in dik at or ke se ja ht er aa n d ae ra h p ro vin si ke pu la ua n r iau
sekretariat Wakil presiden repuBlik indonesia
INdIKAToR KESEjAhTERAAN dAERAh
provinsi kepulauan riau
SekreTArIAT
TIM NASIONAL PercePATAN PeNANgguLANgAN keMISkINAN Sekretariat Wakil Presiden republik Indonesia
in dik at or ke se ja ht er aa n d ae ra h p ro vin si ke pu la ua n r iau
sekretariat Wakil presiden repuBlik indonesia
INdIKAToR KESEjAhTERAAN dAERAh
sekretariat Wakil presiden repuBlik indonesia
INdIKAToR KESEjAhTERAAN dAERAh
provinsi kepulauan riau
sekretariat Wakil presidenJudul: Indikator kesejahteraan Daerah Provinsi kepulauan riau disusun dan diterbitkan oleh:
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Cetakan Pertama, November 2011
hak Cipta dilindungi Undang-undang.
© 2011 Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Foto Cover: travelyuk.wordpress.com, wb09blog.blogspot.com
Korespondensi : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia
jl. Kebon Sirih No. 14 jakarta Pusat 10110 Telp. 021-3912812
Fax. 021-3912-511 dan 021-391-2513 E-mail: sekretariat@tnp2k.go.id
AdhK
: Atas dasar harga Konstan
AKB
: Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran hidup
APK
: Angka Partispasi Kasar
APM
: Angka Partisipasi Murni
BLM
: Bantuan Langsung Masyarakat
BPS
: Badan Pusat Statistik
CFSI
: Composite Food Security Index
dKP
: dewan Ketahanan Pangan
FIA
: Food Insecurity Atlas
FSVA
: Food Security and Vulnerability Atlas
hdI
: Human Development Index
IPKM
: Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
IPM
: Indeks Pembangunan Manusia
KUR
: Kredit Usaha Rakyat
MA
: Madrasah Aliyah
MI
: Madrasah Ibtidaiyah
MTS
: Madrasah Tsanawiyah
NTP
: Nilai Tukar Petani
PBB
: Perserikatan Bangsa Bangsa
PdRB
: Produk domestik Regional Bruto
PNPM
: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Riskesdas
: Riset Kesehatan dasar
SAKERNAS
: Survey Angkatan Kerja Nasional
Sd
: Sekolah dasar
SMA
: Sekolah Menengah Atas
SMK
: Sekolah Menengah Kejuruan
SMP
: Sekolah Menengah Pertama
SUSENAS
: Survey Sosial Ekonomi Nasional
TNP2K
: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
TPAK
: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
TPT
: Tingkat Pengangguran Terbuka
WFP
: World Food Programme
daftar Singkatan ...iii daftar Isi ...iv daftar Tabel ...v daftar Gambar ...vi Pertumbuhan Ekonomi ...1 Inflasi ...4
Nilai Tukar Petani ...5
Tingkat Kemiskinan ...6
Indikator Kemiskinan ...7
Program Penanggulangan Kemiskinan ...8
Tingkat Pengangguran dan Ketenagakerjaan ...9
Bidang Kesehatan ...11
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat ...15
Bidang Pendidikan ...17
Akses Terhadap Air Bersih ...19
Akses Terhadap Sanitasi ...20
Indeks Pembangunan Manusia ...21
Komponen Indeks Pembangunan Manusia ...22
Ketahanan Pangan ...23
Prioritas Bidang Pendidikan ...26
Prioritas Bidang Kesehatan ...28
Prioritas Bidang Infrastruktur dasar ...31
Prioritas Bidang Ketenagakerjaan ...34
Bidang-Bidang Prioritas Kesejahteraan Rakyat ...35
PNPM Mandiri ...36
Kredit Usaha Rakyat (KUR) ...37
DAFTAr ISI
Tabel 1. Produk domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2008 – 2010
Tabel 2. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama, Tahun
2009 – 2010 (Persen)
Tabel 3. Kontribusi Masing-masing Sektor Terhadap PdRB dan Penyerapan Tenaga Kerja,
Tahun 2009 – 2010 (Persen)
Tabel 4. Indikator Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009-2010
Tabel 5. Indikator Ketenagakerjaan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009 dan 2010
Tabel 6. Indikator Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Tabel 7. Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Menurut Kabupaten/Kota,
Tahun 2009
Tabel 8. Indikator Pendidikan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Tabel 9. Komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota,
Tahun 2008 dan 2009
Tabel 10. Komponen Indeks Komposit Ketahanan Pangan, Menurut Kabupaten/Kota,
Tahun 2009
Tabel 11. Prioritas Intervensi Menurut Kabupaten Kota
Tabel 12. Komposisi BLM PNPM Mandiri Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2011
DAFTAr gAMBAr
Gambar 1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi dan Nasional (%), Tahun 2006-2010
Gambar 2. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Provinsi (%), Tahun 2010
Gambar 3. Rata-rata Upah/Gaji/Pendapatan Buruh/Karyawan/Pegawai Sebulan Menurut Provinsi,
Tahun 2010
Gambar 4. Perkembangan Inflasi Tahunan (Year-on-Year) Provinsi Kepulauan Riau (%), Tahun 2010-
2011
Gambar 5. Inflasi Tahunan (Year-on-Year) Menurut 66 Kota Besar di Masing-masing Provinsi (%),
(Bulan juli 2011)
Gambar 6. Perkembangan Nilai Tukar Petani (Year-on-Year) Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2008-
2011
Gambar 7. Nilai Tukar Petani Menurut Provinsi (%), Bulan juli 2011
Gambar 8. Tingkat Kemiskinan Menurut Provinsi (%), Tahun 2010
Gambar 9. Tingkat Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota (%), Tahun 2010
Gambar 10. Tingkat Kemiskinan, jumlah Penduduk Miskin Tahun 2010 dan Alokasi BLM PNPM
Mandiri Tahun 2011 Menurut Kabupaten Kota
Gambar 11. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Provinsi (%), Tahun 2010
Gambar 12. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Kabupaten/Kota (%), Tahun 2010
Gambar 13. Persentase Balita Kekurangan Gizi Menurut Provinsi, Tahun 2010
Gambar 14. Persentase Balita Kekurangan Gizi Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2007
Gambar 15. Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran hidup Menurut Provinsi (jiwa), Tahun
2009
Gambar 16. Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran hidup Menurut Kabupaten/Kota (jiwa),
Tahun 2009
Gambar 17. Persentase Kelahiran ditolong oleh Tenaga Medis Menurut Provinsi, Tahun 2009
Gambar 18. Persentase Kelahiran ditolong oleh Tenaga Medis Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Gambar 19. Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Tahun 2009
Gambar 20. Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-15 Tahun Menurut Provinsi (%), Tahun 2009
Gambar 21. Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-15 Tahun Menurut Kabupaten/Kota (%), Tahun
2009
Gambar 25. Proporsi Rumah Tangga Tanpa Akses Sanitasi Menurut Kabupaten/Kota (%), Tahun 2009
