SOSIALISASI APLIKASI SISTEM INFOMASI DAN PELAPORAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (SIPLAH)
DAN
PENYERAHAN RAPOR FINAL PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA
PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2015
PROPER
PROPER : Progam Penilaian Pringkat Kinerja
Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Instrumen untuk mendorong pentaatan dan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup, melalui penyebaran informasi kepada publik dan stakeholder (public information disclosure)
• Penilaian peringkat kinerja berdasarkan pada kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilakukan oleh perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan
• Bentuk pengawasan yang dilakukan secara terintegrasi terhadap penaatan peraturan lingkungan hidup yang hasilnya diterjemahkan dalam 3 peringkat Taat, Belum Taat, Tidak Taat
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang upaya pengelolaan
lingkungan hidupnya dilakukan tidak sesuai persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
ARTI PERINGKAT
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan ataumelakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup serta pelanggaran terhadap Peraturan Perundang-Undangan atau tidak melaksanakan sanksi administrasi. Penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. TAAT BELUM TAAT TIDAK TAAT
Pemerintah berkewajiban mengembangkan sistem informasi tentang lingkungan hidup dan dipublikasikan kepada masyarakat
DASAR HUKUM PROPER
Kata
Kunci
Hak atas informasi lingkungan hidup,
Kewajiban perusahaan untuk memberikan informasi pengelolaan lingkungan hidup
Hak masyarakat utk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup,
Pengawasan ketaatan dalam pengelolaan lingkungan hidup PASAL 62 PASAL 62 AYAT 2 PASAL 68 PASAL 70 PASAL 71 - 74
UU. 32
Tahun 2009
KRITERIA PERUSAHAAN PESERTA PROPER
Wajib AMDALTerdaftar dalam bursa efek Indonesia
Menggunakan bahan baku limbah impor non B3
Produk/Jasa bersentuhan langsung dengan masyarakat
Produk orientasi eksport
Menjadi perhatian masyarakat di lingkup regional dan nasional Berlokasi di daerah yang beresiko terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan
PEMILIHAN PESERTA PROPER
Diusulkan oleh Kabupaten/ Kota Diusulkan oleh Provinsi Diusulkan oleh Kementerian Diusulkan oleh LSM Diulukan oleh asosiasi industri Voluntary PerusahaanALUR PENILAIAN PROPER
Pemilihan peserta proper
Penetapan peserta proper
Sosialisasi/pemberitahuan sebagi
peserta proper
Pengawasan ke perusahaan
Tindak lanjut hasil pengawasan
Pembagian rapor sementara
Sanggahan
TUJUAN DAN SASARAN PROPER
1.
Meningkatkan komitmen para stakeholder dalam upaya pelestarian lingkungan;2.
Meningkatkan kesadaran para pelaku usaha/kegiatan untuk mentaati peraturanperundang-undangan di bidang lingkungan hidup;
3.
Meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan;4.
Meningkatkan peran aktif masyarakat untuk melaksanakan pengawasan penaatanperundang-undangan di bidang lingkungan hidup ;
5.
Mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan.TUJUAN
1.
Berlangsungnya usaha/kegiatan yang taat terhadap peraturanperundang-undangan di bidang lingkungan hidup ;
2.
Meningkatkan citra perusahaan di bidang perdagangan produk yang ramahlingkungan;
3.
Adanya kepastian terpeliharanya lingkungan dan tidak terjadi kemerosotankualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup.
ASPEK PENILAIAN PROPER
Meliputi 3 sub aspek penilaian, yaitu : 1. Kepemilikan izin lingkungan;
