• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN MATERI DAN KATA KERJA OPERASIONAL (KKO)

YANG TERDAPAT PADA TUJUAN PEMBELAJARAN (RRP) DI SMAN

SEKOTA PAINAN

Nova Susanti

1

Zafri

2

Liza Husnita

3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated by the teaching materials chosen by teachers, one of them at SMAN 1 Painan indicate that teaching materials are contained in the RPP generally contains about facts, concepts and principles, but not complete, as the RPP class x SMAN 1 Painan no principle. So it is not balanced it between the material taught in SMAN 2 and SMAN 3 Painan.Based on these problems, the method used in this research is descriptive quantitative method, which is to see and describe what it reveals anything, it is desirable from this study is deskiptif, description of materials and Verbs Oprasional (Marines) contained on learning objectives (RPP). To know the material and Operations Verbs (Marines) pembelajarn purposes only studied in the lesson plan.he results showed that the material contained on learning objectives, lesson plans teachers Painan in SMA 1, SMA Negeri 2 Painan and SMA Negeri 3 Painan. RPP SMAN 1 Painan teachers and teachers of SMAN 2 Painan more material about the concept of teacher lesson plans while SMA 3 Painan more about the facts. Verbs are There At RPP Learning Objectives 1 Painan State High School teacher, said operational work that is generally used to describe. Operational verb used means teachers want students to have the ability to understand the meaning, explaining, reiterating an idea urther analysis shows that the Operations Verbs (Marines) are used in SMAN 1 and SMAN 2 Painan Painan less relevant, while at SMAN 3 Painan been better. Based on the above findings it can be concluded that teachers of SMAN 1 and SMAN 2 Painan Painan lack of understanding about the type of material and Operations Verbs (Marines). While teachers of SMAN 3 Painan less meseimbangkan type of material. It is recommended that working with colleagues in the manufacture of the learning objectives.

Keywords: Preview Materials and Operations Verbs (Marines)

1

Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Staf Pengajar/Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3

(2)

PENDAHULUAN

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan indikator. Materi dikutip dari materi pokok yang ada dalam silabus.

Materi pokok tersebut kemudian

dikembangkan menjadi beberapa uraian materi. Untuk memudahkan penetapan uraian materi dapat dilihat dari indikator.

Dibidang materi ini secara umum diklasifikasikan atas tiga jenis fakta, konsep, dan prinsip. Fakta diartikan sebagai suatu peristiwa atau fenomena kejadian. Konsep berarti suatu apstraksi dari berbagai kejadian yang dapat disebut juga dengan istilah, sedangkan prinsip adalah pedoman antar faktor atau kejadian yang ditata atas hubungan sebab akibat. Ketiga jenis materi ini adalah pembelajaran sejarah dapat ringkas dengan lambang 5W + 1 H ( what, who, why, where, when dan how ).

Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Terkait dengan pendidikan di sekolah dasar hingga

sekolah menengah, pengetahuan masa

lampau tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.

Kegiatan menyusun rencana

pembelajaran merupakan salah satu tugas

penting guru dalam memproses

pembelajaran siswa. Dalam Panduan

Pengembangan Materi Pembelajaran

(Depdiknas, 2008) dijelaskan bahwa materi

pembelajaran adalah pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses memberikan ketegasan bahwa materi ajar harus memuat empat hal pokok yakni fakta yaitu informasi tentang nama orang, tempat, kejadian, julukan, istilah dan simbol serta mengenai hubungan antar informasi, konsep yaitu nyata atau konkret/berwujud dan abstrak dan prinsip yaitu menjelaskan hubungan antara dua konsep.

Pada sisi lain dapat dikemukakan bahwa dalam suatu pembelajaran harus dipahami letak materi esensial karena materi esensial tersebut harus diajarkan pada anak didik. Sesuai dengan karakteristik materi sejarah sebagai suatu peristiwa, maka letak materi esensial adalah pada stiap perubahan. Secara umum perubahan ini. Memiliki bentuk awal, berkembang, mundur, dan berakhir. Meskipun demikian tidak semua materi dalam pembelajaran sejarah adalah peristiwa masa lampau, tetapi juga ada konsep-konsep sebagai materi pembantu. Jika suatu konsep maka materi esensial terletak pada setiap komponen konsep yang terjadi dari pengertian, cirri, fungsi, macam, sebab akibat, dan proses.

