• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL"

Copied!
324
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG Kode : ISIPP/LPPMPP/ PPJM/SPMI.02/2020 Tanggal: 22 Juni 2020

MANUAL SPMI PT

Revisi : 1 Halaman : 1 - 325

MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG

Proses Penanggungjawab Tanggal

Nama Jabatan Tanda

Tangan 1. Perumusan Dr. Nursyirwan, S.Pd.,

M.Sn. Kepala Pusat Penjaminan Mutu 2. Pemeriksaan Dr. Andar Indra

Sastra, S.Sn., M.Hum Wakil Rektor I 3. Persetujuan Drs. Erizal, M.Pd Ketua Senat 4. Penetapan Prof. Dr. Novesar

Jamarun, M.S Rektor 5. Pengendalian Dr. Yuniarti Munaf,

M.Pd., Kons.

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh,

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil’alamiin, atas rahmat dan karunia-Nya, Buku Mutu: Manual SPMI Perguruan Tinggi ISI Padangpanjang Tahun 2020—2024 (Edisi Revisi) dapat diselesaikan. Revisi Buku Manual SPMI Tahun 2020-2024 disusun berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Manual Mutu Internal ISI Padangpanjang Tahun 2018-2022 Nomor: 0142/IT7/KPT/2018 terhadap perkembangan Pendidikan Tinggi.

Manual SPMI atau Manual Mutu (Quality Manual) Perguruan Tinggi adalah dokumen tertulis berisi petunjuk praktis mengenai cara, langkah atau prosedur tentang penetapan, pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan dan peningkatan Manual Mutu SPMI oleh pemangku kepentingan terhadap kegiatan pada semua unit /bagian di ISI Padangpanjang dapat diimplementasikan. Manual SPMI ISI Padangpanjang Tahun 2020-2024 Nomor 322/IT7.4/KPT/2020 disusun sesuai dengan PERMENRISTEK DIKTI Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Dokumen Manual SPMI Perguruan Tinggi sangat penting sebagai pemandu bagi para pejabat struktural dan/atau unit/bagian SPMI di ISI Padangpanjang, dosen serta tenaga kependidikan dalam mengimplementasikan SPMI sesuai tugas dan wewenang masing-masing sehingga terwujud budaya mutu. Manual SPMI ISI Padangpanjang disusun sebagai acuan bagi pengembangan Manual Mutu tingkat Fakultas untuk penyusunan Spesifikasi Program Studi, Manual Prosedur dan Instruksi Kerja pada tingkat Program Studi.

Dokumen Manual SPMI sebagai petunjuk tentang Standar Dikti dapat dipenuhi dan ditingkatkan secara berkelanjutan serta sebagai bukti tertulis bahwa SPMI di ISI Padangpanjang siap diimplementasikan.

Padangpanjang, 27 Oktober 2020 Rektor,

(7)

DAFTAR ISI

COVER LUAR i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT KEPUTUSAN iii

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI vii

BAB I MANUAL STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1

Manual Penetapan Standar Kompetensi Lulusan 1 Manual Pelaksanaan Standar Kompetensi Kelulusan 7 Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Kompetensi Kelulusan 10 Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar Kompetensi Kelulusan 13 Manual Peningkatan Pelaksanaan Standar Kompetensi Kelulusan 16 Manual Penetapan Standar Isi Pembelajaran 19 Manual Pelaksanaan Standar Isi Pembelajaran 24 Manual Evaluasi Standar Isi Pembelajaran 27 Manual Pengendalian Standar Isi Pembelajaran 30 Manual Peningkatan Standar Isi Pembelajaran 33 Manual Penetapan Standar Proses Pembelajaran 36 Manual Pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran 41 Manual Evaluasi Standar Proses Pembelajaran 44 Manual Pengendalian Standar Proses Pembelajaran 47 Manual Peningkatan Standar Proses Pembelajaran 50 Manual Penetapan Standar Penilaian Pembelajaran 53 Manual Pelaksanaan Standar Proses Penilaian Pembelajaran 57 Manual Evaluasi Standar Proses Penilaian Pembelajaran 60 Manual Pengendalian Standar Proses Penilaian Pembelajaran 63 Manual Peningkatan Standar Proses Penilaian Pembelajaran 66 Manual Penetapan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 69 Manual Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 75 Manual Evaluasi Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 78 Manual Pengendalian Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 82

(8)

Manual Penetapan Standar Pengelolaan Pembelajaran 90 Manual Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pembelajaran 94 Manual Evaluasi Standar Pengelolaan Pembelajaran 97 Manual Pegendalian Standar Pengelolaan Pembelajaran 100 Manual Peningkatan Standar Pengelolaan Pembelajaran 103 Manual Penetapan Standar Pembiayaan Pembelajaran 106 Manual Pelaksanaan Standar Pembiayaan Pembelajaran 110 Manual Evaluasi Standar Pembiayaan Pembelajaran 113 Manual Pengendalian Standar Pembiayaan Pembelajaran 116 Manual Peningkatan Standar Pembiayaan Pembelajaran 119

BAB II MANUAL STANDAR NASIONAL PENELITIAN 122

Manual Penetapan Standar Hasil Penelitian 123 Manual Pelaksanaan Standar Hasil Penelitian 127 Manual Evaluasi Standar Hasil Penelitian 129 Manual Pengendalian Standar Hasil Penelitian 133 Manual Peningkatan Standar Hasil Penelitian 136 Manual Penetapan Standar Isi Penelitian 139 Manual Pelaksanaan Standar Isi Penelitian 143

Manual Evaluasi Standar Isi Penelitian 146

Manual Pengendalian Standar Isi Penelitian 149 Manual Peningkatan Standar Isi Penelitian 152 Manual Penetapan Standar Proses Penelitian 154

Manual Pelaksanaan Proses Penelitian 158

Manual Evaluasi Standar Proses Penelitian 161 Manual Pengendalian Standar Proses Penelitian 164 Manual Peningkatan Standar Proses Penelitian 167 Manual Penetapan Standar Penilaian Penelitian 170 Manual Pelaksanaan Standar Penilaian Penelitian 175 Manual Evaluasi Standar Penilaian Penelitian 178 Manual Pengendalian Standar Penilaian Penelitian 181 Manual Peningkatan Standar Penilaian Penelitian 184 Manual Penetapan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 187 Manual Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 191

(9)

Manual Evaluasi Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 194 Manual Peningkatan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 197

