• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR - RI KE PESANTREN RIYADLUL JANNAH, MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR - RI KE PESANTREN RIYADLUL JANNAH, MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR MASA SIDANG I TAHUN SIDANG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR - RI KE PESANTREN RIYADLUL JANNAH, MOJOKERTO

PROVINSI JAWA TIMUR

MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2021 – 2022

DALAM RANGKA :

SOSIALISASI PERPRES NOMOR 82 TAHUN 2021

TENTANG PENDANAAN PENYELENGGARAAN PESANTREN DAN IMPLEMENTASI UU NOMOR 18 TAHUN 2019

TENTANG PESANTREN

30 SEPTEMBER – 2 OKTOBER 2021 SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI

Set_komisi8@dpr.go.id

(2)

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

JADWAL DAN TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK 3 BAB I PENDAHULUAN

BAB II LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK 5 7

BAB III TEMUAN DAN REKOMENDASI BAB IV PENUTUP

16 17

(3)

3 DAFTAR NAMA

TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR RI KE PESANTREN RIYADLUL JANNAH KABUPATEN MOJOKERTO, PROVINSI JAWA TIMUR

MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2021-2022

DALAM RANGKA SOSIALISASI PERPRES NO. 82 TAHUN 2021 TENTANG PENDANAAN PENYELENGGARAAN PESANTREN DAN IMPLEMENTASI UNDANG – UNDANG NO. 18 TAHUN

2019 TENTANG PESANTREN

TANGGAL 30 SEPTEMBER 2021 NOMOR

N A M A JABATAN FRAKSI DAPIL

URUT ANGG

1. 509 H. YANDRI SUSANTO, S.Pt

Ketua Komisi/

Ketua Tim

PAN BANTEN II

2. 211 UMAR BASHOR Anggota PDIP JATIM IV

3. 218 INA AMMANIA Anggota PDIP JATIM VII

4. 304 Hj. ENDANG MARIA ASTUTI, S.Ag., S.H.,

M.H. Anggota GOLKAR JATENG IV

5. 98 ABDUL WACHID Anggota GERINDRA JATENG II

6. 92 Dr.H.JEFRY ROMDONNY,S.E.,S.Sos.,

M.Si.,MM. Anggota GERINDRA JABAR IX

7. 351 Dra. DELMERIA Anggota NASDEM SUMUT II

8. 34 Dra. Hj. ANISAH SYAKUR, M.Ag. Anggota PKB JATIM II

9. 559 H. HASANI BIN ZUBER, S.IP Anggota PD JATIM XI

10. 440 K.H. BUCHORI YUSUF, Lc., M.A. Anggota PKS JATENG I

11. - YUSUP KAMALUDIN SEKRETARIAT KOMISI VIII

12. - BAMBANG KRISWANTO SEKRETARIAT KOMISI VIII

13. - ANTON SYAFRIUNI, S.IP. ,M.IP. TENAGA AHLI KOMISI VIII 14. - RADEN BAGUS SOEKORONO, M.Pd. TENAGA AHLI KOMISI VIII

15. - TIARA ANNISA PEMBERITAAN

JAKARTA, SEPTEMBER 2021

(4)

4

BAB. I PENDAHULUAN

A. UMUM

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan DPR-RI, sesuai ketentuan peraturan Tata Tertib DPR-RI Nomor 1 Tahun 2020, maka Komisi VIII DPR-RI pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2021- 2022 membentuk Tim Kunjungan Kerja Spesifik tanggal 30 September 2021 ke Pesantren Riyadlul Jannah, Kab. Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

Adapun tema kunjungan kerja spesifik adalah “SOSIALISASI PERPRES NOMOR 82 TAHUN 2021 TENTANG PENDANAAN PENYELENGGARAAN PESANTREN DAN IMPLEMENTASI UU NOMOR 18 TAHUN 2019 TENTANG PESANTREN”.

B. DASAR KUNJUNGAN KERJA

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, 21 dan 23 tentang tugas DPR-RI di bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.

