• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP VOLUME PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP VOLUME PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP VOLUME PRODUKSI

(Studi Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya) Rani Rahman

(Staf Pengajar Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi Tasikmalaya) Yogi Daud Yusup Suseno

(Alumni Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi)

ABSTRACT

The object this research are to know (1) direct labor cost in Galunggung Raya Block Tasikmalaya Company (2) how volume produce of in Galunggung Raya Block Tasikmalaya Company, (3) direct labor cost influence to volume produce of happened in Galunggung Raya Block Tasikmalaya Company. Research method applied in this research is through analytical descriptive method with case study approach. Data collecting technique is done by through primary data that is data obtained directly from research subject in this case Galunggung Raya Block Company and secondary data that is data obtained from bibliography research. Analyzer applied by correlation coefficient and coefficient of determination. Testing of hypothesis by using t-test. Result of research indicates that: direct labor cost influential to volume of trading. For the purpose company is more increases and pays attention to labour resource capable to work productively and pays attention to productive office hours causing can increase production volume.

I. Latar Belakang Penelitian

Tuntutan yang dihadapi oleh sektor dunia usaha saat ini semakin berat seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong ke arah kompetisi yang semakin ketat. Persaingan yang semakin tajam tersebut akan mengakibatkan perusahaan-perusahaan harus mengambil keputusan yang tepat untuk memungkinkan kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan serta untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Hal ini juga dikarenakan oleh semakin bertambahnya jumlah konsumen yang membutuhkan pelayanan, baik itu dalam bidang jasa, maupun dalam bidang manufaktur.

Sektor industri manufaktur yang tidak kalah penting perannya adalah sektor industri dalam bidang bahan bangunan khususnya paving blok, yang pada perkembangannya dewasa ini mengalami peningkatan yang sangat pesat karena didukung permintaan akan produk yang

dikeluarkan oleh perusahaan semakin tinggi, khususnya di kota Tasikmalaya yang pada saat ini banyak dibangun perumahan-perumahan modern, rumah toko yang salah satu bahan materialnya menggunakan paving blok, paving blok juga digunakan untuk berbagai pembangunan, misalnya untuk floor-floor jalan, trotoar, juga batasan-batasan jalan. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang bahan bangunan ini adalah Galunggung Raya Block.

Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang handal, kooperatif, dan loyal terhadap perusahaan dan kebijaksanaannya akan dapat memberi sumbangan yang cukup besar dalam pencapaian tujuan, dan ini sangat penting bagi perusahaan untuk menjaganya untuk memberikan kontribusi yang besar sebagai balas jasa atas manfaat yang telah diberikan guna meningkatkan volume produksi.

(2)

Tenaga kerja yang handal merupakan salah satu sumber daya terpenting bagi perusahaan Galunggung Raya Block sebagai sebuah industri yang bergerak dalam bidang bahan bangunan khususnya paving blok. Sebagai suatu sumber daya, tenaga kerja memiliki kontribusi terhadap hasil produksi perusahaan. Dalam menentukan biaya tenaga kerja langsung (upah) perusahaan Galunggung Raya Block mengalikan tarif upah dengan jam kerja tenaga kerja. Selain itu, perusahaan juga menentukan besarnya keuntungan atau kerugian dari hasil produksi yang dibandingkan dengan besarnya biaya tenaga kerja langsung yang telah dikeluarkan pada periode tertentu. Dalam hal ini perusahaan perlu mengukur besarnya pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap hasil produksi, pengukuran tersebut berkaitan dengan volume produksi karena dengan mengetahui tingkat volume maka perusahaan akan mengetahui tingkat prestasi tenaga kerja dalam menghasilkan produk.

II. Kerangka pemikiran

Kemampuan berkompetisi dalam mempertahankan hidup perusahaan salah satunya ditentukan oleh mutu sumber daya manusia yang dimiliki. Tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan kemampuan menguasai teknologi dapat mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini manajemen perusahaan harus memberikan perhatian yang besar pada kesejahteraan tenaga kerja, dimana biaya tenaga kerja merupakan usaha perwujudan kesejahteraan tenaga kerja.

