• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KONSENTRASI PUPUK DAUN DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum Esculentum Mill) ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN KONSENTRASI PUPUK DAUN DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum Esculentum Mill) ABSTRACT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Konsentrasi Pupuk… 35

PERAN KONSENTRASI PUPUK DAUN DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP HASIL TANAMAN

TOMAT (Lycopersicum Esculentum Mill)

NUGROHO

Fakultas Pertanian Universitas Boyolali

ABSTRACT

This research is aimed was to know the influence concentration of foliar fertilizer and dosage of potassium fertilizer to the yield of tomato (Lycopersicum Esculentum Mill). This research has been conducted from

May 2th to September 2th, 2008 took place at Seboto Village, in Boyolali

district with altitude 950 meters above the seav level and regosol of soil type.

This research used a factorial method with Completely Randomized Design (CRD) as basic pattern, concisted of 2 treatment factors and three that was consisted of three treatment levels (D1 : 0,5 cc/1, D2 : 1,0 cc/1 and D2 : 1,5 cc/1). The second factors, was dosage of potassium fertilizer (K) that was consisted of three treatment levels ( K1 : 200 kg/ha, K2 : 275 kg/ha, and K3 : 350 kg/ha).

The highest weight of fruit 1323,92 g/plant, gained in the combination of D3K3 treatment (concentration of foliar fertilizer, 1,5 cc1 and dosage of potassium fertilizer 13 g/plant). The lowest weight of fruit was 748,81 g/plant, gained in the combination of D1K1 treatment (Concentration of foliar fertilizer 0,5 cc/1 and dosage pf potassium fertilizer 7g/plant).

PENDAHULUAN

Tomat merupakan

tanaman sayur yang penting di dunia. Di beberapa negara tanaman ini menempati urutan ke dua setelah kentang, dan sumbangannya yang besar akan gizi penting bagi pertumbuhan

juga perkembangan tubuh, menjadikan tomat tumpuan

harapan dalam pemenuhan

sayuran sehari-hari (Sunaryono, 1984).

Komposisi kandungan gizi yang terkandung dalam tomat tiap 100 gram bahan adalah :

(2)

Peran Konsentrasi Pupuk… 36 tabel 1. Komposisi kandungan

gizi buah tomat

No Jenis Zat Jumlah Kandungan Gizi 1 Air (g) 94,00 2 Kalori (Kal) 20,00 3 Protein (g) 1.00 4 Lemak (g) 0,30 5 Karbohidrat (g) 4,20 6 Ca (mg) 5,00 7 P (mg) 27,00 8 Fe (mg) 0,50 9 Vitamin A (SI) 15000 10 Vitamin B (mg) 0,06 11 Vitamin C (mg) 6,00 Sumber : Soemadi (1997)

Pupuk yang disemprotkan ke daun diserap tanaman melalui stomata daun secara osmosis dan difusi (Sarief, 1989). Oleh sebab itu penggunaannya harus tepat konsentrasinya agar unsur hara yang terdapat dalam pupuk tersebur dapat terserap oleh tanaman.

Tanaman untuk tumbuh dan berkembang memerlukan unsur hara N, P dan K dalam jumlah banyak. tetapi pada

budidaya tanaman tomat

pemberian pupuk K (Kalium) sangat penting, mengingat tingkat kehilangan unsur tersebut sangat tinggi (Soegiman, 1992).

Kalium merupakan salah satu unsur hara esential ketiga

yang sangat penting setelah nitrogen dan fosfat. Kalium diserap tanaman dalam jumlah yang cukup besar; bahkan kadang-kadang lebih besar daripada nitrogen. Apabila kalium di dalam tanah dan yang berasal dari air irigasi tidak mencukupi kebutuhan pertumbuhan, maka tanaman akan menderitan karena

kekurangan kalium dan

produksinya akan sangat rendah

(Sumaryo, 1986). Kalim

mempunyai fungsi yang mutlak harus ada di dalam proses metabolisme tanaman, maka pemberiannya harus tepat dosis, sheingga perkembangan dan hasil tanaman tomat dapat meningkat.

