• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

28 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum KBH Salaman 1. Sejarah KBH Salaman

Kebun Benih Hortikultura Salaman didirikan berdasarkan kebijakan pemerintah dalam bidang pertanian, khususnya dalam pembentukan balai benih induk (BBI). Kebijakan tersebut merupakan hasil dari rapat teknis perbenihan yang diselengarakan di Grend Park Cisarua pada tanggal 12-14 Maret 1980, yang meutuskan Institusi Pertanian disetiap provinsi digabungkan menjadi tiga balai benih. Adapun ketiga balai benih itu adalah BBI yang berada diwilayah provinsi, BBI pembantu yang berada di wilayah kabupaten dan BBI yang berada di wilayah karisidenan. Kemudian diperkuat lagi dari hasail rapat pada tanggal 29 Juni -1 Juli 1980 di Grend Park Cisarua yang memutuskan bahwa setiap provinsi memiliki tiga buah BBI yang meliputi BBI hortikultura, BBI Palawija dan BBI Padi. Setiap eks karisidenan memiliki tiga balai benih utama (BBU) yang meliputi BBU Hotrikultura, BBU Palawija dan BBU Padi. Provinsi Jawa Tengah mempunyai tiga BBI yaitu BBI Hortikultura Salaman, BBI Palawija di Jepara dan BBI Padi di Tegalrejo. KBH Salaman merupakan perubahan nama dan status dari Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH) Salaman.

BBIH Salaman sebelumnya merupakan Balai Benih Padi yang bernama ‘’Karya Bantala’’. Pada tanggal 1 Maret 1982 Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Dati 1 Jawa Tengah menetapakan berdirinya BBIH Salaman. BBIH Salaman memulai melaksankan tugasnya pada tanggal 1 September 1982. Berdasarkan Keputusan Gubernur No. 061.1/22/1985 tertanggal 15 April 1985, BBIH Salaman berada dipengawasan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Tengah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas.

(2)

commit to user 2. Kondisi Geografis KBH Salaman

a. Lokasi

Kebun Benih Hortikultura Salaman terletak dibagian timur kota Salaman tepatnya di Dukuh Alun-alun Dusun Margorejo Desa Menoreh Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah dan berada pada KM 16 Jalan Raya Purworejo-Magelang. Jarak lokasi dari Kabupaten Magelang 15 km, dari Kota Madya Magelang 17 km, dari Karisidenan Kedu 17 km, dan dari Ibukota Provinsi Jawa Tengah sejauh 92 km. KBH Salaman berbatasan langsung dengan,

Sebelah Utara : Rumah penduduk

Sebelah Selatan : Jalan Purworejo-Magelang Sebelah Timur : Jalan ke kampung Soca Sebelah Barat : Jalan ke kampung Brengkel b. Iklim

Berdasarkan tipe iklim menurut Schmidt dan Ferguson daerah Salaman mempunyai iklim D atau sedang suhu rata-rata 26-29ºC dan rata-rata curah hujan 3000 mm/thn.

c. Ketinggian Tempat

KBH Salaman terletak di daerah dengan ketinggian 270 m dpl, jenis tanahnya Latosol dengan pH 6-6,5. Tanahanya coklat dan banyak mengandung unsur Besi (Fe) karena merupakan lahan bekas sawah atau persawahan sehingga banyak mengalami kerusakan dan apabila musim penghujan air banyak yang menggenang sedangakan pada musim kemarau lahan kekurangan air dan tanahnya pecah-pecah sehingga sukar diolah. Pengairan di KBH Salaman ini menggunakan sistem irigasi setengah teknis, sumur air dalam air sungai dipompa. Apabila debit air yang masuk ke lahan kurang, terutama ada saat musim kemarau maka diadakan pergiliran yaitu satu minggu sekali, untuk membantu masalah pengairan. Sejak tahun 1987-1994 dibuat

(3)

commit to user

sumur pompa sedalam 90 m mengoprasikan air, pipa-pipa pembagi dan bak-bak penampung yang ada di sekitar lahan.

d. Areal Wilayah

Luas areal keseluruhan KBH Salaman sekitar 8,363 Ha. Areal tersebut diguakan untuk:

a. Bangunan kantor, gudang, gedung lain dan jalan berada diatas tanah seluas 1,863 Ha

b. Koleksi Pohon Induk seluas 1,560 Ha

c. Pohon induk yang ada di KBH Salaman antara lain: Pohon Induk Rambutan, Durian, dan Kelengkeng.

d. Tanah Produktif untuk perbenihan seluas 4,00 Ha Kebun Percontohan Pisang raja bulu seluas 1 Ha

3. Visi, Misi, Motto, Janji Layanan dan Etika Pelayanan KBH Salaman Acuan dan ruh bekerja dalam pelayanan masyarakat melalui perbenihan hortikultura tersarikan dalam visi, misi, motto dan janji layanan. Hal ini tertuang dalam Pedoman Mutu SMM ISO 9001 : 2008 No. PM-KBHS-01 sebagai berikut:

a. Visi : Penyedia Benih Hortikultura Bermutu Varietas Unggul Sebagai Wujud Pelayanan Kepada Masyarakat.

b. Misi :

1) Mengembangkan Teknologi Perbenihan Hortikultura Melalui Pengetahuan dan Adopsi Teknologi.

2) Melaksanakan Perbanyakan Benih Hortikultura Berbagai Komoditi Varietas Unggul.

3) Memberikan Pelayanan Informasi Teknologi Perbenihan Hortikultura Melalui Pelatihan dan Pembelajaran.

