• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMELIHARAAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP KUALITAS PRODUK PADA HARYATI BORDIR TASIKMALAYA. Oleh: DANI MOHAMAD RAMDANI NPM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMELIHARAAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP KUALITAS PRODUK PADA HARYATI BORDIR TASIKMALAYA. Oleh: DANI MOHAMAD RAMDANI NPM."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PEMELIHARAAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP KUALITAS PRODUK PADA HARYATI BORDIR

TASIKMALAYA

Oleh:

DANI MOHAMAD RAMDANI NPM. 11 34 02 080

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Jalan Siliwangi No.24 Tasikmalaya – Jawa Barat, Email : [email protected]

ABSTRAK Di Bawah Bimbingan : H. BEBEN BAHREN DIAN KURNIAWAN

Tujuan Penelitian berikut ini adalah untuk mengetahui dan menganilisis penerapan pemeliharaan dan pengendalian kualitas yang sudah diterapkan dan kualitas produk di Haryati Bordir Tasikmalaya, serta pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk di haryati Bordir Tasikmalaya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara. Data yang berupa hasil kuesioner dari karyawan bidang operasional di Haryati Bordir Tasikmalaya. Teknik analisis data menggunakan regresi berganda.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemeliharaan dan pengendalian kualitas serta kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Masing-masing variabel pemeliharaan dan pengendalian kualitas berpengaruh secara parsial terhadap kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya. Secara simultan pemeliharaan dan pengendalian kualitas juga berpengaruh secara signifikan terhadad kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya.

(2)

2 ABSTRACT

Under the Guidance : H. BEBEN BAHREN DIAN KURNIAWAN

The objective of this research is to know and analyze maintenance and quality control are apply and product quality of Haryati Bordir Tasikmalaya, as well as the influence of maintenance and quality control of the product quality of Haryati Bordir Tasikmalaya.

The method of the research used descriptive method. Technique of the collecting the data used questionnaire, interview. Data in the form of questionnaire results from operational field employees of Haryati Bordir Tasikmalaya. Technique of data analysis used multiple regression

Based on the research results revealed that maintenance and quality control to product quality of the Haryati Bordir Tasikmalaya included in either classification. The eachs variable maintenance and quality control of the partial effect of the product quality in the Haryati Bordir Tasikmalaya. Simultaneously maintenance and quality control also have a significant effect product quality on the Haryati Bordir Tasikmalaya.

(3)

3

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia bisnis dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan yang serba modern. Ini dibuktikan dengan tercapainya berbagai macam mesin dan fasilitas produksi terutama di bidang bordir. Mesin merupakan fasilitas yang langsung berkaitan dengan proses produksi dan begitu dominan digunakan. Beberapa keuntungan dari mesin tersebut dianataranya dapat meningkatkan keselamatan kerja dan memaksimalkan kapasitas produksi sesuai yang direncanakan.

Perusahaan Haryati bordir yang berlokasi di Jl Air Tanjung No. 81 Kawalu Kota Tasikmlaya Provinsi Jawa Barat, merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang bordir, sehingga pemeliharaan dan pengendalian kualitas suatu produk sebagai penggerak utama perusahaan. Perusahaan yang bergerak dalam bidang bordir banyak perusahaan yang sama, untuk meningkatkan perusahaan dan memenuhi permintaan tentunya perusahaan ini membuat produk yang baik sesuai dengan permintaan dari konsumen.

Menurut Sofyan Assauri (2008: 134), pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan produk dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau pergantian yang diperlukan agar terdapat suatu kegiatan operasi produksi yang memuaskan sesuai apa yang direncanakan. Selain itu dengan berkesinambungannya melakukan kegiatan produksi tentu saja mesin-mesin yang digunakan harus dijaga dalam kondisi prima agar setiap kegiatan produksi perusahaan dapat berjanlan dengan lancar. Menurut Agus Ahyari (2001 : 238), pengendalian kualitas adalah suatu aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan, sehingga aktivitas ini merupakan suatu kegiatan yang terpadu dalam perusahaan untuk menjaga dan mengarahkan kualitas produk sesuai dengan yang telah direncanakan. Dengan kata lain pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan

(4)

4

kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Apabila kedua hal tersebut tidak dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan maka kualitas produk perusahaan akan mengalami penurunan. Menurut Sofjan Assauri (2008 : 291) kualitas diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil produksi yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimkasudkan atau dibutuhkan.

