penanggung Jawab Pusat Layanan Kesehatan
dr. Nadia Fajri
Penanggung Jawab Unit Gawat Darurat (UGD)
dr. Nora Usrina Penanggung Jawab Poli Umum dr. Rahmazasari Penanggung Jawab Keperawatan Ns. Abdul Irsyadi, S.Kep
Penanggung Jawab Laboraturium Rafsanjani, A.Md. Ak
Penanggung Jawab Apotik Amiliya Sari, S.Farm.,Apt
Perawat Unit Gawat Darurat (UGD) Meirina, A,Md.Kep
Perawat Unit Gawat Darurat (UGD) Elita, A.Md.Kep
Perawat Poli Umum I Fajrina Rahmi, A.Md.Kep
Perawat poli umum II Ns. Murisa Ayu Saputri Is, S.Kep
4. Struktur Organisasi Pelayanan Poli Umum
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Pelayanan Poli Umum di Klinik UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Pelayanan yang dilayani: Jam Pelayanan
1. Melakukan anamnesa pasien. Senin-Jum’at 2. Melakukan Vital sign pasien.
5. Struktur Organisasi Pelayanan Unit Gawat Darurat
PJ.PELYANAN POLI dr. Nadia Fajri NIP: 198006032010012012
Perawat Pelayanan Poli I Fajrina Rahmi, A.Md.Kep
Perawat Pelayanan PoliII Ns. Murisa Ayu Saputri Is,
S.Kep
PJ.PELYANAN UGD dr. Nora Usrina
Perawat Pelayanan UGD Elita, A.Md. Kep
PJ. PerawatPelayanan UGD Rukiban, AMK
Perawat Pelayanan UGD Meirina, A.Md. Kep
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Pelayanan Unit Gawat Daruratdi Klinik UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Pelayanan Yang Dilayani: 1. Melakukan anamnesa pasien 2. Melakukan vital sign
3. Melakukan tindakan sederhana 4. Melakukan tindakan layanan darurat
5. Medis/Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) sederhana 6. Mengisi buku registrasi
6. Tugas Pokok dan Fungsi
Tabel 4.2 Tugas Pokok dan Fungsi Poli Umum-UGD
No NAMA TUPOKSI
1 Elita, A.Md. Kep a. Melakukan anamnesa pasien b. Membuat rujukan pasien
c. Mengisi buku register poli umum d. Melakukan vital sign
2 Rukiban, AMK a. Melakukan anamnesa pasien b. Membuat rujukan pasien
c. Mengisi buku register poli umum d. Melakukan vital sign
3 Meirina, A.Md. Kep a. Melakukan anamnesa pasien b. Membuat rujukan pasien
c. Mengisi buku register poli umum d. Melakukan vital sign
4 Fajrina Rahmi, A.Md. Kep a. Melakukan anamnesa pasien b. Membuat rujukan pasien
c. Mengisi buku register poli umum d. Melakukan vital sign
5 Ns. Murisa Ayu Saputri Is, S.Kep
a. Melakukan anamnesa pasien b. Membuat rujukan pasien
c. Mengisi buku register poli umum d. Melakukan vital sign
Tabel 4.3 Tugas Pokok dan Fungsi Administrasi
NO NAMA TUPOKSI
1 Eva Caesarnina Dewi, S.E a. Menerima, mencatat surat keluar sesuai degan prosedur agar memudahkan pencarian. b. Membuat surat kesehatan. c. Melayani pengambilan kartu
pasien lama.
d. Membuat absen kehadiran apel bulanan.
e. Mengetik semua konsep surat keluar yang telah disetujui oleh pimpinan yang berwenang. f. Melaporkan hasil kerja /
pelaksanaan tugas.
g. Menerima barang amprahan apoteker dan mengecek barang yang masuk.
2 Ismayani, S.Kep a. Menerima mencatat dan memilih surat masuk sesuai dengan prosedur agar memudahkan pencarian. b. Mengelompokkan surat atau
dokumentasi menurut jenis dan sifatnya.
c. Melaporkan hasil kerja / pelaksanaan tugas.
d. Melayani pengambilan / pembuatan kartu baru.
e. Membuat absen kehadiran harian staf klinik dan absen rapat.
f. Menbuat surat permohonan barang, mengambil amprahan barang dan mengecek amprahan barang.
g. Membuat rujukan.
h. Mengantar LKH staf klinik ke bagian kepegawaian.
Tabel 4.4 Tugas Pokok dan Fungsi Apotek
NO NAMA TUPOKSI
1 Amiliya Sari. S.Farm., Apt a. Meracik dan memberikan obat pasien sesuai dengan resep dokter.
b. Pemberian informasi kepada pasien.
c. Stok opname setiap bulan. d. Memeriksa obat yang sudah
hampir expire date.
e. Memisahkan obat yang expire date.
f. Membuat daftar permintaan obat yang suda hampir habis. g. Memeriksa obat yang baru
masuk.
h. Membuat laporan obat bulanan.
