• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) merupakan Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia yang berdiri pada tanggal 5 maret 1946. Memiliki visi dan misi untuk menjadi Fakultas Kedokteran berkelas dunia, inovatif dan unggul mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan, FK UGM terus berusaha untuk melakukan perbaikan dan inovasi dalam sistem pengelolaannya. Berbagai rencana, baik strategis maupun operasional ditetapkan demi mengembangkan program prioritas yang komprehensif, terpadu, efektif dan efisien. Tata kelola yang baik, transparan, dan akuntabel menjadi 3 hal yang sangat penting bagi peningkatan mutu dan kualitas FK UGM saat ini. Upaya lainnya adalah peningkatan dan penjaminan mutu internal melalui berbagai improvement, baik di bidang akademik, administrasi, maupun keuangan.

Sistem audit mutu internal di bidang akademik telah menjadikan FK UGM sebagai rujukan bagi institusi pendidikan kedokteran lainnya dalam pengelolaan kurikulum, organisasi pendidikan, dan proses pembelajaran (Fakultas Kedokteran UGM, 2010). Berkaitan dengan pengelolaan kurikulum, salah satu hal yang kemudian menjadi perhatian berbagai institusi kedokteran lain adalah adanya perubahan kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM pada tahun akademik 2003/2004, yaitu dari Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) menjadi Kurikulum Terintegrasi dalam 21 blok dengan strategi pembelajaran PBL (Problem-Based Learning). Berdasarkan kurikulum tersebut, setiap Mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan 156 sks yang terbagi dalam 21 blok selama 3,5 tahun, yaitu masing-masing 6 blok pada tahun pertama, ke-dua, dan ke-tiga, yang kemudian terbagi menjadi 3 blok pada semester ganjil dan 3 blok pada semester genap, sedangkan untuk tahun ke-empat hanya terdiri dari 3 blok pada semester

(2)

ganjil. Sehingga, setiap tahunnya Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM menjalankan 21 blok pada semester ganjil dan 18 blok pada semester genap. Setiap blok dijadwalkan untuk mampu diselesaikan dalam waktu 6 minggu, yaitu 5 minggu untuk kuliah dan 1 minggu terakhir untuk ujian blok. Dalam setiap minggu perkuliahan, setiap mahasiswa akan menjalani 5 mata kuliah utama yaitu kelas perkuliahan (Lecture), kelas diskusi panel (panel discussion), kelas praktikum (practical), kelas tutorial (tutorial class), dan kelas kemahiran (skillss lab) yang masing-masing memiliki sejumlah topik yang berbeda-beda setiap minggunya. Dalam pelaksanaannya, Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM mengelompokkan mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok kecil, dimana setiap kelompok kecil terdiri dari 10 mahasiswa. Setiap sesi kelas perkuliahan (Lecture), kelas diskusi panel (panel discussion), dan kelas tutorial (tutorial class), diikuti oleh setengah dari total kelompok kecil yang terbentuk dalam satu angkatan mahasiswa atau biasa disebut dengan kelompok besar, sedangkan kelas praktikum (practical) dan kelas kemahiran (skillss lab) diikuti oleh kelompok sedang yang merupakan gabungan dari 2-6 kelompok kecil.

Tingginya kompleksitas sistem perkuliahan sistem blok seperti yang telah diuraikan pada pragaraf sebelumnya menimbulkan beberapa masalah dalam pelaksanaannya, salah satunya adalah masalah penjadwalan. Masalah penjadwalan secara umum dapat diartikan sebagai masalah pengalokasian sumber daya pada timeslot yang spesifik, sehingga batasan-batasan yang ada dapat terpenuhi dengan efektif dan efisien. Lebih detail lagi, Kurniasih (2013) menyatakan bahwa penjadwalan dilakukan untuk mengatur periode waktu, modul, ruang dan dosen untuk semua program dalam satu tahun akademik. Pada sistem penjadwalan kuliah dengan sistem non-blok, Khairunnisa (2008) mengungkapkan bahwa permasalahan yang dihadapi penjadwal terletak pada lebih banyaknya mata kuliah yang harus dijadwalkan daripada ruang yang tersedia, kesesuaian kebutuhan perkuliahan dengan fasilitas ruangnya, kapasitas ruang harus sesuai dengan jumlah mahasiswa, serta keinginan pengajar untuk mengajar pada suatu hari atau jam tertentu. Menambahkan

