• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN

TENTANG:

KEBIJAKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) PESANTREN MASA PANDEMI DAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KOTA CILEGON

MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2021 - 2022 7 - 9 DESEMBER 2021

SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI 2021

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

BAB II LAPORAN KEGIATAN 6

BAB III PENUTUP 15

LAMPIRAN FOTO – FOTO KEGIATAN 18

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Umum

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik pada Masa Persidangan II Tahun 2021-2022 ke Kota Cilegon, Provinsi Banten.

B. Dasar Kunjungan Kerja

1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, 21 dan 23 tentang tugas DPR-RI di bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.

2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana telah diubah dalam Undang undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang undang Nomor 17 tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Peraturan Tata Tertib DPR RI:

a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;

b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan; dan c. Pasal 59 Ayat (3) huruf (f) tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja Komisi

DPR RI pada Masa Reses.

4. Keputusan Rapat Internal Komisi VIII DPR RI C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

a. Melakukan komunikasi intensif antara DPR RI khususnya Komisi VIII DPR RI dengan Pemerintah Daerah di Kota Cilegon.

b. Melaksanakan fungsi Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-undang termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

c. Menggali dan menyerap aspirasi dari mitra kerja dan pemerintah daerah di Kota Cilegon.

2. Tujuan

a. Secara umum untuk mendapatkan masukan berupa data faktual tentang kebijakan pembelajaran tatap muka di Kota Cilegon.

b. Secara khusus untuk memperoleh informasi dan data akurat mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang diselenggarakan di pesantren serta hambatan dan kendala yang dihadapi.

(4)

D. Anggota Tim NOMOR

N A M A JABATAN FRAKSI DAPIL

URUT ANGG

1. 509 H. YANDRI SUSANTO, S.Pt

Ketua P A N BANTEN II 2.

186 PARYONO, S.H., M.H.

Anggota PDIP JATENG IV 3. 154 I KOMANG HERI

Anggota PDIP LAMPUNG

II

4. 218 INA AMMANIA Anggota PDIP JATIM VII

5. 225 M. HASBI ASYIDIKI JAYABAYA

Anggota PDIP BANTEN I 6. 275 Drs. H. HASAN BASRI AGUS, M.M. Anggota P G JAMBI 7. 304 Hj. ENDANG MARIA ASTUTI, S.Ag., SH., MH.

Anggota P G JATENG IV 8. 280 MOHAMMAD SALEH, S.E.

Anggota P G BENGKU

LU

9. 121 Drs. H. ZAINUL ARIFIN Anggota GRDA NTB I

10. 92 Dr. H. JEFRY ROMDONNY, SE., S.Sos., M.Si,

MM. Anggota GRDA JABAR IX

11. 354 Hj. LISDA HENDRAJONI, S.E., MMTr.

Anggota NASDE M

SUMBAR I 12. 28 MF. NURHUDA Y

Anggota PKB JATENG X 13. 434 Hj. NUR AZIZAH TAMHID, B.A., M.A. Anggota PKS JABAR VI

14. 440 KH. BUKHORI, L.C., M.A. Anggota PKS JATENG I

15. 510 H. MUHAMMAD RIZAL, S.H., M.Si.

Anggota PAN BANTEN II

16. - HERU PRIBADI SEKRETARIAT KOMISI VIII

17. - MARDIYANA SEKRETARIAT KOMISI VIII

18. - RIZZA BIMA PERMATA, S.Pt SEKRETARIAT KOMISI VIII

19. - Dr. AGUS SUSANTO, M.A. TENAGA AHLI KOMISI VIII

20. - ANTON SYAFRIUNI, S.IP. ,M.IP. TENAGA AHLI KOMISI VIII

21. - HASRI MENTARI MEDIA CETAK DAN SOSIAL DPR

22. - RIO HIMAWAN BAGIAN KENDARAAN

(5)

BAB II

LAPORAN KEGIATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR-RI ke Pondok Pesantren Kesatrian Santri Taruna Islam Al-Khairiyah, Citangkil, Cilegon, Banten di laksanakan pada masa siding II tahun sidang 2021-2022. Kunjungan ini di pimpin oleh Ketua Tim Rombongan sekaligus Ketua Komisi VIII DPR-RI, Bapak. H. Yandri Susanto, S.Pt. Rombongan di terima langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Yayasan Al-Khairiyah, Bapak. H. Ali Mujahidin, S.HI., MM dan segenap pengurus pondok pesantren serta Kampus Universitas Al-Khairiyah (UNIVAL).