Dari penelitian awal penulis melihat pemeliharaan dan pengendalian kualitas yang diterapkan di Haryati Bordir Tasikmalaya berpengaruh secara parsial maupun simlutan terhadap Kualitas Produk. Tetapi pada kenyataannya hal tersebut masih diragukan dan menjadi suatu pertanyaan bagi penulis karena masih minimnya literatur-literatur yang membahas mengenai pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk. Oleh karena itu kepercayaan data yang diberikan dari pihak Haryati Bordir Tasikmalaya sangat dibutuhkan dalam menjawab pertanyaan tersebut.

Dengan memperhatikan masalah yang muncul dalam pentingnya pemeliharaan dan pengendalian kualitas yang dilaksanakan perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam tugas akhir penulisan dengan diberi judul “ Pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas Terhadap kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian survei. Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting yaitu mendeskripsikan keadaan alami yang hidup pada saat itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan dan menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik. Model penelitian ini merupakan model paling baik guna mengumpulkan data asli untuk mendeskripsikan keadaan populasi. Subyek dan tempat penelitian ini adalah karyawan bidang operasional yang mengoprasikan mesin bordir di Haryati Bordir Tasikmalaya.

(5)

5  Operasionaliasi Variabel

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh semua pihak, maka perlu dipahami dimana sebagai unsur - unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasional variabel penelitian.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua, yaitu :

1. Variabel bebas atau (independent) (X), yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel yang tidak bebas (dependent). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemeliharaan (X1) dan pengendalian kualitas (X2).

2. Variabel tidak bebas atau (dependent) (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent). Yang menjadi varibel dependent dalam penelitian ini adalah kualitas produk (Y).

Tabel 1

Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi

Operasional

Indikator Ukuran Skala

(1) (2) (3) (4) (5) Pemeliharaan (Variabel ) Kegiatan pelaksanaan pemeliharaan di Haryati Bordir Tasikmalaya dilakukan agar seluruh fasilitas yang ada di perusahaan tidak mengalami kerusakan sebelum waktunya.  Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)  Pemeliharaan Perbaikan (Corrective atau Breakdown Maintenance) - Merasakan - Pemeriksaan - Pengencangan - Pembersihan - Penyetelan - Repair - Overhaul - Maintenance scheduling ordinal

(6)

6 Pengendalian Kualitas (Variabel ) Aktifitas menjaga dan mengarahkan kualitas di perusahaan Haryati Bordir Tasikmalaya agar dapat berjalan dengan baik  Pengawasan  Pengujian  Kualitas prima - Menjaga kualitas produk - Proses produksi - Identifikasi kesalahan - Standarisasi bahan baku - Hasil produksi - Daya tahan - Standarisasi produk ordinal Kualitas Produk (Variabel Y) Karakter-karakter dari produk di Haryati Bordir yang menunjukan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat  Kinerja (performance)  Waktu (durability)  Mudah dirawat (serviciability)  Estetika (Aesthetics)  Kesan kualitas (precevied quality)  Kesesuaian (conformance) Reliability Fitur (features) - Kenyamanan - Daya Tahan - Kemudahan Diperbaiki - Keindahan - Kualitas Produk - Ukuran - Umur Produk - Penambahan aksesoris pada produk ordinal

(7)

7  Paradigma Penelitian

Untuk lebih menjelaskan pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk Haryati Bordir Tasimalaya, dibuat paradigma sebagai berikut :

Gambar 1 Paradigma Penelitian  Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan keahlian suatu instrument. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang dikehendaki. Hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16.

 Uji Reabilitas

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Hasil uji reabilitas dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16.