7. Alur Pelayanan Laboraturium MULAI
Gambar 4.4 Alur Pelayanan Laboraturium, Sumber: Klinik UIN Ar-Raniry
Banda Aceh
Petugas menerima permintaan dari Poli Umum, Poli Gigi, KIA untuk
dilakukan pemeriksaan
Petugas menyiapakan alat-alat dan bahan pemeriksaan spesimen sesuai permintaan.
Pemeriksaan spesimen.
Buku register serta blangko hasil Mencocokkan identitas pasien. Petugas mengambil spesimen Menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien.
8. Alur Pelayanan Poli Umum
Gambar 4.5 Alur Pelayanan Poli Umum, Sumber: Klinik UIN Ar-Raniry
Banda Aceh
Terima Rekam Medis Dari NomorUrut
Diagnosa Dan/Atau Diferential Diagnosis
Laboratorium KonsultasiKe Sub Unit Lain
PanggilanPasianSesu ai Dengan No Urut Mencocokkan Identitas PasienDengan Rekam Anamnesa Vital Sign Pemeriksaan Fisik Diambil Tindakan KonfirmasiKe Unit Pendafaran Rujuk ke Pelayanan Kesehatan Terapi Rekam Medis Kaji Ulang Tindakan PerluPenun jangKonsult asiKe Sub Unit Lain Sesuai Tidak Ya Rujuk Tidak Ya selesai ALUR PELAYANAN POLI UMUM Tidak Ya
9. Alur Pendaftaran MULAI
BELUM PERNAH BEROBAT PERNAH BEROBAT
SELESAI
Gambar 4.6 Alur Pendaftaran, Sumber: Klinik UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Peugas mencarikan rekam medis pasien sesuai no. indeks pasien Pasien datang ambil nomor urut antrian Pasien menunggu panggilan
Petugas memanggil pasien sesuai dengan keperluan pasien
Petugas mendaftar pasien sesuai dengan keperluan pasien Pengisian data identitas pasien Pasien dipersilahkan menunggu dipanggil Petugas membuat kartu tanda berobat
baru
Petugas membuat rekam medis baru sesuai no. indeks pasien
Petugas mencarikan dan memanggil rekam medis pasien sesuai dengan no. urut antrian
Pasien membawa rekam medis ke poli yang dituju
10. Alur Pelayanan UGD
Gambar 4.7 Alur Pelayanan UGD, Sumber: Klinik UIN Ar-Raniry Banda
Aceh
Pasien Datang
Gawat Darurat Tidak Gawat Darurat
Tindakan Medis Pendaftaran di Loket
Stabilisasi Periksa Dokter/Tindakan Sudah Melewati masa Kritis laboraturium Apotik
11. Alur Pelayanan Apotek
ya tidak
Gambar 4.8 Alur Pelayanan Apotek, Sumber: Klinik UIN Ar-Raniry Banda
Aceh MULAI Persiapan Pelayanan Terima Resep Konfirmasi ke unit terkait Kelengkapan Resep Penyiapan obat sesuai resep Pengemasan dan penandaan Penyerahan obat dan pemberian Informasi SELESAI
12. Alur Pelayana Poli Gigi
Ya Tidak
Tidak Ya
Gambar 4.9 Alur Pelayanan Poli Gigi, Sumber: Klinik UIN Ar-Raniry Banda
Aceh
Pasien Datang
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik dan Tanda Vital
Penetapan Diagnosa dan Rencana Perawatan
Rujuk ?
Ada Penyakit Sistemik? Rujuk Ke RS
Perawatan / Tindakan
Rujuk Unit Rawat/ Poli Terkait Instruksi Post Tindakan Resep Dokter (Bila Perlu) Dokumentas Arsip
4.1.2 Hasil Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil responden sebanyak 156 orang mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh sebagaimana yang telah dicantumkan pada Tabel 4.5. Dengan pengelompokan berdasarkan fakultas, jurusan, jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan terakhir dan pendapatan perbulan. Maka karakteristik responden dapat dilihat pada tabel mengenai data responden sebagai berikut:
a. Karakteritik Fakultas
Adapun data mengenai responden berdasaran fakultas dengan bantuan IBM SPSS statistic 16 dapat dilihat sebaga berikut:
Tabel 4.6 Kelompok Responden Berdasarkan Jenis Fakultas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid FAH 11 7.1 7.1 7.1 FDK 15 9.6 9.6 16.7 FEBI 21 13.5 13.5 30.1 FISIP 7 4.5 4.5 34.6 FP 5 3.2 3.2 37.8 FSH 23 14.7 14.7 52.6 FST 13 8.3 8.3 60.9 FTK 52 33.3 33.3 94.2 FUF 9 5.8 5.8 100.0 Total 156 100.0 100.0 Sumber: Data diolah dengan SPSS Versi 16 tahun 2020
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa teradapat 11 orang responden dari FAH, 15 orang dari FDK, 21 orang dari FEBI, 7 orang dari FISIP, 5 orang dari FPsi, 23 orang dari FSH, 13 orang dari FST, 52 orang dari FTK dan 9 orang dari FUF. Responden dengan jenis fakultas dari keselurahan