• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 162009012 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 162009012 BAB III"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 Jawa Tengah. Pemilihan objek penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi dan mendistribusikan produk teh kemasan dalam bentuk botol yaitu frestea, yang memiliki banyak pesaing. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 1 November 2012 dan berakhir pada tanggal 1 Desember 2012.

3.2. Metode Penelitian

Suatu penelitian dianggap baik apabila didasari oleh suatu metode penelitian yang tepat. Sugiyono mengemukakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.1 Metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif model deterministik. “Model are a limited representation of reality,

1

(2)

and for this reason the result from analyzing a model are not necessarily the solution for the original management situation”.2

Menurut Eppen et.al:

“Deterministic models are those models in wich all of the relevant data are assumed to be known with certainty. That is, deterministic models presume that when the model is analyzed all the needed information for decision making will be available”. 3

Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan analisis SWOT. “Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan.”4 Pendekatan analisis SWOT ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci strategi pemasaran produk Frestea yang diterapkan PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) untuk menghadapi persaingan produk teh kemasan dalam bentuk botol kemudian dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan analisis SWOT agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan fakta asli yang dikumpulkan oleh peneliti yang diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap partisipan yaitu Manajer Pemasaran produk Frestea PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara mendalam ( in-depth interview) yang dilakukan terhadap informan kunci (key informan)

2

G.D. Eppen. et.al. 1998. Introductory Management Science : Decision Modeling With Spreadsheets. Upper Saddle River, N.J: Prentice-Hall. hal 23.

3 Ibid. hal 19.

(3)

berdasarkan pedoman wawancara yang sudah disiapkan. “Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti”5, misalnya peneliti harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen.

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara mendalam (in-depth interview) yang dilakukan terhadap informan kunci (key informan) berdasarkan pedoman wawancara yang sudah disiapkan. b. Kuesioner

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

c. Dokumentasi

Selain wawancara, peneliti akan berusaha memperoleh dokumen perusahaan seperti gambaran umum lokasi penelitian, catatan dan sumber lain yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

d. Triangulasi

“Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara, dan berbagai waktu”.6 Dalam penelitian ini, Manajer Pemasaran produk Frestea PT Coca-Cola Amatil Indonesia, Bapak Bambang Rachmadi merupakan partisipan, sedangkan bagian-bagian lainnya seperti bagian produksi, bagian promosi, bagian distribusi produk Frestea PT Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan informan dalam triangulasi.

5 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

(4)

3.4. Teknik Analisis Data

Data yang sudah diperoleh harus dianalisis guna memperoleh gambaran yang secermat mungkin tentang strategi-strategi yang diamati. Penulis akan menganalisis strategi pemasaran yang digunakan oleh PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) dalam memasarkan Frestea dengan menggunakan analisis SWOT, yang berguna untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman produk Frestea dari PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java). Teknik penerapan analisa SWOT dalam penelitian ini dilakukan pada keseluruhan analisis internal dan eksternal. Faktor internal yang merupakan kunci perusahaan dalam hal keunggulan (Strength) dan kelemahannya (Weakness), sedangkan faktor-faktor eksternal di luar perusahaan yang akan dianalisa adalah peluang (Opportunity) dan ancamannya (Threat). Dalam melakukan analisa ada beberapa hal yang akan dinilai yaitu bobot, rating dan nilai:

a) Bobot adalah faktor persentasi seberapa pentingnya indikator di dalam perusahaan yang sejenis pada umumnya.

b) Rating adalah penilaian yang diberikan untuk kondisi atau keadaan yang sudah berjalan selama ini di dalam perusahaan.

c) Nilai adalah perkalian antara bobot dan rating yang akan menjadi ukuran untuk menentukan posisi perusahaan secara umum.

(5)

a. Menentukan faktor-faktor peluang dan ancaman perusahaan.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik perbandingan berpasangan. Konsep dari teknik ini adalah membandingkan dua alternatif dari faktor yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan suatu kriteria dan memilih salah satu di antaranya. Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika alternatif A lebih dipilih dibanding alternatif B dan bobotnya adalah 3, maka alternatif A berbobot 3, sedangkan alternatif B berbobot 1/3. Jika alternatif B lebih dipilih dibanding alternatif A dan diberi bobot sebesar 2, maka alternatif B berbobot 2, sedangkan alternatif A berbobot ½. Demikian pula halnya dengan pemberian bobot sebesar 1. Setelah diperoleh masing-masing bobot, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan bobot-bobot tersebut berdasarkan kolomnya. Kemudian nilai pada masing-masing kolom dibagi dengan hasil penjumlahan kolom tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi. Langkah terakhir adalah merata-ratakan nilai pada masing-masing baris.

c. Mengitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (peluang utama), 3 (peluang kecil), 2 (ancaman kecil), dan 1 (ancaman utama), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.

d. Mengkalikan bobot dengan rating untuk memperoleh faktor pembobotan. e. Menjumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor

(6)

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategisnya.