Manual Penetapan Standar Penelitian 202

Manual Pelaksanaan Standar Penelitian 205

Manual Evaluasi Standar Penelitian 208

Manual Pengendalian Standar Penelitian 211

Manual Peningkatan Standar Penelitian 214

Manual Penetapan Standar Pengelolaan Penelitian 217 Manual Pelaksanaan Standar Pengelolaan Penelitian 222 Manual Evaluasi Standar Pengelolaan Penelitian 225 Manual Pengendalian Standar Pengelolaan Penelitian 228 Manual Peningkatan Standar Pengelolaan Penelitian 231 Manual Penetapan Standar Pendanaan dan Pembiyaan Penelitian 234 Manual Pelaksanaan Standar Pendanaan dan Pembiyaan Penelitian 239 Manual Evaluasi Standar Pendanaan dan Pembiyaan Penelitian 242 Manual Pengendalian Standar Pendanaan dan Pembiyaan Penelitian 245 Manual Peningkatan Standar Pendanaan dan Pembiyaan Penelitian 248 BAB III MANUAL STANDAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT 251

Manual Penetapan Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 252 Manual Pelaksanaan Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 256 Manual Evaluasi Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 258 Manual Pengendalian Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 261 Manual Peningkatan Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 264 Manual Penetapan Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 267 Manual Pelaksanaan Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 271 Manual Evaluasi Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 273 Manual Pengendalian Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 276 Manual Peningkatan Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 279 Manual Penetapan Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 282 Manual Pelaksanaan Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 286 Manual Evaluasi Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 288 Manual Pengendalian Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 292

(10)

Manual Penetapan Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 298 Manual Pelaksanaan Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 302 Manual Evaluasi Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 305 Manual Pengendalian Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 308 Manual Peningkatan Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 311 TIM PENYUSUN --- 314

(11)

proses

Penanggungjawab

Tanggal

Nama Jabatan Tanda

Tangan 6. Perumusan Dr. Nursyirwan,

S.Pd., M.Sn. Kepala Pusat Penjaminan Mutu

7. Pemeriksaan Dr. Andar Indra Sastra, S.Sn., M.Hum

Pembantu Rektor I 8. Persetujuan Drs. Erizal, M.Pd Ketua Senat 9. Penetapan Prof. Dr. Novesar

Jamarun, M.S Rektor 10. Pengendalian Dr. Nursyirwan,

(12)

MANUAL PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN A. VISI, MISI DAN TUJUAN

VISI ISI Padangpanjang: “Mewujudkan Seniman dan Ilmuwan Seni Budaya Melayu Nusantara Tahun 2030” MISI ISI Padangpanjang

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, berkarakter, berkesinambungan, dan penerapan merdeka belajar untuk meningkatkan lulusan yang bermutu.

2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, berdaya saing sesuai perkembangan Ipteks yang terpublikasi nasional dan internasional.

3. Melaksanakan sistem kelembagaan, kerjasama nasional dan internasional.

4. Mewujudkan pusat unggulan seni, budaya dan karya inovasi.

5. Meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan yang profesional.

6. Meningkatkan tata kelola perguruan tinggi yang baik (good university

governance) berbasis teknologi informasi.

7. Membangun karakter sivitas akademika dan tenaga kependidikan berdasarkan nilai –nilai Pancasila.

(13)

TUJUAN ISI Padangpanjang

1. Menghasilkan lulusan yang bermutu dan memiliki kompetensi dalam penguasaan ipteks.

2. Menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, berdaya saing sesuai perkembangan ipteks yang terpublikasi nasional dan internasional.

3. Meningkatkan kualitas kelembagaan dan kerjasama nasional dan internasional

4. Berdirinya pusat unggulan seni, budaya dan karya inovasi 5. Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan

6. Peningkatan tata kelola perguruan tinggi yang baik (good university

governance) berbasis teknologi informasi.

7. Penguatan karakter sivitas akademika dan tenaga kependidikan berdasarkan nilai –nilai Pancasila.

B. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN. 1. Sebagai pedoman dalam menetapkan Kompetensi Lulusan di Institut

Seni Indonesia Padangpanjang

2. Untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan standar Kompetensi Lulusan.

C. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN PENGGUNAANNYA

Manual ini berlaku:

1. Ketika standar Kompetensi Lulusan pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

2. Dalam Kompetensi Lulusan pada semua program studi di Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

(14)

D. DEFINISI

1. Merancang standar Kompetensi Lulusan: olah pikir untuk menghasilkan standar Kompetensi Lulusan Tentang semua hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu di Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

2. Merumuskan standar Kompetensi Lulusan: menuliskan isi standar Kompetensi Lulusan ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumus Audience, Behaviour, Competence, dan

Double Degree atau KPIs.

3. Menetapkan standar Kompetensi Lulusan: tindakan persetujuan dan pengesahan standar Kompetensi Lulusan sehingga standar Kompetensi Lulusan dinyatakan berlaku.

4. Uji publik: kegiatan sosialisasi draft standar Kompetensi Lulusan dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan saran.

E. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR

1. Jadikan visi dan misi Institut Seni Indonesia Padangpanjang sebagai titik tolak dan tujuan akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar Kompetensi Lulusan.

2. Kumpulkan dan pelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan dengan aspek kegiatan yang hendak dibuatkan standarnya.

3. Catat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi. 4. Lakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analisis.

5. Laksanakan studi pelacakan atau survey tentang aspek yang hendak dibuatkan standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal atau

(15)

6. Lakukan uji publik atau sosialisasi draft standar Kompetensi Lulusan dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan saran.

7. Lakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar Kompetensi Lulusan untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.

8. Rumuskan kembali pernyataan standar Kompetensi Lulusan dengan memperhatikan hasil dari no. 7.

9. Sahkan dan berlakukan standar Kompetensi Lulusan melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

F. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN SOP

Tim Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan pimpinan Institut Seni Indonesia Padangpanjang dan semua unit kerja serta para dosen, masing-masing sesuai dengan tugas, kewenangan dan bidang keahliannya.

G. CATATAN

Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:

1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang terkait Kompetensi Lulusan.

2. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survey. 3. Formulir/template standar.

H. Referensi

1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 99 Tahun 2016 Tentang Statuta. Institut Seni

(16)

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik

Indonesia, Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

4. Surat Edaran Nomor: 255/B/SE/VIII/2016 Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi 6.Pedoman Penilaian Borang Akreditasi BAN-PT.

(17)

MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

A. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN.