2. Undang - undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana telah diubah dalam Undang - undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang perubahan atas Undang undang Nomor 17 tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Keputusan DPR-RI Nomor 01 tahun 2020 tentang Tata Tertib:

a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR-RI;

(5)

5

b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan;

c. Pasal 59 Ayat (3) huruf (f) tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi DPR-RI.

4. Keputusan rapat Internal Komisi VIII DPR-RI

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Dalam menjalankan tugasnya, Komisi VIII DPR-RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Pesantren Riyadlul Jannah, Kab.

Mojokerto, Provinsi Jawa Timur dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. MAKSUD :

 Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI dimaksudkan untuk menjalin komunikasi intensif antara DPR-RI, khususnya Komisi VIII DPR-RI dengan Pemerintah Provinsi dan Daerah maupun Pesantren-Pesantren yang ada di Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

Selain itu kunjungan Kerja Komisi VIII DPR-RI melaksanakan fungsi pengawasan atas pelaksanaan undang-undang, termasuk Perpres No.82/2021 Tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren dan Implementasi UU No.18/2019 Tentang Pesantren. Serta menggali dan menyerap aspirasi daerah dari unsur Pemerintah Daerah maupun masyarakat.

2. TUJUAN :

 Mendapatkan masukan berupa data faktual dan orisinil tentang pelaksanaan program pembangunan secara umum dan khususnya di Pesantren Riyadlul Jannah, Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

(6)

6

D. OBJEK DAN KEGIATAN KUNJUNGAN

Tim Kunjungan Kerja melakukan Pertemuan dengan Pimpinan Pesantren Riyadlul Jannah, Kakandepag dan Forkompinda Kab.

Mojokerto serta Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.

BAB. II.

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR - RI KE PESANTREN RIYADLUL JANNAH, MOJOKERTO

PROVINSI JAWA TIMUR

SELAYANG PANDANG PESANTREN RIYADLUL JANNAH

PESANTREN RIYADLUL JANNAH adalah salah satu pondok pesantren yang terkenal di daerah Mojokerto, Jawa Timur. Lokasinya berada di tepi Jalan Raya Mojosari–Pacet Km 19 Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Pesantren yang berdiri di atas tanah seluas sekitar 9.000 meter persegi ini memiliki halaman, masjid, asrama santri, perkebunan sampai kolam-kolam air yang indah.

Pesantren ini didirikan oleh KH Mahfudz Syaubari serta tokoh-tokoh masyarakat Desa Pacet yang mendukung adanya lembaga pesantren sebagai wadah pendidikan agama Islam bagi masyarakat sekitar. KH Mahfudz Syaubari sendiri berasal dari Demak, Jawa Tengah. Ia adalah alumni Pesantren Al-Falah Ploso. Ia juga pernah berguru langsung kepada Sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliki dan melanjutkan pendidikannya di Al-Azhar, Mesir.

Sosok KH Mahfudz Syaubari diakui oleh banyak masyarakat sekitar (sampai masyarakat Nasional yang mengenalnya) berhasil dalam membawa Pesantren Riyadlul Jannah menjadi pesantren yang memiliki kemandirian secara ekonomi. Pondok Pesantren Riyadlul Jannah pun kini

(7)

7

bisa berdiri dan maju tanpa meminta bantuan dari pihak mana pun. Hal ini bisa terwujud karena dalam mengelola Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, KH Mahfudz Syaubari memiliki jaringan badan usaha. Hasil dari usaha ini yang digunakan bagi kemajuan Pondok Pesantren Riyadlul Jannah. Bisa dikatakan, seluruh kebutuhan Pesantren baik sarana, fasilitas maupun gaji pengurus pesantren mampu diatur oleh pembendaharaan pesantren sendiri.

Kisah suksesnya ini sudah tertuang dalam buku Top 10 Ekosantri Pionir Kemandirian Pesantren yang diterbitkan oleh Puslitbang Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama pada tahun 2017. Kisahnya ditulis oleh Faiqoh dengan judul Menjadi Mandiri Lewat Sentuhan Bisnis Sang Kiai. Dalam buku ini, Faiqoh menuliskan beberapa unit usaha yang dimiliki KH Mahfudz Syaubari. Di antaranya ada bisnis kuliner, travel, hingga properti. Faiqoh juga menjelaskan, bahwa semangat KH Mahfudz Syaubari dalam membuka unit-unit usaha baru bagi kemajuan Pesantren Riyadlul Jannah begitu tinggi. Dibuktikan dengan kegigihannya mengembangkan bisnis dengan mengundang para investor untuk memperluas cabangnya. Tercatat sudah enam restoran besar yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Itu pun masih terus merambah ke beberapa daerah lainnya.