[image:6.595.101.510.220.618.2]

Selanjutnya, penulis akan menganalisis hasil IFAS dan EFAS dengan menggunakan Matriks Internal External (IE) sehingga dapat memposisikan strategi pemasaran produk Frestea dalam tampilan sembilan sel yang diilustrasikan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Matriks Internal External (IE) Sumber : Rangkuti, 2000: 42

Matriks IE dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yang memiliki dampak statistik yang berbeda. Matriks tersebut dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu :

“1. Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2, dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8). 2. Stability Strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa

(7)

3. Retrenchment Strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan”. 7

[image:7.595.98.509.220.715.2]

Langkah selanjutnya adalah menelaah melalui diagram analisis SWOT dengan membuat titik potong antara sumbu X dan sumbu Y, dimana nilai dari sumbu X didapat dari selisih antara subtotal strength dan total weakness, sedangkan untuk nilai sumbu Y didapat dari selisih antara subtotal opportunities dan weakness.

Gambar 3.2 Diagram Analisis SWOT Sumber : Rangkuti, 2000: 19

Diagram analisis SWOT pada gambar 3.2 menghasilkan empat kuadran yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kuadran 1 : Kuadran ini merupakan situasi yang sangat

menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan

masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

7

(8)

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat

besar, tetapi di lain pihak ia juga menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih besar.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak

menguntungkan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dari luar dan kelemahan internal. 8

[image:8.595.98.512.166.641.2]

Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil IFAS dan EFAS dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis yang dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Matriks SWOT Sumber : Rangkuti, 2000: 31

(9)

Berdasarkan Gambar 3.3., maka dapat dilakukan kombinasi antara faktor internal dan eksternal untuk saling melengkapi dan memperkecil kelemahan satu sama lain.

Berikut ini adalah kombinasi strategi untuk analisis SWOT : a. Strategi SO

Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Strength) dan factor eksternal (Opportunity), strategi ini dibuat berdasarkan pemikiran para eksekutif perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Strength) dan faktor eksternal (Threat), strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi segala ancaman dari luar.

c. Strategi WO

Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Weakness) dan factor eksternal (Opportunity), strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengurangi kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

d. Strategi WT

Gambar

Gambar 3.1 Matriks Internal External (IE) Sumber : Rangkuti, 2000: 42
Gambar 3.2 Diagram Analisis SWOT Sumber : Rangkuti, 2000: 19
Gambar 3.3 Matriks SWOT Sumber : Rangkuti, 2000: 31

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada bagian poros yang berwarna merah menunjukkan bahwa bagian tersebut mengalami displacement yang lebih besar dibandingkan dengan bagian yang lainnya..

Keadaan tersebut mengakibatkan pengelolaan tugas praktikan menjadi sulit dan penilaian akan berlangsung tanpa adanya standar penilaian yang tepat meskipun aturan estimasi

Central attacking midfielders in the FAPL covered similar distances in high-intensity running in both defensive and attacking play, whereas central attacking midfielders in La

(membelah-belah) untuk ritual yang dijalankan. Nangka adalah satu-satunya bahan pangan yang ada pada saat itu. Ketika ritual telah dijalankan dan doa telah dikabulkan

PENGUMUMAN PENGADAAN LANGSUNG PEKERJAAN KONSTRUKSI PADA DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN CILACAP.. APBD KABUPATEN CILACAP TAHUN

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Digital Library yang dapat menyediakan data informasi maupun pustaka yang berupa buku-buku, journal, majalah serta informasi lain

Kompetensi Dasar 3.4 dan 4.4, Menjelaskan ajaran Yantra, Tantra dan Mantra, serta mempraktikkan ajaran Yantra, Tantra dan Mantra dalam kehidupan dapat menggunakan strategi

Tesis dengan judul “Pelatihan Kecerdasan Emosi untuk Menurunkan Perilaku Agresi Pada Remaja”adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat