• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Dermaga Curah Kering DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Dermaga Curah Kering DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak — PT Petrokimia Gresik didirikan pada tanggal 10 Juli 1972 merupakan perusahaan milik Negara dan produsen pupuk di Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk. Tahun 2012, tugas penyediaan pupuk subsisi yang diberikan pemerintah kepada PT PKG mengalami peningkatan signifikan, yakni sebesar 1.6 juta ton dibanding tahun 2011. Aktivitas bongkar muat di dermaga mengalami peningkatan menyebabkan tingkat pemakaian dermaga atau Berth Occupancy Ration (BOR) mengalami peningkatan.

Dalam rangka menunjang kegiatan bongkar muat di pelabuhan, maka dilakukan pengembangan sarana dan prasarana dipelabuhan, PT Petrokimia Gresik berencana melakukan penambahan dermaga sesuai dengan master plan pengembangan pelabuhan PT. Petrokimia Gresik.

Tugas akhir ini membahas mengenai perencanaan struktur dermaga dengan mengacu kepada master plan dermaga milik PT. Petrokimia Gresik. Dimensi dermaga yang direncanakan berbentuk “open pier” sepanjang 702 m serta jalur penghubung trestle sepanjang 520 m yang dilengkapi abutment sebagai dinding penahan tanah. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pembangunan struktur dermaga menggunakan system in-situ, sedangkan untuk pelaksanaan trestle menggunakan metode precast. Dari hasil analisis perhitungan didapatkan ukuran pelat untuk dermaga yaitu dengan tebal 40 cm, balok melintang dengan dimensi 80 x 120 cm2, balok memanjang

dengan dimensi 80 x 120 cm2, balok crane dengan dimensi 110 x

170 cm2.

Kata Kunci — Dermaga, trestle, prategang, in-situ, PT Petrokimia Gresik, abutment.

I. PENDAHULUAN

PT.Petrokimia Gresik merupakan perusahaan milik Negara dan produsen pupuk di Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk, seperti: Urea, ZA, SP-36, NPK Phonska, DAP, NPK Kebomas, ZK dan pupuk organic yaitu Petroganik. PT Petrokimia Gresik juga telah memproduksi produk non pupuk seperti Asam Sulfat, Asam fosfat, Amoniak, Dry Ice, Aluminum Flouride, cement retarder, dll. Keberadaan PT Petrokimia Gresik adalah untuk mendukung program pemerintah meningkatkan produksi pertanian nasional. (www.petrokimia-gresik.com)

PT Petrokimia Gresik memiliki dermaga bongkar muat berbentuk huruf “T” dengan panjang 625 meter dan lebar 36 meter. Dermaga dilengkapi dengan continuous ship unloader (CSU) berkapasitas 8.000 ton/hari, 2 unit cangaroo crane dengan kapasitas 7.000 ton/hari, 2 unit ship loader dengan kapasitas masing – masing 1.500 ton/hari, belt conveyor sepanjang 22 km, serta fasilitas pemipaan untuk bahan cair. Pada sisi laut dermaga dapat disandari kapal dengan 3 buah kapal berbobot mati 40.000 ton, dan pada sisi darat dapat disandari kapal dengan bobot mati 10.000 ton

Pada tahun 2012 tugas penyediaan pupuk subsisi yang diberikan pemerintah kepada PT PKG mengalami peningkatan signifikan, yakni sebesar 1.6 juta ton dibanding tahun 2011. Seiring dengan hal itu, tahun 2012 PT PKG ditugaskan pemerintah untuk dapat menyediakan pupuk bersubsidi sebanyak 5.468.920 ton. Rinciannya, jenis Urea 315.000 ton, NPK Phonska 2.443.920, SP-36 1.000.000 ton, ZA 1.000.000 ton, Pupuk Organik 780.000 ton. (lensaindonesia.com)

Dalam pengoperasian pelabuhan PT. Petrokimia Gresik, tingkat pemakaian dermaga atau Berth Occupancy Ratio (BOR) sudah mencapai rata – rata 80%. Pelabuhan yang baik adalah pelabuhan dengan tingkat pemakaian dermaga antara 60–70%, sehingga PT. Petrokimia Gresik sudah harus menambah pembangunan dermaga baru untuk meningkatkan pelayanan dermaga.

