167
KAJIAN KINERJA DAN RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
KOPERASI KARYAWAN (KOPKAR) YKK AP INDONESIA
Tias Pramono
Dosen Jurusan Manajemen, STIE Insan Pembangunan Jl. Raya Serang Km. 10, Bitung, Curug, Tangerang 15810
Abstrak
Penelitian dengan judul “Kajian Kinerja dan Rencana Pengembangan Usaha KoperasiKaryawan (Kopkar) YKK AP Indonesia” dimaksudkan untuk (1) mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi aktivitas organisasi, (2) menentukan rencana pengembangan usaha berdasarkan hasil analisa lingkungan.
Kajian ini berdasarkan penelitian pada Kopkar YKK AP Indonesia, data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pihak pengurus koperasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan pengurus tahun 2011-2015 dan laporan penting lainnya. Data dan informasi yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis rasio keuangan, analisis kecenderungan dan analisis SWOT. Analisis laporan keuangan pada tahun 2011-2015 menunjukkan kinerja yang baik. Pada analisis rasio lancar keadaan keuangan Kopkar YKK AP sudah likuid karena nilainya diatas batas minimal yaitu 344% yang berarti Kopkar YKK AP dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik. Keadaan rentabilitas terhadap total harta menunjukkan perubahan yang berfluktuasi setiap tahunnya, secara rata-rata rasio ini bernilai 7% yang artinya bahwa dari Rp.100 harta yang digunakan Kopkar YKK AP menghasilkan laba bersih (sisa hasil usaha) sebesar Rp. 7.
Kekuatan yang dominan dari Kopkar YKK AP adalah berfungsinya perangkat organisasi, adanya pelatihan-pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan posisi keuangan sangat baik. Sedangkan kelemahan dari Kopkar YKK AP adalah masih adanya ketergantungan pendanaan dari pihak ketiga, yang berpotensi mengurangi SHU dan kegagalan pembiayaan serta tingkat pengetahuan pengurus dalam mengelola sebuah koperasi masih rendah. Peluang yang dihadapi oleh Kopkar YKK AP adalah adanya perubahan gaya hidup masyarakat sekitar, adanya bimbingan serta fasilitas kredit dari pemerintah. Peluang yang lain adalah adanya teknologi yang dapat mempermudah operasional koperasi. Sedangkan ancaman yang dihadapi Kopkar YKK AP adalah adanya pesaing-pesaing bagi unit-unit usaha yang dimiliki koperasi.
Alternatif strategi diantaranya adalah mengembangkan jaringan kerjasama melalui teknologi yang tersedia, melakukan diversifikasi usaha dengan memanfaatkan modal yang ada dan juga yang sesuai dengan perubahan lingkungan. Sedangkan rencana pengembangan usaha didasarkan pada unit usaha yang mempunyai potensi terbesar dari setiap unit usaha yang ada. Unit usaha tersebut adalah unit usaha simpan pinjam dan pengembangan Kopmart dengan bekerjasama dengan unit Koperasi lainnya. Kata kunci : Kajian Kinerja, Strategi
I. PENDAHULUAN
Undang-undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan. Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orarg seorang dan bangun
perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. Oleh karena itu UUD 1945 menempatkan koperasi pada kedudukan sebagai sokoguru perekonomian nasional. Pendemokrasian masyarakat, keadilan sosial dan pemerataan dapat ditegakkan melalui koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi. Prinsip "pengutamaan unsur satu anggota satu
168 suara dalam demokrasi ekonomi." secara sungguh-sungguh harus bisa dihayati dalam mengelola koperasi. Selain sebagai organisasi sosial, koperasi juga berfungsi sebagai organisasi ekonomi yang berusaha untuk memperkuat volume usaha dan mencari keuntungan. Sebagai organisasi ekonomi tersebut koperasi diharapkan dapat menjalankan usahanya dengan mengutamakan pelayanan kepada anggotanya. Prinsip demokrasi ekonomi dikembangkan harus melalui pertumbuhan koperasi yang mengandung unsur kekeluargaan, pemerataan, keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Oleh karena itu prinsip demokrasi ini harus ditumbuhkan dalam koperasi.
Koperasi diharapkan dapat memikul beban untuk menyelenggarakan usaha¬usaha kearah tercapainya tujuan untuk pembangunan sektor ekonomi dan sosial. Beberapa fungsi koperasi adalah: 1) Koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat, 2) Alat pendemokrasian ekonomi social, 3) Koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia, 4) Koperasi sebagai alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat. Menurut Taufik (1997), permasalahan inti yang merupakan salah satu kunci permasalahan adalah terletak pada kelemahan SDM yang dimiliki koperasi. Tingkat profesional SDM pada koperasi relatif lemah, sehingga berpengaruh terhadap kemampuan koperasi untuk menjalankan fungsi dan perannya secara lebih efektif dan efisien.
Koperasi Karyawan (KOPKAR) PT. YKK AP Indonesia merupakan lembaga koperasi yang mempunyai kegiatan dalam bidang usaha penjualan barang dagangan, pengelolaan unit toko (Ritel), penyewaan jasa transportasi, simpan pinjam dan lain – lain. Di dalam koperasi karyawan mempunyai anggota sekitar 544 orang pada akhir tahun 2015. Pengurus dan pengawas dipilih dari anggota, sedangkan manajemen operasional koperasi dari luar anggota yang direkrut berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja ritel. Dalam perkembangan
kepengurusan koperasi dalam lima tahun terakhir 2011-2015 angka keuntungan usaha koperasi menunjukkan peningkatan di atas dua ratus persen. Angka sisa hasil usaha (SHU) koperasi lima tahun terakhir bisa dilihat pada grafik berikut:
Grafik 1. SHU sebelum pajak (IDR) Kreativitas dalam mengelola dana dan mendapatkan dana koperasi tidak lepas dari dinamisnya pengurus dan pengawas, insentif yang diberikan dalam bentuk rasio bagi hasil kepada pengurus yang memiliki angka lebih besar dibanding anggota menjadi penambah motivasi pengurus dan manajemen dalam mengelola koperasi. Pada awalnya Kopkar YKK AP hanya bergerak di bidang ritel penjualan barang toko untuk memenuhi kebutuhan karyawan anggota koperasi, usaha simpan pinjam kepada anggota, kemudian seiring dengan pertambahan modal koperasi diversifikasi usaha telah dilakukan, diantaranya dengan usaha supply kebutuhan stationery PT. YKK,
usaha transportasi pengiriman barang FG dari PT. YKK AP, usaha patungan penjualan barang toko dengan koperasi lain dalam bentuk KOPMART dengan manajemen supply barang toko, usaha jasa keuangan syariah untuk membantu pendanaan pembelian barang dengan kredit jangka panjang, dan yang terakhir usaha pembayaran listrik, telepon, dan lain-lain secara online, juga usaha penyewaan lapak kaki lima.
Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang akan memberlakukan pasar tunggal menjadi tantangan koperasi untuk terus kreatif dalam berusaha. Akan tetapi kreativitas ini harus tetap dilakukan dengan asas usaha bersama dan kekeluargaan, bukan dengan monopoli
169 perseorangan untuk keuntungan golongan. Hal ini dipahami dengan baik oleh pengurus KopkarYKK AP, dan profesionalisme itu tetap dijaga dengan menggandeng konsultan koperasi dalam upaya menjaga compliance dan transparansi dalam laporan keuangan ke Kantor Pajak. Karena prestasi keuangan, Kopkar YKK AP juga mendapatkan penghargaan dari dinas Koperasi Kabupaten Tangerang di tahun 2015.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penilitian tentang Kajian Kinerja dan Rencana Pengembangan Usaha Koperasi Karyawan (Kopkar) YKK AP Indonesia.
II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN TEORI
Arti dan Prinsip Koperasi
Menurut International Cooperative Alliances (ICA), koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk perbaikan sosial ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha bersama saling membantu antara yang satu dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi. Sedangkan menurut undang-undang perkoperasian 1992 (UU no.25 tahun 1992), koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa koperasi merupakan kumpulan orang¬orang atau badan hukum, dimana orang-orang tersebut memiliki kepentingan yang sarna atau sekurang-kurangnya memiliki satu keinginan yang ingin dicapai melalui koperasi dengan berasaskan koperasi.
Dalam melaksanakan usahanya koperasi tidak terlepas dari prinsip koperasi yang merupakan esensi dari dasar kerja koperasi yang membedakan dari badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang membedakan dari badan usaha lain.
