• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP SYAFA'AT DALAM AL-QUR'AN (Kajian Kitab Tafsir al-Kasysyaf) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSEP SYAFA'AT DALAM AL-QUR'AN (Kajian Kitab Tafsir al-Kasysyaf) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

156

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

(2)

157

3. Sedangkan orang-orang yang tidak berhak mendapatkan syafa at adalah mereka yang tidak mendapatkan keridhaan Allah. Seperti orang-orang kafir (QS. A r f : 53), orang-orang musyrik (QS. Al-An m : 51) dan ahli kitab (QS. Al-Baqarah : 48).

Perbedaan pendapat di antara para ulama itu sesuatu hal yang wajar. Karena mereka mempunyai kemampuan dan pemikiran yang berbeda dalam meng-istinba hukum dari al-Qur an dan Hadits Nabi, tidak terkecuali al-Zamakhsyari. Namun terlepas dari perbedaan itu, bagaimanapun juga al-Zamakhsyari adalah sosok ulama yang mumpuni di zamannya. Keilmuan beliau sangat diakui oleh para ulama, terlebih lagi ilmu kesusastraannya. Banyak ulama yang menjadikan kitab beliau sebagai rujukan tentang ilmu bahasa dan sastra.

B. Saran

(3)

158

Dari pembahasan yang ditulis penulis pada Bab I sampai Bab terakhir, disebutkan bahwa penafsiran al-Zamakhsyari yang ber-mazhab Mu tazilah lebih tegas dalam membatasi pemberian syafa at kepada seorang hamba.

Hakikat kepemilikan syafa at adalah Allah, namun adakalanya malaikat, nabi dan orang shalih yang diberi izin dan diridhai Allah juga bisa menjadi pemberi syafa at. Syafa at diberikan pada orang yang diridhai Allah dan mukmin yang tidak melakukan dosa besar. Bukan diberikan pada orang musyrik, kafir, dan ahli kitab.

Menurut hemat penulis, pendapat beliau ini dapat diterima, dengan alasan menambah kehati-hatian kita dalam berlaku sehari-hari. Karena Allah Maha Kuasa atas segalanya dan Maha Penyayang pada semua hamba. Dia berhak memasukkan hamba-Nya ke neraka tetapi juga berhak memasukkan dalam surga, bukan karena amalnya tetapi karena rahmat-Nya.

Referensi

Dokumen terkait

Manhaj al-Mufassirin (Metodologi Tafsir : Kajian Komprenshif Metode Para Ahli Tafsir. Syahdianor dan

[r]

akan sangat bermanfaat bagi pihak kafir untuk menyerang kaum muslimin. Orang mukmin yang tidak menaati itu dan dalam keadaan perang,. mereka masih membantu orang-orang

Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.(161) Tetapi orang- orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah

Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang

dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam kitab Allah daripada orang- orang mukmim dan orang-orang Muhajirin,

Ayat ini termasuk tasybih at-tamtsil dengan menggunakan lafadz ْمُه َ ل ْبِسْضاَو الاَث َم yang merupakan gambaran dan penjelesan tentang sesuatu yang memiliki hubungan keadaan,