Gambar 26. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Provinsi, Tahun 2009
Gambar 27. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Gambar 28. Konsumsi Normatif terhadap Produksi Bersih Serealia per Kapita Menurut Kabupaten/
Kota, Tahun 2009
Gambar 29. Peta Kerentanan Terhadap Kerawanan Pangan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Gambar 30. Kabupaten/Kota Prioritas Untuk dilakukan Intervensi dalam Penurunan Angka Putus
Sekolah Penduduk Usia 7-15 Tahun
Gambar 31. Kabupaten/Kota Prioritas Untuk dilakukan Intervensi dalam Peningkatan Angka
Partisipasi Murni jenjang Pendidikan Sekolah dasar (Sd/MI)
Gambar 32. Kabupaten/Kota Prioritas Untuk dilakukan Intervensi dalam Peningkatan Angka
Partisipasi Murni jenjang Pendidikan Menengah Pertama
Gambar 33. Kabupaten/Kota Prioritas Untuk dilakukan Intervensi dalam Penurunan Angka
Kematian Bayi
Gambar 34. Kabupaten/Kota Prioritas Untuk dilakukan Intervensi dalam Penurunan Prevalensi
Balita Kekurangan Gizi
Gambar 35. Kabupaten/Kota Prioritas Untuk dilakukan Intervensi dalam Meningkatkan Akses
Terhadap Air Bersih
Gambar 36. Kabupaten/Kota Prioritas Untuk dilakukan Intervensi dalam Meningkatkan Akses
Terhadap Sanitasi
Gambar 37. Kabupaten/Kota Prioritas Untuk dilakukan Intervensi dalam Meningkatkan Akses
Terhadap Listrik
Gambar 38. Kabupaten/Kota Prioritas Untuk dilakukan Intervensi dalam Meningkatkan
Kesempatan Kerja
Gambar 39. Komposisi BLM PNPM Mandiri Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2011
Gambar 40. Perkembangan Rencana, Realisasi Penyaluran Kredit dan jumlah debitur KUR di
Provinsi Kepulauan Riau, 2010 - 2011
Gambar 41. Perkembangan Rencana, Realisasi Penyaluran Kredit dan jumlah debitur KUR Nasional,
2010 - 2011
Gambar 42. jumlah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang Terserap Menurut Provinsi (Per 31 juli 2011)
Gambar 43. jumlah Kredit Terserap Per debitur Menurut Provinsi (Per 31 juli 2011)
Gambar 44. jumlah Kredit Terserap Per-debitur Menurut Bank Penyalur (juta Rupiah) (Per 31 juli
2011)
Gambar 45. Komposisi Kredit yang Terserap Menurut Bank Penyalur Provinsi Kepulauan Riau (juta
Rupiah) (Per 31 juli 2011)
Gambar 46. Komposisi Alokasi Belanja daerah Menurut Fungsi, Provinsi Kepulauan Riau (juta
Rupiah), Tahun 2010
Gambar 47. Komposisi Alokasi Belanja daerah Menurut Fungsi dan Kabupaten/Kota, Provinsi
Gambar 1
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi1 dan Nasional (%),
Tahun 2006-2010
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Gambar 2
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Provinsi (%), Tahun 2010
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
1 Pertumbuhan ekonomi tahun 2009 merupakan angka sementara dan tahun 2010 merupakan angka sangat sementara. 6,78 7,01 6,63 3,52 7,21 5,03 5,69 5,50 4,74 6,08 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 2006 2007 2008 2009 2010 Pe rs en
Kepulauan Riau Nasional
-2 ,6 5 2,64 4, 17 4,87 4,95 5,13 5,14 5,35 5,43 5,58 5,75 5,83 5,84 5,85 5,93 5,94 096, 6,29 6,35 6,47 6,47 6,51 6,68 127, 7,21 7,33 7,62 7,79 7,96 8,18 8,19 11 ,9 1 26 ,8 2 6,10 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 PA PUA NAD RIA U DIY KA LT IM NT T BE NGK ULU KA LB AR SUM SE L KA LS EL LA M PUN G BA LI JA TE NG BA BE L SUM BA R BA NT EN JA BA R NT B SUM UT KA LT ENG M AL UK U DK I Ja ka rta JA TIM SULUT KE PRI JA M BI GO RONT AL O SULT ENG M AL UT SULS EL SULRA SULB AR PA BA R Pe rs en
Tabel 1.
Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2008 – 2010
LAPANGAN USAHA
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rupiah)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan ADHK 2000 (Triliun
Rupiah)
Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2000 (Persen)
2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010
Pertanian 2,87 3,19 3,43 1,70 1,73 1,80 3,80 1,50 4,20
Pertambangan Dan Penggalian 5,44 5,60 5,94 2,06 2,08 2,11 -2,71 1,10 1,13 Industri Pengolahan 26,62 29,52 33,49 19,06 19,51 20,88 4,56 2,36 7,06 Listrik. Gas & Air Bersih 0,33 0,35 0,40 0,20 0,20 0,22 7,94 2,13 8,24
Bangunan 3,73 4,54 5,28 1,53 1,73 1,93 34,26 13,36 11,56
Perdagangan. Hotel & Restoran 12,06 12,49 14,18 8,31 8,63 9,45 7,77 3,84 9,56 Pengangkutan & Komunikasi 2,69 2,98 3,24 1,61 1,72 1,83 14,44 6,67 6,40 Keuangan. Persewaan & Jasa Perusahaan 3,24 3,45 3,72 1,73 1,83 1,92 9,71 5,50 4,99
Jasa - Jasa 1,61 1,77 1,93 0,82 0,89 0,94 15,59 8,44 5,44
Produk Domestik Regional Bruto 58,59 63,89 71,61 37,02 38,32 41,08 6,63 3,52 7,21
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Tabel 2.
Distribusi Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama, Tahun 2009-2010 (Jiwa)
LAPANGAN USAHA 2009 2009 2010 2010
Februari Agustus Februari Agustus
Pertanian 84.626 82.782 88.439 98.091
Pertambangan Dan Penggalian 6.737 9.588 4.786 11.855
Industri Pengolahan 223.902 157.600 208.080 252.753
Listrik. Gas & Air Bersih 2.490 3.775 3.341 3.301
Bangunan 43.232 38.098 29.932 50.833
Perdagangan. Hotel & Restoran 99.241 139.680 122.627 153.505
Pengangkutan & Komunikasi 45.108 62.483 42.557 55.979
Keuangan. Persewaan & Jasa Perusahaan 13.303 15.257 18.227 16.626
Jasa - Jasa 97.634 117.193 135.023 126.543
Jumlah 616.273 626.456 653.012 769.486
Tabel 3.
Kontribusi Masing-masing Sektor Terhadap PDRB dan Penyerapan Tenaga Kerja, Tahun 2009-2010 (Persen)
LAPANGAN USAHA
Distribusi PDRB
(ADHK 2000) Distribusi Tenaga Kerja
2009 2010 2009 2010
Pertanian 4,51 4,38 13,21 12,75
Pertambangan Dan Penggalian 5,44 5,13 1,53 1,54
Industri Pengolahan 50,91 50,83 25,16 32,85
Listrik. Gas & Air Bersih 0,53 0,53 0,60 0,43
Bangunan 4,52 4,70 6,08 6,61
Perdagangan. Hotel & Restoran 22,52 23,01 22,30 19,95
Pengangkutan & Komunikasi 4,49 4,45 9,97 7,27
Keuangan. Persewaan & Jasa Perusahaan 4,78 4,68 2,44 2,16
Jasa - Jasa 2,33 2,29 18,71 16,45
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Gambar 3
Rata-rata Upah/Gaji/Pendapatan Buruh/Karyawan/Pegawai Sebulan Menurut Provinsi, Tahun 2010
Sumber: Keadaan Pekerja di Indonesia, BPS 2011
1, 06 1,12 1,12 1,27 1,28 281, 1,28 1,30 1,31 1,31 1, 34 1, 34 1, 35 1,38 1, 38 1,40 1,43 1, 44 1, 44 1,48 1, 49 1, 51 1, 52 1, 52 1, 53 1,60 1,64 1,65 1, 94 2,00 2,00 2,18 2, 24 1,41 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 Jut a R upi ah