 Metode Succesive Interval

Menyatakan bahwa skala likert jenis ordinal hanya menunjukan rangkin saja. Oleh karena itu, variabel yang berskala ordinal terlebih dahulu ditransformasikan menjadi data yang berskala interval. Al-Rasyid (1994:

Pemeliharaan (X1) Kualitas produk (Y) Pengendalian Kualitas (X2)

ε

(8)

8

12). Hasil metode succesive interval dengan bantuan Microsoft Office Excel 2013.

 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam penelitian.Hal ini dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis regresi linier penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi. Hasil uji normalitas dengan bantuan SPSS versi 16.

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Hasil uji multikolinearitas dengan bantuan SPSS versi 16. c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homokedatisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dengan bantuan SPSS vesi 16.

(9)

9 d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Hasil uji autokelasi dengan bantuan SPSS versi 16.

Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah bebas uji multikolinieritas, heterkodeastisitas, normalitas, dan autokorelasi sehingga model regresi yang didapatkan dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kualitas produk.

 Regresi Berganda

Untuk mengukur pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen, untuk masalah asosiatif hubungan sebab akibat, teknik statistik yang digunakan adalah regresi berganda dengan rumus sebagai berikut :

 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui tingkat signifikansi secara bersama-sama pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji F (Sugiyono, 2005: 218).

Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau α = 0,05 dan derajat kebebasan (df) (n-k-1) maka:

Ho : βj = O berarti tidak ada pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk.

(10)

10

Ha : βj O berarti ada pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk.

Kriteria:

Ha = diterima apabila F hitung > F tabel Ha = ditolak apabila F hitung F tabel

Untuk menguji tingkat signifikansi secara parsial apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:

Ho1: βj = 0 tidak ada pengaruh antara pemeliharaan dengan kualitas produk. Ha1 : βj 0 terdapat pengaruh antara pemeliharaan dengan kualitas produk. Ho2: βj= 0 tidak ada pengaruh antara pengendalian kualitas dengan kualitas

produk.

Ha2: βj 0 terdapat pengaruh antara pengendalian kualitas dengan kualitas produk.

Uji signifikansi:

Untuk menguji signifikansi dilakukan 2 pengujian, yaitu: a. Secara parsial menggunakan uji T

b. Secara simultan menggunakan uji F Kaidah keputusan :

a. Tolak Ho jika t < -t1/2α df (n-2) atau t > t1/2 α df (n-2) Terima Ho jika –t1/2 α df (n-2) t t1/2 t1/2 α df (n-2) Atau

(11)

11

Terima Ho jika –t1/2 α df (n-k-1-1) t t1/2 α df (n-k-1)

b. Tolak Ho jika F hitung > F tabel dan terima Ho jika F hitung F tabel

Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini digunakan program SPSS versi 16 dan Microsoft Office Excel 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap tiap indikator dari variabel pemeliharaan maka dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 2

Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel Pemeliharaan (X1)

Nilai Klasifikasi Penilaian

20 – 35 Tidak Baik

36 – 51 Kurang Baik

52 – 67 Cukup Baik

68 – 83 Baik

84 – 100 Sangat Baik

Sumber : Data primer yang diolah

Rekapitulasi dari hasil data – data yang dikumpulkan diperoleh hasil tanggapan mengenai pemeliharaan yang dilaksanakan Haryati Bordir Tasikmalaya. Secara lengkap hasil dari analisa tanggapan karyawan bagian mesin bordir mengenai pemeliharaan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3

Rekapitulasi Pemeliharaan (X1)

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang dicapai

Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Dapat merasakan apabila terjadi kerusakan pada mesin border

(12)

