• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)

WATER and ADVENTURE SPORT AREA

di Kawasan Obyek Wisata Waduk Delingan Karanganyar

Diajukan sebagai pelengkap dan syarat guna mengambil gelar sarjana teknik Arsitektur

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh : MAWARDI D 300 040 031

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. PENGERTIAN JUDUL :

WATER and ADVENTURE SPORT AREA

di Kawasan Obyek Wisata Waduk Delingan Karanganyar

a. Sport : Olah raga, sport. ¹

Sport sendiri sebenarnya merupakan sebagian dari isi pengertian olah raga. Ia berasal dari kata disportare, bahasa Inggris kuno yang berarti bersenang-senang, pengisi waktu luang dari kaum ningkrat Inggris.

b. Water : Air. ²

c. Area : Kawasan, wilayah., Batas.³

d. Adventure : Petualangan.4

e. Kawasan : Daerah atau meliputi areal yang luas.5

f. Obyek : Benda, Suatu tempat tujuan.6

g. Wisata : Berpergian semata-mata untuk rekreasi atau tamasya.7

h. Waduk : Kolam besar tempat mengumpulkan dan menyimpan air

untuk dipakai dimusim kemarau.8

i. Karanganyar : Nama satu Kabupaten di propinsi Jawa Tengah.9

Jadi pengertian dari WATER and ADVENTURE SPORT AREA adalah merupakan sebuah tempat olah raga air dan tantangan/petualangan sekaligus tujuan wisata di kawasan obyek waduk Delingan Kabupaten Karanganyar sebagai wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan hiburan, permainan, tontonan, kesehatan, kesegaran maupun kesenangan melaluai olah raga dalam satu wadah.

1 Echols, John M & Shadily, Hasan (1975) Kamus Inggris Indonesia, Jakarta, PT.Gramedia 2-3 Ibid

4 W.J.S Poerwadarminto, Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta, 1976 5 Dr.J.J. Spiliane, Pariwisata Indonesia, Kanisius 1987

6 Ibid

7 W.J.S Poerwadarminto, Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta, 1976 8-9 Ibid

(3)

1.2. LATAR BELAKANG 1.2.1. Latar Belakang Umum

Kegairahan olah raga dalam bentuknya yang sekarang disebabkan sifat tontonannya yang melibatkan massa, baik secara langsung maupun lewat media (televisi), telah menjadikan olah raga seakan-akan sebuah grafitasi baru. Di mana olahraga dalam wujud tontonan massa yang terorganisasi sekarang ini, berubah menjadi semacam perangkat terapi personal dan sosial masyarakat modern sehingga olahraga dapat menjadi obat penenang. Kalau memperhatikan dunia olahraga di Indonesia, sebuah fenomena menarik dalam jenis olahraga.

Selain olah raga itu sendiri juga terdapat hal-hal lain yang kehadirannya juga cukup berperan dalam memajukan dunia olah raga. Disini olah raga menjadi suatu media bisnis dikemas sedemikian rupa sehingga disana terjadi suatu perputaran uang yang saling mendukung. Hal tersebut berpengaruh pada sarana dan prasarana untuk mewadahi keadaan tersebut. Profesor Philip Cox, seorang arsitek spesialis bangunan olah raga memperkirakan pada masa mendatang dalam pengembangan fasilitas olah raga perlu ada nilai tambah yaitu dengan memasukkan kegiatan yang komersial, sehingga fasilitas olah raga dapat membiayai perawatan sendiri, sebab pemerintah kini tidak lagi mensponsori pendanaan secara keseluruhan,

jadi diharapkan bisa mandiri. 11

Di era millenium ini di mana batas-batas ruang dan waktu sudah mulai bisa dalam artinya adanya kecenderungan peringkasan ruang waktu yaitu bagaimana hambatan ruang dibatasi oleh teknologi sehingga menciptakan semacam percepatan dunia kehidupan. Dapat dirasakan bahwa saat ini semakin jauh kita terjerumus ke dalam kemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka makin malas manusia untuk melakukan gerakan sendiri. Di mana waktu yang banyak digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas kegiatan sehari-hari dengan bekerja, sekolah, bersosialisasi dan lain-lain, maka dari itu sebagai akibat kegiatan fisik menjadi kebutuhan,

yaitu dengan melakukan kegiatan olah raga. 12

11 Majalah Konstruksi, Desember 2002 12 Majalah Properti ,Januari 2004

(4)