1. Untuk memenuhi standar Kompetensi Lulusan di Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

2. Untuk melaksanakan standar Kompetensi Lulusan di Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

B. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DANPENGGUNAANNYA

Manual ini berlaku:

1. Kompetensi Lulusan harus dilaksanakan dalam implementasi kegiatan oleh semua unit kerja.

2. Untuk semua isi standar Kompetensi Lulusan. C. DEFINISI

1. Melaksanakan standar Kompetensi Lulusan: ukuran, spesifikasi, patokan, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan standar harus dipatuhi, dikerjakan dan dipenuhi pencapaiannya.

2. Manual: uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang ditulis secara sistematis, kronologis, logis dan koheren.

(18)

D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR

1. Lakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar Kompetensi Lulusan.

2. Sosialisasikan isi standar Kompetensi Lulusan kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa secara periodik dan konsisten.

3. Siapkan dan tuliskan dokumen tertulis berupa: prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau sejenisnya sesuai dengan isi standar Kompetensi Lulusan.

4. Laksanakan kegiatan implementasi Kompetensi Lulusan dengan menggunakan standar Kompetensi Lulusan sebagai tolok ukur pencapaian.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN SOP Pihak yang harus melaksanakan standar Kompetensi Lulusan adalah: 1. Unit khusus terkait pelaksanaan Kompetensi Lulusan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar Kompetensi Lulusan yang bersangkutan.

3. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar Kompetensi Lulusan yang bersangkutan.

F. CATATAN

Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:

1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang terkait Kompetensi Lulusan.

(19)

4. Formulir/template standar. G. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Surat Edaran Nomor: 255/B/SE/VIII/2016 Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi

(20)

MANUAL EVALUASI

PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN A. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR

KOMPETENSI LULUSAN DAN PENGGUNAANNYA

Untuk melakukan evaluasi pelaksanaan standar Kompetensi Lulusan sehingga pelaksanaan isi standar Kompetensi Lulusan dapat dikendalikan.

B. LUAS LINGKUP MANUALPENETAPAN STANDAR EVALUASI

PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN

PENGGUNAANNYA. Manual ini berlaku:

1. Sebelum pengendalian pelaksanaan isi standar Kompetensi Lulusan: diperlukan pemantauan atau pengawasan, pengecekan atau pemeriksaan, atau evaluasi secara berkelanjutan apakah standar Kompetensi Lulusan telah dapat dicapai atau dipenuhi. 2. Untuk semua isi standar Kompetensi Lulusan.

C. DEFINISI

1. Evaluasi: melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar Kompetensi Lulusan.

2. Pemeriksaan: mengecek atau mengaudit secara rinci semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi yang dilakukan secara berkala,

(21)

tinggi tersebut telah berjalan sesuai dengan isi standar Kompetensi Lulusan.

D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR

1. Lakukan pengukuran secara periodik, misalnya harian, mingguan, bulanan, atau semesteran terhadap ketercapaian isi semua standar Kompetensi Lulusan.

2. Catat atau rekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan terkait Kompetensi Lulusan yang tidak sesuai dengan isi standar.

3. Catat pula bila ditemukan ketidaklengkapan dokumen seperti prosedur kerja, formulir, dan sebagainya dari setiap standar yang telah dilaksanakan.

4. Periksa dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar, atau bila isi standar gagal dicapai. 5. Buat laporan tertulis secara periodik Tentang semua hasil

pengukuran di atas.

6. Laporkan hasil pengukuran ketercapaian isi semua standar Kompetensi Lulusan kepada pimpinan unit kerja dan pimpinan Institut Seni Indonesia Padangpanjang, disertai saran atau rekomendasi pengendalian.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN SOP

Pihak yang harus melakukan evaluasi pelaksanaan standar Kompetensi Lulusan adalah:

1. Unit khusus terkait pelaksanaan standar Kompetensi Lulusan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar Kompetensi Lulusan yang bersangkutan.

(22)

3. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar Kompetensi Lulusan yang bersangkutan.

F. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Surat Edaran Nomor: 255/B/SE/VIII/2016 Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi

(23)

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

A. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar Kompetensi Lulusan sehingga isi standar Kompetensi Lulusan dapat tercapai/terpenuhi. B. LUAS LINGKUP TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSANDAN PENGGUNAANNYA Manual ini berlaku:

1. Ketika pelaksanaan isi standar Kompetensi Lulusan telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, ternyata diperlukan tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar Kompetensi Lulusan terpenuhi.

2. Untuk semua isi standar Kompetensi Lulusan. C. DEFINISI

1. Pengendalian: melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar Kompetensi Lulusan sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar Kompetensi Lulusan dapat diperbaiki.

2. Tindakan koreksi: melakukan tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan isi standar Kompetensi Lulusan dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar Kompetensi Lulusan.

(24)

D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR

1. Periksa dan pelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya, dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar Kompetensi Lulusan, atau apabila isi standar Kompetensi Lulusan gagal dicapai.

2. Ambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan/kegagalan ketercapaian isi standar Kompetensi Lulusan.

3. Catat atau rekam semua tindakan korektif yang diambil. 4. Pantau terus menerus efek dari tindakan korektif tersebut.

5. Buat laporan tertulis secara periodik Tentang semua hal yang menyangkut pengendalian standar seperti diuraikan di atas.

6. Laporkan hasil dari pengendalian standar itu kepada pimpinan unit kerja dan pimpinan Institut Seni Indonesia Padangpanjang, disertai saran atau rekomendasi.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Pihak yang harus melakukan evaluasi pelaksanaan standar Kompetensi Lulusan adalah:

1. Unit khusus terkait Kompetensi Lulusan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,

2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar Kompetensi Lulusan yang bersangkutan

F. CATATAN

Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:

1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang terkait Kompetensi Lulusan.

(25)

3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survey. 4. Formulir/template standar.

G. REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Surat Edaran Nomor: 255/B/SE/VIII/2016 Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi

(26)

MANUAL PENINGKATAN PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

A. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Untuk secara berkelanjutan meningkatkan standar Kompetensi Lulusan setiap akhir siklus suatu standar Kompetensi Lulusan.

B. LUAS LINGKUP TUJUAN MANUAL PENINGKATAN PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN PENGGUNAANNYA

Manual ini berlaku:

1. Ketika pelaksanaan isi standar Kompetensi Lulusan telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, ternyata diperlukan tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar Kompetensi Lulusan terpenuhi.

2. Untuk semua isi standar Kompetensi Lulusan. C. DEFINISI

1. Pengendalian: melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar Kompetensi Lulusan sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar Kompetensi Lulusan dapat diperbaiki.

2. Tindakan koreksi: melakukan tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan isi standar Kompetensi Lulusan dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar Kompetensi Lulusan.

