10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Perancangan
1. Pengertian Perancangan
Kata rancangan diambil dari terjemahan kata design dalam bahasa Inggris, sedangkan perancangan diterjemahkan dari kata designing dalam bahas Inggris yang memiliki arti "pendesainan" atau pembuatan desain. Berkaitan dengan perancangan dan pendesainan. Konsep perancangan juga disebut sebagai konsep pendesainan atau konsep pembuatan desain yang wujudnya berupa konsep tertulis atau verbal. Sedangkan pelaksanaan pendesainan atau pembuatan desain berikutnya disebut visualisasi desain. (Sanyoto, 2006:61).
Untuk menghasilkan sebuah karya desain yang bagus, perlu diperhatikan masalah komposisi. Komposisi adalah pengorganisasian unsur-unsur rupa yang disusun dalam karya desain grafis secara harmonis antara bagian dengan bagian, maupun antara bagian dengan keseluruhan. Komposisi yang harmonis dapat diperoleh dengan mengikuti kaidah atau prinsip-prinsip komposisi yang meliputi kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (rhythm), kontras, fokus (pusat perhatian), serta proporsi (Adi Kusrianto, 2007:34). Yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang melandasinya.
b. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur rupa.
c. Irama (Rhythm)
Irama adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik. Penataannya dapat dilaksanakan dengan mengadakan pengulangan maupun pergantian secara teratur.
d. Kontras
Kontras didalam suatu komposisi diperlukan sebagai vitalitas agar tidak terkesan monoton. Tentu saja, kontras ditampilkan secukupnya saja karena bila terlalu berlebihan, akan muncul ketidakteraturan dan kontradiksi yang jauh dari kesan harmonis.
e. Fokus
Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang dianggap penting dan diharapkan menjadi perhatian utama. Penjagaan keharmonisan dalam membuat
suatu fokus dilakukan dengan menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar fokus mendukung fokus yang telah ditentukan.
f. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan keselumhan. Prinsip komposisi tersebut menekankan pada ukuran dari suatu unsur yang akan disusun dan sejauh mana ukuran itu menunjang keharmonisan tampilan suatu desain.
B. Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media (Effendy, 2006: 5).
1. Unsur Komunikasi
Menurut Harold Lasswell dalam karyanya The Structure and Function of Communication in Society dalam Effendy (2005; 10) komunikasi meliputi lima unsur, yakni:
b. Pesan (message)
c. Media (channel, media)
d. Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient) e. Efek (effect, impact, influence)
2. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi secara umum diantaranya adalah: a. Agar Komunikator Dimengerti Komunikan
Tujuan komunikasi yang pertama adalah untuk memastikan informasi atau pesan dari komunikator dapat dimengerti oleh orang lain (komunikan). Karena itu komunikator harus menyampaikan pesan utama sejelas mungkin kepada komunikan.
b. Agar Mengenal Orang Lain
Dengan adanya interaksi dan komunikasi maka setiap orang, dapat saling mengenali dan memahami satu sama lain. Kemampuan mendengar/membaca/mengartikan pesan orang lain dengan baik merupakan hal penting dalam aktivitas komunikasi.
c. Agar Pendapat Diterima Orang Lain
Komunikasi secara persuasif seringkali dilakukan untuk menyampaikan gagasan atau ide seseorang pada orang lain. Tujuannya adalah agar ide dan gagasan tersebut diterima.
Komunikasi dengan cara persuasif dapat membangun kesamaan persepsi dengan orang lain. Selanjutnya, kesamaan persepsi tersebut digunakan untuk menggerakkan orang lain sesuai dengan keinginan kita.
C. Visual
1. Definisi
Visual menurut Adi Kusrianto (2007: 10) dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Desain Komunikasi Visual", komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna atau pesan.
Menurut Adi Kusrianto (2007: 10) dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Desain Komunikasi Visual", ada lima istilah yang berhubungan dengan visual, yaitu:
a. Visual language, yakni ilmu yang mempelajari bahasa visual. Visualisasi, yakni kegiatan menterjemahkan atau mewujudkan informasi dalam bentuk visual.
b. Visualizer, yaitu orang yang pekeijaannya menangani masalah visual atau mewujudkan suatu ide ke dalam bentuk visual dalam suatu proyek desain.
c. Visual Effect, membuat efek-efek tipuan seolah-olah terjadi suatu keadaan atau kejadian yang sulit dilakukan manusia.
d. Visual Information adalah informasi melalui penglihatan. e. Visual Literacy, yaitu kumpulan atau daftar karya visual.
