• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Lainnya: Keterbukaan Informasi: PGN dan Hoegh-Rekind Tandatangani Kontrak LO&M dan EPCIC Medan LNG FSRF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Lainnya: Keterbukaan Informasi: PGN dan Hoegh-Rekind Tandatangani Kontrak LO&M dan EPCIC Medan LNG FSRF"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No Surat/Pengumuman

002200.S/HI.01/SPER/2012

Nama Perusahaan

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Kode Emiten

PGAS

Lampiran

2

Tanggal dan Jam

26 Jan 2012 14:46:26

Perihal

Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui

Publik

Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam Nomor: Kep 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi

Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik dan Peraturan Bursa, PT Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk memberitahukan bahwa pada tanggal 25 Jan 2012 , Perusahaan

mengalami peristiwa/memperoleh informasi/fakta penting yang mungkin dapat mempengaruhi

nilai Efek atau mempengaruhi keputusan investasi Pemodal yaitu berupa:

Perolehan atau kehilangan kontrak penting

Lainnya:

Keterbukaan Informasi: PGN dan Hoegh-Rekind Tandatangani Kontrak LO&M dan EPCIC

Medan LNG FSRF

Dampak kejadian, informasi atau fakta penting tersebut terhadap Perseroan sebagai berikut:

Rincian Penjelasan Terlampir :

Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang tidak

memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan secara

elektronik. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk bertanggung jawab penuh atas

informasi yang tertera di dalam dokumen ini.

(2)
(3)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PGN DAN HOEGH-REKIND TANDATANGANI CONTRACT FOR PROVIDING MEDAN LNG FSRF

(Jakarta, 26 Januari 2012) Menindaklanjuti Heads of Agreement (HOA) yang telah dilaksanakan beberapa

waktu lalu dan sebagai komitmen percepatan pembangunan Medan LNG Floating Storage and Regasification

Facilities (FSRF), Rabu, 25 Januari 2012, PGN dan Hoegh LNG - PT Rekayasa Industri Consortium (Provider)

telah menandatangani kesepakatan contract for providing Medan LNG FSRF di Belawan, Medan, Sumatera

Utara dengan kapasitas regasifikasi sebesar 240 MMSCFD.

Sesuai kontrak, Provider akan menyediakan Kapal Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) untuk

jangka waktu 20 (dua puluh) tahun termasuk pembangunan mooring system, pipeline dan stasiun gas bumi baik

Onshore Receiving Facilities (ORF) dan Off-take Station (OTS). Kapal FSRU yang tengah dibangun (Newbuild

Vessel) ini berkapasitas 170.000 m

3

dan mampu mengalirkan gas hasil regasifikasi hingga 240 MMSCFD.

Gas hasil regasifikasi LNG tersebut akan dialirkan melalui pipa dengan diameter 20 inch sepanjang + 17 Km

untuk offshore dan sepanjang + 5 Km untuk onshore guna memasok PLTGU Sicanang milik PLN di daerah

Belawan, Medan, Sumatera Utara. Sebagaimana diketahui bahwa HOA antara PGN dan PLN telah

ditandatangani pada Desember 2011 oleh Direktur Utama PLN dan PGN. Proyek ini direncanakan akan selesai

pada semester II tahun 2013. Gas hasil regasifikasi LNG ini juga akan dialirkan untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan industri di wilayah Medan dan sekitarnya.

“Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud komitmen kami dalam percepatan penyediaan kebutuhan

energi untuk wilayah Sumatera Utara dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional pada umumnya,” ujar

Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso.

FSRU merupakan teknologi baru di dunia dalam penyimpanan dan regasifikasi LNG. FSRU ini menggunakan

sistem bongkar muat LNG dari kapal ke kapal (ship to ship) kedua di Indonesia. Medan LNG FSRF merupakan

lanjutan dari program pengembangan LNG yang sedang dilakukan oleh PGN bersama dengan PT Pertamina

(Persero) di Jawa Barat.

Ke depan PGN berharap dapat terus berperan dalam peningkatan penggunaan gas bumi, sebagai sumber

energi yang lebih efisien, bersih dan ramah lingkungan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk

memenuhi kebutuhan energi domestik.