Gambar 4
Perkembangan Inflasi Tahunan (Year-on-Year) Provinsi Kepulauan Riau (%), Tahun 2010-2011
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Gambar 5
Inflasi Tahunan (Year-on-Year) Menurut 66 Kota Besar di Masing-masing Provinsi (%), (Bulan Juli 2011)
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
3,16 5,98 4,94 0,68 6,21 4,41 7,94 3,82 3,95 3,72 6,84 4,61 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pe rs en
BATAM TANJUNG PINANG NASIONAL
4,94 3,95 4,61 0 2 4 6 8 10 TAR AKAN BAN D AR L AMPU N G BAL IKPAPA N PAN G KAL PI N AN G PAL U AMB O N KEN D AR I G O R O N TAL O MAM U JU SAM AR IN D A TER N AT E BO N E SI BO LG A D EN PAS AR LH O KSEU MAW E MAU M ER E SAM PI T SU R ABA YA PO N TI AN AK PEM AT AN G SI AN TAR YO G YAKAR TA PAL AN G KAR AY A MAK ASAR TEG AL BI MA BAT AM PAK AN BAR U JAK AR TA KU PA N G SU KA BU MI TAN G ER AN G BAN D A AC EH D EPO K SI N G KA W AN G TASI KMAL AYA PAL O PO MAN O KW AR I PAL EM BAN G MAL AN G C IR EB O N KED IR I PU R W O KE R TO BO G O R PAR E-PAR E SU ME N EP PAD AN G S ID EMP U AN PAD AN G SEM AR AN G SER AN G TAN JU N G PI N AN G JAY APU R A MAT AR AM BAN JA R MASI N BEN G KU LU MAD IU N JEM BER MED AN PR O BO LI N G G O D U MAI BEK ASI JAM BI MAN AD O BAN D U N G SU R AKA R TA C IL EG O N Pe rs en
Gambar 6
Perkembangan Nilai Tukar Petani (Year-on-Year) Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2008-2011
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Gambar 7
Nilai Tukar Petani Menurut Provinsi (%), Bulan Juli 2011
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
105,6 103,08 98,50 103,3 100,59 98,78 101,16 104,87 95 97 99 101 103 105 107 109 R as io
Kepulauan Riau Nasional
96 ,0 3 96 ,6 4 98,73 99,0 2 99 ,5 3 10 0,5 4 10 0,9 10 1,2 1 10 1,3 6 10 2,0 2 10 2,3 10 2,3 1 10 2,8 10 3,0 2 10 3,1 1 10 3,3 10 3,9 4 10 4,1 10 4,2 1 10 4,3 10 4,6 3 10 4,7 5 10 5 10 5,3 8 10 6,3 4 10 7,0 9 10 7,7 5 10 8,1 5 10 8,5 2 10 9,5 4 11 5,2 6 12 3,5 1 104,87 90 95 100 105 110 115 120 125 130 JA M BI NT B KA LT IM BA BE L SUL TE NG KA LT ENG M AL UT BE NGK UL U PA BA R NT T KA LB AR JA TIM SUM UT PA PUA SUL UT KE PRI NAD GO RONT AL O RIA U SUL BA R BA NT EN JA BA R M AL UK U JA TE NG SUM BA R BA LI KA LS EL SUL TRA SUL SE L SUM SE L DIY LA M PUN G R as io NTP Provinsi NTP Nasional
Gambar 8
Tingkat Kemiskinan Menurut Provinsi (%), Tahun 2010
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Gambar 9
Tingkat Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota (%), Tahun 2010
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
36 ,8 34 ,8 8 27 ,7 4 23 ,1 9 23 ,0 3 21 ,5 5 20 ,9 8 18 ,9 4 18 ,3 18 ,0 7 17 ,0 5 16 ,8 3 16 ,5 6 15 ,4 7 15 ,2 6 13 ,5 8 11 ,6 11 ,3 1 11 ,2 7 9,5 9,42 9,1 9,0 2 8,6 5 8,3 4 8,0 5 7,6 6 7,1 6 6,7 7 6,5 1 5,2 1 4,8 8 3,4 8 13,33 0 5 10 15 20 25 30 35 40 PA PUA PA BA R M AL UK U GO RONT AL O NT T NT B NA D LA M PUN G BE NGK ULU SULT ENG SULT RA DIY JA TE NG SUM SE L JA TIM SULB AR SULS EL SUM UT JA BA R SUM BA R M AL UT SULUT KALB AR RIA U JA M BI KE PRI KA LT IM BA NT EN KA LT ENG BA BE L KA LS EL BA LI DK I Ja ka rta Pe rs en
Tingkat Kemiskinan Provinsi Tingkat Kemiskinan Nasional
15,81 12,60 7,33 7,26 7,21 4,83 4,80 8,05 13,33 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 LINGGA KOTA TANJUNGPINANG
BINTAN KOTA BATAM KARIMUN NATUNA KEPULAUAN
ANAMBAS
Pe
rs
en
Tabel 4.
Indikator Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009-2010
Daerah
Garis Kemiskinan (Rp/Bulan)
Presentase Penduduk Miskin (%)
Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 2009 2010 2009 2010 2009 2010 KARIMUN 237 250 254 789 6,48 7,21 15 539 15 344 BINTAN 260 143 274 721 7,01 7,33 9 236 10 428 NATUNA 205 825 217 359 4,35 4,83 4 388 3 348 LINGGA 289 115 310 489 16,56 15,81 15 360 13 626 KEPULAUAN ANAMBAS - 245 079 - 4,80 - 1 797 KOTA BATAM 374 186 401 849 6,76 7,26 54 777 68 889 KOTA TANJUNGPINANG 412 718 435 847 13,42 12,60 26 029 23 640 KEPULAUAN RIAU 283 965 295 095 8,27 8,05 125 329 137 072 INDONESIA 200 262 211 726 14,15 13,33 32.530.000 31.023.390
Gambar 10
Tingkat Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2010, Alokasi BLM PNPM Mandiri Tahun 2011 Menurut Kabupaten Kota
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Gambar 11
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Provinsi (%), Tahun 2010
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 (Berdasarkan Hasil Sakernas Agustus 2010)
Gambar 12
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Kabupaten/Kota (%), Tahun 2010
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 (Berdasarkan Hasil Sakernas Agustus 2010)
13 ,6 8 11 ,0 5 10 ,3 3 10 ,1 0 9,9 7 9,6 1 8,7 2 8,3 7 8,3 7 7,6 8 7,4 3 6,9 5 6,9 0 6,6 5 6,2 1 6,0 3 5,6 9 5,6 3 5,5 7 5,3 9 5,2 9 5,2 5 5,1 6 4,6 2 4,6 1 4,6 1 4,5 9 4,2 5 4,1 4 3,5 5 3,3 4 3,2 5 3,0 6 7,14 0 4 8 12 16 BA NT EN DK I Ja ka rta JA BA R KA LT IM M AL UK U SULUT RIA U SULS EL NA D PA BA R SUM UT SUM BA R KE PRI SUM SE L JA TE NG M AL UT DIY BA BE L LA M PUN G JA M BI NT B KA LS EL GO RONT AL O KA LB AR SULT RA SULT ENG BE NGK ULU JA TIM KA LT ENG PA PUA NTT SULB AR BALI Pe rs en TPT Provinsi TPT Nasional 8,86 8,19 7,94 7,05 6,81 6,33 5,75 6,90 7,14 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KARIMUN KOTA TANJUNGPINANG
LINGGA NATUNA BINTAN KOTA BATAM KEPULAUAN
ANAMBAS
Pe
rs
en
Tabel 5.
Indikator Ketenagakerjaan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009 dan 2010
Daerah Angka Partisipasi Angkatan Kerja Pekerja yang Bekerja Selama Kurang dari 14 Jam Seminggu Pekerja yang Bekerja Selama Kurang dari 35 Jam Seminggu Pekerja di Sektor Informal (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 KARIMUN 60,21 58,26 2,15 0,67 15,34 19,28 44,55 43,03 BINTAN 55,86 62,79 5,59 4,36 21,68 20,04 46,47 38,41 NATUNA 57,55 62,95 4,30 5,94 29,62 33,11 62,32 54,31 LINGGA 57,26 59,22 6,84 7,11 37,07 38,28 65,97 55,29 KEPULAUAN ANAMBAS - 57,51 - 0,81 - 18,41 - 60,66 KOTA BATAM 69,41 75,33 1,34 1,97 7,93 9,61 23,81 21,79 KOTA TANJUNGPINANG 63,94 60,67 2,50 1,25 12,26 10,25 35,38 28,20 KEPULAUAN RIAU 64,58 68,85 2,40 2,29 13,45 13,70 34,52 29,17 NASIONAL 67,23 67,72 4,29 4,11 30,10 30,75 61,56 58,96
Keterangan: Daerah Pemekaran, Data Belum Tersedia.