Olah raga air (water sports) akhir-akhir ini sangat di gemari masyarakat kita (Indonasia), terbukti ramenya kunjungan ke tempat-tempat penyedia jasa wisata bahari setiap liburan sekolah, long weekend, atau akhir tahun di berbagai tempat. Water and Adventure Sport saat ini telah berkembang dibeberapa objek wisata yang sudah mulai dikenal di dalam maupun di luar negeri seperti:

1. Motor Boat 5) Jet Ski

2. Sepeda Air 6) Ski Boat

3.Berenang 7) Bola Air

4. Dayung/Kayak 8) Arum Jeram permaianan/Perahu arus

Gambar. 1.1. Beberapa Olahraga Air Sumber : www.Water Sport.com

Perkembangan Water and Adventure Sport Area sangat mendapat respon yang baik dan mendapat dukungan penuh dengan maraknya, olah raga

Ski Boat Sumber : www.Water Sport.com Jet Ski Sumber : www.Water Sport.com Dayung Sumber : www.Water Sport.com Bola Air Sumber : www.Water Sport.com Kayaking Sumber : www.Water Sport.com Memancing Sumber : www.Bangunan Apung.com Motor Boat

Sumber : Buku Water Architecture, Charles W. More + Jane

Berenang

Sumber : Buku Water Architecture, Charles W. More + Jane Sepeda Air

Sumber : www.Water Sport.com

(5)

ini sebagai wadah untuk olah raga hiburan atau pertandingan yang diselengarakan untuk memberikan hiburan atau tontonan kepada masyarakat. Water and Adventure Sport Area, merupakan objek wisata alam yang dipadukan dengan wisata buatan (rekreasi) dengan pengelolaan yang profesional. Water and Adventure Sport Area ini merupakan satu-satunya objek wisata rekreasi terlengkap di Karanganyar nantinya.

Kegiatan olahraga yang diwadahi didalam Water and Adventure Sport Area nantinya sangat bervariasi antara lain: Water Sport, Adventure Sport, Paintball, Go-Kart, Arena bermain dan beberapa fasilitas penunjang lainnya.

1.2.2. Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus)

Sport Tourism memasukkan olahraga dirgantara sebagai produk unggulan yang banyak diminati wisatawan khususnya kalangan muda. Di millenium sport tourism saat ini, olahraga dirgantara dan olahraga pantai sangat diminati para wisatawan muda. Indonesia memiliki potensi untuk olahraga dirgantara, kata D.Sudrajat Rasyid Deputi Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga seusai jumpa pers di Jakarta.

Dikatakan, sport tourism merupakan perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata) yang saat ini berkembang pesat dan banyak diminai kalangan wisatawan muda. Wisatawan muda yang datang ke Indonesia antara lain menginginkan petualangan dan tantangan alam dalam sport tourism, katanya. Potensi Indonesia untuk sport tourism sangat besar baik olahraga dirgantara (udara), marine (laut) dan darat seperti mendaki gunung dan menyelurusi sungai atau arung jeram.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) telah menempatkan program wisata olahraga (sport tourism) sebagai salah satu produk wisata yang terus dikembangkan secara serius, bersinergi dengan berbagai instansi terkait seperti Menpora, KONI, dan federasi olahraga di

seluruh tanah air (Humas, Selasa 7 Mei 2008). 13

(6)

Tabel .1.1.

Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus) di Indonesia

TAHUN (000 orang) WISNUS PERJALANAN (000 orang) PERJALANAN RATA-RATA PENGELUARAN TOTAL (Trilyun Rp) PENGELUARAN PER PERJALANAN (Ribu Rp) 2001 103.884 195.770 1,88 58,71 324,58 2002 105.379 200.589 1,90 68,82 343,09 2003 110.030 207.119 1,88 70,87 373,56 2004 111.353 202.763 1,82 71,70 373,85 2005 112.701 213.303 1,89 74,72 394,43 2006* 114.391 216.503 1,92 78,67 400,35 2007** 116.107 219.751 1,95 79,85 406,35 * Angkasementara

** Angka sangat sementara

Catatan: Pengeluaran per perjalanan adalah rata-rata tertimbang dari setiap provinsi Sumber: Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan (P2DSJ)

Ini membuktikan bahwa antusianisme dari masyarakat saat ini cukup besar dan berkembang dari berbagai kalangan ataupun profesi terhadap olah raga dan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya berolah raga. Hal ini merupakan modal dasar bagi perkembangan olah raga selain itu sebagai hiburan dan rekreasi yang menarik.

