Peramalan Harga Beras di
Perum BULOG Divre Jatim
Disusun oleh :
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Analisis dan Pembahasan
Latar Belakang, Perumusan
Masalah,Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah
Sumber Data, Identifikasi Variabel, Metode Analisis, Langkah Analisis Gambaran Umum Perum BULOG, Metode ARIMA, Metode Double Exponential Smoothing
Peramalan harga beras produsen dan konsumen di Kabupaten
Pendahuluan
Latar
Belakang
ARIMA & Double Exponential SmoothingPendahuluan
• Zacky (2007) dalam “peramalan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi fluktuasi harga beras IR II tingkat konsumen di beberapa kota besar di pulau jawa dan bali”
• Lucia (2009) dalam “peramalan inflasi dengan metode weighted
fuzzy time series ”
Penelitian Lain :
Latar
Belakang
Pendahuluan
Permasalahan
Mengaplikasikan metode ARIMA dan double
exponential smoothing untuk memperoleh
model ramalan pada harga beras produsen dan
konsumen
Pendahuluan
Tujuan
Penelitian
M
endapatkan model ramalan yang sesuai untuk
harga beras produsen dan konsumen
Pendahuluan
Manfaat
Penelitian
Memberikan tambahan informasi berupa model
ramalan harga beras produsen dan konsumen
yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi Perum BULOG untuk dapat
menjaga stabilitas harga dan mengantisipasi
Pendahuluan
Batasan
Masalah
Menggunakan data harga beras produsen dan
konsumen yang dicatat oleh Perum BULOG
Divre Jatim untuk masing-masing
kabupaten/kota Sidoarjo dan Banyuwangi
Tinjauan Pustaka
•BULOG adalah lembaga pangan yang salah satu tugasnya memantau harga beras di tingkat konsumen dan stabilitas gabah di tingkat produsen (petani).
•Kegiatan pemantauan harga di tingkat produsen bertujuan untuk memantau dan mengumpulkan data harga produsen gabah, baik di tingkat petani maupun di tingkat penggilingan sebagai data operasional yang dapat memberikan informasi sekaligus sebagai sistem peringatan dini (early warning system).
•Sedangkan kegiatan pemantauan harga di tingkat konsumen dilakukan untuk menghitung besaran inflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK).
(BULOG, 2008)
Gambaran Umum
Perum BULOG
Tinjauan Pustaka
Metode
ARIMA
Peramalan merupakan serangkaian data pengamatan yang terjadi berdasarkan indeks waktu secara berurutan dengan interval waktu tetap dimana pengambilan datanya dilakukan pada interval waktu dan sumber yang sama (Wei, 2006). Salah satu metode yang sering digunakan dalam peramalan yaitu model ARIMA (Autoregresif
Integrated Moving Average). Prosedur-prosedur
yang harus diperhatikan yaitu identifikasi model sementara, estimasi parameter, uji signifikansi parameter, pemeriksaan residual model, lalu dilakukan peramalan.
Identifikasi Model
Menurut Makridakis dkk (1999), model time series
terbagi menjadi :
a. Model Autoregressive (AR)
Zt = φ1Zt-1 + φ2Zt-2 + … + φpZt-p + at b. Model Moving Average (MA)
Zt = at - Ɵ1at-1 - Ɵ2at-2 - … - Ɵqat-q
c. Model Mixed Autoregressive Moving Average
(ARMA)
Zt = Ø1Zt-1 + Ø2Zt-2 + … + ØpZt-p + at - Ɵ1at-1 -Ɵ2at-2 - … - Ɵqat-q
d. Model Autoregressive Integrated Moving Average
(ARIMA) Øp (B) (1-B)dZt = Ɵ q (B) at dengan Øp (B) = (1- Ø1B1- Ø 2B2- …- ØpBp) Ɵq (B) = (1- Ɵ1B1- Ɵ 2B2- …- ƟqBq) Estimasi Parameter
Conditional Least Square
Signifikansi Parameter
Hipotesis :
H
0:
= 0
H
1:
≠ 0
Statistik Uji :
dengan : = dugaan koefisien parameter
= standar error dari dugaan
parameter
Daerah penolakan :
Tolak H
0jika = t
α/2, n-pdengan p adalah
jumlah parameter dalam model.
