• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 4,5 milyar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 4,5 milyar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Maraknya penggunaan internet tak hanya sekedar digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk mencari informasi dan berkomunikasi, tetapi juga dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi seperti jual beli online melalui internet. Menurut data dari Wearesosial and Hootsuite, saat ini terungkap bahwa pengguna internet di seluruh dunia telah mencapai angka 4,5 milyar orang. Angka ini menunjukkan bahwa pengguna internet telah mencapai lebih dari 60% penduduk dunia atau lebih dari separuh populasi bumi.

Bisnis marketplace disatu segi memiliki banyak kelebihan, konsumen tidak harus ke mall atau ke pusat perbelanjaan. Belanja online merupakan suatu bentuk perdagangan yang mempertemukan konsumen dengan penjual melalui jaringan internet dan tidak perlu bertatap muka secara langsung untuk melakukan transaksi, melainkan hanya melalui browser web. Adanya online shop sebagai toko online menjadi trend yang kini juga telah merambah dunia sekolah dan kampus. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pada tahun 2018 penetrasi penggunaan internet Indonesia sebesar 92,6% didomniasi oleh mahasiswa yang sedang kuliah.

Dari data survey yang dilakukan pada semester 1 2019 yang dilakukan oleh jakpat (jajak pendapat), diketahui bahwa 60,5% responden lebih memilih untuk melakukan aktivitas belanja secara online dibandingkan mengunjungi offline store. Alasan responden lebih memilih melakukan transaksi secara online adalah karena lebih cepat dan efisien (65,7%), ada banyak promo dan diskon (62,9%), harga yang bersaing bahkan cenderung lebih murah (59,3%), dan fleksibilitas waktu berbelanja (59%).

Dalam proses jual beli ini tentunya juga diperlukan suatu pemasaran yang baik. Menurut Kotler dan Keller (2009:6) mengemukakan bahwa pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

(2)

bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan produk lain. Untuk mendapatkan yang ingin kita beli tentunya harus matang dalam mengambil suatu kebijkan yaitu keputusan pembelian.

Terlebih untuk situasi saat ini sejak ditetapkan sebagai pandemic oleh World Health Organization/WHO (WHO,2020), Corona Virus Diseases-19(COVID-19) telah menjadi permasalahan bagi seluruh negara di dunia, untuk menghindari kerumunan yang melibatkan banyak orang, juga menghindari tersebarnya virus maka masyarakat terutama kaum milenial pastinya lebih suka memilih berbelanja secara online.

Menurut Kotler dan Keller (2009:240) dalam Rahmawati, et al: 2017 menyatakan keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Pendapat lain mengenai definisi serupa juga diungkapkan oleh (Alma, 2011:96) dalam (Pratiwi & Khuzaini, 2017) Keputuasan pembelian merupakan suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan process, sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa response yang muncul produk apa yang akan dibeli. Dalam hal ini menunjukkan bahwa promosi yang baik dan menarik akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan proses pembelian.

Promosi pada hekekatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan, keberadaan produk, dan yang tidak kalah penting adalah untuk merubah sikap maupun mendorong seseorang untuk bertindak atau membeli produk tersebut (Windusara dan Kusuma, 2015) dalam (Hakim dan Pramudana : 2017)

Shopee adalah salah satu online shop dengan 100 juta lebih pengunduh untuk saat ini (2021) dalam aplikasi play store. Pada awal kemunculannya, Shopee berusaha membangun citra positif melalui kampanye “Gratis Ongkir Seluruh Indonesia” sejak saat itu pertumbuhan pengunjung website pun meningkat. Sepanjang tahun 2018, dalam iklannya Shopee menggunakan lagu “Baby Shark”

(3)

kemudian diganti liriknya yang sedang booming saat itu. Tak hanya itu, Shopee juga memiliki program Big sale yaitu ”goyang shopee. Pada awal tahun 2019, Shopee mengeluarkan promo besar-besaran yaitu “Shopee Serba 10ribu”.

