1 “Alat Pengukur Berat Badan, Panjang Badan dan Lingkar Kepala Bayi
dengan Tampilan Grafik (Panjang Badan dan Lingkar Kepala Bayi)”
Retno Dyah Kinanthi, Priyambada Cahya Nugraha ST.MT, Hj.Her Gumiwang Ariswati,ST.MT. Jurusan Teknik Elektromedik
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA ABSTRAK
Alat pengukur berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala pada bayi dengan tampilan grafik merupakan suatu alat ukur yang digunakan memantau pertumbuhan bayi meliputi berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi. Tujuanannya untuk menentukan apakah anak tumbuh secara normal, atau mempunyai masalah pertumbuhan yang perlu ditangani. Pemantauan pertumbuhan dilakukan dengan menggunakan kurva pertumbuhan, salah satu alat atau kurva pertumbuhan adalah Kartu Menuju Sehat (KMS).
Dalam perancangannya, modul ini menggunakan ATMEGA 32 sebagai pengontrol utama. Sensor yang digunakan adalah variabel resistor (potensiometer) yang berfungsi untuk mendeteksi panjang badan dan lingkar kepala bayi lalu dikirim oleh bluetooth HC-05 ke PC untuk dilakukan pembacaan. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik KMS untuk memantau pertumbuhan pada bayi baru lahir sampai 2 tahun.
Proses pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengukuran sebanyak 5 kali. pengujian hasil modul dengan diperoleh nilai rata-rata error sebesar 0,69% untuk panjang badan dan 0,42% untuk lingkar kepala. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ini dapat digunakan sesuai fungsinya.
Kata Kunci : Panjang Badan, Lingkar Kepala, Variabel Resistor
PENDAHULUAN
Timbangan bayi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk menimbang berat badan bayi dari 0 bulan sampai dengan kurang lebih umur 2 tahun atau yang baru bisa berbaring atau duduk tenang. Pada umumnya bayi ditimbang dalam posisi berbaring terlentang atau duduk tanpa baju, setelah itu berat badan bayi akan dapat diketahui dengan cara membaca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan.
Bayi adalah anak dengan rentang usia 0 - 12 bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Perry & Potter, 2005).
Prinsip dasar penilaian pertumbuhan anak mencakup mengukur berat dan panjang atau tinggi anak dan membandingkan
dengan standar pertumbuhan. Sedangkan tujuan penilaian pertumbuhan adalah menentukan apakah anak tumbuh secara normal, atau mempunyai masalah pertumbuhan, atau ada kecenderungan mempunyai masalah pertumbuhan yang perlu ditangani (WHO & Depkes, 2008:1).
Menurut Nursalam dalam skripsi Wulan Ambarwati, 2014, pada umumnya bayi dilahirkan harus dilakukan pengamatan perkembangan berat badan, selain itu tinggi atau panjang bayi dan lingkar kepala harus diperhatikan. Pengukuran Lingkar kepala merupakan kegiatan untuk mengetahui ukuran tengkorak dan juga otak bayi dalam pertumbuhan yang normal.
Sebelumnya “Alat Ukur Berat Badan, Panjang Badan dan Lingkar Kepala pada Bayi” juga pernah dibuat oleh Mazendha dan Alif, 2015, namun masih menggunakan tampilan seven segment dan belum adanya Personal Computer (PC)
2 yang dapat digunakan untuk menganalisis
pertumbuhan bayi.
BATASAN MASALAH
1. Menggunakan mikrokontroller Atmega32 sebagai pengolah data dan pengontrol seluruh kinerja system.
2. Sensor jarak yang digunakan untuk mengukur panjang adalah variabel resistor (potensiometer) dengan pengukuran manual karena tubuh bayi masih sensitif.
3. Sensor yang digunakan untuk mengukur lingkar kepala adalah variabel resistor (potensiometer) dengan pengukuran manual.
