• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MASA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MASA PANDEMI COVID-19"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

21

ANALISIS KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH DALAM

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA

DI MASA PANDEMI COVID-19

Luqman Hadi

STAI NU Pacitan luqmanhadi811@gmail.com

Abstract: This study aims to describe: (1) the principal's policy in the implementation of face to face learning at SMK Negeri 1 Donorojo Pacitan. (2) supporting factors and inhibitions implementation face to face learning during the covid 19 pandemic at SMK Negeri 1 Donorojo Pacitan. This study used a qualitative method with a descriptive design. The informants involved were the Principal, Teachers, and Parents of Students. Data collection techniques by interview and documentation. The data analysis technique in this study used interactive analysis. The data collection techniques in this study used source triangulation and technical triangulation. The results of this study indicate that : 1) the principal's policy implementation face to face learning at SMK Negeri 1 Donorojo Pacitan went well with the guidance of the Joint Decree (SKB) of 4 Ministers. 2) Supporting factors: coordination and communiqué of all parties, as well as the existence of facilities that meet the Prokes. Inhibitory factors: adaptation process with new habits, where the implementation of health protocols of the Covid-19 pandemic must be implemented very strictly, so that activities are limited. The lesson material has not been well achieved to the students, considering the number of face to face only once a week for 4 hours with 4 lesson matter.

Keywords: analysis, policy, principal, face to face learning

Abstrak-Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kebijakan kepala sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMK negeri 1 Donorojo Pacitan. (2) faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka pada masa pandemi covid 19 di SMK Negeri 1 Donorojo Pacitan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi data/sumber. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) kebijakan kepala sekolah dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 1 Donorojo Pacitan

(2)

22

berjalan baik dengan berpedoman Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. 2) Faktor pendukung: adanya koordinasi dan komunikas semua pihak, serta adanya fasilitas yang memenuhi Prokes. Faktor penghambat: proses adaptasi dengan kebiasaan baru, dimana penerapan protokol kesehatan pandemi Covid-19 harus dilaksanakan dengan sangat ketat, sehingga aktifitas/kegiatan dibatasi. Belum tercapainya materi pelajaran dengan baik kepada peserta didik, mengingat jumlah tatap muka hanya sekali dalam sepekan selama 4 jam dengan 4 materi pelajaran.

Kata kunci: analisis, kebijakan, kepala sekolah, pembelajaran tatap muka I. PENDAHULUAN

Sejak kasus pertama Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020 yang lalu, Indonesia kemudian dihadapkan pada masa pandemi. Banyak sektor yang lumpuh, baik dari sektor kesehatan, ekonomi maupun pendidikan. Adanya pandemi virus corona sangat berdampak pada proses pendidikan terutama di Indonesia, Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya Pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona agar tidak meluas.

Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid-19, dalam surat tersebut menjelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/pembelajaran jarak jauh. Mendikbud bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan pembelajaran secara daring/jarak jauh. Beberapa pihak fokus mengembangkan sistem pendidikan secara daring yaitu Google Indonesia, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Ruangguru, Sekolahmu, dan Zenius, sedangkan Kemendikbud sendiri juga memiliki portal belajar sendiri, yakni Rumah Belajar. Di beberapa daerah proses pembelajaran dari rumah telah berlangsung sejak diterbitkannya surat edaran dari Mendikbud kemudian diperpanjang dengan mempertimbangkan situasi di daerah masing-masing (Mendikud, 2020).

(3)

23

Pembelajaran secara daring yang dilaksanakan selama satu semester ganjil ini masih mengalami beberapa kendala. Kendala yang dihadapi adalah: (1) keterbatasan SDM, (2) keterbatasan sarana prasarana seperti laptop atau HP yang dimiliki orang tua siswa, (3) kesulitan akses internet. Menteri pendidikan pada kegiatan Webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, yang dilaksanakan secara virtual melalui Zoom dan disiarkan langsung dari kanal YouTube Kemendikbud RI menyatakan terdapat beberapa kendala yang dihadapi guru, orang tua, dan siswa selama PJJ setidaknya meliputi: (1) Guru mengalami hambatan dalam PJJ dan cenderung fokus kepada penuntasan kurikulum, (2) Waktu pembelajaran menjadi berkurang sehingga guru tidak dapat memenuhi beban jam mengajarnya, (3) Guru mengalami kesulitan komunikasi dengan orang tua sebagai pembimbing peserta didik di rumah, (4) Belum semua orang tua bersedia dan mampu mendampingi anak belajar di rumah karena ada tanggung jawab yang lain seperti urusan kerja, urusan rumah, dan sebagainya, (5) Orang tua mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran anak saat mendampingi belajar di rumah, (6) Peserta didik mengalami kesulitan untuk konsentrasi dalam belajar dari rumah dan mengeluhkan banyaknya penugasan soal dari guru, (7) Meningkatnya rasa stress dan jenuh akibat isolasi di rumah secara berkelanjutan berpotensi menimbulkan rasa cemas dan depresi bagi anak (Mendikbud, 2020).

