• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. 24 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. 24 Universitas Kristen Petra"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis penelitian

Metode penelitian yang akan peneliti gunakan adalah metode penelitian kualitatif eksploratori. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang memiliki maksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain – lain dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2005). Penelitian eksploratori adalah penelitian yang dilakukan apabila peneliti belum memiliki gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dihadapi dalam penelitiannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan konsep – konsep yang lebih jelas, menentukan prioritas, serta memperbaiki desain penelitian akhir (Purhantara W. , 2010) .Peneliti memilih pendekatan kualitatif dikarenakan peneliti ingin mengetahui kejadian atau fenomena yang dialami oleh subjek penelitian secara mendalam.

3.2. Penentuan Informan

Untuk penentuan informan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive dan snowball.Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yakni sumber data dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan sehingga memudahkan peneliti menjelajahi obyek sosial yang diteliti. Snowball sampling adalah prosedur pengambilan sampel dimana responden pertama dipilih dengan metode probabilitas kemudian responden selanjutnya diperoleh dari informasi yang diberikan oleh responden pertama (Kuncoro M. , 2009).

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data purposive dan snowball dikarenakan peneliti telah menetapkan kriteria informan yang sesuai dengan kriteria yang tepat, tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa informan yang telah ditetapkan dapat memberikan informasi mengenai orang lain yang juga sesuai dengan kriteria yang peneliti butuhkan sehingga peneliti

(2)

dapat mewawancarai orang tersebut berdasarkan informasi yang telah diberikan oleh informan sebelumnya.

Dalam penelitian ini peneliti telah menetapkan kualifikasi yang diperlukan yaitu informan yang diwawancara pernah merasakan atau mengalami tindakan bullying di lingkungan tempat kerjanya, baik informan sebagai daily worker dan staff. Wawancara dilaksanakan dengan melibatkan enam orang informan. Adapun empat informan yang diwawancarai oleh peneliti merupakan staff yang bekerja di restoran dalam hotel di Surabaya dan satu informan dengan menggunakan snowball sampling sedang bekerja di Kota Semarang. Satu informan lainnya merupakan seorang psikolog.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep (Sayogo, 2015). Data dari penelitian ini akan diperoleh dari jawaban – jawaban responden terhadap wawancara yang akan peneliti lakukan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 sumber data, yaitu: 3.3.1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dan diolah sendiri oleh peneliti secara langsung dan belum pernah diolah oleh orang lain. Data primer dianggap lebih akurat karena data ini disajikan secara terperinci (Purhantara, 2010). Data primer yang peneliti gunakan adalah melalui wawancara langsung dengan informan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam (in-depth interview) dengan informan.

(3)

3.3.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari data yang telah dikumpulkan oleh orang lain, data tersebut sudah jadi dan biasanya sudah dipublikasikan (Purhantara, 2010). Data sekunder yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah jurnal – jurnal seputar bullying, artikel – artikel terkait, buku dan sebagainya yang dapat mendukung penelitian ini. Penggunaan data sekunder ini digunakan untuk memperkuat dan melengkapi data primer yang telah dikumpulkan oleh peneliti.

3.4. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data 3.4.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua metode yaitu wawancara mendalam (in-depth) dan semi – terstruktur (semi-structured). Wawancara mendalam (in-depth) adalah suatu cara pengumpulan data dan informasi secara langsung bertatap muka dengan subjek. Dengan model wawancara ini, peneliti akan mendapatkan gambaran lengkap seperti ekspresi, emosi, perasaan, pendapat, dan pengalaman dari informan tersebut (Purhantara, 2010). Wawancara semi – terstruktur (semi-structured) merupakan wawancara yang digunakan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana informan dimintai pendapat dan ide – idenya secara jelas. Jenis wawancara ini pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur (Sugiyono, 2013)

Sebelum melakukan wawancara dengan informan, peneliti terlebih dahulu meminta kesediaan dari informan untuk diwawancara melalui surat pernyataan yang diberikan dikarenakan topik yang akan dibahas cukup sensitif. Wawancara memakan waktu kurang lebih 20 menit hingga 1,5 jam dikarenakan adanya jawaban dari informan yang memunculkan pertanyaan lanjutan di luar daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti.

Peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan informan. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dilakukan berdasarkan dengan panduan interview yang sudah peneliti siapkan sebelumnya. Peneliti mengajukan 21 pertanyaan yang berkaitan dengan gambaran yang informan miliki tentang bullying, penyebab – penyebab bullying, dan dampak – dampak

(4)

dari bullying. Dalam proses wawancara, peneliti menggunakan recorder sebagai media untuk mendokumentasikan proses wawancara yang dilakukan. 3.4.2. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk penelitian ini peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan prosedur:

1. Membuat janji dengan informan yang akan diwawancara mengenai hari, tanggal, waktu, dan tempat untuk dapat melakukan wawancara.

2. Datang ke tempat dengan hari, tanggal, dan waktu sesuai dengan yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak.

3. Mempersiapkan alat perekam suara.

4. Melakukan wawancara dengan informan untuk mendapatkan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peneliti.

5. Membuat transkrip wawancara sesuai dengan hasil interview yang sudah dilakukan.

3.5. Panduan Wawancara

Fokus pertanyaan yang akan peneliti tanyakan yakni: 1. Identitas subjek sebagai pertanyaan dasar.

2. Gambaran informan terhadap bullying mulai dari pemahaman tentang bullying, pernah tidaknya menjadi saksi dari bullying dan berapa lamanya pernah menjadi korban bullying.