(3)

uraian permasalahan di atas, Al-Husain (2010) menyebutkan bahwa permasalahan yang sering terjadi dalam proses penjadwalan secara manual dan judgemental approach di perguruan tinggi antara lain terjadwalnya beberapa mata kuliah pada suatu waktu yang sama, terjadwalnya sekelompok mahasiswa untuk mengikuti kegiatan perkuliahan melebihi kapasitas ruangan, dan dibutuhkannya waktu yang sangat lama untuk menghasilkan suatu jadwal yang utuh. Selain itu, diperlukan effort serta ketelitian yang sangat tinggi dari para penjadwal untuk dapat memenuhi objective function dan constraints atau batasan-batasan pada sistem penjadwalan yang ada.

Sedikit berbeda dengan apa yang telah diuraikan di atas, pada penjadwalan kuliah (course scheduling) sistem blok, kerumitan akan semakin bertambah seiring dengan meningkatnya frekuensi penjadwalan. Penjadwalan di fakultas-fakultas lain dengan sistem non-blok hanya dilakukan satu kali dalam satu semester, yaitu dengan membuat suatu template jadwal untuk satu minggu perkuliahan yang kemudian digunakan secara berulang di minggu-minggu berikutnya selama satu semester (cyclical scheduling). Sedangkan penjadwalan di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM harus dilakukan setiap minggu atau setiap blok (6 minggu), dimana kebutuhan jumlah jam atau frekuensi tatap muka untuk setiap jenis mata kuliah di setiap minggunya tidak selalu sama, tergantung pada topik dasar yang sedang dijalani, begitu juga dengan ketersediaan ruang dan dosen yang sewaktu-waktu dapat berubah, sehingga membutuhkan jadwal yang berbeda-beda pula setiap minggunya (non-cyclical scheduling). Tingginya frekuensi penjadwalan, ditambah dengan jarak mulai antar blok yang sangat singkat, keterbatasan alat atau properti penunjang kegiatan belajar menagajar, serta ketersediaan ruang dan dosen yang seringkali berubah menjadikan proses penjadwalan kuliah di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM ini lebih rumit daripada proses penjadwalan di fakultas-fakultas lain dengan sistem non-blok.

Hingga saat ini, meskipun proses penjadwalan kuliah di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM sudah berbasis teknologi, yaitu menggunakan komputer

(4)

serta software Ms. Excel, namun metode yang digunakan masih manual berupa trial and error. Banyaknya kombinasi kemungkinan solusi pada proses penjadwalan kuliah di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM ini mengakibatkan penjadwalan secara manual tidak dapat terlepas dari beberapa masalah. Masalah pertama yang dihadapi oleh para sataf penjadwalan adalah dibutuhkannya waktu yang lama dalam proses penjadwalan, yaitu berkisar antara 1 hingga 1,5 bulan untuk proses penjadwalan 1 blok. Masalah selanjutnya yaitu hasil yang dicapai tidak memuaskan dan mengandung pelanggaran constraint, baik hard constraint maupun soft constraint. Terjadinya pelanggaran terhadap batasan-batasan yang ada, sangat mungkin terjadi mengingat adanya faktor human error selama proses penjadwalan manual. Pelanggaran

constraint,khususnya hard constraint dalam penjadwalan tersebut kemudian

memunculkan masalah baru yaitu menjadikan jadwal tidak valid sehingga dibutuhkan rekonstruksi ulang (rescheduling). Sehingga, dengan pengunaan metode manual berupa trial and error yang selama ini dilakukan, dapat dikatakan bahwa proses penjadwalan yang dilakukan tidak berjalan efektif dan efisien.