Jika dilihat mengenai persaingan toko online di Indonesia, yang berasal dari riset yang dilakukan oleh IPrice, dari data tersebut terlihat tingkat kunjungan pada masing-masing E-commerce pada pertengahan tahun 2019 (sebelum adanya pandemic covid-19) hingga kuartal pertama 2021 (masa pandemic covid-19). Dari data ini dapat terlihat pertumbuhan pengunjung dari kurun waktu tersebut dan hubungannya dengan pandemi covid-19 di Indonesia semakin mengalami kenaikan. Tokopedia menjadi pesaing utama Shopee. Berikut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung E-commerce berdasarkan sumber dari IPrice Insight Tahun 2019 Kuartal 3 dan Kuartal 4

No. Tahun E-commrce Jumlah Pengunjung

1 Q3 2019 Tokopedia 65,9 Juta Shopee 55,9 Juta Bukalapak 42.8 Juta Lazada 27,9 Juta Blibli 21,3 Juta 2 Q4 2019 Shopee 72,9 Juta Tokopedia 67,9 Juta Bukalapak 39,2 Juta Lazada 28,3 Juta Blibli 26,8 Juta Sumber: https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/

Tabel 1.2 Jumlah Pengunjung E-commerce berdasarkan sumber dari IPriceInsight Tahun 2020 dan 2021 Kuartal 1

No. Tahun E-commrce Jumlah Pengunjung

1 Q1 2020 Shopee 71,5 Juta

Tokopedia 69,8 Juta

Bukalapak 37,6 Juta

(4)

Blibli 17,6 Juta 2 Q2 2020 Shopee 93,4 Juta Tokopedia 86,1 Juta Bukalapak 35,2 Juta Lazada 22,0 Juta Blibli 18,3 Juta 3 Q3 2020 Shopee 96,5 Juta Tokopedia 84,9 Juta Bukalapak 31,4 Juta Lazada 22,6 Juta Blibli 18,6 Juta 4 Q4 2020 Shopee 129,3 Juta Tokopedia 114,6 Juta Bukalapak 38,5 Juta Lazada 36,2 Juta Blibli 22,4 Juta 5 Q1 2021 Tokopedia 135,0 Juta Shopee 127,4 Juta Bukalapak 34,1 Juta Lazada 30,5 Juta Blibli 19,5 Juta Sumber: https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah pengunjung e-commerce selalu mengalami kenaikan, terlihat dari tahun ke tahun sebelum adanya pandemi sampai saat ini (adanya pandemi). Jika dilihat dari tabel diatas Shopee dan Tokopedia merupakan pesaing utama dari Shopee. Setelah dari tahun 2019 Q4 Shopee selalu mendapat peringkat pertama jumlah pengunjung e-commerce terbanyak diantara e-commerce yang lain, kini pada tahun 2021 Q1 kini kedudukan Shopee jadi peringkat ke-2 setelah tokopedia. Ternyata Tokopedia untuk mendorong dan menarik pelanggan untuk meningkatkan pembelian produk lewat program Waktu Indonesia Belanja (WIB) yang menawarkan promo khusus pada penggunanya setiap akhir bulan setiap bulannya (detik.com) maka, dari situlah juga citra perusahaan (Tokopedia) lebih mudah untuk dingat sedangkan shopee pada tanggal cantik seperti 9.9, 10.10. Disinilah perlunya mengadakan promosi yang

(5)

lebih terarah lagi yang diharapkan dapat meningkatkan pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan dan juga citra merek perusahaan.

Menurut Kotler dan Keller (2009:403) dalam (Rizki, et al: 2019) menyatakan bahwa Citra Merek merupakan persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen, yang selalu diingat pertama kali saat mendengar slogan, dan tertanam dibenak konsumennya.