Adapun prinsip-prinsip koperasi menurut UU no.25 tahun 1992 yaitu:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. 3. Pembagiaan SHU dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah proses manajemen untuk mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian yang layak antara sasaran dan sumberdaya perusahaan dengan peluang pasar yang selalu berubah. Tujuan perencanaan strategi adalah terus menerus mempertajam bisnis dan produk perusahaan sehingga tercapai laba dan pertumbuhan yang memuaskan (Kotler, 1993). Langkah-langkah dalam proses perencanaan adalah sebagai berikut:
Langkah 1 : Menetapkan tujuan atau seperangkat tujuan perencanaan. Pertama-tama harus menetapkan apa yang dibutuhkan atau diinginkan oleh suatu organisasi atau diinginkan oleh suatu organisasi atau sub unit sehingga sumberdaya organisasi tidak dapat terpencar dan dapat digunakan secara efektif dan efisien
Langkah 2 : Mendefinisikan situasi saat ini. Informasi keadaan organisasi saat ini tentang berapa jauhkah jarak organisasi dari sasarannya, sumberdaya yang dimiliki, data keuangan dan statistik saat ini harus dirumuskan sehingga langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan lancar
Langkah 3 : Mengidentifikasikan hal-hal yang membantu dan menghambat tujuan. Dengan menganalisa lingkungan eksternal dan internal organisasi dapat diketahui faktor-faktor yang yang membantu perencanaan dalam meramalkan situasi dimasa mendatang Langkah 4 : Mengembangkan rencana atau perangkat tindakan untuk mencapai tujuan. Langkah ini melibatkan berbagai alternatif arah tindakan untuk mencapai sasaran, mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada dan memilih, yang paling sesuai atau menguntungkan diantara alternatif yang ada.
170 Analisis Lingkungan
Menurut Shrivastava (1994), analisis lingkungan memainkan peranan utama dalam manajemen strategis. Perusahaan melakukan analisis lingkungan dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman pasar. Analisis lingkungan juga dapat membantu mengantisipasi perubahan secara akurat, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan tindakan yang cepat.
Menurut Stoner dan Freeman (1992), lingkungan organisasi terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal mempunyai unsur kekuatan langsung dan kekuatan tidak langsung. Pihak-pihak yang berkepentingan secara langsung mempengaruhi sebuah organisasi merupakan unsur kekuatan langsung. Beberapa pihak yang berkepentingan, seperti karyawan, dewan direksi, dan pemegang saham dianggap sebagai pihak yang berkepentingan dalam, sementara yang lainnya seperti pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok kepentingan khusus, media, serikat pekerja, lembaga keuangan dan pesaing dianggap sebagai pihak berkepentingan luar.
Analisis Keuangan 1. Laporan Neraca
Pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya misalnya hak patent, hak menerbitkan. Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Penyajian pos-pos aktiva lancar di dalam neraca didasarkan pada urutan likuiditasnya, sehingga penyajiannya dimulai dari aktiva
yang paling likuid sampai dengan aktiva yang paling tidak likuid.
2. Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat rnemaksimalkan kekuatan (strength) dan Peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Analisis peluang dan ancaman dilakukan dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman apa saja yang sedang dan akan dihadapi oleh perusahaan. Peluang dan ancaman adalah faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi bisnis, sehingga perlu dicatat. Analisis kekuatan dan kelemahan dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Berbeda dengan peluang dan ancaman, kekuatan dan kelemahan merupakan faktor-faktor dalam (internal). Kekuatan perusahaan menunjukkan kemungkinan-kemungkinan adanya beberapa strategi tertentu yang akan berhasil (dalam menghadapi peluang dan ancaman) sedangkan kelemahan perusahaan menunjukkan bahwa terdapat hal-hal yang harus diperbaiki.
Kerangka Pemikiran
Kopkar YKK AP sebagai organisasi atau badan usaha yang berwatak sosial dan berasaskan kekeluargaan mempunyai tujuan jangka pendek yaitu agar anggota Kopkar YKK AP dapat merasakan manfaat koperasi, manfaat kopersi ini dapat diperoleh dari hasil SHU yang diberikan oleh unit-unit usaha koperasi. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah agar semua anggota dapat terpenuhi kebutuhannya oleh koperasi, kebutuhan anggota ini dapat dirintis dengan terbentuknya unit-unit usaha yang semakin kompleks. Untuk tercapainya tujuan tersebut harus ada suatu strategi koperasi. Strategi
171 tersebut dikembangkan dengan melihat faktor aksternal dan internal yang dimiliki koperasi melalui analisis SWOT. Selain itu perlu dilakukan analisis rasio keuangan dan analisis kecenderungan untuk melihat kondisi keuangan pada Kopkar YKK AP, analisis ini dimasukkan ke dalam variabel permodalan dan keuangan pada faktor internal koperasi.
Dalam analisis SWOT akan diidentifikasikan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja Kopkar YKK AP. Faktor-faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan dapat diketahui dari segi manajemen, sumberdaya manusia, permodalan dan keuangan. Sedangkan faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman dapat diketahui dari ekonomi, sosial budaya dan demografi, kebijakan pemerintah, pesaing, teknologi.
Setelah faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal diidentifikasi
selanjutnya dilakukan dilakukan perbandingan antara kekuatan/kelemahan dengan peluang/ancaman dalam matriks SWOT, dimana matriks ini menghasilkan empat alternatif strategi untuk rencana pengembangan organisasi dan usaha Kopkar YKK AP. Strategi yang dihasilkan adalah strategi S-O, yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi S-T, yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman. Strategi W-O, yaitu memperbaiki kelemahan internal dengan mengambil keuntungan dari peluang eksternal dan Strategi W-T, yaitu meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman lingkungan eksternal. Setelah penentuan SWOT Matriks, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pengembangan usaha Kopkar YKK AP berdasarkan potensi yang dimiliki.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian III. HASIL DAN ANALISIS DATA
Analisis Faktor Internal Kopkar YKK AP Manajemen
Manajemen merupakan pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan jalan menggerakkan
orang-Kopkar YKK AP Analisa Faktor Eksternal dan Internal Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Identifikasi Faktor: 1. Manajemen 2.Permodalan dan Keuangan 3. Sumberdaya manusia Identifikasi Faktor: 1. Ekonomi, Sosial Budaya, Demografi 2. Kebijakan Pemerintah 3. Pesaing 4. Teknologi SWOT Matriks Alternatif strategi dan Rencana Pengembangan Usaha
172 orang lain untuk bekerja. Fungsi manajemen terdiri dari fungsi perencanaan (Planning), dimana Kopkar YKK AP telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan yang diselenggarakan setiap tahun serta adanya program kerja yang jelas dan disetujui oleh anggota. Dalam fungsi pengorganisasian, Kopkar YKK AP telah membuat struktur organisasi, struktur organisasi dalam koperasi sangat diperlukan rangka mengefektifkan anggota untuk berpartisipasi secara aktif. Struktur organisasi yang sehat terjadi jika tiap bagian dalam organisasi menjalankan peranan dan tugasnya masing-masing dengan benar dan tertib.
Sedangkan uraian tugas dan tanggungjawab dari masing-masing perlengkapan organisasi Kopkar YKK AP sebagai berikut :
a. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan koperasi. Rapat anggota merupakan kesempatan bagi pengurus untuk melaporkan kepada para anggota tentang kegiatan-kegiatannya selama satu tahun yang lalu. Bersama-sama dengan anggota menelaah rencana kerja tahun mendatang untuk meningkatkan usaha bagi kemajuan koperasi. Kekuasaan tertinggi dalam koperasi terletak ditangan keputusan rapat anggota. Rapat anggota diadakan sekurang-kurang sekali dalam setahun. Rapat Anggota Tahunan Kopkar YKK AP dihadiri oleh anggotanya melalui perwakilan dimana 10 orang anggota dapat mendelegasikan 1 orang anggota untuk menghadiri Rapat Anggota Tahunan tersebut.
b. Pengurus
Pengurus koperasi sebagai pemegang mandate dari anggota harus melakukan pekerjaannya secara terbuka sesuai dengan keputusan¬keputusan dalam Rapat Anggota Tahunan. Pengurus memiliki kewajiban melaksanakan garis-garis besar usaha yang telah ditentukan dalam Rapat Anggota Tahunan dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Kopkar. Berdasarkan UU no. 25 tahun 1992 pasal 29 maka pengurus koperasi sedikitnya terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara
yang dipilih dari dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota dan jumlahnya sesuai dengan ketentuan dalam AD/ART koperasi yang bersangkutan.