Gambar 13
Persentase Balita Kekurangan Gizi Menurut Provinsi, Tahun 2010
Sumber: Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan 2010
Gambar 14
Persentase Balita Kekurangan Gizi Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2007
Sumber: Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan 2007
30 ,5 0 29 ,4 0 29 ,2 0 27 ,6 0 26 ,5 0 26 ,5 0 26 ,5 0 26 ,2 0 25 ,0 0 23 ,7 0 23 ,6 0 22 ,8 0 22 ,8 0 21 ,3 0 20 ,5 0 19 ,9 0 19 ,7 0 18 ,5 0 17 ,2 0 17 ,1 0 17 ,1 0 16 ,3 0 16 ,2 0 15 ,7 0 15 ,3 0 14 ,9 0 14 ,1 0 13 ,5 0 13 ,0 0 11 ,3 0 11 ,3 0 10 ,9 0 10 ,6 0 17,90 0 5 10 15 20 25 30 35 NT B NT T KA LB AR KA LT ENG SULT ENG GO RONT AL O PA BA R M AL UK U SULS EL NA D M AL UT KA LS EL SULT RA SUM UT SULB AR SUM SE L JA M BI BA NT EN SUM BA R JA TIM KA LT IM PA PUA RIAU JA TE NG BE NGK ULU BA BE L KE PRI LA M PUN G JA BA R DIY DK I Ja ka rta BA LI SULUT Pe rs en
Prevalensi Balita Kekurangan Gizi - Provinsi Prevalensi Balita Kekurangan Gizi - Nasional
20,01 16,60 15,60 13,99 11,40 10,04 12,40 18,40 0 5 10 15 20 25
NATUNA KARIMUN LINGGA BINTAN KOTA
TANJUNGPINANG
KOTA BATAM
Pe
rs
en
Gambar 15
Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Provinsi (Jiwa), Tahun 2009
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
Gambar 16
Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Kabupaten/Kota (Jiwa), Tahun 2009
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
62 55 49 46 43 42 42 39 39 38 38 36 35 35 34 33 32 31 31 31 31 31 30 29 29 26 25 25 24 24 21 18 18 31 0 10 20 30 40 50 60 70 NT B KA LS EL BA NT EN M AL UT SUL TE NG KA LB AR GO RONT AL O M AL UK U NT T SUL TRA SUL BA R JA BA R PA BA R PA PUA NA D BA BE L JA M BI SUM BA R LA M PUN G SUM UT JA TIM SUM SE L BE NGK UL U KE PRI SUL SE L BA LI KA LT IM KA LT ENG RIA U JA TE NG SUL UT DK I J aka rta DIY Jiw a
AKB Provinsi AKB Nasional
39 35 30 30 29 28 26 29 31 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 KEPULAUAN ANAMBAS NATUNA KOTA TANJUNGPINANG
BINTAN KARIMUN LINGGA KOTA BATAM
Jiw
a
Gambar 17
Persentase Kelahiran Ditolong oleh Tenaga Medis Menurut Provinsi, Tahun 2009
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
Gambar 18
Persentase Kelahiran Ditolong oleh Tenaga Medis Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
42 ,4 8 47 ,2 1 47 ,4 5 48 ,7 2 49 ,0 8 49 ,8 5 59,0 6 60 ,4 3 62 ,4 7 63 ,1 7 63 ,5 5 68 ,8 6 69 ,4 8 70 ,1 7 70 ,5 1 71 ,3 2 76 ,0 1 76 ,3 7 78 ,7 2 82 ,7 1 82 ,8 3 84 ,3 0 85 ,2 0 85 ,2 4 85 ,3 7 85 ,8 6 86 ,3 3 87 ,4 5 88 ,6 8 88 ,8 8 96,2 2 96 ,9 4 98 ,1 4 77,34 0 20 40 60 80 100 120 M AL UK U M AL UT SUL BA R SUL TRA PA PUA NT T KA LB AR PA BA R SUL TE NG GO RONT AL O KA LT ENG BA NT EN SUL SE L JA BA R JA M BI NT B KA LS EL LA M PUN G SUM SE L RIA U SUL UT JA TE NG BE NGK UL U KA LT IM BA BE L NA D JA TIM KE PRI SUM UT SUM BA R BA LI DIY DK I J aka rta Pe rs en
Kelahiran Ditolong Tenaga Medis - Provinsi Kelahiran Ditolong Tenaga Medis - Nasional
58,95 65,05 72,39 93,03 95,41 99,22 87,45 77,34 30 40 50 60 70 80 90 100 110
NATUNA LINGGA KARIMUN KOTA BATAM BINTAN KOTA
TANJUNGPINANG
Pe
rs
en
Kelahiran Ditolong Tenaga Madis Kab./Kota Kelahiran Ditolong Tenaga Madis Provinsi Kelahiran Ditolong Tenaga Madis Nasional
Tabel 6.
Indikator Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Daerah
Penduduk dengan keluhan
kesehatan
Angka Morbiditas Rata-rata Lama
Sakit Penduduk yg Melakukan Pengobatan Sendiri (%) (%) (%) (%) KARIMUN 23,61 13,98 4,30 68,93 BINTAN 29,93 20,80 5,14 76,47 NATUNA 28,56 17,54 5,42 75,27 LINGGA 51,83 37,64 5,21 73,64 KOTA BATAM 42,66 22,45 5,76 60,51 KOTA TANJUNGPINANG 33,13 20,55 5,48 70,07 KEPULAUAN RIAU 37,14 21,36 5,45 65,27 INDONESIA 33,68 18,63 5,51 68,41
Gambar 19
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Tahun 2009
Tabel 7.
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)2 Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Kabupaten/Kota Kategori
Wilayah
IPKM
Keterangan
Rangking Nilai
KARIMUN KaF 93 0,60 Kabupaten Tidak Bermasalah Non Miskin
BINTAN KaF 149 0,55 Kabupaten Tidak Bermasalah Non Miskin
NATUNA KaD 306 0,46 Kabupaten Bermasalah Non Miskin
LINGGA KaC 267 0,48 Kabupaten Bermasalah Miskin
KOTA BATAM KoD 79 0,60 Kota Bermasalah Non Miskin
KOTA TANJUNG PINANG KoE 52 0,62 Kota Tidak Bermasalah Non Miskin
Sumber: Kementerian Kesehatan, 2010
2 IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) adalah indikator komposit yang dirumuskan dari 24 indikator kesehatan dan dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu: Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar); Susenas (Survei Ekonomi Nasional); dan Survei Podes (Potensi Desa).
Gambar 20
Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-15 Tahun Menurut Provinsi (%), Tahun 2009
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
Gambar 21
Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-15 Tahun Menurut Kabupaten/Kota (%), Tahun 2009
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
5,9 8 5,7 5 5,1 8 4,8 8 3,6 4 3,5 8 3,3 3 3,2 1 2,9 5 2,8 5 2,7 9 2,7 3 2,5 8 2,4 3 2,4 1 2,3 8 2,3 4 2,2 4 2,1 9 2,0 9 1,9 6 1,8 8 1,7 3 1,6 3 1,6 0 1,5 7 1,3 7 1,2 8 1,1 4 1,1 1 0,8 4 0,8 3 0,7 1 1,97 0 1 2 3 4 5 6 7 SUL BA R GO RONT AL O BA BE L NT T LA M PUN G SUL UT SUL SE L SUL TE NG SUM SE L SUM BA R BE NGK UL U KA LS EL SUL TRA KA LB AR PA BA R JA M BI M AL UT KE PRI NTB BA NT EN JA BA R M AL UK U KA LT IM PA PUA SUM UT KA LT ENG BALI RIA U JA TIM JA TE NG DK I J aka rta NA D DIY Pe rs en
Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-15 Tahun - Provinsi Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-15 Tahun - Nasional
3,81 2,84 1,97 1,85 1,31 0,75 2,24 1,97 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
LINGGA KOTA BATAM BINTAN NATUNA KARIMUN KOTA
TANJUNGPINANG
Pe
rs
en
Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-Kab./Kota Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-15 Tahun - Provinsi Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-15 Tahun - Nasional
Tabel 8.