(Wei, 2006)
θ
θ
Asumsi Residual
a. Kenormalan Residual (Daniel, 1989)
Hipotesis :
H
0: Residual berdistribusi normal
H
1: Residual tidak berdistribusi normal
Statistik Uji :
D =
Tolak H
0jika D > D
(1-α, n)atau p-value
< α.
b. White Noise Residual (Wei, 2006)
Hipotesis :
H0 : Residual white noise
H1 : Residual tidak white noise
Statistik Uji :
Q = n(n+2)
The root mean squared error (RMSE)
yang
digunakan
sebagai
kriteria
untuk
mengevaluasi model terbaik. RMSE untuk
out-sampel data yang didefinisikan sebagai.
RMSE
out=
n adalah jumlah perkiraan. RMSE in-sampel
data untuk beberapa metode seperti ARIMA
musiman dan regresi time series didefinisikan
sebagai
RMSE
in=
dimana p adalah jumlah parameter.
Menurut Wei (2006) outlier pada peramalan dibedakan menjadi empat, yaitu additive outlier (AO), innovational outlier (IO), level shift (LS), dan
temporary change (TC). Deteksi outlier dengan cara
iteratif dikenalkan oleh Wei (2006) pada dua macam outlier, yaitu AO dan IO. Suatu AO memberikan pengaruh pada pengamatan ke-T, IO berpengaruh
pada pengamatan ke-T, T+1,… Deteksi Outlier
Tinjauan Pustaka
Metode Double
Eksponential Smoothing Double exponential smoothing sering disebut sebagai metode Brown, digunakan untuk peramalan data yang mempunyai pola tren linear, dan memiliki peramalan waktu singkat.
Tiga persamaan yang digunakan dalam metode ini yaitu
1. Nilai exponential smoothing pada waktu ke t : 2. Nilai estimasi tren pada waktu ke t :
3. Nilai ramalan p waktu ke depan :
)
)(
1
(
−
−1+
−1+
=
t t t ty
A
T
A
α
α
1 1)
(
1
)
(
−
−+
−
−=
t t t tA
A
T
T
β
β
Metode Penelitian
Sumber
Data
Data sekunder dari Perum BULOG Divre Jatim
berupa data harga beras produsen dan
konsumen di Kabupaten Sidoarjo dan
Banyuwangi dengan periode mingguan selama
6 tahun mulai Januari 2006 hingga Desember
Metode Penelitian
Variabel
Penelitian
Harga beras konsumen dan produsen periode
mingguan di Kabupaten Sidoarjo, dan
Banyuwangi selama kurun waktu 6 tahun
tersebut dalam satuan rupiah/kg
Metode Penelitian
Langkah
Analisis
Harga Beras Produsen
Sidoarjo
ARIMA
291 236 191 140 91 40 1 7000 6000 5000 4000 3000 Index H a rg a ( R u p ia h / K g ) 50.0 47.5 45.0 42.5 40.0 37.5 S tD e v Lower CL Upper CL Estimate 0.48 Lower CL -0.17 Upper CL 1.16 Rounded Value 0.50 (using 95.0% confidence) LambdaIdentifikasi
Model
ARIMA
30 28 26 24 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 Lag A u to co rr e la ti o n 500 250 0 D if fe re n ci n g 1Harga Beras Produsen
Sidoarjo
ARIMA
30 28 26 24 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 Lag A u to co rr e la ti o n 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 Pa rt ia l A ut oc or re la ti on ARIMA (0,1,[3,11]) ARIMA ([3,11],1,0)Harga Beras Produsen
Sidoarjo
ARIMA
Estimasi
Parameter
Harga Beras Produsen
Sidoarjo
ARIMA
Diagnostic
Checking
White Noice
Model ARIMA Q Lag Df p-value
ARIMA([3,11],1,0) 3,79 6 4 0,4357 4,48 12 10 0,9015 7,41 18 16 0,9646 17,15 24 22 0,7552 4,25 6 4 0,3737
Harga Beras Produsen
Sidoarjo
ARIMA
Kenormalan
Model ARIMA D p-value
ARIMA([3,11],1,0) 0,217623 < 0,0100 ARIMA(0,1,[3,11]) 0,208525 < 0,0100
Harga Beras Produsen
Sidoarjo
ARIMA
Pemilihan
Model
Terbaik
Kriteria RMSE
Model RMSE in sample
ARIMA([3,11],1,0) 84,1928 ARIMA(0,1,[3,11]) 84,0336
Harga Beras Produsen
Sidoarjo
ARIMA
Deteksi
Outlier
Step Model RMSE In sample Outsample Kurtosis Skewness