2. Pelaksanaan izin lingkungan dalam hal luas area perusahaan, kapasitas produksi, PPA, PPU, PLB3;
3. Pelaporan.
Izin Lingkungan
Meliputi 6 sub aspek penilaian, yaitu :
1. Kepemilikan izin pembuangan air limbah; 2. Pemantauan titik penaatan air limbah; 3. Parameter baku mutu;
4. Pelaporan;
5. Pemenuhan baku mutu air limbah;
6. Ketentuan teknis pengendalian pencemaran air
Pengendalian Pencemaran Air
PP 27 tahun 2012, Permen LH Nomor 5 Tahun 2012
PP 82 tahun 2001, Permen LH Nomor 1 Tahun 2010, Permen LH Nomor 5 Tahun 2014, Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 tahun 2012
Lanjutan……
Meliputi 7 sub aspek penilaian, yaitu : 1. Identifikasi dan pendataan limbah B3; 2. Pelaporan;
3. Izin pengelolaan limbah B3;
4. Evaluasi ketentuan teknis pengelolaan limbah B3; 5. Pemulihan lahan terkontaminasi;
6. Jumlah limbah B3 yang diolah;
7. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ketiga.
Pengelolaan Limbah B3
Meliputi 5 sub aspek penilaian, yaitu : 1. Pemantauan titik penaatan emisi; 2. Pelaporan
3. Parameter baku mutu;
4. Pemenuhan baku mutu emisi;
5. Ketentuan teknis pengendalian pencemaran udara.
Pengendalian Pencemaran Udara
PP 41 tahun 1999, Kepmen LHnomor 13 tahun 1995, Pemen LH nomor 7 tahun 2007, Permen LH nomor 17, 18, 21 tahun 2008, Permen LH nomor 13 tahun 2009, SK Gub Prov Jateng Nomor 10 Tahun 2000
PP 101 tahun 2014, Kepdal 1, 2, 3, 4 tahun 1995, Permen LH
nomor 30 tahun 2009, Permen LH Nomor 14 tahun 2013
TREND PESERTA PROPER DAERAH
17 17 17 34 65 76 70 2008 - 2009 2009 - 2010 2010 - 2012 2012-2013 2013-2014 2014 2015 PERIODE PENILAIANTREND JUMLAH PERSERTA PROPER
Pada Tahun 2015, terdapat 5 perusahaan peserta PROPER yang tidak diumumkan, karena:
1. Perusahaan sudah tidak produksi dalam jangka waktu yang cukup lama;
TREND PERINGKAT PROPER DAERAH
12 4 4 14 32 30 20 3 10 6 11 21 25 24 2 3 7 7 11 21 21 2008 - 2009 2009 - 2010 2010 - 2012 2012-2013 2013-2014 2014 2015 PERIODE PENILAIANPERINGKAT PROPER DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
TIDAK TAAT BELUM TAAT TAAT
11.76% 17.65% 41.18% 21.88% 17.19% 27.63% 32.31% 88.24% 82.35% 58.82% 78.13% 82.81% 72.37% 67.69% 2008 - 2009 2009 - 2010 2010 - 2012 2012-2013 2013-2014 2014 2015 PERIODE PENILAIAN
TREND KETAATAN PESERTA PROPER
TREND PERINGKAT SEMENTARA DAN
PERINGKAT FINAL
14 50 1 12 33 20 20 18 27 8 37 20 35 30 0 27 28 10 32 21 12 26 27 12 TAAT BELUMTAAT TIDAK TAAT TAAT BELUMTAAT TIDAK TAAT TAAT BELUMTAAT TIDAK TAAT TAAT BELUMTAAT TIDAK TAAT Izin Lingkungan Pengendalian Pencemaran Air Pengendalian Pencemaran Udara Pengelolaan Limbah B3
EVALUASI PERINGKAT PROPER
RAPOR SEMENTARA RAPOR FINAL
Apek Penilaian Ketaatan Ketidak taatan Izin Lingkungan 53.85% 46.15% Pengendalian Pencemaran Air 41.54% 58.46% Pengendalian Pencemaran Udara 49.23% 50.77% Pengelolaan Limbah B3 40.00% 60.00% Permasalahan Ketidak Taatan terdapat pada aspek Pengelolaan Limbah B3
Permasalahan
1. Banyaknya perusahaan yang tidak melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan ketentuan;
2. Pelaporan tidak rutin dilakukan dan instansi yang dilaporkan tidak sesuai ketentuan.
Izin Lingkungan
1. Masih terdapat perusahaan yang tidak memiliki izin pembuangan air limbah; 2. Tidak memantau titik penaatan pemantauan air limbah sesuai ketentuan; 3. Parameter yang dipantau tidak sesuai hirarki peraturan yang berlaku;
4. Tidak melaporkan secara rutin swapantau air limbah, pH harian, debit harian dan produksi/bahan baku/tingkat hunian harian senyatanya;
5. Masih buruknya kinerja IPAL sehingga menyebabkan air limbah yang dibuang kelingkungan melebihi baku mutu air limbah;
6. Masih terdapat perusahaan yang tidak mematuhi ketentuan teknis seperti memasang alat ukur debit air, saluran air hujan tercampur dengan saluran drainase dan lain-lain;
Lanjutan ...
