• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI TANGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI TANGAH"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI TANGAH Letak Geografis

Kabupaten Tapanuli Tengah terletak di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatera dengan panjang garis pantai 200 km dan wilayahnya sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian lainnya di pulau-pulau kecil. Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 6.194,98 km² meliputi darat dan laut dengan hamparan gunung, pantai dan laut (gupala).

Letak wilayah yang strategis, keanekaragaman potensi sumber daya alam yang besar dan harmonisnya multietnik masyarakat menyebabkan Tapanuli Tengah sebagai permata tersembunyi yang akan berkilau dan sangat berharga dengan sentuhan percepatan pembangunan dan peningkatan investasi.

Kabupaten Tapanuli Tengah terletak pada 1°11’00” - 2°22’0” LU dan 98°07’ - 98°12’ BT, Tapanuli Tengah memiliki luas wilayah 6.194,98 km² yang terdiri atas darat 2.194,98 km² dan laut 4.000 km².

Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan :

1) Di Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Singkil (Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam).

2) Di Sebelah Timur dengan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Bharat.

3) Di Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.

(2)

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terbentuk pada tanggal 24 Agustus 1945. Ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah adalah PANDAN.

1.2. Topografi

Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit - bukit dengan ketinggian 0 – 1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah Tapanuli Tengah, 43,90% berbukit dan bergelombang.

1.3. Klimatologi

Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong beriklim tropis. Dalam periode bulan Januari – Desember 2006, suhu udara maksimum dapat mencapai 31,53ºC dan suhu minimum mencapai 21,72ºC. Rata-rata suhu udara di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2005 adalah 26,09ºC. Musim kemarau biasanya terjadi bulan Juni sampai bulan September, musim penghujan biasanya terjadi bulan Nopember sampai Maret, diantara kedua musim tersebut diselingi oleh musim pancaroba.

Pada tahun 2006, curah hujan rata-rata 4.925,9 mm, hari hujan 226,0 hari, kecepatan angin rata-rata 6,7 knot dan penguapan rata-rata 4,6 mm. Kelembaban udara rata-rata 84,58%.

1.4. Kependudukan

Penduduk Tapanuli Tengah tahun 2006 berjumlah 297.846 jiwa dengan kepadatan penduduk 136 jiwa per km². Laju pertumbuhan penduduk periode tahun 2000-2005 sebesar 1,86% per tahun. Komposisi penduduk di Tapanuli Tengah yaitu 50,20% laki-laki dan 49,80% perempuan.41

41 www.tapteng.go.id

(3)

Penduduk Tapanuli Tengah terdiri atas multi etnik yaitu suku Batak, Minang, Jawa - Madura, Bugis, Cina, Aceh, Melayu, Sunda, dan lain-lain, dengan mayoritas suku Batak. Kerukunan, keamanan, ketertiban dan toleransi dalam semangat gotong-royong yang terjalin dan terbina selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin kondusif dan tangguh secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi dengan berbagai perubahan yang begitu cepat.

Komposisi penduduk berdasarkan agama memperlihatkan bahwa di Tapanuli Tengah Agama yang paling dominant adalah Nasrani dan Islam setelah itu baru agama lainnya. Perbandingan pemeluk agama nasrani dan islam adalah seimbang. Oleh karena itu, kerukunan antar umat beragama di Tapanuli Tengah terjalin dengan baik.

1.5.Perekonomian Daerah

Pembangunan ekonomi daerah dapat menumbuhkan kegitan-kegiatan sektor lapangan usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha-usaha sektor formal maupun informal. Pada prinsipnya pembangunan ekonomi itu sendiri merupakan rangkaian usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pendapatan masyarakat dan peningkatan hubungan ekonomi regional dalam peningkatan investasi daerah sehingga dapat menggairahkan lapangan usaha dengan sector-sektor ekonom yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Persoalan mendasar masyarakat Tapanuli Tengah, seperti halnya daerah lain di Kawasan Barat Sumatera Utara secara ekonomi selama ini adalah : kemiskinan dan pengangguran

Adapun keterbatasan yang melingkupi persoalan tersebut adalah Topografi wilayah Tapanuli Tengah yang berbukit (Bukit Barisan), keterbatasan sumber daya

(4)

manusia, keterbatasan pengelolaan sumberdaya alam, keterbatasan infrastruktur, keterbatasan akses informasi dan keterbatasan arus modal.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah berupaya untuk mengatasi persoalan tersebut dengan percepatan pembangunan dan menaikkan pertumbuhan ekonomi daerah terutama melalui investasi baik investasi pemerintah maupun swasta untuk menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan konsep pembangunan tapanuli growth.