3. Bagaimana jenis bullying yang pernah informan terima.

4. Penyebab informan menjadi korban bullying dan bagaimana reaksi dan peran atasan tentang bullying yang diterima informan.

5. Apa saja dampak yang diterima oleh informan dari bullying yang telah diterimanya dan bagaimana perasaan informan ketika melihat rekan kerjanya mengalami bullying.

Untuk pertanyaan lengkap dapat dilihat di lampiran 1 dan transkrip wawancara di lampiran 4.

3.6. Teknik Analisa Data

Analisis data dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berarti upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan

(5)

data, memilahnya agar dapat menjadi satuan yang dapat dikelola, mengolahnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2005).

Dalam menganalisa data, ada beberapa langkah yang akan dilakukan yaitu (Rubin & Rubin, 2012):

1. Peneliti akan membuat transkrip berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan informan.

2. Membuat ringkasan dari transkrip yang telah dibuat. Ringkasan ini dibuat dengan tujuan agar memudahkan peneliti dalam memeriksa hasil wawancara antara informan satu dengan yang lainnya dan dapat menjelaskan poin penting yang disampaikan oleh informan. Nama dari informan, waktu, lokasi interview, alasan kenapa orang tersebut dipilih untuk menjadi informan, dan berapa lama interview berjalan juga harus dimasukkan kedalam ringkasan yang dibuat.

3. Membuat koding dengan cara memberikan kode pada setiap kalimat atau paragraf yang memiliki konsep yang sama agar tetap dapat ditelusuri dari mana sumber asalnya.

4. Membuat kategorisasi. Kode – kode yang telah ditempatkan di dalam konsep yang sama akan dijadikan satu kategori, sehingga didapatkan beberapa kategori. Kategori ini didapatkan dari gambaran, jenis – jenis, penyebab – penyebab dan dampak – dampak bullying yang diterima oleh informan selama menjadi korban bullying. Pengalaman dari satu informan yang memiliki kesamaan dengan informan lainnya akan dijadikan satu kategori yang sama. Misalkan informan A menerima jenis bullying seperti diinjak oleh pelaku, sedangan informan B menerima jenis bullying seperti dipukul oleh pelaku maka, diinjak dan dipukul akan masuk kedalam kategori physical violence dan begitu seterusnya.

5. Mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainnya dan dibuat ringkasannya sehingga menjadi satu gambaran yang utuh yaitu tema, dimana tema tersebut akan menjawab rumusan masalah peneliti. Tema ini

(6)

didapatkan melalui kategori – kategori yang telah dikumpulkan. Contohnya, kategori seperti physical violence dan verbal threats akan masuk ke dalam tema jenis bullying. Sedangkan kategori seperti kekurangan dari diri korban dan cara kerja korban yang lambat akan masuk ke dalam tema penyebab bullying dan begitu seterusnya.

3.7. Uji Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan pilot study sebagai uji validitas terhadap panduan interview yang telah disiapkan. Tujuan dilakukannya pilot study ini adalah untuk mengetahui apakah pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti sudah cukup jelas dan dapat dimengerti oleh informan. Setelah dilakukan pilot study, peneliti telah melakukan revisi terhadap pertanyaan yang sudah dibuat. Pilot study dibagikan kepada tiga orang mahasiswa manajemen perhotelan Universitas Kristen Petra yang telah menyelesaikan magang di bagian Food and Beverage dan dua orang karyawan yang juga bekerja di bagian yang sama.

Metode yang digunakan untuk menguji keabsahan data oleh peneliti adalah metode triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah dikumpulkan (Moleong, 2005). Metode triangulasi terdiri dari empat model yaitu triangulasi metode, triangulasi sumber, triangulasi situasi, dan triangulasi teori (Purhantara, 2010).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah suatu cara untuk menguji data dan informasi dengan cara mencari data dan informasi yang sama kepada subjek lain dengan bukti dokumentasi. Triangulasi sumber akan dilakukan dengan meminta umpan balik informan baik dengan informan sebagai korban dan informan sebagai psikolog dengan alasan etik dan untuk memperbaiki kualitas laporan dengan menunjukan transkrip hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh penulis dan informan. Triangulasi sumber dengan seorang informan yang bekerja sebagai psikolog juga dibutuhkan oleh peneliti untuk memahami lebih baik tentang penyebab dan dampak bullying yang dialami oleh korban.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan ciri-ciri protista yang menyerupai hewan, tumbuhan dan jamur, protista dikelompokkan menjadi tiga subkingdom yaitu Protista mirip hewan

Dengan hal tersebut peneliti banyak menjumpai beberapa hal,misalnya bahwa tidak semua pekerja freelance hanya bekerja dirumah produksi 700 pictures dalam produksi film catatan harian

berdasar teori yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu mendefinisikan pengertian untuk variabel SRHRM, dukungan karyawan terhadap kegiatan CSR eksternal, dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Kualitas Pelayanan X1 mempunyai pengaruh positif terhadap Loyalitas Pelanggan Z yang dimediasi oleh: Kepuasan Pelanggan dan

Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen tertulis, arsip maupun yang lainnya pada instansi yang berhubungan dengan

Topik yang disajikan meliputi: (1) Status dan Strategi Pengendalian Penyakit Tebu di Indonesia; (2) Peningkatan Produktivitas Karet Nasional Melalui Percepatan

Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa

Untuk mencari jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam proses produksi pembuatan  beton tiang pancang bulat ( spunt piles) dapat dilakukan dengan membagi waktu proses  produksi