4. Range panjang badan yang digunakan yaitu 30 cm – 80 cm.
5. Range lingkar kepala yang digunakan yaitu 20 cm – 50 cm.
6. Hasil akan ditampilkan pada Personal Computer (PC).
7. Hasil pengukuran dapat disimpan dalam PC dan dapat dicetak.
RUMUSAN MASALAH
“Dapatkah dikembangkan Alat Pengukur Berat Badan, Panjang Badan dan Lingkar Kepala Bayi dengan Tampilan Grafik?
TUJUAN PENELITIAN
1) TujuanUmum
Dikembangkannya Alat Pengukur Berat Badan, Panjang Badan dan Lingkar Kepala Bayi dengan Tampilan Grafik
2) Tujuan Khusus
1. Membuat rangkaian dan program mikrokontroller Atmega32.
2. Menggunakan potensiometer sebagai sensor pendeteksi panjang badan bayi. 3. Menggunakan modul bluetooth HC05. 4. Menggunakan potensiometer sebagai
sensor pendeteksi lingkar kepala bayi. 5. Membuat program pada PC (Personal
Computer) untuk menampilkan dan mencetak data panjang badan dan lingkar kepala bayi.
MANFAAT PENELITIAN
1) Manfaat Teoritis
Untuk menambah pengetahuan mahasiswa Teknik Elektromedik di bidang peralatan Life Support khususnya Alat Pengukur Berat Badan, Panjang Badan dan Lingkar Kepala Bayi dengan Tampilan Grafik.
2) Manfaat Praktis
1. Memudahkan pemantauan hasil
pengukuran yang ditampilkan pada PC. 2. Hasil pengukuran dapat disimpan dalam
PC yang sekaligus dapat dicetak.
TINJAUAN PUSTAKA 1) Panjang Badan Bayi
Pengukuran panjang badan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi. Selain itu, panjang badan merupakan indikator yang baik untuk pertumbuhan fisik yang sudah lewat (stunting) dan untuk perbandingan terhadap perubahan relatif, seperti nilai berat badan dan lingkar lengan atas (Nursalam dkk, 2005).
Pengukuran panjang badan untuk menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Panjang badan bayi baru lahir normal adalah 45-50 cm dan berdasarkan kurva pertumbuhan yang diterbitkan oleh National Center for Health
Statistics (NCHS), bayi akan mengalami
penambahan panjang badan sekitar 2,5 cm setiap bulannya (Wong dkk, 2008). Kategori untuk panjang badan, dapat dibedakan menjadi kategori sangat pendek, pendek, normal dan tinggi (Depkes RI, 2004).
2) Lingkar Kepala
Lingkar kepala digunakan sebagai pengganti pengukuran ukuran dan pertumbuhan otak tetapi tidak sepenuhnya berkorelasi dengan volume otak. Pengukuran lingkar kepala merupakan prediktor terbaik dalam melihat perkembangan syaraf anak dan dalam menyediakan tampilan dinamis dari pertumbuhan global otak dan struktur
3 internal, sehingga harus dipantau dalam
pranatal awal dan tahap postnatal.
Pada bayi baru lahir ukuran lingkar kepala normal adalah 34 – 35 cm, akan bertambah 2 cm setiap bulan pada usia 0-3 bulan. Pada usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan, dan pada usia 6-12 bulan pertambahan 0,5 cm per bulan.
3) Pemantauan Panjang Badan Dan Lingkar Kepala Bayi
Pemantauan pertumbuhan dilakukan dengan menggunakan kurva pertumbuhan, salah satu alat atau kurva pertumbuhan adalah Kartu Menuju Sehat (KMS). Kartu menuju sehat atau sering disingkat dengan KMS adalah suatu kartu/alat yang digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak (Soetjiningsih, 1996 dalam Nursalam 2008).
KMS yang ada untuk saat ini adalah KMS balita, yaitu kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulannya, dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun (Depkes RI, 1996).