1.3. Latar Belakang Khusus

1.3.1. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar

Kabupaten Karanganyar terletak di sebelah Timur wilayah Solo, dengan keindahan pemandangan yang mempesona di kawasan Gunung Lawu. Kabupaten ini memiliki potensi pengembangan yang sangat tinggi di bidang Sumber Daya Alam dan wisata, yang semakin diperkuat Identitas daerah “INTANPARI” (Industri - Pertanian - Pariwisata) merupakan potensi Kabupaten Karanganyar yang mendapatkan prioritas untuk dikembangkan. Dengan kondisi alam yang indah, Karanganyar memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, baik itu wisata alam ataupun

(7)

peninggalan sejarah yang terletak di tempat wisata alam tersebut. Kabupaten Karanganyar juga telah meraih penghargaan dibidang kebersihan kota, hal ini ditandai dengan telah diperolehnya ADIPURA sejak tahun 1994.

Bila dilihat dari garis bujur dan garis lintang, maka Kabupaten Karanganyar terletak antara 110°40” – 110°70” Bujur Timur dan 7°28” - 7°46” Lintang Selatan. Dengan ketinggian rata-rata 511 meter di atas permukaan laut serta beriklim tropis dengan temperatur 22° -31°C.

Curah hujan di Kabupaten Karanganyar berdasarkan data dari 6 stasiun pengukur banyaknya hari hujan selama tahun 2007 adalah 99 hari dengan rata-rata curah hujan 6.017 mm, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret dan terendah pada bulan Juli dan Agustus. Sehingga kondisi iklim di Kabupaten Karanganyar adalah tropis dengan musim hujan dan musim kemarau silih berganti sepanjang tahun. Berikut ini adalah gambaran wilayah Kabupaten Karanganyar.

1) Luas wilayah 77.378,64 Ha.

2) 17 Kecamatan, 162 desa, 15 kelurahan.

3) Memiliki akses yang sangat dekat dengan Jawa Timur. 4) Terbentang di sebelah selatan dataran Gunung Lawu.

Berbatasan dengan Kab. Sragen di sebelah Utara, Kab. Wonogiri dan Kab. Sukoharjo di sebelah Selatan, Kota Surakarta dan Kab. Boyolali di sebelah Barat.

(8)
(9)

1.3.2. Water and Adventure Sport Area Potensial dikembangkan di Karanganyar

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kota yang menjadi tempat tujuan wisata yang banyak memiliki obyek-obyek wisata yang menarik, sehingga menjadikan kunjungan yang unik bagi para wisatawan untuk datang menikmati. Kebijakan dari pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam bidang olah raga meliputi penyediaan fasilitas olah raga dan peningkatan motivasi dan penggairahan kegiatan olah raga melalui penyediaan fasilitas olah raga yang memadahi.

Di dalam Water and Adventure Sport Area ini terdapat lebih dari satu cabang olah raga dan cenderung untuk kegiatan yang bersifat rekreasi sebagai media hiburan olah raga baik aktif maupun pasif. Yaitu dengan memasukkan cabang-cabang olah raga yang bersifat menghibur dan sesuai perkembangan jaman (trend) seperti: gocart, adventure sport, water sport. Dengan adanya Water and Adventure Sport Area diharapakan akan dapat menambah fasilitas olahraga di Karanganyar, sehingga Water and Adventure Sport Area ini, antusianisme dan kesadaran dari masyarakat untuk berolahraga menjadi lebih besar, mengingat akan pentingnya berolahraga. Sehingga fasilitas olahraga didalam Water and Adventure Sport Area ini mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Kabupaten Karanganyar tergolong wilayah yang cukup potensial untuk berkembang sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW). Hal ini mengingat potensi alam dan budaya setempat memiliki bobot dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan (asing maupun domestik). Ditinjau dari segi obyek wisata yang ada di kabupaten karanganyar, potensi-potensi kepariwisataan yang terdapat di Kabupaten Karanganyar berupa obyek-obyek wisata alam, budaya, buatan antara lain sebagai berikut : 14

(10)

Tabel. 1.2.

