BAB V ANALISA HASIL. 5.1 ANALISA PERHITUNGAN
LEVEL, CHASE DAN MIXED STRATEGY
BAB V ANALISA HASIL 5.1 1.
Analisa Perhitungan Level, Chase dan Mixed Strategy Level strategic dimana tingkat produksi tetap namun demand berubah –ubah Ciri strategi ini: Mempertahankan tingkat produksi yang tetap. Memfluktuasikan tingkat persediaan, order backlogs and lost seads.
Perhitungan biaya pada Level Strategic: 1. Biaya tenaga kerja adalah sejumlah uang yang diberikan perusahaan kepada pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan oleh pekerja untuk perusahaan. Biaya Tenaga Kerja = TK x Gaji Pokok karyawan1……….(1) Biaya TK bulan April = 259 orang x Rp 2.020.0001,-= Rp 523.180.000 Karena TK pada setiap bulan adalah konstan maka biaya tenaga adalah: Rp 523.180.000 x 9 bulan = Rp
4.708.620.000,-1
Disesuaikan dengan UMR regional “pembulatan” (serang-Banten)
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
2. Biaya Penyimpanan (Inventory cost) adalah biaya yang diperlukan dalam proses penyimpanan, baik perawatan gudang, biaya tenaga kerja, sewa peralatan bergerak, dan biaya listrik. Inv cost = Σ Inventori/bulan x Biaya Penyimpanan2………...…..…(2) Table 1. Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Operasional Gudang
No
Harga satuan (Rp)
Keterangan
1
Upah tenaga kerja
Jumlah Hari Kerja
Jumlah objek 2,020,000 264 24 Σ Biaya (Rp) 183,636.36 2
Pembelian air minum galon 17,000 264 16 1,030.30 3
Neon philip 100 watt
79,000
264
65
19,450.76
4
Komputer scan barang
1,700,000 264 2 12,878.79 5 Iuran listrik 1,050,000 264 5 19,886.36 TOTAL 236,882.58
19,740.21
Asumsi 12 Lokasi Storage
1,645.02
Table 2. Kapasitas Penyimpanan perbulan Level Strategic INVENTORY AKHIR (unit) Apr
126.799 Aug 76.812 Mei 144.344 Sep 30.036 Jun 127.289 Okt 34.049 Jul 104.780 Nop 39.075 Des 69.769
Maka biaya penyimpanan adalah: April = 126.799 unit x Rp 1.645,= Rp
208.584.355,-2
Asumsi berdasarkan dummy perusahaan (lihat lampiran)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Table 3. Biaya Penyimpanan Level Strategi periode April-Desember 2015 Bulan Biaya Penyimpanan (Rp) Mei 237,445,880 Juni 209,390,405 Juli 17,236,310 Agustus 126,355,740 Bulan Biaya Penyimpanan (Rp) September 49,409,220 Oktober 56,010,605 November 64,278,375 Desember 114,770,005
Table 4. Perhitungan biaya Level Strategi periode April-Des 2015 Dalam Rupiah (Rp) Bulan
Reguler
Biaya Inventory
Total Cost
April
208,584,355 731,764,355 Mei 523,180,000 237,445,880 760,625,880 Juni 523,180,000 209,390,405 732,570,405 Juli 523,180,000 17,236,310 540,416,310 Agustus 523,180,000 126,355,740 649,535,740 September 523,180,000 49,409,220 572,589,220 Oktober 523,180,000 56,010,605 579,190,605
Nopember 523,180,000 64,278,375 587,458,375 Desember 523,180,000 114,770,005 637,950,005 Total Cost 5,792,100,895
Berdasarkan perhitungan data pada Lampiran dan Tabel 10 di atas dapat disimpulkan total biaya Perencanaan Agregat dengan metode Level Strategi pada PT. Indonesia Nippon Seiki sebesar Rp.5.792.100.895,2.