Gambar Grafik Berat Badan Grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk pengukuran panjang badan dan lingkar kepala bayi dibuat seperti grafik KMS berat badan diatas.
4) Rangkaian Minimum Sistem AT Mega32
Gambar Konfigurasi IC Mikrokontroller ATMega32 VCC : Tegangan Supply (5 volt) GND : Ground
RESET : Input reset level rendah pada pin ini selama lebih dari panjang pulsa minimum akan menghasilkan reset, walaupun
clock sedang berjalan.
XTAL1 : Input penguat osilator inverting dan input pada rangkaian operasi
clock internal.
XTAL2 : Output dari penguat osilator
inverting.
AVCC : Pin tegangan suplay untuk port A dan ADC. Pin ini harus dihubungkan ke VCC walaupun ADC tidak digunakan, maka pin ini harus dihubungkan ke VCC melalui
low pass filter.
AREF : Pin referensi tegangan analaog untuk ADC.
5) Sensor Jarak
Dalam pengukuran panjang badan dan lingkar kepala bayi menggunkan potensiometer. Pembacaan potensiometer ditunjukkan dengan adanya perubahan pada resistansinya, sehingga dapat menentukan panjang dan lingkar kepala bayi.
Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang nilai tahanannya atau hambatannya (resistansi) dapat dirubah atau
4 diatur (adjustable). Potensiometer memiliki
3 terminal, 2 terminal terhubung ke kedua ujung elemen resistif, dan terminal ketiga terhubung ke kontak geser yang disebut wiper. Posisi wiper menentukan tegangan keluaran dari potensiometer. Berikut ini gambar dari potensiometer, simbol potensiometer dengan standar IEC dan standar ANSI.
Gambar Variabel Resistor 6) Personal Computer (PC)
Personal Computer merupakan suatu
piranti elektronika yang menggunakan sistem processor digital. Komputer memberikan saran input atau output yang dapat digunakan untuk sarana komunikasi dengan perangkat eksternal, dimana komputer dapat digunakan untuk mengeluarkan outputan jika ada suatu input berupa data-data.
Semua informasi komputer dijelaskan dengan menggunakan kode angka. Komputer mengubah dan memproses semua data dalam bentuk angka, tanda baca, simbol-simbol tertentu dan lain-lain. Semua ini dimasukkan dalam sistem angka sehingga data dapat dirposes (Sumber : Putra Wira, 2015)
7) Bluettooth HC-05
Bluetooth merupakan salah satu
bentuk komunikasi data yang berfungsi menghubungkan berbagai macam perangkat secara terpisah dengan jangkauan yang relatif pendek untuk menyambungkan sebuah perangkat dengan perangkat lain. Diperlukan adanya proses pairing atau pengenalan dengan menyamakan kode yang tersedia antar dua perangkat tersebut. Secara teori, Bluetooth terdiri dari dua jenis perangkat, yaitu Master (pengirim data) dan
Slave (penerima). (Wikipedia, 2014).
Gambar Bluetooth HC 05 METODOLOGI PENELITIAN Diagram Mekanis Sistem
Diagram Blok Diagram
Penjelasan Blok Diagram
Sensor berat akan mendeteksi berat dan akan dikonversi menjadi tegangan. Tegangan yang dikeluarkan oleh load cell masih kecil sehingga akan dirubah oleh PSA untuk mendapatkan tegangan yang tepat.
Kemudian sensor jarak yang digunakan adalah potensiometer yang akan mendeteksi panjang dan lingkar kepala bayi. Kemudian dari pembacaan potensiometer dengan perubahan resistansi akan diolah oleh mikrokontroler dan hasilnya dikirim oleh HC 05 untuk ditampilkan pada PC dan hasilnya dapat dicetak.