(27)

D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR

1. Periksa dan pelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya, dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar Kompetensi Lulusan, atau apabila isi standar Kompetensi Lulusan gagal dicapai.

2. Ambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan/kegagalan ketercapaian isi standar Kompetensi Lulusan.

3. Catat atau rekam semua tindakan korektif yang diambil. 4. Pantau terus menerus efek dari tindakan korektif tersebut.

5. Buat laporan tertulis secara periodik Tentang semua hal yang menyangkut pengendalian standar seperti diuraikan di atas.

6. Laporkan hasil dari pengendalian standar itu kepada pimpinan unit kerja dan pimpinan Institut Seni Indonesia Padangpanjang, disertai saran atau rekomendasi.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN

PENINGKATAN PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Pihak yang harus melakukan evaluasi pelaksanaan standar Kompetensi Lulusan adalah:

1. Unit khusus terkait Kompetensi Lulusan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dan/atau

2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar Kompetensi Lulusan yang bersangkutan, dan/atau

3. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar Kompetensi Lulusan yang bersangkutan.

F. CATATAN

(28)

1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang terkait Kompetensi Lulusan.

2. Ketersediaan peraturan dalam no. 1.

3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survey. 4. Formulir/template standar.

G. REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Surat Edaran Nomor: 255/B/SE/VIII/2016 Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi

(29)

MANUAL PENETAPAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Proses

Penanggungjawab

Tanggal

Nama Jabatan Tanda

Tangan 1. Perumusan Dr. Nursyirwan,

S.Pd., M.Sn. Kepala Pusat Penjaminan Mutu

2. Pemeriksaan Dr. Andar Indra Sastra, S.Sn., M.Hum

Pembantu Rektor I 3. Persetujuan Drs. Erizal, M.Pd Ketua Senat 4. Penetapan Prof. Dr. Novesar

Jamarun, M.S Rektor 5. Pengendalian Dr. Nursyirwan,

S.Pd., M.Sn Ketua LP3M

A. VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

Mewujudkan Seniman dan Ilmuwan Seni Budaya Melayu Nusantara Tahun 2030

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, berkarakter, berkesinambungan, dan penerapan merdeka belajar untuk meningkatkan lulusan yang bermutu.

(30)

2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, berdaya saing sesuai perkembangan Ipteks yang terpublikasi nasional dan internasional.

3. Melaksanakan sistem kelembagaan, kerjasama nasional dan internasional.

4. Mewujudkan pusat unggulan seni, budaya dan karya inovasi. 5. Meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan yang

profesional

6. Meningkatkan tata kelola perguruan tinggi yang baik (good

university governance) berbasis teknologi informasi.

7. Membangun karakter sivitas akademika dan tenaga kependidikan berdasarkan nilai –nilai Pancasila.

TUJUAN

1. Menghasilkan lulusan yang bermutu dan memiliki kompetensi dalam penguasaan ipteks.

2. Menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, berdaya saing sesuai perkembangan ipteks yang terpublikasi nasional dan internasional.

3. Meningkatkan kualitas kelembagaan dan kerjasama nasional dan internasional.

4. Berdirinya pusat unggulan seni, budaya dan karya inovasi 5. Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan

6. Peningkatan tata kelola perguruan tinggi yang baik (good university

governance) berbasis teknologi informasi.

7. Penguatan karakter sivitas akademika dan tenaga kependidikan berdasarkan nilai –nilai Pancasila.

B. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

(31)

2. Untuk Merancang, merumuskan, dan menetapkan standar isi pembelajaran.

C. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR ISI

PEMBELAJARAN DAN PENGGUNAANNYA Manual ini berlaku:

1. Ketika standar isi pembelajaran pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

2. Dalam isi pembelajaran di Institut Seni Indonesia padangpanjang. D. DEFINISI

1. Menetapkan standar isi pembelajaran: tindakan persetujuan dan pengesahan standar isi pembelajaran sehingga standar isi pembelajaran dinyatakan berlaku.

2. Uji publik: kegiatan sosialisasi draft standar isi pembelajaran dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan saran.

E. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR MANUAL PENETAPAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

1. Jadikan visi dan misi Institut Seni Indonesian Padangpanjang sebagai titik tolak dan tujuan akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar isi pembelajaran.

2. Kumpulkan dan pelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan dengan aspek kegiatan yang hendak dibuatkan standarnya.

3. Catat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.

(32)

5. Laksanakan studi pelacakan atau survey Tentang aspek yang hendak dibuatkan standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal.

6. Lakukan analisis hasil dari langkah no.2 hingga no.4 dengan mengujinya terhadap visi dan misi Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

7. Rumuskan draft awal standar isi pembelajaran yang bersangkutan dengan menggunakan rumus ABCD atau KPIs.

8. Lakukan uji publik atau sosialisasi draft standar isi pembelajaran dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan saran.

9. Rumuskan kembali pernyataan standar isi pembelajaran dengan memperhatikan hasil dari no.8.

10. Lakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar isi pembelajaran untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.

11. Sahkan dan berlakukan standar isi pembelajaran melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

F. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN MANUAL PENETAPAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Tim Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan pimpinan Institut Seni Indonesia Padangpanjang dan semua unit kerja serta para dosen, masing-masing sesuai dengan tugas, kewenangan dan bidang keahliannya.

G. CATATAN

(33)

1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang isi pembelajaran. 2. Ketersediaan peraturan dalam no.1.

3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survey. 4. Formulir/template standar.

H. REFERENSI

1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 99 Tahun 2016 Tentang Statuta. Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

4. Surat Edaran Nomor: 255/B/SE/VIII/2016Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi

(34)

MANUAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

A. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN 1. Untuk memenuhi standar isi pembelajaran di Institut Seni

Indonesia Padangpanjang.

2. Untuk melaksanakan standar isi pembelajaran di Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

B. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN DAN PENGGUNAANNYA

Manual ini berlaku:

1. Ketika standar isi pembelajaran harus dilaksanakan dalam implementasi kegiatan oleh semua unit kerja.

2. Untuk semua isi standar isi pembelajaran. C. DEFINISI

1. Melaksanakan standar isi pembelajaran: ukuran, spesifikasi, patokan, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan standar harus dipatuhi, dikerjakan dan dipenuhi pencapaiannya.

2. Manual: uraian Tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang ditulis secara sistematis, kronologis, logis dan koheren.