Chase strategic dimana tingkat produksi disesuaikan dengan demand. Ciri strategi ini:
Menyesuaikan tingkat produksi dengan tingkat permintaan / order Menambah dan mengurangi pekerja sesuai dengan permintaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Secara umum rumus dan data adalah sama dengan Level Strategic. Namun perbedaan ada pada jumlah kapasitas produksi, jumlah tenaga kerja, Inventori akhir dan total biaya perencanaan. a) Demand adalah jumlah permintaan pasar akan produk yang dihasilkan, demand yang diperoleh melalui jumlah pesanan, maupun forecast
dari
bagian PPC. dB
= Σ (d)...(3)
b) Initial Inventori (In I) adalah jumlah stock yang disimpan pada akhir periode produksi yang bertujuan sebagai produk antisipasi jika terjadi kekurangan permintaan pada periode berikutnya. Initial Inventori di peroleh dari jumlah produk yang dialokasikan pada periode sebelumnya. In I
= Σ (ss)..………….………...………...……..…(4)
c) Rencana Produksi (Prod) adalah jumlah produk yang akan dihasilkan dalam suatu periode dan menjadi acuan dalam Jadwal Induk Produksi, yang dapat berubah sesuai kebutuhan maupun faktor –
faktor tertentu Karena tingkat produksi disesuaikan dengan jumlah forecast maka tidak dilakukan penghitungan, terhadap rencana kapasitas produksi. d) Kapasitas produksi optimal pekerja (KOP) adalah jumlah produk yang mampu dihasilkan pekerja selama satu periode kerja dalam kondisi normal. TK = TK April = dB ………..…………...…..(5) KOp 433.160 1.892 = 228,9429175 orang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 49
Maka berdasarkan perhitungan Chase strategic jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan pada periode April – Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel 11 ini: Table 5. Jumlah TK Chase Strategi periode April-Desember 2015 Bulan Σ Tenaga kerja Bulan Σ Tenaga kerja Mei 250 September 284 Juni 268 Oktober 257 Juli
271 November 256 Agustus 274 Desember 243
perhitungan biaya pada Chase Strategic: 1. Biaya tenaga kerja adalah sejumlah uang yang diberikan perusahaan kepada pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan oleh pekerja untuk perusahaan. Biaya Tenaga Kerja
= TK x Gaji Pokok karyawan……….…...(6)
Biaya TK bulan April = 229orang x Rp 2.020.000,- = Rp 462.580.000,Berdasarkan perhitungan diatas, biaya tenaga kerja dengan metode Chase startegic dapat dilihat pada Tabel 12 dibawah ini: Table 6. Biaya TK Chase Strategi Periode April-Des 2014 Bulan
Σ Tenaga kerja Bulan Σ Tenaga kerja Mei Rp 505.000.000 September Rp 573.680.000 Juni Rp 541.360.000 Oktober Rp 519.140.000 Juli Rp 547.420.000 November
Rp 517.120.000 Agustus Rp 553.480.000 Desember Rp 490.860.000 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 2. Biaya
Penyimpanan adalah biaya
yang diperlukan dalam proses
penyimpanan, baik perawatan gudang, biaya tenaga kerja, sewa peralatan bergerak, dan biaya listrik. (Inv cost) = Σ Inventori/bulan x Biaya Penyimpanan………...……...(7) Dikarenakan jumlah inventori adalah konsiten yaitu pada titik buffer stock, maka biaya penyimpanan juga konsisten pada setiap bulannya, yaitu : Inv = 69.769 x Rp 1.645,- = Rp. 114.770.005,Maka total biaya penyimpanan pada periode April – Desember adalah: Rp. 114.770.005,- x 9 = Rp. 1.032.930.045,Table 7.
Perhitungan Biaya Chase Strategi periode April-Des 2015 Dalam Rupiah Bulan
Reguler Biaya Inventory Total Cost April 462,580,000 114,770,005 577,350,005 Mei 505,000,000 114,770,005 619,770,005 Juni
541,360,000 114,770,005 656,130,005 Juli 547,420,000 114,770,005 662,190,005 Agustus 553,480,000 114,770,005 668,250,005 September 573,680,000 114,770,005 688,450,005 Oktober 519,140,000 114,770,005 633,910,005 Nopember 517,120,000 114,770,005 631,890,005 Desember 490,860,000 114,770,005
605,630,005
Total Cost
5,743,570,045
Berdasarkan perhitungan Chase Strategipada Lampiran dan Tabel 13, dapat disimpulkan total biaya Perencanaan Agregat dengan metode Case Strategi pada PT. Indonesia Nippon Seiki sebesar Rp.