SENSOR BERAT SENSOR JARAK SENSOR JARAK TOMBOL RESET PSA MIKROKONTROLER ATMEGA 32 HC 05 PROGRAM CETAK PROGRAM PC
5 Diagram Alir Transmitter
Saat alat dinyalakan, sensor akan mulai bekerja, kemudian hasil outputan sensor akan diolah menggunakan mikrokontroler Atmega 32. Hasil dari pengolahan data tersebut dikirim ke PC melalui bluetooth.
Diagram Alir Receiver
Begin Terima Data di rx Tampil PC Cetak End
Saat data diterima oleh PC, hasilnya diproses dan ditampilkan. Kemudian hasilnya dapat dicetak dan proses selesai. Urutan Kegiatan
Dalam penelitian dan pembuatan modul ini, penulis terlebih dahulu mengadakan urutan kegiatan persiapan untuk kelancaran jalannya proses pembuatan dan pengamatan yang meliputi di bawah ini: A. Mempelajari teori – teori yang
berhubungan dengan permasalahan yang dibahas melalui studi kepustakaan.
B. Mempelajari dan merancang teknis pembuatan modul tersebut.
C. Membuat diagram blok sistem
D. Membuat diagram alir sebagai urutan cara kerja alat
E. Merencanakan anggaran biaya pembuatan modul
F. Menyusun proposal
G. Menyiapkan bahan berupa komponen, box dan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan modul
H. Membuat layout rangkaian mikrokontroller, sensor panjang, dan sensor lingkar kepala.
I. Memasang komponen pada PCB J. Menyatukan semua rangkaian K. Mengintegrasikan semua rangkaian L. Menyusun program untuk menyalakan
system
M. Melakukan uji coba modul N. Melakukan kalibrasi modul O. Menyusun laporan KTI Pengujian dan Pembahasan
Teknik Pengujian dan Pengukuran
Dalam penelitian ini menggunakan metode pre eksperimental dengan jenis peneltian after only design karena hasil akhir pengukuran alat dibandingkan dengan kelompok kontrol.
X O
Non Random --- ( - ) O
X = treatmen/perlakuan yang diberikan perlakuan panjang dan lingkar kepala (variabel Independen)
0 = Observasi dalam hal ini berupa potensiometer untuk mengukur panjang dan lingkar kepala (variabel dependen)
( - ) = Kelompok kontrol disini menggunakan timbangan.
6 Hasil Pengukuran
Data Lingkar Kepala Bayi
No Lingkar (cm) Alat Ukur (cm) Hasil Pengukuran (cm) X1 X2 X3 X4 X5 1 20 20 19,8 20 19,8 19,8 19,8 2 25 25 24,9 24,9 24,9 24,9 24,9 3 30 30 29,9 29,9 29.9 29,9 29,9 4 35 35 34,9 35,1 34,9 35,1 35,1 5 40 40 40,1 40,1 40 40,1 40 6 45 45 45,1 45,1 45 45,1 45 7 50 50 50,6 50,4 50,6 50,6 50,6
Data Perhitungan Statistik pada Lingkar No Lingkar (cm) Rata-rata SD UA Error % 1 20 19,84 0,008 0,37 0,8 % 2 25 24,90 0 0 0,4 % 3 30 29,90 0 0 0,33 % 4 35 35,02 0,012 0,46 0,05 % 5 40 40,06 0,003 0,23 0,15 % 6 45 45,06 0,003 0,23 0,13 % 7 50 50,56 0,008 0,37 1,12 % Rata-rata 0,42 %