Dari latar belakang di atas, penulis mengambil Tugas Akhir dengan judul Perencanaan Dermaga Curah Kering 60.000 DWT di Wilayah Pengembangan PT Petrokimia Gresik. Perencanaan kontruksi dermaga yang dilakukan berbentuk “open pier” dikenal juga sebagai “jetty pier” merupakan bangunan dermaga yang didukung tiang pancang yang menonjol di atas tanah dasar laut hingga di bawah balok atau poer. Struktur open pier dibedakan antara yang seluruhnya ditopang tiang pancang tegak dan kombinasi tiang tegak dan miring.

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1.Membuat perencanaan jalur penghubung (trestle) meliputi layout pembalokan, pelat, pemancangan serta abutment pada trestle.

 2. Membuat perencanaan layout alat bongkar muat serta spesifikasi alat bongkar muat untuk dermaga kapal Bulk Cargo Ship 60.000 DWT di PT. Petrokimia Gresik.

 3. Meninjau dan melakukan penyesuaian terhadap kondisi eksisting alur masuk pelayaran pelabuhan PT. Petrokimia Gresik ditinjau berdasarkan draft untuk kapal rencana 60.000 DWT.

 4. Membuat perencanaan detail struktur dermaga meliputi layout pembalokan, pelat, system fender dan boulder, dan pemancangan pada dermaga curah kering untuk kapal Bulk Cargo Ship 60.000 DWT PT. Petrokimia Gresik.

 5. Mengetahui metode pelaksanaan yang digunakan dalam pembangunan dermaga curah kering untuk kapal Bulk Cargo Ship dengan kapasitas 60.000 DWT.

Untuk menghindari penyimpangan pembahasan dari masalah yang telah diuraikan di atas, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi :

 Desain kapal rencana untuk perencanaan struktur dermaga adalah kapal Bulk Cargo Ship dengan kapasitas maksimum 60.000 DWT.

Perencanaan Dermaga Curah Kering 60.000 DWT di

Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik

Mulyono. Dwi. Fuddoly, dan Iriani. Dyah

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

(2)

 Perencanaan detail teknis dermaga dilakukan pada struktur open pier, meliputi pelat, balok melintang, balok memanjang, pile cap, dan tiang pancang.

 Perencanaan jalur penghubung (trestle) menggunakan beton prategang.

Lingkup pekerjaan dalam penyusunan Tugas Akhir ini yaitu meliputi kegiatan berikut:

 Tinjauan Pustaka

 Pengumpulan dan pengolahan data.

 Evaluasi layout dermaga

 Perhitungan Struktur Dermaga, meliputi pelat, balok melintang, balok memanjang, pile cap, dan tiang pancang.

 Perencanaan jalur penghubung (trestle) menggunakan beton prategang.

 Gambar hasil perencanaan.

 Perencanaan metode pelaksanaan.

 Rencana Anggaran Biaya (RAB).

II. URAIANPENELITIAN A. Pengumpulan Data

Dalam perencanaan dermaga curah kering ini terlebih dahulu dilakukan pengumpulan dan analisis data. Adapun data-data yang dipergunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data sekunder, diantaranya: data bathymetri, pasang surut, arus, angin, tanah dan data kapal.

B. Evaluasi Layout

Perencanaan layout suatu dermaga perlu direncanakan dengan seksama. Suatu dermaga harus memiliki dimensi dan ukuran yang cukup untuk melayani keperluang bongkar muat kapal dengan baik. Layout yang dipakai dalam perencanaan ini berpedoman pada layout yang telah ditetapkan oleh PT. Petrokimia Gresik. Penulis merencanakan layout untuk kebutuhan 1 kapal dengan kapasitas 60.000 DWT.