1 ARIMA (0,1,[3,11]) 84,0335 7 347,3149 11,2946 -0,1605 2 ARIMA (0,1,[3,11]) + LS56 78,9397 5 375,9142 10,6756 -0,8300 3 ARIMA (0,1,[3,11]) + LS56 +LS58 74,9223 6 349,7611 8,8410 -0,2221 4 ARIMA (0,1,[3,11]) + LS56 + LS58 + LS262 70,8378 7 352,7685 6,8101 0,4774 5 ARIMA (0,1,[3,11]) + LS56 + LS58 + 68,3145 303,3947 7,8034 0,2930
Harga Beras Produsen
Sidoarjo
ARIMA
Harga Beras Produsen
Sidoarjo
ARIMA
Model ARIMA
Harga Beras Produsen
Sidoarjo
Double
Eksponential
Smoothing
8000 7000 6000 5000 4000 H a rg a ( R u p ia h / K g ) Alpha (level) 1.14411 Gamma (trend) 0.00273 Smoothing Constants MAPE 0.93 MAD 42.64 MSD 7327.57 Accuracy Measures Actual Fits Forecasts 95.0% PI VariableHarga Beras Produsen
Sidoarjo
Double
Eksponential
Smoothing
ARIMA
ModelRMSE
In Sample Out Sample
ARIMA + outlier 64,65153 226,495 Double Eksponential Smoothing 85,6012 159,9743
Model Ramalan Terbaik
Harga Beras Produsen
Sidoarjo
ARIMA
Model ARIMAHarga Beras Konsumen
Sidoarjo
ARIMA
Model ARIMAHarga Beras Produsen
Banyuwangi
ARIMA
Model ARIMA
Harga Beras Konsumen
Banyuwangi
Kesimpulan dan
Saran
Kesimpulan
Dari
kedua
metode
yang
digunakan
yaitu
metode
ARIMA
dan
double eksponential smoothing diketahui
bahwa
metode
yang
sesuai
untuk
menganalisis harga beras produsen dan
konsumen di Kabupaten Sidoarjo dan
Banyuwangi
adalah
metode
ARIMA
dengan deteksi outlier. Hal ini dikarenakan
model
ARIMA dengan
deteksi
outlier
memiliki nilai RMSE yang paling kecil
Kesimpulan dan
Saran
Saran
Saran
penelitian
yang
dapat
diberikan yaitu mencoba menggunakan
beberapa metode peramalan lainnya atau
melakukan pengembangan metode agar
dapat
diperoleh
model
ramalan
yang
paling
sesuai
dengan
harga
beras
produsen dan konsumen Perum BULOG
Divre Jatim
Daftar Pustaka
BULOG, 2008. Pedoman Analisis Harga dan Pasar. Perum BULOG.
BPS, 2012. Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Jawa Timur Bulan Januari 2012
[On-line] diakses dari http://jatim.bps.go.id/?cat=51. Bowerman, B.L, and O’Connell, R.T. 1993. Forecasting
and Time Series: An Applied Approach. 3rd edition.
USA : Duxbury Press.
Daniel, W.W. 1989. Statistika Nonparametrik Terapan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kompas, 2011. Harga Beras Kian Membebani. [On-line]
diakses dari
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/01/0 4022295/Harga.Beras.Kian.Membebani.
Kurniawan, IPL. 2009. Peramalan Volume Penjualan
Retail yang Mengandung Efek Variasi Kalender dengan Kombinasi Regresi Trigonometri dan ARIMA Studi Kasus : Amigo Bimbo dan Amigo Granada,
Daftar Pustaka
Suhartono, 2006. Calender Variation Model for Forecasting Time Series Data with Islamic Calender Effect. Jurnal Matematika, Sains, & Teknologi, 7, 85-94.
Ismpi, Bpp. 2009. Kondisi Pertanian Indonesia Saat Ini Berdasarkan Pandangan Mahasiswa Pertanian Indonesia [On-line] diakses dari
http://paskomnas.com/id/berita/Kondisi-Pertanian-
Indonesia-saat-ini-Berdasarkan-Pandangan-Mahasiswa-Pertanian-Indonesia.php
Rasyid, NR. 2009. Peramalan Jumlah Permintaan Baju
Muslim Anak-Anak di Dannis Collections. Surabaya :
ITS.
Sekaran, Uma. 2009. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat.
Wei, W. W. S. 2006. Time Series Analysis : Univariate and Multivariate Methods. California : Pearson Addison Wesley.
Zacky, Akhmad. 2007. Peramalan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Beras IR II Tingkat Konsumen di Beberapa Kota Besar di Pulau Jawa dan