Pelaksanaan percepatan pembangunan yang diselenggarakan sejak tahun 2001 hingga saat ini telah mulai menunjukkan hasil nyata dengan peningkatan serapan tenaga kerja melalui investasi yang masuk dan pembangunan infrastruktur yang akan mendorong peningkatan tersebut.

Secara umum lapangan usaha yang dominan di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah Pertanian, Jasa dan Industri Pengolahan. Pada tahun 2005, lapangan usaha yang paling banyak mengalami peningkatan menyerap tenaga kerja di perusahaan swasta adalah sub sektor industri pengolahan.

Masyarakat petani terdiri atas nelayan, petani yang menanam padi, hortikultura dan ternak serta perkebunan rakyat. Lapangan usaha jasa yang dominan merupakan aktifitas perdagangan komoditi unggulan hasil pertanian dan produk kerajinan / industri rumah tangga, disamping jasa lainnya seperti pengangkutan, komunikasi dan perbankan / lembaga keuangan. Industri pengolahan meliputi industri yang berbasis hasil perikanan tangkap dan perkebunan.

1.6. Pemerintahan Daerah

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terbentuk pada tanggal 24 Agustus 1945. Ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah adalah PANDAN. Pada bulan Mei 2007, secara administratif Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri atas 19

(5)

kecamatan, 24 kelurahan dan 154 desa, yaitu meliputi Kecamatan Manduamas, Sirandorung, Andam Dewi, Barus, Barus Utara, Sosorgadong, Sorkam Barat, Sorkam, Pasaribu Tobing, Kolang, Tapian Nauli, Sitahuis, Pandan, Tukka, Badiri, Pinangsori, Lumut, Sibabangun, dan Suka Bangun.42

2. DINAMIKA POLITIK LOKAL

Pada bulan Desember 2007 jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah bertambah satu lagi yaitu Kecamatan Sarudik sehingga jumlah kecamatan seluruhnya 20 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Pemekaran kecamatan tersebut dimaksudkan untuk lebih mempercepat proses pembangunan daerah, meningkatkan kapasitas dan kualitas pemerintah kecamatan dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, serta pelayanan umum dan pelayanan dasar kepada masyarakat. Adapun jumlah legislatif yaitu Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah saat ini berjumlah 29 orang.

Susunan Pemerintahan Daerah seperti yang diatur dalam UU No. 22 Tahun 1999 bahwa di daerah dibangun atau dibentuk DPRD sebagai Badan Legislatif Daerah dan Pemerintahan Daerah sebagai Eksekutif Daerah.

Dinamika politik di Tapanuli Tengah merupakan basis massa dari partai Golkar, salah satu alas an hal tersebut adalah karena salah satu pengurus partai ini yakni Ir. Akbar Tanjung merupakan putra Tapanuli Tengah yang merupakan ketua umum Partai Golkar pada periode 1999-2004.

Hasil pemilihan umum tahun 2004 di Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukan domonasi partai Golkar yang masih tak tergoyahkan. Pada pemilihan

(6)

umum legislatif kali ini partai Golkar menempati urutan teratas dalam perolehan kursi di Dewan.

Beriku adalah daftar lima besar yang memperoleh kursi di DPRD Kab. Tapanuli Tengah 43

1. Partai GOLKAR : 26.956 suara :

2. PPIB : 15.599 suara 3. PDIP : 13.440 suara 4. PAN : 10. 059 suara 5. PBR : 5.503 suara

Di kabupaten Tapanuli Tengah, Partai Golkar mampu mengambil hati masyarakat Tapanuli Tengah. Kemenagan Partai Golkar di Tapanuli Tengah tidak terlepas dari figur seorang Akbar Tanjung. Selain faktor Akbar Tanjung, kemenangan Partai Golkar adalah karena para kader partai yang dekat dengan masyarakat dan giat melakukan kegiatan kemasyarakatan bersama masyarakat.