  

#### 

26 Januari 2012

Heri Yusup (08129947034, email: heri.yusup@pgn.co.id) Nella Andaryati (08158006204, email: nella.andaryati@pgn.co.id)

(4)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PGN merupakan BUMN dan perusahaan publik yang terkemuka di bidang transmisi dan distribusi gas bumi di Indonesia dengan lebih dari 5,600 km pipa transmisi dan distribusi. PGN memiliki dan mengoperasikan, secara langsung maupun tidak langsung, pipa transmisi sepanjang lebih dari 2100 km yang menghubungkan Sumatera dengan Batam, Singapura dan Jawa. Jaringan distribusi PGN terdapat di kota-kota utama dan pusat industri di wilayah Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Batam, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur. Saham PGN tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode IDX: PGAS, Bloomberg: PGAS.IJ, Reuters: PGAS.JK.

PGN bisnis grup terdiri dari PT Transportasi Gas Indonesia (Transgasindo, dimiliki PGN 60%) yang bergerak di bidang transmisi gas bumi, PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGASKOM, dimiliki PGN 99%) yang bergerak di bidang telekomunikasi, dan PT PGAS Solution (dimilki PGN 99%) yang bergerak di bidang penyediaan jasa enjiniring.

Hoegh LNG adalah pelopor di bidang transportasi LNG dengan pengalaman kurang lebih 40 tahun dan merupakan perusahaan yang terintegrasi penuh atas solusi kepemilikan kapal LNG untuk produksi jangka panjang, transportasi, regasifikasi dan terminal LNG. Saat ini Hoegh LNG mengoperasikan 2 shuttle dan regasification vessel (SRV) serta 7 pengangkut LNG.

PT Rekayasa Industri didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 12 Agustus 1981, untuk mengembangkan kemampuan nasional ke tingkat dunia didalam bidang rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji-coba operasi (EPCC) untuk pabrik-pabrik industri besar di Indonesia. PT Rekayasa Industri (REKIND) saat ini merupakan salah satu perusahaan terkemuka di bidangnya di Indonesia. Bidang usaha rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji coba operasi ini (EPCC), meliputi pabrik-pabrik pada industri: gas, panas bumi, kilang, petrokimia, mineral, pengelolaan lingkungan, dan infrastruktur. Selain itu, perusahaan inipun menyediakan jasa untuk studi kelayakan proyek/pabrik dan perawatan pabrik.

 

(5)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PGN DAN HOEGH-REKIND TANDATANGANI CONTRACT FOR PROVIDING MEDAN LNG FSRF

(Jakarta, 26 Januari 2012) Menindaklanjuti Heads of Agreement (HOA) yang telah dilaksanakan beberapa

waktu lalu dan sebagai komitmen percepatan pembangunan Medan LNG Floating Storage and Regasification

Facilities (FSRF), Rabu, 25 Januari 2012, PGN dan Hoegh LNG - PT Rekayasa Industri Consortium (Provider)

telah menandatangani kesepakatan contract for providing Medan LNG FSRF di Belawan, Medan, Sumatera

Utara dengan kapasitas regasifikasi sebesar 240 MMSCFD.

Sesuai kontrak, Provider akan menyediakan Kapal Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) untuk

jangka waktu 20 (dua puluh) tahun termasuk pembangunan mooring system, pipeline dan stasiun gas bumi baik

Onshore Receiving Facilities (ORF) dan Off-take Station (OTS). Kapal FSRU yang tengah dibangun (Newbuild

Vessel) ini berkapasitas 170.000 m

3

dan mampu mengalirkan gas hasil regasifikasi hingga 240 MMSCFD.

Gas hasil regasifikasi LNG tersebut akan dialirkan melalui pipa dengan diameter 20 inch sepanjang + 17 Km

untuk offshore dan sepanjang + 5 Km untuk onshore guna memasok PLTGU Sicanang milik PLN di daerah

Belawan, Medan, Sumatera Utara. Sebagaimana diketahui bahwa HOA antara PGN dan PLN telah

ditandatangani pada Desember 2011 oleh Direktur Utama PLN dan PGN. Proyek ini direncanakan akan selesai

pada semester II tahun 2013. Gas hasil regasifikasi LNG ini juga akan dialirkan untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan industri di wilayah Medan dan sekitarnya.

“Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud komitmen kami dalam percepatan penyediaan kebutuhan

energi untuk wilayah Sumatera Utara dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional pada umumnya,” ujar

Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso.