Berdasarkan pengamatan awal

terhadap materi ajar yang dipilih oleh guru,

salah satunya di SMAN 1 Painan

menunjukkan bahwa materi ajar yang terdapat dalam RPP umumnya sudah memuat tentang fakta, konsep dan prinsip, tetapi belum lengkap seperti pada RPP kelas x SMAN 1 Painan tidak ada prinsip. Begitu juga halnya tidak berimbang nya antara materi yang di ajarkan di SMAN 2 dan SMAN 3 Painan.

Begitu juga mengenai kata kerja pada SMAN 1 Panian lebih dominan hanya mendeskripsikan, sedangakan di SMAN 2

Painan lebih banyak menganalisis,

sebaliknya di SMAN 3 Painan lebih banyak mendeskripsikan.

Atas dasar berbagai fonomena terdahulu penulis ingin meneliti secara ilmiah tentang keadaan sesungguhnya mengenai jenis materi dan kata kerja yang digunakan pada tujuan pembelajaran yang terdapat pada RPP SMAN 1 Painan, SMAN 2 Painan, SMAN 3 Painan .

Adapun pembatasan yang akan diteliti yaitu, meneliti tentang : Jenis materi yang terdiri atas fakta, konsep, dan prisip. Kata Kerja Operasional (KKO) pada setiap tujuan pembelajaran yang terdapat pada RPP di SMAN Sekota Painan.Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana gambaran materi pada RPP Sejarah di SMA Negeri se Kota Painan? Bagaimana gambaran penggunaan

(3)

Kata Kerja Operasinal ( KKO ) yang dibuat pada RPP Sejarah di SMA Negeri se Kota Painan? Adapun tujuan penitian ini adalah : Mendeskripsikan bagaimana gambaran materi yang dibuat guru pada RPP di SMA Negeri Sekota Painan. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat untuk:

Memberi masukan pada pihak-pihak yang

terkait dalam pembuatan supaya

memperhatikan syarat-syarat dalam

membuat yang baik yaitu menyesuiakan

materi dengan RPP berdasarkan

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007. Penelitian yang berkaitan dengan gambaran materi dan kata kerja operasinal telah pernah dilakukan oleh penelitian terdahulu. Seperti yang penulis ketahui antara lain: penelitian Mia Fitria Nova tahun 2012 dengan judul judul Kemampuan guru sejarah dalam merancang perancanaan

pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPS

(Sejarah) menurut Permendiknas No. 41 tahun 2007 di SMP Negeri 29 Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sejarah di SMP Negeri 29 Padang termasuk mampu dalam merumuskan tujuan pembelajaran sejarah.

Selanjutnya penelitian Sari Safni tahun 2012 dengan judul Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Sejarah menurut Permendiknas No. 41 tahun 2007 di SMA N 2 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pelaksanaan kegiatan pembelajaran sejarah di SMA N 1 Pancung Soal umumnya sudah sesuai Permendiknas No. 41 tahun 2007.

METODE PENELITIAN

penelitian ini termasuk kedalam penelitian ‘’deskriptif’’ yaitu untuk melihat,

menggambarkan serta mengungkapkan

sesuatu apa adanya. Sudjana dan Ibrahim (2007) mengemukakan bahwa penelitian deskritif bertujuan untuk memperoleh kaitan kaitan antara variabel-variabel yang ada, penelitian ini tidak menguji hipotesis melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang di teliti

Bertitik tolak dari penjelasan di atas, maka yang diinginkan dari penelitian ini adalah deskiptif, gambaran materi dan

Kata Kerja Oprasional ( KKO ) yang terdapat pada tujuan pembelajaran (RPP).

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri se Kota Painan, yang berlokasi di Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah guru sejarah di SMA Negeri se Kota Painan. Sumber data dalam penelitian ini

adalah dokumetasi RPP. data yang

dikumpulkan dengan tekhnik dokumentasi cendrung merupakan data sekunder melalui arsip sekolah yaitu berupa RPP Guru Sejarah se SMA Negeri Kota Painan.

Tekhnik analisis data dalam

penelitian ini menggunakan teknik analisis persentase yaitu: Persentase = 100% P = persentase f = frekuensi n = Sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran materi yang terdapat pada Tujuan pembelajaran. Gambaran umum jenis materi pada tujuan.

Berdasarkan analisis data lapangan dapat disimpulkan bahwa pada umumnya materi tujuan pembelajaran adalah konsep, baik pada SMA 1,2,3. Ternyata secara terpisah di SMA 3 banyak fakta, sedangkan yang paling sedikit adalah materi Prinsip. (tabel 1) Tabel 1. Gambaran materi yang terdapat pada tujuan pembelajaran

Guru Fakt a Kons ep Prins ip J u m la h F % F % F % SMA N 1 Paina n 2 5. 9 32 9 4 . 1 0 0 , 0 34 SMA N 2 Paina 3 4 23 .4 97 6 6 . 14 9 , 14 5

(4)

n 9 7 SMA N 3 Paina n 1 5 62 .5 3 1 2 . 5 6 2 5 , 0 24 Rata-rata 30 ,6 % 5 7 , 8 % 6 , 7

Berdasarkan tabel di atas dapat dipahami bahwa tidak terdapat keseragaman tentang jenis materi yang di ajarkan, baik RPP guru di SMA Negeri 1 Painan, SMA Negeri 2 Painan dan SMA Negeri 3 Painan. RPP guru SMA Negeri 1 Painan lebih banyak materi tentang konsep, RPP guru SMA Negeri 2 Painan lebih banyak tentang konsep sedangkan RPP guru SMA Negeri 3 Painan lebih banyak tentang fakta. Hal ini berarti materi yang dibuat pada tujuan pembelajaran tidak seragam.

Gambaran Setiap RPP Sekolah.

Gambaran RPP SMA 1 Painan.

Berdasarkan analisis pada SMA 1 Painan ternyata materi yang paling banyak pada tujuan adalah materi konsep, sedangkan

yang paling sedikit adalah materi

prinsip.(tabel 2)

Tabel 2. Gambaran RPP SMAN 1 Painan

RPP Materi Jumlah

Fakta Konsep Prinsi

p RPP 1 RPP 2 RPP 3 RPP 4 RPP 5 RPP - - 1 - 1 - - - 2 2 1 2 2 5 1 1 - - - - - - - - 2 2 2 2 3 5 1 1 6 RPP 7 RPP 8 RPP 9 RPP 10 RPP 11 RPP 12 RPP 13 - - - - - 5 3 4 3 1 - - - - - 5 3 4 3 1 Jumla h 2 31 0 34

Temuan ini dapat dipahami bahwa dominan masalah konsep karena materi dikelas X adalah berkaitan dengan ilmu sejarah. Sebagai suatu ilmu murni (seance) berisi tentang konsep-konsep (bukan fakta atau prinsip). Suatu hal yang disayangkan guru tidak menguji pemahaman anak tentang contoh masing-masing konsep tetapi, lebih Menekan pada penguasaan konsep-konsep saja. Akibatnya guru tidak menanyakan tentang materi fakta.

Begitu juga berkenan dengan

prinsip tidak diajarkan oleh guru karena materi kelas X bukan berkaitan dengan peristiwa sejarah, tentu saja tidak ada materi yang berkaitan dengan sebab akibat atau dampak dari suatu peristiwa

.

Gambaran RPP SMAN 2 Painan

.

Berdasarkan analisis pada SMA 2 Painan ternyata materi yang paling banyak adalah materi konsep, sedangkan yang paling sedikit adalah materi prinsip. (tabel 3)

(5)

Tabel 3. Gambran RPP SMAN 2 Painan RP P Materi

Jumla

h

Fak ta Kons ep Prinsi p 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 - 1 2 - 1 - - - 2 1 - - 2 2 - 1 3 1 1 - 2 1 5 - 4 3 3 1 2 2 4 4 3 - 1 3 2 3 7 6 6 1 1 4 5 1 2 1 7 3 - - 1 - 1 1 - - 1 - 2 1 2 - - - - - - 1 - 2 - - -

3

4

4

2

4

5

4

3

3

2

5

3

7

9

6

7

4

2

5

6

3

4

26 27 28 29 30 31 - - 1 - 3 - 7 3 3 3 - 4 - 1 - 1 4 -

6

7

7

7

4

4

4

7

4

Jum lah 34 97 14

145

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar materi pada tujuan pembelajaran adalah konsep. Hal ini guru ingin

memberikan pemahaman bagian dari

pengembangan ranah kognitif. Dimaksud ranah kognitif adalah, segala upaya yang menyangkut otak dan mental. Pemahaman tidak hanya sekedar merupakan suatu proses pengenalan, namun memiliki tingkatan yang lebih tinggi dan memerlukan kemampuan berpikir matang.