Untuk mengurusi seluruh unit-unit ini dengan terstruktur, Pesantren Riyadlul Jannah memiliki suatu badan perusahaan resmi yang diberi nama PT Rjan Dinamis Selaras (RDS); perusahaan yang didirikan, dibangun dan dikembangkan langsung oleh para santri. Kata 'Rjan' dalam nama PT Rjan Dinamis Selaras (RDS) di atas adalah singkatan dari Riyadlul Jannah. PT RDS inilah yang menanungi seluruh aset usaha KH Mahfudz Syaubari. Berbagai jenis usaha sudah dibangun oleh PT RDS. Beberapa

(8)

8

di antaranya yakni kuliner, properti, wedding, traveling, konveksi, rental, organik, air mineral, peternakan, marinasi, dan retail.

Dari sekian bentuk usaha yang dimiliki PT RDS, bisnis kuliner terlihat paling berkembang. Unit usaha dalam bidang kuliner ini juga memiliki sub- bisnis. Artinya, satu unit usaha memiliki nama jenis yang berbeda.

Misalnya dalam bidang kuliner, PT RDS memiliki enam unit restoran dan beberapa warung makan. Adapun dua cabang yang cukup besar.

Keduanya dinamai M’riah dan M2M. Jika Dapur M’riah menyasar keluarga yang masih menyukai menu tradisional, M2M fokus kepada menu yang disukai anak muda. Hal yang unik, pengelola manajemen hingga pegawai Dapur M’riah khususnya di Jawa merupakan santri santri Pondok Pesantren Riyadlul Jannah. Bahan baku produksi pun diambil dari produk pesantren. Termasuk ikan, sayuran dan bumbu-bumbu. Dari pesantren Riyadlul Jannah ini, mengingatkan kita bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Sifat dasar pesantren berupa kemandirian menjadi modal dasar bagi pesantren untuk berkembang menjadi tak sekadar lembaga pendidikan.

Namun juga mampu menjadi suatu lembaga ekonomi yang mampu menopang kebutuhan Pesantren. Sehingga Pesantren tersebut, dapat berjalan dengan tenang tidak hanya bagi penghuni Pesantren, tetapi juga masyarakat luas pada umumnya.

Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR-RI melakukan pertemuan bersama Pimpinan Pesantren Riyadlul Jannah, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI, Ketua BWI, Pimpinan Baznas, Ketua YP3I (Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia), Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Kakandepag Mojokerto, Pimpinan Pesantren se- Jawa Timur. Acara kunker spesifik di mulai pada waktu pukul 10.00 wib bertempat di Aula Serba Guna Pesantren Riyadlul Jannah.

(9)

9

Gedung Aula Serba Guna Pesantren Riyadlul Jannah.

Pada awal sambutan nya, Pimpina Pesantren Riyadlul Jannah, Abuya KH. Mahfudz Syaubari, memberikan Apresiasi yang sangat mendalam atas kunker spesifik Komisi VIII DPR-RI yang di Pimpin langsung oleh Ketua Komisi VIII DPR-RI, Bapak. H. Yandri Susanto, S.Pt.

Dalam sambutannya, Abuya KH. Mahfudz Saubari menjelaskan bahwa Pesantren Riyadlul Jannah adalah Pesantren yang mandiri baik dari sifat penyelenggaraan Pendidikan maupun pengembangan unit usahanya hingga saat ini. Selain dari pada itu, dalam merespons kunker spesifik Komisi VIII DPR-RI terkait Perpres 82/2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren dan Implementasi UU Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren, Abuya KH. Mahfudz Saubari memiliki pendapat agar dapat di lakukan penyesuaian terutama pasal pendanaan pesantren.

Karena hal ini akan menggerus independensi pesantren sebagai Lembaga kependidikan keIslaman yang sudah ada sebelum Kemerdekaan Indonesia.