c. Pengawas
Pengawas dipilih oleh rapat anggota, pengawas bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi, membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. Wewenang pengawas adalah meneliti yang ada pada koperasi (organisasi, usaha, permodalan dan keuangan), serta memberikan saran dan pendapat perbaikan terhadap Kopkar YKK AP yaitu setiap akhir bulan khususnya mengenai pembukuan keuangan fisik pada triwulan semester dan akhir tahun dilaksanakan secara menyeluruh bersama-sama dari Depkop Tangerang.
d. Badan Penasehat dan Pelindung
Badan Penasehat dan Pelindung dibentuk untuk memberikan pengarahan kepada Kopkar YKK AP agar perkembangannya menjadi lebih baik. Badan Pelindung Kopkar YKK AP adalah Direksi / Manajemen PT YKK AP Indonesia. e. Karyawan
Pengurus Koperasi telah berupaya mengarahkan pengelolaan koperasi kepada manajemen /pengelola secara mandiri dan profesional. Hal tersebut diupayakan dengan meningkatkan kualitas pegawai sesuai dengan kemampuan yang ada. Sampai akhir Desember tahun 2015 pegawai di koperasi berjumlah 9 orang pegawai tetap dan 3 orang pegawai kontrak, semua pegawai digaji oleh koperasi penuh. Untuk menuju suatu kemandirian, pengurus hanya terlibat langsung dalam hal menentukan kebijakan Permodalan dan Keuangan
Permodalan Kopkar merupakan kekayaan yang dinyatakan dalam jumlah suatu kesatuan uang dan modal. Keuangan Kopkar YKK AP merupakan usaha Kopkar untuk mendapatkan modal, memakai modal dan terakhir untuk mengontrol modal tersebut. Modal yang diperoleh Kopkar YKK AP terdiri dari modal sendiri dan modal dana Syirkah Temporer. Modal sendiri meliputi
173 simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, sedangkan modal luar diperoleh dari pinjaman dana dari bank Syariah.
Perbandingan modal sendiri dengan modal luar Kopkar YKK AP selama tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1. Perbandingan perkembangan modal sendiri dengan modal luar Kopkar YKK AP
Analisis Kecenderungan
Analisis kecenderungan dilakukan pergerakan dari masing-masing pos laporan keuangan, sehingga dapat diketahui pengaruhnya bagi perkembangan usaha
Kopkar YKK AP dari tahun ke tahun. Hasil analisis kecenderungan dapat dilihat pada Lampiran Laporan Neraca dan Laporan Rugi Laba.
Tabel 2. Laporan Neraca
Dari hasil perhitungan dapat dilihat aktiva lancar yang dimiliki Kopkar YKK AP menunjukkan kecenderungan yang meningkat, tahun 2011 aktiva lancar sebesar Rp. 10.3 M naik menjadi Rp. 23.2 M (224%), kenaikan aktiva didominasi oleh pos piutang, kas, dan investasi musyarakah. Meningkatnya piutang murabahah (pinjaman anggota) karena adanya kemudahan bagi anggota dalam menggunakan fasilitas peminjaman dana dengan bunga lunak, selain itu piutang ijarah (sewa kendaraan) mengalami peningkatan karena adanya pertambahan permintaan jasa ekspedisi pengiriman barang dari PT YKK AP ke customer area Jabodetabek. Kas kasir terus mengalami kenaikan dalam 5 tahun,
mencapai 264% dari Rp. 1.19 M menjadi Rp. 3.14 M di tahun 2015. Investasi Musyarakah mengalami peningkatan hingga 306%, penyertaan modal Musyarakah dilakukan dalam bentuk kerjasama sharing modal pembentukan mini market bersama u nit Koperasi lainnya, dimana system pengelolaan supply barang dan dukungan komputerisasi pada Kopkar YKK AP yang sudah cukup maju menjadi daya tarik tersendiri bagi unit Koperasi lainnya. Investasi Musyarakah tahun 2011 sebesar Rp. 320 juta berkembang menjadi Rp. 980 juta pada tahun 2015. Pada pos aktiva tetap, Kopkar YKK AP mengalami peningkatan sebesar 232%, peningkatan ini karena adanya peningkatan pada aktiva tetap
2011 2012 2013 2014 2015 Vs 2011
ASSET
Jumlah Asset Lancar 10,338,298,523 10,985,748,446 12,624,439,297 14,639,545,991 23,186,692,824 224% Asset Tetap - Nilai Buku 1,046,481,132 994,989,950 1,225,935,411 2,671,418,649 2,432,915,302 232%
TOTAL ASSET 11,466,980,261 11,980,738,396 13,850,374,708 17,310,964,640 25,619,608,126 223%
KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER, DAN MODAL : Kewajiban
Jumlah Kewajiban 2,485,816,240 2,915,472,705 3,459,686,445 6,087,597,448 7,179,568,912 289% Jumlah Dana Syirkah Temporer 5,956,374,412 5,371,623,222 5,312,164,459 4,781,967,204 9,938,195,873 167% Modal Koperasi
Simpanan Anggota 2,561,973,860 3,173,922,664 4,045,221,450 5,273,691,450 6,858,206,910 268% Modal Sumbangan 33,830,517 72,294,517 71,619,517 71,619,517 71,619,517 212% Modal penyetaraan 9,638,000 43,374,000 109,089,333 382,872,647 Cadangan Umum 227,997,906 306,937,497 388,669,227 544,522,751 747,414,936 328% Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan 200,987,326 130,849,791 529,639,611 442,476,937 441,729,330 220% Jumlah Modal Koperasi 3,024,789,609 3,693,642,469 5,078,523,805 6,441,399,988 8,501,843,341 281%
11,466,980,261
11,980,738,396 13,850,374,709 17,310,964,640 25,619,608,126 223% TOTAL KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER,
174 tanah dan juga karena juga pada tahun 2015 ini Kopkar melakukan investasi dengan melakukan pembelian beberapa aset bangunan.
Selama rentang tahun 2011 – 2015, passiva lancar Kopkar YKK AP juga meningkat cukup tajam, peningkatan terbesar pada tahun 2015 yaitu sebesar 289% terhadap tahun 2011. Peningkatan ini karena adanya pinjaman dari Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Danamon. Perbandingan kenaikan hutang lancar dengan aktiva lancar selama periode 2011-2015 lebih tinggi aktiva lancar, sehingga koperasi mempunyai lebih dari cukup kemampuan untuk membayar hutang-hutangnya dengan aktiva yang dimilikinya.
Sedangkan pada modal sendiri memiliki kecenderungan yang meningkat pada tahun 2011-2015 dengan nilai Rp. 8.5 M (laju kenaikan sebesar 283%), adanya peningkatan pada modal sendiri disebabkan oleh peningkatan pada simpanan anggota, sisa hasil usaha dan modal sumbangan. Peningkatan pada simpanan anggota karena adanya program SIM QA dan investasi deposito yang memberikan pengembalian cukup tinggi kepada anggota dalam bentuk
pengembalian SHU. Namun pada total aktiva dengan laju kenaikan sebesar 58% (tahun 2014 ke 2015) menunjukkan laju kenaikan total aktiva lebih besar berasal dari modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva koperasi.
Laporan Rugi Laba
Pada laporan Rugi Laba Kopkar YKK AP, trend pendapatan dari Murabahah (penjualan ritel/Kopmart dan pengembalian pinjaman anggota) meningkat pesat. Tahun 2015 meningkat sebesar 382% dalam kurun waktu 5 tahun. Peningkatan pada penjualan diikuti oleh peningkatan pada pendapatan sewa (jasa transportasi) dengan tingkat yang lebih tinggi, dari Rp. 145 juta di tahun 2011 menjadi Rp. 2.65 M di tahun 2015. Trend SHU pada Kopkar YKK AP cenderung mengalami peningkatan, sejak 2013 SHU naik 200%~300% seiring dengan peningkatan pendapatan yang terjadi karena Kopkar YKK AP gencar melakukan investasi mini market dan penambahan armada transportasi untuk membantu pengiriman barang YKK AP ke konsumen di area JABODETABEK.