12 2 Pemeriksaan mesin untuk

kegiatan produksi selalu diperhatikan

100 87 Sangat Baik

3 Melakukan pengencangan terhadap bagian – bagian yang longgar pada mesin

100 76 Baik

4 Membersihkan sisa-sisa kotoran pada mesin bordir setelah selesai beroperasi

100 80 Baik

5 Penyetelan kondisi mesin selalu diperhatikan sebelum memulai kegiatan produksi

100 83 Baik

6 Kondisi mesin yang rusak tidak mengganggu terhadap proses produksi

100 81 Baik

7 Perbaikan mesin yang rusak

selalu dilakukan secepatnya 100 78

Baik 8 Tidak memiliki jadwal

pemeliharaan mesin secara berkala

100 77 Baik

Total 800 648

Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap keseluruhan indikator dari variabel pemeliharaan maka dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4

Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Pemeliharaan (X1) Keseluruhan

Nilai Klasifikasi Penilaian

160 – 287 Tidak Baik

288 – 415 Kurang Baik

416 – 543 Cukup Baik

544 – 671 Baik

672 – 800 Sangat Baik

(13)

13

Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap tiap indikator dari variabel pengendalian kualitas maka dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 5

Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel Pengendalian Kualitas (X2)

Nilai Klasifikasi Penilaian

20 – 35 Tidak Baik

36 – 51 Kurang Baik

52 – 67 Cukup Baik

68 – 83 Baik

84 – 100 Sangat Baik

Sumber : Data primer yang diolah

Rekapitulasi dari hasil data – data yang dikumpulkan diperoleh hasil tanggapan mengenai pengendalian kualitas yang dilaksanakan Haryati Bordir Tasikmalaya. Secara lengkap hasil dari analisa tanggapan karyawan bagian mesin bordir mengenai pengendalian kualitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6

Rekapitulasi Pengendalian Kualitas (X2)

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang dicapai

Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Perusahaan selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

100 88 Sangat Baik

2 Kegiatan proses produksi tidak sesuai dengan aturan dan prosedur perusahaan.

(14)

14 3 Perusahaan selalu

melakukan pengawasan terhadap produk cacat.

100 85 Sangat Baik

4 Perusahaan selalu menetapkan standarisasi terhadap bahan baku yang dibutuhkan

100 77 Baik

5 Perusahaan selalu melakukan pemeriksaan terhadap hasil produksi.

100 87 Sangat Baik

6 Perusahaan selalu memperhatikan daya tahan produk guna menjaga produk yang berkualitas prima.

100 84 Sangat Baik

7 Perusahaan telah menetapkan standarisasi pada setiap produk yang dihasilkan.

100 83 Baik

Total 700 577

Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap keseluruhan indikator dari variabel pengendalian kualitas maka dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 7

Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Pengendalian Kualitas (X2) Keseluruhan

Nilai Klasifikasi Penilaian

140 – 251 Tidak Baik

252 – 363 Kurang Baik

364 – 475 Cukup Baik

476 – 587 Baik

588 – 700 Sangat Baik

(15)

15

Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap tiap indikator dari variabel kualitas produk maka dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 8

Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel Kualitas Produk (Y) Nilai Klasifikasi Penilaian

20 – 35 Tidak Baik

36 – 51 Kurang Baik

52 – 67 Cukup Baik

68 – 83 Baik

84 – 100 Sangat Baik

Sumber : Data primer yang diolah

Rekapitulasi dari hasil data – data yang dikumpulkan diperoleh hasil tanggapan mengenai kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya. Secara lengkap hasil dari analisa tanggapan karyawan bagian pengoprasian mesin border mengenai kualitas produk dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 9

Rekapitulasi Produktivitas Perusahaan (Y)

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang dicapai

Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Produk Haryati nyaman

digunakan 100 89

Sangat Baik 2 Produk Haryati memiliki

daya tahan bagus 100 84

Sangat Baik 3 Mudah dibersihkan saat

terkena kotoran 100 78

Baik 4 Produk Haryati Bordir

menarik 100 80

Baik 5 Menggunakan bahan bordir

yang berkualitas 100 85

(16)

16 6 Ukuran produk sesuai

dengan keinginan konsumen 100 79

Baik 7 Produk Haryati Bordir tidak

mudah rusak 100 76

Baik 8 Aksesoris pada Haryati

Bordir tidak menambah kualitas produk

100 72 Baik

Total 800 643

Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap keseluruhan indikator dari variabel kualitas produk maka dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 10

Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Kualitas Produk (Y) Keseluruhan

Nilai Klasifikasi Penilaian

160 – 287 Tidak Baik

288 – 415 Kurang Baik

416 – 543 Cukup Baik

544 – 671 Baik

672 – 800 Sangat Baik

Sumber : Data primer yang diolah

Uji validitas dilakukan terhadap 3 variabel yaitu 8 pemeliharaan, 7 pengendalian kualitas, 8 kualitas produk. Berdasarkan hasil faktor analisis secara keseluruhan tidak ada yang harus dikeluarkan karena telah sudah menunjukan angka diatas 0,444 sehingga memenuhi uji validitas. Untuk uji reabilitas digunakan nilai Cronbach alpha sebesar 0,741. Hasil uji terhadap seluruh variabel yang digunakan diatas 0,741 sehingga memenuhi uji reabilitas.

Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dimana hasil dari pengujian asumsi klasik dari setiap tes telah memenuhi uji asumsi klasik.

(17)

17

Dari tabel model summary diperoleh angka R square sebesar 0,486. R square dapat disebut juga koefisien determinasi yang berkisar antara 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square maka akan semakin kecil pula lemah pula hubungan antar variabel. Dari hasil perhitungan didapat R square 0,486 atau 48,6% yang dalam hal ini berarti pemeliharaan dan pengendalian kualitas Haryati Bordir Tasikmalaya memiliki pengaruh positif terhadap kualitas produk dengan Standard Error of Estimate (standar penyimpangan) sebesar 2,736. Semakin baik pelaksanaan pemeliharaan dan pengendalian kualitas di Haryati Bordir Tasikmalaya maka kualtas produk cenderung akan semakin meningkat. Sedangkan sisanya yaitu 100% - 48,6% = 51,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Dari Tabel ANOVA diketahui F hitung adalah sebesar 8,044 sedangkan F tabel sebesar 3,59 atau sig (0,003) ≤ alpha (0,05). Berdasarkan hasil perhitungan ternyata F hitung lebih besar dari F tabel ( F hitung > F tabel ), atau 8,044 > 3,59 maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternative menunjukan bahwa pada tingkat keyakinan 95% terdapat pengaruh secara simultan pada pemeliharaan dan pengendalian kualitas terhadap kualitas produk.

Untuk melihat pengaruh pemeliharaan terhadap kualitas produk dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara pemeliharaan (X1) terhadap kualitas produk (Y) dapat dilihat dari tabel Coefficient. Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung sebesar 2,179 dengan

mengambil taraf signifikan 5% maka nilai ttabel sebesar 2,110 sehingga thitung >

ttabel, maka tolak Ho atau dengan kata lain pemeliharaan secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk.

Untuk melihat pengaruh pengendalian kualitas terhadap kualitas produk dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara pengendalian kualitas (X2) terhadap kualitas produk (Y) dapat dilihat dari tabel Coefficient. Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung

(18)

18

sebesar 2,411 dengan mengambil taraf signifikan 5% maka nilai ttabel sebesar

2,110 sehingga thitung > ttabel, maka tolak Ho atau dengan kata lain pengendalian

kualitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk.

Tabel 11

Hasil Pengujian Regresi Berganda

Variabel Independen Koefisien Standar Error t Sig t

Pemeliharaan 0,403 0,181 2,179 0,044 Quality Control 0,446 0,246 2,411 0,028 0,486 Adjusted 0,426 F 8,044 Sig F 0,003

Sumber : Data primer, diolah.

PENUTUP

 Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pemeliharaan di Haryati Bordir Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik hal tersebut dapat di lihat darri pemeliharaan yang selalu dilakukan setiap hari oleh setiap karywan Haryati Bordir Tasikmalaya.

(19)

19

2. Pengendalian kualitas yang dilakukan oleh Haryati Bordir dilakukan dengan baik karena dilakukan dengan baik dan pengendalian yang dilakukan perusahaan berjalan dengan baik.

3. Kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik di karenakan kenyamanan, daya tahan kemudahan dalam perbaikan, keindahan, kualitas produk, ukuran, umur produk, dan penambahan yang bisa meningkatkan kualitas produk perusahaan.

4. Pengaruh pemeliharaan dan pengendalian kualitas pada Haryati Bordir Tasikmalaya berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kualitas produk dan secara simultan pemeliharaan dan pengendalian kualitas berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas produk Haryati Bordir Tasikmalaya.  Saran

Adapun sara yang dapat di berikan pada Haryati Bordir Tasikmalaya adalah sebagai berikut :

1. Pemeliharaan yang dilakukan sudah termasuk baik, namun jadwal pemeliharaan yang dilakukan perusahaan harus lebih ditingkatkan, agar seluruh mesin border yang ada diperusahaan selalu dalam kondisi baik. Karen ketika pemeliharaanmemberikan pengaruh yang positif kepada hasil produk haryati.

2. Pengendalian kualitas yang dilakukan perusahan sudah termasuk baik, namun kegiatan proses produksi harus leih ditingkatkan dan sesuai dengan standar operasional prosedur.

3. Kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan sudah baik dengan keseriusan perusahaan dalam menghasilkan produk yang nyaman, namun

(20)

20

dalam penambahaan aksesoris lebih ditingkatkan dan lebih kreatif lagi.da dalam jalur seharusnya agar setiap permintaan dari konsumen selalu terpenuhi setiap saat, maka tingkat produktivitas perusahaan harus ditingkatkan dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 1998. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Ahyari, Agus. 2001. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta : LP-FEUI.

Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta : LP-FEUI.

Heizer, Jay dan Barry Render. 2001. Manajemen Operasi. Edisi ke sembilan. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights From A to Z: 80 Concepts Every Manager Needs to Know. Dialih Bahasakan oleh Anies Lastiati. 80 Konsep yang Harus Dipahami oleh Setiap Manajer. Jakarta: Erlangga

Nasution, Ir. Arman Hakim, M.Eng. 2005. Manajemen Industri. Surabaya: Andi Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian, Cetakan Ketiga, CV. Bandung:

Alfabeta

Prawirosentono, Suyadi. 2001. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21 “Kiat Membangun Bisnis Kompetitif”. Jakarta : Bumi Aksara Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu

Abad 21 “Kiat Membangun Bisnis Kompetitif”. Jakarta : Bumi Aksara Al Fakhri http://elib.unikom.ac.id/

(21)

21

http://mutiaralumpur.blogspot.com/2014/04/pengertian-pengendalian-kualitas.html

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi higromisin terendah yang mematikan nodul dengan cara menguji empat tingkat konsentrasi, menentukan lama kokultivasi

Jika pengetahuan yang dimiliki asisten tersebut tidak dikelola dengan baik atau tidak diambil menjadi pengetahuan institusi maka pengetahuan tersebut akan hilang

Dari permasalahan tersebut didapatkan sebuah solusi yang memanfaatkan perkembangan penyimpanan di awan yaitu dikenal dengan istilah Cloud Storage. Cloud Storage

Adanya fenomena penerimaan pajak tahun 2013 tidak mencapai target penerimaan (antaranews, 2013), sehingga penulis ingin melakukan pengembangan penelitian dengan cara

(5) Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan Tim yang di bentuk oleh Bupati untuk melakukan pembinaan pengembangan peran serta masyarakat,

Kalaupun pria tersebut hendak menikah lagi untuk yang kesekian kalinya, dalam Pasal 4 diatur, bahwa ada syarat bagi si pria untuk melakukannya, syarat tersebut antara lain harus

• Teknik statistika yang digunakan untuk mencari (mengidentifikasi) beberapa faktor yang mendasari tetapi tidak dapat diamati/unobservable (biasa disebut dengan peubah laten

Fitriadi, 2015.“Apakah Metode Biaya Variable (Variable Costing) Dapat Dijadikan Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada PT.Kalamur Di