Jenis dan Nama Obyek Wisata di Kabupaten Karanganyar

Jenis/ Alamat Fasilitas

Nama Obyek

A. HUTAN WISATA

1. Puncak Lawu Gondosuli, Tawangmangu

~ Jalan setapak, Pos keamanan, petunjuk arah

2. Pringgodani Blumbang, Tawangmangu ~ Pancuran tujuh ~ Barak penginapan ~ Tempat ziarah (petilasan panambahan Koconegoro) ~ Jalan setapak

3. Sekipan Kalisoro, Tawangmangu ~ Gedung pertemuan ~ Arena Camping ~ Arena perkemahan ~ Jalan setapak 4. Gunung Bromo Delingan, Karanganyar ~ Panggung hiburan ~ Arena anak-anak ~ Kopel peristirahatan ~ Hutan lindung

~ Petilasan Nyi Ageng serang ~ Jalan setapak

5. Grojogan Sewu Kalisoro, Tawangmangu ~ Air terjun ~ Kios Cindera mata ~ Kolam renang ~ Hutan lindung ~ Fauna (kera)

B. WISATA ALAM

1. Monumen Tanah Jumantono ~Joglo pertemuan Kritis ~ Monumen

~ Tanah kritis, Taman rumput ~ Kumpulan tanaman langka ~ Arena perkemahan 2. Sendang kuning Karangpandan ~ Bak mandi

~ Sendang / air warna kuning Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Karanganyar

Jenis/ Alamat Fasilitas

Nama Obyek

B. WISATA ALAM

3. Air Terjun Temanten Gumeng, Jenawi ~ Jalan setapak 4. Tlogo Madirdo Ngargoyoso ~ Sumber air ~ Jalan setapak

C. SUMBER AIR PANAS

1. Pablengan Pablengan, Karangpandan ~ 7 air sumber ~ Joglo pertemuan

~ Mushola, kamar mandi, MCK 2. Balong Balong, Jenawi ~ Jalan makadam 3. Cumpleng Plumbon, Tawangmangu ~ Sumber air panas

~ Joglo air mancur ~ Kamar mandi, MCK

D. GOA

1. Goa Cokrokembang Anggrasmanis, Jenawi ~ Jalan setapak 2. Goa Kendalisodo Anggrasmanis, Jenawi ~ Jalan setapak 3. Goa Tlorong Lempong, Jenawi ~ Jalan setapak

E. BUMI PERKEMEHAN

1. Bumi Pramuka Delingan, Karanganyar ~ Gedung pertemuan ~ Air bersih ~ Arena perkemahan Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Karanganyar

(11)

Jenis dan Nama Obyek Wisata Budaya di Kabupaten Karanganyar

Jenis/ Alamat Fasilitas

Nama Obyek

A. PENINGGALAN

PURBAKALA

1. Candi Sukuh Berjo, Ngargoyoso ~ Joglo pertemuan ~ MCK, tempat parkir 2. Candi Cetho Gumeng, Jenawi ~ Balai peristirahatan ~ Tempat berdoa ~ MCK, tempat parkir 3. Candi Palanggatan Ngargoyoso ~ Jalan setapak 4. Candi Menggung Bener, Tawangmangu ~ Rumah jaga 5. Situs Watukandang Karangbangun, Matesih ~ Rumah jaga 6. Penggalian Fosil Dayu, Gondangrejo ~ Musium

B. ZIARAH

1. Astana Mangadeg Girilayu, Matesih ~ Tpt ziarah makam raja Mn ~ Balai peristirahatan ~ Masjid, MCK

2. Astana Girilayu Girilayu, Matesih ~ Tpt ziarah makam raja Mn ~ Balai peristirahatan ~ Masjid, MCK

3. Astana Derpoyudan Kwadungan, Kerjo ~ Makam eyang Derpoyudo 4. Astana Temuireng Tegalgede, Karanganyar ~ Makam kerabat MN 5. Astana Randusongo Gaum, Tasikmadu ~ Makam kerabat MN 6. Krendowahono Krendowahono, Gd. Rejo ~ Pesanggrahan ~ Tpt. Sesaji, MCK 7. Bulakkrangan Kragan, Gd. Rejo ~

8. Jabal kanil Bandardawung, Twmg ~ Petilasan Syeh Maulana MN

Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Karanganyar

Tabel. 3.4.

Banyaknya Pengunjung Obyek Wisata di Kabupaten Karanganyar

Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Jumplah 658.038 587.281 548.696 544.317 572.513 656.139

Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Karanganyar

Peningkatnya jumlah pengunjung obyek-obyek wisata yang ada di Karanganyar dalam setiap tahunnya, diharapkan dapat berkembang lebih baik dalam bidang kepariwisataan di Kabupaten Karanganyar sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata.