Acara kunjungan kerja spesifik ini tentang Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pesantren dan Penanggulangan Bencana di Kota Cilegon. Turut mendampingi pada kunjungan kerja spesifik ini antara lain:

Direktur Diniyah dan Pondok Pesantren, Kemenag RI dan Deputi Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Serta unsur Forkompinda Cilegon, Walikota Cilegon, Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Banten, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cilegon, Sekretaris Badan Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Kepala BPBD Kota Cilegon.

Design pelaksanaan kegiatan pada kunjungan kerja spesifik ini di awali oleh sambutan tuan rumah oleh Bapak. H. Ali Mujahidin, S.HI., MM. Pada pemaparannya tentang Kilas Balik Sejarah berdirinya nama Al-Khairiyah, terdapat nama pendiri nya yang bernama Brigjen. K.H. Sam’un (Pahlawan Nasional) pada 1916 Berdirinya Al-Khairiyah merupakan respon dari Sistem Pendidikan Belanda yang tidak memihak kepada kaum pribumi khususnya di Banten.

Seperti diketahui, Perguruan Islam Al-Khairiyah telah memasuki usia 100 tahun (1 abad) dan telah memiliki 327 cabang dari lima Propvinsi di seluruh Indonesia. Al-Khairiyah merupakan organisasi yang bertujuan mengembangkan pendidikan, dakwah islamiyah dan kemasyarakatan. Mulai dari bentuk pesantren, lalu madrasah, sampai menjadi Perguruan Tinggi Islam, Al-Khairiyah terus berjuang untuk mengembangkan pendidikan Islam, melahirkan putra-putri Indonesia yang berakhlakul karimah dan berdaya saing. Melahirkan putra putri- Indonesia yang mempunyai karakter-mental yang kuat, cinta tanah air dan Islami.Dengan usia yang telah memasuki 1 abad, tentu banyak sekali manfaat serta capaian Al-Khairiyah dalam memberikan kontribusi nya kepada bangsa dan negara khususnya di Banten.

Mentransformasikan bentuk lembaga Pendidikan Islam tradisional

(6)

pesantren ke dalam bentuk madrasah kemudian Perguruan Tinggi Islam serta melahirkan para tokoh pendidikan Islam di seluruh wilayah Banten dan Nusantara. Bagi Brigjen KH.Syam’un Bin H. Alwiyah Pendidikan adalah aspek yang strategis untuk membentuk sikap dan pandangan keislaman masyarakat.

Sambutan ke dua adalah oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Banten, Bapak.Dr. H. Nanang Fatchurchman, S.PD. M.PD. Dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI mengenai Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pesantren Masa Pandemi Covid-19 dan Penanggulangan Bencana khususnya di Kota Cilegon Provinsi Banten di sampaikan hal-hal sebagai berikut.

Total Madrasah di Cilegon berjumlah 612 Lembaga, 44.659 siswa dan 4.703 guru, dengan rincian :

A. Lembaga Madrasah:

1. MAN/MA = 21

2. MTS/N = 42

3. MIN = 14

4. RA = 69

5. MDTA = 150

6. TKQ/TPQ = 318 B. Jumlah Siswa

1.MAN/MA = 3.634

2. MTS/N = 8.946

3. MIN = 2.817

4. RA = 3.360

5. MDTA = 14.985

6. TKQ/TPQ = 10.969 C. Jumlah Guru

1.MAN/MA = 501

2. MTS/N = 961

3. MIN = 209

4. RA = 470

5. MDTA = 1.364

6. TKQ/TPQ = 1.214

D. Jumlah Ponpes: 59 Lembaga, 6.729 Santri dan 711 Ustadz dan

(7)

Ustadzah.