Para ahli akuntansi telah mendefinisikan biaya sebagai suatu nilai tukar, prasyarat atau pengorbanan yang telah dilakukan guna mendapatkan manfaat.

Definisi biaya menurut Henry Simamora (1999: 36) adalah sebagai berikut:

“Biaya (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau dimasa mendatang bagi organisasi”.

Sedangkan menurut mulyadi (1999: 8) adalah sebagai berikut:

“Biaya adalah sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

Dari kedua definisi biaya tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa merupakan pengorbanan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk dapat memperoleh balas jasa atau manfaat yang kemungkinan dapat membantu perusahaan dalam pencapaian tujuannya baik secara langsung ataupun tidak.

Dalam menghadapi persaingan yang ketat dan dalam pencapaian tujuan perusahaan sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia atau tenaga kerja, tenaga kerja ini meliputi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi, sedangkan tenaga kerja tidak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak secara langsung mempengaruhi dalam produksi.

Definisi tenaga kerja menurut Mulyadi (1999:343) adalah sebagai berikut:

“Tenaga Kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk”. Sedangkan Usry dan Hammer (1996:39) mendefinisikan tenaga kerja langsung sebagai berikut:

“Tenaga Kerja langsung adalah karyawan yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi, biaya untuk ini meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankan kepada produk tertentu”.

(3)

Dari definisi tenaga kerja langsung tersebut dikatakan bahwa tenaga kerja mengorbankan seluruh tenaga dan pikiran yang dimilikinya untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau untuk mengolah produk demi kelangsungan hidup perusahaan. Dalam hal ini perusahaan perlu mempertimbangkan kesejahteraan tenaga kerja dengan cara mengeluarkan atau mengorbankan biaya tenaga kerja sebagai balas jasa atas apa yang telah diberikan atau dikorbankan olehnya.

Menurut Ibnu Subriyanto dan Bambang Suripto (1993: 42) didalam bukunya Akuntansi Biaya Teori Soal dan penyelesaian adalah sebagai berikut:

“Biaya tenaga kerja langsung adalah kompensasi yang memberikan kepada semua karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan produk, mudah ditelusuri ke produk tertentu dan merupakan biaya yang besar atas produk yang dihasilkan “.

Sedangkan pengertian biaya tenaga kerja langsung menurut Siegel (1996: 14) di dalam bukunya Kamus Istilah Akuntansi adalah sebagai berikut:

“Direct labor (upah langsung) adalah pekerjaan yang langsung terlibat dalam pembuatan produk. Contoh biaya langsung adalah upah pekerjaan perakitan pada lini perakitan dan upah operator peralatan mesin”.

Definisi mengenai biaya tenaga kerja langsung tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa biaya tenaga kerja langsung merupakan suatu biaya atau pengorbanan yang telah atau yang akan dikeluarkan perusahaan guna membayar jasa-jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja atau karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan bahan baku menjadi barang jadi.

Mulyadi (1999:346) menyatakan bahwa:

“Cara perhitungan upah karyawan dalam perusahaan salah satunya

adalah dengan mengalikan tarif upah dengan jasa karyawan”.

Dari pendapat di atas jelas dikatakan bahwa pengukuran atau penetapan upah tenaga kerja salah satunya dengan cara mengalikan tarif upah dengan jam kerja tenaga kerja. Dengan demikian untuk menentukan upah seorang tenaga kerja perlu dikumpulkan data jumlah jam kerja selama periode waktu tertentu.

Semua pembayaran biaya tenaga kerja (upah) secara langsung atau tidak langsung didasarkan atas dan dibatasi oleh volume produksi dan keahlian para pekerja, maka dari itu, motivasi pengendalian dan akuntansi yang tepat untuk faktor biaya tenaga kerja ini merupakan salah satu masalah yang sangat penting dalam manajemen sebuah perusahaan. Tenaga kerja yang handal dan kooperatif , yang loyal pada perusahaan dan segala kebijaksanaannya, dapat memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap operasi perusahaan. Akan tetapi biaya tenaga kerja hanyalah merupakan salah satu unsur hubungan antara pemilik perusahaan dengan karyawan (tenaga kerja).