FSRU merupakan teknologi baru di dunia dalam penyimpanan dan regasifikasi LNG. FSRU ini menggunakan

sistem bongkar muat LNG dari kapal ke kapal (ship to ship) kedua di Indonesia. Medan LNG FSRF merupakan

lanjutan dari program pengembangan LNG yang sedang dilakukan oleh PGN bersama dengan PT Pertamina

(Persero) di Jawa Barat.

Ke depan PGN berharap dapat terus berperan dalam peningkatan penggunaan gas bumi, sebagai sumber

energi yang lebih efisien, bersih dan ramah lingkungan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk

memenuhi kebutuhan energi domestik.

  

#### 

26 Januari 2012

Heri Yusup (08129947034, email: heri.yusup@pgn.co.id) Nella Andaryati (08158006204, email: nella.andaryati@pgn.co.id)

(6)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PGN merupakan BUMN dan perusahaan publik yang terkemuka di bidang transmisi dan distribusi gas bumi di Indonesia dengan lebih dari 5,600 km pipa transmisi dan distribusi. PGN memiliki dan mengoperasikan, secara langsung maupun tidak langsung, pipa transmisi sepanjang lebih dari 2100 km yang menghubungkan Sumatera dengan Batam, Singapura dan Jawa. Jaringan distribusi PGN terdapat di kota-kota utama dan pusat industri di wilayah Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Batam, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur. Saham PGN tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode IDX: PGAS, Bloomberg: PGAS.IJ, Reuters: PGAS.JK.

PGN bisnis grup terdiri dari PT Transportasi Gas Indonesia (Transgasindo, dimiliki PGN 60%) yang bergerak di bidang transmisi gas bumi, PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGASKOM, dimiliki PGN 99%) yang bergerak di bidang telekomunikasi, dan PT PGAS Solution (dimilki PGN 99%) yang bergerak di bidang penyediaan jasa enjiniring.

Hoegh LNG adalah pelopor di bidang transportasi LNG dengan pengalaman kurang lebih 40 tahun dan merupakan perusahaan yang terintegrasi penuh atas solusi kepemilikan kapal LNG untuk produksi jangka panjang, transportasi, regasifikasi dan terminal LNG. Saat ini Hoegh LNG mengoperasikan 2 shuttle dan regasification vessel (SRV) serta 7 pengangkut LNG.

PT Rekayasa Industri didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 12 Agustus 1981, untuk mengembangkan kemampuan nasional ke tingkat dunia didalam bidang rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji-coba operasi (EPCC) untuk pabrik-pabrik industri besar di Indonesia. PT Rekayasa Industri (REKIND) saat ini merupakan salah satu perusahaan terkemuka di bidangnya di Indonesia. Bidang usaha rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji coba operasi ini (EPCC), meliputi pabrik-pabrik pada industri: gas, panas bumi, kilang, petrokimia, mineral, pengelolaan lingkungan, dan infrastruktur. Selain itu, perusahaan inipun menyediakan jasa untuk studi kelayakan proyek/pabrik dan perawatan pabrik.

 

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini tidak semua faktor dapat dipakai karena penelitian dilakukan berdasarkan kelengkapan data rekam medis rumah sakit. Oleh karena itu dipilih beberapa

Dari hasil pelaksanaan siklus I yang diadakan pada hari Rabu, 22 Januari 2014, berdasarkan ha- sil refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan kolabo- rator

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan cara wawancara mendalam kepada stakeholder sesuai fokus penelitian, yaitu mengkaji

Melalui penjelasan tentang perkembangan teknologi berbasis sistem pembayaran khususnya dalam transaksi di Pemerintah pusat dan daerah, penulis merasa tertarik

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Sistem

PROVISION OF LIFTING EQUIPMENT PRODUCTS ( HEAVY LIFT RIGGINGS, LIFTING GEAR ACCESSORIES, STEEL WIRE ROPE & ASSEMBLY SLINGS< WIRE ROPES & HYDRAULIC PRODUCTS

Secara umum, meskipun pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 berdasarkan tugas pokok dan fungsi dan akuntabiltas keuangan telah mendorong capaian kinerja

foto-foto, buku, dan artikel. Adapun hasil yang telah didapat oleh peneliti, mendapatkan beberapa dokumentasi yang dapat mendukung dan membantu dalam proses