Banyak macam pupuk yang beredar di pasaran menyebabkan banyak pula alternatif pilihan bagi para petani. Pada umumnya para petani masih kurang pengetahuannya terhadap penggunaan pupuk daun, padahal pupuk ini sangat cepat responnya terhadap tanaman serta dapat berdampak buruk terhadap tanaman bila diberikan dalam jumlah yang berlebihan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang berapa konsentrasi penggunaan pupuk daun agar pupuk tersebut dapat secara maksimal untuk meningkatkan produksi tanaman obat.

(3)

Peran Konsentrasi Pupuk… 37 Pada budidaya tomat

biasanya petani jarang

memperhatikan penggunaan

pupuk Kalium. Biasanya para petani lebih memperhatikan penggunaan pupuk Urea maupun TSP, padahal pupuk Kalium sangat besar peranannya dalam meningkatkan hasil tanaman tomat. Selain itu banyak yang beranggapan bahwa pemberian pupuk dalam jumlah besar dapat diperoleh hasil yang banyak. Padahal anggapan itu keliru, kadang penggunaan pupuk dalam jumlah yang banyak justru dapat menurunkan keuntungan yang diperoleh para petani. Untuk itu perlu diketahui penggunaan dosis pupuk Kalium yang tepat bagi tanaman tomat agar hasilnya maksimal.

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman tomat

memerlukan cahaya sekurang-kurangnya 10-12 jam setiap hari. Suhu paling ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat 24-28 o C dengan kelembaban relatif 80% (Wiryatna, 2004).

Menurut Tugiono (1991), tanaman tomat dapat tumbuh baik pada semua struktur tanah, dari tanah ringan sampai tanah berat seperti lempungan. Syarat yang cukup penting adalah tingkat keasaman (pH) tanah yaitu antara

5,5 – 6,5 tanah mengandung humus serta pengairan yang teratir mendapat cukup air mulai tanam sampai panen. Apabila yang ditargetkan adalah jumlah total produksi, tekstur tanah yang paling cocok adalah lempungan liat atau lempungan berdebu (Setiawan, 1995).

Pemupukan melalui daun mempunyai keuntungan antara lain : dapat menghindari terjadinya kompetisi unsur hara di dalam tanah, pencucian dan fiksasi, tetapi pemupukan lewat daun bukan merupakan pengganti

pemupukan lewat tanah

melainkan hanya melengkapi unsur hara yang tersedia (Sutapradja dan Hilman, 1994).

Salah satu produk pupuk yang banyak beredar di pasaran adalah PPC Supermes, yang merupakan pupuk pelengkap cair yang berfungsi mempercepat dan menaikkan mutu tanaman dari segi-segi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, adapun karakteristik dari PPC Supermes adalah :

1. Kandungan unsur hara N : 20%, P2O5, 3%, K2O : 3%, Fe : 0,05%, Cl : 0,14%, Mn L 0,01%, Cu : 0,01%, Zn 0,02% dan unsur-unsur botanik lainnya dari 17 elemen-elemen yang terdapat dalam tanaman.

(4)

Peran Konsentrasi Pupuk… 38 2. Mempercepat pertumbuhan,

pembungaan dan pembuahaan tanaman serta meningkatkan hasil/ produksi mencapai 30-100%.

3. Menggairahkan pertumbuhan jasad-jasad renik dalam tanah,

mempercepat proses

pembentukan humus dan memperbaiki struktur tanah. 4. Memperkuat tubuh dan

perkembangan tanaman,

sehingga memperkuat daya tanah terhadap serangan hama dan penyakit.

5. Sama sekali tidak berbahaya bagi manusia maupun hewan.

Kalium adalah unsur hara ketiga terpenting setelah nitrogen dan fosfor. Kalium diserap tanaman dalam bentuk ion K+, sehingga merupakan satu-satunya ion monovalen yang esensial bagi tanaman (Sumaryo, 1986).