1.3.3. Tinjauan Kawasan Waduk Delingan di Kabupaten Karanganyar

Waduk Delingan di bangun pada tahun 1920 oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai Konsultan desain dan kontraktor, dan di beri nama waduk Tirtomarto yang sekarang dikenal dengan Waduk Delingan dengan luas 5 ha dan kapasitas air 3.970.000m³.Waduk Delingan dikelilingi hamparan pegunungan serta hijaunya pepohonan dan lahan pertanian yang memberikan kesejukan serta keindahan pemandangan sekitar waduk dan masih asri.

(12)

Dari sisi sebelah utara Sumber: Foto pribadi

Dari sisi sebelah selatan Sumber: Foto pribadi

Gambar .1.3.

Waduk Delingan Karanganyar Sumber: Foto pribadi

Dengan berjalannya waktu kondisi Waduk Delingan mulai terlihat terjadi perubahan-perubahan dan kerusakan-kerusakan. Melihat kondisi tersebut Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Proyek Pembangunan dan Konservasi Sumber Air (PKSA) Bengawan Solo Departermen Pekerjaan Umum (DPU), maka pada tanggal 8 Maret 1999 Waduk Delingan direhabilitasi. Pekerjaan tersebut meliputi perbaikan tubuh bangunan dan pintu pelimpahan air.

Kawasan Wana Wisata Gunung Bromo dan Waduk Delingan terletak di Kelurahan Delingan sehingga merupakan salah satu prioritas pembangunan kepariwisataan Kabupaten Karanganyar. Kawasan Waduk Delingan merupakan suatu obyek yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai

obyek wisata air dengan pertimbangan. 15

1) Merupakan Waduk yang cukup luas yaitu dengan luas 5 ha, dengan kapasitas air 3.970.000m³, ditambah dengan luasan daerah sekitar 3 hektar.

2) Daerah yang sejuk dengan hamparan perbukitan dan hijaunya pepohonan di sekitar waduk.

3) Topografi di sekitar Waduk Delingan berkontur.

4) Lokasi waduk Delingan di Kec. Karanganyar yang sangat strategis karena dekat dengan obyek Wana Wisata Gunung Bromo dan berjarak 5 km dari pusat Kota Karanganyar.

(13)

1.4. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN 1.4.1. Permasalah

Bagaimana mewujudkan Water and Adventure Sport Area, sebagi suatu fasilitas rekreasi olahraga air & Tantangan di Karanganyar yang menggabungkan fungsi sport, wisata dan komersial, sekaligus menjadi kawasan obyek wisata, sebagai wadah bagi masyarakat untuk mendapat hiburan, tontonan, kesehatan, kesegaran, maupun kesenangan melalui olahraga.

1.4.2. Persoalan

Persoalan yang kemudian timbul dari perencanaan Water and Adventure Sport Area adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana konsep pemilihan dan pengolahan site yang tepat dan sesuai dengan fungsi, tujuan, daya dukung aktifitas lainnya disekitar lokasi guna mendukung keberadaan Water and Adventure Sport Area. b. Bagaimana sistem peruangan yang diterapkan pada bangunan dengan

penggabungan fungsi sport, wisata dan komersial, serta menjadi kawasan obyek wisata.

c. Bagaimana tampilan fisik bangunan yang dapat mencerminkan sebagai bangunan olahraga modern futuristik dan memilih tatanan landscape dan sirkulasi yang mampu mendukung proses berlangsungnya kegiatan olahraga, rekreasi maupun kegiatan komersial serta menjadi sebuah kawasan obyek wisata di Waduk Delingan Karanganyar.

1.5 TUJUAN DAN SASARAN 1.5.1. Tujuan

Tujuan dari Water and Adventure Sport Area direncanakan dan dirancang dengan konsep terpadu yang menggabungkan kegiatan sport, dan wiasta, dengan maksud menghasilkan sinergi yang baik dalam rangka pengembangan kawasan secara menyeluruh, khususnya dikawasan waduk

(14)

Delingan, sekaligus menjadi alternative tujuan rekreasi wisata di kabupaten Karanganyar.

1.5.2. Sasaran

Mendapat konsep citra bangunan olah raga modern futuristik yang sesuai dengan fungsi yang ada “ Water and Adventure Sport Area” serta menjadi sebuah kawasan obyek wisata di Waduk Delingan Karanganyar.