5.743.570.045,-http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
2. Mix strategic merupakan metode pengabungan antara Level dan Case Stategic.Ciri strategi ini: Memiliki tingkat produksi yang tetap pada beberapa periode dan berfluktuasi sesuai perubahan permintaan berdasarkan periode yang di tetapkan Menambah dan mengurangi pekerja sesuai dengan dengan permintaan a) Demand adalah jumlah permintaan pasar akan produk yang dihasilkan, demand yang diperoleh melalui jumlah pesanan, maupun forecast
dari
bagian PPC. dB
= Σ (d)...(1)
b) Initial Inventori (In I) adalah jumlah stock yang disimpan pada akhir periode produksi yang bertujuan sebagai produk antisipasi jika terjadi kekurangan permintaan pada periode berikutnya. Initial Inventori di peroleh dari jumlah produk yang dialokasikan pada periode sebelumnya. Data dan rumus yang digunakan sama dengan Level Strategic. In I
= Σ (ss)…....………...………...………(2)
c) Rencana Produksi (Prod) adalah jumlah produk yang akan dihasilkan dalam suatu periode dan menjadi acuan dalam Jadwal Induk Produksi, yang dapat berubah sesuai kebutuhan maupun faktor – faktor tertentu. Rprod = (Rata – rata dB periode I) + (Rata – rata dB periode II)+dst...(3) Rprod (3 bulanan) maka dapat di hitung sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Periode April – Juni
= (
433.160 472 .644 507.244 ) 3
= 471.016
=(
512.698 518 .157 536.965 ) 3
= 522.607
Periode Oktober – Desember
=(
486 .176 485 .163 459 .495 ) 3
= 476.945 d) Kapasitas produksi optimal pekerja (KOP) adalah jumlah produk yang mampu dihasilkan pekerja selama satu periode kerja dalam kondisi normal. TK
= dB ………...……...…(4) KOp TK April – Juni = 471.016 1.892 = 249 orang TK Juli – September = 522.607 1.892 = 276orang TK Oktober- Desember = 476.945 1.892 = 252orang
Maka berdasarkan perhitunganMix strategic jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan pada periode April – Desember 2015untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Perhitungan biaya pada Mix Strategic: 1. Biaya tenaga kerja adalah sejumlah uang yang diberikan perusahaan kepada pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan oleh pekerja untuk perusahaan. Biaya Tenaga Kerja
= TK x Gaji Pokok karyawan…………....(5)
Biaya TK bulan April – Juni
= 249 orang x Rp 2.020.000 = Rp
502.980.000,-Biaya TK bulan Juli – Sept
= 276 orang x Rp 2.020.000 = Rp
557.520.000,-Biaya TK bulan Okt – Des
= 252 orang x Rp 2.020.000 = Rp
509.040.000,-2. Biaya
Penyimpanan adalah biaya
yang diperlukan dalam proses
penyimpanan, baik perawatan gudang, biaya tenaga kerja, sewa peralatan bergerak, dan biaya listrik. (Inv cost) = Σ Inventori/bulan x Biaya Penyimpanan….……....…...(6) Maka Biaya penyimpanan adalah: Inv April = 107.629 x Rp 1.645,- =
Rp.177.044.770,-http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Untuk biaya penyimpanan setiap bulannya adalah sebagai berikut: Table 8. Biaya Penyimpanan Mixed Strategi periode April-Des 2015 Bulan Mei Juni Juli Agustus
Biaya Penyimpanan (Rp) 174,366,710 114,771,650 131,070,310 138,388,915
Bulan
Biaya Penyimpanan
September Oktober November Desember
(Rp) 114,768,360 99,583,365 86,064,755 114,770,005
Table 9. Perhitungan Biaya Mix Strategi periode April-Des 2015 Dalam Rupiah
Bulan Reguler
Total Cost April 502,980,000 177,044,770 680,024,770 Mei 502,980,000 174,366,710 677,346,710 Juni 502,980,000 114,771,650 617,751,650 Juli 557,520,000 131,070,310 688,590,310 Agustus 557,520,000 138,388,915 695,908,915 September 557,520,000 114,768,360 672,288,360 Oktober
509,040,000 99,583,365 608,623,365 Nopember 509,040,000 86,064,755 595,104,755 Desember 509,040,000 114,770,005 623,810,005 Total Cost 5,859,448,840
Berdasarkan perhitungan Mix Strategi data pada Lampiran dan Tabel 15 diatas, dapat disimpulkan total biaya Perencanaan Agregat dengan metode Mix Strategi pada PT. Indonesia Nippon Seiki sebesar Rp.5.859.448.840,5.2
Analisa Biaya Masing-masing Strategi
Perbandingan biaya hasil perhitungan masing – masing strategi, maka dapat disimpulkan pada Tabel 16 berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Table 10. Analisa Biaya Metode Level, Chase dan Mixed Strategi Level Strategic
Metode
Chase Strategic
Mixed Strategic
Biaya Tenaga Kerja (Rp)
4,710,640,000 4,708,620,000 Biaya Penyimpanan (Rp) 1,083,480,895 1,032,930,045 1,150,828,840 Total Biaya (Rp) 5,792,100,895 5,743,570,045 5,859,448,840 5.3
Analisa Hasil Masing-masing Strategi
Perbandingan hasil perhitungan masing – masing strategi, maka dapat disimpulkan pada Tabel 17 berikut ini: Table 11. Hasil Analisa Perhitungan Level, Chase dan Mixed Strategi Perencanaan Agregat
Metode Total Biaya
Level Strategic Rp.