C. Kriteria Desain Peraturan yang digunakan

Dalam tugas akhir ini digunakan beberapa peraturan sebagai landasan perencanaan, diantaranya:

 Technical Standards and Commentaries for Port and Harbour Facilities in Japan. The Overseas Coastal Area Development Institute Of Japan (OCDI).

 Peraturan Beton Indonesia (1971).

 Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-2847-2002 untuk merencanakan struktur beton.

 SNI 03 - 1726 – 2002 - Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (1983). Digunakan dalam perhitungan gaya gempa dengan metode dinamis.

 Beton Prategang T. Y. Lin

 Daya Dukung Tanah, Herman Wahyudi Kriteria Kapal Rencana

Dalam Tugas Akhir ini, kapal jenis barang dan curah yang direncanakan bersandar di dermaga mempunyai data sebagai berikut:  Dermaga 226 m  Bobot mati : 60.000 DWT  Panjang (LOA) : 271 m  Sarat penuh : 13.2 m  Lebar : 35.2 m

 Berthing Velocity :0.15 m/det

 Sudut berthing max :100 Spesifikasi Material

 Mutu Beton

Digunakan beton dengan K-350 untuk komponen struktural.

 Mutu Baja

Baja tulangan yang digunakan dalam perencanaan ini adalah baja tulangan U-32. Berikut ini data mutu baja

Ea = 2,1 x 106 kg/cm2

Diameter Tulangan = 16 mm ( untuk pelat ) = 25 mm (untuk balok )

 Selimut Beton

Dalam perencanaan ini digunakan tebal selimut beton untuk pelat sebesar 4 cm dan untuk balok sebesar 7 cm.

 Tiang Pondasi

Tiang pancang baja JIS A 5525 Diameter = 1016 mm Tebal = 19 mm Luas penampang = 595.1 cm2 Berat = 467 kg / m Momen Inersia = 741 x 103 cm4 Section Modulus = 146 x 102 cm3

Desain Dimensi Struktural

Berikut ini adalah disain dimensi struktur dermaga :

 Panjang dermaga : 702 m  Dermaga rencana : 226 m  Lebar dermaga : 35 m  Tebal Pelat : 40 cm  Balok Melintang : 80 x 120 cm  Balok Memanjang : 80 x 120 cm  Balok Crane : 110 x 170 cm

 Pile cap tunggal :200 x 200 x 100 cm

 Pile cap ganda :400 x 200 x 100 cm

 Cover Beton (pelat) : 5 cm(balok) : 8 cm D. Pembebanan

Pembebanan yang digunakan dalam perencanaan struktural dermaga ini adalah :

 Beban vertikal yang merupakan beban akibat berat sendiri struktur yang dipermodelkan berupa beban merata dan terpusat.

 Beban hidup merata

 Beban bergerak yang merupakan beban akibat tekanan roda dari peralatan bongkar muat

 Beban gempa yang mengacu pada peraturan SNI 1726-2002, dimana wilayah perairan PT Petrokimia Gresik ini memasuki zona gempa 2 dan dianalisis secara dinamis dengan menggunakan metode Respon Spektrum.

 Beban lateral yang dikategorikan berupa gaya gelombang, gaya akibat arus dan gaya tumbukan kapal.

(3)

E. Digram Alir Pendahuluan

Tinjauan Pustaka

Pengumpulan dan Analisa Data

Kriteria Desain Struktur Dermaga Evaluasi Layout

Perencanaan Struktur Dermaga

1. Latar Belakang 5. Lingkup Tugas Akhir 2. Rumusan Masalah 6. Batasan Masalah 3. Tujuan Tugas Akhir 7. Metodologi 4. Manfaat Tugas Akhir

Konsep, dasar teori, dan perumusan lain yang digunakan dalam perencanaan

Meliputi: 1. Data bathymetri 2. Data pasang surut 3. Data arus 4. Data angin 5. Data tanah

Kriteria desain meliputi 1. Peraturan yang digunakan 2. Kualitas bahan dan material 3. Kriteria kapal rencana 4. Pembebanan 5. Layout pembalokan 6. Perencanaan fender dan boulder Evaluasi layout daratan Evaluasi layout perairan

Meliputi :

