• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

7

Pedagang ikan hias merupakan orang yang melakukan transaksi penjualan barang organisme perairan yang mempunyai nilai estetika. Pertumbuhan pedagang kaki lima sebagai salah satu sektor informal sering dikaitkan dengan dampak negatif bagi lingkungan perkotaan, dengan munculnya kesan buruk, kotor, kumuh dan tidak tertib. Akan tetapi adanya kebutuhan terhadap pedagang kaki lima oleh masyarakat menjadikan keberadaan para pedagang kaki lima pun semakin banyak. Pedagang kaki lima merupakan salah satu bentuk aktivitas perdagangan sektor informal (Djakti 1986). Pedagang kaki lima adalah pedagang kecil yang umumnya berperan sebagai penyalur barang-barang dan jasa ekonomi kota. Maka yang dimaksud dengan pedagang kaki lima adalah setiap orang yang melakukan kegiatan usaha perdagangan atau jasa, yang melakukan transaksi penjualan barang dilakukan cenderung berpindah-pindah dengan kemampuan modal yang kecil/terbatas, dalam melakukan usaha tersebut menggunakan peralatan sederhana dan memiliki lokasi di tempat-tempat umum (terutama di atas trotoar atau sebagian badan jalan), dengan tidak mempunyai legalitas formal.

Perikanan merupakan salah satu sektor yang paling penting, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang akuakultur. Salah satu yang sedang digemari saat ini adalah ikan hias. Ikan hias merupakan organisme yang hidup di air tawar dan laut yang memiliki bentuk tubuh unik dan warna yang bermacam-macam.

Indonesia memiliki ragam ekosistem ikan yang hias yang banyak bila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Pengaruh iklim tropis di Indonesia sangat mendukung pertumbuhan ikan hias. Tak heran banyak orang yang berlomba untuk membudidaya ikan hias, karena tergiur akan keuntungan yang besar setelah menjual ikan hias.

Prospek ikan hias memiliki nilai yang baik karena dapat di ekspor dengan jalur pasar yang sudah jelas dan tidak memerlukan lahan luas dengan modal kecil

(2)

tapi perputarannya cepat dan aman karena bisa dibudidayakan dihalaman rumah, yang perlu dipertimbangkan dengan baik adalah ketersediaan air dan kulitas air yang baik.

Budidaya dapat dikategorikan pada budidaya ikan hias atau konsumsi, budidaya yang dijual oleh pedagang di Jalan Peta adalah budidaya ikan hias, pengertian budidaya perikanan dalam arti sempit adalah usaha memelihara ikan yang sebelumnya hidup di alam secara liar dan menjadi ikan peliharaan. Pengertian budidaya tidak hanya memelihara ikan dikolam, empang, tambak, akuarium, dan sawah, namun secara luas pengertian ini juga mencakup kegiatan mengusahakan komoditas perikanan didanau, waduk atau laut (Rahardi dkk. 2005) Ikan hias merupakan ikan yang memiliki beragam corak dan warna sehingga tiap jenisnya berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini menyebabkan ikan hias banyak diminati oleh masyarakat. Pada mulanya ikan hias yang diperdagangkan diperoleh dengan cara menangkapnya dari alam tetapi penangkapan dari alam tidak memperhatikan jumlah, kesinambungan dan dapat menyebabkan kepunahan ikan hias jenis tertentu. oleh karena itu masyarakat mulai membudidayakan ikan hias dan dengan kemajuan transportasi dan pengepakan memudahkan pemasaran ikan hias untuk memenuhi permintaan domestik maupun sebagai komoditi ekspor (Kuncoro 2009)

Budidaya ikan hias di Jalan Peta dapat dikategorikan sebagai berikut: (1) Budidaya ikan hias air tawar contohnya; Neon tetra (Paracheirodon innesi), Arwana (Osteoglasidae); (2) Budidaya ikan hias air laut contohnya: Shrimpfish Piso-piso (Aeoliscus strigatus), Kuda Laut Merah (Hippocampus), Maroon

anemonefish C.F Balong (Premnas Biaculeatus); (3) Budidaya tanaman hias : Hygrophila polysperma, Cryptocorine , Wallisneria spiralis, Ganggang air, dll.

2.2. Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang didalamnya terdapat individu atau kelompok yang membutukan, menawarkan, menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran

(3)

memiliki peran yang sangat penting, yaitu sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

Rangkuti (2006) mengemukakan pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

Mengingat tujuan pemasaran adalah memenuhi kebutuhan manusia maka konsep inti pemasaran meliputi kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan. Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat (Swastha 1996).