Dengan mempertimbangkan berbagai kendala tersebut, pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19. Melalui keputusan bersama tersebut, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

SMK Negeri 1 Dororojo Pacitan merupakan sekolah menengah yang melaksanakan proses pembelajaran secara tatap muka. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari wakil kepala sekolah bid. kesiswaan SMK Negeri 1 Dororojo Pacitan, kepala sekolah dalam membuat kebijakan pelaksanaan pembelajaran

(4)

24

tatap muka berdasarkan pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19. Upaya mewujudkan pembelajaran yang optimal diperlukan peranan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolah tersebut. Kepala sekolah berperan penting dalam menentukan kebijakan yang akan diambil dalam menjalankan proses tatap muka untuk tetap meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.

Penelitian ini membahas mengenai kebijakan yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 1 Donorojo Pacitan. Berbeda dengan penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Nonik Wulan Sawitri, pada penelitiannya menganalisis pada kebijakan kepala sekolah tentang penerapan pembelajaran daring. Kemudian pada penelitian yang dilakukan Wahyu Aji Fatma Dewi lebih terfokuskan pada implementasi pembelajaran daring di sekolah dasar secara garis besar berdasarkan tinjauan pustaka. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui apa saja kebijakan yang telah dibuat oleh kepala sekolah, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 1 Donorojo Pacitan.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan desain penelitian pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif ini ditujukan untuk mendeskripsikan dan memberi gambaran tentang fenomena yang ada, baik yang terjadi secara alamiah maupun dibuat oleh manusia, yang lebih mengutamakan pada karakteristik, kualitas, dan keterkaitan terhadap kegiatan (Nana Syaodih S, 2011). Penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin, 08 Maret 2021 di SMK Negeri 1 Donorojo Pacitan. Peneliti melakukan wawancara dengan subyek wawancara yaitu Nur Salim, S.Pd.I selaku wakil kepala sekolah bid. kesiswaan, Nur Adi Tama S.Pd selaku guru kelas, dan 2 orang tua murid yang berinisial (S) dan (B)

(5)

25

dimana data dari hasil wawancara subyek penelitian tersebut dapat memberikan informasi

III. TEMUAN DAN PEMBAHASAN 1. Profil SMK Negeri 1 Donorojo Pacitan

SMKN 1 Donorojo Pacitan merupakan salah satu sekolah dasar negeri yang ada di Kecamatan Donorojo yang dikenal dengan SMK alm. Mbah Umar (KH. Umar Syahid) seorang tokoh dan waliyullah di Jawa Timur. SMK Negeri 1 Donorojo mulai menerima peserta didik baru pada tahun pelajaran 2007/ 2008, berdasarkan ijin operasional penyelenggaraan sekolah dari Bupati Pacitan SK No. 188.45/ 673/ 408.11/2007 tanggal 27 Nopember 2007. NSS: 40 1 05 12 01 016, NIS: 40 016 0 dan NPSN: 20552213. SMK Negeri Donorojo telah menerima peserta didik bari mulai tahun pelajaran 2006/2007 yang awalnya merupakan SMK di Pondok Pesantren kelas jauh SMK Negeri 3 Pacitan.

Berdirinya SMK Negeri Donorojo tidak dapat dipisahkan dari usaha yang dilakukan KH. Umar Syahid (Umar Tumbu) pengasuh pondok pesantren Nurrohman dusun Jajar desa Donorojo Kecamatan Donorojo Kab. Pacitan untuk memajukan umat. Beliau menghibahkan tanah milik pribadi seluas 600 m2 dan bangunan 5 ruang kepada pemerintah kabupaten Pacitan untuk pendidikan yang selanjutnya digunakan SMK Negeri Donorojo. Sekarang SMK Negeri Donorojo telah berkembang memiliki 23 rombongan belajar dengan jumlah peserta didik 657 orang. Memiliki 19 ruang kelas dan 2 ruang praktek serta Laboratorium KKPI dan TKJ yang memenuhii Standart. SMK Negeri Donorojo berjarak kurang lebih 35 km dari ibu kota kabupaten Pacitan. Yang terkenal di Kecamatan Donorojo ini adalah akik, memang Donorojo adalah daerah akik. Selama lebih dari 14 tahun berkomitmen dalam mendidik peserta didik untuk menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

Pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 1 Donorojo Pacitan dapat dikatakan berjalan baik. Hal ini karena SMK Negeri 1

(6)

26

Donorojo Pacitan melaksanakan kontrol pelaksanaan protokol kesehatan , hingga evaluasi harian, untuk menekan penyebaran virus. Sistem pembelajaran tetap dilaksanakan dengan kouta 50 persen mengikuti peraturan menteri pendidikan. Selain itu, kondisi kelas antar peserta didik berjarak minimal 1,5 meter. Kapasitas kelas dikurangi hingga lebih dari 50 persen.