4) Menjalin Kemitraan Dibidang Perbenihan Hortikultura c. Motto : Kepuasan Anda Kebanggaan Kami

d. Janji Layanan : Kami Siap Melayani Konsumen e. Etika Pelayanan :

1) Jujur 2) Ikhlas 3) Komunikatif

(4)

commit to user 4) Santun

5) Ramah dan Murah Senyum 6) Cepat dan Tanggap

7) Profesional

4. Tugas Pokok dan Fungsi KBH Salaman

Tugas pokok dan fungsi KBH Salaman mengacu pada tugas pokok dan fungsi B2TPH Wilayah Surakarta sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No 35 Tahun 2008.

a. Tugas Pokok

1) Melaksanakan sebagian tugas Balai Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura (B2TPH) Wilayah Surakarta.

2) Melaksanakan kebijakan teknis operasional perbenihan hortikultura

b. Fungsi

1) Memproduksi benih hortikultura unggul dan bersertifikat. 2) Tempat pengujian dan percobaan benih hortikultura 3) Tempat koleksi pohon induk buah – buahan

4) Memproduksi benih unggul bermutu dengan menggunakan teknologi kultur jaringan

5) Tempat pelayanan dan informasi benih hortikultura

6) Tempat pelatihan, magang dan kunjungan dibidang perbenihan hortikultura.

(5)

commit to user 5. Struktus Organaisasi

BBTPH provinsi Jawa tengah terdiri dari tiga wilayah yaitu BBTPH wilayah Banyumas, BBTPH wilayah Surakarta dan BBTPH wilayah Semarang. BBTPH membawahi kebun-kebun benih yang tersebar di wilayah Jawa Tengah. BBTPH wilayah Surakarta terletak dijalan Selamet Riyadi, Solo dengan wilayah kerja meliputi 17 Kebun benih yang tersebar di 8 kabupaten atau kota. Kebun benih tersebut antara lain KBP Tegalgondo, KBP Banyudono, KBP Tohudah, KBP Sonobijo, KBP Lawu I, KPB Masaran, KBP Tawangmanggu, KBH Tejomantri, KBH Pendem, KB Sidoharjo, KPP Soropadan, KBH Payaman, KBH Salaman, KBP Sriwidodo, KBH Kaloran, KBH Srimakarti, dan KBH Kledung.

Status KBH Salaman dapat digambarkan pada struktur organisasi berdasarkan Peraturan Daerah Gubernur Jawa Tengah No 35 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Status KBH Salaman Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah

DINPERTAN TPH PROV JATENG

BIDANG - BIDANG UPT

(B2TPH WIL SKA)

SATKER (KBH SALAMAN)

(6)

commit to user

Dalam rangka pembagian tugas di KBH Salaman dibuat struktur organisasi yang tertuang dalam Pedoman Mutu SMM ISO 9001 : 2008 No. PM-KBHS-01. Struktur organisasi KBH Salaman dipimpin oleh Ir. Farida Suci Rochmani yang membawahi manajemen representatif, tim audit internal, tim sekretariat ISO, tata usaha, bagian laboratorium, bagian produksi dan bagian pemasaran. Struktur KBH Salaman dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Struktur Organisasi KBH Salaman

PIMPINAN KBH SALAMAN Ir. FARIDA SUCI ROHMANI

TATA USAHA TEGUH BUDIHARJO, BSc KOORDINATOR 1. MARIA MRAJAK 2. TATI ASMARAWATI PEMASARAN ACHMAD ROMADHON KOORDINATOR 1. TUGIYO MANAJEMEN REPRESENTATIF SUKARDI, SP

TIM SEKRETARIAT ISO

1. ACHMAD ROMADHON

2. TATI ASMARAWATI

3. WARDOYO

TIM AUDIT INTERNAL

KETUA : TEGUH BUDIHARJO, BSc

SEKRETARIS : NANY PARWATI ANGGOTA 1. MARIA MRAJAK 2. ACHMAD ROMADHON 3. WARDOYO LABORATORIUM NANY PARWATI KOORDINATOR 1. WARDOYO PRODUKSI SUKARDI, SP KOORDINATOR 1. YEKTI GANEFI EP, SP 2. MUNZAMIL

3. MAHFUDHON 4. TUSMIN

(7)

commit to user 6. Keadaan Personalia

Kebun Benih Hortikultura Salaman memiliki 12 karyawan berstatus PNS dan 1 orang petugas penjaga kantor yang dapat dilihat pada tabel 4.1. Sedangkan untuk mendukung rutinitas pekerjaan lapangan dibantu oleh tenaga musiman yang jumlahnya disesuaikan dengan volume pekerjaan.

Tabel 4.1 Daftar Sumber Daya Manusia di KBH Salaman

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN KET

1. Ir. Farida Suci R Pimpinan KBH Sarj. Pertanian PNS 2. Teguh Budiharjo, BSc Koord. Bag TU Sarmud Ekonomi PNS

3. Maria Mrajak Staf Bag TU SMEA PNS

4. Yekti Ganefi EP, SP Staf Bag Prod Sarj. Pertanian PNS 5. Sukardi, SP Koord.Bag

Produksi

Sarj. Pertanian PNS

6. Tati Asmarawati Staf Bag TU SMEA PNS 7. Achmad Romadhon Koord. Bag

Pemasaran

SMPS PNS

8. Nany Parwati Koord. Bag Lab SPMA PNS

9. Munzamil Staf Bag Prod SPP PNS

10. Wardoyo Staf Bag Lab SMA PNS

11. Mahfudhon Staf Produksi MAN PNS

12. Tusmin Staf Bag Prod SD PNS

13. Tugiyo Staf Bag

Pemasaran

SD PNS

14. Walijo Penjaga Kantor SD Sumber: Data Personalia KBH Salam.

(8)

commit to user 7. Sarana dan Prasarana

a. Gedung dan Bangunan

Sarana gedung dan bangunan di KBH Salaman dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini :

Tabel 4.2 Gedung dan Bangunan

NO JENIS BANGUNAN JUMLAH LUAS M2

1. Bangunan Kantor 1 200

2. Lab. Kultur Jaringan 1 100

3. Rumah Kaca (Green House) 1 100

4. Screen House 5 @ 100

5. Rumah Lindung (Persemaian) 1 200

6. Gudang Benih / Saprodi 1 150

7. Gudang Alsintan 1 100 8. Lantai Jemur 1 180 9. Sumur Dalam 2 - 10. Rumah Dinas 3 60, 70, 90 11. Ruang Pertemuan 1 100 12. Rumah Aklimatisasi 1 100

Sumber: Data KBH Salaman.

Bangunan kantor KBH Salaman terdiri atas ruang pimpinan, ruang teknisi, ruang komputer, mushola, perpustakaan, dan kamar mandi. KBH Salaman mempunyai gedung alsintan dan benih dapat dilihat pada gambar 4.3, gedung alsintan dan benih ini digunakan untuk menyimpan peralatan produksi dan benih yang akan digunakan baik untuk budidaya tanaman mapun untuk perbanyakan benih. Screen house (Gambar 4.4) yang dimiliki KBH Salaman sebanyak 5 bangunan. 1

screen house digunakan untuk budidaya Blok Fondation tanaman Jeruk,

(9)

commit to user

screen house digunakan untuk budidaya tanaman hias anggrek.

Laboraturium kultur jaringan digunakan untuk produksi bibit pisang berbagai varietas dengan cara kultur jaringan. Kegiatan yang dilakuan di laboraturium ini meliputi pembuatan media kultur jaringan, penanaman eksplan, perawatan ekspalan sampai pemindahan bibit ke tempat aklimatisasi. Bangunan laboraturium tampak dari luar dapat dilihat pada gambar 4.5. Rumah kaca seperti pada gambar 4.6 merupakan tempat pembesaran bibit pisang hingga siap jual. KBH Salaman mempunyai gedung pertemuan yang digunakan untuk berbagai acara seperti penerimaan kunjungan dari dinas lain, pertemuan untuk acara koperasi, studi banding dan lain sebagainya. Gedung pertemuan KBH salaman dapat dilihat pada gambar.

(10)

commit to user b. Alat Transportasi

Sarana transportasi kebun dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4. 3 Sarana Transportasi

NO JENIS PERALATAN JUMLAH TAHUN PENGADAAN

1. Sepeda Motor 3 buah 1989

1995 1997

2. Sepeda Motor Roda 3 1 buah 2009

Sumber : Data KBH Salaman.

5 Gambar 4.5 Ruang laboratorium Gambar 4.6 Rumah Kaca

(11)

commit to user c. Sarana Produksi

Peralatan produksi yang dimiliki KBH Salaman sebagai penunjang kegiatan dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Sarana Produksi

NO JENIS PERALATAN JUMLAH TAHUN PENGADAAN

1. Mini Traktor 2 buah 1985

1987

2. Hand Traktor 2 buah 1994

3. Hand sprayer 3 buah 2005

4. Mist blower 1 buah 1987

5. Peralatan Kultur Jaringan 1 unit - Sumber: Data KBH Salaman

(12)

commit to user B. Budidaya Tanaman Pisang Tanduk

1. Lingkungan KBH Salaman

Menurut teori (Warda dan Hutagalung, 1994) tanaman pisang dapat tumbuh baik pada tinggi tempat 1000 m dpl. Akan tetapi tanaman pisang akan dapat berproduksi secara optimal pada ketinggian tempat 400-600 m dpl. Namun pisang tanduk mudah tumbuh di berbagai tempat sehingga penanaman yang dilakukan oleh petani belum teratur dan sering dicampur dengan tanaman lainnya. Selain itu pemeliharaan tanaman pisang belum dilakukan secara intensif, sehingga produksi dan mutu buah yang dihasilkan masih rendah dan memiliki suhu antara 21 - 32

0

C.Tanaman pisang dapat tumbuh secara optimal pada tanah yang subur, tanah liat yang mengandung kapur dengan pH tanah berkisar antara 4,5-7,5. Menurut Rhampius tanaman pisang dapat tumbuh subur didaerah datarn rendah dengan jenis tanah liat yang berwarna sawo matang karena pada tanah memiliki humus yang tinggi. Dengan curah hujan 1500 sampai 3000 mm/tahun. Sehingga bagus untuk tanaman pisang tanduk ataupun pisang lainnya. Sedangkan KBH Salaman terletak di daerah dengan ketinggian 270 m dpl. Dan memiliki suhu yang ada di KBH Salaman suhu rata-rata 26-29º C, jenis tanahnya tanah liat dengan pH 6-6,5, dan memiliki rata-rata curah hujan 3000 mm/thn. Dengan lingkungan KBH salaman yang tetera diatas maka daerah KBH salaman cocok untuk di budidayakan pisang tanduk.

2. Penyedian Bibit Pisang Tanduk

Untuk memenuhi kebutuhan bibit pisang tanduk di KBH salaman. Dapat dilakukan dengan cara vegetatif yang dilakukan di Kebun Benih Hortikultura Salaman yaitu kultur jaringan yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan benih yang sangat banyak di daerah DIY dan sekitarnya dan dengan menggunakan anakan bonggol pisang untuk ditanam sendi di kebun benih hortikultura salaman. Mengingat kebutuhan bibit tananam di daerah DIY dan sekitar yang mancapai 2000-2500.