Menurut Erna Tanti A. SE, yang merupakan salah satu calon legislatif dari partai Golkar pada pemilihan umum tahun 2004, kemenangan parta Golkar adalah karena kerja keras semua unsur yang ada di dalam partai Golkar, termasuk para calon legislatif itu sendiri. Strategi partai Golkar dalam pemenangan pemilihan umum adalah dengan melakukan pendekatan secara individual kepada para calon pemilih yang dilakukan secara door to door atau dari pintu ke pintu si calon pemilih.44

43 KPUD kab. Tapanuli Tengah

44 Wawancara dengan Erna Tanti A. SE caleg partai Golkar tahun 2004, tanggal 12 November 2008.

(7)

3. GAMBARAN UMUM DPRD KABUPATEN TAPANULI TENGAH 3.1. Kedudukan DPRD

DPRD Kabupaten merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai lembaga pemerintahan daerah kabupaten

3.2. Tugas dan wewenang DPRD

Tugas dan wewenang dari DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah adalah45

Secara kelembagaan DPRD mempuyai hak sebagai berikut

: a. Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan bupati untuk mendapat

persetujuan bersama;

b. Menetapkan APBD Kabupaten bersama-sama dengan bupati

c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya, keputusan bupati, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerjasama internasional di daerah;

d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bupati/wakil bupati kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur;

e. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah Kabupaten terhadap rencana perjanjian internasional yang menyangkut kepentingan daerah; dan

f. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati dalam pelaksanaan tugas desentralisasi.

3.3. Hak Dan Kewajiban DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah

46

b. Angket; dan

: a. Interpelasi;

45 Undang – Undang No. 22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan DPR, DPRD dan DPD 46 Ibid

(8)

c. Menyatakan pendapat.

Secara Personal, Anggota DPRD Kabupaten mempunyai hak: a. Mengajukan rancangan peraturan daerah;

b. Mengajukan pertanyaan;

c. Menyampaikan usul dan pendapat; d. Memilih dan dipilih;

e. Membela diri; f. Imunitas; g. Protokoler; dan

h. Keuangan dan Administratif.

Sedangkan kewajiban seorang angota DPRD adalah sebagai berikut : a. Mengamalkan Pancasila;

b. Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati segala peraturan perundang-undangan;

c. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;

d. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia dan daerah;

e. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah; f. Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi

masyarakat;

g. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan;

h. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada pemilih dan daerah pemilihannya;

(9)

i. Menaati kode etik dan Peraturan Tata Tertib DPRD Kabupaten; dan j. Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang

terkait.

3.4. Fungsi DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah DPRD Kabupaten mempunyai fungsi:

a. Legislasi; b. Anggaran; dan c. Pengawasan.

4. STRUKTUR ORGANISASI DPRD KABUPATEN TAPANULI TENGAH

4.1. Alat-Alat Kelengkapan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Alat-alat kelengkapan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 47 A. Pimpinan DPRD : B. Komisi-Komisi C. Panitia Musyawarah D. Panitia Anggaran E. Badan Kehormatan

4.1.1. Pimpinan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah

Sebagai salah satu alat kelengkapan DPRD, Pimpinan DPRD merupakan pemimpin di lembaga Dewan tersebut.

Tugas Pimpinan DPRD Kabupaten adalah:48

a. Memimpin sidang-sidang dan menyimpulkan hasil sidang untuk diambil keputusan;

47 Undang-Undang No. 32 tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah 48 Ibid

(10)

b. Menyusun rencana kerja dan mengadakan pembagian kerja antara ketua dan wakil ketua;

c. Menjadi juru bicara DPRD Kabupaten

d. Melaksanakan dan memasyarakatkan putusan DPRD Kabupaten

e. Mengadakan konsultasi dengan bupati dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan putusan DPRD Kabupaten

f. Mewakili DPRD Kabupaten dan/atau alat kelengkapan DPRD Kabupaten di pengadilan;

g. Melaksanakan putusan DPRD Kabupaten berkenaan dengan penetapan sanksi atau rehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya dalam Sidang Paripurna DPRD Kabupaten

i. Dll

Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 170/2046.K/2005 tanggal 6 Oktober 2005 dan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 170/236.K/2007 tanggal 19 Pebruari 200749

Sebagai salah satu alat kelengkapan DPRD, Komisi merupakan ujung tembok dari DPRD, karena Komisi secara langsung berhadapan dengan masyarakat baik

. Ketua : H. Maratua Siregar Wakil Ketua : H. Jamaluddin Pohan Wakil Ketua : Jhonny Lumbantobing.