3. Instruksi kerja: rincian daftar tugas yang harus dilaksanakan oleh penerima tugas.

(35)

D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR MANUAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

1. Lakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar isi pembelajaran.

2. Sosialisasikan isi standar isi pembelajaran kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa secara periodik dan konsisten. 3. Siapkan dan tuliskan dokumen tertulis berupa: prosedur kerja atau

SOP, instruksi kerja, atau sejenisnya sesuai dengan isi standar isi pembelajaran.

4. Pastikan ketercapaian tujuan isi pembelajaran dengan menggunakan standar isi pembelajaran sebagai tolok ukur pencapaian.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Pihak yang harus melaksanakan standar isi pembelajaran adalah: 1. Unit khusus perumus standar proses pengajaran sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar isi pembelajaran yang bersangkutan.

3. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar isi pembelajaran yang bersangkutan.

F. CATATAN

Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:

1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang isi pembelajaran. 2. Ketersediaan peraturan dalam no.1.

(36)

4. Formulir/template standar. G. REFERENSI

1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 99 Tahun 2016 Tentang Statuta. Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

4. Surat Edaran Nomor: 255/B/SE/VIII/2016 Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi

(37)

MANUAL EVALUASI STANDAR ISI PEMBELAJARAN

A. TUJUAN MANUAL EVALUASI STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Untuk melakukan evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran sehingga pelaksanaan isi standar isi pembelajaran dapat dikendalikan. B. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI STANDAR ISI PEMBELAJARAN

DAN PENGGUNAANNYA Manual ini berlaku:

1. Sebelum pengendalian pelaksanaan isi standar isi pembelajaran: diperlukan pemantauan atau pengawasan, pengecekan atau pemeriksaan, atau evaluasi secara berkelanjutan apakah standar isi pembelajaran telah dapat dicapai atau dipenuhi.

2. Untuk semua isi standar isi pembelajaran. C. DEFINISI

1. Evaluasi: melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar isi pembelajaran.

2. Pemeriksaan: mengecek atau mengaudit secara rinci semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk mencocokkan apakah semua penyelenggaraan pendidikan tinggi tersebut telah berjalan sesuai dengan isi standar isi pembelajaran.

(38)

D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR MANUAL EVALUASI STANDAR ISI PEMBELAJARAN

1. Lakukan pengukuran secara periodik, misalnya harian, mingguan, bulanan, atau semesteran terhadap ketercapaian isi semua standar isi pembelajaran.

2. Catat atau rekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan isi pembelajaran yang tidak sesuai dengan isi standar.

3. Catat pula bila ditemukan ketidaklengkapan dokumen seperti prosedur kerja, formulir, dan sebagainya dari setiap standar yang telah dilaksanakan.

4. Periksa dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar, atau bila isi standar gagal dicapai. 5. Buat laporan tertulis secara periodik Tentang semua hasil

pengukuran di atas.

6. Laporkan hasil pengukuran ketercapaian isi semua standar isi pembelajaran kepada pimpinan unit kerja dan pimpinan Institut Seni Indonesia Padangpanjang, disertai saran atau rekomendasi pengendalian.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN MANUAL EVALUASI STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Pihak yang harus melakukan evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran adalah:

1. Unit khusus isi pembelajaran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar isi pembelajaran yang bersangkutan.

(39)

3. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar isi pembelajaran yang bersangkutan.

F. CATATAN

Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan keersediaan dokumen tertulis berupa:

1. Prosedur evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran. 2. Formulir evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran. 3. Formulir hasil evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran. G. REFERENSI

1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 99 Tahun 2016 Tentang Statuta. Institut Seni Indonesia Padangpanjang Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Surat Edaran Nomor : 255/B/SE/VIII/2016Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi

(40)

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

A. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN Untuk mengendalikan pelaksanaan standar isi pembelajaran sehingga standar isi pembelajaran dapat tercapai/terpenuhi.

B. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN DAN PENGGUNAANNYA

Manual ini berlaku:

1. Ketika pelaksanaan isi standar isi pembelajaran telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, ternyata diperlukan tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar isi pembelajaran terpenuhi.

2. Untuk semua isi standar isi pembelajaran. C. DEFINISI

1. Evaluasi: melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar isi pembelajaran.

2. Pemeriksaan: mengecek atau mengaudit secara rinci semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk mencocokkan apakah semua penyelenggaraan pendidikan tinggi tersebut telah berjalan sesuai dengan isi standar ‘isi pembelajaran’.

(41)

D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR MANUAL PENGENDALIAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

1. Lakukan pengukuran secara periodik, misalnya harian, mingguan, bulanan, atau semesteran terhadap ketercapaian isi semua standar isi pembelajaran.

2. Catat atau rekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan isi pembelajaran yang tidak sesuai dengan isi standar.

3. Catat pula bila ditemukan ketidaklengkapan dokumen seperti prosedur kerja, formulir, dan sebagainya dari setiap standar yang telah dilaksanakan.

4. Periksa dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar, atau bila isi standar gagal dicapai. 5. Buat laporan tertulis secara periodik Tentang semua hasil

pengukuran di atas.

6. Laporkan hasil pengukuran ketercapaian isi semua standar isi pembelajaran kepada pimpinan unit kerja dan pimpinan Institut Seni Indonesia Padangpanjang, disertai saran atau rekomendasi pengendalian.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN MANUAL PENGENDALIAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Pihak yang harus melakukan evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran adalah:

1. Unit khusus isi pembelajaran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar isi pembelajaran yang bersangkutan.

(42)

3. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar isi pembelajaran yang bersangkutan.

F. CATATAN

Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan keersediaan dokumen tertulis berupa:

1. Prosedur evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran. 2. Formulir evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran. 3. Formulir hasil evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran. G. REFERENSI

1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 99 Tahun 2016 Tentang Statuta. Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

4. Surat EdaranNomor: 255/B/SE/VIII/2016Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi

(43)

MANUAL PENINGKATAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

A. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN Untuk secara berkelanjutan meningkatkan standar isi pembelajaran setiap akhir siklus suatu standar isi pembelajaran.

B. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN DAN PENGGUNAANNYA

Manual ini berlaku:

1. Ketika pelaksanaan setiap isi standar isi pembelajaran dalam suatu siklus berakhir, dan kemudian standar isi pembelajaran tersebut ditingkatkan. Siklus setiap standar dapat ditentukan secara seragam atau berbeda, misalnya dapat berupa semesteran, Tahunan, atau 5 Tahunan.

2. Untuk semua isi standar isi pembelajaran. C. DEFINISI

1. Pengembangan atau peningkatan standar: upaya untuk mengevaluasi dan memperbaiki isi standar isi pembelajaran, secara periodik dan berkelanjutan.

2. Evaluasi standar isi pembelajaran: tindakan menilai isi standar isi pembelajaran didasarkan, antara lain, pada:

a. Hasil pelaksanaan isi standar isi pembelajaran pada waktu sebelumnya;

(44)

Institut Seni Indonesia Padangpanjang dan masyarakat pada umumnya, dan

c. Relevansinya dengan visi dan misi Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

d. Siklus standar isi pembelajaran: durasi atau masa berlakunya standar isi pembelajaran sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR MANUAL PENINGKATAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

1. Pelajari laporan hasil pengendalian standar isi pembelajaran. 2. Selenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil

laporan tersebut, dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.

3. Evaluasi isi standar isi pembelajaran.

4. Lakukan revisi isi standar isi pembelajaran sehingga menjadi standar isi pembelajaran baru yang lebih tinggi daripada standar isi pembelajaran sebelumnya.

5. Tempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar isi pembelajaran yang lebih tinggi tersebut sebagai standar isi pembelajaran yang baru.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Pihak yang harus meningkatkan standar isi pembelajaran adalah: unit kerja khusus isi pembelajaran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, bekerjasama dengan Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang bersangkutan.

(45)

F. CATATAN

Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa formulir/template standar.

Manual ini digunakan secara bersamaan dengan manual penetapan standar isi pembelajaran.

G. REFERENSI

1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 99 Tahun 2016 Tentang Statuta. Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

4. Surat EdaranNomor: 255/B/SE/VIII/2016Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi

(46)

MANUAL PENETAPAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Proses

Penanggungjawab

Tanggal

Nama Jabatan Tanda

Tangan 1. Perumusan Dr. Nursyirwan,

S.Pd., M.Sn. Kepala Pusat Penjaminan Mutu 2. Pemeriksaan Dr. Andar Indra

Sastra, S.Sn., M.Hum

Pembantu Rektor I 3. Persetujuan Drs. Erizal, M.Pd Ketua Senat 4. Penetapan Prof. Dr. Novesar

Jamarun, M.S Rektor 5. Pengendalian Dr. Nursyirwan,

S.Pd., M.Sn Ketua LP3M

A. VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

Mewujudkan Seniman dan Ilmuwan Seni Budaya Melayu Nusantara Tahun 2030

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, berkarakter, berkesinambungan, dan penerapan merdeka belajar untuk meningkatkan lulusan yang bermutu.

(47)

2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, berdaya saing sesuai perkembangan Ipteks yang terpublikasi nasional dan internasional.

3. Melaksanakan sistem kelembagaan, kerjasama nasional dan internasional.

4. Mewujudkan pusat unggulan seni, budaya dan karya inovasi. 5. Meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan yang

profesional

6. Meningkatkan tata kelola perguruan tinggi yang baik (good

university governance) berbasis teknologi informasi.

7. Membangun karakter sivitas akademika dan tenaga kependidikan berdasarkan nilai –nilai Pancasila.

TUJUAN

1. Menghasilkan lulusan yang bermutu dan memiliki kompetensi dalam penguasaan ipteks.

2. Menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, berdaya saing sesuai perkembangan ipteks yang terpublikasi nasional dan internasional.

3. Meningkatkan kualitas kelembagaan dan kerjasama nasional dan internasional.

4. Berdirinya pusat unggulan seni, budaya dan karya inovasi 5. Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan

6. Peningkatan tata kelola perguruan tinggi yang baik (good

university governance) berbasis teknologi informasi.

7. Penguatan karakter sivitas akademika dan tenaga kependidikan berdasarkan nilai –nilai Pancasila.

(48)

B. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN DAN PENGGUNAANNYA

1. Tujuan penyusunan manual penetapan standar proses pembelajaran ini sebagai pedoman dalam merancang, merumuskan, dan menetapkan Standar Proses Pembelajaran. 2. Untuk memastikan bahwa penetapan standar proses pembelajaran

telah dilaksanakan sesuai dengan standar nasional parguruan tinggi

C. LUAS LINGKUP MANUALPENETAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN DAN PENGGUNAANNYA

1. Manual penetapan Standar Proses Pembelajaran ini berlaku ketika sebuah Standar Proses Pembelajaran hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan oleh Tim.

2. Manual penetapan standar ini berlaku untuk menetapkan Standar Proses Pembelajaran pada jenjang S1dan S2.

3. Manual penetapan standar proses pembelajaran berlaku sejak ditetapkan sampai terjadi perubahan manajemen di Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

D. DEFINISI

1. Standar Proses Pembelajaran adalah kualifikasi, kriteria, ukuran, patokan, spesifikasi minimal yang harus dicapai atau dipenuhi dalam bidang Proses Pembelajaran.

2. Menetapkan Standar Proses Pembelajaran adalah tindakan berupa merancang, merumuskan, persetujuan dan pengesahan standar sehingga Standar Proses Pembelajaran dinyatakan berlaku.

(49)

E. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR

1. Pembentukan Tim Penyusun Penetapan Standar Proses Pembelajaran.

2. Tim melakukan kajian untuk merumuskan Standar Proses Pembelajaran.

3. Tim merumuskan Standar Proses Pembelajaran berdasar hasil kajian.

4. Tim melakukan penetapan Standar Proses Pembelajaran. 5. Tim melakukan sosialisasi Standar Proses Pembelajaran. F. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN SOP

1. Unit Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut Seni Indonesia Padangpanjang sebagai koordinator.

2. Pimpinan Institusi, Fakultas, Program Studi, pimpinan lembaga (Orgnaisasi), dan dosen pembina, karyawan yang membidangi bidang Proses.

G. Referensi

1. UU Nomor 12, Tahun 2012, Tentang Pendidikan Tinggi.

2. PP No. 8, Tahun 2012, Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

3. Pedoman Sistem Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2014.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

5. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, Tentang Standar Nasional PendidikanTinggi

(50)

6. Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016, Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

7. Dirjen dikti Nomor 2852/D/T/2006 Tentang ijin penyelenggaraan program studi Penciptaan dan Pengkajian Seni Pascsarjana.

(51)

MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN A. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PROSES

PEMBELAJARAN

Tujuan penyusunan manual pelaksanaan standar proses pembelajaran adalah untuk memberikan pedoman bagaimana melaksanakan standar atau memenuhi standar proses pembelajaran yang telah ditetapkan B. LUAS LINGKUP MANUALPELAKSANAAN STANDAR PROSES

PEMBELAJARAN DAN PENGGUNAANNYA

Luas lingkup manual pelaksanaan/pemenuhan Standar Proses Pembelajaran adalah pedoman bagaimana melaksanakan agar Standar Proses Pembelajaran yang ditetapkan dapat dicapai atau dipenuhi.Penggunaan manual pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran ini dilakukan pada saat Standar Proses Pembelajaran harus dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.

C. DEFINISI

1. Standar Proses Pembelajaran adalah kualifikasi, kriteria, ukuran, patokan, spesifikasi minimal yang harus dicapai atau dipenuhi dalam bidang Proses Pembelajaran.

2. Melaksanakan Standar Proses Pembelajaran adalah bagaimana pelaksanaan standar proses belajar mengajar yang telah ditetapkan harus dipatuhi, dikerjakan, dipenuhi pencapaiannya.

(52)

3. Prosedur/SOP Standar Proses Pembelajaran adalah merupakan uraian tentang urutan suatu kegiatan untuk pencapaian sesuatu yang ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.

D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR

1. Ketua Program Studi mengadakan rapat koordinasi dewan dosen untukmenentukan usulan dosen pengampu mata kuliah dan praktikum.

2. Ketua program studi mengajukan usulan daftar dosen pengampu matakuliah kepada Dekan.

3. Dekan menetapkan dosen pengampu mata kuliah dalam bentuk SK Dekan.

4. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh dosen pengampu/tim dosen pengampu mata kuliah sesuai dengan aturan yang berlaku di seluruh Institut Seni Indonesia Padangpanjang

5. Dosen pengampu/ tim dosen pengampu mata kuliah menyusun RPS sesuaidengan pedoman penyusunan kurikulum Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

6. Dosen melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPS yang disusun, meliputi kegiatan perencanaan, pemberian tugas atau soal, observasi kinerja,pengembalian hasil observasi, dan pemberian nilai akhir.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

1. Pusat Penjaminan Mutu Internal Institut Seni Indonesia Padangpanjang sebagai koordinator.

2. Pimpinan Institusi, Fakultas, Program Studi, Dosen pengampu atau tim dosen pengampu matakuliah dan pemangku kepentingan yang relevan.

(53)

F. REFERENSI

Untuk melengkapi manual ini dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa prosedur/SOP yang berkaitan dengan kegiatan yang disesuaikan dengan isi Standar Proses Pembelajaran.

1. Undang- Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

5. Undang-Undang no 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi 6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

7. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, Tentang Standar Nasional PendidikanTinggi

8. Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016, Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

9. Dirjen dikti Nomor 2852/D/T/2006 Tentang ijin penyelenggaraan program studi Penciptaan dan Pengkajian Seni Pascsarjana.

(54)

MANUAL EVALUASI

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

A. TUJUAN MANUAL EVALUASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Tujuan penyusunan manual evalusi Standar Proses Pembelajaran adalah untuk mengevaluasi pelaksanan Standar Proses Pembelajaran yang telah dilaksanakan sehingga Standar Proses Pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai atau terpenuhi.

B. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN DAN PENGGUNAANNYA

Luas lingkup manual evaluasi Standar Proses Pembelajaran ini mencakup bagaimana mengawasi, memeriksa, memantau, memonitoring, mengukur, menilai, dan mengevaluasi pelaksanaan standar proses pembelajaran dalam memenuhi Standar Proses Pembelajaran yang telah ditetapkan.

Penggunaan manual evaluasi Standar Proses Pembelajaran ini dilakukan pada saat pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran memerlukan pemantauan atau pengawasan, pengecekan atau pemeriksanaan dan evaluasi secara rutin dan terus menerus.

C. DEFINISI

1. Pemantauan adalah mengamati suatu proses atau suatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah proses atau kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang diharuskan dalam Standar Proses Pembelajaran.

(55)

2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit secara detil semua aspek dari penyelenggaraan Standar Proses Pembelajaran memenuhi yang dilakukan secara berkala, untuk mencocokkan apakah semua aspek penyelenggaraan kemahasiswaan dan alumni memenuhi tersebut telah berjalan sesuai dengan isi Standar Proses Pembelajaran memenuhi.

3. Evaluasi merupakan proses pengumpulan informasi, data sampai dengan memberikan makna pada informasi atau data yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.

D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR

1. Melakukan pemantauan secara priodik dalam satuan waktu semester dan atau Tahunan

2. Mencatat atau merekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan Standar Proses Pembelajaran yang memenuhi atau belum memenuhi isi Standar Proses Pembelajaran yang telah ditetapkan.

3. Mencatat pula bila ditemukan ketidaklengkapan dokumen seperti prosedur kerja, formulir, dan sebagainya dari Standar Proses Pembelajaran yang telah dilaksanakan

4. Memeriksakan dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi Standar Proses Pembelajaran memenuhi atau belum memenuhi pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran 5. Mencatat atau merekam semua tindakan evaluasi yang diambil. 6. Memantau terus menerus efek dari tindakan evaluasi tersebut,

misalnya apakah kemudian penyelenggaraan pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar.

7. Melaporkan hasil dari Evaluasi standar itu kepada pimpinan dan kepala unit kerja, disertai saran atau rekomendasi.

(56)

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN

1. Pusat Penjaminan Mutu Internal Institut Seni Indonesia Padangpanjang sebagai koordinator.

2. Pejabat struktural di lingkungan Institut Seni Indonesia Padangpanjang dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh Standar Proses Pembelajaran.

3. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran.

F. REFERENSI

Untuk melengkapi manual pengendalian standar ini dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:

1. Undang- Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

5. Undang-Undang no 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi 6. Permendikbud No 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan KKNI di

bidang Pendidikan Tinggi

7. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 44 Tahun 2015

8. Prosedur / SOP audit 9. Formulir Evaluasi diri

(57)

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN A. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN STANDAR PROSES

PEMBELAJARAN

Tujuan penyusunan manual pengendalian standar Standar Proses Pembelajaran adalah untuk mengendalikan pelaksanan standar Standar Proses Pembelajaran sehingga standar Standar Proses Pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai atau terpenuhi. B. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN STANDAR PROSES

PEMBELAJARAN DAN PENGGUNAANNYA

Luas lingkup manual pengendalian Standar Proses Pembelajaran ini mencakup analisis penyebab dan tindakan korektif terhadap Standar Proses Pembelajaran yang telah ditetapkan belum tercapai.

Penggunaan manual pengendalian standar ini dilakukan pada saat pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran memerlukan pengendalian agar Standar Proses Pembelajaran yang telah ditetapkan dapat terpenuhi.