Pendapat lain menyatakan, Aaker dan David dalam (Rizki: 2019) Citra Merek terdiri dari dua faktor utama yaitu faktor fisik merupakan karakteristik fisik dari merek tersebut, seperti desain, kemasan, logo, nama merek, fungsi, dan kegunaan produk dari merek itu. Faktor psikologis, dibentuk oleh emosi, kepercayaan, nilai dan kepribadian yang dianggap oleh konsumen dapat menggambarkan produk dari merek tersebut. Ketika konsumen menggunakan merek maka citra merek tersebut akan terbawa.

Adapun citra konsumen yang positif terhadap suatu brand lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. Brand yang lebih baik juga akan membangun citra perusahaan yang positif. Perusahaan yang sukses dalam menjaga citra merek produk mereka akan meningkatkan keputusan pembelian pada konsumennya. Suatu keputusan pembelian biasanya datang apabila barang yang dijual sama dengan yang diharapkan konsumen bahkan lebih baik dari yang diharapkan oleh konsumen. Dan dari sinilah jika citra merek suatu perusahan (shopee) baik kemudian akan timbul kesadaran merek atas konsumen.

Brand awareness yang berarti kesadaran merek adalah istilah pemasaran yang menggambarkan tingkat pengakuan konsumen terhadap suatu produk dengan namanya. Mempromosikan produk baru atau menghidupkan kembali merek yang lama adalah langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan kesadaran merek. Berdasarkan keterangan dari investopedia (dalam wartaekonomi.co.id 22/4/2019), idealnya kesadaran merek itu dapat mencangkup kualitas yang membedakan produk dari para pesaingnya. Produk dan layanan yang mempertahankan tingkat kesadaran merek yang tinggi cenderung menghasilkan lebih banyak penjualan.

(6)

Pasalnya, konsumen lebih banyak yang membeli produk dari merek yang terkenal daripada yang tak mereka ketahui.

Saat ini, Shopee memiliki diferensiasi melalui berbagai program promo seperti Shopee Tanam 9.9JT dan Late Night Sale Rp 99. Customer experience saat ini juga menjadi salah satu poin penting bagi e-commerce untuk meningkatkan awareness. Karena, saat ini keamanan pelanggan menjadi nomor satu” (dalam marketeers.com). Dari adanya promo tersebut tentu saja para konsumen digiurkan dengan hadiah milyaran rupiah dari Shopee. Dan keunikan itulah yang menjadikan Shopee banyak diingat dan diminati oleh mahasiswa dan mulai beralih serta menjadikan pilihan belanja online pada marketplace Shopee.

Dengan menggunakan marketplace Shopee yang ditinjau oleh jaringan internet, kini setiap mahasiswa dapat melakukan kegiatan belanja online tanpa harus keluar rumah atau datang ke toko secara langsung. Hal inilah yang menyebabkan trend berbelanja online sangat digemari di Indonesia saat ini, termasuk pada Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Cikarang.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan pada masyarakat menunjukkan bahwa untuk melakukan dan menentukan suatu keputusan pembelian bisa dilihat dari bagaimana bagus dan menariknya suatu promosi (iklan, promosi penjualan, publitas dan direct marketing), citra merek (brand image) dari suatu perusahaan tersebut sehingga akan membentuk suatu kesadaran merek (brand awareness) yang sehingga bisa melekat dibenak konsumen tentang suatu produk tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang: “Pengaruh Promosi, Brand Image Dan Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pada Marketplace Shopee” (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Program Studi Manajemen Angkatan 2017).

1.2 Rumusan Masalah

Menurut Mangkunegara (2008:3) dalam (Pratiwi & Khuzaini, 2017) perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam

(7)

mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa secara ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh Lingkungan.

Sementara menurut (Kotler, 2005:147) dalam (Hakim & Pramudana, 2017) Keputusan pembelian adalah usaha konsumen untuk mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan objektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masingmasing. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang berhubungan dengan rangsangan pemasaran adalah produk (merek, rasa, kemasan, kualitas), promosi (periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan), distribusi (aksestabilitas), serta pelayanan dan harga.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan diatas maka, permasalahan penelitian ini dapat diperumuskan sebagai berikut:

1. Apakah Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pada marketplace Shopee ?

2. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pada marketplace Shopee ?