1. Desain dimensi struktur 2. Perhitungan beban 3. Perencanaan Pelat

4. Pemodelan struktur dengan SAP 2000 5. Perencanaan balok

6. Perencanaan substruktur

Kriteria Desain Struktur Trestle

Meliputi :

1. Peraturan yang digunakan 2. Kualitas material 3. Preliminari desain 4. Pembebanan A

Perencanaan Struktur Trestle

Metode Pelaksanaan

Perhitungan RAB

Meliputi :

1. Perancanaan pelat trestle

2. Pemodelan struktur trestle dengan SAP 2000 3. Perhitungan gaya pratekan pada balok pratekan 4. Perencanaan tiang pancang

Meliputi :

1. Pelaksanaan pembangunan trestle 2. Pelaksanaan pembangunan dermaga

Meliputi :

1. Harga material dan upah 2. Analisa harga satuan

3. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya A

Gambar 1. Diagram alir.

III. PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data

Gambar 2. Lokasi pengembangan dermaga Data Bathymetri

Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondisi kedalaman di sekitar lokasi perencanaan dermaga rata – rata berada pada kedalaman -12.0 mLWS. Sementara pada posisi perencanaan trestle, kedalaman perairan bervariasi

mulai dari -4.0 mLWS sampai -12.0 mLWS yang membentang sepanjang 520 m.

Data Pasang Surut

Data arus dan pasang surut yang dipergunakan diambil dari hasil Pencatatan Pasang surut di wilayah perairan Surabaya (Pelabuhan). Perilaku pasang surut dianalisis pada kondisi spring tide dan neap tide padaJanuari 2011.

 Elevasi HWS( High Water Spring) = 2 Zo =+ 3.00mLWS

 Elevasi MSL (Mean Sea Level) = Zo = +1.50 mLWS

 ElevasiLWS (Lower Water Spring) ± 0.00 mLWS

Gambar 3. Data pasang surut. Data Arus

Dari analisis data arus dapat disimpulkan bahwa kondisi arah arus secara umum menunjukkan arah dominan barat dan kecepatan arus maksimum sebesar 19.31 cm/det. Data tersebu tmenunjukkan kecepatan arus yang relatif kecil, oleh karena itu data ini selanjutnya tidak bisa digunakan. Dalam perencanaan Tugas Akhir ini kecepatan arus digunakan kecepatan arus maksimal yaitu 3 knots.

Gambar 4. Data arus wilayah PT. Petrokimia Gresik. Data Angin

Kondisiangin di wilayah pelabuhan PT. Petrokimia

Gresik dan sekitarnya berdasarkan data yang didapat

dari Badan Meteorologi dan Geofisikadari tahun 2008 –

2012.

Gambar 5. WindRose pelabuhan PT. Petrokimia Gresik. Data Tanah

Dari hasil bor dan SPT yang dilakukan, diketahui bahwa lapisan tanah di lokasi dermaga didominasi oleh tanah lempung berlanau (silty clay). Nilai SPT rata – rata lapisan tanah di lokasi PT. Petrokimia gresik kurang dari 40.

(4)

5 204060 10 15 20 25 30 35 40 45 5 10 15 20 25 30 35 40 45 5 10 15 20 25 30 35 40 45 5 10 15 20 25 30 35 40 45 5 10 15 20 25 30 35 40 45 5 10 15 20 25 30 35 40 45 204060 204060 204060 204060 204060

stiff sandy silt dense shells and

sand

very soft silty clay

medium to very dense sand medium to dense sand

very stiff to hard silty clay

hard sandy clay stiff to hard silty clay

medium to very dense sand 0 0 0 0 0 0 90 m 75 m 45 m 22.5 m 30 m +4.00 BH 1L BH 2L BH 3L BH 4L BH 5L BH 6L -4.00 mLWS -3.00 mLWS -2.00 mLWS -1.00 mLWS +0.00 mLWS

Gambar 6. Statrigaphy tanah di lokasi PT. Petrokimia Gresik. B. Perencanaan Layout

Perencanaan layout perairan terdiri dari Lebar Alur, Panjang Alur, Kolam Putar, Kedalaman Perairan dan Lebar Kolam Dermaga.