Menurut Soegiman (1992), secara garis besar pengaruh kalium yaitu memberi efek keseimbangan unsur lain. Terdapatnya kalium dalam tanah akan memberikan pengaruh nyata bagi tanaman antara lain memberi ketahanan terhadap kerebahan, perakaran yang kuat dan menambah ketahanan terhadap serangan penyebab penyakit.

Artinya bahwa kalium

menghalangi efek rebah tanaman dan melawan efek buruk yang

ditimbulkan oleh nitrogen serta berlawanan dengan pengaruh kematangan yang dipercepat oleh adanya fosfor.

Kalium berperan aktif dalam fisiologis tanaman seperti fotosintesis dan pernafasan,

mempengaruhi metabolisme

tanaman dalam pembentukan karbohidrat dan aktivitas enzim serta translokasi gula, juga terhadap produksi tanaman pangan baik kualitas maupun kuantitasnya (Agustina, 1990).

Peranan pupuk sangat penting dalam usaha peningkatan produksi tanaman. Peningkatan produksi pertanian tidak lepas dari peranan pupuk sebagai bahan penyubur, yang belum tercapai dengan baik adalah salam

meningkatkan efisiensi

penggunaan pupuk (Setyamidjaja, 1986).

Metode Penelitian

Percobaan dilaksanakan di desa Seboto Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali dengan ketinggian tempat 950 meter dpl pada jenis tanah regosol. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 2 Mei sampai dengan 2 September 2008.

Penelitian ini menggunakan metode faktorial dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor

(5)

Peran Konsentrasi Pupuk… 39 perlakuan dan diulang tiga kali.

Adapun faktornya sebagai berikut :

1. Perlakuan Konsentrasi pupuk daun (D), yang terdiri dari 3 taraf perlakuan :

D1 : Konsentrasi pupuk daun 0,5 cc/l

D2 : Konsentrasi pupuk daun 1,0 cc/l

D3 : Konsentrasi pupuk daun 1,5 cc/l

2. Perlakuan dosis pupuk Kalium (K) yang terdiri atas 3 taraf perlakuan :

K1 : Dosis pupuk Kalium 7 g/tanaman (200 kg/ha) K2 : Dosis pupuk Kalium 10

g/tanaman (275 kg/ha) K3 : Dosis pupuk Kalium

13 g/tanaman (350 kg/ha)

Sehingga dari kedua faktor perlakuan tersebut diperoleh 9 kombinasi perlakuan sebagai berikut :

D1K1 : konsentrasi pupuk daun 0,5 cc/l dan dosis

pupuk kalim 7

g/tanaman (200 kg/ha) D1K2 : konsentrasi pupuk daun

0,5 cc/l dan dosis

pupuk kalim 10

g/tanaman (275 kg/ha) D1K3 : konsentrasi pupuk daun

0,5 cc/l dan dosis

pupuk kalim 13

g/tanaman (350 kg/ha)

D2K1 : konsentrasi pupuk daun 1,0 cc/l dan dosis

pupuk kalim 7

g/tanaman (200 kg/ha) D2K2 : konsentrasi pupuk daun

1,0 cc/l dan dosis

pupuk kalim 10

g/tanaman (275 kg/ha) D2K3 : konsentrasi pupuk daun

1,0 cc/l dan dosis

pupuk kalim 13

g/tanaman (350 kg/ha) Tabel Sidik ragam jumlah buah per tanaman

(Table analysis of variance for

the number of fruit per plant)

SK (SV) Db (DF) JK (SS) KT (MS) F. Hit (F. Cal) F. Tabel 5% 1% Perlakuan 8 171,2941 21,4117 11,67** 2,51 3,71 D 2 52,6213 26,3106 14,34** 3,55 6,04 K 2 111,4731 55,7365 30,39** 3,55 6,01 D X K 4 7,1998 1,7999 0,98nsi 2,93 4,58 Gp 18 33,0171 1,8343 Total 26 204,3113

