• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI D"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA

KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI D.I YOGYAKARTA DALAM RANGKA PENJINJAUAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO OLEH BUMN HOLDING

ULTRA MIKRO

PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2021-2022

3-5 FEBRUARI 2022

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2022

(2)

I. PENDAHULUAN A. Dasar Hukum

Pasal 98 Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, sebagaimana yang telah diubah pertama dengan UU Nomor 42 Tahun 2014, dan kedua dengan UU Nomor 2 Tahun 2018 dan ketiga dengan UU Nomor 13 Tahun 2019 dan Pasal 60 Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib mengatur bahwa Komisi dalam melaksanakan tugas di bidang pengawasan dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, antara lain dapat mengadakan kunjungan kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti.

Komisi VI DPR RI yang membidangi sektor Perdagangan, BUMN, Koperasi dan UKM serta Investasi melakukan kunjungan kerja ke daerah guna mendapatkan gambaran dan penjelasan yang berhubungan dengan perkembangan kinerja Pemerintah Daerah, BUMN serta perkembangan sektor industri tertentu termasuk permasalahan dan kendala yang dihadapi beserta upaya penyelesaiannya.

Dalam menjalankan fungsi pengawasan pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021-2022, Komisi VI DPR RI telah melakukan kunjungan kerja spesifik ke BUMN Holding Ultra Mikro, yang terdiri atas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani di Provinsi D.I Yogyakarta pada tanggal 3-5 Februari 2022 terkait dengan peninjauan pembiayaan ultra mikro.

B. Maksud dan Tujuan Kunjungan Kerja

Secara umum kunjungan kerja spesifik ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan yang berhubungan dengan perkembangan kinerja Pemerintah Daerah, kinerja beberapa BUMN serta perkembangan sektor industri tertentu termasuk permasalahan dan kendala yang dihadapi beserta upaya penyelesaiannya. Secara lebih khusus, kunjungan kerja spesifik ke Provinsi D.I Yogyakarta ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui progres pelaksanaan pembiayaan ultra mikro oleh tiga entitas yang tergabung dalam holding ultra mikro.

2. Mengetahui kinerja operasional dan keuangan dari masing-masing perusahaan pasca terbentuknya holding ultra mikro.

3. Menggali permasalahan dan kendala yang dihadapi holding ultra mikro.

4. Mendapatkan strategi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi holding ultra mikro.

(3)

C. Objek Kunjungan Kerja

Terkait dengan tujuan serta ruang lingkup Kunjungan Kerja Spesifik ke Provinsi D.I Yogyakarta tersebut, dalam kunjungan kerja spesifik ini akan melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani yang terbentuk dalam BUMN Holding Ultra Mikro. Selain itu kunjungan kerja kali ini juga menghadirkan perwakilan dari Kementerian BUMN yaitu Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN RI.

D. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI

NO. NO.

ANG. N A M A KETERANGAN

1. A-352 MARTIN MANURUNG, S.E., M.A. PIMPINAN F.

NASDEM

2. A-170 RIEKE DIAH PITALOKA F.PDIP

3. A-229 ST. ANANTA WAHANA, S.H., M.H. F.PDIP

4. A-232 I NYOMAN PARTA, S.H. F.PDIP

5. A-274 Ir. H. MOHAMAD IDRIS LAENA F.PG

6. A-305 H. SINGGIH JANURATMOKO, S.K.H., M.M. F.PG

7. A-292 Ir. MOH. ICHSAN FIRDAUS F.PG

8. A-94 MUHAMMAD HUSEIN FADLULLOH, B.Bus., M.M., MBA.

F.GERINDRA 9. A-135 HENDRIK LEWERISSA, S.H., LL.M. F.GERINDRA 10. A-361 ZURISTYO FIRMADATA, SE., M.M. F NASDEM

11. A-11 TOMMY KURNIAWAN F.PKB

12. A-25 SITI MUKAROMAH, S.Ag., M.AP. F.PKB 13. A-544 DR. Ir. E. HERMAN KHAERON, M.Si. F.PD 14. A-554 EDHIE BASKORO YUDHOYONO, M.Sc. F.PD