(13)

commit to user

Perbanyakan secara vegatatif pisang tanduk di Kebun Benih Hortikultura Salaman yang saya lalukan adalah pembibitan secara anakan.Pada pembibitan ini ada empat jenis yang dapat di jadikan bibit yaitu sebagai berikut :

· Bibit dari rebung, berupa tunas yang belum mempunyai daun, tinggi antara 20-40 cm.

· Bibit anakan muda, berupa tunas yang telah mempunyai daun tetapi masih menggulung tinggi antarb 41-100 cm.

· Bibit anakan sedang, tingginya antara 101-150 cm.

· Bibit anakan dewasa, mempunyai ciri-ciri daun lebih dari dua helai dan sudah mekar tinggi antara 151-175 cm.

Dari keempat bibit anakan tersebut di Kebun Benih Hortikultura Salaman menggunkan bibit anakan yang sudah dewasa yang memiliki ciri cirilebih dari dua helai dan sudah mekar tinggi antara 151-175 cm dan memiliki umur 2 sampai 4 minggu.Dapat dilihat pada Gambar dapat dilihat pada gambar 4.8. Sebelum ditanam dilahan harus di beri perlakuan sebagai berikut :

· Setelah bibit anakan dipotong, bersihkan tanah yang menempel pada akar.

· Simpan bibit yang teduh selama 1-2 hari sebelum ditanam agar luka-luka pada umbi dapat kering dan tidak busuk saat ditanam. · Buang daun daun yang sudah terlalu lebar.

· Rendam umbi bibit sebatas leher batang didalam insektisida 0,5%-1% selama 10 menit, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.

Keuntungan dari pembibitan anakan ini adalah tanaman pisang ini akan bebas penyakit, rasa buahnya akan sama induknya, waktu pembungan lebih cepat. Persedian makanan yang cukup pada bonggol pisang. Sedangkan kerugianya dapat mengganggu pertumbuhan tanaman indukan.

(14)

commit to user

Gambar 4.8 Anakan Pisang Tanduk 3. Teknik Penanaman

Di Kebun Benih Hortilkultura Salaman bahan tanam yang digunakan adalah dengan cara bibit dari anakan sebelum melakukan penanaman diperhatikan faktor faktor sebagai berikut :

a. Lingkungan Di Kebun Benih Hortikultura

Menurut teori (Warda dan Hutagalung, 1994) tanaman pisang dapat tumbuh baik pada tinggi tempat kurang dari 1000 mdpl. Akan tetapi tanaman pisang akan dapat berproduksi secara optimal pada ketinggian tempat 400-600 m dpl. Namun pisang tanduk mudah tumbuh di berbagai tempat sehingga penanaman yang dilakukan oleh petani belum teratur dan sering dicampur dengan tanaman lainnya. Selain itu pemeliharaan tanaman pisang belum dilakukan secara intensif, sehingga produksi dan mutu buah yang dihasilkan masih rendah dan memiliki suhu antara 21 – 32

0

C.Tanaman pisang dapat tumbuh secara optimal pada tanah yang subur, tanah liat yang mengandung kapur dengan pH tanah berkisar antara 4,5-7,5. Menurut Rhampius tanaman pisang dapat tumbuh subur didaerah datarn rendah dengan jenis tanah liat yang berwarna sawo matang karena pada tanah memiliki humus yang tinggi. Dengan curah hujan 1500 sampai

(15)

commit to user

3000 mm/tahun. Sehingga bagus untuk tanaman pisang tanduk ataupun pisang lainnya.Sedangkan KBH Salaman terletak di daerah dengan ketinggian 270 m dpl. Dan memiliki suhu yang ada di KBH Salaman suhu rata-rata 26-29 ºC, jenis tanahnya tanah liat dengan pH 6-6,5, dan memiliki rata-rata curah hujan 3000 mm/thn

Dengan melihat antara teori dan lingkungan praktek yang ada menunjukan bahwa di Daerah KBH salaman sangat cocok untuk Budidaya tanaman pisang tanduk karena telah memenuhi syarat tumbuh tanaman pisang tanduk.

b. Persiapan lahan

Persiapan Pada penanaman bibit tanaman pisang akan lebih baik dilakukan pada musim penghujan untuk memenuhi kebutuhan air yang cukup banyak. Jika ditanam pada musim kemarau harus menyirami tiap hari untuk memenuhi kebutuhan air. Sebulan sebelum penanaman, tanah galian sebaiknya dikembalikan. Tanah bagian bawah (sebelah kiri) dimasukkan terlebih dahulu, kemudian tanah bagian atas dicampur dengan 8-10 kg pupuk kandang untuk lubang tanam berukuran 60 x 60 x 50 cm3 dan 13-15 kg untuk tanam berukuran 80 x 80 x 50 cm3. selanjutnya, lubang tanam dibiarkan selama sebulan, baru kemudian ditanami bibit pisang.

Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yang belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum tanah diolah. Tanah bagian dalam dipisahkan dengan tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dengan takaran 8-10 kg pupuk kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya (Indah 2003).

Persiapan lahan yang dilakukan di Kebun Benih Hortikultura Salaman ini dilakukan untuk menentukan jarak tanam, pembuatan lubang tanam dan media tanam. Pembuatan jarak tanam yang saya lakukan di Kebun Benih Hortikultura denganjarak tanam 3 x 3 m. Sedangkan pembuatan lubang tanam 60 x 60 x 50 cm3, di Kebun Benih Hortikultura menggunakan lubang tanam tersebut karena merupakan tanah yang subur.