Keterangan : ns = tidak berbeda nyata (non significant) ** = Berbeda sangat nyata (highly significant) nsi = Tidak ada

interaksi (non

significant

interaction)

Pada tabel ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pupuk daun dan perlakuan dosis Kalium berbeda sangat nyata

(6)

Peran Konsentrasi Pupuk… 40 terhadap jumlah buah per

tanaman, sedangkan interaksi antara perlakuan konsentrasi pupuk daun dan dosis pupuk Kalium menunjukkan berbeda tidak nyata terhadap jumlah buah pertanaman.

Dengan pemberian pupuk daun pada konsentrasi 0,5 cc/l (D1), jumlah buah per tanaman yang dihasilkan oleh tanaman tomat terendah. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun pada konsentrasi 0,5 cc/l, kebutuhan tanaman akan unsur hara belum tercukup. Setelah konsentrasi ditingkatkan menjadi 1,5 ccl (K3), ternyata jumlah buah per tanaman tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi tersebut kebutuhan tanaman akan unsur hara telah tercukup dari pupuk

tersebut. Pupuk daun

mengandung nutrisi lengkap yaitu hara makro maupun mikro sebagai sumber makanan dan komposisi seimbang (Anonim, 1999).

Pemberian pupuk Kalium pada tanaman tomat dengan dosis 7 g/tanaman (K1), jumlah buah per tanaman terendah. Dengan dosis Kalium 7 g/ tanaman, berakibat tanaman kekurangan unsur hara K sehingga berakibat terganggunya Kalium menghambat metabolisme (Harahap, 1992). Terhambatnya

metabolisme menentukan buah pada tanaman tomat.

Pemberian pupuk Kalium pada dosis 13 g/ tanaman (K3), jumlah buah per tanaman yang dihasilkan oleh tanaman tomat tertinggi. Pemberian pupuk Kalium dapat meningkatkan ketersediaan unsur K dalam tanah. ters erapn ya u nsu r K

dap at meningkatkan

pembentukan buah (Setiawan, 1995).

Tabel Sidik Ragam Berat Buah per Tanaman

(Table Analysis of variance for

the weight of fruit per plant). SK (SV) Db (DF ) JK (SS) KT (MS) F. Hit (F. Cal) F. Tabel 5% 1% Perlakuan 8 756.963,0055 94620,3757 8,36** 2,51 3,71 D 2 238.538,0663 119269,0331 10,54** 3,55 6,04 K 2 514277,2260 257138,6130 22,72** 3,55 6,01 D X K 4 4147,7132 1036,9283 0,09 nsi 2,93 4,58 Gp 1 8 203727,3790 11318,1877 Total 2 6 960690,3845 Keterangan :

** = Berbeda sangat nyata (highly significant) nsi = Tidak ada interaksi (non

significant interaction)

Hasil sidik ragam pada tabel ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pupuk dan dan perlakuan dosis pupuk Kalium

(7)

Peran Konsentrasi Pupuk… 41 berbeda sangat terhadap berat

buah per tanaman.

Pemberian pupuk daun pada konsentrasi 0,5 cc/l (D1), beratu buah per tanaman terendah, tetapi setelah konsentrasi ditingkatkan menjadi 1,5 cc/l (D3), beratu uah pertanaman tertinggi. hal ini menunjukkan bahwa dengan konsentrasi 1,5 cc/l, jumlah hara dari pupuk yang dapat terserap sangat banyak. Pupuk daun mengandung unsur N, P, K, Fe dan Mg yang sangat berguna untuk mengacu pembentukan

karbohidrat pada proses

fotosintesis. Unsur N, Fe, dan Mg untuk membentuk klorofil dan klorofil berfungsi untuk menyerap cahaya matahari Suyitno, 2002). Unsur P berfungsi membentuk ATP dan ADP pada proses fosforilasi.