Data Panjang Badan Bayi No Panjang (cm) Alat Ukur (cm) Hasil Pengukuran (cm) X1 X2 X3 X4 X5 1 30 30 29,7 29,6 29,7 29,6 29,6 2 35 35 34,5 34,5 34,7 34,5 34,5 3 40 40 39,6 39,6 39,8 39,7 39,6 4 45 45 44,6 44,6 44,6 44,6 44,6 5 50 50 49,6 49,6 49,6 49,8 49,6 6 55 55 54,8 54,8 54,8 54,9 54,8 7 60 60 59,9 59,8 59,8 59,8 59,8 8 65 65 65,1 65,2 65,1 65,1 65,1 9 70 70 70,2 70,2 70,2 70,1 70,2 10 75 75 75,4 75,4 75,4 75,4 75,4 11 80 80 80,9 80,9 80,9 80,9 80,9
Data Perhitungan Statistik pada Panjang Badan No Panjang (cm) Rata-rata SD UA Error 1 30 29,64 0,05 0,02 1,2 % 2 35 34,54 0,09 0,04 1,31 % 3 40 39,66 0,09 0,04 0,85 % 4 45 44,60 0 0 0,88 % 5 50 49,64 0,09 0,04 0,72 % 6 55 54,82 0,04 0,02 0,32 % 7 60 59,82 0,04 0,02 0,3 % 8 65 65,12 0,04 0,02 0,18 % 9 70 70,18 0,04 0,02 0,25 % 10 75 75,40 0 0 0,53 % 11 80 80,90 0 0 1,12 % Rata-rata 0,69 %
Kinerja Sistem Keseluruhan
-9V R2 100K J12ref 3 1 1 2 CON3 1 2 3 + -U4 TL081 3 2 6 71 45 R3 470K - 9V - 9V J2 TP1 12 R8 100k + 9V Output -1 J1 1 2 R1 100K R9 100k + 9V -+ U1 TL081 3 2 6 71 45 TP2 1 + 9V -+ U2 AD620 2 6 7 4 8 1 3 5 Output + 1 TP3 AD620 1 +9V D3 2,4 V J15 Berat 1 -R5 100K + 9V J13 TP4 1 R4 1k R5 10K ground - 9V + J2 load cell 1 2 3 4 -9V R2 10 K R7 100k 12 VCC J9 TP1 1 VCC R3 470K VCC J10Out gain 1 2 TP5 TL081 1 +5 V C1 22PF +5 V C3 CAP 1 2 +5 V J11 power out 1 2 J3 Berat 1 2 +5 V C2 22PF +5 V 10 K Panjang +5 V R4 220 IC1 ATMEGA32 3 12 13 2 16 17 18 19 11 10 8 7 6 36 35 34 33 32 37 1 4 5 9 14 15 20 21 40 39 38 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 PB2(INT2/AIN0) XTAL2 XTAL1 PB1(T1) PD2(INT0) PD3(INT1) PD4(OC1B) PD5(OC1A) GND VCC PB7[SCK) PB6[MISO) PB5(MOSI) PA4(ADC4) PA5(ADC5) PA6(ADC6) PA7(ADC7) AREF PA3(ADC3) PB0(XCK/T0) PB3(OC0/AIN1) PB4(SS) RESET PD0(RXD) PD1(TXD) PD6(ICP) PD7(OC2) PA0(ADC0) PA1(ADC1) PA2(ADC2) AGND AVCC PC7(TOSC2) PC6(TOSC1) PC5 PC4 PC3 PC2 PC1(SDA) PC0(SCL) +5 V R6 1k 1 2 +5 V J2 Downloader 1 2 3 4 R2 1K D1 LED J8Downloader 1 2 3 4 5 R3 1k 1 2 SW1 RESET 1 2 Y 1 11.9Mhz 10 K Lingkar SW2Self Test 1 2 J12 POWER SUPPLY 1 2
7 Cara kerja modul ini, yaitu pada saat
alat dinyalakan (tombol power dalam keadaan ON) maka mikrokontroler melakukan inisialisasi kemudian mendeteksi nilai ADC2 dan mengkonversikannya ke dalam satuan berat, dimana berat yang terdeteksi adalah berat matras bayi. Selanjutnya user melakukan penempatan pasien dan mikrokontroler kembali melakukan pembacaan ADC2 dan dikonversikan ke satuan berat. Untuk hasil rata-rata nilai error yang diperoleh dari pengukuran berat badan bayi adalah 1,47 %, dengan nilai error terendah sebesar 0,6 % pada pengukuran berat 10 dan 12 Kg, dan nilai error tertinggi sebesar 3 % pada pengukuran berat 2 Kg.
