PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMERAGAKAN
DINAMIKA LAGU WAJIB NASIONAL
MELALUI
MODELING THE WAY
PADA SISWA KELAS IV
MI ROUDLOTUL IHSAN SUKODONO
SKRIPSI
Oleh:
RENI INDRIANTI NIM. D77212089
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
ABSTRAK
Reni Indrianti, 2016. Peningkatan Keterampilan Memeragakan Dinamika Lagu Wajib Nasional Melalui Modeling The Way Pada Siswa Kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono.
Berdasarkan hasil wawancara awal peneliti diketahui permasalahan yakni tingkat keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional mata pelajaran SBK kelas IV di MI Roudlotul Ihsan Sukodono masih rendah. Dari jumlah siswa yang berada dalam kelas IV ada 29 anak dibuktikan dengan KKM yang ditetapkan pada materi ini yaitu 70. Presentase ketuntasan belajar siswa yang mencapai KKM adalah 48% atau 14 siswa. Sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 52% atau 15 siswa.
Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui penggunaan strategi modeling the way dalam mengingkatkan keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional pada kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono. 2) Untuk mengetahuipeningkatan keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional pada kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono setelah menggunakan strategi modeling the way.
Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Strategi yang digunakan yakni Modeling The Wayadalah strategi yang lebih mengutamakan kecerdasan dalam membuat keterampilan yang disenangi peserta didik, tetapi tidak lepas dari materi yang diajarkan. Strategi ini sangat cocok dalam membangun pertumbuhan kecerdasan peserta didik agar peserta didik terampil dan berkembang dengan cara guru memeragakan keterampilan dan mengajarkan materi secara mendetail kepada peserta didik.
Setelah melakukan penelitian melalui dua siklus pada mata pelajaran SBK materi dinamika lagu wajib nasional kelas IV di MI Roudlotul Ihsan Sukodono maka diperoleh hasil peningkatan, pada siklus I aktivitas siswa mencapai 68 kategori cukup dan meningkat pada siklus II yakni 88 kategori baik. Sedangkan aktivitas guru pada siklus I yakni 66.kategori cukup dan meningkat pada siklus II yakni 90% dalam kategori sangat baik. Selain itu ditandai dengan ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah66 dan pada siklus II meningkat mencapai 90.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN MOTTO ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
LEMBAR PERSETUJUAN ... vi
LEMBAR PENGESAHAN ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR DIAGRAM ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tindakan yang Dipilih ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
G. Definisi Operasional ... 9
H. Sistematika Pembahasan ... 10
BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran SBK ... 12
1. Pengertian Pembelajaran SBK ... 12
2. Tujuan SBK ... 13
3. Ruang Lingkup SBK ... 13
B. Keterampilan Bernyanyi... 14
1. Definisi Bernyanyi ... 14
2. Tujuan Bernyanyi ... 14
3. Cara Bernyanyi ... 15
4. Keterampilan ... 16
5. Keterampilan Memeragakan Dinamika Lagu ... 16
C. Strategi Modeling The Way ... 20
1. Pengertian Strategi Modeling The Way ... 20
2. Tujuan Strategi Modeling The Way ... 21
3. Langkah-langkah Strategi Modeling The Way ... 21
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 23
B. Setting dan Subyek Penelitian ... 25
1. Setting Penelitian ... 25
C. Variabel yang Diteliti ... 26
D. Rencana Tindakan ... 26
1. Rencana Tindakan ... 27
2. Pelaksanaan ... 27
E. Data dan Cara Pengumpulannya ... 31
1. Sumber Data ... 31
2. Teknik Pengumpulan Data ... 32
F. Validasi Instrumen ... 36
G. Analisis Data ... 36
1. Penilaian tes ... 37
2. Penelaian Observasi Siswa dan Guru ... 39
H. Indikator Kinerja ... 40
I. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 42
1. Prasiklus ... 42
2. Siklus I ... 44
3. Siklus II ... 57
B. Pembahasan ... 65
BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 69
B. Saran ... 70
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang standart Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam
satu mata pelajaran, karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek
kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek
budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena
itu, mata pelajaran seni budaya dan keterampilan pada dasarnya merupakan
pendidikan seni yang berbasis budaya.1
Pembelajaran seni budaya dan keterampilan diberikan di sekolah dasar
karena keunikan, kebermaknaan dan kemanfaatan terhadap keutuhan
perkembangan peserta didik. Selain itu, keunikan seni terletak pada
pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi, berkreasi
dan berapresepsi. Kegiatan anak dalam seni mendorong mereka untuk
meningkatkan daya kreativitas yang dimilikinya serta percaya terhadap
1 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Lampiran Peraturan Materi Pendidikan Nasional
2
potensi yang dimilikinya tersebut karena kesempatan untuk berekspresi
secara optimal dapat dilakukan melalui seni.2
Pada tingkat SD/MI, ada berbagai macam seni yang bisa dipraktekkan di
sekolah. Salah satunya adalah Seni Musik. Seni Musik adalah ungkapan atau
perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melaui media suara
(manusia maupun alat) yang ditata melalui prinsip-prinsip tertentu. 3
Tujuan pendidikan musik di sekolah pada umumnya harus berusaha
mengembangkan dan membangkitkan rasa serta minat musikal pada
anak-anak, sehingga mereka kelak bernyanyi dengan sopan, dan sebagai pendengar
musik dapat mendengarkan musik dalam bentuk-bentuknya yang sangat
bervarisi.4
Seni musik sangat digemari oleh semua golongan karena seni musik
sebagai media hiburan, media pengobatan, media peningkatan kecerdasan,
upacara keagamaan, dan pengiring tari dan dansa. Oleh karna itu
pembelajaran seni harus diajarkan dari kelas dasar. Sebagai permulaan siswa
tingkat dasar diajarkan untuk mengenal lagu Nasional, karena akan
menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Jenis lagu ada bermacam-macam antara lain lagu anak-anak, lagu daerah
dan lagu nasional. Lagu nasional adalah suatu lagu yang diakui menjadi suatu
lagu resmi dan menjadi simbol suatu Negara, sedangkan lagu daerah adalah
2
Ibid, hal. 55
3 Yulianti, Pengantar Seni Musik, (Bandung: CV Cipta Dea Pustaka, 2009), hal. 1
3
lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi popular
dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut.