Pemberian pupuk Kalium pada dosis 10 g/ tanaman (K2), ternyata telah dapat meningkatkan berat buah per tanaman secara nyata pada tanaman tomat dibanding tanpa pemberian pupuk Kalium pada dosis 7 g/ tanaman (K1). Unsur K yang terserap oleh

tanaman berfungsi untuk

memperlancar fotosintesis, membantu pembentukan protein dan karbohidrat, sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak dalam tanaman (Setyamidjaya, 1986).

Meningkatnya pembentukan

protein, lemak dan karbohidrat yang ditranslokasikan ke buah dapat menyebabkan berat buah tomat meningkat.

Pemberian pupuk Kalium pada tanaman tomat dengan dosis 13 g/tanaman (K3), berat buah per tanaman tertinggi. Dengan dosisi 13 g/tanaman kebutuhan tanaman akan unsur K tercukupi. Unsur K diserap oleh tanaman berbentuk ion K+ dan berfungsi untuk memacu proses fotosintesis 9Hardjowigeno, 1995). Dikatakan Harjadi (1991), pada fase reproduktif dari perkembangan tanaman, tanaman menyimpan sebagian besar karbohidrat yang dibentuknya. Meningkatnya penyimpanan karbohidrat dapat berakibat berat buah per tanaman tinggi.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang berjudul Pengaruh Konsentrasi Pupuk Daun dan Dosis Pupuk Kalium terhadap Hasil Tanaman Tomat tomato (Lycopersicum

Esculentum Mill) dapat

disimpulkan sebagai berikut : 1. Perlakuan konsentrasi pupuk

daun berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per tanaman serta berat buah per tanaman

(8)

Peran Konsentrasi Pupuk… 42 2. Perlakuan dosisi pupuk

Kalium berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per tanaman serta berat buah per tanaman.

3. Berat buah tertinggi 1323,92 g/ tanaman diperoleh pada kombinasi perlakuan D3K3 (konsentrasi pupuk daun 1,5 cc/l dan dosis pupuk Kalium 13g/ tanaman). Berat buah terendah 748,81 g/tanaman, diperoleh pada kombinasi perlakuan D1K1 (konsentrasi pupuk daun 0,5 cc/l dan dosis pupuk Kalium 7g/ tanaman).

DAFTAR PUSTAKA

Agustina L., 1990.Nutrisi

Tanaman. Rhineka Cipta.

Jakarta.67 hal.

Anonim, 1994. Bertanam

Sayuran di Lahan Sempit.

Penebar Swadaya, Jakarta ---, 1999. Pupuk Daun.

Penebar Swadaya, Jakarta

Darmawidjaja,I.,1992. Klasifikasi

Tanah, dasar Teori Bagi

Peneliti Tanah dan

Pelaksanaan Pertanian di

Indonesia. Balai Penelitian Teh

dan Kina, Gambung

Bandung.259 hal.

Harahap, D., 1992. Pemakaian

Mulsa dan Pemberian Pupuk

Kalium pada Tanaman

Bawang Putih Varietas Lokal.

Jurna Hortikultura, Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jakarta Volume 2 No. 1, 1992 Hardjowigeno,S., 1995. Ilmu

Tanah. Akademika Pressindo,

Jakarta.

H a r j a d i , S S . , 1 9 9 1 .

P e n g a n t a r Agronomi.

Gramedia, Jakarta. 197 hal. Jumin,HB., 1995. Dasar - Dasar

Agronomi. Rajawali Press,

Jakarta. 139 hal.

Lingga,P, 1994. “Petunjuk

Penggunaan Pupuk”. Penebar

Swadaya, Jakarta. 140 hal Novizan, 2002. Petunjuk

Pemupukan Efektif.

Agromedia Pustaka, Jakarta. 114 hal.

Poerwowidodo, 1993. Telaah

Kesuburan Tanah. Angkasa,

Bandung. 273 hal.