Pada modul lingkar kepala bayi, cara kerjanya yaitu pada saat dinyalakan (tombol power dalam keadaan ON) maka mikrokontroler melakukan inisialisasi kemudian mendeteksi nilai ADC0 (lingkar kepala) setelah itu mengkonversikannya ke dalam satuan panjang yaitu centimeter. Selanjutnya user melakukan pengukuran lingkar kepala bayi pasien kemudian mikrokontroler kembali melakukan pembacaan ADC0 dan dikonversikan ke satuan panjang dan ditampilkan pada PC. Untuk hasil keseluruhan parameter lingkar kepala bayi didapatkan nilai rata-rata error sebesar 0,42 %, dengan rincian nilai error terendah pada pengukuran 35 cm sebesar 0,05 %, sementara nilai error tertinggi pada pengukuran 50 cm sebesar 1,12 %.
Sementara pada modul panjang badan bayi, cara kerjanya yaitu pada saat dinyalakan (tombol power dalam keadaan
ON) maka mikrokontroler melakukan inisialisasi kemudian mendeteksi nilai ADC1 (panjang badan bayi) setelah itu mengkonversikannya ke dalam satuan panjang yaitu centimeter. Selanjutnya user melakukan pengukuran panjang badan bayi pasien kemudian mikrokontroler kembali melakukan pembacaan ADC dan dikonversikan ke satuan panjang dan ditampilkan pada display PC. Untuk hasil keseluruhan parameter panjang badan bayi
didapatkan nilai rata-rata error sebesar 0,69 %, dengan rincian nilai error terendah pada pengukuran 65 cm sebesar 0,18 %, sementara nilai error tertinggi pada pengukuran 35 cm sebesar 1,31 %.
Dalam pembuatan modul, penulis menyadari terdapat beberapa kelemahan/kekurangan modul, dan berharap dapat diperbaiki dan dikembangkan agar menjadi lebih baik. Kekurangan modul ini antara lain:
1) Perbedaan pembacaan hasil alat dengan pembanding kurang akurat yang disebabkan oleh kurang liniernya sensor potensiometer dan desain mekaniknya yang kurang bagus.
2) Desain alat yang kurang efisien karena terlalu besar.
PENUTUP Kesimpulan
Setelah dilakukan pengukuran dan analisa data dapat disimpulkan bahwa 1. Rangkaian minimum sistem Atmega32
dapat bekerja apabila mendapat tegangan input 4.5 – 5 VDC dan dapat mengkonversi data adc yaitu 0 – 1023 dan dikirim menggunakan bluettoth HC05 kemudian ditampilkan pada PC. 2. Rangkaian pembagian tegangan dengan
potensiometer yang dapat mengukur panjang badan bayi dari 30 cm – 80 cm dengan rata-rata % error hasil pengukuran panjang sebesar 0,69 % hal ini dikarenakan pembuatan mekanik sensor yang kurang baik.
3. Rangkaian pembagian tegangan dengan potensiometer yang dapat mengukur lingkar kepala bayi dari 20 cm – 50 cm dengan rata-rata % error hasil pengukuran lingkar sebesar 0,42 % hal ini dikarenakan pembuatan mekanik sensor yang kurang baik.
4. Modul bluetooth HC05 sebagai Serial Komunikasi antara Minimum System sengan PC mampu mengirim data
8 konversi ADC ke PC kemudian diolah
menjadi data Float.