Madrasah dan Pondok Pesantren seluruhnya telah melakukan Pertemuan Tatap Muka (PTM). Kementerian Agama benar-benar memberikan seleksi yang sangat ketat dalam penanganan untuk siswa, hal ini sangat jelas di atur tidak melalui tatap muka tetapi pembelajaran dengan zoom dan madrasah yang memenuhi persyaratan yang dapat melakukan tatap muka dengan aturan protokol Kesehatan yang sudah di tentukan. Baik guru maupun siswa wajib menjalankan vaksin.

Kantor Kemenag Kota Cilegon menginstruksikan untuk menindaklanjuti hasil rapat koordinasi analisis penyebab meningkatnya kasus terkonfirmasi covid 19 di Kota Cilegon. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cilegon menginstruksikan : Pendis dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan pembelajran jarak jauh/daring (surat nomer B 3796/Kk.28.06.1/HM.01/09/2020 tertanggal 9 September 2020) Pembatasan Sosial Berskala Besar dan jika ada santri/siswa yang terpapar covid di berikan bantuan bagi yang isolasi mandiri melalui DWP Kemenag dan langsung dari pribadi ASN tersebut.

Dalam rangka mempersiapkan kegiatan pencegahan pandemi covid- 19, Kankemenag Kota Cilegon bekerjasama dengan BPBD dan Dinkes membentuk tim satgas, mengeluarkan surat edaran dan petunjuk penanganan prokes yang di tujukan kepada seluruh satker dibawah kankemenag kota Cilegon serta madrasah dan Pondok Pesantren dengan tersedianya cuci tangan dan hanzanitizer disetiap ruangan serta pengukuran suhu badan, penerapan jaga jarak sampai penerapan masker. Bekerjasama dengan tim penanganan covid-19 dari pihak rumah sakit dengan melaksanakan vaksin bagi siswa dan guru.

Ada tim khusus yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Cilegon yakni Satgas Covid-19 yang terdiri dari gabungan TNI, Polri, Petugas Kesehatan, Pegawai Kankemenag yang mendapat tugas pegawai kecamatan yang mendapat tugas. Apabila disekolah atau Madrasah ada yang terpapar Covid-19 maka Satgas kemenag Bersama tim ke TKP dan memberikan laporan kepada Tim Satgas tingkat Kota Cilegon, selanjutnya di bawa ke Rumah Sakit dan dilaksanakan isolasi mandiri untuk sementara. Sekolah di sterilkan dengan di semprot desinvektan dan sekolah sementara tidak ada proses pembelajaran secara tatap muka.

Sambutan Ketiga adalah Walikota Cilegon.

Dalam sambutannya, Walikota Cilegon memaparkan bahwa arah pembangunan Kota Cilegon 5 tahun kedepan telah di sepakati Bersama dengan DPRD dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2021 tentang RPJMD Kota Cilegon tahun 2021-2026 dengan visi “MEWUJUDKAN CILEGON BARU, MODERN DAN BERMARTABAT”.

Dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial, Pemerintah Kota Cilegon pada tahun 2021 dan 2022, yaitu :

(8)

1. Peningkatan honor guru ngaji lingkungan sebesar Rp. 375.000 perbulan (sebelumnya Rp. 250.000 per bulan) kepada 1.426 ngaji lingkungan,

2. Peningkatan honor guru ngaji Masjid sebesar Rp. 525.000 perbulan (sebelumnya Rp.350.000 perbulan) kepada 86 guru ngaji Masjid.

3. Peningkatan honor guru Madrasah (RA/MI/MTS/MAMDTA) sebesar Rp. 675.000 perbulan (sebelumnya Rp.450.000 perbulan) kepada 2.661 guru Madrasah. Termasuk peningkatan honor guru TKQ/TKA/TPQ/TPA sebesar Rp. 375.000 per bulan (sebelumnya Rp.

Rp.250.000 perbulan) kepada 1.017 orang guru.

Sehingga di total sebesar Rp. 33.081.300.000,- yang teranggarkan dalam RAPBD Kota Cilegon tahun 2022, yang sebelumnya Rp. 22 Milyar tahun 2021 (meningkat Rp. 10 Milyar).