2. Unsur Visual
Menurut Adi Kusrianto (2007: 30) dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Desain Komunikasi Visual", untuk mewujudkan suatu tampilan visual, ada beberapa unsur yang diperlukan:
a. Titik
Satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, dimana dimensi memanjang dan melebarya dianggap tidak berarti. Titik cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu.
b. Garis
Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek, sehingga garis selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna.
c. Bidang
Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang geometri/beraturan dan bidang non-geometri alias tidak beraturan.
d. Ruang
Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak antar objek berunsur titik, garis, dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi.
e. Warna
Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya.
f. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Dalam penerapannya, tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna.
D. E-book 1. Definisi E-book
Buku elektronik atau electronic book (e-book) merupakan bentuk soft file dari buku-buku yang bisa dibaca melalui media elektronik. Dan berisi sebagai mana buku pada umumnya, yaitu teks dan gambar.
Menurut Shiratuddin (2013), e-book adalah buku teks yang dikonversi menjadi format digital, e-book juga memiliki pengertian sebagai lingkungan belajar yang memiliki aplikasi yang mengandung database multimedia sumber daya instruksional yang menyimpan presentasi multimedia tentang topik dalam sebuah buku.
E-book sendiri kini semakin berkembang, semakin interaktif. Yang mana disebut e-book interaktif. E-book dikatakan interaktif apabila terjadi bentuk komunikasi dua arah yang berlangsung antara e-book dan pembaca (Munir, 2008).
2. Manfaat e-book
a. Ukuran Fisik Kecil
Karena E-book memiliki format digital, bisa disimpan dalam penyimpanan data (harddisk, CD, USB) dalam format yang kompak. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan buku dapat disimpan dalam sekeping CD, flashdisk, dan lainnya, sehingga tidak mengambil banyak tempat (ruangan yang besar).
b. Mudah Dibawa
Beberapa buku dalam format e-book dapat dibawa dengan mudah, baik melalui cakram DVD, USB, dan media penyimpan lainnya.
c. Tidak Lapuk
E-book tidak akan menjadi lapuk layaknya buku biasa. Format digital dari e-book dapat bertahan sepanjang masa dengan
kualitas yang tidak berubah. Baik dalam tempo satu tahun, sepuluh tahun atau bahkan lebih. Bandingkan dengan buku, yang memerlukan perawatan yang sangat khusus, agar dapat bertahan lama fisiknya.
d. Mudah Diproses
Isi dari e-book dapat dilacak atau dijelajahi dengan mudah dan cepat. Format e-book yang ada saat ini memungkinkan akan hal tersebut. Hal ini sangat bermanfaat bagiyang melakukan studi literature, seperti mahasiswa saat menulis skripsi, dosen yang melakukan penelitian, wartawan dalam memperwarna berita dan lainnya.
e. Dapat Dibaca oleh Orang yang Tidak Mampu/Tidak Bisa Membaca Hal ini dikarenakan format e-book dapat diproses komputer, isi dari e-book dapat diproses oleh komputer, isi dari e-book dapat "dibacakan" oleh sebuah computer dengan menggunakan text to speech synthesizer. Contohnya e-book dengan format PDF. Riset memang dibutuhkan untuk membuat teknologi pembacaan yang bagus. Selain untuk orang buta, pembacaan ini juga dapat digunakan oleh orang yang buta huruf. Bahkan bisa dilakukan setting huruf (font) yang besar bagi orang yang sulit membaca atau sebaliknya.
Penggandaan atau copying e-book sangat mudah dan murah. Untuk membuat ribuan copy dari e-book dapat dilakukan dengan murah, mudah, dan cepat, sementara untuk mencetak ribuan buku membutuhkan biaya yang sangat mahal dan waktu yang tidak sebentar.
g. Distribusi Mudah
Pendistribusian dapat menggunakan media seperti internet. Pengiriman e-book dari Amerika ke Indonesia atau ke Inggris dapat dilakukan dalam periode menit. Buku langsung dapat dibaca pada saat itu juga. Pengiriman buku secara fisik membutuhkan waktu yang lama, paling cepat one day service dan mahal. Belum lagi jika ada masalah buku yang hilang diperjalanan. Proses distribusi secara elektronik ini memungkinkan juga adanya perpustakaan elektronik, dimana seseorang dapat meminjam buku melalui internet dan buku akan "dikembalikan" setelah masa peminjaman berlalu.
h. Kecepatan Publikasi
Rata-rata buku memerlukan waktu satu sampai tiga bulan untuk terbit dan dijual dipasaran. Namun e-book hanya memerlukan waktu beberapa jam saja.
i. Ragam E-Reader
Banyak sekali e-book reader yang tersedia di pasaran baik melalui PC maupun gadget.