Tabel 3. Laporan Rugi Laba
Analisis Rasio Keuangan Likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan kemampuan Kopkar YKK AP mengembalikan kewajiban jangka pendek
pada saat jatuh tempo tanpa mengganggu kegiatan Kopkar YKK AP.
a. Rasio Lancar
Perbandingan rasio lancar Kopkar pada tahun 2011- 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 4. Rasio Lancar 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015 Vs 2011
PENDAPATAN :
Jumlah Pendapatan Operasi Utama 2,147,063,430 2,443,698,825 3,139,688,740 3,432,016,176 4,472,588,295 208% Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 62,345,972 64,351,879 75,554,000 101,332,051 136,692,714 219%
Jumlah Pendapatan Bersih Koperasi 2,209,409,402 2,508,050,704 3,215,242,740 3,533,348,227 4,609,281,009 209%
BEBAN USAHA
Beban Administrasi dan Umum (499,575,239) (668,512,836) (764,573,666) (946,127,359) (1,222,366,199) 245% Beban Operasional (1,511,433,936) (1,656,445,260) (2,061,858,964) (2,646,571,837) (3,003,472,711) 199%
Jumlah Beban Usaha (2,011,009,175) (2,324,958,096) (2,826,432,630) (3,592,699,196) (4,225,838,910) 210% Hasil (Rugi) Usaha 198,400,227 183,092,608 388,810,110 (59,350,968) 383,442,099 193%
Pendapatan dan Beban Lain-lain
Pendapatan Lain-Lain 15,360,114 5,966,457 148,141,694 510,167,103 74,161,858 483% Beban Lain-Lain (12,773,014) (7,858,899) (7,312,193) (8,339,198) (15,874,627) 124%
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain 2,587,099 (1,892,442) 140,829,501 501,827,905 58,287,231 2253% Sisa Hasil Usaha (Rugi) Bersih Sebelum Pajak 200,987,326 181,200,166 529,639,611 442,476,937 441,729,330 220%
Pajak Penghasilan (50,246,831) (50,350,375) - - - 0%
175 Jumlah aktiva lancar lebih besar dibanding tahun 2014 yaitu dari Rp.14.6 M menjadi Rp. 23.19 M, hal ini dikarenakan adanya peningkatan pada kas, piutang murabahah. Peningkatan pada aktiva lancar juga diikuti oleh peningkatan pada hutang lancar, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pada hutang jangka pendek dan peningkatan tabungan wadiah.
Rasio lancar Kopkar YKK AP cenderung menurun, pada tahun 2011-2014, dari 416% ke 240%. Namun mengalami kenaikan kembali di tahun 2015 sebesar 323%. Secara rata-rata rasio lancar Kopkar YKK AP sebesar 344% yang artinya hutang lancar Rp.100 dijamin dengan Rp.344 aktiva lancar, sehingga selama periode 2011-2015 Kopkar YKK AP rnempunyai rasio keuangan yang sudah melewati batas minimum rasio lancar yaitu 2 : 1, hal ini menunjukkan bahwa Kopkar YKK AP mempunyai kemampuan memenuhi kewajiban dalam jangka pendek. Dan karena rasio lancar lebih besar dari 2, maka Kopkar YKK AP memliki kemampuan untuk memperbesar usaha.
b. Rasio Cepat
Perbandingan rasio cepat Kopkar pada tahun 2011 — 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 5. Rasio Cepat 2011-2015
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan Kopkar YKK AP dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid. Keadaan rasio cepat pada posisi keuangan Kopkar YKK AP sejak tahun 2011-2015
memiliki kecenderungan yang menurun, dengan nilai tertinggi pada tahun 2011 yaitu sebesar 416% dan terendah tahun 2014 sebesar 240%. Hal itu disebabkan karena adanya kenaikan yang besar pada hutang lancar. Dan secara rata-rata rasio cepat Kopkar YKK AP masih dapat mempertahankan batas minimum 1 : 1 yaitu sebesar 344% yang berarti bahwa setiap Rp.100 hutang lancar dijamin dengan Rp.344 aktiva sangat lancar.
Solvabilitas
Rasio solvabilitas memberikan gambaran seberapa jauh aktiva Kopkar YKK AP yang dibiayai oleh hutang sehingga dapat dilihat kemampuan Kopkar YKK AP dalam memenuhi kewajibannya.
a. Rasio Hutang terhadap Total Harta Perbandingan rasio dari tahun 2011 — 2015 untuk total hutang terhadap total harta pada Kopkar YKK AP adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Rasio Hutang terhadap Total Harta
Total hutang yang terjadi pada tahun 2014 adalah sebesar Rp.6,1 M dari tahun sebelumnya sebesar Rp.3,5 M karena adanya peningkatan tabungan wadiah. Batas maksimal untuk rasio hutang terhadap total harta ini adalah 0,5, artinya bahwa setiap Rp.1,00 harta yang dimiliki Kopkar YKK AP boleh diimbangi dengan total hutang maksimal sebesar Rp.0,5. Rasio ini cenderung meningkat selama periode 2011-2015 dengan nilai rata-rata sebesar 27% yang artinya dari Rp. 27 hutang yang dipinjam dijamin dengan Rp.100 total aktiva. Nilai terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 22% sedangkan tertinggi tahun 2014 yaitu sebesar 35% yang berarti bahwa Kopkar YKK AP masih dapat menutupi atau membayar hutang-hutangnya dengan harta jangka panjang.
Aktiva Lancar Hutang Lancar Rasio 2011 10,338,298,522.90 2,485,816,240.00 416% 2012 10,985,748,446.00 2,915,472,705.00 377% 2013 12,624,439,296.99 3,459,686,445.00 365% 2014 14,639,545,990.63 6,087,597,448.18 240% 2015 23,186,692,824.00 7,179,568,912.00 323% Rata-Rata 344% Aktiva Lancar -
Persediaan Hutang Lancar Rasio
2011 10,338,298,522.90 2,485,816,240.00 416% 2012 10,985,748,446.00 2,915,472,705.00 377% 2013 12,624,439,296.99 3,459,686,445.00 365% 2014 14,636,586,616.63 6,087,597,448.18 240% 2015 23,183,081,178.00 7,179,568,912.00 323% Rata-Rata 344%
Total Hutang Total Harta Rasio 2011 2,485,816,240.00 11,466,980,260.90 22% 2012 2,915,472,705.00 11,980,738,396.00 24% 2013 3,459,686,445.00 13,850,374,708.17 25% 2014 6,087,597,448.18 17,310,964,639.89 35% 2015 7,179,568,912.00 25,619,608,126.00 28% Rata-Rata 27%
176 b. Rasio Hutang terhadap Modal Sendiri
Perbadingan total hutang terhadap modal sendiri pada Kopkar YKK AP tahun 2011 — 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Rasio Hutang terhadap Modal Sendiri
Rasio hutang terhadap modal sendiri fluktuatif setiap tahunnya, Rasio hutang terhadap modal sendiri menggambarkan besarnya modal pinjaman yang dipakai dalam usaha koperasi dibandingkan dengan modal sendiri. Peningkatan terjadi karena adanya peningkatan total hutang yang lebih besar dibandingkan dari modal sendiri. Batas maksimal rasio ini adalah 1 yang berarti Rp.1,00 modal sendiri boleh diimbangi oleh hutang maksimum Rp.1,00. Dengan nilai tertinggi pada tahun 2014 yaitu sebesar 95% dan terendah 68% pada tahun 2013. Dan secara rata-rata Kopkar YKK AP mempunyai rasio ini sebesar 82 % yang berarti bahwa Rp. 82 hutang yang dipinjam dijamin dengan Rp.100 modal sendiri.
c. Rasio Modal Sendiri terhadap Aktiva Tetap
Perbandingan modal sendiri terhadap aktiva tetap tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut: Tabel 8. Rasio Modal sendiri terhadap Aktiva
Tetap
Selama periode 2011-2015 modal sendiri memiliki kecenderungan yang meningkat setiap tahunnya, peningkatan ini karena adanya peningkatan pada simpanan pokok, simpanan wajib dan cadangan. Sedangkan pada aktiva tetap cenderung berfluktuasi setiap tahunnya, terbesar tahun 2014, hal ini
terjadi karena adanya peningkatan pada nilai tanah dan bangunan. Rasio modal sendiri aktiva tetap Kopkar YKK AP setiap tahun mengalami perubahan (berfluktuasi) nilai terendah tahun 2014 sebesar 241% dan tertinggi tahun 2013 sebesar 414%. Secara rata-rata sebesar 333% yang artinya bahwa setiap Rp.100 aktiva tetap dibiayai oleh modal sendiri sebesar Rp. 333.
d. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva
Perbandingan modal sendiri terhadap total aktiva pada Kopkar YKK AP tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva
Semakin kecil rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva Kopkar YKK AP. Rasio ini setiap tahun mengalami peningkatan, terkecil pada tahun 2011 sebesar 26% dan tertinggi tahun 2014 sebesar 37%. Secara rata-rata rasio ini bernilai 33% yang berarti 33 % dari total aktiva Kopkar YKK AP dibiayai oleh modal sendiri. Rasio pada tabel diatas menunjukkan bahwa Kopkar YKK AP sudah lebih mengandalkan modal sendiri dibanding modal pinjamannya. Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat keamanan yang dimiliki kreditor tinggi.