Hal ini, merupakan bukti concern Pemerintah kota Cilegon untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para guru Madrasah, guru ngaji dan guru pondok pesantren di Kota Cilegon.

Kemudian Pemerintah Kota Cilegon akan segera mendirikan 4 (empat) SMP Negeri di 4 (empat) Kecamatan terpisah, yang (bahkan) sebelumnya 1 (satu) Kecamatan tidak ada SMP Negeri yaitu di Kecamatan Purwakarta.

Selain itu, Pemerintah Kota Cilegon juga memberikan bantuan operasional kepada masjid-masjid sebesar Rp. 20.000.000,- kepada 393 masjid se-Kota Cilegon dalam bentuk Hibah pada tahun anggaran 2022.

Untuk program Beasiswa, di gulirkan program beasiswa full sarjana (8 semester). Tahun 2021 Pemerintah Kota Cilegon menyalurkan Beasiswa kepada 520 Mahasiswa, dan tahun depan sebanyak 1.480 mahasiswa, dengan target 1.000 Mahasiswa pertahun.

Semua program yang akan dan telah di laksanakan oleh Pemerintah Kota Cilegon dalam rangka meningkatkan derajat Pendidikan serta menciptakan generasi muda yang produktif dan berkualitas, sehingga kedepan terwujud generasi emas dari Kota Cilegon yang mampu berkarya, membangun dan mengharumkan nama Kota Cilegon.

Terkait penanganan covid-19 bahwa saat ini Kota Cilegon berada pada PPKM Level 3 lantaran target Vaksin lansia baru tercapai sekira 25% dan target 40%. Pemerintah Kota Cilegon sedang upayakan 15% bisa diselesaikan, sehingga level PPKM bisa turun Kembali ke level 2.

Saat ini capaian vaksinasi di Kota Cilegon sudah mencapai 72,64%.

Untuk siswa/siswi yang berada pada pondok pesantren di Kota Cilegon yang tercover vaksin sebanyak 50,5% pada 14 pondok pesantren. Dalam dua bulan terakhir tidak ada penambahan kasus meninggal, dan sekarang sudah tidak ada yang dirawat karena covid-19.

Pernyataan yang di lansir oleh BMKG bahwa Kota Cilegon berpotensi

(9)

dengan skenario terburuk yaitu mengalami potensi tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter. Terhadap info tersebut, kekhawatiran terhadap potensi terjadinya bencana di Kota Cilegon adalah Bencana Alam, Bencana Industri dan Bencana Alam yang berakibat Bencana Industri. Hal ini karena melihat posisi dan kondisi Kota Cilegon yang Sebagian wilayahnya merupakan Kawasan industri berat/logam/kimia yang tersebar disepanjang garis pantai wilayah Kota Cilegon.

Melihat kondisi ini, Pemerintah Kota Cilegon harus bergerak cepat untuk mensiagakan seluruh sumberdaya, dan menginstruksikan seluruh perangkat daerah, koordinasi intens dengan Forkompinda untuk penguatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, menggelar apel siaga bencana, menetapkan titik-titik evakuasi, terutama bagi industri-industri strtegis untuk mengambil Langkah-langkah kesiapsiagaan, karena keselamatan masyarakat adalah yang paling utama sehingga kewajiban kita bersama agar masyarkat Kota Cilegon terlindungi dari Bencana.

Sambutan terakhir adalah Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik sekaligus sebaga Ketua Komisi VIII DPR RI, Bapak. H. Yandri Susanto, S.Pt.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto memimpin Tim Kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI ke Kota Cilegon, Provinsi Banten.

Mengunjungi Pondok Pesantren Kesatrian Santri Taruna Islam Al - Khairiyah Dalam kunjungan ini Ketua Komisi VIII DPR RI mengatakan, Al - Khairiyah merupakan salah satu ormas Islam tertua di Indonesia sejak sebelum Indonesia merdeka.