4.1.2. Komisi – Komisi

(11)

melalui Rapat Kerja, Rapat Dengar Pendapat, Rapat Gabungan. Komisi menerima delegasi/menampung aspirasi masyarakat maupun dengan peninjauan Komisi-komisi ke lapangan untuk mencari masukan yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi rakyat. Komisi adalah penggelompokan Anggota DPRD secara fungsional berdasarkan tugas-tugas yang ada di DPRD. Komisi merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan di bentuk oleh DPRD pada permulaan DPRD melakukan kegiatannya. Sebagai alat kelengkapan Dewan Komisi mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :

1. Melakukan pembahasan terhadap RAPBD sesuai dengan tugas Komisi masing-masing.

2. Melakukan pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Daerah yang menjadi bidang masing-masing Komisi.

3. Sesuai dengan tugas Komisi masing-masing melaksanakan pengawasan terhadap :

- Pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peratuan Perundang-undangan. - Pelaksanaan Peraturan dan Keputusan Kepala Daerah.

- Kebijaksanaan Pemerintahan Daerah yang disesuaikan dengan Peraturan Daerah.

2. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada Pimpinan Dewan terhadap rencana perjanjian internasional yang menyangkut kepentingan daerah sesuai dengan bidang atau tugas Komisi.

3. Menerima, menampung, membahas aspirasi masyarakat dan menyampaikan pendapat/saran kepada Pimpinan DPRD untuk memperoleh penyelesaian yang tata acaranya lebih lanjut diatur dalam Keputusan Pimpinan DPRD.

(12)

4. Dalam rangka melaksanakan tugas dan kewajiban, Komisi dapat mengadakan Rapat Intern, Rapat Kerja atau peninjauan besama Pemerintah Daerah serta Dengar Pendapat dengan lembaga, badan organisasi kemasyarakatan, LSM, perusahaan dan perorangan.

5. Mengajukan kepada Pimpinan DPRD usul dan saran yang termasuk dalam lingkup bidang dan tugas masing-masing Komisi.

6. Menyusun pertanyaan tertulis dalam rangka pembahasan sesuatu masalah yang menjadi bidang Komisi masing-masing.

7. Menyampaikan laporan kepada Pimpinan DPRD tentang hasil pekerjaan Komisi.

Berdasarkan keputusan DPRD Kab. Tap Teng No. 23 tahun 2008 (23/KPTS/2008) tentang Nama-Nama Anggota Komisi

1. Komisi A, Tentang Pemerintahan Dan Kesejahteraan Ketua : Hasva Pasaribu

Wakil : Nurman, SH

Sekretaris : Drs. Nimrod Ht Galung Anggota : Pdt. J.B. Situmorang Mahyudin Lubis Hermansyah Siambaton Tulus Ht. Barat Syahbuddin Musradi N Hermanto Nasution

Komisi A ini membidangi : Pemerintahan Umum, Otonomi Daerah, Aparatur, HAM, Catatan Sipil, Kehakiman, Olahraga, Kejaksaan, Kepolisian, Darma Wanita,

(13)

2. Komisi B, Tentang Perekonomian dan Keuangan

Ketua : Ir. Anthonius Ht. Barat Wakil : Hasbun Manik

Sekretariat : hj. Sugiarti, SE Anggota : Sukran Tanjung

Julianus Simanungkalit Ir. H. Hazmi Arif Simatupang Drs. Maniti Ht. Galung

Sondang Berliana HT. Galung

Komisi B ini membidangi : Perdagangan, Pertanian, Pajak, Pertambangan Dan Energi, Kehutanan, Perkebunan, Perbankan, Paak, dan Restribusi, Dll

3. Komisi C, Tentang Pembangunan dan Prasarana

Ketua : Titian Situmeang Wakil : Sintong Gultom

Sekretaris : Drs. Zainal Abidin Pasaribu Anggota : H. Petrus Cuaca

Agus Fitriadi Panggabean Darwin Sitompul

Al Azhar Panggabean

Hj. Halimatussaddiah Nasution Hanafiah Ht. Galung

Komisi ini membidangi : Jalan, Pemukiman, Tata Ruanng Kota, Partanaman, Transmigrasi, Kebakaran, Dll

(14)

4.1.3. Panitia Musyawarah

Panitia Musyawarah merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk pada permulaan DPRD dalam melaksanakan kegiatannya. Keanggotaan Panitia Musyawarah bersifat priodik (satu tahun kerja) yang keanggotaannya diusulkan oleh masing-masing Fraksi.