Rentabilitas
Rasio rentabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh laba pada periode tertentu. Berdasarkan besar kecilnya laba yang diperoleh maka, bisa dinilai bagaimana kemampuan dan keterampilan manajemen dalam mengelola koperasi. Analisis rentabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio pengembalian total harta dan rasio pengembalian modal sendiri.
Total Hutang Modal Sendiri Rasio 2011 2,485,816,240.00 3,024,789,608.75 82% 2012 2,915,472,705.00 3,693,642,469.00 79% 2013 3,459,686,445.00 5,078,523,804.53 68% 2014 6,087,597,448.18 6,441,399,988.44 95% 2015 7,179,568,912.00 8,501,843,341.00 84% Rata-Rata 82%
Modal Sendiri Aktiva Tetap Rasio 2011 3,024,789,608.75 1,046,481,132.00 289% 2012 3,693,642,469.00 994,989,950.00 371% 2013 5,078,523,804.53 1,225,935,411.18 414% 2014 6,441,399,988.44 2,671,418,649.26 241% 2015 8,501,843,341.00 2,432,915,302.00 349% Rata-Rata 333%
Modal Sendiri Total Aktiva Rasio 2011 3,024,789,608.75 11,466,980,260.90 26% 2012 3,693,642,469.00 11,980,738,396.00 31% 2013 5,078,523,804.53 13,850,374,708.17 37% 2014 6,441,399,988.44 17,310,964,639.89 37% 2015 8,501,843,341.00 25,619,608,126.00 33% Rata-Rata 33%
177 a. Rasio Pengembalian Total Harta
Perbandingan rasio untuk pengembalian total harta pada Kopkar YKK AP tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Rasio Pengembalian Total Harta
Tahun 2011-2015 angka rasio berkisar antara 1 hingga 4%, dengan rata-rata sebesar 2% yang artinya setiap Rp.100 aktiva yang diinvestasikan menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 2.
b. Rasio Pengembalian Modal Sendiri Perbandingan rasio pengembalian modal sendiri Kopkar YKK AP tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 11. Rasio Pengembalian Modal Sendiri
Rasio berfluktuatif antara 4 hingga 10%, secara rata-rata nilai rasio sebesar 7% yang berarti bahwa setiap Rp.100 modal sendiri menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 7. Semakin tinggi nilai rentabilitas modal sendiri menunjukkan penggunaan modal sendiri yang semakin baik.
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk menilai efektivitas pengelolaan sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Kopkar YKK AP. Dalam penelitian ini, pengukuran rasio aktivitas dilakukan dengan menggunakan analisis perputaran total aktiva dan perputaran modal kerja.
a. Rasio Perputaran Total Aktiva
Perbandingan rasio perputaran total harta dari tahun 2011-2015 pada Kopkar YKK AP adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Rasio Perputaran Total Aktiva
Rasio perputaran total harta secara rata-rata perputaran total aktiva sebesar 20 kali yang artinya bahwa aktiva digunakan untuk biaya penjualan dalam satu periode adalah 20 kali.
b. Rasio Perputaran Modal
Perbandingan perputaran modal kerja dari tahun 2011-2015 pada Kopkar YKK AP adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Rasio Perputaran Modal
Rasio ini menunjukkan hubungan antar modal kerja dengan penjualan dan juga menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh Kopkar YKK AP untuk tiap rupiah modal kerja. Perputaran modal kerja Kopkar YKK AP setiap tahun mengalami kecenderungan yang semakin meningkat, namun pada tahun 2015 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 41 kali pada tahun 2014 menjadi 29 kali pada tahun 2015. Nilai terbesar terjadi pada tahun 2014 sebesar 41 kali dan terendah pada tahun 2011. Secara rata-rata nilai perputaran modal kerja sebesar 33 kali yang artinya bahwa setiap Rp.100 modal kerja dapat menghasilkan 33 kali penjualan bersih. Terjadinya peningkatan perputaran modal kerja menunjukkan adanya tingkat efisiensi penggunaan modal.
SHU Total Harta Rasio
2011 200,987,325.75 11,466,980,260.90 2% 2012 130,849,791.00 11,980,738,396.00 1% 2013 529,639,610.53 13,850,374,708.17 4% 2014 442,476,937.10 17,310,964,639.89 3% 2015 441,729,330.00 25,619,608,126.00 2% Rata-Rata 2%
SHU Modal Sendiri Rasio 2011 200,987,325.75 3,024,789,608.75 7% 2012 130,849,791.00 3,693,642,469.00 4% 2013 529,639,610.53 5,078,523,804.53 10% 2014 442,476,937.10 6,441,399,988.44 7% 2015 441,729,330.00 8,501,843,341.00 5% Rata-Rata 7%
Penjualan Total Harta Rasio 2011 2,209,409,401.78 11,466,980,260.90 19% 2012 2,508,050,704.00 11,980,738,396.00 21% 2013 3,215,242,739.76 13,850,374,708.17 23% 2014 3,533,348,227.37 17,310,964,639.89 20% 2015 4,609,281,009.27 25,619,608,126.00 18% Rata-Rata 20% Penjualan Aktiva Lancar -
Pasiva Lancar Rasio 2011 2,209,409,401.78 7,852,482,282.90 28% 2012 2,508,050,704.00 8,070,275,741.00 31% 2013 3,215,242,739.76 9,164,752,851.99 35% 2014 3,533,348,227.37 8,551,948,542.45 41% 2015 4,609,281,009.27 16,007,123,912.00 29% Rata-Rata 33%
178 Sumberdaya Manusia
Secara keseluruhan tingkat pendidikan karyawan Kopkar YKK AP rata-rata lulusan SLTA. Jumlah karyawan sebanyak 12 orang, dimana 9 orang karyawan tetap dan 3 orang karyawan tidak tetap. Kopkar YKK AP senantiasa mengirimkan karyawan maupun pengurus untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dan kursus-kursus baik yang diselenggarakan oleh Depkop maupun lembaga pelatihan lainnya, hal itu dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kemampuan karyawan dan pengurus serta untuk meningkatkan profesionalime dalam mengelola koperasi.
Pada tahun 2015 kegiatan
pendidikan/pelatihan yang diikuti adalah : Pelatihan Revitalisasi Manajemen
Koperasi, Maret 4 orang.
Pelatihan Pajak Pertambahan Nilai di Jakarta, April 2orang.
Pelatihan Workshop BPK di Cipayung Bogor, Juni 3 orang.
Pelatihan Perpajakan (Akunting), Juni 1 orang.
Pelatihan Entrepreneurship di Lotte Mart Jatake September 50 orang.
Pelatihan Entrepreneurship di Cisarua Bogor, September 4 orang.
Analisis Faktor Eksternal Kopkar YKK AP
Sosial Budaya, Ekonomi dan Demografi Kopkar YKK AP Indonesia berada di lingkungan pabrik PT YKK AP Indonesia, berlokasi di Kawasan industri Manis desa Kadu, Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang. Kawasan di dalam Industri Manis tidak sepenuhnya menjadi area industri, di beberapa tempat masih terdapat pemukiman penduduk desa Kadu, sehingga tingkat penyerapan tenaga kerja di desa Kadu dominan dari sektor industri. Di kecamatan Curug sektor industri mampu menyerap jumlah tenaga kerja sebanyak 26.224 orang (data BPS tahun 2014). Kecamatan Curug terletak di sebelah selatan kabupaten Tangerang dan secara administratif terdiri dari 3 kelurahan dan 4 desa.
Penduduk Kecamatan Curug pada tahun 2014 sebanyak 193.916 jiwa, dengan komposisi
jumlah penduduk laki-laki sebesar 100.039 jiwa sedangkan perempuan 93.877 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki di Kecamatan Curug pada tahun 2014 lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan. Jumlah rumah tangga yang ada di Kecamatan Curug sebesar 44.511rumah tangga dari jumlah penduduk sebesar 193.916 jiwa, ini menunjukan bahwa rata-rata jumlah jiwa dalam satu rumah tangga yaitu sebesar 4 jiwa.
Pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat, semakin baik kualitas sumber dayanya. Pembangunan pendidikan di Indonesia lebih difokuskan kepada usia 7–24 tahun terutama bagi anak usia 7–15 tahun seiring dengan dicanang kannya program wajib belajar pendidikan dasar (wajardikdas) sembilan tahun. Namun realitasnya situasi pendidikan dini banyak masalah. Di Kecamatan Curug pada tahun 2014 ada 18 TK, 48 Sekolah Dasar terdiri dari 32 SD Negeri dan 16 SD Swasta. 2 Sekolah Menengah Pertama Negeri dan 9 SMP Swasta. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Atas terdiri dari 1 SMA Negeri dan 7 SMA Swasta dan ada 9 Sekolah Menengah Kejuruan serta 2 Sekolah Tinggi/Universitas.
Kebijakan Pemerintah
Perkembangan dan pertumbuhan koperasi sangat didukung oleh pemerintah. Hal tersebut terlihat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan baik berupa Undang-undang, Instruksi Presiden maupun Surat Keputusan Menteri. Adanya perubahan undang-undang perkoperasian no.12 tahun 1967 menjadi undang-undang no.25 tahun 1992 merupakan komitmen pemerintah dalam rangka memperjelas dan mempertegas jati diri, tujuan, kedududukan, peran, manajemen, keusahaan dan permodalan koperasi. Serta pembinaan koperasi sehingga dapat lebih menjamin terwujudnya kehidupan koperasi sebagaimana diamanatkan oleh pasal 33 UUD 1945. Melalui undang-undang ini pemerintah menegaskan bahwa pemberian status badan hukum koperasi, pengesahaan perubahan anggaran dasar dan pembinaan koperasi
179 merupakan wewenang dan tanggung jawab pemerintah. Selain itu undang-undang ini juga memberikan kesempatan bagi koperasi untuk memperkuat permodalan melalui penyerahan modal penyertaan baik dari anggota maupun bukan anggota sehingga koperasi dapat lebih menghimpun dana untuk pengembangan usahanya.
Beberapa kebijakan pemerintah mengenai kerjasama antar pelaku ekonomi antara lain dalam bentuk pola kemitraan. Kemitraan merupakan kerjasama usaha antara usaha kecil (koperasi) dengan usaha menengah dan usaha besar (BUMN, swasta) disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Kemitraan yang terjalin memberikan manfaat politik dan manfaat sosial ekonomi bagi kedua belah pihak.
Pola-pola kemitraan merupakan yang dilaksanakan berdasarkan undang-undang no.9 tahun 2011 tentang usaha kecil antara lain adalah inti plasma, subkontrak, dagang umum, waralaba, keagenan dan bentuk-bentuk lain. Salah satu bentuk-bentuk kemitraan untuk menambah permodalan koperasi adalah surat sedaran menteri Koperasi Ekuin dan Wasbang no. SE 05/M/EKU1N/1990 tanggal 12 maret 1990 tentang pemilikan saham oleh koperasi. Manfaat pemilikan saham bagi koperasi adalah menikmati deviden atas saham, koperasi dapat meningkatkan derajat dan status anggota-anggota dalam hubungan dengan perusahaan, adanya kemungkinan bekerja dalam manajemen serta keamanan kerja dapat diperhatikan selama masa-masa resesi melalui intensif pemilikan fleksibel yang dikaitkan dengan produktivitas dan produksi.
Teknologi
Perkembangan teknologi yang sangat cepat memungkinkan koperasi dapat mengakses teknologi-teknologi yang ada untuk mengambil peluang-peluang dalam rangka mengembangkan usahanya. Penggunaan teknologi tersebut dapat berupa informasi, komunikasi dan transportasi. Teknologi internet dan layanan online
merupakan sarana dalam pengelolaan informasi atau data sehingga akan mempercepat perolehan data yang diperlukan, selain itu akan memudahkan Kopkar YKK AP dalam melakukan hubungan dengan mitra usaha maupun pemasaran yang dilakukan. Selain itu untuk mempercepat operasional organisasi baik itu untuk kepentingan dinas maupun untuk kepentingan usaha Kopkar YKK AP mempunyai satu buah mobil operasional sebagai tuntutan dari perkembangan usaha.
Pesaing
Dalam mengembangkan usahanya Kopkar YKK AP tidak terlepas dari tingkat persaingan yang ada. Persaingan dirasakan pada seluruh unit-usaha yang dimiliki oleh Kopkar YKK AP seperti Kopmart, dan jasa transportasi. Dekatnya lokasi usaha yang dimiliki Kopkar YKK AP dengan pusat perekonomian salah satu faktor yang dapat mengancam bagi berlangsungnya usaha mini market, karena harga yang ditawarkan dipasar lebih murah dibandingkan dengan harga di mini market. Unit usaha jasa transportasi mendapatkan saingan dari usaha yang sejenis yang dikelola oleh perorangan maupun badan usaha.
Alternatif Strategi dan Rencana Pengembangan Usaha
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Kopkar YKK AP
Manajemen
Kopkar YKK AP telah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik. Pada fungsi perencanaan, Kopkar YKK AP telah membuat program kerja yang jelas dan telah mendapat persetujuan anggota dalam Rapat Anggota Tahunan. Pada fungsi pengorganisasian, adanya struktur organisasi dan job description yang jelas, tetapi dalam pelaksanaan program kerja dan evaluasinya, setiap proses pengambilan keputusan harus melalui Rapat Anggota. Hal ini menjadi kendala bahwa setiap pengambilan keputusan tidak bisa dilakukan dengan cepat. Pada fungsi pengawasan, adanya evaluasi yang
180 dikontrol oleh badan pengawas, setiap akhir bulan khususnya mengenai pembukuan keuangan fisik pada triwulan semester dan akhir tahun dilaksanakan secara menyeluruh bersama-sama dari Dinas Koperasi. Kinerja Kopkar YKK AP yang terus menunjukkan hasil meningkat setiap tahunnya menjadikan posisi Kopkar YKK AP sebagai salah satu koperasi berprestasi dan beberapa kali mendapatkan penghargaan dari Dinas Koperasi, mendapatkan dukungan dari PT YKK AP Indonesia melalui penyediaan infra struktur toko dan kantor, serta mendapatkan penghargaan pada katagori Supplier Berprestasi.
Permodalan dan Keuangan
Modal sendiri cenderung meningkat selama periode 2011-2015. Posisi keuangan Kopkar YKK AP sangat baik, dimana semua rasio keuangan berada diatas batas maksimum. Serta meningkatnya jumlah anggota setiap tahunnya, peningkatan jumlah simpanan deposito dan SIM QA menunjukkan tingkat kepercayaan anggota dan permodalan yang positif. Akan tetapi seiring dengan
peningkatan permintaan pinjaman anggota dan pembiayaan operasional, Kopkar YKK AP masih mengandalkan sumber pendanaan dari pihak ketiga seperti bank, LPBD dan UPBD dimana resiko kegagalan pembayaran dan ini bisa menjadikan posisi Kopkar YKK AP dianggap lemah dalam manajemen diversifikasi usaha.
Sumberdaya Manusia
Manajer koperasi memiliki sertifikasi Nasional dalam hal kemampuan pengelolaan Kopkar YKK AP. Hal ini menjadi salah satu faktor kestabilan usaha dalam lima tahun terakhir. Pengurus mempunyai latar belakang yang berbeda pendidikan dengan dunia perkoperasian, waktu kerja yang terbagi antara koperasi dan sebagai karyawan pabrik menjadikan pengurus terkesan kurang total dalam ide-ide pembaharuan bidang usaha koperasi. Usaha pengurus dalam proses mencerdaskan anggota Kopkar YKK AP akan ilmu koperasi juga terkesan kurang optimal, hal ini tercermin dalam kualitas Rapat Anggota.
181
Identifikasi Peluang dan Ancaman Kopkar YKK AP Ekonomi
Dengan berkembangnya daerah dari perdesaan menjadi daerah perkotaan akan menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat, sehingga koperasi dapat melakukan diversifikasi usaha dalam memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat sekitarnya. Masih ada peluang memperbesar jaringan bisnis ritel dengan membuka kemitraan dengan Koperasi lainnya. Demikian juga dengan meningkatnya peluang bisnis ritel dalam pemenuhan kebutuhan bahan operasional untuk PT YKK AP Indonesia.
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka untuk melaksanakan peranannya dalam menetapkan kebijaksanaan, pembinaan yang diperlukan guna mendorong pertumbuhan, perkembangan dan permasyarakatan koperasi. Sesuai dengan prinsip kemandirian, pembinaan tersebut dilaksanakan tanpa mencampuri urusan intern organisasi koperasi.