Indikator Pendidikan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Daerah
Angka Partisipasi Pendidikan Sekolah Dasar (SD/MI) Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) Sekolah Menengah Atas (SMA/MA/SMK)
APK APM APK APM APK APM
KARIMUN 116,39 96,35 69,21 63,96 107,17 76,79 BINTAN 108,25 91,43 91,05 71,20 80,72 61,61 NATUNA 128,71 96,48 76,05 55,28 89,39 69,45 LINGGA 107,24 89,79 80,18 63,24 84,20 49,70 KOTA BATAM 110,08 92,33 107,44 79,12 47,72 39,12 KOTA TANJUNGPINANG 119,82 98,90 73,07 70,75 96,60 69,23 KEPULAUAN RIAU 113,44 93,92 92,15 72,53 70,75 53,42 INDONESIA 110,42 94,37 81,25 67,43 62,55 45,11
Gambar 22
Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Air Bersih Menurut Provinsi3 (%), Tahun 2009
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
Gambar 23
Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Air Bersih Menurut Kabupaten/Kota (%), Tahun 2009
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
3 Akses terhadap air bersih dengan kontrol jarak ke tempat penampungan kotoran/tinja terdekat
19 ,2 8 31 ,3 9 37,9 7 38 ,1 1 42 ,7 2 43 ,5 0 44 ,5 6 45 ,2 0 45 ,3 4 46 ,8 3 47 ,6 8 48 ,4 6 48 ,6 1 49 ,6 4 51 ,5 4 53 ,0 1 53 ,5 5 53 ,9 4 55 ,4 5 55 ,6 2 55 ,6 8 56 ,5 2 58 ,0 6 59 ,3 1 60 ,4 7 61 ,5 0 61 ,9 3 62 ,5 0 67 ,0 8 69 ,4 7 70 ,6 5 80 ,3 8 87,8 6 58,18 0 20 40 60 80 100 KA LB AR PA PUA BE NGK UL U KA LT ENG PA BA R RIA U M AL UT LA M PUN G NT T JA M BI SUL BA R GO RONT AL O NA D SUL TE NG SUM SE L NT B SUM BA R BA NT EN KA LS EL JA BA R M AL UK U SUM UT SUL SE L SUL TRA BA BE L KE PRI JA TE NG SUL UT JA TIM KA LT IM DIY BA LI DK I J aka rta Pe rs en
Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Bersih - Provinsi Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Bersih - Nasional
27,4 28,6 33,8 51,8 73,0 80,0 61,50 58,18 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
LINGGA NATUNA KARIMUN BINTAN KOTA BATAM KOTA
TANJUNGPINANG
Pe
rs
en
Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Bersih - Kab/Kota Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Bersih - Provinsi Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Bersih - Nasional
Gambar 24
Proporsi Rumah Tangga Tanpa Akses Sanitasi Menurut Provinsi (%), Tahun 2009
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
Gambar 25.
Proporsi Rumah Tangga Tanpa Akses Sanitasi Menurut Kabupaten/Kota (%), Tahun 2009
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
49 ,3 0 48 ,3 4 45 ,7 3 44 ,9 3 42 ,6 8 41 ,7 5 39 ,0 2 34 ,5 8 34 ,6 8 33 ,4 4 32 ,1 0 29 ,2 2 28 ,4 3 28 ,1 4 27 ,4 2 27 ,1 8 26 ,3 6 25 ,4 2 24 ,9 9 24 ,3 7 23 ,3 2 23 ,1 5 22 ,0 5 20 ,2 9 19 ,6 2 16 ,8 0 16 ,4 5 13 ,9 0 12 ,1 5 10 ,9 7 9,6 8 5,6 3 5,0 9 22,78 0 10 20 30 40 50 60 GO RONT AL O NT B PA PUA M AL UK U SUL TE NG M AL UT SUL BA R NA D SUM BA R KA LB AR SUL TRA KA LT ENG BA NT EN PA BA R NT T SUL SE L JA M BI BA BE L BE NGK UL U KA LS EL JA TE NG SUM SE L JA TIM JA BA R SUM UT SUL UT BA LI LA M PUN G KA LT IM RIA U KE PRI DIY DK I J aka rta Pe rs en
Proporsi Rumah Tangga Tanpa Sanitasi - Provinsi Proporsi Rumah Tangga Tanpa Sanitasi - Nasional
35,86 30,51 26,14 16,07 3,69 1,02 9,68 22,78 0 5 10 15 20 25 30 35 40
LINGGA NATUNA KARIMUN BINTAN KOTA
TANJUNGPINANG
KOTA BATAM
Pe
rs
en
Proporsi Rumah Tangga Tanpa Sanitasi - Kab/Kota Proporsi Rumah Tangga Tanpa Sanitasi - Provinsi Proporsi Rumah Tangga Tanpa Sanitasi - Nasional
Gambar 26
Indeks Pembangunan Manusia4 (IPM) Menurut Provinsi, Tahun 2010
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Gambar 27
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2010
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran kesejahteraan dengan membandingkan antara harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup. Ukuran kesejahteraan tersebut diperkenalkan dan diterbitkan oleh PBB dalam Laporan Pembangunan Manusia (Human Development Report) sejak tahun 1990.
64 ,9 4 65 ,2 0 67 ,2 6 69,0 3 69 ,1 5 69 ,1 5 69 ,6 4 69 ,9 2 70 ,0 0 70 ,2 8 70 ,4 8 71 ,1 4 71 ,4 2 71 ,4 2 71 ,6 2 71 ,6 2 71 ,7 0 72 ,1 7 72 ,1 9 72 ,4 9 72 ,7 4 72 ,8 6 72 ,9 2 72 ,9 5 73 ,7 8 74 ,1 9 74 ,6 4 75 ,0 7 75 ,5 6 75 ,7 7 76 ,0 7 76 ,0 9 77,6 0 72,27 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 PA PUA NTB NTT M AL UT PA BA R KA LB AR SULB AR KA LS EL SULT RA GO RONT AL O BA NT EN SULT ENG LA M PUN G M AL UK U SULS EL JA TIM NAD BALI JA BA R JA TE NG JA M BI BA BE L BE NGK ULU SUM SE L SUM BA R SUM UT KA LT ENG KE PRI KA LT IM DIY RIA U SULUT DK I Ja ka rta In de ks
IPM Provinsi IPM Nasional
68,60 70,56 71,35 73,64 74,44 74,59 77,80 75,07 72,27 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 KEPULAUAN ANAMBAS
NATUNA LINGGA KARIMUN KEPULAUAN RIAU KOTA TANJUNG PINANG
KOTA BATAM
In
de
ks
Tabel 9.
Komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009 dan 2010 Provinsi Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran
Per Kapita IPM
(Tahun) (Persen) (Tahun) (Ribu Rp PPP)
2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 KARIMUN 69,86 69,91 95,19 95,82 7,81 8,09 636,34 637,79 73,15 73,64 KEPULAUAN RIAU 69,66 69,71 94,50 95,09 8,00 8,63 644,59 646,57 73,66 74,44 NATUNA 68,21 68,31 95,92 96,47 6,93 7,17 615,21 616,41 70,11 70,56 LINGGA 70,02 70,16 91,11 91,64 7,22 7,23 625,42 626,64 71,05 71,35 KEPULAUAN ANAMBAS 67,23 67,40 90,00 90,00 5,35 5,98 626,35 627,54 67,94 68,60 KOTA BATAM 70,76 70,81 98,85 98,94 10,71 10,77 648,13 650,60 77,51 77,80 KOTA TANJUNG PINANG 69,56 69,62 97,31 97,31 9,24 9,42 633,65 635,26 74,31 74,59
KEPULAUAN RIAU 69,75 69,80 96,08 97,19 8,96 9,16 641,63 643,00 74,54 75,07
INDONESIA 69,21 69,43 92,58 92,91 7,72 7,92 631,46 633,64 71,76 72,27
Gambar 28
Konsumsi Normatif terhadap Produksi Bersih Serealia per Kapita 5 Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Sumber: Badan Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten, 2009 dan Kepulauan Riau Dalam Angka (BPS), 2010.