Temuan seperti diatas juga dapat dipahami bahwa pada kelas X pada umumnya . materi berkaitan dengan materi sejarah. Sebagai suatu materi (seance) pada dasarnya berisi konsep-konsep, namun konsep ini tidak dilanjutkan kepada pemberian contoh-contoh pada fakta. Akibatnya guru hanya terfokus pada menerangkan konsep-konsep. Begitu juga sudah dapat dipahami bahwa tidak ada materi prinsip. Pada materi ini, karena dia bukan peristiwa sejarah.

Gambaran RPP SMAN 3 Painan.

Berdasarkan analisis pada SMA 3 Painan ternyata materi yang paling banyak pada tujuan pembelajaran adalah materi fakta, sedangkan yang paling sedikit adalah materi konsep. (tabel 4)

(6)

Tabel 4. Gambran RPP SMAN 2 Painan

R P P

Materi Jumlah

Fakta Konsep Prinsip

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 2 - - 1 - 1 1 1 2 2 - 1 1 1 1 1 - - - - - 1 - - - - - - - 1 - - - 1` - 1 1 - - - - 1 - - 1 - - 1 1 - - 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 Ju m la h 15 3 6 24

Hal ini berarti guru ingin siswa memiliki kemampuan untuk mencari makna dari gambaran atau deskripsi tentang suatu peristiwa yang telah terjadi. Bukan hanya untuk mengingat fakta tetapi juga untuk menginterpretasikan fakta yang terdapat dalam peristiwa pada materi sejarah. Fakta terletak pada setiap gerak perubahan (proses) yang terdiri dari awal, berkembang, dan hancur dari suatu peristiwa yang membawa perubahan dalam kehidupan manusia.

Temuan seperti diatas dapat dipahami bahwa pada kelas XII sudah menganalisis tentang peristiwa sejarah, karena itu jumlah tujuan lebih banyak mengenai fakta. Namun seharusnya ada keseimbangan antara fakta, konsep dan prinsip, karena sebagai suatu peristiwa ia memiliki fakta, konsep dan prinsip pada setiap perubahan. Namun

kenyataan ini menunjukan ketidak

keseimbangan materi yang di ajarkan dan bahkan terdapat indikasi tidak semua bentuk perubahan yang diajarkan materinya oleh guru.

Berdasarkan tiga analisis yang dikemukakan terdahulu dapat disimpulkan bahwa: Keberadaan materi yang di buat guru pada tujuan di SMAN 1 dan SMAN 2 lebih dominan materi konsep karena subtansi materi berkaitan dengan konsep-konsep ilmu sejarah. Dan guru tidak menuntut pemberian contoh. Sedangkan di SMAN 3 lebih banyak fakta karena materi yang akan di ajarkan sudah berkaitan dengan peristiwa sejarah.

Tetapi guru tidak konsisten tidak

berimbangan antara fakta, konsep dan prinsip. Pada hal ketiga materi tersebut terdapat pada suatu peristiwa sejarah.