3. Apakah Brand Awareness berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pada marketplace Shopee ?

4. Apakah Promosi, Brand Image dan Brand Awareness berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pada marketplace Shopee ?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka penelitian ini dibatasi mengenai:

1. Permasalahan penelitian yang dibatasi pada faktor-faktor promosi, brand image, dan brand awareness yang mempengaruhi keputusan pembelian produk pada marketplace Shopee.

2. Objek penelitian sebagai unit penelitian difokuskan kepada Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Program Studi Manajemen Tahun Angkatan 2017 sebagai objek penelitian.

(8)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini diantaranya:

1. Untuk mengetahui dan mendapat kajian tentang pengaruh promosi terhadap Keputusan Pembelian produk pada Marketplace Shopee.

2. Untuk mengetahui dan mendapat kajian tentang pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian produk pada Marketplace Shopee.

3. Untuk mengetahui dan mendapat kajian tentang pengaruh terhadap Keputusan Pembelian Produk pada Marketplace Shopee.

4. Untuk mengetahui dan mendapat kajian tentang pengaruh Promosi, Brand Image dan Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian Produk pada Marketplace Shopee.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dan memberi kontribusi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara umum, khususnya manajemen pemasaran yang berkaitan dengan masalah promosi, brand image dan brand awareness serta keputusan pembelian.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian di bidang yang berkaitan dengan masalah promosi, brand image dan brand awareness serta keputusan pembelian.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai input bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan promosi, brand image dan brand awareness.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran guna meningkatkan keputusan pembelian di Universitas Pelita Bangsa.

c. Hasil penelitian ini ditujukan pada Marketplace terkait yaitu Perusahaan Shopee supaya dapat dijadikan sebagai masukan perusahaan.

(9)

1.6 Sistematika Penulisan

Penelitian dilakukan dalam rangka penyusunan tesis dimana sistematika penulisan laporan penelitian adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdapat uraian mengenai latar belakang masalah yang menjadi topik penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas tentang teori-teori definisi manajemen pemasaran, definisi promosi, definisi brand image, definisi brand awareness, definsi marketplace penelitian-penelitian terdahulu, kerangak pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODELOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai pendekatan penelitian, tempatdan waktu penelitian, definisi opeasional dan pengukuran variable, populasi dan sample, jenis data, Teknik pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan dimana didalamnya dijelaskan mengenai gambaran perusahaan yakni sejarah obyek penelitian, struktur organisasi obyek penelitian, kegiatan operasional obyek penelitian, karakteristik responden, pengujian data, deskripsi variable penelitian, analisis data penelitian, pembahasan dan implikasi manajerial.

BAB V : PENUTUP

Merupakan bagian akhir sebagai penutup skripsi yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan dan telah dibahas pada bab sebelumnya.

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung E-commerce berdasarkan sumber dari IPrice  Insight Tahun 2019 Kuartal 3 dan Kuartal 4

Referensi

Dokumen terkait

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan memberi- kan efek sitotoksik dan mampu meng- induksi apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7

(3) kedisiplinan belajar santri berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan menghafal al- Qur’an santri pondok pesantren Al-Aziz Lasem Rembang, hal ini terbukti

Dengan hasil penelitian ini dapat dilihat keakuratan diagnostik potong beku, sitologi imprint intraoperasi, dan gambaran USG pada pasien dengan diagnosa tumor ovarium untuk

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Dalam pelaksanaan Program Induksi, pembimbing ditunjuk oleh kepala sekolah/madrasah dengan kriteria memiliki kompetensi sebagai guru profesional; pengalaman mengajar

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus Covid-19 adalah dengan menerapkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana dalam penerapannya

1 M.. Hal ini me nunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pertukaran keanggotaan kelompok belajar