• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MEREBAKNYA TAWURAN ANTAR PELAJAR DISEKOLAH KARENA KURANGNYA PENGAWASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH MEREBAKNYA TAWURAN ANTAR PELAJAR DISEKOLAH KARENA KURANGNYA PENGAWASAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MEREBAKNYA TAWURAN ANTAR PELAJAR DISEKOLAH

KARENA KURANGNYA PENGAWASAN

Disusun oleh :

Nama : Emi Dwi Utami Nim : 11001187 Kelas : D1 Sem : 3

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat

dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu meskipun

masih jauh dari tingkat kesempurnaan. Tidak lupa shalawat dan salam semoga

tercurahkan kepada nabi besar junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah. Kami mohon maaf apabila dalam

penyusunan makalah ini terrdapat kekurangan dan kesalahan. Saran dan kritik yang

membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat bagi kita sebagai calon tenaga kependidikan. Amin

Yogyakarta, Oktober 2012

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2 BAB I ... 4 A. Latar Belakang ... 4 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan ... 5 BAB II ... 6 A. Pengertian tawuran ... 6

B. Faktor- faktor yang menyebabkan tawuran pelajar ... 6

C. Dampak Terjadinya Tawuran ... 8

BAB III ... 9

A. Kesimpulan ... 9

B. Saran ... 9

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tawuran dikalangan remaja saat ini sedang marak-maraknya. Tawuran dikalangan

pelajar sudah seperti hal yang biasa dikalangan pelajar Indonesia. Bukan hanya dikalangan mahasiswa, tetapi dikalangan SMP, dan SMA. Tawuran pelajar itu sendiri terkadang didasarkan pada alasan yang tidak jelas dan tidak masuk akal seperti karena saling ejek antar anak sekolah yang akhirnya berujung pada tawuran. Hal yang paling mencengangkan adalah ketika ajang tawuran dijadikan ajang unjuk kekuatan diantara para pelajar, dimana ketika pelajar tersebut menang dari tawuran tersebut, maka dianggap sebagai jagoan.

Dunia pendidikan terlalu sering dicemarkan dengan hal-hal seperti ini dimana tiap sekolah hanya memikirkan kualitas otak para anak didiknya, tetapi disatu sisi kualitas mental anak didiknya tidak diperhatikan. Contoh sederhana dan nyatanya saja dilingkungan sekolah SMP,SMA, dan Universitas ajang Mos dan Ospek dijadikan ajang balas dendam kepada junior-juniornya karena mereka merasa ketika dulu mereka masuk diperlakukan hal yang sama oleh para seniornya. Dimulai dari hal pemalakan, pengancaman, sampai pemukulan yang berakhir tewasnya pelajar/ junior tersebut.

Senioritas seperti inilah yang harusnya disadari oleh sekolah jangan hanya memandang sebelah mata saja dengan kejadian seperti ini. Karena sekolah yang selalu membiarkan hal seperti ini yang berakibat anak-anak didiknya bertindak diluar batas kewajaran sebagai pelajar. Penggelompokan atau geng yang biasanya ada dilingkungan sekolah juga salah satu faktor dimana sekelompok anak tersebut mendominasi anak-anak yang dianggapnya dapat ditindas.

Dilingkungan sekolah yang tidak ketat dan membiarkan ajang mos/ospek yang seperti itu dan terus membudaya akan merusak mental anak didiknya ditiap generasi. Belum lagi sejarah sekolah yang kerap tawuran, membawa para senior memberikan pengajaran kepada junior-juniornya bahwa sekolah tertentu adalah musuhnya, dimana musuh harus dihilangkan dan ketika itu juga para senior memberikan strategi-strategi kepada para juniornya untuk menyerang sekolah yang dianggapnya musuh.

Lingkungan keluarga yang kurang atau bahkan tidak baik turut menambah faktor para pelajar melakukan hal tersebut. Pelajar yang stres dengan masalah yang ada dilingkungan keluarga kerap kali melakukan hal-hal yang tidak baik sebagai pelampiasan dari rasa stresnya di dalam keluarga atau didalam keluarga tersebut orang tua selalu bertindak kasar dengan

(5)

cara memukul, cara yang demikian membuat seorang anak menjadi kasar dan emosional dalam menanggapi segala sesuatu yang menurutnya salah. Sebenarnya banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi pelajar bersikap seperti itu, karena pelajar masih dalam emosi yang labil, dapat berubah-ubah dimana pada saat yang seperti ini peran seluruh lingkungan sangat diperhatikan.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian tawuran? b. Mengapa tawuran bisa terjadi? c. Bagaimana cara mengatasi tawuran?