1. Tidak melakukan pemantauan seluruh sumber emisi;
2. Pelaporan hasil pemantauan emisi tidak dilakukan secara rutin setiap 6 bulan sekali;
3. Parameter yang dipantau tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 4. Masih terdapat emisi parameter yang melebihi baku mutu emisi;
5. Cerobong tidak sesuai ketentuan teknis yang dipersyaratkan dalam Kepdal 205 tahun 1996
Pengendalian Pencemaran Udara
1. Tidak melakukan idendtifikasi, pencatatan dan pendataan limbah B3 sesuai peraturan;
2. Tidak melaporkan secara rutin pengelolaan limbah B3;
3. Tidak memiliki izin pengelolaan limbah B3 seperti izin TPS limbah B3 dan terdapat perusahaan yang melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin;
4. Ketentuan teknis banyak yang tidak sesuai peraturan yang berlaku;
5. Masih adanya perusahaan yang membuang limbah B3 ke media tanah sehingga berpotensi mencemari lingkungan;
Lanjutan ...
6. Jumlah limbah B3 yang dikelola tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku;
7. Menyerahkan pengelolaan limbah B3 kepada pihak ketiga yang tidak memiliki izin pengelola (pengumpul/pemanfaat/pengolah/penimbun) limbah B3;
8. Tidak memiliki kontrak kerjasama dengan pengelola (pengumpul/pemanfaat/ pengolah/penimbun) limbah B3;
9. Limbah B3 yang diangkut oleh pihak ketiga tidak sesuai izin pengangkutan dan rekomendasi pengangkutan limbah B3;
10. Tidak memastikan alat angkut yang digunakan sesuai dengan izin;
KEBIJAKAN PROPER DAERAH
1. Mengingat pentingnya pengendalian pencemaran Lingkungan Hidup,
kegiatan PROPER Daerah Provinsi Jawa Tengah tetap dilaksanakan;
2. Perusahaan-perusahaan wajib mengelola lingkungan hidup yang meliputi
4 aspek, yaitu : penaatan terhadap Dokumen Lingkungan/Izin Lingkungan,
Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara dan
Pengelolaan Limbah B3;
3. Meningkatkan koordinasi antara perusahaan dengan instansi lingkungan
hidup Kabupaten/Kota dan Provinsi.
Sistem Informasi dan Pelaporan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Merupakan sistem informasi dan pelaporan pengelolaan lingkungan hidup dalam hal ini pelaporan izin lingkungan, pengendalian pencemaran air, pengendalian
pencemaran udara dan pengelolaan lingkungan hidup dengan memanfaatkan jaringan internet
SIPLAH Adalah
1. Untuk memudahkan perusahaan melaporkan data terkait pengelolaan lingkungan hidup;
2. Memudahkan dalam mengolah data yang dilaporkan; 3. Tranparansi terkait data yang sudah dilaporkan;
4. Mengurangi penggunaan kertas.
Tujuan
1. Progam dapat dijalankan dengan menggunakan jaringan internet; 2. Compatible pada seluruh operasional sistem (O.S);
3. Kapasitas upload dokumen maksimal 30 MB.
TAMPILAN SIPLAH
Dapat diakses melalui alamat website
http://blhjatengsiplah.com/
DIAGRAM ALUR CARA KERJA SIPLAH
Jaringan Internet Browser http://blhjatengsiplah.comDomain : Server
User (Perusahaan)
Browser
Admin (BLH Provinsi Jawa Tengah)
User (Instansi LH Kabupaten/Kota dan KLHK)
Browser