5. Program Delphi pada PC untuk mengkonversi data adc yang telah diterima yaitu 0 – 1023 menjadi data lingkar 0 – 50 cm dan panjang 0 – 80 cm kemudian hasilnya berupa tampilan grafik dengan penyimpanan database dan hasilnya dapat dicetak.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa ‘ALAT PENGUKUR BERAT BADAN, PANJANG BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI DENGAN TAMPILAN GRAFIK’ dapat digunakan.
Saran
Dalam perancangan modul ini masih jauh dari sempurna karena berbagai faktor, baik dari segi perencanaan bentuk fisik ataupun kinerjanya. Adapun analisa kekurangan dari alat yang penulis buat ini adalah:
1. Mengurangi nilai error pada sensor lingkar dan panjang bayi menggunakan sensor yang lebih bagus atau perancangan mekanik yang lebih bagus.
2. Membuat desain alat seefisien mungkin yang tidak terlalu besar maupun tidak terlalu kecil.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Atmel Corporation, (2016). Microchip
Atmel.
http://www.atmel.com/images/doc250 3.pdf
Diakses pada Kamis, 10 Nopember 2016 pukul 10.36 WIB
[2] Aulia Riza Afdillah, (2014).
Hubungan Indeks Massa Tubuh
Dengan Lingkar Kepala Pada Anak Usia Dini (6-8 Tahun) Pada Deutro Melayu. Skripsi Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatra Utara. [3] I Dewa Made Oka Dwi Sutisna, 2015.
Monitoring BPM dan Suhu Tubuh Interface Android Dilengkapi dengan
Telemedicine (Parameter BPM).
Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
[4] Indonesian Pediatric Society (IDAI), (2015).
Kurva Pertumbuhan WHO.
http://www.idai.or.id/professional- resources/growth-chart/kurva-pertumbuhan-who Diakses pada Jumat, 14 Otober 2016 pukul 14.17 WIB
[5] Iranto Aritonang, (2011). Model
Multilevel Pertumbuhan Anak Usia 0-24 Bulan Dan Variabel yang
Mempengaruhinya. Jurnal Penelitian
dan Evaluasi Pendidikan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta [6] Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat , (2010).
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Tentang
Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita. Jakarta
[8] Mei Rianita E.Sinaga, (2011).
Perbandingan Berat Dan Panjang Badan Bayi Usia 0-6 Bulan Yang Diberi Air Asi Eksklusif Dan Diberi MP-Asi di Puskesmas Medan Deli
Kecamatan Medan Deli. Skripsi
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.
[9] Muazar Habibi, (2015). Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini (Buku Ajar S1 PAUD) Edisi 1 April 2015.
Yogyakarta
[10] Nursalam, (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan.
Salemba Medika. Jakarta
[11] Perry & Potter. (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: konsep, proses, dan praktik ed.4 vol.1, EGC.
Jakarta
[12] Putra Wira Merdeka, (2015). Deteksi
Cairan Infus Habis dengan
Monitoring ke Komputer. Laporan
9 Elektromedik Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya
[13] Splash Tronic. (2013). HC-05
Bluetooth To Serial Module +Level Converter.
http://splashtronic.wordpress.com/tag/ hc-05/ Diakses pada Minggu, 2 Oktober 2016, pukul 12.01 WIB [14] Sumadi Suryabrata. (2011).
Metodologi Penelitian. Ed. 22,
Rajawali Pers. Jakarta
[15] Trikueni Dermanto, (2014). Desain
Sistem Kontrol.
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/06/pengerti an-fungsi potensiometer.html Diakses pada Minggu 02 Oktober 2016 17:56 WIB
[16] Wulan Ambarwati, (2014).
Perbandingan Pertumbuhan Bayi
yang Diberi Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif dengan Pengganti Air Susu Ibu (PASI) di Kelurahan Kebon Jeruk Jakarta. Skripsi Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
BIODATA PENULIS
Nama : Retno Dyah Kinanthi NIM : P27838014005
TTL : Ponorogo, 05 Juli 1995 Alamat : Ds. Ngendut, Balong,
Ponorogo