Keterangan:
>1,5 Defisit Tinggi
1 – 1,5 Defisit Sedang
0,5 – 1 Surplus Rendah
0 – 0,5 Surplus Tinggi
0 Data Tidak Tersedia
5 Merupakan salah satu ukuran ketahanan pangan di tingkat Kabupaten dan Kota dan termasuk dalam Peta Kerawanan Pangan Indonesia (Food Insecurity Atlas-FIA) diperkenalkan oleh DKP, Badan Ketahanan Pangan provinsi dan kabupaten bekerja sama dengan World Food Programme (WFP) pada tahun 2005. 45,99 9,58 10,85 19,58 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00
Gambar 29
Peta Kerentanan Terhadap Kerawanan Pangan6 Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Sumber: Badan Ketahanan Pangan, Departemen Pertanian RI dan WFP, 2009
6 Pada tahun 2009, cakupan diperluas dari 30 provinsi di 265 kabupaten menjadi 32 provinsi dan 346 kabupaten serta merupakan konsolidasi berbagai aspek yang terkait dengan ketahanan pangan, seperti ketersediaan pangan, akses dan distribusi pangan serta gizi dan kesehatan yang dipublikasikan
Tabel 10.
Komponen Indeks Komposit Ketahanan Pangan, Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009
Daerah
Ketersediaan Pangan Akses Pangan Akses terhadap Kesehatan dan Gizi Indeks
Komposit Ketahanan Pangan (CFSI -Composite Food Security Index) Produksi Bersih Serealia-Kab./Kota (Kg/ kapita/ hari) Rasio Konsumsi Normatif-Kab./Kota Tingkat Kemiskinan (%) Rasio Non Elektrifikasi Desa tanpa Akses ke Jalan (%) Angka Buta Huruf Perempuan (%) Angka Harapan Hidup (Tahun) Prevalensi Balita Kekurangan Gizi (%) Penduduk tanpa akses pada fasilitas sarana kesehatan (%) Penduduk tanpa akses pada air bersih* (%) 2009 2009 2009 2008 2008 2009 2009 2007 2008 2009 KARIMUN 7 45,99 6,48 11,03 12,96 5,57 69,86 19,8 7,41 66,21 227,4 BINTAN 31 9,58 7,01 16,61 15,69 7,67 69,66 16,7 7,84 48,20 195,2 NATUNA 28 10,85 4,35 17,98 15,05 5,81 68,21 24,6 11,83 71,42 285,2 LINGGA 15 19,58 16,56 26,57 39,13 10,84 70,02 17,9 10,87 72,64 283,5 KEPULAUAN ANAMBAS*** 67,23 53,9 KOTA BATAM** 6,76 3,83 21,88 7,16 70,76 14,6 0,00 27,04 107,6 KOTA TANJUNGPINANG** 13,42 0,18 0,00 3,57 69,56 15,7 0,00 20,03 82,4
Sumber: Badan Pusat Statistik 2011, Dewan Ketahanan Pangan, Departemen Pertanian RI dan WFP, 2009.
Keterangan:
*Air Bersih dihitung dengan menggunakan kontrol jarak dari tempat pembuangan kotoran/limbah
** Terdapat beberapa komponen dari Indeks Komposit Ketahanan Pangan (CFSI -Composite Food Security Index) yang tidak terhitung karena belum terdata secara lengkap.
*** Data tidak tersedia (wilayah pemekaran).
Tab el 1 0. Kom pone n Ind ek s Ko m pos it Ket ah ana n P angan , Me nur ut Ka bup aten/ Kota , T ah un 2 00 9 D ae ra h Ke te rs ed ia an P an ga n Ak se s Pa ng an Ak se s te rh ad ap K es eh at an d an G iz i In de ks Ko m po si t Ke ta ha na n Pa ng an (C FS I -C om po si te Fo od Se cu rit y In de x) Pr od uk si Be rs ih Se re al ia -Ka b. /K ot a (K g/ k ap ita / ha ri) R as io Ko ns um si N or m at if-Ka b. /K ot a Ti ng ka t Ke m is ki na n (% ) R as io N on El ek tri fik as i D es a ta np a Ak se s ke J al an (% ) An gk a Bu ta H ur uf Pe re m pu an (% ) An gk a H ar ap an H id up (T ah un ) Pr ev al en si Ba lit a Ke ku ra ng an G iz i ( % ) Pe nd ud uk ta np a ak se s pa da fa si lit as sa ra na ke se ha ta n (% ) Pe nd ud uk ta np a ak se s pa da ai r b er si h* (% ) 20 09 20 09 20 09 20 08 20 08 20 09 20 09 20 07 20 08 20 09 R IMUN 7 45 ,9 9 6,48 11 ,0 3 12 ,9 6 5,57 69 ,8 6 19,8 7,41 66 ,2 1 22 7, 4 AN 31 9,58 7,01 16 ,6 1 15 ,6 9 7,67 69 ,6 6 16,7 7,84 48 ,2 0 19 5, 2 TUN A 28 10 ,8 5 4,35 17 ,9 8 15 ,0 5 5,81 68 ,2 1 24,6 11 ,8 3 71 ,4 2 28 5, 2 G A 15 19 ,5 8 16 ,5 6 26 ,5 7 39 ,1 3 10 ,8 4 70 ,0 2 17,9 10 ,8 7 72 ,6 4 28 3, 5 PU LAU AN AN AM BA S** * 67 ,2 3 53,9 TA BAT AM ** 6,76 3,83 21 ,8 8 7,16 70 ,7 6 14,6 0,00 27 ,0 4 10 7, 6 TA T ANJ UNG PI NA N G ** 13 ,4 2 0,18 0,00 3,57 69 ,5 6 15,7 0,00 20 ,0 3 82,4 ber: B ad an Pusa t St at is ti k 2011 , De wa n Ketah anan P angan, De part em en Pertani an R I d an WFP , 2009 . ra ng an : Be rsi h d ih it un g d en gan m en gg un ak an k ont ro l j ar ak d ar i t emp at p emb ua ng an ko to ra n/ limb ah ap at b eb era pa ko m po ne n dar i I nd ek s Ko m posi t K et ah an an P an ga n ( CF SI -Co m posi te F ood S ec urit y In de x) t id ak t er hi tun g ka re na b el um te rd at a se ca ra le ng kap . at a tid ak t ers ed ia ( wi lay ah p em ek ar an ).
Gambar 30
Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Dilakukan Intervensi Dalam Penurunan Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-15 Tahun
Sumber: Hasil Estimasi TNP2K
Dengan menggunakan tingkat kemiskinan sebagai target intervensi dan angka putus sekolah penduduk usia 7-15 tahun sebagai salah satu indikator utama dibidang pendidikan dapat ditentukan wilayah-wilayah yang perlu memperoleh prioritas intervensi. Prioritas Pertama adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan angka putus sekolah tinggi. Pada wilayah tersebut diperlukan langkah-langkah untuk menurunkan angka putus sekolah jenjang pendidikan menengah pertama (SMP/MTs) dengan target penduduk usia sekolah yang berasal dari rumah tangga miskin. Kabupaten Lingga merupakan wilayah Prioritas Pertama.
KOTA BATAM KOTA TANJUNGPINANG KARIMUN BINTAN NATUNA LINGGA 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 An gk a Pu tu s Se ko la h Pe nd ud uk U si a 7-15 T ah un Tingkat Kemiskinan Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4
Gambar 31
Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Dilakukan Intervensi Dalam Peningkatan Angka Partisipasi Murni Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar (SD/MI)
Sumber: Hasil Estimasi TNP2K
Dengan menggunakan tingkat kemiskinan sebagai target intervensi dan angka partisipasi murni (APM) sebagai salah satu indikator utama dibidang pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dapat ditentukan wilayah-wilayah yang perlu memperoleh prioritas intervensi. Prioritas Pertama adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan APM SD/MI rendah. Pada wilayah tersebut diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan APM sekolah jenjang pendidikan dasar (SD/MI) dengan target penduduk usia sekolah yang berasal dari rumah tangga miskin, wilayah tersebut adalah Kabupaten Lingga.