Tabel 1

Perencanaan layout perairan

Perencanaan layout daratan terdiri dari Lebar Dermaga, Panjang Dermaga, Dimensi Trestle dan Elevasi Dermaga.

Tabel 2

Perencanaan layout daratan

Rencana Layout Kebutuhan

LebarDermaga 35 m

PanjangDermaga 702 m

Dimensi Trestle 12 x 520 m2 ElevasiDermaga + 4.50 mLWS C. Kriteria Desain Struktur Dermaga

 Panjang dermaga : 702 m

 Panjang dermaga yang direncanakan : 226 m

 Lebar dermaga : 35 m

 Balok arah memanjang : 800 x 1200 mm

 Balok Rail Crane : 1100 x 1700 mm

 Balok Melintang 8.0 m : 800 x 1200 mm

 Balok Melintang 7.0 m : 800 x 1200 mm

 Tebal pelat lantai : 400 mm

 Pile Cap Tunggal : 2000 x 2000 x 1000mm

 Pile Cap Ganda : 4000 x 2000 x 1000mm

 Diameter tiang pancang baja : 1016 mm

 Tebal tiang pancang baja : 19 mm

Pemilihan Tipe Fender

Pada perencanaan fender ini, tipe yang digunakan adalah fender merk SCK Cell Fender (SCK). Dari katalog SCK dipilih fender trelleborg tipe SCK 2000H E1.2 dengan nilai Er = 1380 kN-m dengan reaksi (Rr) = 212.04 ton.

Tabel 3

Energi Fender SCK 2000H E1.2

Tipe Fender ER RR

kNm tm kN t

SCK 2000H E1.2 1380 138 1572 157.2

Tabel 4

Spesifikasi Fender SCK 2000H E1.2 Tipe

Fender (mm) (mm) (mm) (mm) H ϕW ϕB D (mm) d anchors Weight (kg) SCK 2000

E1.2 2000 2200 2000 50 76 8xM64 5000

Gambar 7. Fender SCK 2000H E1.2.

Pemilihan Tipe Boulder

Dari perhitungan pembebanandidapat gaya tarik

pada boulder adalah 106,07 ton sehingga dipilih tipe

boulder dengan spesifikasi sebagai berikut :

Boulder / Bollard Type BR-150 (Gambar 5.10)

- Kapasitas tarik (T)

- Dimensi : A

B

C

D

E

F

G

H

=

=

=

=

=

=

=

=

=

150

600

1000

810

750

381

710

306

100

ton

mm

mm

mm

mm

mm

mm

mm

mm

Gambar 8. Bollard Type BR-150. Rencana Layout Kebutuhan Keterangan

LebarAlur 280 m Lebar = LOA

PanjangAlur 700 m darikolampelabuhanke turning basin

KolamPutar 960 m Kolam = 2 LOA

KedalamanPerairan 16 m Kedalaman = 1.2 Draft LebarKolamDermaga 50 m Lebar = 1.25 B

(5)

mm2 mm2 mlx 3722.52 5.342 3.150 3.800 688.34 D16-200 1206.37 mtx -8116.68 3.618 1.960 8.620 1561.45 D16-140 1608.50 mly 2106.01 6.744 4.130 2.350 404.20 D16-200 1206.37 mty -6488.79 3.842 2.115 7.688 1322.34 D16-150 1407.43 mlx 3039.49 5.613 3.350 3.430 589.96 D16-200 1206.37 mtx -7035.21 3.886 2.150 7.410 1342.27 D16-150 1407.43 mly 2333.69 6.406 3.900 2.614 449.61 D16-200 1206.37 mty -6283.88 3.904 2.160 7.350 1264.20 D16-150 1407.43 Tulangan f As Perlu As Pakai Tipe Pelat Lx Ly A 6 8 B 6 7 Momen Pelat Ca 100nw

D. Perencanaan Struktur Dermaga

Struktur dermaga terdiri dari beberapa komponen antara lain : pile cap, tiang pancang, fender dan bolder . (jarak antar gelagar memanjang)