1.6. LINGKUP PEMBAHASAN

Lingkup pembahasan berada pada disiplin ilmu arsitektur yang berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai yaitu pembahasan tentang konsep Water and Adventure Sport Area sebagai fasilitas olahraga dan rekreasi olahraga di Kabupaten Karanganyar yang menggabungkan fungsi sport-wisata-komersil serta menjadi sebuah tempat kawasan rekreasi wisata. Hal-hal di luar ilmu arsitektur dibatasi dan disesuaikan dengan masalah-masalah yang muncul dalam mewujudkan Water and Adventure Sport Area.

1.7. METODOLOGI

1.7.1. Metode Pengumpulan Data

Metode yang akan dipakai adalah melalui tahapan : a. Survay

1) Survay lapangan untuk mendapatkan data yang menyangkut site terpilih.

2) Survay pada fasilitas sejenis, yaitu di Bengawan Sport Center Surakarta, Arta Gading Mall, dll.

b. Studi Literatur

Usaha untuk mengumpulkan data sekunder dari buku, catatan, internet dan dokumen lain yang berhubungan dengan topik.

c. Studi Komparasi

Dilakukan pada fasilitas olahraga sejenis yang telah ada yaitu pada fasilitas Water and Adventure Sport Area.

(15)

d. Wawancara

Untuk mendapatkan data tentang kebutuhan perencanaan: 1) Pengunjuan/ pengguna fasilitas olah raga yang telah ada. 2) Dinas Pemuda dan Olah raga.

3) Dinas Tata Kota dan Dinas Pariwisata.

Untuk memperoleh cross check data yang benar, serta mendapatkan data-data tambahan yang meliputi aktivitas serta kebutuhan pengguna, memahami kegiatan yang berlangsung dan persyaratnnya.

1.7.2. Metode Pengolahan Data

Menggunakan metode analisa sintesa dengan mengidentifikasikan potensi dan kondisi di lapangan kemudian dikaitkan dengan permasalahan-permaslahan yang sehingga di dapat faktor-faktor pemecahan untuk mencapai tujuan dan sasaran.

1.7.3. Merumuskan Konsep

Merumuskan sintesa dari hasil korelasi antar komponen pembahasan dan outputnya digunakan sebagai pedoman penentuan desain.

1.8. SISTEMMATIKA PEMBAHASAN Tahap I : Pendahuluan

Tahap pendahuluan yang berisi tentang pengertian judul, latar belakang permasalaan dan persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan dan batasan, metode pembahasan dan sistematika.

Tahap II : Tinjauan Teori

Merupakan tinjauan mengenai perkembangan olah raga masa kini, Water and Adventure Sport Area, komersial dan rekreasi obyek wisata.

Tahap III : Tinjauan Kota Karanganyar

Tinjauan tentang Kabupaten Karanganyar mengenai kondisi, potensinya, tinjauan tentang fasilitas olah raga serta tinjauan mengenai wilayah pengembangan olah raga dan obyek wisata air di Kabupaten Karanganyar.

(16)

Tahap VI : Tinjauan Kawasan Waduk Delingan di Kabupaten Karanganyar

Tinjauan tentang kawasan waduk Delingan di Kabupaten Karanganyar mengenai kondisi waduk, potensi waduk dan prospek waduk Delingan di Kabupaten Karanganyar.

Tahap VI: Tinjauan Kepustakaan Water and Adventure Sport Area

Tinjauan kepustakaan mengenai Water and Adventure Sport Area untuk mendapatkan hiburan, tontonan, kesehatan, kesegaran maupun kesenangan melalui olahraga.

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi terjadinya kecurangan masih memberikan hasil yang berbeda, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

Judul : Pengaruh Economic Value Added Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islam Indeks.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh

pengembangan lembaga keuangan syariah atau BMT // Dari sekian banyak kegiatan yang dilakukan Bidang. Koperasi saat ini memang diarahkan untuk memberikan informasi yang

digunakan untuk memberikan jasa pelayanan parkir yang lebih baik//. Helmi melaporkan

Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan pelayanan pembuatan paspor secara online di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan6. Bagaimanakah

Hadi Mukharom,

Hubungan Kegiatan Keagamaan dengan Adaptasi Psikososial Wanita Menopause yang Beragama Islam di Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal (Skripsi).. 20 Common Problems

Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa Borland Delphi 7 dapat menampilkan data terukur dari sensor ultrasonik SRF05 dan menampilkan data dalam bentuk