Kata Kerja yang Terdapat Pada Tujuan Pembelajaran. Gambaran umum

kata kerja pada tujuan. Berdasarkan analisis terhadap RPP dapat disimpulkan bahwa kata kerja yang banyak digunakan adalah mendeskripsikan dan menganalisa, seperti tabel berikut ini (tabel 5) :

Tabel 5. Gambran Umum Kata Kerja

Pada RPP N o Kata Kerja Sekolah Jml % S m a 1 Sma 2 S m a 3 J m l % J m l % J m l % 1 Mend eskrip 2 2 6 4 1 8 1 2 1 7 85 .0 5 7 28 .1

(7)

sikan . 7 . 4 2 Meng analis is 0 0 . 0 4 2 2 9 . 0 4 20 .0 4 6 22 .7 3 Meng identi fikasi 9 2 6 . 5 1 0 . 7 2 10 .0 1 2 5. 9 4 Mere kontr uksi 0 0 . 0 0 0 . 0 1 5. 0 1 0. 5 5 Mem beda kan 1 2 . 9 0 0 . 0 0 0. 0 1 0. 5 6 Menj elask an 1 2 . 9 2 4 1 6 . 6 0 0. 0 2 5 12 .3 7 Meny ebutk an 1 2 . 9 3 2 . 1 0 0. 0 4 2. 0 8 Mem bandi ngkan 0 0 . 0 3 2 . 1 0 0. 0 3 1. 5 9 Menu njukk an 0 0 . 0 1 9 1 3 . 1 0 0. 0 1 9 9. 4 1 0 Meng klasifi kasik an 0 0 . 0 1 0 . 7 0 0. 0 1 0. 5 1 1 Meng gamb arkan 0 0 . 0 1 0 . 7 0 0. 0 1 0. 5 1 2 Meny impul kan 0 0 . 0 2 1 . 4 0 0. 0 2 1. 0 1 3 Meng etahu i 0 0 . 0 4 2 . 8 0 0. 0 4 2. 0 1 4 Menu lis 0 0 . 0 1 5 1 0 . 3 0 0. 0 1 5 7. 4 1 5 Mem aham i 0 0 . 0 2 1 . 4 0 0. 0 2 1. 0 1 6 Meng amati 0 0 . 0 4 2 . 8 0 0. 0 4 2. 0 1 7 Meng emuk akan 0 0 . 0 2 1 . 4 0 0. 0 2 1. 0 1 8 Mene ntuka n 0 0 . 0 1 0 . 7 0 0. 0 1 0. 5 1 9 Mene rapka n 0 0 . 0 3 2 . 1 0 0. 0 3 1. 5 Jumlah 3 4 1 4 5 2 0 20 3

RPP guru SMA Negeri 1 Painan, kata kerja operasional yang digunakan umumnya

adalah mendeskripsikan. Kata kerja

operasional yang digunakan berarti guru

ingin siswa memiliki kemampuan

memahami makna, menerangkan,

menyatakan kembali suatu gagasan RPP guru SMA Negeri 2 Painan, kata kerja operasional yang digunakan umumnya adalah meganalisis. Kata kerja operasional yang digunakan berarti guru ingin siswa mampu untuk menguraikan Memaparkan dan menjelaskan sesuatu yang menjedi lebih

(8)

ringkas, jelas dan mudah dipahami bisa juga kemampuan menjabarkan menjedi bagian-bagian yang terperinci. RPP guru SMA Negeri 3 Painan, kata kerja operasional

yang digunakan umumnya adalah

mendeskripsikan. Kata kerja operasional yang digunakan berarti guru ingin siswa memiliki kemampuan memahami makna, menerangkan, menyatakan kembali suatu gagasan.

Dari keterangan di atas terlihat bahwa RPP guru ditinjau dari pemakaian kata kerja operasional tidak sama dan lebih banyak untuk level menganalisis.

Kata Kerja Persekolah. SMAN 1 Painan. Berdasarkan anaslisis RPP pada

SMAN 1 Paianan, ternyata kata kerja operasional yang paling banyak pada tujuan pembelajaran adalah kata kerja operasional mendeskripsikan. Sedangkan yang paling sedikit adalah membedakan, menjelaskan, dan menyebutkan. (tabel 6)

Tabel 6. Gambran Umum Kata Kerja Pada RPP SMAN 1 Painan

Kata Kerja Operasinal Jumlah % Mendeskripsikan 22 64,7 Mengidentifikasi 9 26,5 Mebedakan 1 2,94 Menjelaskan 1 2,94 Menyebutkan 1 2,94 Jumlah 24 100

Berdasarlan temuan diatas dapat dipahami bahwa untuk berfikir yang dominan ditutut guru adalah pengetahuan (C1). Dari segi materi yang dapat digunakan itu adalah kejadian atau peristiwa. Bila dikaitkan dengan temuan sebelum nya (dominan materi konsep) ternyata tidak dapat kesesuaian antara pemakaian kata kerja dengan materi tujuan pembelajaran.