Gambar 9. Permodelan struktur jetty pada SAP. Perencanaan Pelat

Gambar 10. Layout tipe pelat . Mutu Beton ’bk = 350 kg/cm2 (K-350) ’b = 115,5 kg/cm2 Eb = 1,2 x 105 kg/cm2 Mutu Baja au = 320 Mpa = 3200 kg(U-32) Ea = 2,1 x 106 kg/cm2 a = ’a = 1850 kg/cm2 *au = 2780 kg/cm2 Diameter Tulangan = 16 mm Tebal Pelat = 40 mm Tabel 5

Rekapitulasi penulangan semua jenis pelat

Perencanaan Balok

Untuk perencanaan dipakai data sebagai berikut: Balok Melintang 80 x 120 m2

Balok Memanjang 80 x 120 m2

Balok Crane 110 x 170 m2

Diameter Tulangan = 19 mm (sengkang) = 25 mm (utama)

Gambar 11. Potongan melintang tumpuan dan lapangan balok melintang

Gambar 12. Detail penulangan balok melintang. Perencanaan Plank Fender

Lebar (b) = 320 cm Tebal (h) = 100 cm Selimut beton = 8 cm Tulangan Tarik : 4D16 Tulangan Tekan : 14D25 Tulangan Sengkang : D19 – 100

Gambar 13. Detail Penulangan Plank Fender. Perencanaan Pile Cap (Poer) Dimensi poer :

Poer ganda = 400 x 200 x 100 cm Poer tunggal = 200 x 200 x 100 cm Pile cap tunggal :

 Tulangan Tarik : 12D25

 Tulangan Samping : 3D16

 Tulangan Tekan : 12D25 Pile cap ganda :

 Tulangan Tarik : 23D25

 Tulangan Samping : 6D16

 Tulangan Tekan : 23D25 Perencanaan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi tiang pancang :

Tiang pancang baja JIS A 5525 Diameter = 1016,0 mm Tebal =19 mm Luas penampang = 595,1 cm2 Berat = 467 kg / m Momen Inersia = 740 x 103 cm4 Section Modulus = 146 x 102 cm3 Jari-jari girasi = 35,2 cm Luas permukaan luar = 3,19 m2/m

(6)

Pemancangan tiang pancang hingga kedalaman : Tiang pancang tekan : -25.00 m = -41 m dari LWS. Tiang pancang tarik : -14.00 m = -30 m dari LWS

Jadi, kebutuhan kedalaman tiang pancang yang menentukan adalah 41 m dari LWS.

E. Perencanaan Trestle

Panjang Trestle

: 520 m

Karakter Jembatan : Jembatan Beton Pratekan

Panjang Jembatan

: 20 dan 30 meter

Lebar Jembatan

: 4.6 m

Lebar Trotoar

: 1 m

Jarak Gelagar

: 2.3 m

Jumlah Balok

: 3 Buah

Tebal perkerasan aspal : 10 cm

Tebal pelat beton

: 20 cm

Gambar 14. Permodelan Trestle pada SAP Perencanaan Balok

Gambar 15. Penampang balok trestle bentang 20 m Digunakan Pjacking balok = 5000 kN

Digunakan tendon unit 6-19 No of strands 14 sejumlah 2 buah Perencanaan Pondasi Trestle

Perencanaan tiang pancang pada pile cap direncanakan menggunakan 4 buah tiang pancang dengan konfigurasi sebagai berikut :

Gambar. 16. Perencanaan pile cap trestle

Untuk menahan tekanan tanah di ujung trestle

digunakan abutmen jembatan sebagai berikut.