15. A-416 Hj. NEVI ZUAIRINA F.PKS

16. A-500 DAENG MUHAMMAD, S.E., M.Si. F.PAN 17. A-499 Hj. INTAN FAUZI, S.H., LL.M. F.PAN

18. A-463 ELLY RACHMAT YASIN F.PPP

(4)

II. INFORMASI KUNJUNGAN KERJA

Pemulihan ekonomi Indonesia diyakini akan terus berlangsung di tengah Pandemi Covid-19. Pemerintah terus mendorong perekonomian melalui alokasi dana dari program penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, salah satu imbasnya adalah membaiknya daya beli masyarakat. Pulihnya daya beli masyarakat diyakini akan menjadi booster kebangkitan segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai salah satu motor penggerak perekonomian nasional.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah usaha mikro mencapai 98,7% dari UMKM di Indonesia dan berkontribusi terhadap 109,84 juta tenaga kerja atau 89,04% dari total tenaga kerja dan menyumbang 37,35% dari PDB tahun 2019.

Kontribusi usaha mikro yang sangat besar belum dibarengi dengan akses terhadap pembiayaan pada sektor keuangan formal. Rendahnya akses ultra mikro terhadap keuangan formal disebabkan oleh masih rendahnya literasi keuangan pelaku ultra mikro. Oleh karena itu, pembentukan ekosistem ultra mikro yang berkualitas dinilai sangat penting untuk dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pengusaha Ultra Mikro melalui pembinaan dan akses terhadap sumber pembiayaan formal, menciptakan pertumbuhan yang berkualitas, mengurangi kesenjangan, serta pada akhirnya mampu berkontribusi dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi.

Pemerintah telah melakukan pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro yang terdiri dari PT BRI (Persero) Tbk., PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani. Langkah tersebut merupakan salah satu wujud keberpihakan negara pada sektor ultra mikro untuk dapat berkembang dengan lebih baik. Melalui pembentukan holding BUMN Ultra Mikro ini diharapkan para pelaku atau pengusaha di segmen ultra mikro akan memiliki akses pendanaan ke lembaga keuangan formal yang lebih baik dan lebih merata di seluruh wilayah Indonesia yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan daya saing pelaku segmen ultra mikro yang mendukung penguatan ekonomi nasional.

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK

BRI selaku induk holding menyampaikan beberapa hal dalam pertemuan yang diadakan di Kota Yogyakarta. Sinergi ekosistem usaha ultra mikro yang melibatkan BRI, Pegadaian dan PNM melalui holding BUMN Ultra Mikro (UMi) dinilai akan meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian ke depan. Kinerja ketiga perusahaan negara ini dinilai sehat meski kondisi ekonomi dihadang pandemi, terlebih BRI yang menunjukan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan holding Ultra Mikro ini akan mampu memperbaiki struktur beban dana sekaligus memperluas ekspansi bisnis pembiayaan segmen usaha ultra mikro secara nasional.

Secara lanjut BRI menyampaikan dari 45 juta usaha ultra mikro yang membutuhkan pendanaan tambahan, hanya 15 juta yang dapat dilayani oleh lembaga keuangan formal. sedangkan 12 juta lainnya dilayani oleh rentenir dan keluarga atau kerabat dan18 juta sisanya belum mendapatkan akses pendanaan sama sekali.

(5)

Manfaat dari terbentuknya holding ultra mikro, Holding Ultra Mikro menawarkan 6 proposisi nilai bagi masyarakat, terdiri atas:

1. Penawaran produk yang komprehensif.

2. Titik akses yang nasabah yang luas. Pemanfaatan unit kerja bersama, menggunakan infrastruktur BRI untuk unit kerja pegadaian dan PNM. Holding Ultra mikro menargetkan pada Q4 2022 terdapat 1.000 co-location.

3. Pemahaman Kebutuhan Nasabah Lebih Baik.

4. Platform terintegrasi nasabah. Penyediaan layanan yang terintegrasi dalam Aplikasi SenyuM Mobile.

5. Akses ke micro payment ecosystem dan beyond banking.

6. Pemberdayaan Usaha. Pemberdayaan dan peningkatan kapabilitas nasabah untuk persiapan naik kelas.

BUMN Holding Ultra Mikro berupaya untuk terus melakukan sinergi antar entitas. Hal tersebut tercermin dalam success rate dari proses akuisisi bisnis bersama.