SMAN 2 Painan. Berdasarkan

analisis pada RPP pada SMAN 2 Paianan, ternyata kata kerja operasional menganalisis paling banyak digunakan sedangakan yang

paling sedikit adalah menggambarkan dan mengemukakan. (tabel 7)

Tabel 7. Gambran Umum Kata Kerja Pada RPP SMAN 2 Painan

Kata Kerja Operasional Jumlah % Mendeskripsikan 18 12,41 Menganalisis 42 28,96 Mengidentifikasi 2 1,37 Menjelaskan 22 15,17 Menyebutkan 4 2,75 Membandingkan 2 1,37 Menunjukkan 19 13,10 Menggambarkan 1 0,68 Menyimpulkan 2 1,37 Mengetahui 4 2.75 Menulis 16 11,03 Memahami 2 1,37 Mengamati 5 3,44 Mengemukakan 1 0,68 Menentukkan 2 1,37 Menerapkan 3 2,06 Jumlah 145 100

Berdasarkan tabel diatas guru lebih banyak memakai kata mneganalisis ( C4 ). Namun bila dikaitkan dengan temuan terdahulu bahwa pemakaian kata kerja ini kurang relvan karena materi yang di ajarkan guru dominan adalah konsep, padahal analisis hanya cocok untuk materi prinsip

.

SMAN 3 Painan. Berdasarkan

analisis RPP pada SMAN 3 Painan ternyata kata terja operasional yang banyak

digunakan adalah kata kerja

mendeskripsikan, sedangkan yang paling sedikit ang paling sedikit adalah kata kerja merekontruksi. (tabel 8)

(9)

Tabel 8. Gambran Umum Kata Kerja Pada RPP SMAN 3 Painan

Kata kerja operasional Jumlah % Mendeskripsikan 17 70,84 Menganalisis 4 16,67 Mengidentifikasi 2 8,33 Merekontruksi 1 4.16 Jumlah 24 100

Berdasarkan tabel diatas ternyata guru lebih banyak menggunakan kata kerja mendeskripsikan dibandingkan dengan yang lainnya. Bila dikaitkan dengan temuan dibidang materi ternyata pemakaian kata kerja ini sesuai dengan materi yang akan di ajarkan guru, karena materi nya dominan

fakta. Hanya faktalah yang dapat

diskripsikan oleh anak didik dan pengajaran bersifat penegtahuan atau ingatan.

Pembahasan Berdasarkan temuan terdahulu dapat diklasifikasikan bahwa SMAN 1 Dan SMAN 2 lebih banyak di ajarkan konsep, sedangkan di SMAN 3 lebih banyak di ajarkan fakta. Temuan ini tidak terlepas dari materi yang akan diajarkan karena kelas X pada SMAN 1 dan SMAN 2 berkaitan dengan konsep-konsep ilmu sejarah, sedangkan di SMAN 3 materi yang akan diajarkan berkaitan dengan peristiwa-peristiwa sejarah, sehingga materi yang diajarkan adalah fakta.

Analisis diatas menunjukan bahwa perbedaan tujuan pembelajaran yang dibuat guru sangat tergantung pada pemahaman guru mengenai jenis materi dan kesesuaian kata kerja dengan materi. Guru SMAN 1dan 2 kurang memahami cara mengungkapkan fakta dalam mengajar konsep-konsep ilmu sejarah. Begitu juga guru SMAN 1 dan 2 kurang memahami kesesuaian kata

kerja dengan materi yang akan

diajarkan. Berbeda hal dengan guru SMAN 3 yang telah sesuai antara penggunaan kata kerja dengan materi, namun belum mampu mengajarkan

materi secara seimbang antara fakta,

konsep dan prinsip pada materi

peristiwa sejarah.

Implikasi. Berdasarkan Pembahasan

terdahulu yang harus dilakukan oleh guru sejarah adalah meningkatkan pemahamannya melalui penataran atau KKG (Kelompok Kerja Guru) tentang kaitan antara konsep dan fakta, dan kesesuaian Kata Kerja Operasional (KKO) untuk setiap jenis materi, serta menyeimbangkan anatara jenis materi berdasarkan bentuk perubahan setiap peristiwa sejarah.