Gambar. 17. Perencanaan Abutmen jembatan. Tabel 4. Notasi dimensi abutmen

Notasi (m) Notasi (m) h1 1.7 b1 1.5 h2 7.4 b2 0.5 h3 0.3 b3 0.5 h4 1.2 b4 2.25 h5 0.75 Bx 6 h6 1.5 By 15 h7 1.5 h8 5.35 H 10.6

Perencanaan Tiang pancang

Digunakan tiang pancang dengan diameter 100 cm dan tebal 14 cm

F. Metode Pelaksanaan

Dalam bab metode pelaksanaan ini, akan direncanakan metode pelaksanaan dari konstruksi dermaga dan trestle. Pelaksanaan Pembangunan Dermaga :

 Pemancangan tiang baja

 Pemasangan perlindungan korosi untuk tiang pancang

 Pemasangan poer in-situ

(7)

No. 1 2 3

Terbilang: Enam Ratus Delapan Belas Milyar Enam Ratus Enam Puluh Enam Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Ribu Seratus Tiga Puluh Sembilan Rupiah

Jumlah Total

Jumlah Akhir (dibulatkan) Total + PPn PPn 10% 618,666,370,138.87 Rp 618,666,370,139.00 Rp 562,423,972,853.52 Rp 56,242,397,285.35 Rp

Uraian Jumlah Total

Pekerjaan Persiapan Dermaga Curah Kering

87,600,000.00

Rp Rp 87,600,000.00 518,791,935,617.24

Rp Rp 518,791,935,617.24 Pekerjaan Trestle Rp 43,544,437,236.28 Rp 43,544,437,236.28

 Pengecoran pelat lantai

 Erection plank fender

 Pemasangan Boulder dan Fender Pelaksanaan Pembangunan Trestle

 Pemancangan tiang pancang beton.

 Pemasangan selimut Beton

 Pengecoran pile cap

 Fabrikasi balok prategang pracetak

 Erection balok prategang pracetak

 Pengecoran pelat lantai G. Rencana Anggaran Biaya

Rincian biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dermaga curah kering 60.000 DWT di wilayah PT. Petrokimia Gresik adalah sebesar Rp. 618,666,370,139.00

Tabel 6

Rekapitulasi Biaya Konstruksi

DAFTARPUSTAKA

[1] Badan Standar Nasional. 1971. “Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971”. Bandung, Indonesia.

[2] Badan Standar Nasional. 2002. “SNI 03-2847-2002 Tentang Beton Pracetak”. Bandung, Indonesia.

[3] Badan Standar Nasional. 2005. “Standar Pembebanan Jembatan (RSNIT-02-2005)”.

[4] PCI. 1992. “PCI Design Handbook – 4th Edition. Precast/Prestressed

Concrete Institute”. Chicago, IL.

[5] PCI. 1992. “PCI Design Handbook – 5th Edition. Precast and

Prestressed Concrete Chapter 5”.

[6] Technical Standards and Commentaries for Port and Harbour

Facilities in Japan. “THE OVERSEAS COASTAL AREA DEVELOPMENT INSTITUTE OF JAPAN”.

(8)

Gambar

Gambar 1. Diagram alir.
Gambar 9. Permodelan struktur jetty pada SAP.
Gambar 14. Permodelan Trestle pada SAP  Perencanaan Balok

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kebugaran aerobik atlet sepakbola PSIM Yogyakarta sebelum menjalani program latihan berada pada katagori

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian (Short, dkk., 2004) yang menjelaskan bahwa laki ± laki dan perempuan memiliki persepsi risiko yang berbeda secara

Ovaj krunjač radi na malo drukčijem principu nego gore navedeni, također koristi bubanj za krunjenje, ali kukuruz dolazi sa bočne strane kroz dva utora i prolazi uzdužno po

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penurunan kadar superoksida dismutase lensa berhubungan dengan peningkatan derajat kekeruhan lensa pada katarak

Berdasarkan hasil analisis keterlibatan pemakai, pelatihan, ukuran organisasi, dan keahlian pemakai berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Laut (tipe closed cycle ) ini digunakan fluida kerja yang aman dengan titik didik yang relatif rendah untuk mengakomodasi potensi

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan Tuhan di muka bumi ini karena manusia memiliki akal pikiran yang dapat

SURABAYA.. pengambil keputusan saat membeli atau menyewa sesuatu. Warna juga dapat meningkatkan brand recognition sebanyak 80%, menurut penelitian yang dilakukan