Berikut ini adalah pengertian produksi menurut Agus Ahyari (1999:60) adalah :

“Produksi diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru”.

Sedangkan menurut Sukanto (2000:30) adalah sebagai berikut :

“Produksi adalah aktivitas pengubah bahan baku (material) menjadi hasil (produk)”.

Dari definisi produksi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi merupakan aktivitas dalam perusahaan yang dapat menimbulkan penciptaan bahan baku (material) menjadi hasil produk yang memiliki tambahan manfaat/faedah baru.

Untuk menghasilkan produk yang baik dari segi kualitas dan kuantitas, tidak hanya diperlukan tenaga kerja saja tetapi

(4)

juga harus adanya perencanaan dalam membuat suatu produk mengenai berapa banyak volume produksi yang akan dihasilkan perusahaan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan.

Menurut Eddy Herjanto (1999:35) mendefinisikan volume produksi sebagai berikut :

“Hasil dari proses produksi yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa atau kombinasinya melalui proses transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi output yang diinginkan”. Sedangkan menurut Fandi Tjiptono (1999:254) definisi volume produksi adalah sebagai berikut :

“Volume produksi merupakan jumlah output total yang dihasilkan dari suatu proses produksi”.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa volume produksi adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan melalui proses transformasi dari masukkan sumber daya menjadi output yang diinginkan.

III. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah melalui metode Descriptive Analisys, yaitu metode yang digunakan dilakukan melalui penelitian terhadap data-dat ayang ada atau yang sedang berlangsung pada saat ini.

Operasionalisasi Variabel

Penulis menggunakan dua jenis variabel yaitu :

1. Variabel Independen adalah variabel bebas yang memperngaruhi variabel lain (variabel dependen) Tau variabel yang berdiri sendir dan tidak tergantung pada variabel lain. Yang berfungsi sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah Biaya tenaga kerja langsung.

2. Variabel Dependen adalah variabel yang terkait yang akan diperngaruhi

variabel lain (variabel independen). Adapun yang berfungsi sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah Volume produksi.

Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan penulis adalah penelitian lapangan (field reseach) untuk memperoleh data primer dan data penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder.

1) Data Primer yaitu data yang diperoleh di lapangan dan mengadakan penelitian langsung pada objek yang harus diteliti .Adapun pengumpulan data primer di peroleh melalui :

a) Observasi b) Wawancara c ) Dokumentasi

2) Data sekunder yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data–data yang diperoleh dari buku–buku sumber yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

Rancangan Analisis Data

Dimana rancangan analisis data yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh Biaya tenaga Kerja Langsung terhadap Volume Produksi meliputi penetapan statistik uji dan pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut:

¾ Statistik Uji

1. Analisis Regresi Sederhana 2. Analisis Korelasi

3. Koefisien Determinasi ¾ Pengujian Hipotesis a. Hipotesis Operasional

Ho:ρ = 0 : Biaya tenaga kerja langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap Volume produksi. Ha:ρ ≠ 0 : Biaya tenaga kerja langsung

berpengaruh signifikan terhadap Volume produksi. b. Penetapan Tingkat Signifikan

Tingkat keyakinan yang akan digunakan adalah 95% dengan taraf

(5)

nyata 5% (α =0,05). Tes Statistik yang digunakan untuk menguji signifikan c. Kaidah Keputusan :

Terima Ho jika −t 12α ≤tt 12α Tolak Ho Jika t<−t 12α atau t > 12α

d. Kesimpulan

Menyimpulkan Ho diterima atau ditolak (sesuai dengan kriteria pengujian)

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Biaya tenaga kerja langsung merupakan kompensasi atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya tersebut merupakan faktor penting yang memerlukan pengukuran, pengendalian dan analisa yang konstan bagi perusahaan dalam menetapkannya.