(16)

commit to user

Pada saat pembuatan lubang tanam harus memperhatikan dalam penempatan tanah galiannya. Letakan tanah galian separuh tanah dari bagian atas di sebelah kanan lubang, sedangkan separuh tanah galian dari bagian tanah bawah diletakan sebelah kiri dari lubang. Dalam pembuatan lubang tanam ini sebaiknya setelah digali lebih baik didiamkan selama 2-5 minggu. lubang tanam dapat dilihat pada gambar 4.9. Media tanam yang digunakan di Kebun Benih Hortikultura dengan tanah yang berkapur dan sudah dicampur pupuk kandang.

(17)

commit to user c. Cara Penanaman

Penanaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan antara bulan September sampai Oktober. tanah galian dicampur dengan pupuk kandang dengan takaran 8-10 kg dan di diamkan. Dua minggu sebelum penanaman tanah galian dikembalikan ke lubang tanam.

Pemberian pupuk organik ini sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa pada buah. Setelah satu bulan lubang tanam tadi siap untuk di tanamani bibit pisang yang sudah disiapkan dengan cara sebagai berikut :

· Gali kembali lubang tanam sedalam 20cm atau tergantung pada besar kecilnya bonggol bibit pisang.

· Masukan bibit pisang kedalam lubang tanam, diusahakan pada bonggol pisang tertanam penuh.

· Siram tanah dengan air secukupnya. · Padatkan tanah di sekeliling pohon. 4. Perawatan

Perawatan tanaman pisang tanduk di Kebun Benih Hortikultura sebagai berikut :

a. Pengurangan Rumpun.

Penjarangan DilakukanUntuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan).

b. Pengurangan Daun

Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu. Perempelan pada daun pisang dilakukan bukan hanya pada daun yang kering saja melainkan pada tanaman pisang yang telah banyak memiliki daun. Jumlah daun yang ideal 4 sampai 6 daun saja.

(18)

commit to user c. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan untuk menggemburkan tanah sekeliling tanaman pisang dan mencegah umbi pisang keluar dari dalam tanah. Juga dapat memperkuat perakaran pisang.

d. Penyiangan

Gulma Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak dan juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran dan tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam.

e. Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari pagi dan sore untuk memenuhi kebutuhan pisang yang cukup banyak, karena perakaran pisang yang dangkal.

f. Pemupukan

Tanaman perlu diberi pupuk organik maupun anorganik, untuk menjamain produksi buah yang cukup tinggi sepanjang tahun. Jenis pupuk organik dengan takaran 10 kg saat penanaman, sedangkan pada pupuk anorganik menggunakan jenis pupuk trico dengan takaran 10 kg saat penanaman, pupuk N (45%) dosis 200g/tanaman yang diberikan saat tanam dan setiap 3 bulan sekali, pupuk ZA dosis 100g/tanaman yang diberikan saat tanam dan setiap 3 bulan sekali, pupuk KCL dosis 200g/tanaman yang diberikan saat tanam dan setiap 3 bulan sekali.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4.5. Pemupukan juga dilakukan pada jantung pisang untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas buah pisang dipasaran. Perawatan buah pisang dapat dilakukan dengan menyuntikan pada jantung pisang dan penghilangan jantung pisang setelah 24 hari penyuntikan.

(19)

commit to user

Tabel 4.5 kebutuhan pupuk dan waktu pemberian No

Jenis pupuk

Waktu Pemberian Kebutuhan pupuk Waktu tanam Setelah 3 bulan Setelah 6 bulan 1 Pupuk kompos 100% _ _ 10 kg 2 Trico 100% _ _ 10 kg 3 Pupuk UREA 25% 25% 25% 200gr/tanaman 4 Pupuk SP-36 25% 25% 25% 100gr/tanaman 5 KCL 25% 25% 25% 200gr/tanaman

Sumber : Data Kebun Benih Hortikultura

Cara Pemberian pupuk dapat dilakukan sebagai berikut :

· Buat parit kecil mengelilingi tanaman sejauh 60-75 cm dengan kedalam 3-5 cm.

· Taburkan pupuk kedalam parit

· Tutup lubang parit dengan tanah, kemudian padatkan kembali. Sedangkan pada pemberian pupuk pada jantung pisang dapat dilakukan dengan menyuntikan pada jantung pisang. Penyuntikan ini dengan menggunkan larutan decis. Dengan komposisi 0,5 ml decis dicampur dengan air sebanyak 0,5 liter. Takaran dosis ini sesuai dengan anjuran yang tertulis pada label kemasan larutan decis. Decis ini berfungsi untuk menghilangkan bores pada buah pisang dan juga ulat yang ada pada jantung pisang. Larutan pupuk ini akan bekerja secara sistemik yaitu larutan pupuk akan membunuh hama dan penyakit secara menyeluruh sampai tuntas.Larutan dan alat untuk penyuntikan dapat dilihat pada gambar 4.10 sampai 4.12. Cara penyuktikan dapat dilakukan sebagai berikut :

· Menyiapankan larutan decis 0,5 ml kemudian campur air 0,5 liter.

(20)

commit to user

· Masukan larutan ke suntikan dengan takaran 12ml untuk tiap jantunng.

· Suntikan larutan tadi pada ujung jantung pisang jika jantung pisang masih tegak, sedangkan pada jantung pisang pada tengah tengah jantung.