Menurut Cindy Katz dan Jennifer Wilkov dalam bukunya dengan judul "How to Go Green Books" bahwa jika suatu penerbit menjual satu juta copy buku dengan masing-masing 250 lembar halaman per copy-nya untuk satu judul buku, maka hal itu berarti diperlukan sebanyak 12.000 pohon untuk memproduksi satu buku saja.
E. Air Susu Ibu 1. Pengertian Air Susu Ibu
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan utama bagi bayi yang kaya akan nutrisi berupa cairan hidup yang kompleks yang mengandung antibodi, enzim, dan hormon yang bermanfaat bagi kesehatan bayi. Selain itu colostrum yang pertama kali keluar dari ASI, kaya akan antibodi. Kolostrum dalam jumlah kecil dapat membantu mencegah ginjal bekerja terlalu keras saat bayi yang baru lahir menyesuaikan keseimbangan cairan dalam tubuhnya (Hoddinott et al, 2008).
Sedangkan yang dikatakan sebagai ASI eksklusif menurut WHO adalah bayi hanya diberikan ASI dan tanpa cairan lain atau zat padat kecuali vitamin, suplemen mineral, atau obat-obatan yang diberikan selama 6 bulan (Agostoni et al., 2009).
2. Manfaat ASI
a. Manfaat Bagi Bayi
1) ASI sebagai nutrisi dimana ASI sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena mengandung berbagai zat anti kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit. ASI juga mengurangi terjadinya mencret, sakit telinga, dan infeksi saluran pemafasan serta terjadinya serangan alergi.
3) ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan karena mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI eksklusif potensial lebih pandai.
4) ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang sehingga dapat menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual dan hubungan sosial yang baik.
b. Manfaat Bagi Ibu
Adapun manfaat ASI eksklusif bagi ibu bila memberikan ASI Eksklusif (Roesli, 2005), yaitu:
1) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti.
2) Menyusui bennanfaat mengurangi kemungkinan terjadinya anemia karena perdarahan lebih cepat berhenti dan kemungkinan kekurangan zat besi dapat dihindari.
3) Menyusui akan membuat ibu lebih cepat kembali ke bentuk tubuh semula karena saat menyusui membutuhkan energi maka tubuh akan mengambil cadangan lemak yang ada di dalam tubuh ibu.
4) Menyusui dapat mengurangi risiko ibu terkena kanker payudara dan kanker ovarium sampai 25%.
5) Manfaat menyusui paling penting bagi ibu adalah lebih ekonomis, praktis, hemat waktu, dan dapat memberikan kepuasan serta kebanggaan bagi ibu karena sudah mampu memberikan yang terbaik bagi buah hatinya.
3. Pola Pemberian ASI
Menurut Hemiwati (1999), berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pola pemberian ASI seperti kontinuitas pemberian, waktu pemberian, pemanfaatan kolostrum dan usia anak saat dipilih. Akan tetapi sejalan dengan kemajuan teknologi maka terjadi pula pembahan ekonomi,sosial,dan budaya masyarakat, maka pola pemberian ASI sudah banyak diganti dengan susu botol.
Dalam upaya perbaikan gizi keluarga ditekankan agar semua ibu-ibu menyusui dapat memberikan ASI kepada bayi dan anak-anaknya selama dua tahun. Berdasarkan beberapa tahun penelitian yang dilakukan terdapat bermacam-macam alasan penyapihan, akan tetapi dapat dikelompokkan menjadi alasan tiga golongan besar, yaitu:
Keadaan kesehatan ibu dan pembagian waktu yang sulit khususnya pada ibu bekerja dalam memberikan ASI akan mendorong penyapihan lebih awal.
b. Alasan ASI
Penyapihan akan dilakukan lebih awal bila ASI yang diproduksi oleh ibu- ibu tidak keluar atau kurang mencukupi bagi bayi.
c. Alasan Anak
Keadaan kesehatan anak yang tidak memungkinkan untuk disusui oleh ibu akan mendorong penyapihan lebih awal. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang harus berada didalam inkubatorium. Dalam usaha penyapihan ini terdapat juga perbedaan yang nyata antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Pada masyarakat pedesaan, alasan penyapihan adalah karena anak sudah besar dan ibu hamil lagi,sedangkan di perkotaan faktor ibu lebih berperan karena ibu bekerja atau sibuk (Arisman, 2004).