Komisi VIII hari ini berkunjung ke Al-khairiyah salah satu ormas Islam yang lahir sebelum Indonesia merdeka banyak sekali yang kita dapatkan kali ini, salah satunya sarana prasarana madrasah dari tingkat bawah (madrasah) sampai Aliyyah masih banyak yang memprihatinkan. Komisi VIII berharap, pemerintah memberikan perhatian juga untuk Ponpes (swasta) agar sarana dan prasana madrasan/ponpes menjadi lebih baik dan maksimal pemanfaatannya. Komisi VIII DPR RI melihat pentingnya bagi pemerintah untuk memitigasi melakukan konsolidasi kekuatan yang ada, bagaimana nanti jika tsunami itu benar-benar ada sudahkah terencana dengan baik. Komisi VIII DPR RI berharap tidak ada korban jiwa dan penanganannya menjadi serius termasuk industri-industri yang berpotensi mengancam banyak nyawa.

Bagaimana kesiapannya itu hanya pemerintah yang bisa menjangkau dan memastikan kesiapan untuk menaggulangi kesiapan bencana atau waktu bencana dan pasca bencana itu benar-benar komprehensif.

Oleh karena itu perlu keadilan pemerintah untuk membantu sarana prasarana madrasah kalau yang negri itu yang masih layak malah diberikan perhatian lebih tetapi kalau madrasah yang sama sekali tidak layak belum kunjung diberikan bantuan juga maka kita minta kepada pemerintah khususnya kementerian agama dan kementerian keuangan untuk turut meningkatkan anggaran madrasah dan pondok pesantren.

(10)

Masalah akreditasi dan status MDTA bisa disetarakan dengan pendidikan formal, dia bukan informal termasuk kalau seperti itu maka anggarannya akan ada, karena memang betul pendidikan dasar itu menjadi penting untuk generasi penerus.

Komisi VIII DPR RI juga menyoroti masalah bencana yang informasinya sudah berkembang di masyarakat. Kemudian masalah bencana yang tadi disampaikan bahwa akan ada tsunami dan bencana lainnya itu pentingnya mitigasi yang tepat dan cara berkomunikasi yang tepat sehingga masyarakat tidak menjadi korban informasi yang berseleweran. Karena kalau ada isu tsunami 8 meter apalagi di cilegon banyak industri strategis bukan tsunami itu yang ditakuti, justru dampak tsunami itu kalau pabrik atau industri kimia itu meledak itu yang berbahaya dari pada sumber pemicunya. Penting bagi pemerintah untuk memitigasi melakukan konsolidasi kekuatan yang ada bagaimana nanti jika tsunami itu benar-benar ada sudahkah terencana dengan baik, alangkah baiknya bila tidak ada korban jiwa dan penanganannya menjadi serius termasuk industri-industri yang berpotensi mengancam banyak nyawa itu. Bagaimana kesiapannya itu hanya pemerintah yang bisa menjangkau dan memastikan kesiapan untuk menaggulangi kesiapan bencana atau waktu bencana dan pasca bencana itu benar-benar komprehensif.

Penting bagi pemerintah untuk memitigasi melakukan konsolidasi kekuatan yang ada bagaimana nanti jika tsunami itu benar-benar ada sudahkah terencana dengan baik. Komisi VIII DPR RI berharap tidak ada korban jiwa dan penanganannya menjadi serius termasuk industri-industri yang berpotensi mengancam banyak nyawa.

B. Penyerahan Bantuan

Penyerahan Bantuan di berikan secara langsung kepada Ketua Umum PB Al-Khairiyah dari Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI dan Deputi Sistem dan Strategi BNPB. Bantuan berupa Masker dan Hansanitizer.

C. Teknis Pelaksanaan PTM Pesantren

Pembelajaran tatap muka pada pesantren mengacu pada ketentuan SKB Empat Menteri yaitu pada diktum ke Tigabelas (XIII) yang membahas tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan dengan rincian sebagai berikut:

A. Ketentuan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 bagi pesantren dan pendidikan keagamaan meliputi:

1. pendidikan keagamaan tidak berasrama; dan 2. pesantren dan pendidikan keagamaan berasrama.