Gambar 4.10 Larutan Decis Gambar 4.11 alat suntik

Gambar 4.12 saat melakukan Penyuntikan

Sedangkan melakukan penghilangan jantung pisang ini dilakukan 24 hari setelah penyuktikan. Penghilangan jantung dilakukan untuk pemberian pupuk KNO3 dan ZA dengan takaran 5gr dan 10gr pada ujung tandan berjarak 20-25 cm dari buah pisang. Pemberian pupuk ini berfungsi untuk pertumbuhan buah pisang lebih cepat dan pemasakan buah.Bahan

(21)

commit to user

dapat dilhat pada gambar 4.12 sampai 4.14. Langkah langkah dalam melakukan penghilangan jantung pisang dapat dilakukan sebagai berikut :

· Potong jantung pisang dengan jarak antara 20-25 cm dari buah paling pangkat pada tandan pisang

· Kemudian bungkus bekas tadi dengan kantong plastik yang sudah di isi campuran KNO3 dan ZA

Gambar 4.13 pupuk KNO3 Gambar 4.14 pupuk ZA

(22)

commit to user 5. Hama dan Penyakit

A. Hama

Hama merupakan serangga yang mengganggu pertumbuhan tanaman pisang , sehingga dapat menghambat produksi tanaman. Hama pada tanaman pisang biasa menyerang di bagian daun, buah, batang, atau akar. Beberapa hama yang menyerang pisang tanduk di Kebun Benih Hortikultura sebagai berikut :

a) Ulat penggulung daun pisang (Erionota threx)

Ulat Erionota threx berwarna hijau muda tertutup oleh lapisan tepung berwarna putih dengan panjang 7 cm. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun. Pengendalian: daun daun yang menggulung disobek dan larva dimatikan, dengan menggunakan insektisida yang cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion, membasmi dengan musuh alami misalnya Anagtalus spuntuk melngendalikan parasit telur.

b) Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)

Bagian Bagian yang diserang adalah kelopak daun, batang. Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian : sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit yang telah disucihamakan.

c) Nematoda pelubang (Rodopholus similis)

Bagian Nematoda-pelubang (Radopholus similis) adalah jenis nematoda yang paling merusak. Bercak-bercak atau bintik bintik hitam pada akar menunjukkan adanya serangan yang kemudian diikuti oleh infeksi jamur. Tanaman yang terserang hebat hanya tinggal berupa batang berakar busuk, yang mudah roboh jika telah terbentuk tandan buah. Langkah-langkah pemberantasannya mencakup pembuangan tanaman yang terserang. Serangan hama ini juga dapat dicegah dengan cara sebagai berikut :

(23)

commit to user

· Menjaga kelembapan dan drainase tanah. Tanah yang lembab dan drainase yang buruk akan mempermudah serangan hama nematode ini.

· Bibit yang akan ditanam terlebih dahulu didesifektan dengan nematisida.

· Diusahakan supaya sekitar tanaman terdapat cacing gelang. B. Penyakit

Penyakit merupakan yang mengganggu pertumbuhan tanaman pisang, sehingga dapat menghambat produksi tanaman. Penyakit pada tanaman pisang biasa menyerang di bagian daun, buah, batang, atau akar. Beberapa penyakit yang menyerang pisang tanduk di Kebun Benih Hortikultura sebagai berikut :

a) Sigatoka

Sigatoka kuning atau bercak daun merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh Mycosphaerella musicola (tahap konidiumnya disebut Cercospora musae) yang endemik untuk Asia Tenggara, dan hanya dijumpai pada pisang. Gejala serangan penyakit sigatoka sebagai berikut :

· Pada daun muncul bintik-bintik berwarna kuning atau hijau kecokelatan sejajar dengan tulang daun.

· Bintik-bintik tersebyt berkembang menjadi noda berwarna cokelat tua atau hitam dan menyebar sampai ibu tulang daun. · Helaian daun menjadi kering dan akhirnya mati.

Penyakit sigatoka dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

· Drainase dan pengairan serta kesuburan tanah harus dijaga dengan baik.

· Mengurangi jumlah anakan supaya kondisi lahan tetap lembab. · Daun-daun kering, gulma dan tanaman pisang yang sakit

(24)

commit to user

· Tanaman pisang yang telah berumur tiga tahun diganti dengan tanaman baru.

· Melakukan penyemprotan dengan menggukan fungisida, seperti Dithane M-4580 WP atau Berestan 60.

b) Layu Fusarium

Penyakit layu Fusarium atau penyakit Panama disebabkan , oleh

Fusarium oxysporum f. cubense. Penyakit ini berupa jamur tanah yang

menyerang akar kultivar-kultivar pisang yang rentan, dan menyumbat sistem pembuluh, sehingga tanaman akan layu. Gejala serangan penyakit ini, antara lain sebagai berikut :

· Pada bagian tepi bawah daun menguning dan layu. Berubah warna menjadi cokelat, mengering tangkai daun patah dan membusuk.

· Akar tanaman menjadi busuk. · Pada tunas daun menggulung. · Batang terdapat bercak merh.

Pencegahan penyakit layu fusarium dapat dilakukan sebagai berikut:

· Tanaman yang terserang penyakit layu fusarium dibongkar beserta tanah sekitarnya. Selanjutnya tanaman di keluarkan dan dimusnahkan.

· Bibit sebelum ditanam, terlebih dahulu didestifektan dengan fungisida.

· Memberikan pupuk trico di area yang akan ditanami. · Memberikan arang pada sekitar anakan pisang. c) Penyakit Antraknosa

Penyakit antraknosa disebabkan oleh jamu collectrotichum musae. Jamur ini menyerang pada buah pisang, buah muda, menjelang matang maupun yang sudah matang. Tanaman yang terserang penyakit ini akan sulit untuk menghasilkan buah. Tanaman pisang yang terserang penyakit antraknosa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

(25)

commit to user

· Buah yang masih muda tidak dapat berkembang, tetap menjadi keriput dan kering.