Pemberdayaan SDM marketing saling berjualan atas 3 entitas produk. Selain itu, Holding Ultra Mikro juga membiasakan para pelaku ultra mikro untuk berinvestasi, hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan tabungan emas signifikan. Pada tahun 2022 Holding Ultra Mikro sepakat untuk scale up dengan melipatgandakan co location.

Setting target 3 tahun ke depan diubah menjadi target yang disertting dalam 1 tahun di tahun 2022. Tidak hanya itu, holding ultra mikro juga berupaya untuk saling meningkatkan capability kinerja 3 entitas.

Gambar 1 Sinergi BUMN Holding Ultra Mikro

Terkait penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Secara Nasional, dari kuota KUR BRI yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp.195,59 Triliun dapat disalurkan sebesar Rp.194,90 Triliun atau pencapaian sebesar 99,65%. Sampai 2021, BRI telah menyalurkan KUR kepada kurang lebih 11 dari 100 rumah tangga. Penyaluran ini meningkat dibandingkan tahun 2020 (8 dari 100 rumah tangga) dan 2019(6 dari 100 rumah tangga). Untuk Provinsi D.I Yogyakarta, BRI telah menyalurkan 4.1 Triliun, Kabupaten Kulon Progo 601 Miliar, Kota Yogyakarta sebesar 719 Miliar, Kabupaten Gunung Kidul sebesar 750 Miliar, Kabupaten Bantul sebesar 956 Miliar dan untuk jumlah terbesar dalam penyaluran plafon KUR di Kabupaten Sleman sebesar 1,127 Miliar.

(6)

Gambar 2 Plafond Penyaluran KUR di Provinsi D.I Yogyakarta

Pada penyaluran Banpres Produktif Ultra Mikro (BPUM) di Provinsi D.I Yogyakarta telah disalurkan Rp 145.470.000.000 kepada 121.225 penerima BPUM.

Untuk proporsi penyarluran BPUM di Provinsi D.I Yogyakarta dapat dilihat pada gambar di bawah berikut:

Gambar 3 Penyaluran BPUM di DIY PT PEGADAIAN

PT Pegadaian sebagai salah satu bagian entitas dari BUMN Holding Ultra Mikro merasakan manfaat yang signifikan mengingat BRI merupakan induk holding yang sudah mature, memiliki banyak kantor perwakilan maupun kantor cabang sehingga, Pegadaian lebih mudah dalam menjangkau nasabahnya. Lebih dari separuh nasabah Pegadaian menggunakan layanan pembiayaan dengan tujuan kredit produktif yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga. Secara Nasional, omset Pegadaian berjumlah 163,7 Triliun didominasi oleh Wanita sebesar 66% dari total nasabah. Sebesar 92% nasabah Pegadaian merupakan nasabah gadai. Untuk area Yogyakarta total omset Pegadaian 2,8 Triliun dengan ticket size 3,9 juta per rekening gadai dan 22,2 juta per rekening non gadai. Sebesar 74,4% nasabah di area

(7)

Yogyakarta adalah wanita, sedangkah 25,5% adalah laki-laki. Untuk gambaran yang lebih detail, tersaji dalam gambar di bawah.

Gambar 4 Profil Nasabah Pegadaian

Tren kinerja co-location mengalami peningkatan setelah melewati fase piloting dan sudah memiliki branding SenyuM di semua outlet co-location per bulan September 2021. Pada tahun 2021 terdapat 108 outlet co-location, pada tahun 2022 Pegadaian menargetkan jumlah outlet co-location sejumlah 563. Pada trend kinerja secara omset, pada Januari 2022 Pegadaian mencatatkan omset sebesar Rp 54.589.000.000.