KARIMUN NATUNA KOTA TANJUNGPINANG BINTAN KOTA BATAM LINGGA 85 95 0 5 10 15 20 Angka P art is ipas i M urni S M P Tingkat Kemiskinan Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4
Gambar 32
Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Dilakukan Intervensi Dalam Peningkatan Angka Partisipasi Murni Jenjang Pendidikan Menengah Pertama
Sumber: Hasil Estimasi TNP2K
Dengan menggunakan tingkat kemiskinan sebagai target intervensi dan angka partisipasi murni (APM) sebagai salah satu indikator utama dibidang pendidikan pada jenjang pendidikan menengah pertama dapat ditentukan wilayah-wilayah yang perlu memperoleh prioritas intervensi. Prioritas Pertama adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan APM SMP/MTs rendah. Pada wilayah tersebut diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan APM sekolah jenjang pendidikan menengah pertama (SMP/MTs) dengan target penduduk usia sekolah yang berasal dari rumah tangga miskin, wilayah tersebut adalah Kabupaten Lingga dan Kota Tanjung Pinang. KOTA BATAM KARIMUN BINTAN NATUNA LINGGA KOTA TANJUNGPINANG 50 60 70 80 0 5 10 15 20 Angka P art is ipas i M urni S M P Tingkat Kemiskinan Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4
Gambar 33
Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Dilakukan Intervensi Dalam Penurunan Angka Kematian Bayi
Sumber: Hasil Estimasi TNP2K
Dengan menggunakan tingkat kemiskinan sebagai target intervensi dan angka kematian bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup sebagai salah satu indikator utama dibidang kesehatan dapat ditentukan wilayah-wilayah yang perlu memperoleh prioritas intervensi. Prioritas Pertama adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan AKB tinggi. Pada wilayah tersebut diperlukan langkah-langkah untuk menurunkan AKB dengan target kelahiran yang berasal dari rumah tangga miskin. Wilayah tersebut adalah: Kota Tanjung Pinang.
BINTAN NATUNA KEPULAUAN ANAMBAS LINGGA KARIMUN KOTA BATAM KOTA TANJUNGPINANG 15 20 25 30 35 40 0 5 10 15 20 An gk a Ke m at ia n Ba yi P er 1 .0 00 K el ah ira n H id up Tingkat Kemiskinan Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4
Gambar 34
Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Dilakukan Intervensi Dalam Penurunan Prevalensi Balita Kekurangan Gizi
Sumber: Hasil Estimasi TNP2K
Dengan menggunakan tingkat kemiskinan sebagai target intervensi dan prevalensi balita kekurangan gizi sebagai salah satu indikator utama dibidang kesehatan dapat ditentukan wilayah-wilayah yang perlu memperoleh prioritas intervensi. Prioritas Pertama adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan prevalensi balita kekurangan gizi tinggi. Pada wilayah tersebut diperlukan langkah-langkah untuk menurunkan prevalensi balita kekurangan gizi dengan target balita yang berasal dari rumah tangga miskin. Wilayah-wilayah tersebut diantaranya adalah: Kabupaten Lingga.
BINTAN KARIMUN NATUNA LINGGA KOTA TANJUNGPINANG KOTA BATAM 0 5 10 15 20 25 30 0 5 10 15 20 Pre va le ns i Ba lita Ke ku ra ng an G iz i Tingkat Kemiskinan Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4
Gambar 35
Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Dilakukan Intervensi Dalam Meningkatkan Akses Terhadap Air Bersih
Sumber: Hasil Estimasi TNP2K
Dengan menggunakan tingkat kemiskinan sebagai target intervensi dan proporsi rumah tangga terhadap akses air bersih sebagai salah satu indikator utama dibidang infrastruktur dasar dapat ditentukan wilayah-wilayah yang perlu memperoleh prioritas intervensi. Prioritas Pertama adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan akses air bersih rendah. Wilayah-wilayah tersebut adalah: Kabupaten Lingga.
KARIMUN BINTAN NATUNA KOTA BATAM KOTA TANJUNGPINANG LINGGA 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 5 10 15 20 Ak se s Te rh ad ap A ir Be rs ih Tingkat Kemiskinan Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4
Gambar 36
Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Dilakukan Intervensi Dalam Meningkatkan Akses Terhadap Sanitasi
Sumber: Hasil Estimasi TNP2K
Dengan menggunakan tingkat kemiskinan sebagai target intervensi dan proporsi rumah tangga terhadap akses sanitasi sebagai salah satu indikator utama dibidang infrastruktur dasar dapat ditentukan wilayah-wilayah yang perlu memperoleh prioritas intervensi. Prioritas pertama adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan akses sanitasi rendah. Wilayah tersebut adalah Kabupaten Lingga.
NATUNA KOTA TANJUNGPINANG KARIMUN BINTAN KOTA BATAM LINGGA 0 10 20 30 40 50 0 5 10 15 20 Ta npa Ak se s Te rha dap Sa ni ta si Tingkat Kemiskinan Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4
Gambar 37
Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Dilakukan Intervensi Dalam Meningkatkan Akses Terhadap Listrik
Sumber: Hasil Estimasi TNP2K
Dengan menggunakan tingkat kemiskinan sebagai target intervensi dan proporsi rumah tangga terhadap akses tenaga listrik sebagai salah satu indikator utama dibidang infrastruktur dasar dapat ditentukan wilayah-wilayah yang perlu memperoleh prioritas intervensi. Prioritas pertama adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan akses tenaga listrik rendah. Wilayah tersebut adalah Kabupaten Lingga.
KOTA TANJUNGPINANG KOTA BATAM LINGGA KARIMUN BINTAN NATUNA 70 75 80 85 90 95 100 105 110 0 5 10 15 20 Ak se s Te rh ad ap L is tri k Tingkat Kemiskinan Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4
Gambar 38
Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Dilakukan Intervensi Dalam Meningkatkan Kesempatan Kerja
Sumber: Hasil Estimasi TNP2K
Dengan menggunakan tingkat kemiskinan sebagai target intervensi dan tingkat pengangguran sebagai salah satu indikator utama dibidang ketenagakerjaan dapat ditentukan wilayah-wilayah yang perlu memperoleh prioritas intervensi. Prioritas pertama adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan tingkat pengangguran tinggi. Pada wilayah tersebut diperlukan langkah-langkah untuk mencipatakan lapangan kerja dan investasi. Prioritas Kedua adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi namun tingkat pengangguran rendah. Pada wilayah ini diperlukan langkah-langkah penanggulangan kemiskinan yang tidak hanya difokuskan pada permasalahan ketenagakerjaan. Wilayah prioritas tersebut diantaranya Kabupaten Bangka Lingga dan Kota Tanjung Pinang. KARIMUN NATUNA BINTAN KEPULAUAN ANAMBAS KOTA BATAM LINGGA KOTA TANJUNGPINANG 4 6 8 10 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Ti ng ka t P en ga ng gu ra n Tingkat Kemiskinan Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4
Tabel 11
Rekapitulasi Prioritas Intervensi Menurut Kabupaten Kota7
Kabupaten/Kota Angka Putus Sekolah Usia 7-15 Th Angka Partisipasi Murni SD/MI Angka Partisipasi Murni SMP/MTs AKB Per 1.000 Kelahiran Hidup Prevalensi Balita Kurang Gizi Akses Terhadap Air Bersih Akses Terhadap Sanitasi Akses Terhadap Listrik Tingkat Pengang-guran LINGGA 1 1 1 2 1 1 1 1 1 KOTA TANJUNGPINANG 2 2 1 1 2 2 2 2 1 NATUNA 4 4 3 3 3 3 3 3 3 BINTAN 4 3 3 3 3 3 4 3 4 KARIMUN 4 4 3 4 3 3 4 3 3 KEPULAUAN ANAMBAS 3 4 KOTA BATAM 3 3 4 4 4 4 4 4 4
7 Kabupaten/Kota dalam table di atas diurutkan berdasarkan rata-rata skor nilai Prioritas 1 hingga Prioritas 4.
Tab el 1 1 Re kap it ul asi P ri or itas Inte rv ens i Me nu rut K ab up ate n Kota 7 Ka bu pa te n/ Ko ta An gk a Pu tu s Se ko la h U si a 7-15 T h An gk a Pa rti si pa si M ur ni S D /M I An gk a Pa rti si pa si M ur ni SM P/ M Ts AK B Pe r 1. 00 0 Ke la hi ra n H id up Pr ev al en si Ba lit a Ku ra ng G iz i Ak se s Te rh ad ap A ir Be rs ih Ak se s Te rh ad ap Sa ni ta si Ak se s Te rh ad ap Li st rik Ti ng ka t Pe ng an g-gu ra n LI N G G A 1 1 1 2 1 1 1 1 1 KO TA T AN JU N G PI N AN G 2 2 1 1 2 2 2 2 1 N AT U N A 4 4 3 3 3 3 3 3 3 BI N TAN 4 3 3 3 3 3 4 3 4 KA R IMUN 4 4 3 4 3 3 4 3 3 KE PU LAU AN AN AM BA S 3 4 KO TA B AT AM 3 3 4 4 4 4 4 4 4 7 K ab up at en /K ot a da la m ta bl e di a ta s di ur ut ka n be rd as ar ka n ra ta -ra ta s ko r n ila i P rio rit as 1 h in gg a P rio rit as 4 .