Panitia Musyawarah terdiri dari wakil-wakil Fraksi berdasarkan perimbangan jumlah anggotanya dan seorang wakil dari setiap Komisi. Ketua dan Wakil Ketua DPRD karena jabatannya adalah Ketua dan Wakil Ketua Panitia Musyawarah merangkap anggota. Sekretaris DPRD karena jabatannya adalah Sekretaris bukan anggota Panitia Musyawarah. Susunan keanggotaan Panitia Muayawarah ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD.

Panitia Musyawarah mempunyai tugas :

1. Memberikan pertimbangan atau saran tentang penetapan program kerja DPRD baik atas permintaan Pimpinan DPRD maupun tidak.

2. Menetapkan jadwal kegiatan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah. 3. Menentukan waktu dan susunan acara Rapat Paripurna.

4. Memutuskan pilihan mengenai isi masalah apabila timbul perbedaan pendapat. 5. Memberikan saran/pendapat untuk memperlancar segala pembicaraan atas

dasar musyawara untuk mufakat.

6. Bermusyawarah dengan kepala daerah mengenai hal yang berkenaan dengan penetapan acara serta pelaksanaannya apabila hal ini dianggap perlu oleh DPRD atau apabila diminta oleh Kepala Daerah.

Berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 02/KPTS/Tahun 2007 tanggal 28 Pebruari 2007

(15)

Wakil : H. Jamaluddin Pohan Jhonni Lumban Tobing Anggota : Hanafiah Ht Galung

Syahbudin Musradi Nasution Darwin Sitompul

Sintong Gultom Hasbun Manik

Pdt. Jons Berti Situmorang, STh Sondang Berliana Ht. Galung Hasva Pasaribu Mahyudin Lubis Drs. Maniti Ht. Galung Titian Situmeang Tulus Ht. Barat 4.1.4. Panitia Anggaran

Panitia Anggaran merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk pada permulaan kegiatan DPRD. Keanggotaan Panitia Anggaran bersifat periodik (satu tahun kerja) yang keanggotaannya diusulkan oleh masing-masing

Fraksi. Panitia Anggaran terdiri dari wakil-wakil Fraksi berdasarkan perimbangan jumlah angggotanya dan seorang wakil dari setiap Komisi. Ketua dan Wakil Ketua DPRD karena jabatannya adalah Ketua dan Wakil Ketua Panitia Anggaran merangkap anggota. Seretaris DPRD karena jabatannya adalah Sekretaris bukan Anggota Panitia Anggaran. Susunan keanggotaan Panitia Anggaran ditetapkan dengan Keputusan DPRD dan diumumkan dalam Rapat Paripurna DPRD.

(16)

Panitia Anggaran mempunyai tugas :

1. Membahas Nota Keuangan dan Rancangan APBD.

2. Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Daerah dalam mempersiapkan Rancangan Nota Keuangan dan Rancangan APBD selambat-lambatnya tiga bulan sebelum ditetapkan APBD.

3. Memberikan saran dan pendapat kepada DPRD mengenai Pra-Rancangan APBD, Pra-Rancangan Nota Kauangan dan Pra-Rancangan Anggaran Daeah baik penetapan, perubahan maupun perhitungan yang telah disampaikan oleh Kepala Daerah.

4. Membantu Pimpinan DPRD dalam menentukan kebijaksanaan Anggaran DPRD :

- Meneliti dan menyampaikan Rancangan Anggaran DPRD jika dipandang perlu dapat dibantu oleh Sekretaris DPRD.

- Merumuskan perincian Anggaran DPRD jika dipandang perlu dapat dibantu Sekretaris DPRD.

- Menetapkan Rancangan Anggaran DPRD.

Berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 22/KPTS/Tahun 2008.

Ketua : Maratua Siregar Wakil : H. Jamaluddin Pohan Jhonni Lumban Tobing Anggota : Julianus Simanungkalit Hermanto Nasution Sugiarti, SE

(17)

Ir. H Hazmi Arif Simatupang Hj. Halimatussaddiah Nasution Ir. Anthonius Ht. Barat

Drs. Zainal Abidin Pasaribu Ir. Hermunsyah Siambaton Petrus Cuaca

Drs. Nimrod Ht. Galung Agus Fitriadi Panggabean Sukran Tanjung

Al Azhar Panggabean, SE

4.1.5. Badan Kehormatan

Untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas anggota DPRD maka pemerintah pusat menganggab perlu adanya badan kehormatan DPRD. Dalam Pasal 50 PP no 25 tahun 2004 dikatakan bahwa :

1) Badan kehormatan merupakan alat kelengkapan DRPD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD dalam rapat DPRD.

2) Anggota badan kehormatan di usulkan oleh pimpinan DPRD dalam rapat paripurna DPRD ang berjumlah ganjil, sekurang-kurangnya tiga orang terdiri atas seorang anggota DPRD dan dua orang dari luar DPRD, dan sebanyak-banyaknya tujuh orang, yang terdiri dari tiga orang anggota DPRD dan empat orang dari luar DPRD.

3) Anggota badan kehormatan ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD berdasarkan usul dari setiap fraksi untuk unsure DPRD dan unsur luar DPRD dipilih setelah dilakukan penelitian dan uji kemampuan oleh suatu panitia.50

(18)

Badan Kehormatan DPRD dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan DPRD. Anggota Badan Kehormatan DPRD dipilih dari dan oleh anggota DPRD dengan ketentuan:

a. Untuk DPRD kabupaten yang beranggotakan sampai dengan 34 (tiga puluh empat) berjumlah 3 (tiga) orang, dan untuk DPRD yang beranggotakan 35 (tiga puluh lima) sampai dengan 45 (empat puluh lima) berjumlah 5 (lima) orang.

b. Untuk DPRD provinsi yang beranggotakan sampai dengan 74 (tujuh puluh empat) berjumlah 5 (lima) orang, dan untuk DPRD yang beranggotakan 75 (tujuh puluh lima) sampai dengan 100 (seratus) berjumlah 7 (tujuh) orang.

Badan Kehormatan mempunyai tugas:

1. Mengamati, mengevaluasi disiplin, etika, dan moral para anggota DPRD dalam rangka menjaga martabat dan kehormatan sesuai dengan Kode Etik DPRD;

2. Meneliti dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota DPRD terhadap Peraturan Tata Tertib dan Kode Etik DPRD serta sumpah/janji;

3. Melakukan penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi atas pengaduan Pimpinan DPRD, masyarakat dan/atau pemilih;

4. Menyampaikan kesimpulan atas hasil penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi sebagai rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh DPRD

Berdasarkan keputusan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 20/KPTS/Tahun 2006 tanggal 5 Desember 2006.

Ketua : Hj. Halimatussaddiah Nasution. Wakil : Drs. Zainal Abidin Pasaribu Anggota : Hj. Sugiarti, SE

(19)

5. FRAKSI – FRAKSI PADA DPRD KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Dalam Undang-Undang No.32 tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah dikatakan bahwa Setiap anggota DPRD wajib berhimpun dalam fraksi. Jumlah anggota setiap fraksi adalah sekurang-kurangnya sama dengan jumlah komisi di DPRD. Anggota DPRD dari 1 (satu) partai politik yang tidak memenuhi syarat untuk membentuk 1 (satu) fraksi, wajib bergabung dengan fraksi yang ada atau membentuk fraksi gabungan. Fraksi yang ada wajib menerima anggota DPRD dari partai politik lain yang tidak memenuhi syarat untuk dapat membentuk satu fraksi.