Jadwal pembelajaran disingkat dibanding kondisi normal dengan sistem bergiliran (shifting) yang sudah diatur sesuai kebutuhan masing-masing. Para guru, peserta didik, dan karyawan wajib menggunakan masker kain tiga lapis atau masker medis sekali pakai, juga diwajibkan protokol kesehatan lain seperti mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, tidak melakukan kontak fisik, dan menerapkan etika batuk atau bersin. Setiap pagi ketika peserta didik berdatangan, mereka diwajibkan bermasker dan mencuci tangan terlebih dulu dan kemudian cek suhu sebelum masuk.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dalam proses pembelajaran secara tatap muka ini meliputi kerja sama yang baik kepala sekolah dengan guru, tenaga kependidikan dan orang tua murid serta adanya fasilitas sanitasi serta kebersihan, yaitu tempat mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer, juga toilet yang bersih. Sekolah memberlakukan area wajib masker dan menyediakan alat pengukur suhu badan tembak atau thermogun.

Faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka ini menemukan sejumlah kendala selama masa uji coba terbatas ini. Pertama, proses adaptasi dengan kebiasaan baru, dimana penerapan protokol kesehatan pandemi Covid-19 harus dilaksanakan dengan sangat ketat, sehingga aktifitas/kegiatan dibatasi. Kedua, belum tercapainya materi pelajaran dengan baik kepada peserta didik, mengingat jumlah tatap muka hanya sekali dalam sepekan selama 4 jam dengan 4 materi pelajaran.

IV. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kebijakan kepala sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka, maka dapat disimpulkan bahwa :

(7)

27

1. Kepala SMK Negeri 1 Donorojo Pacitan telah menetapkan kebijakan pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka melalui surat keputusan bersama dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Kebijakan kepala sekolah dilakukan melalui perencanaan yang disesuaikan dengan situasi, kondisi, fasilitas, tujuan dan strategi pembelajaran.

2. Faktor pendukung: (1) adanya koordinasi dan komunikas semua pihak, serta adanya fasilitas sanitasi serta kebersihan, yaitu tempat mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer, juga toilet yang bersih. (2) Sekolah memberlakukan area wajib masker dan menyediakan alat pengukur suhu badan tembak atau thermogun. Faktor penghambat: (1) proses adaptasi dengan kebiasaan baru, dimana penerapan protokol kesehatan pandemi Covid-19 harus dilaksanakan dengan sangat ketat, sehingga aktifitas/kegiatan dibatasi. (2) belum tercapainya materi pelajaran dengan baik kepada peserta didik, mengingat jumlah tatap muka hanya sekali dalam sepekan selama 4 jam dengan 4 materi pelajaran.

(8)

28

DAFTAR RUJUKAN

Arifa, Fieka Nurul.2020. “Tantangan Pelaksanaan Kebijakan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Covid-19”. Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis, 12(7).

Fauzi, Irfan & Imam Hermawan SK. (2020). “Teachers’ Elementary School in Online Learning of Covid-19 Pandemic Conditions”. Jurnal Iqra’: Kajian Ilmu Pendidikan. 5(1).

Indonesia, T. R. K. B. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 725.

Kemdikbud.go.id. (15 Maret 2020). Kemendikbud Gandeng Swasta Siapkan Sistem Belajar Daring. Diakses pada tanggal 03 April 2021, dari

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/kemendikbud-gandeng-swasta-siapkan-sistem-belajar-daring.

Nazir, M. (1988). MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pendidikan, M., & Indonesia, K. R. (2020). Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Robandi, D. (2020). An Analysis Of Education Policy In The Pandemic Covid-19. e-Tech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 8(1).

Rohman, Arif. (2019). “Elementary School Teacher Development Policy in Yogyakarta City”. Internatioal Journal of Learning, Teaching and Educational Research, 18(6). https://doi.org/10.26803/ijlter.18.6.14.

Stit-alkifayahriau.ac.id. (20 Januari 2021). Kendala Pembelajaran Jarak Jauh Dan Solusinya. Diakses pada tanggal 04 April 2021, dari https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/kendala-pembelajaran-jarak-jauh-dan-solusinya/

(9)

29

Usman, H. (2008). Peranan dan Fungsi Kepala Sekolah/Madrasah. Jurnal Tenaga Kependidikan, 3(1).

Referensi

Dokumen terkait

Sekolah dapat bekerja sama dengan instansi terkait di daerah, dinas pendidikan, puskesmas, dan kecamatan, untuk melakukan pemantauan dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan

Melalui Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, menetapkan

Berdasarkan hasil analisis hasil penelitian tentang Implementasi Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di SMAN 6 Kota Bandung pada Masa Pandemi Covid 19, dapat

Karena transformasi mendadak pada masa pandemi Covid-19 dari pendekatan pembelajaran tatap muka tradisional ke pembelajaran digital jarak jauh, beberapa penelitian saat ini

• membantu menginformasikan kepada warga satuan pendidikan yang terdaftar dalam kontak erat COVID-19 untuk segera melaporkan diri kepada satuan tugas penanganan COVID-19

Dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI mengenai Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pesantren Masa Pandemi Covid-19 dan Penanggulangan

Di Indonesia, Tiga kebijakan yang mengatur secara langsung tentang pembelajaran di masa pandemi Covid-19 adalah Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,

Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 memiliki banyak keterbatasan karena guru dan peserta didik tidak diperbolehkan melakukan kegitan pembelajaran langsung