(10)

10

Abuya KH. Mahfudz Saubari, Pendiri Pesantren Riyadlul Jannah, Pacet, Mojokerto sedang memberikan sambuta kedatangan Kunsfik Komisi VIII DPR RI.

Setelah Sambutan Selamat datang dan Narasi dari Abuya KH. Mahfudz Saubari, Acara di lanjutkan dengan Kata Pengantar oleh Ketua Tim Kunsfik sekaligus sebagai Ketua Komisi Komisi VIII DPR RI, Bapak H.

Yandri Susanto, S.Pt.

Dalam pengantar sambutannya di jelaskan mengenai maksud dan tujuan kunfsik Komisi VIII DPR RI ke Pesantren Riyadlul Jannah. Selain di amanatkan oleh konstitusi dan tatib DPR RI Kunsfik Komisi VIII DPR RI ingin menyaksikan dan mendengar secara lansung kehidupan dan denyut nadi pesantren Riyadlul Jannah yang banyak sekali memilik unit usaha sebagai penopang aktifitas pesantren. Pesantren Riyadlul Jannah adalah salah satu contoh dan prototipe pesantren yang mandiri dan dapat di jadikan rujukan pesantren lainnya dalam mengelola dan mendidik santri nya.

Adapun misi lain yang hendak di bawa pada kunsfik Komisi VIII DPR – RI ini adalah ingin mendengarkan secara langsung aspirasi yang berkembang tentang Perpres No. 82/2021 tentang Pendanaan

(11)

11

Penyelenggaraan Pesantren dan Implementasi UU Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren. Meskipun UU Pesantren ini sudah berjalan dua (2) tahun sejak di syahkan pada tahun 2019, UU ini pada kenyataanya menimbulkan kegamangan di kalangan pesantren terutama terkait pendanaan pesantren yang berdampak pada masalah independensi pesantren.

UU yang di product oleh DPR-RI adalah kesepakatan antara Pemerintah dan DPR-RI dalam sidang Paripurna. Meskipun telah di legalkan dalam bentuk UU, tidak menutup kemungkinan dan ada jalan untuk memperbaiki atau merevisi UU tersebut. Oleh karenanya dalam rangka MENYERAP ASPIRASI kalangan Pesantren, Kunsfik Komisi VIII DPR-RI datang sebagai bentuk hadirnya DPR-RI di tengah-tengah masyarakat.

Ketua Tim Kunsfik sekaligus Ketua Komisi VIII DPR-RI memberikan Kata Pengantar pada acara pertemuan dg Pimpinan Pesantren Riyadlul Jannah.

Untuk memperdalam dan menambah wawasan tentang Perpres No.

82/2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren dan Implementasi UU Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren di bukalah ruang dialog dan tanya jawab.

Beberapa point penting yang menjadi kegelisan para Kyai dan Pengasuh Pesantren adalah UU No.18/2019 tentang Pesantren adalah belum dapat

(12)

12

menampung seluruh aspirasi yang hidup dan berkembang di pesantren dan masyarakat, Terutama yang menyangkut pendanaan dan independensi pesantren. Ada kekhawatiran dari kalangan pesantren jika ada bantuan-bantuan yang datang dari pemerintah akan berdampak secara langsung ataupun ntidak langsung terhadap kehidupan dan keberlanjutan pesantren, oleh karena itu Sosialisai dalam rangka usul revisi UU No. 18/2019 tentang Pesantren perlu di tindaklanjuti sebagai sebuah rekomendasi dari pertemuan ini.

Salah satu Pengasuh Pesantren sedang berdialog dg Tim Kunsfik Komisi VIII DPR - RI

Point penting lainnya adalah memberi peluang non-muslim untuk ikut nimbrung dalam istilah pesantrennya sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 6 ayat (1) : Pesantren didirikan oleh perseorangan, yayasan, organisasi masyarakat islam, dan atau masyarakat. Dan pada Pasal 29 huruf d : Majelis Msyayikh bertugas : d. merumuskan kompetensi dan profesionalitas Pendidik dan tenaga kependidikan. Sementara yang

(13)

13

membentuk Majelis Masyayikh adalah pemerintah sebagaimana Pasal 28 ayat (2) : Ketentuan mengenai tata cara pembentukan majelis Masyayikh diatur dengan Peraturan Menteri.