Selain itu kebijakan pemerintah ini terdapat pada kerjasama dengan pihak koperasi yang lain, swasta, BUMN/BUMD.
Pesaing
Persaingan terjadi pada unit-unit usaha yang dimiliki oleh koperasi, Kopmart mendapatkan pesaing dari mini market dan toko retail disekitarnya. Sedangkan unit usaha transportasi mendapatkan pesaing dari usaha jasa ekspedisi yang telah tersedia di sekitar kawasan industri Manis, tempat Kopkar YKK AP berada.
Teknologi
Teknologi merupakan salah satu fasilitas yang dapat mendukung operasional koperasi. Sistem Informasi yang telah memadai digunakan untuk kegiatan input data operasional dan penyusunan laporan keuangan telah dimiliki oleh Kopkar YKK AP Indonesia. Online system yang memadai juga telah dikuasai dengan baik oleh manajemen Kopkar.
Tabel 15. Identifikasi Peluang dan Ancaman Kopkar YKK AP
KEKUATAN Faktor Internal
1 Adanya evaluasi rutin setiap tahun Manajemen
2 SDM yang profesional SDM
(Manager sudah tersertifikasi Nasional)
3 Modal usaha yang senantiasa bertambah dalam tiap bulan Modal
( Simpanan Wajib )
4 Koperasi yang sudah di kenal Manajemen
( KemenKop, DISKOP, Mitra Kop & Masyarakat )
5 Tingkat kepercayaan anggota masih baik Modal
(Banyaknya anggota yang simpan Deposito Investasi & SIM QA )
6 Dukungan managemen PT. YKK AP Indonesia yang tinggi akan keberadaan koperasi Manajemen ( Donasi, Fasilitas Infra Struktur & keamanan lokasi )
7 Mendapatkan kepercayaan sebagai Suplier berprestasi Manajemen
( Dari PT YKK AP Indonesia )
8 Pengaw asan langsung oleh BPK dan Anggota Manajemen
KENDALA
1 Pemahaman anggota tentang perkoperasian yang masih rendah SDM
( Tidak mudah memahamkan Anggota pada saat Rapat )
2 Pengurus Kurang all out dalam mengemban tugas dan amanahnya SDM
( Tingkat pemahaman tidak merata, w aktu kerja di 2 tempat, terbatasi w aktu jabatan=>sering ganti )
3 Tidak dapat cepat mengambil keputusan. (Struktur tertinggi Rapat Anggota ) Manajemen ( Harus Rapat dulu dengan Anggota / perw akilan anggota)
4 Sumber dana internal yang ada belum mencukupi kebutuhan anggota Modal
( Masih Pinjam dana Pihak ke 3 : Bank, LPDB & UPDB)
5 Jumlah SDM yang terbatas SDM
( Yang ada sudah double JOB)
182 Alternatif Strategi
Setelah identifikasi kekuatan-kelemahan dan peluang-ancaman Kopkar YKK AP dapat disusun alternatif strategi. Strategi-strategi yang dipertimbangkan antara lain :
1. Strategi S-O (Strength- Opportunities) Mengembangkan jaringan kerjasama melalui teknologi yang tersedia, memperluas area usaha ritel dengan menggandeng Kopmart sejenis untuk bekerja sama dalam pengelolaan modal dan usaha, melakukan diversifikasi usaha dengan melakukan terhadap pemanfaatan sumber modal yang ada.
2. Strategi S-T (Strength-Threat)
Meningkatkan pelayanan kepada anggota dengan memperbanyak fasilitas dan kemudahan dalam berbelanja di Kopmart, mempermudah prosedur peminjaman dan memberikan insentif bagi anggota. Memperbesar modal sendiri dengan menambah promosi menarik terkait simpanan deposito dan SIM QA.
3. Strategi W-O (Weakness-Opportunities) Meningkatkan keterampilan manajemen bagi karyawan dan pengurus melalui pemanfaatan pembinaan dari pemerintah. Melakukan diversifikasi usaha sesuai dengan perubahan lingkungan, mengurangi sumber pendanaan ekternal dengan menjalin permodalan bersama anggota dalam bentuk penawaran bagi hasil keuntungan.
4. Strategi W-T (Weakness-Threat)
Melakukan perencanaan sampai dengan pemasaran dalam pengendalian usaha. Rencana Pengembangan Usaha
Unit Usaha Simpan Pinjam
Anggota Kopkar YKK AP yang membutuhkan modal kerja sangatlah besar, oleh karena itu Kopkar YKK AP perlu untuk mendukung kegiatan usaha anggotanya yang memerlukan permodalan dan kebutuhan lainnya. Tujuan dari pengembangan unit usaha ini adalah untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada anggota¬anggotanya melalui pemberian fasilitas kredit. Pengelolaan unit usaha simpan pinjam sebaiknya dilakukan secara terpisah dari unit usaha yang lainnya, dimana unit simpan pinjam mempunyai sistem manajemen, administrasi pembukuan dan keuangan sendiri. Dasar pertimbangan pemisahan kegiatan usaha simpan pinjam dari unit usaha lainnya antara lain karena pengelolaan di bidang keuangan bagi jenis usaha ini membutuhkan spesifikasi yang berbeda dengan kegiatan usaha lain baik dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pengawasan maupun administrasinya. Hal ini dimaksudkan agar dana simpanan koperasi berjangka dan tabungan koperasi yang dipercaya oleh penyimpan untuk disimpan di koperasi harus aman dan cukup tersedia bila sewaktu-waktu ditarik oleh penyimpan. Dalam rangka untuk melakukan peningkatan modal sendiri langkah-langkah yang perlu diambil antara lain
1. Pemberian intensif yang lebih menarik kepada anggota untuk memperbesar simpanan wajib, misalnya dengan meningkatkan bagian SHU angggota. 2. Pemupukan cadangan dari SHU
PELUANG Faktor Eksternal
1 Bisnis Ritel dengan Perusahaan PT YKK AP Indonesia belum tergarap semua Ekonomi
2 Jaringan Bisnis antar Koperasi (kemitraan) masih terbuka luas. Ekonomi
3 Bisnis ritel dengan masyarakat terbuka luas. Ekonomi
4 Adanya bimbingan, pembinaan, fasilitas kredit yang diberikan oleh pemerintah Kebijakan Pemerintah
5 Sistem yang sudah terbangun ( SOM, SOP, Softw are laporan keuangan ) Teknologi
ANCAMAN
1 Bersaing dengan lembaga usaha yang lebih besar dan exis Pesaing
183 Unit Usaha Kopmart
Unit usaha ini dimaksudkan sebagai usaha Kopkar YKK AP dalam memenuhi kebutuhan primer dan sekunder anggotanya. Tujuan dari pengembangan unit usaha ini adalah agar koperasi dapat memenuhi kebutuhan anggotanya dan masyarakat sekitar baik kebutuhan primer dan sekunder serta untuk meningkatkan pendapatan koperasi sehingga pelayanan koperasi kepada anggota meningkat. Kopmart dapat difungsikan sebagai grosir (wholesale), sehingga diharapkan anggota dapat berperan aktif untuk berpartisipasi. Pengelolaan usaha grosir ditujukan untuk melayani kebutuhan anggota koperasi dan masyarakat. Anggota yang memiliki warung/kios yang tersebar diberbagai daerah dapat dilayani oleh koperasi dengan harga yang relatif murah. Unit usaha ini perlu melakukan koordinasi dengan anggota dan pemilik warung/kios untuk menjaga kontinuitas penyaluran sarana dan bahan kebutuhan lainnya secara tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas dengan harga dan syarat pembayaran yang layak. Selain itu unit usaha ini perlu melakukan kerjasama usaha atau hubungan kemitraan atas dasar saling rnenguntungkan dan saling percaya dengan para pemasok, baik antar koperasi maupun dengan BUMN/BUMD atau swasta guna menjaga kecukupan persediaan barang dan memelihara likuiditas keuangan yang sehat. Pada unit usaha waserda ini dapat menggunakan strategi-strategi yang terkait dengan pemasaran yang dikenal dengan Strategi 4P (Product, Price, Place dan Promotion) istilah tersebut merupakan bauran pemasaran. Strategi-strategi yang dapat diterapkan dari segi product yaitu memberikan fasilitas berupa pengiriman barang kepada pelanggan dengan jumlah tertentu, menambah jumlah barang atau produk kebutuhan anggota. Strategi dari segi price yaitu dengan memberikan harga jual yang relatif murah baik kepada anggota dan non anggota, memberikan kemudahan dengan menjual secara kredit dan memberikan discount kepada yang membeli secara tunai. Strategi place yaitu dengan menjaga kontinuitas produk dan memperhatikan ketepatan pasokan sehingga pelanggan
(anggota dan non anggota tidak kecewa). Strategi promotion memberikan informasi akan barang yang dijual dengan harga yang relatif murah.
IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
1. Berdasarkan analisis trend dalam data lima tahun, 2011-2015 memperlihatkan bahwa aktiva lancar yang dimiliki Kopkar YKK AP menunjukkan kecenderungan yang meningkat, kenaikan aktiva lancar terbesar terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 23.2 M (224% terhadap tahun 2011). Sedangkan pada passiva lancar Kopkar YKK AP juga meningkat cukup tajam, peningkatan terbesar pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 7.2 M (289% terhadap tahun 2011). Pada laporan Rugi Laba Kopkar YKK AP, trend pendapatan dari Murabahah (penjualan ritel/Kopmart dan pengembalian pinjaman anggota) meningkat pesat. Tahun 2015 meningkat sebesar 382% dalam kurun waktu lima tahun. Peningkatan pada penjualan diikuti oleh peningkatan pada pendapatan sewa (jasa transportasi) dengan tingkat yang lebih tinggi, dari Rp. 145 juta di tahun 2011 menjadi Rp. 2.65 M di tahun 2015.
2. Trend SHU pada Kopkar YKK AP cenderung mengalami peningkatan, sejak 2013 SHU naik 200%~300% seiring dengan peningkatan pendapatan yang terjadi karena Kopkar YKK AP gencar melakukan investasi mini market dan penambahan armada transportasi untuk membantu pengiriman barang YKK AP ke konsumen di area JABODETABEK. 3. Analisis laporan keuangan pada tahun
2011-2015 menunjukkan kinerja yang baik. Pada analisis rasio lancar keadaan keuangan Kopkar YKK AP sudah likuid karena nilainya diatas batas minimal yaitu 344% yang berarti Kopkar YKK AP dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik. Keadaan rentabilitas terhadap total harta
184 menunjukkan perubahan yang berfluktuasi setiap tahunnya, secara rata-rata rasio ini bernilai 7% yang artinya bahwa dari Rp.100 harta yang digunakan Kopkar YKK AP menghasilkan laba bersih (sisa hasil usaha) sebesar Rp. 7. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan bahwa Kopkar YKK AP semakin baik dalam menggunakan total hartanya.
4. Dari analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman menunjukkan adanya kekuatan yang dimiliki Kopkar YKK AP untuk dapat menangkap peluang dan menghadapi ancaman dengan menghilangkan kelemahan yang ada. Kekuatan yang dominan dari Kopkar YKK AP adalah berfungsinya perangkat organisasi, adanya pelatihan-pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan posisi keuangan sangat baik. Sedangkan kelemahan dari Kopkar YKK AP adalah masih adanya ketergantungan pendanaan dari pihak ketiga, yang berpotensi mengurangi SHU dan kegagalan pembiayaan serta tingkat pengetahuan pengurus dalam mengelola sebuah koperasi masih rendah. Peluang yang dihadapi oleh Kopkar YKK AP adalah adanya perubahan gaya hidup masyarakat sekitar, adanya bimbingan serta fasilitas kredit dari pemerintah. Peluang yang lain adalah adanya teknologi yang dapat mempermudah operasional koperasi. Sedangkan ancaman yang dihadapi Kopkar YKK AP adalah adanya pesaing-pesaing bagi unit-unit usaha yang dimiliki koperasi. 5. Berdasarkan identifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman disusun berbagai altematif strategi. Alternatif strategi tersebut diantaranya adalah mengembangkan jaringan kerjasama melalui teknologi yang tersedia, melakukan diversifikasi usaha dengan memanfaatkan modal yang ada dan juga yang sesuai dengan perubahan lingkungan. Sedangkan rencana pengembangan usaha didasarkan pada unit usaha yang mempunyai potensi
terbesar dari setiap unit usaha yang ada. Unit usaha tersebut adalah unit usaha simpan pinjam dan pengembangan Kopmart dengan bekerjasama dengan unit Koperasi lainnya.
B. Rekomendasi
1. Tidak adanya pembatasan masa tugas pengurus koperasi membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif menjadikan pengurus dengan masa kerja yang lama dalam organisasi lebih terlatih dalam memahami permasalahan dan solusinya, dampak negatifnya peluang suksesi kepemimpinan menjadi berkurang, dan potensi anggota yang lain menjadi kurang tergali. Sebaiknya dilakukan peninjauan kembali isi AD/ART mengenai masa maksimal kepengurusan setiap anggota agar Koperasi menjadi lebih dinamis dan berkembang.
2. Adanya sistem perwakilan dalam rapat anggota kurang mencerminkan semangat gotong royong dan anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, akibatnya masih muncul ketidakpuasan dalam beberapa keputusan yang diambil dalam rapat yang terwakilkan. Sebaiknya perlu ditinjau kembali system perwakilan dalam rapat anggota ini.
3. Pada umumnya posisi keuangan baik, namun adanya nilai rasio cepat yang terlalu besar diatas batas maksimum menunjukkan kurang adanya pemanfaatan uang secara maksimal, oleh karena itu perlu adanya diversifikasi usaha.
4. Adanya unit-unit usaha yang ada perlu dianalisis lebih lanjut mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Hal ini perlu dilakukan agar analisis penelitian dapat lebih tajam dan dapat diketahui unit usaha mana yang harus mendapat prioritas yang perlu dikembangkan, sehingga koperasi dapat memperoleh pendapatan yang maksimal. Pendapatan maksimal tersebut pada akhirnya akan dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Peningkatan kesejahteraan salah satu bentuk
185 pelayanan koperasi kepada anggotanya. Semakin banyak anggota yang dilayani berarti semakin banyak anggota yang merasakan manfaatnya.
REFERENSI
Anonymous. 1995. Pedomaan Pembinaan Koperasi Pedesaan/KUD. Direktorat Jendral Pembinaan Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Jakarta. Anonymous. 1997. Petunjuk Teknis Koperasi
Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam. Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Direktorat Jendral Pembinaan Koperasi Perkotaan. Jakarta. Arifin, Zaenal. 2000. Keragaan dan Rencana
Pengembangan Organisasi dan Usaha di KUD Sumber Alam, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB. Bogor.
Biro Pusat Statistik. 2015. Kecamatan Curug Dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik. Tangerang.
Herudjito, Yayat. M. 1996. Dasar-dasar Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Kopkar YKK AP. 2011-2015. Laporan
Pengurus Pada Rapat Anggota Tahunan. Tangerang
Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi ketujuh. Lembaga Penerbit FE UI. Jakarta. Mulyani, Yani. 1997. Kajian Kinerja
Terhadap KUD Mandiri Teladan Kasus KUD Sinarjaya Kec. Cibiru Kodya Bandung Jabar. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB. Bogor.
Munawir, S. 1995. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta
Rangkuty, Freddy. 1997. Analisis SWOT : Teknik Membadah Kasus Bisnis. Cetakan Keempat. PT Gramedia, Jakarta.
Setiabudi, Duhita Yudhistira. 1999. Kajian Pengembangan Sistem Manajemen Koperasi Podusen Tempe Tahu
Indonesia (KOPTI) Kotamadya Bandung. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB. Bogor Setiawan, M. Romli. 2000. Kajian Kinerja
dan Rencana Pengembangan Usaha PRIMKOPPOL Lebak. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB. Bogor.
Shrivastava, Paul. 1994. Strategic Management Concept and Practices Is' Edition. South Western Publishing Co. Ohio.
Stoner, James A.F. dan R. Edward Freeman. 1992. Management. 5th Edition. Prentice Hall. New Jersey.
Suwandi, Ima. 1985. Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial. Bhatara Karya Aksara. Jakarta.
Swastha, Basu. 1997. Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan Kelima. Liberty. Yogyakarta.
Taufik, Muhamad. 1997. Profil Koperasi Nuansa Menuju Masa Depan. Badan Pembinaan dan Pengembangan Koperasi dan Pengusaha Kecil. PT Sapta Mitra Widyadinamika. Jakarta. Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian. Sinar Grafika. Jakarta Widyanti, Ninik. 1994. Manajemen Koperasi.
Cetakan keempat. PT Dunia Pustaka Jaya. Jakarta.