Kesimpulan Dan Saran

Gambaran Materi dalam tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru SMAN 1 dan SMAN 2 Painan dominan adalah konsep, karena mereka kurang paham memberikan contoh atau fakta

pada setiap konsep, sedangkan

gambaran umum materi yang dibuat pada SMAN 3 Painan adalah dominan fakta.

Pemakaian kata kerja SMAN 1 lebih banyak deskriptif untuk konsep, sedangkan SMAN 2 lebih banyak menganalisis untuk konsep, berarti guru

tersebut kurang paham dengan

pemakaian kesesuaian kata kerja dengan materi, Sedangkan guru SMAN 3 Painan lebih dominan memakai kata kerja mendeskripsiakan, Namun belum

memahami tentang keseimbangan

antara jenis materi yang akan di ajarkan.

Saran: Dalam pembuatan tujuan

pembelajaran sebaiknya guru

melakukan diskusi dengan teman

sejawat agar dapat membuat materi dan kesesuaian kata kerja pada setiap tujuan. Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan agar memeberikan pencerahan pada guru-guru sejarah tentang perbedaan jenis materi serta pemilihan KKO yang sesuai dengan materi dalam pembuatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, Suharmi. 2010. Dasar-dasar Evakuasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

(10)

Brata, Sumadi Surya. 2011. Metode Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Gelora Aksara Pratama.

Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Raja Grafindo Persada

E tamburaka.Rustam.2002. pengantar ilmu sejarah teori filsafat sejarah ,sejarah dan IPTEK. Jakarta :Rinekacipta

Skripsi

Mia Fitria Nova tahun, 2012. Kemampuan guru sejarah dalam merancang

perancanaan pelaksanaan

pembelajaran (RPP) IPS

(Sejarah) menurut

Permendiknas No. 41 tahun 2007 di SMP Negeri 29 Padang.

Sari Safni. 2012. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Sejarah menurut Permendiknas No. 41 tahun 2007 di SMA N 2 Pancung

Soal Kabupaten Pesisir

Gambar

Tabel 2. Gambaran RPP SMAN 1 Painan
Tabel 3. Gambran RPP SMAN 2  Painan  RP P  Materi  Jumla h  Fak ta  Konsep  Prinsip  1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15  16  17  18  19  20  21  22  23  24  25  -  1 2 - 1 - - - 2 1 - - 2 2 - 1 3 1 1 - 2 1 5 - 4  3 3 1 2 2 4 4 3 - 1 3 2 3 7
Tabel 4. Gambran RPP SMAN 2  Painan  R
Tabel  6.  Gambran  Umum  Kata  Kerja  Pada RPP SMAN 1 Painan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu : (1) Kesenian Tari Dolalak merupakan kesenian asli yang bertumbuh dan berkembang di Kabupaten Purwoejo , (2)Kesenian

Oleh karena itu, obat antihipertensi tidak diberikan untuk menormalkan tekanan darah, tetapi hanya mengurangi tekanan darah sampai batas tertentu sesuai

Jumlah rumah tangga usaha pertanian kelompok umur antara 15-24 tahun dengan kepala rumah tangga laki-laki tercatat sebesar 4,57 ribu rumah tangga, lebih tinggi daripada kepala

Setelah selesai pelatihan e-learning dasar bagi guru ekonomi tingkat SMA se-DIY yang diselenggarakan Tim Pengabdian Pada Masyarakat dalam bentuk teori dan praktik, para peserta

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta penyertaan hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir

Pada penelitian Wijaya dkk melakukan penelitian perancangan aplikasi pemesanan catering menggunakan metode HCD dan menghasilkan rancangan desain dengan nilai

 Elemen Utama Kawasan yang akan dikembangkan, misal : Koridor (jalan, sungai dll), Ruang Terbuka (Open space, RTH dll), Persimpangan (Intersection) dll sesuai

Pengalaman hidup baik yang positif maupun yang negatif dapat mempengaruhi sistem spiritualitas seseorang. Sebaliknya dapat dipengaruhi juga oleh bagaimana seseorang mengartikan