Kehadiran wakil pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI yang di wakilkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam (Pendis), menggaris bawahi bahwa lahirnya UU Pesantren karena tiga (3) hal yakni:

rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi kepada pesantren berdasarkan kekhasannya. Sementara itu, pengaturan mengenai pesantren belum mengakomodir perkembangan, aspirasi dan kebutuhan hukum masyarakat, serta belum menempatkan pengaturan hukumnya dalam kerangka peraturan perundang-undangan yang terintegrasi dan komprehensif. UU Pesantren adalah wujud kehadiran negara dalam rangka memastikan kesetaraan regulasi, program, dan anggaran untuk menjamin peran serta pesantren di dalam pembangunan Nasional.

Sementara itu, Anggota tim Kunsfik Komisi VIII DPR-RI merespons adanya keinginan para pengasuh pesantren yang ingin merevisi UU Pesantren agar dapat mengikutinya sesuai dengan UU, prosedur dan mekanisme yang berlaku.

(14)

14

Tim Kunsfik Komisi VIII DPR-RI

(15)

15

BAB. III

TEMUAN DAN REKOMENDASI A. Temuan

Berdasarkan hasil kunjungan tim kunsfik Komisi VIII DPR-RI ke Pesantren Riyadlul Jannah, Pacet, Mojokerto, Provinsi Jawa Timur mengenai Perpres No.82/2021 tenteng Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren dan implementasi UU. No. 18/2019 tentang Pesantren di temukan dan di rekomendasikan sebagai berikut :

a. Masih di temukan nya celah dalam independensi atau kemandirian pesantren baik itu dalam pendanaan maupun kurikulum.

b. Pendirian pesantren memungkinkannya adanya ruang bagi non- muslim,

c. Tata cara pembentukan majelis Masyayikh diatur dengan Peraturan Menteri perlu di tinjau Kembali.

B. Rekomendasi

a. Mendukung usulan revisi terhadap UU. No.18/2019 tentang Pesantren yang dapat mengakomodir seluruh kepentingan yang ada.

b. Dalam rangka penyempurnaan dan revisi UU. No. 18/2019 tentang Pesantren, Komisi VIII DPR-RI Bersama Dirjen Pendis Kemenag RI akan melakukan sosialisasi untuk mendapatkan masukan dari berbagai unsur masyarakat.

(16)

16

BAB IV PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI mengenai Sosialisasi Perpres Nomor 82 Tahun 2021 Tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren Dan Implementasi UU Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren ke Pesantren Riyadlul Jannah, Pacet, Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Semoga dapat menjadi bahan masukan penting guna perbaikan dan peningkatan pesantren yang ada di Indonesia di masa mendatang.

Wassalamu”alaikum Wr.Wb.

TIM KUNKER KOMISI VIII DPR-RI KETUA,

H. YANDRI SUSANTO, S.Pt

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat mencerminkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi baik, sehingga dapat menarik minat

Pengawasan dan Penanganan Barang Berbahaya. dengan Metode

Bupati Aceh Besar Provinsi Aceh mengapresiasi kedatang tim kunsfik Komisi VIII DPR-RI dalam rangka meningkatkan sinergitas dan koordinasi yang terkait dengan penangan

BAB II PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA Pelaksanaan kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021 – 2022 dilaksanakan

Dalam menjalankan fungsi pengawasan pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021-2022, Komisi VI DPR RI telah melakukan kunjungan kerja spesifik ke BUMN Holding Ultra

Sebagai bahan yang digunakan untuk analisa, penulis mendapatkan pengumpulan data reject pada PU Door Defect bulan Februari 2014, dimana setelah melakukan wawancara dan melihat

Ace Hasan Sadzily menyampaikan terima kasih atas sambutan dan penerimaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara beserta jajarannya dan berharap Komisi VIII DPR RI dapat

Dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI mengenai Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pesantren Masa Pandemi Covid-19 dan Penanggulangan