B. Ketentuan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 bagi pesantren dan pendidikan keagamaan berasrama diatur sebagai berikut:

1. Pesantren dan pendidikan keagamaan dapat

(11)

menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas di pesantren dan pendidikan keagamaan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Membentuk gugus tugas percepatan penanganan COVID-19;

b. memiliki fasilitas yang memenuhi protokol kesehatan;

c. dalam kondisi aman dari COVID-19 yang dibuktikan dengan surat keterangan aman COVID-19 dari gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 atau pemerintah daerah setempat;

d. pimpinan, pengelola, pendidik, dan peserta didik dalam kondisi sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat yang diterbitkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan setempat.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

a. Pesantren dan pendidikan keagamaan yang sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas di pesantren dan pendidikan keagamaan.

1). Pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan berkoordinasi dengan gugus tugas percepatan penanganan

COVID-19 daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan atau dinas kesehatan setempat untuk:

a) memeriksa kondisi kesehatan peserta didik aman dari COVID- 19, bila ada yang tidak sehat agar segera mengambil langkah pengamanan sesuai petunjukfasilitas pelayanan kesehatan atau dinas kesehatan setempat;

b) memeriksa kondisi asrama, bila ada yang tidak memenuhi protokol kesehatan, agar segera dibenahiatau diambil langkah pengamanan sesuai petunjuk gugus tugas percepatan penangananCOVID-19 daerah dan fasilitas pelayanankesehatan atau dinas kesehatan setempat; dan c) menaati protokol kesehatan dengan sebaik- baiknya

b. Pesantren dan pendidikan keagamaan yang akan segera menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas di pesantren dan pendidikan keagamaan, melakukan:

1) Pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan berkoordinasi dengan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 daerah atau dinas kesehatan setempat untuk:

a) memastikan bahwa asrama dan lingkungannya aman dari COVID-19 dan memenuhi standar protokol kesehatan; dan

b) apabila ketentuan sebagaimana dimaksud

(12)

dalam huruf a) tidak terpenuhi, maka pesantren dan pendidikan keagamaan yang bersangkutan tidakdapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas.

2) Pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan menginstruksikan kepada peserta didik untuk:

a) taat kepada protokol kesehatan sejak berangkat dari rumah, seperti memakai masker, jaga jarak selama di kendaraan, CTPS dengan air mengalir setiba setiba di asrama, tidak berkerumun dan menunggu di tempat yang telah ditentukan, dan/ atau tidak masuk asrama sebelum diperiksa kesehatan dan diperintahkan masuk; dan

b) membawa perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan dari rumah agar tidak dipergunakan secara bersama-sama.

3) Pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan untukmemeriksa peserta didik. Bila terdapat peserta didik yang terkonfirmasi COVID-19, agar segera berkoordinasi dengan satuan tugas penananganan COVID-19 setempat.

D. Potensi Bencana di Cilegon

Potensi Bencana yang sering terjadi di Kota Cilegon adalah masalah banjir yang terjadi setiap tahun, selain itu adalah masalah ancaman Bencana Industri yaitu pencemaran ataupun kebocoran gas kimia beracun mengingat daerah ini sentra industry kimia. Ancaman lainnya adalah terkait potensi Tsunami.

Informasi ancaman bahaya bencana alam tsunami setinggi 8 meter di Cilegon, Banten pada saat libur Natal dan Tahun Baru 2021 viral di internet.

Benarkah akan terjadi tsunami 8 meter di Cilegon? Munculnya informasi ancaman tsunami 8 meter di Cilegon pada akhir tahun 2021 datang saat rapat kerja antara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan Komisi V DPR, Rabu 1 Desember 2021.

Merujuk Wikipedia, Tsunami adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini membentuk

(13)

gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam.

Wilayah Banten bagian selatan, tepatnya di sekitar Selat Sunda pernah terjadi tsunami pada akhir tahun 2018. Informasi potensi tsunami di Selat Sunda setinggi 8 meter ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Peta bahaya wilayah, pantainya banyak yang potensial tsunami, termasuk di Cilegon.

Isu Potensi Tsunami 8 Meter Saat Nataru di Cilegon

Pernyataan informasi potensi tsunami 8 meter di Cilegon itu sebagai upaya mitigasi dari BMKG terhadap potensi tsunami di Indonesia, tidak ada satu orangpun yang tahu kapan tsunami itu datang. Sejumlah daerah pantai di Indonesia memang rawan tsunami. Seperti di antaranya, pantai barat Sumatera yakni dari Aceh sampai Lampung. Terus Selat Sunda, terus panti Selatan, pantai Selatan Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, sampai pantai Selatan Papua itu kan Samudera Hindia itu rawan tsunami.