F. Milenial
Milenial Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berkaitan dengan generasi yang lahir di antara tahun 1980-an dan 2000-an. Pada tahun 2016, lembaga U.S Pirg mendefinisikan Milenial sebagai orang yang lahir 1983 dan 2000.
Studi yang dilakukan oleh Boston Consulting Group (BCG) bersama University of Berkley tahun 2011 di Amerika. Studi ini mengambil tema American Millennials: Deciphering the Enigma Generation. Di tahun sebelumnya, Pew Research Center juga merilis laporan riset dengan judul Millennials: A Portrait of Generation Next. Sehingga disimpulkan karakteristik generasi milenial yaitu:
1. User Generated Content (UGC) lebih di percaya oleh kaum milenial ketimbang infbrmasi satu arah
Kini sudah bukan jamannya lagi bagi kaum milenial untuk percaya pada produk ikian atau perusahaan besar. Bisa dikatakan kalau mereka sudah tidak percaya lagi kepada distribusi informasi yang bersifat satu arah. Mereka jauh lebih percaya pada user generated content (UGC) atau konten dan infonnasi yang dibuat oleh perorangan.
2. Milenial wajib memiliki akun sosial media sebagai alat komunikasi dan pusat informasi
Banyak dari Generasi Y yang berinteraksi dan menjaga komunikasi lewat text messaging atau juga chatting di dunia maya dengan berbagai platform yang saat ini sudah banyak dijadikan opsi. Tak hanya menjadi media untuk berinteraksi, kaum milenial juga menjadikannya sebagai pusat infonnasi dan aktualisasi diri. Lewat sosial media, seseorang bisa mengekspresikan dirinya melalui sebuah unggahan atau status yang akan dilihat oleh orang lain sehingga mereka bisa membangun citra dirinya di dunia maya. Generasi ini memang dikenal sebagai generasi yang paling
cepat mengetahui sebuah peristiwa secara aktual. Mereka juga menggunakan media sosial sebagai media informasi.
3. Minat membaca secara konvensional kini sudah menurun
Generasi Y lebih memilih membaca lewat smartphone mereka Bukannya hilang begitu saja, memang masih banyak orang-orang yang suka memhaca buku, tapi tidak lagi di toko buku melainkan lewat e-book. Mereka lebih suka membaca buku secara online karena tak mau repot atau menghabiskan waktu untuk pergi ke toko buku. Perilaku ini juga menjadikan generasi milenial lebih menyukai segala sesuatu secara visual. Mereka menganggap tulisan konvensional hanya akan membuat pusing, oleh karena itu mereka lebih memilih melihat sesuatu dengan gambar dan warna yang menarik.
4. Milenial lebih memilih ponsel daripada TV
Seperti yang diungkapkan oleh Piami Rachmiadi, Chief Digital Content Officer dalam acara Global Entertainment and Media Outlook: 2017 - 2021, "kaum milenial tidak akan pernah bisa lepas dari telepon genggam mereka karena behaviour yang terjadi di tengah masyarakat saat ini ialah harus menjadi orang paling ter-up-to-date. Pergeseran perilaku dari Generasi X dan Generasi Y ini bisa dilihat dari bagaimana cara mereka mengartikan fungsi internet."
5. Millennial menjadikan keluarga sebagai pusat pertimbangan dan pengambil keputusan mereka
Berdasarkan survei "Connecting with the Millennials" yang dilakukan Visa pada 2011 lalu, tercatat Indonesia diperkirakan memiliki 5,1 juta milenial. Satu hal yang unik dari survei ini adalah bahwa kaum milenial Indonesia adalah generasi yang paling berbakti pada keluarga. Mayoritas dari mereka, yakni sekitar 91 persen memberikan kontribusi finansialnya kepada orangtua. Berdasarkan riset Manpower Group, diketahui juga bahwa 63 persen di antaranya mengaku lebih memilih tinggal di satu tempat kerja untuk mengembangkan dirinya. Dalam mengambil keputusan ini, Generasi Y melibatkan pemikiran orangtua mereka dalam untuk ikut mempertimbangkannya.