Definisi pemasaran bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands). Kegiatan pemasaran diperlukan beberapa konsep pemasaran, yaitu produk yang ditawarkan, harga penjualan produk yang ditawarkan, tempat untuk menawarkan produk, dan pengenalan dari produk yang dipasarkan. Maka tidak heran pemasaran dijadikan sebagai salah satu kegiatan yang berperan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi inilah yang menentukan harga barang dan jasa. Sehingga Pemasaran menjadi penghubung kegiatan produksi dan konsumsi. Selanjutnya akan dibahas tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swastha 1996) :

a. Orientasi konsumen

Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :

1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

(4)

3. Menentukan produk dan program pemasarannya.

4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.

2.2.1. Strategi Pemasaran

Strategi merupakan rancangan induk dari keseluruhan dari perencanaan perusahaan yang menyatakan bagaimana perusahaan mencapai misi dan sasarannya. Strategi merupakan bagian dari visi dan misi suatu kegiatan usaha, sedangkan sasaran yaitu hasil akhir yang ingin dicapai dari aktivitas yang telah terencana (Saputro dkk. 2007).

Strategi bisnis merupakan strategi yang sering terjadi pada unit bisnis astau level produk yang menekankan pada peningkatan posisi kompetitif dari

(5)

produk atau jasa yang ditawarkan disegmen pasar tertentu. Tujuan peningkatan kompetisi kompetitif tersebu adalah untuk mendapat keuntunga komersil dari pasar dengan memanfaatkan keuntungan kompetitif (Saputro dkk. 2007).

Rangkuti (2006) unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu :

1. Unsur Strategi Persaingan

(a) Segmentasi pasar: adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri. (b)

Targeting: adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan

dimasuki. (c) Positioning: adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada dipasar kedalam benak konsumen.

2. Unsur Taktik Pemasaran

(a) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan.Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain. (b) Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga, promosi, dan tempat.

3. Unsur Nilai Pemasaran

(a) Merek atau brand: yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand equity-nya. Jika brand equity ini dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal.Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya. Mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan itu sendiri memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektivitas kerja khususnya pada program pemasarannya. (b) Pelayanan atau

(6)

konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan.

2.3. Kelayakan Usaha

Untuk mengetahui kelayakan usaha, yaitu melalui pendekatan analisis usaha dan analisis kriteria investasi terhadap masing-masing jenis ikan hias yang dominan didagangkan. Usaha dikatakan layak apabila suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara berkesinambungan. Proses pemilihan jenis usaha terdiri atas beberapa tahap. Untuk itu diperlukan pertimbangan mendalam, biasanya dibuat evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan. Faktor-faktor yang menjadi alasan pertimbangannya adalah sebagai berikut :

(1) Faktor keuntungan; pelaku usaha perlu dalam memperhitungkan keuntungan, karena jika ternyata usahanya tidak memberikan keuntungan yang memadai, maka usaha tersebut sebaiknya dibatalkan sebelum kearah yang lebih jauh. (2) Faktor modal; merupakan faktor penentu dalam menjalankan suatu bisnis usaha, maka perlu dipertimbangkan kesesuaiannya dengan kebutuhan masing-masing jenis usaha yang dipertimbangkan. (3) Persaingan; mempelajari situasi yang akan terjadi serta menyesuaikan dengan kemampuan yang akan dihadapi baik dalam modal maupun pemasaran. (4) Faktor pemasaran; teliti dalam menelaah tempat prospek pemasaran yang akan terjadi diwaktu mendatang. (5) Faktor manajemen; faktor yang mempertimbangkan berbagai cara bagaimana bentuk pengelolaan yang paling sesuai dan bagaimana kemampuan kita untuk mengelolanya. (6) Faktor tenaga kerja; tersedianya tenaga kerja yang murah dan keahlian dalam bidang yang bersangkutan. (7) Faktor risiko; tingkat risiko pada pemasaran perlu di minimalisir dengan cara mempertimbangkan besarnya kemampuan untuk menanggung dan imbangannya usaha dengan keuntungan yang akan diperoleh.

Kelayakan usaha dapat ditinjau dari segi ekonomi dengan memperlihatkan jumlah dana yang dibutuhkan untuk membangun dan mengoperasikan usaha dagang. Untuk pembangunan diperlukanlah Modal Tetap yaitu untuk membiayai kegiatan preinvestasi, pengadaan tempat, peralatan dan biaya lain yang

(7)

bersangkutan. Selain itu ada juga Modal Kerja, biasanya dijalankan setelah pembangunan yaitu diantara-nya perhitungan biaya dimana perusahaan mendapatkan keuntungan serta diharapkan dalam jangka waktu tertentu balik modal.