Adapun biaya tenaga kerja langsung pada Perusahaan Galunggung Raya Block tahun 2002 – 2006 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1

Biaya Tenaga Kerja Langsung Perusahaan Galunggung Raya Block

Tahun 2003– 2007

Setelah melakukan penelitian pada Perusahaan Galunggung Raya Block dapat diketahui bahwa dalam volume produksi di perusahaan adalah memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam volume produksi ditambah dengan pembebanan biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.

Adapun volume produksi yang dihasilkan Perusahaan Galunggung Raya

Block pada tahun 2003 – 2007 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.2 Volume Produksi

Perusahaan Galunggung Raya Block Tahun 2003 – 2007

Tahun Volume Produksi (Rp) Perubahan (%) 2003 1.611.225.000 - 2004 1.817.640.000 11,36 2005 2.096.203.500 13,29 2006 2.310.390.000 9,27 2007 2.558.160.000 9,69

Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data yang diperlukan, maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Dalam pengujian hipotesis dilakukan serangkaian langkah-langkah uji statistik yaitu analisis regresi linier sederhana, analisis korelasi dan analisis koefisien determinasi. Dengan pengujian statistik di atas dapat diketahui penaksiran derajat korelasi biaya tenaga kerja langsung terhadap volume produksi.

Untuk keperluan analisis data yang diperoleh dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS Ver 15.0 dengan tujuan memperoleh hasil pengujian yang akurat. Berikut ini adalah data biaya tenaga kerja langsung dan volume produksi Perusahaan Galunggung Raya Block dari tahun 2002 sampai dengan 2006 yang disajikan dalam tabel 4.3 berikut.

Tahun Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp) Perubahan (%) 2003 64.449.000 - 2004 70.686.000 8,82 2005 74.844.000 5,56 2006 85.322.160 12,28 2007 98.120.484 13,04 Tabel 4.3

Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Volume Produksi Tahun 2003 – 2007 Tahun Biaya Tenaga Kerja Langsung (X) Volume Produksi (Y) 2003 64.449.000 1.611.225.000 2004 70.686.000 1.817.640.000 2005 74.844.000 2.096.203.500 2006 85.322.160 2.310.390.000 2007 98.120.484 2.558.160.000 a. Analisis Korelasi

Untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara biaya tenaga kerja langsung dengan volume produksi, berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

(6)

program SPSS. 15.0 yang terdapat dalam tabel correlations, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,975. hal ini menunjukkan bahwa tingkat keeratan pengaruh yang disebabkan oleh biaya tenaga kerja langsung terhadap volume produksi adalah sebesar 0,975 dan angka tersebut menunjukkan terjadi korelasi sangat kuat.

b. Analisis koefisien determinasi

Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap volume produksi maka rumus yang digunakan adalah : Kd = r2 x 100%

Berdasarkan program SPSS. 15.0 yang terdapat dalam tabel summary diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,951, maka besarnya pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap volume produksi adalah sebesar 95,1%. Dalam hal ini volume produksi dipengaruhi oleh biaya tenaga kerja langsung sebesar 95,1%, sisanya sebesar 4,9% merupakan pengaruh faktor lain misalnya biaya overhead pabrik, biaya bahan baku, biaya administrasi dan umum, biaya pemasaran/penjualan, serta biaya-biaya non produksi lainnya. c. Pengujian hipotesis

Sedangkan untuk menguji pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap volume produksi, maka dapat digunakan uji t. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel yaitu biaya tenaga kerja langsung sebagai variabel independen dengan volume produksi sebagai variabel dependen.

Berdasarkan program SPSS yang terdapat dalam tabel coefficients pada lampiran 1, diperoleh nilai thitung sebesar 7,622 kemudian thitung ini dibandingkan dengan ttabel ½α pada

degree of freedom (df) n-2 = 3 dan ½α

= 0,025 diperoleh nilai ttabel sebesar

3,182. Ternyata thitung lebih besar dari ttabel (7,622 > 3,182) atau dengan melihat tingkat signifikan pada kolom sig diperoleh 0,005, nilai tersebut kurang dari nilai α (0,05). Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak atau Ha (hipotesis alternatif) diterima. Dengan diterimanya Ha bahwa pada tingkat keyakinan 95% biaya tenaga kerja langsung berpengaruh signifikan terhadap volume produksi. Hal ini berarti semakin meningkat biaya tenaga kerja maka akan meningkat pula volume produksi, dan sebaliknya jika biaya tenaga kerja langsung menurun maka volume produksi akan menurun. V. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini yaitu :

1. Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh Perusahaan Galunggung Raya Block tahun 2002 – 2006 dalam setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan-peningkatan biaya tenaga kerja langsung ini terjadi disebabkan adanya peningkatan hasil yang diproduksi oleh tenaga kerja karena adanya penambahan jam kerja serta adanya pesanan-pesanan yang diterima perusahaan sehingga ada tuntutan untuk meningkatkan volume produksi..

2. Dari hasil yang diperoleh berdasarkan penelitian volume produksi yang dihasilkan oleh Perusahaan Galunggung Raya Block pada tahun 2002 – 2006 dalam setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan-peningkatan volume produksi ini terjadi disebabkan meningkatnya hasil yang diproduksi oleh tenaga kerja sebagai akibat dari adanya pesanan-pesanan yang diterima pihak perusahaan Galunggung Raya Block ikut naik sehingga volume produksi yang dihasilkan terus meningkat.

(7)

3. Biaya tenaga kerja langsung berpengaruh signifikan terhadap volume produksi, hal ini terbukti bahwa nilai thitung (7,622) lebih besar dari nilai kritik ttabel (3,182) dalam tingkat keyakinan 95%.

DAFTAR PUSTAKA

Donald E. Kieso, dan Jerry J. Weygandt. 1995. Intermediate Accounting, alih bahasa Herman Wibowo. Jakarta: Bina Rupa Aksara

Gary Siegel. 1996 kamus istilah akuntansi. Jakarta : PT Elex Media komputindo.

Hansen. Don R, dan Mowen. Marynne M. 2000. Manajemen Biaya Akuntansi dan Pengendalian, Alih bahasa tim editor, buku1, Edisi 1. Jakarta : Penerbit Salemba empat.

Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Penerbit Aditya Media. Supriyono, RA. 1999. Akuntansi Biaya

Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Yogyakarta :Penerbit BPFE.

Milton F.Usry, Lawrence H. Hammer. 1996. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian, Alih Bahasa Tim Editor. Edisi 10, Jilid 1, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Agus Ahyari. 1999. Pengendalian Produksi. Edisi keempat. Yogyakarta.BPFE.

Sukanto.R. 2000. Manajemen Produksi dan

Operasi. Edisi ketiga. Yogyakarta.BPFE.

Fandi Tjipto. 1999. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

2014 Governance Excellence ISO, BAN-PT Comply 2015 Academic Management Excellence ISO Certification 2016 Academic Resources Excellence Standar Nasional Perguruan

Desa ngembe merupakan salah satu desa yang terletak dibagian selatan kecamatan Beji dan berbatasan langsung dengan kecamatan Pandaan maupun kecamatan Bangil, kabupaten

Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap pembahasan, serta agar dalam penulisan Laporan Akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi

Simulasi berdasarkan skenario penggunaan lahan (skenario 1: 13% monokultur kopi, skenario 2: 61% multistrata kopi; skenario 3: 23% hutan; skenario 4: 30% hutan dan skenario 5:

Masih dalam varian lain dari spektrum bipolar yang diketahui sebagai bipolar III, pasien menderita dari awal onset gangguan depresi berulang, yang mana dapat berupa episode

Performan tenant IbK dengan Agribisnis Perunggasan adalah aktifitas selama pelatihan rata–rata kehadiran 76 persen, kemampuan membuat rencana bisnis 90 persen, kualitas

Karena aspek tersebut menyangkut bagaimana cara kegiatan produksi akan dilaksanakan B?. Karena aspek tersebut menyangkut berapa banyak dukungan modal yang harus

6 Faktor yang menyebabkan peraturan daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2011 tentang pajak air tanah masih belum berjalan dengan maksimal yaitu: (1) faktor