Prihmantoro, H. 1998. Memupuk

Tanaman Sayur. Penebar

Swadaya,. Jakarta. 69 hal. Sarief,S. 1989. Keusburan dan

Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung. 197 Hal.

Seputro,D., 1996. Pengantar

Fisiologi Tumbuhan.

Gramedia, Jakarta. 231 hal. Setiawan,A.I., 1995. Sayuran

Dataran Tinggi, Budidaya dan

Pengaturan Panen. Penebar

Swadaya, jakarta, 159 hal (nazaruddin, 1995).

(9)

Peran Konsentrasi Pupuk… 43 Setyamidjaja,D., 1986. Pupuk dan

Pemupukan. Simplek, Jakarta.

121 hal.

Sitompul,S.M dan B Guritno, 1995. Analisis Pertumbuhan

Tanaman. Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta. 412 hal.

Soegiman, 1992. Ilmu Tanah. terjemahan Buckman H.O and

N.C. Brady, 1962. The Nature

and Properties of Soil. Bhatara

Karya Aksara, jakarta. 788 hal. Soemadi,W., 1997. Hortikultura

Tanaman Hias dan Sayuran,

Kekayaan Alam

tumbuh-tumbuhan Tak Ternilai. Aneka,

Solo. 122 hal.

Sosrosoedirdjo,s., Rifai B dan Prawira I., 1990. Ilmu Memupuk. Yasaguna, Jakarta. 71 hal.

Sumaryo, 1986. Pengantar Ilmu Kesuburan Tanah. Fakultas Pertanian UNS : Surakarta. 81 hal.

Sunaryono,H. 1984. Pengantar

Jenis Buah-Buahan dan

Bercocok Tanam Buah-buahan Penting di Indonesia Produksi

Hortikultura III. Sinar Baru

Bandung. 87 hal.

Suriatna,S., 1992. Pupuk dan

Pemupukan. Mediatma Sarana

Perkasa, Jakarta, 64 hal.

Sutapradja, S dan Hilman Y., 1994. Pengaruh Konsentrasi

Pupuk Daun Tress terhadap

Pertumbuhan dan Hasil

Tanaman Bawang Putih

(Allium Sativum L.) Kultivar

lumbu hijau. Bul. Penelt. Hort.

Gambar

Tabel  Sidik  ragam  jumlah  buah  per tanaman

Referensi

Dokumen terkait

Namun lebih jauh dari itu adalah untuk membaca asma dan kemuliaan Allah, membaca teknologi genetika, membaca teknologi komunikasi, dan membaca segala yang belum

Dari hasil pengamatan di lapangan dan pengolahan data primer, maka dapat disimpulkan bahwa kelas kesesuaian lahan pada sebagian lahan pertanaman nanas ( Ananas Comosus [L]

Air merupakan zat cair yang terbaik untuk mendinginkan mesin. Namun air juga memiliki kelemahan seperti titik didih yang rendah dan bisa menyebabkan korosi. Makanya untuk

(Teks Ulasan Operasi Pengarah Urusan BIMB 2010: 139) Berdasarkan data tersebut seperti yang diturunkan di atas, klausa ‘Kerajaan Malaysia akan terus memainkan peranan aktif

Dalam menganalisis dampak ketergantungan yang besar pada ekspor sumber daya alam terhadap ciri hubungan negara-masyarakat, penting untuk menekankan bahwa terdapat dua fokus

Pengaruh yang ditimbulkan oleh tidak mampunya pengurus dalam mengatur waktu juga akan dapat berdampak didalam aktivitas belajar pengurus organisasi, dimana ketika

Lokasi penelitian ini adalah Pusat Kuliner Pratistha Harsa yang merupakan sebuah tempat relokasi para PKL yang berpindah dari daerah sekitar alun-alun Purwokerto dan di sekitar

Hasil penelitian adalah kriteria penentuan lokasi PKL berdasarkan preferensi pedagang di Kawasan Perkotaan Sidoarjo sebagai berikut: (1) Jenis barang yang dijual