2.4. Analisis SWOT

Pengertian analisis SWOT menurut Rangkuti (2006) adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, dimana setiap perusahaan harus bisa memaksimalkan setiap kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities) untuk memaksimalkan kegiatan usaha, serta meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Pendekatan ini berupaya untuk menyeimbangkan kekuatan dan kelemahan internal pedagang dengan peluang dan ancaman strategi eksternal pedagang ikan hias Jalan Peta. Formulasi strategi harus diarahkan kepada berbagai pedagang kaki lima ikan hias di Jalan Peta yang mendesak untuk segera diselesaikan. Analisis ini akan sangat membantu dalam merumuskan kebijakan yang sifatnya strategi bagi pedagang. 1. Kekuatan adalah kondisi suatu perusahaan yang mampu untuk melakukan

semua tugasnya secara baik dikarenakan semua saran yang mampu untuk melakukan semua tugasnya secara baik dikarenakan semua sarana dan prasarana sangat mencukupi (umumnya diatas rata-rata industrii), (Rangkuti 2006) .

2. Kelemahan adalah sebagai dari analisis lingkungan internal perusahaan yang membantu manajemen untuk membantu adanya kelemahan-kelemahan penyimpangan yang membuat posisi perusahaan tidak menguntungkan sehingga mempengaruhi tingkat kemampuan bersaing dengan para pesaing dalam industri manufaktur, (Rangkuti 2006).

3. Kelemahan adalah sebagai dari analisis lingkungan internal perusahaan yang membantu manajemen dalam mencari dan mengetahui apa saja yang menjadi peluang dan kesempatan bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sehingga perusahaan tersebut dapat meraih pangsa pasar dengan keuntungan yang lebih besar, (Rangkuti 2006).

(8)

4. Ancaman adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal perusahaan yang membantu manajemen untuk tantangan yang akan dan telah dihadapi perusahaan yang timbul karena adanya suatu kecenderungan atau perkembangan yang tidak menguntungkan di luar perusahaan, (Rangkuti 2006).

Rangkuti (2006) dalam menganalisis SWOT ada lima macam model pendekatan yang digunakan dalam menganalisis SWOT tersebut adalah sebagai berikut :

a. Matrik SWOT, menggambarkan secara jelas bagaiman peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan/pedagang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pedagang

b. Matrik Boston Consulting Group (BCG), diciptakan dengan beberapa tujuan diantaranya adalah untuk mengembangkan strategi pangsa pasar untuk portofolio produk berdasarkan karakteristik cash-flownya, serta untuk memutuskan apakah perlu merumuskan investasi produk yang tidak menguntungkan. Matriks BCG juga dapat digunakan ungtuk mengukur kinerja manajemen berdasrkan kinerja produk dipasaran.

c. Matrik Internal Eksternal, matrik ini dapat dikembangkan dari Model General

Electric (GE-Model). Paremeter yang digunakan meliputi parameter kekuatan

internal perusahaan/pedagang dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang lebih detail.

d. Matrik Space, Tujuan dari Matrik Space adalah untuk mempertajam analisis agar perusahaan/pedagang dapat melihat posisi dan arah perkembangan dimasa akan datang. Matrik Space dapat memperkihatkan dengan jelas kekuatan keuangan industri pada suatu perusahaan/pedagang. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tersebut secara finansial relatif cukup kuat untuk mendayagunakan keuntungan kompetitif secara optimal melalui tindakan agresif dalam merebut pasar.

e. Matrik Grand Strategy, Matrik ini biasa digunakan untuk memecahkan masalah yang sering dihadapi dalam penggunaan analisis SWOT yaitu untuk

(9)

menentukan apakah perusahaan/pedagang ingin memanfaatkan posisi yang kuat atau mengatasi kendala yang ada dala perusahaan/pedagang.

Referensi

Dokumen terkait

Pembra (2013) melakukan penelitian penelitian pengaruh variasi kemiringan tubuh hilir bendung dan penempatan baffle blocks pada kolam olak tipe solid roller bucket

jenis dan lama perendaman non dental glass fiber reinforced composite terhadap sitotoksisitas sel fibroblas yang telah dilakukan adalah sel Vero dari LPPT UGM.. Nilai ini

Metode Mendidik Anak Menurut Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan (Telaah Buku Pendidikan Anak dalam Islam Pasal Metode Pendidikan yang Berpengaruh pada Anak).. Skripsi, Jurusan

Amarta 8-10 Raya Terminal Baru Kartasura Sukoharjo Solo Jawa T.. Raya Kedu Km 2 Kalisat Bulu Temanggung Jawa

62 Paramita Tanggerang, RS Banten Tangerang Kawasan Industri CCM Kav. Raya Serang KM.. No Nama Rumah Sakit Provinsi Kota Alamat Rumah Sakit No. Telepon Catatan 63 Permata Pamulang,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak.. dan Gas Bumi (BPMIGAS), dan Direktorat Jenderal Anggaran

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jumlah sari tomat dan sari temulawak terhadap sifat organoleptik jelly drink yang meliputi (warna, aroma, rasa,