C. Tujuan

a. Mengetahui tawuran itu apa

b. Untuk mengetahui mengapa tawuran itu bisa terjadi c. Untuk mengetahui cara mengatasi tawuran

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian tawuran

Tawuran antar pelajar merupakan fenomena sosial yang sudah dianggap lumrah oleh masyarakat di Indonesia. Bahkan ada sebuah pendapat yang menganggap bahwa tawuran merupakan salah satu kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak usia remaja. Tawuran antar pelajar sering terjadi di kota-kota besar yang seharusnya memiliki masyarakat dengan peradaban yang lebih maju.

Para pelajar remaja yang sering melakukan aksi tawuran tersebut lebih senang melakukan perkelahian di luar sekolah daripada masuk kelas pada kegiatan belajar mengajar. Tawuran tersebut telah menjadi kegiatan yang turun temurun pada sekolah tersebut. Sehingga tidak heran apabila ada yang berpendapat bahw tawuran sudah membudaya atau sudah menjadi tradisi pada sekolah tertentu.

Kerugian yang disebabkan oleh tawuran tidak hanya menimpa korban dari tawuran saja, tetapi juga mengakibatkan kerusakan di tempat mereka melakukan aksi tersebut. Tentunya kebanyakan dari para pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka timbulkan. Biasanya mereka hanya lari setelah puas melakukan tawuran.

Akibatnya masyarakat menjadi resah terhadap kegiatan pelajar remaja. Keresahan tersebut sendiri merupakan kerugian dari tawuran yang bersifat psikis. Keresahan ini akan menimbulkan rasa tidak percaya terhadap generasi muda yang seharusnya menjadi agen perubahan bangsa. Dari segi politik, hal tersebut dimanfaatkan oleh para pemegang otoritas untuk melanggengkan status quo-nya. Mereka memanfaatkannya dengan cara membangun opini publik bahwa para pemuda di Indonesia masih balum mampu menduduki otoritas kekuasaan politis di Indonesia.

B. Faktor- faktor yang menyebabkan tawuran pelajar a. Faktor Internal

Faktor internal ini terjadi didalam diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semua pengaruh yang datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks. Maksudnya, ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai keberagaman lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang mengalami hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa

(7)

berpikir terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi para remaja juga memiliki andil dalam terjadinya perkelahian. Mereka biasanya mudah friustasi, tidak mudah mengendalikan diri, tidak peka terhadap orang-orang disekitarnya. Seorang remaja biasanya membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya ditengah-tengah orang-orang sekelilingnya.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu, yaitu : 1. Faktor Keluarga

Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama dari orangtua diterapkan. Jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan didalam keluarganya maka setelah ia tumbuh menjadi remaja maka ia akan terbiasa melakukan kekerasan karena inilah kebiasaan yang datang dari keluarganya. Selain itu ketidak harmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kekerasan yang dilakukan oleh pelajar. Suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja.

Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk, 1994). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997).

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997). Jadi disinilah peran orangtua sebagai penunjuk jalan anaknya untuk selalu berprilaku baik.

2. Faktor Sekolah

Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik namun juga pandai secara akhlaknya . Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal ini dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya disekolah tidak jarang ditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki cukup kesabaran dalam mendidik anak muruidnya akhirnya guru tersebut menunjukkan kemarahannya melalui kekerasan. Hal ini bisa saja ditiru oleh para siswanya. Lalu disinilah peran guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang memiliki kepribadian yang baik.

3. Faktor Lingkungan

Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi perilaku remaja. Seorang remaja yang tinggal dilingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikan remaja

(8)

tersebut ikut menjadi tidak baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan dipikiran para remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi anarkis. Tidak adanya kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar disekitar rumahnya juga bisa mengakibatkan tawuran.

C. Dampak Terjadinya Tawuran

a. Kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban. Baik itu cedera ringan, cedera berat, bahkan sampai kematian

b. Masyarakat sekitar juga dirugikan. Contohnya : rusaknya rumah warga apabila pelajaryang tawuran itu melempari batu dan mengenai rumah warga

c. Terganggunya proses belajar mengajar d. Menurunnya moralitas para pelajar

(9)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Faktor yang menyebabkan tawuran remaja tidak lah hanya datang dari individu siswa itu sendiri. Melainkan juga terjadi karena faktor-faktor lain yang datang dari luar individu, diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan.

Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kencenderungan untuk melakukan hal-hal diluar dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain, maka inilah peran orangtua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mengingatkan anaknya jika sang anak tiba-tiba melakukan kesalahan. Keteladanan seorang guru juga tidak dapat dilepaskan. Guru sebagai pendidik bisa dijadikan instruktur dalam pendidikan kepribadian para siswa agar menjadi insan yang lebih baik.

Begitupun dalam mencari teman sepermainan. Sang anak haruslah diberikan pengarahan dari orang dewasa agar mampu memilih teman yang baik. Masyarakat sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaanya.

B. Saran

Menurut saya solusi yang baik untuk para pelajar adalah diajarkan lagi pelajaran budi pekerti, dimana mata pelajaran tersebut sudah lama sekali hilang dari kurikulum sekolah. Pelajaran budi pekerti mengajarkan generasi muda tentang tenggang rasa, saling mengasihi antar manusia, menghargai, sopan santun, dan lain-lain yang sifatnya memberikan bimbingan mental kepada para pelajar sehingga pelajar memiliki kecerdasan otak dan kecerdihan dalam menyikapi segala sesuatu dan tidak cepat emosional.

Selain itu peran serta semua pihak turut andil, dimana tidak bisa satu pihak saja yang disalahkan atau bertanggung jawab terhadap anak, lingkungan keluarga yang baik tidak ada kekerasan, pendidikan agama yang baik yang ditanamkan oleh orang tua, orang tua peran aktif dalam memantau anaknya seperti bukan hanya memposisikan dirinya sebagai orang tua saja tetapi juga sebagai teman, tempat anak berkeluh kesah sehingga orang tua tahu apa yang terjadi dengan anak-anaknya dan bisa memberikan masukan yang baik terhadap anaknya, bukan anak berkeluh kesah pada orang lain dan terjerumus dengan hal-hal yang tidak baik.

Peran sekolah juga memengaruhi seperti diadakannya acara lomba-lomba yang mengundang sekolah lain, sehingga pelajar bisa bertemu dengan pelajar dari sekolah lain untuk unjuk kecerdasan atau bakat yang mereka punya, wadah untuk para pelajar

(10)

menyalurkan kreativitasnya diberikan oleh sekolah sehingga pelajar berpacu dalam kreativitas bukan anarki.

Acara Ospek atau Mos yang selalu diadakan dilingkungan sekolah harus dirubah bukan ajang perpeloncoan terhadap anak baru, tapi acara keakraban terhadap senior ke junior. Senior memperkenalkan lingkungan sekolah/ kampus kepada junior, memberikan pengarahan bagaimana sistem belajar yang ada disekolah/ kampus tersebut, dan lain-lain.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

http://daimabadi.blogdetik.com/2010/04/27/tawuran-pelajar/comment-page-1/ http://yakubus.wordpress.com/2009/02/25/makalah-sosiologi/

http://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg03171.html

Referensi

Dokumen terkait

Tabela 7: Število samozaposlitev po občinah v obdobju 2001 – 2004 Oddelek za prestrukturiranje RTH, 2006 Tabela 8: Število prezaposlitev in samozaposlitev skupaj po občinah v

Sasaran Strategis/Pr ogram/Kegia tan Indikator Kinerja Cara Perhitungan Indikator Target Realisasi Capaian Predikat Satuan Tahun 2020 (%) 1 2 3 4 5 6 7 8

Semakin banyak orang yang bergabung dengan tim Anda, mungkin setidaknya beberapa orang juga akan berbagi tentang Isagenix – dan Anda bisa mendapatkan bonus lebih lanjut dari

Pelayanan Bimbingan dan konseling akan menjadi kekuatan pendorongan atau motivasi siswa untuk memanfaatkan serta mengunakan pelayanan Bimbingan konseling disekolah, karena

Kesimpulan pada penelitian ini adalah role play komunikasi efektif menggunakan metode SBAR dapat meningkatkan skill komunikasi efektif pada saat melakukan handover dan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh perceived ease to use dan subjective norm terhadap intention to use dengan perceived usefulness

Fitoplankton merupakan salah satu mikroorganisme autotrop yang hidup di perairan dan memiliki fungsi sebagai produsen primer. Keberadaan fitoplankton sangat penting karena