Gambar 39
Komposisi BLM PNPM Mandiri Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2011
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, 2011.
Tabel 12.
Komposisi BLM PNPM Mandiri Menurut Kabupaten/Kota (Juta Rupiah), Tahun 2011
Daerah PNPM Perdesaan PNPM Perkotaan Total Alokasi BLM Sumber APBN Sumber APBD Jumlah Kecamatan
Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Kec.
BINTAN 9.200 661 9.861 7.841 2.020 10
KARIMUN 2.850 2.841 5.691 4.573 1.118 9
KEPULAUAN ANAMBAS 4.500 4.500 3.600 900 7
KOTA BATAM 9.995 9.995 8.190 1.805 12
KOTA TANJUNG PINANG 2.000 2.000 1.630 370 4
LINGGA 5.100 5.100 4.080 1.020 5
NATUNA 8.950 8.950 7.160 1.790 12
KEPULAUAN RIAU 30.600 15.497 46.097 37.074 9.023 59
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, 2011.
Rp7.841 Rp4.573 Rp3.600 Rp8.190 Rp1.630 Rp4.080 Rp7.160 Rp37.074 Rp2.020 Rp1.118 Rp900 Rp1.805 Rp370 Rp1.020 Rp1.790 Rp9.023 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% BINTAN KARIMUN KEPULAUAN ANAMBAS KOTA BATAM KOTA TANJUNG PINANG LINGGA NATUNA KEPULAUAN RIAU
Gambar 40
Perkembangan Rencana, Realisasi Penyaluran Kredit dan Jumlah Debitur KUR Nasional, 2010 - 2011
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011
Gambar 41
Perkembangan Rencana, Realisasi Penyaluran Kredit dan Jumlah Debitur KUR di Provinsi Kepulauan Riau, 2010 - 2011
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011
18,63 22,41 34,42 51,89 7,81 8,88 16,20 26,47 2,58 2,93 3,81 5,00 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 30 40 50 60
Maret 2010 Juni 2010 Agustus 2010 Juli 2011
Ju m lah D eb itu r ( Ju ta U nit ) R en ca na d an R ea lis as i P en ya lur an (Tr iliun R up iah )
Rencana Penyaluran Kredit Realisasi Penyaluran Kredit Jumlah Debitur
337,17 137,87 280,87 408,74 135,02 56,30 116,94 192,51 53,12 9,25 11,86 15,92 0 10 20 30 40 50 60 70 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Maret 2010 Juni 2010 Agustus 2010 Juli 2011
Ju m lah D eb itu r ( R ibu U nit ) R en ca na d an R ea lis as i P en ya lur an (M iliar R up iah )
Gambar 42
Jumlah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang Terserap Menurut Provinsi (Per 31 Juli 2011)
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011
Gambar 43
Jumlah Kredit Terserap Per Debitur Menurut Provinsi, (Per 31 Juli 2011)
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011
13 2, 95 22 6,6 8 26 0,7 2 28 9,8 3 32 8,5 3 38 4,3 1 40 1,6 0 40 8,7 4 41 9,2 6 45 9,0 0 55 3,4 1 57 8,7 4 60 0,4 1 63 4,3 4 88 7,1 2 92 3,8 9 1.0 56 ,7 6 1.1 43 ,4 8 1.1 52 ,5 6 1.1 59 ,0 9 1.2 17 ,2 6 1.2 70 ,4 2 1.3 37 ,0 0 1.3 58 ,4 2 1.4 11 ,9 9 1.4 12 ,3 5 1.5 37 ,9 3 2.3 46 ,3 0 2.7 14 ,0 0 2.8 50 ,3 1 6.8 82 ,8 4 7.5 64 ,7 2 7.9 80 ,3 3 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 0 2.500 5.000 7.500 10.000 KE PRI M AL UT PA BA R SUL BA R GO RONT AL O BE NGK UL U SUL TRA BA BE L M AL UK U PA PUA NTT SUL UT NTB SUL TE NG DIY KA LT ENG JAMBI LA M PUN G BA NT EN BA LI NA D KA LB AR KA LT IM SUM BA R SUM SE L KA LS EL RIA U DK I J aka rta SUM UT SUL SE L JA BA R JA TE NG JA TIM
Rencana Penyaluran Realisasi Penyaluran
2,9 1 3,56 3,66 3,9 2 4,55 4,75 4,76 4,85 4,9 4 4,9 6 5,0 6 5,1 1 5,4 9 5,5 2 5,5 2 5,5 9 5,8 2 6,63 6,8 6 7,1 7 7,71 7,79 8,12 8,18 8,4 0 10 ,1 1 10 ,4 5 10 ,9 8 11 ,9 3 12 ,0 4 12 ,0 9 12 ,5 8 14 ,6 9 5,30 ,0 5,0 10,0 15,0 20,0
Gambar 44
Jumlah Kredit Terserap Per-Debitur Menurut Bank Penyalur (Juta Rupiah) (Per 31 Juli 2011)
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011
Gambar 45
Komposisi Kredit yang Terserap Menurut Bank Penyalur Provinsi Kepulauan Riau (Juta Rupiah) (Per 31 Juli 2011)
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011
24 ,9 5 32 ,9 8 35 ,9 0 37 ,6 0 44 ,1 3 53 ,8 2 76 ,9 5 78 ,8 1 10 4, 72 22 6, 40 43 4, 20 44 3, 55 77 5, 49 84 3, 27 1. 03 8, 31 1. 49 3, 26 3.013, 01 3. 81 6, 65 13 .8 97 ,6 3 0 4.000 8.000 12.000 16.000 M ilia r R p BNI Rp 9.650 16,05% BANK MANDIRI Rp 13.486 22,44% BTN Rp 1.419 2,36% BANK SYARIAH MANDIRI Rp 127 0,21%
BRI (KUR Ritel) Rp 11.759
19,56%
BRI (KUR Mikro) Rp 23.670
39,38% BRI
Rp 35.429 58,94%
Gambar 46
Komposisi Alokasi Belanja Daerah Menurut Fungsi, Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010 (Juta Rupiah)
Sumber: Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, 2010
Gambar 47
Komposisi Alokasi Belanja Daerah Menurut Fungsi dan Kabupaten/Kota, Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2010
Sumber: Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, 2010
Pelayanan Umum Rp746.062 40,77% Pendidikan Rp205.346 11,22% Kesehatan Rp130.315 7,12% Ekonomi Rp124.221 6,79%
Perumahan dan Fasilitas Umum Rp559.676 30,59% Perlindungan Sosial Rp26.920 1,47% Lingkungan Hidup Rp8.773 0,48% Pariwisata dan Budaya
Rp12.055 0,66% Ketertiban dan Ketentraman
Rp16.497 0,90% Lainnya Rp64.244 3,51% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Prop. Kepulauan Riau Kab. Natuna Kab. Karimun Kota Batam Kota Tanjung Pinang Kab. Lingga Kab. Bintan Kab. Kepulauan Anambas