· Pada daun muncul bercak putih kekuningan yang meluas secara memanjang dan sejajar dengan tulang.

6. Panen dan Pascapanen A. Panen

Buah pisang tanduk di Kebun Benih Hortikultura umumnya dipanen saat belum matang betul, pisang telah berumur 80-110 hari setelah muncul jantung. Kriteria panenyang digunakan bergantung pada lokasi pasar. Untuk daerah pemasaran di sekitar daerah produksi, buah dapat dipanen dalam keadaan lebih matang daripada daerah yang letak lokasi pemasarannya jauh. Tetapi sekaligus akan dipasarkan di pasaran domestik yang terletak di sekitar daerah penanaman atau di pasar salaman magelang, buah pisang tidak pernah dipanen dalam keadaan matang penuh, karena buah yang matang penuh memilikicita rasa yang kurang baik. Secara fisik, tanda-tanda ketuaan buah pisang diantaranya sebagai berikut:

· Buah tampak berisi, bagian lingir (tepi) buah sudah tidak ada lagi.

· Warna buah hijau kekuningan. Untuk buah pisang dengan tingkat kematangan penuh, pada tandannya akan ada buah yang sudah masak (2-3 buah).

· Tangkai di putik telah gugur.

Cara pemetikan buah pisang tanduk di Kebun Benih Hortikultura dapat dilakukan sebagai berikut :

· Menggunakan parang yang tajam dan bersih, sebelum digunakan parang dicuci dengan lysol/bayclin.

· Kayu atau bambu penyangga tandan diturunkan secara perlahan-lahan.

(26)

commit to user

· Batang pisang ditebang dengan cara menusuk batangnya atau membacok separuh batang setinggi ½ dari tinggi batang agar tandan pisang tidak menyentuh tanah.

· Meraih tandan buah, selanjutnya tandan dipotong dengan golok tajam. Lengkungan tandan sedapat mungkin melebihi diameter tandan agar getah tidak menetes ke buah.

· Kemudian diangkut pada tempat pengumpulan, tandan pisang diberi alas untuk menghindari buah rusak/tergores.

B. Pascapanen

Pascapanen buah pisang tanduk di Kebun Benih Hortikultura Secara konvensional tandan pisang ditutupi dengan daun pisang kering untuk mengurangi penguapan dan diangkut ke tempat pemasaran dengan menggunakan kendaraan terbuka/tertutup. Untuk pengiriman ke luar negeri, sisir pisang dilepaskan dari tandannya kemudian dipilah-pilah berdasarkan ukurannya.

Untuk mendapatkan buah pisang yang berkualitas maka dapat dilakukan berbagai penanganan pasca panen :

1. Pengumpulan

Setelah dipanen, buah pisang dikumpulkan di tempat yang teduh, bersih, kering dan beralas, berjajar, tidak bertumpuk, dan harus dihindari penetesan getah dari tangkai yang dapat menodai buah pisang, karena penampilan buah menjadi kotor.

2. Penyisiran

Buah pisang di Indonesia diperdagangkan dalam bentuk tandan, sisir atau satu gandeng (terdiri atas dua buah). Untuk menjaga kualitas buah pisang, cara terbaik dalam pengiriman buah adalah dalam bentuk sisir yang dikemas dalam boks karton atau peti plastik.

3. Pembersihan

Sebelum Kegiatan pembersihan dan sortasi merupakan dua kegiatan yang berbeda. Namun dalam prakteknya, dua kegiatan ini seringkali dilaksanakan secara bersamaan.Pembersihkan dilakukan untuk

(27)

commit to user

membekukan getah dan sekaligus membersihkan debu dan kotoran yang melekat pada permukaan buah serta pistil yang sudah kering. Sisir-sisir pisang segera dibersihkan dengan cara merendam dalam bak pencuci dalam waktu singkat atau dicuci pada air yang mengalir.

4. Sortasi

Sortasi adalah pemisahan antara buah yang baik dan buruk buah, tidak ada tanda bekas serangan hama ataupun penyakit busuk, warna buah, tingkat kematangan. Sortasi dilakukan untuk mendapatkan buah yang bebas dari cacat buah dan mendapatkan mutu buah yang berkualitas dan kuantitas yang memadai untuk dipasarkan.

5. Gradding

Gradding adalah suatu kegiatan untuk mengelompokan buah yang memiliki kesesuaian ukuran, berat dan bentuk. Kegiatan Gradding dimaksudkan untuk membedakan ukuran, bentuk buah pisang tanduk. Untuk mendapakan kualitas yang baik dan berkualitas baik. Mutu atau kualitas pisang yang dihasilkan dengan merujuk pada standar atau persyaratan tertentu. Pengkelasan dilakukan sesuai dengan permintaan pasar daerah sekitar magelang. dibagi menjadi 3 kelas yang dapat diterima pasar swalayan yaitu kelas A (berat ≥ 1 kg/sisir, dengan bentuk yang sempurna), kelas B (0,9-0,8 kg/sisir, bentuk buah yang agak sempurna) dan kelas C (< 0,8 kg/sisir, bentuk buah yang kurang sempurna)

6. Pengemasan

Pengemasan buah pisang bertujuan untuk melindungi buah dari kerusakan mekanis dan memudahkan penanganan selama pengangkutan untuk distribusi dan pemasaran di magelang dan sekitarnya atau bahkan di swalayan. Beberapa persyaratan kemasan, yaitu: kemasan harus mampu melindungi isi terhadap kerusakan selama distribusi dan mampu mempertahankan bentuk dan kekuatan kemasan meskipun terkena kelembaban dan ditumpuk selama waktu penggunaannya. Kemasan yang digunakan kardus, kemasan yang baik adalah pada kemasan tedapat lubang pada samping kemasan kardus yang berfungsi untuk mengeluarkan

(28)

commit to user

panas dan uap air yang dihasilkan oleh buah pisang yang tetap melakukan respirasi. Peti kemas yang digunakan harus kuat dan tidak mudah rusak untuk menghindari kerusakan saat pengangkutan.