C. DEFINISI

1. Pengendalian pelaksanaan penilaian pembelajaran adalah tindak lanjut dari hasil evaluasi pelaksanaan penilaian pembelajaran. D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR

1. Melakukan analisis terhadap hasil pemantauan, monitoring, pemeriksaan,pengukuran serta evaluasi yang telah dilakukan

(58)

2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan dari isi Standar Proses Pembelajaran.

3. Mencatat atau merekam semua tindakan korektif yang diambil. 4. Memantau terus menerus efek dari tindakan korektif tersebut,

misalnya apakah kemudian penyelenggaraan Standar Proses Pembelajaran kembali berjalan sesuai dengan isi Standar Proses Pembelajaran.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN PENGENDALIAN PROSES PEMBELAJARAN

Pihak yang harus melakukan pengendalian Standar Proses Pembelajaran ini adalah:

1. Pejabat struktural di lingkungan Institut Seni Indonesia Padangpanjang dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh Standar Proses Pembelajaran.

2. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan Standar Proses Pembelajaran.

F. REFERENSI

Untuk melengkapi manual pengendalian Standar Proses Pembelajaran ini dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:

1. Undang- Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

(59)

6. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 44 Tahun 2015.

7. Statuta Institut Seni Indonesia Padangpanjang 8. Prosedur /SOP audit.

9. Formulir Evaluasi diri.

(60)

MANUAL PENINGKATAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

A. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PROSES

PEMBELAJARAN

Tujuan manual pengembangan/ peningkatan Standar Proses Pembelajaran ini adalah untuk menjamin keberlanjutan peningkatan mutu Standar Proses Pembelajaran pada saat setiap berakhirnya siklus proses pembelajaran.

B. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PROSES PEMBELAJARANDAN PENGGUNAANNYA.

Manual ini berlaku dengan ketentuan berikut ini.

1. Manual peningkatan Standar Proses Pembelajaran dapat diberlakukan apabila pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran dalam satu siklus telah berakhir

2. Setiap berakhirnya pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran pada tiap siklus dilaksanakan peningkatan mutunya.

3. Penetapan siklus Standar Proses Pembelajaran ditentukan tiap Tahun akademik.

4. Manual ini berlaku untuk Standar Proses Pembelajaran C. DEFINISI

1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk melakukan evaluasi akhir dan memperbaiki, meningkatakan mutu dari isi Standar Proses Pembelajaran setelah siklus berakhir.

(61)

2. Evaluasi akhir Standar Proses Pembelajaran merupakan tindakan menilai, mengevaluasi apakah pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran yang didasarkan pada hasil pelaksanaan standar, evaluasi, pengendalian terhadap Standar Proses Pembelajaran telah mencapai atau memenuhi Standar Proses Pembelajaran yang telah ditetapkan.

3. Satu siklus Standar Proses Pembelajaran adalah durasi atau masa berlakunya Standar Proses Pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

D. LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR

1. Tim evaluasi akhir mempelajari laporan hasil pengendalian Standar Proses Pembelajaran.

2. Tim evaluasi akhir menyelenggarakan rapat untuk mendiskusikan hasil laporan Proses Pembelajaran dengan mengundang pejabat yang terkait, dosen pembina, dan pihak yang terlibat dan disebut pada Standar Proses Pembelajaran.

3. Tim evaluasi akhir melakukan evaluasi terhadap isi Standar Proses Pembelajaran.

4. Tim evaluasi akhir dan tim penetapan Standar Proses Pembelajaran melakukan revisi isi Standar Proses Pembelajaran sehingga tercipta standar baru.

E. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN

Manual ini dilengkapi dengan SOP yang dikembangkan oleh pihak-pihak berikut ini.

1. Tim sistem Penjaminan Mutu Internal Institut Seni Indonesia Padangpanjang sebagai koordinator peningkatan Standar Proses Pembelajaran.

(62)

2. Pejabat struktural di lingkungan Institut Seni Indonesia Padangpanjang dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh Standar Proses Pembelajaran yang ada di Fakultas . Secara rinci pihak-pihak tersebut adalah: .

F. REFERENSI

1. Undang- Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

5. Undang-Undang no 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. 6. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 44

Tahun 2015.

(63)

MANUAL PENETAPAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Proses

Penanggungjawab

Tanggal

Nama Jabatan Tanda

Tangan 1. Perumusan Dr. Nursyirwan,

S.Pd., M.Sn. Penjaminan Kepala Pusat Mutu

2. Pemeriksaan Dr. Andar Indra Sastra, S.Sn., M.Hum

Pembantu Rektor I 3. Persetujuan Drs. Erizal, M.Pd Ketua Senat 4. Penetapan Prof. Dr. Novesar

Jamarun, M.S Rektor 5. Pengendalian Dr. Nursyirwan,

S.Pd., M.Sn Ketua LP3M

A. VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

Mewujudkan Seniman dan Ilmuwan Seni Budaya Melayu Nusantara Tahun 2030

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, berkarakter, berkesinambungan, dan penerapan merdeka belajar untuk meningkatkan lulusan yang bermutu.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan tujuan dari Standar Pengelolaan Pembelajaran ini adalah memenuhi salah satu komponen dalam siklus SPMI (PPEPP) yaitu penetapan standar sehingga menjadi

Dengan demikian keuangan mikro tidak hanya berarti pelayanan keuangan yang berskala sangat kecil akan tetapi harus berarti pula bahwa kelompok masyarakat yang dilayani

Universitas Sumatera Utara(USU) memiliki tujuan yang sejalan dengan tujuan Standar Nasional Perguruan Tinggi yang tercantum dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan

maka mutu pendidikan tinggi di Universitas Sumatera Utara (USU) adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Luas lingkup manual penetapan Standar Kompetensi Lulusan mencakup aspek kegiatan pendidikan tinggi yang meliputi penjaminan mutu Kompetensi Lulusan dalam penyelenggaraan

1 Pikeun nuliskeun kecap, Anjeun bisa nginput unggal abjad, atawa milih tina daptar kecap nu diramalkeun sawaktos nembongan ku cara mencet kenop napigasi ka handap.. 2 Upami kecap

Kinerja Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik pada Kantor Dinas Pendidikan Semarang Tahun Ajaran 2005/2006 tidak seperti yang diharapkan, sehingga pada saat

Menurut Johanes dalam (Huraerah, 2006: 80) pada seminar tentang pemberdayaan anak jalanan yang dilaksanakan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung (STKS) menyebutkan bahwa