Selain itu, Samudra Pasifik, Selat Makassar juga disebut rawan tsunami.

Menurutnya, sejumlah daerah itu sudah diketahui publik merupakan rawan terjadi potensi tsunami. "Jadi seperti itu hal yang sudah banyak diketahui saya rasa, sudah terlalu sering kita sampaikan juga.

Terkait skenario terburuk potensi tsunami di Cilegon, Dwikorita menjelaskan bahwa hal itu dapat diartikan bisa terjadi atau pun tidak. Ia mengungkapkan bahwa mitigasi adalah sifatnya menjaga.

Jadi, potensi tsunami bisa saja terjadi di Cilegon maupun daerah lain yang berada di sekitar Samudera Hindia. Namun, bukan berarti tsunami akan terjadi.

Karena, seperti gempa bumi, tsunami juga tidak bisa diketahui kapan akan terjadi.

(14)

BAB III REKOMENDASI

Berdasarkan hasil kunjungan kerja spesifik ke Yayasan Al-Khairiyah Cilegon, Provinsi Banten, Tim Kunsfik Komisi VIII DPR RI merekomendasikan sebagai berikut :

1. Komisi VIII DPR RI meminta agar Menteri BUMN untuk dapat berkunjung ke Pesantren Kesatrian Santri Taruna Islam Al-Khairiyah, Citangkil, Cilegon, Banten terkait memberikan kesempatan kepada masyarakat Cilegon pada umumnya dan Alumni Yayasan Al-Khairiyah untuk dapat berperan aktif dalam mengisi posisi berbagai BUMN yang ada di Cilegon.

2. Komisi VIII DPR RI meminta kepada Menteri Agama RI agar alih status Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren guna memperkuat Kebijakan Lembaga Pesantren yang ada di Indonesia.

3. Terkait Penanggulangan Bencana yang ada di Kota Cilegon, Komisi VIII DPR RI meminta kepada Pemangku Kepentingan yang ada untuk bersinergi saling berkoordinasi untuk meminimalisir dampak bencana yang di timbulkan.

BAB IV PENUTUP

Demikian Laporan pelaksanaan kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI ke Kota Cilegon mengenai pengawasan terkait kebijakan pembelajaran tatap muka pada pesantren di Kota Cilegon Provinsi Banten.

Ketua Tim Kunjungan Kerja Ketua Komisi VIII DPR RI

H. Yandri Susanto, S.Pt.

(15)

Penyerahan Cinderamata Oleh Ketua Komisi VIII DPR RI ke Walikota Cilegon

Penyerahan bantuan dari BNPB ke Yayasan Al-Khairiyah

(16)

Penyerahan bantuan dari Kemenag RI ke Yayasan Al-Khairiyah

Penyerahan Bantuan Komisi VIII DPR RI ke Yayasan Al-Khairiyah

Referensi

Dokumen terkait

BAB II PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA Pelaksanaan kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021 – 2022 dilaksanakan

goods and honours to each according to his place in the community, adalah keadilan yang secara proposional ditetapkan dalam lapangan hukum publik secara umum,

Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat mencerminkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi baik, sehingga dapat menarik minat

Jumlah neuron masukan LVQ pada penelitian ini memiliki 2400 yang didapat dari 16 segmen x 3 kelas x 5 perulangan x 10 naracoba dengan panjang data satu set data latih

Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) Panitia Kerja Komisi VIII DPR RI mengenai Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Islam Negeri di Masa Pandemi Covid-19

Berdasarkan hasil Kunjungan Kerja Spesifik Panitia Kerja Komisi VIII DPR RI mengenai RUU tentang Penanggulangan Bencana di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, maka dapat

Ace Hasan Sadzily menyampaikan terima kasih atas sambutan dan penerimaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara beserta jajarannya dan berharap Komisi VIII DPR RI dapat

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI mengenai Sosialisasi Perpres Nomor 82 Tahun 2021 Tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren Dan