7. Pelebelan

Pelabelan bertujuan untuk menunjukkan identitas produk. Label ditempatkan pada kotak kemasan dan diberi stiker kecil yang ditempelkan pada buah sebagai identitas kelas buah dan produsen.

(29)

commit to user C. Analisis Usaha

Biaya Produksi Budidaya Tanaman Pisang Tanduk a) Biaya tetap

- Cangkul 2 @ Rp 25.000,00 Rp 50.000,00 - Sabit 2 @ Rp 15.000,00 Rp 30.000,00 - Pengolahan lahan 300m2 Rp 35.000,00

- Sewa lahan Rp 100.000,00

Total Biaya Tetap Rp 215.000,00 b) Biaya Variabel - Pupuk kandang 10 Kg @Rp 1.000,00 Rp 10.000,00 - Pupuk ZA 2 Kg @Rp 4.500,00 Rp 9.000,00 - Pupuk UREA 2 Kg @ Rp 3.500,00 Rp 7.000,00 - Sp-36 2 Kg @Rp 4.000,00 Rp 8.000,00 - Decis 100 ml @ Rp 19.800,00 Rp 19.800,00 - Pupuk KCL 2 kg @ Rp 4.000,00 Rp 8.000,00 - Insektisida 100ml @ Rp 15.000,00 Rp 15.000,00 - Perawatan 2 HKP @ 35.000,00 Rp 70.000,00

- Biaya lain lain Rp 20.000,00

Total Biaya Variabel Rp 166.800,00

b) Pendapatan

- Buah pisang 20 tandan @ 30.000 Rp 600.000,00 - Daun Pisang 60 papah @ 1.500 Rp 180.000,00 Total Pendapatan Rp 680.000,00 Dari data diatas dapat disimpulkan analisis usaha secara ringkas sebagai berikut :

1. Biaya Produksi = Biaya tetap + Biaya variabel,- = Rp 215.000,00 + Rp 166.800,00 = Rp 381.800,00

(30)

commit to user

= 20 tandan x Rp 30.000,00,- = Rp 600.000.000,-

3. Penerimaan = daun pisang x harga = 60 x Rp1.500,00 = Rp 180.000,00

4. Keuntungan = Penerimaan – Biaya Produksi = (Rp 780.000,00) – (Rp381.800,00) = Rp 398.200,00

5. B/C Ratio = Tingkat Keuntungan Total Biaya Produksi

= Rp 398.200,00 Rp 281.800,00

= 1,4

B/C ratio dapat diartikan setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan akan mendapat keuntungan Rp 1,4.

6. R/C Ratio = Total penerimaan Total Biaya Produksi

= Rp 780.000,00 Rp 381.800,00

= 2,04 (R/C > 1 = Layak Dijalankan)

R/C ratio setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 2,4.

Pada tahun 2012 KBH Salaman memproduksi 20tanaman pisang tanduk yang memerlukan biaya sebesar Rp 381.800,00. Biaya tersebut meliputi biaya variabel. Biaya variabel yaitu Pengeluran Produksi dan Pendapatan produksi. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan 20 tandan pisang dan daun pisang.20 tandan pisang menghasilkan sebesar Rp

(31)

commit to user

600.000,00 dengan harga per tandan Rp 30.000,00 dan harga daun per pelepah sebesar Rp 1.500 dengan jumlah 60 pelepah dapat menghasilkan sebesar Rp 180.000,00. Keuntungan diperoleh dari pengurangan pendapatan dengan biaya produksi. Keuntungan tahun 2012 mencapai Rp 398.200,00.

Gambar

Gambar 4.1 Status KBH Salaman Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Gambar 4.2 Struktur Organisasi KBH Salaman
Tabel 4.1 Daftar Sumber Daya Manusia di KBH Salaman
Tabel 4.2 Gedung dan Bangunan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hasil penelitian ini ditemukan bahwa peran ayah yang paling berpengaruh terhadap determinasi diri adalah peran ayah sebagai sumber daya sosial dan akademik

Sebagaimana diilustrasikan pada gambar 3, penilaian kinerja 360 derajat mengakomodasi proses evaluasi kognitif terhadap penilaian kinerja yang dialami individu karena

Berdasarkanpenjelasandiatas bahwa faktor yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting pada perusahaan pertanian yang terdaftar dalam ISSI tahun 2012-2015

Dari hasil analisis data, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk dan proses konseling bagi pecandu narkoba dalam buku Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan

Hasil analisis yang didapat dengan menggunakan metode FRAP, berdasarkan perlakuan tanaman maupun pengolahan daun menunjukkan bahwa ETT RP menunjukkan hasil yang

Gen-gen yang mengalami mutasi di dalam gamet dapat berupa mutasi autosomal (jika gen-gennya terdapat pada kromosom autosomal).. Mutasi autosomal dapan menghasilkan mutasi

dibutuhkan Dapat diabaikan 1 Sikap Kerja Duduk 0.5 Gerakan Kerja Normal 0 Kelelahan mata Pandangan yang terputus - putus 3 Keadaan. Temperatur Normal

Menghitung nilai kondisi kerusakan permukaan jalan pada tiap ruas jalan yang direncanakan menggunakan penilaian kerusakan jalan menurut Indrasurya dan P. Hasil dari