Dalam hal fraksi gabungan setelah dibentuk, kemudian tidak lagi memenuhi syarat sebagai fraksi gabungan, seluruh anggota fraksi gabungan tersebut wajib bergabung dengan fraksi dan/atau fraksi gabungan lain yang memenuhi syarat. Parpol yang memenuhi persyaratan untuk membentuk fraksi hanya dapat membentuk satu fraksi. Fraksi gabungan dapat dibentuk oleh partai politik dengan syarat Jumlah anggota setiap fraksi adalah sekurang-kurangnya sama dengan jumlah komisi di DPRD.

Pada awalnya pembentukan fraksi di DPRD kab. Tapanuli tengah hanya ada 6 fraksi yakni : Berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 21/KPTS/Tahun 2006 tanggal 5 Desember 2006.

1. Fraksi Golkar Bintang Rakyat

2. Fraksi PDIP 3. Fraksi PAN 4. Fraksi PIB

5. Fraksi Gabungan

(20)

Partai Bulan Bintang yang mendapat satu kursi akhirnya bergabung dengan Partai Bintang Reformasi dalam membentuk fraksi Bulan Bintang Reformasi, akan tetapi pada akhirnya wakil dari Partai Bulan Bintang, Saparuddin digantikan oleh Agus Fitriadi Panggabean dari Partai bintang Reformasi. Oleh karena itu, komposisi fraksi yang ada di DPRD Kab. Tapanuli Tengah berubah.

Berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 21/KPTS/Tahun 2008. tentang perubahan kelima komposisi dan susunan personalia fraksi-fraksi di DPRD kab. Tapanuli Tengah51

Anggota : Jhonny Lumbantobing .

1. Fraksi Golkar

Ketua : Hermanto Nasution Wakil : Hanafiah Ht. Galung Sekretaris : Darwin Sitompul Anggota : Jamaluddin pohan

Julianus Simanungkalit Sugiarti, SE

2. Fraksi PDIP

Ketua : Tulus Ht. Barat

Wakil : Ir. Anthonius Ht. Barat Sekretaris : Titian Situmeang

Anggota : Hj. Halimatusaddiah Nasution 3. Fraksi PAN

Ketua : H. Maratua Siregar

Wakil : Drs. Zainal Abidin Pasaribu Sekretaris : Hasbun Manik

Anggota : Ir. Hermunsyah Siambaton 4. Fraksi PIB

Ketua : Nurman, SH Wakil : Sittong Gultom

Sekretaris : Ir. H. Hazmi Arif Simatupang

(21)

5. Fraksi Gabungan

Ketua : H. Petrus Cuaca (PKPB) Wakil : Drs. Nimrod Ht. Galung (PDS)

Sekretaris : Pdt. Jons Berti Situmorang, Sth (P. Merdeka) Anggota : Sondang Berliana Ht. Galung (PNI Marhaenisme) 6. Fraksi Patriot Pembangunan Nasional

Ketua : Mahyudin Lubis (P.Patriot) Sekretaris : Al Azhar Panggabean (PPP) Anggota : Drs. Maniti Ht. Galung (PNBK) 7. Fraksi Bulan Bintang Reformasi

Ketua : Hasva Pasaribu (PBR)

Sekretaris : Agus Fitriadi Panggabean (PBR) Anggota : Sukran Tanjung(PBR)

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Sekretariat Lembaga Sensor

Sejalan dengan perumusan hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka untuk membuktikan hipotesis penelitian digunakan uji statistik uji t untuk menguji

Strategi Badan Pelayanan Pajak Daerah Dalam Peningkatan Pajak Hotel dan Restoran di Kota Malang (Reformasi Pajak dan

Dalam penelitian ini akan melakukan analisis terkait pengaruh antara variabel independen (X) yaitu agresivitas pajak dan variabel kontrol (Z) yaitu leverage

Konsep Dasar Perancangan Pelatihan Beladiri Jepang di Daerah Istimewa Yogyakarta

Meskipun sudah lima tahun berada dalam tahap pe nge mbangan, Proye k Uji Coba Ulu Mase n tidak memiliki dasar hukum yang kuat untuk me nge lola hutan dalam lokasi proye k..

Bagi guru: dapat dijadikan sebagai bahan kajian literatur untuk melakukan penelitian mengenai nilai APTI pada Ficus lyrata Warb dan tembesi Samanea saman (Jacq) Merr

Dari berbagai definisi budaya organisasi yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarikkesimpulan bahwa budaya perusahaan adalah sistem nilai-nilai yang diyakini