5.792.100.895,-Chase Strategic Rp.
5.743.570.045,-Mix Strategic Rp. 5.859.448.840,Tetap dalam beberapa
Tingkat Produksi Tetap Fluktuatif Tingkatan Biaya Kedua Pertama Ketiga Biaya rendah
Biaya Tinggi
Biaya lebih rendah
Membatasi
Tidak membatasi
Hasil
permintaan pasar
permintaan
periode dan fluktuatif
dari metode chase Tidak membatasi permintaan
Bahwa dalam Perencanaan Agregat periode April – Desember 2015 pada PT. INS metode yang memiliki biaya produksi paling minim adalah Chase dan Level strategi. Maka metode yang paling baik untuk diterapkan adalah Chase strategic karena memiliki biaya lebih kecil di bandingkan Level Strategic.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
5.4
Discussion
Jumlah Tenaga Kerja yang konstan cenderung menghasilkan output stabil dibandingkan dengan TK yang fluktuatif.
Tenaga kerja yang fluktuatif cenderung memberikan image perusahaan, kondisi financial yang kurang stabil.
Fungsi recruitment dalam administrasi juga menjadi lebih banyak jika terlalu banyak merekrut dan berganti-ganti man power.
5.5
Jadwal Induk Produksi (JIP) Sistem JIP berasal dari perencanaan agregatspeedometer PT. INS secara
keseluruhan, JIP untuk bulan April 2015 dibuat pada saat bulan Maret 2015. JIP produk pada bulan April 2015 berasal dari Costumer Order (pesanan konsumen) yaitu433.160 unit speedometer. Dalam
pembuatan JIP pesanan konsumen dinaikan 10%. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari
kekurangan jumlah produk yang diakibatkan dari cacat produk dan perubahan permintaan sebesar 5%. Dibawah ini merupakan langkah untuk membuat JIP periode April – Mei 2015 sebagai berikut : Table 12. Jadwal Induk Produksi Speedometer April-Mei 2015 Bulan
April Minggu 0 I II GR 108.290 CO 127.048 OH 69.769 JIP-R JIP-S AP 57.279 Mei III V IV 108.290 108.290 108.290 127.048 127.048
127.048 0 0 0 0 57.279 127.048 127.048 127.048 127.048 0 0 VI 118.161 VII VIII 118.161 118.161 118.161 122.565 122.565 122.565 0 0 0 0
127.048 122.565 122.565 122.565 122.565 127.048 122.565 122.565 122.565 122.565 0 0 0 0 0 122.565 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 0 57
1. Gross Requerment adalah jumlah produk yang akan di produksi pada periode tertentu, jumlah ini diperoleh melalui forecast bulanan yang di breakdown menjadi target produksi mingguan. 2.
Customer
Order adalah jumlah pesanan konsumen yang harus dipenuhi
sesuai waktu yang ditentukan (diasumsikan dari hasil produksi bulanan). 3. On Hand inventory merupakan jumlah stock yang disimpan pada akhir periode produksi yang bertujuan sebagai produk antisipasi jika terjadi kekurangan permintaan pada periode berikutnya. 4. JIP – R (JIP –
Requerment/Real) adalah suatu jumlah produk yang diharapkan untuk diselesaikan dan tersedia pada periode tertentu. 5. JIP-S (JIP – Schedule) adalah rencana produksi yang akan dilakukan, JIP – S ditentukan satu periode sebelumnya. 6. Available-to-Promise (AP) adalah jumlah stok yang tersedia pada periode tertentu setelah “order” sudah dipenuhi (siap untuk memenuhi order baru).
http://digilib.mercubuana.ac.id/