Gambar 5 Trend Kinerja Omset Pegadaian

(8)

Gambar 6 Trend Kinerja Nasabah Pegadaian

Pegadaian berupaya memberikan dukungan terhadap UMKM, beberapa dukungan tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Gadai Peduli. Pegadaian memberikan relaksasi kepada nasabah Gadai guna mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan keringanan kepada nasabah KCA dengan uang pinjaman kecil di masa pandemi Covid-19. Target dari program ini adalah seluruh segmen dengan tiket size kecil. Manfaat yang diberikan diantaranya diskon SM sampai dengan 100% untuk kuota waktu 90 hari dan diskon biaya administrasi 50% untuk pinjaman 500.000 hingga 1.000.000.

Terdapat 217.141 rekening (data update 31 Desember 2021) dengan omset sebesar Rp 126,68 Miliar.

2. Agen Pegadaian. Program ini memberikan perluasan dan kemudahan jangkauan layanan serta kesempatan usaha kepada masyarakat. Program ini menyasar masyarakat umum dan badan usaha. Hingga 31 Desember 2021, terdapat 27.646 agen aktif, dengan omset 7,6 Triliun.

3. Pembiayaan Ultra Mikro. Penyaluran pinjaman dengan UP 10 juta ke bawah dengan skema Gadai dan Fidusia. Tujuan dari program ini adalah memberikan layanan pembiayaan ultra mikro bagi pelaku usaha mikro untuk keperluan produktif. Hingga 31 Desember 2021, rekening dengan skema gadai berjumlah 125.175, sedangkan untuk skema fidusia sejumlah 19.068 rekening. Omset pada skema gadai berjumlah 448,79 Miliar, sedangkan untuk skema fidusia omset berjumlah 135,87 Miliar.

4. Pendampingan UMKM. Program ini bertujuan untuk memberikan peningkatan kualitas manajemen usaha dan produk UMKM dengan harapan agar UMKM mampu naik kelas. Terdapat 61 area lokasi, dengan 4 modul

(9)

usaha. Terdapat metode onsite dan on the spot. Pada 31 Desember 2021, jumlah nasabah ultra mikro 40.468 orang.

PT PERMODALAN NASIONAL MADANI

Kinerja PNM pada tahun 2021, tersaji dalam data di bawah. PNM juga mencatatkan laba sebesar Rp 840, 8 Miliar, meningkat sebesar 135% dari tahun 2020 yang mencatatkan laba sebesar Rp 358,2 Miliar. Untuk total asset pada tahun 2021, PNM mencatatkan asset sebesar Rp 43,8 Triliun, meningkat sebanyak 38%

dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat pada angka Rp 31,7 Triliun.

Gambar 7 Kinerja PT Permodalan Nasional Madani Pada Tahun 2021

PNM berencana melakukan pembukaan co-location di Provinsi D.I. Yogyakarta pada tahun 2022 sebanyak 144 outlet. Untuk detal lokasi per kabupaten, tersaji dalam gambar di bawah.

Gambar 8 Rencana Pembukaan Co-Location Tahun 2022

(10)

PNM menyatakan bahwa nilai manfaat dengan terbentuknya holding ultra mikro harus terdeliver dengan pelaku ultra mikro. Aplikasi SenyuM dimaksimalkan untuk kemudahan proses akan ditindaklanjuti sebagai wadah support para pelaku nasabah.

PNM menyebutkan nilai tambah dengan dibentuk holding, diantaranya 1. PNM mampu menerbitkan sukuk Syariah sebesar Rp 2,5 Triliun

2. Selain itu, PNM juga turut terbitkan bon sebesar Rp 3 Triliun, dengan over subscribe 3 kali lipat.

3. Secara operasional PNM terbantu dengan adanya co location, dan co- location tidak menghapus jejaring yang telah ada, kantor PNM tetap berfungsi sebagai back office, sedangkan co location digunakan sebagai sentra-sentra koordinasi dan pengoptimalan potensi penjualan.