Melihat permasalahan di atas, maka diperlukan adanya perbaikan serta inovasi dalam proses penjadwalan di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM untuk mendapatkan hasil penjadwalan yang lebih baik dengan waktu yang efektif dan efisien. Beberapa penelitian terkait penjadwalan di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM sebenarnya telah dilakukan, antara lain yaitu mengenai penjadwalan Program Kepaniteraan Klinik oleh Laksono (2012) dan pemodelan matematis untuk penjadwalan Kuliah Sistem Blok oleh Kurniasih (2013). Sejalan dengan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih (2013) yaitu membangun suatu model matematis berupa Integer Programming yang menggambarkan sistem penjadwalan kuliah sistem blok di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM merupakan salah satu inovasi yang dimunculkan untuk mengatasinya. Namun, model yang dibangun oleh Kurniasih (2013) tersebut belum mampu merepresentasikan masalah penjadwalan di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM secara keseluruhan. Model yang dikembangkan oleh Kurniasih (2013)

(5)

masih sebatas melakukan penjadwalan mata kuliah yaitu mengalokasikan slot waktu untuk setiap mata kuliah dan penjadwalan kelompok mahasiswa yaitu penugasan kelompok mahasiswa untuk mengikuti suatu kegiatan perkuliahan di suatu periode waktu. Model yang dikembangakan Kurniasih (2013) dapat dikatakan belum mampu menghasilkan suatu jadwal yang utuh, karena belum memuat penjadwalan topik dan ruang, sehingga belum sepenuhnya applicable dan siap digunakan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan sebagai salah satu bentuk pengembangan atas penelitian yang telah dilakukan sebelumnya sehingga mampu menghasilkan suatu model yang merepresentasikan sistem penjadwalan kuliah sistem blok di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM. Secara garis besar, yang akan dilakukan dalam penelitian kali ini adalah memodelkan permasalahan penjadwalan kuliah sistem blok dengan metode Sequential Three Stage Integer Goal Programming yang kemudian diterjemahkan dan diselesaikan menggunakan software What’s Best sehingga memberikan output berupa matriks penjadwalan kuliah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat disusun permasalahan yaitu, “Bagaimana pemodelan sistem penjadwalan kuliah (course scheduling) sistem blok di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM yang mampu menghasilkan jadwal yang utuh dan memuaskan dengan mempertimbangkan topik pada setiap mata kuliah dan adanya kemungkinan unavailability ruangan”.

1.3 Asumsi dan Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Model yang dibangun terbatas pada pemodelan untuk penjadwalan kuliah (course scheduling) sistem blok di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM.

(6)

2. Model penjadwalan kuliah (course scheduling) yang dibangun terbatas pada 5 mata kuliah utama di Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM yaitu lecture, diskusi panel, praktikum, tutorial, dan skillss lab.

3. Penjadwalan ujian (examination scheduling) bukan merupakan bagian dari penjadwalan kuliah (course scheduling).

4. Preferensi dosen diabaikan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Membangun suatu model penjadwalan kuliah sistem blok dengan mempertimbangkan topik pada setiap mata kuliah dan adanya kemungkinan unavailability ruangan.

2. Membuktikan applicability dari model matematis yang dibangun melalui verifikasi model

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai salah satu bentuk sumbangan ilmu dalam bidang Riset Operasi, khususnya mengenai penjadwalan kuliah yang hingga saat ini masih terus dikembangkan. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat yang sangat besar dalam membantu Staf Akademik FK UGM dalam melaksanakan proses penjadwalan kuliah secara efektif dan efisien sehingga pelanggaran-pelanggaran yang selama ini masih terjadi dalam proses penjadwalan dapat diminimalkan untuk kemudian mampu menghasilkan suatu jadwal yang utuh dan memuaskan.

Referensi

Dokumen terkait

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan manajemen strategi untuk mengetahui lingkungan perusahaan

[r]

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang

- Menemukan bahwa relevansi nilai perusahaan yang mengkapitalisasi R&D lebih tinggi daripada yang tidak mengkapitalisasinya serta laba dan nilai buku berpengaruh positif dan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada konsentrasi HaNPV Isolat Yogyakarta 2 x 106PIBs/ml sudah efektif untuk pengendalian ulat Helicoverpa armigera.. (prosentase

Jenis- jenis puring diantaranya adalah puring kura, puring emping, puring walet, puring apel malang, puring anting, puring gelatik, puring jengkol, dan puring oscar.Tanaman

Dalam pelaksanaan Program Induksi, pembimbing ditunjuk oleh kepala sekolah/madrasah dengan kriteria memiliki kompetensi sebagai guru profesional; pengalaman mengajar

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan profil pemahaman konsep bilangan real ditinjau dari gaya belajar siswa kelas X SMA Al