4. Menambah jumlah nasabah aktif lebih dari 5,2 Juta. Dengan rata-rata pinjaman Rp 3,6 juta. Outstanding rata2 2,4 Juta. NPL Umi per Desember 0.089%

5. Dengan adanya holding ultra mikro, PNM dapat memperluas area layanan

6. Sejak terbentuk BUMN ultra mikro, sebanyal Rp 108 Triliun didistribusikan kepada nasabah.

III. CATATAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan atas informasi yang disampaikan pada kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI bersama BUMN Holding Ultra Mikro, yang terdiri atas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani di Provinsi D.I Yogyakarta, terdapat beberapa masukan dari anggota Komisi VI DPR RI sebagai berikut:

1. Komisi VI DPR RI mendorong BUMN Holding Ultra Mikro agar menjadi garda terdepan dalam pembiayaan permodalan untuk UMKM dan ultra mikro. Sehingga, pelaku usaha mikro tidak terjebak pada sistem pembiayaan informal yang justru memberatkan pelaku usaha dalam mengembalikan dana yang dipinjam karena bunga yang tinggi

2. Komisi VI DPR RI mendorong elaborasi antar entitas ketiga perusahaan BUMN Holding Ultra Mikro untuk mengoptimalkan program jemput bola, sehingga memperluas jangkauan nasabah

3. Komisi VI DPR RI meminta BUMN Holding Ultra Mikro selalu memastikan kepada penerima pembiayaan bahwa dana yang diberikan adalah permodalan kredit produktif dan bukan untuk konsumtif.

4. Komisi VI DPR RI mendorong optimalisasi peran kantor cabang BUMN Holding Ultra Mikro untuk melakukan sosialisasi secara masif program BUMN Holding Ultra Mikro agar masyarakat tahu keberadaan program permodalan dan peminjaman dana dari pemerintah.

5. Komisi VI DPR RI berharap agar seluruh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah bisa memiliki akses yang luas terhadap sistem keuangan yang

(11)

formal. BUMN Holding Ultra Mikro saat ini harus fokus dan menyusun strategi program yang efektif untuk mengejar target 20 juta nasabah di tahun 2024.

Keterangan:

Catatan dan rekomendasi tersebut di atas akan menjadi bahan pertimbangan untuk disampaikan pada rapat kerja dengan Kementerian/Lembaga terkait yang menjadi mitra Komisi VI DPR RI.

IV. PENUTUP

Demikian laporan kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ke BUMN Holding Ultra Mikro, yang terdiri atas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani di Provinsi D.I Yogyakarta pada masa persidangan III, tahun siding 2021-2022. Kami mengharapkan berbagai data dan informasi yang diperoleh dalam laporan ini dapat menjadi bahan pertimbangan serta dapat ditindaklanjuti dalam rapat-rapat Komisi VI DPR RI.

Jakarta, 7 Februari 2022

Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI

Ke Provinsi D.I Yogyakarta TTD.

MARTIN MANURUNG A-352

(12)

DOKUMENTASI KEGIATAN

(13)
(14)
(15)

Gambar

Gambar 1 Sinergi BUMN Holding Ultra Mikro
Gambar 2 Plafond Penyaluran KUR di Provinsi D.I Yogyakarta
Gambar 5 Trend Kinerja Omset Pegadaian
Gambar 6 Trend Kinerja Nasabah Pegadaian
+2

Referensi

Dokumen terkait

BAB II PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA Pelaksanaan kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021 – 2022 dilaksanakan

Meminta penjelasan terkait kendala dan hambatan yang dihadapi oleh Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Tenggara terkait penanganan kasus maupun pelaksanaan tugas

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke pembangunan LRT Jabodebek yang dilaksanakan dalam Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022 pada tanggal 9

Angkasa Pura II mengelola 19 Bandara udara dimana 15 diantaranya merupakan bandara internasional. Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang sangat negatif terhadap industri

Komisi VI DPR RI perlu menyampaikan berbagai catatan yang telah diperoleh selama kunjungan untuk disampaikan kepada Kementerian BUMN dan Perusahaan BUMN terkait

Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat mencerminkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi baik, sehingga dapat menarik minat

Maka dapat disimpulkan hasil dari wawancara secara keseluruhan diatas mengenai faktor penghambat dalam berwirausaha kue tradisional khas Aceh di desa Lampisang

Investasi asing di Indonesia menunjukkan data yang berfluktuatif dari tahun ketahun. Indonesia sat ini dihimbau untuk lebih memperhatikan kebijakan – kebijakan yang