Setiap bangsa tentu memiliki cara tersendiri dalam menanamkan sikap
cinta tanah air dan bangsa, kepahlawanan, dan nasionalisme. Salah satunya
melalui lagu perjuangan. Lagu yang mengungkapkan kebesaran bangsa dalam
upaya mencapai kemerdekaan, kemakmuran, dan kebenaran biasanya
berbentuk hymne.5
Maksud dan tujuan diciptakannya lagu nasional adalah menumbuhkan
nasionalisme, kepahlawanan, dan mengobarkan semangat juang bangsa.
Sesuai dengan tujuan tersebut, banyak syair lagu nasional mengungkapkan
semangat berjuang dan persatuan.
Diantara banyak judul lagu nasional terdapat dua belas judul lagu yang
dikelompokkan dalam jenis lagu wajib nasional. Jenis lagu ini wajib diajarkan
di sekolah dalam rangka menghidupkan dan menanamkan rasakebangsaan,
persatuan, persaudaraan, serta memupuk semangat proklamasi kepada
pemuda, pelajar, dan bangsa Indonesia.6
Lagu syukur adalah termasuk ke dalam dua belas lagu wajib nasional
yang harus diajarkan di sekolah. Mengajarkan lagu nasioanal kepada siswa
sekolah dasar seharusnya dibarengi dengan ilmu musik yang baik. Sehingga
5
Yulianti, Pengantar Seni Musik, (Bandung: CV Cipta Dea Pustaka, 2009), hal.19 6
4
mereka bisa benyanyi dengan baik dan benar serta bisa menjiwai apa arti
sebuah lagu tersebut.
Salah satu ilmu musik yang harus diajarkan dalam bernyanyi yakni
dinamika lagu. Dinamika termasuk unsur utama dalam pertunjukan musik.
Dinamika merupakan salah satu unsur musik yang menunjukkan keras
lembutnya lagu yang dinyanyikan.
Unsur menampilakan sebuah karya seni musik yang indah dan enak
didengar, unsur-unsur musik seperti ritme, tempo, tanda dinamika, dan tanda
pernyataan jiwa lainnya perlu dikuasai dan diolah dengan baik. Unsur-unsur
itulah yang dipakai sebagai alat agar karya seni musik bisa diekspresikan
secara baik. Sebuah lagu yang dibawakan tanpa ekspresi dari penyanyinya
dan pemusiknya akan sangat membosankan. Lagu hanya menjadi sebuah
deretan nada tanpa dampak apa-apa pada pendengar. Lagu yang
diekspresikan dengan baik akan membeuat para pendengar atau penonton
hanyut dalam lagu. Karena itu, penonton bisa menikatinya.7
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bersama ibu
Zuhdiyah Hasun, S.Hum diketahui bahwa Siswa MI Roudlotul Ihsan
Sukodono kelas IV berjumlah 29 anak. Pada mata pelajaran SBK, siswa kelas
IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono tingkat keterampilan memeragakan
dinamika lagu wajib nasional masih rendah. Dibuktikan dengan KKM yang
ditetapkan pada materi ini yaitu 70. Presentase ketuntasan belajar siswa yang
5
mencapai KKM sebesar 48% sedangkan sejumlah 52% dinyatakan masih
belum mencapai KKM.
Di sekolah dasar lagu nasional sudah diajarkan kepada siswa memalui
mata pelajaran SBK. Guru sudah mengajarkan cara bernyanyi dan mengenal
lagu nasional, tetapi siswa kurang mampu menghayati dan mengekspresikan
lagu nasional dalam bernyanyi. Oleh sebab itu tingkat keterampilan bernyanyi
lagu nasional menggunakan dinamika masih rendah.
Seorang guru adalah fasilitator dan motivator bagi siswa. Artinya guru
harus bisa memberi kesempatan kepada siswa, sehingga siswa dapat belajar
dengan cara yang sesuai dengan kemampuan siswa dan
mengimplementasikan apa yang telah mereka peroleh sesuai dengan
kreativitas masing-masing. Namun guru harus tetap mengarahkan siswa pada
hal yang positif dan mencegah dari hal negativ. Guru harus bisa membangun
pemahaman siswa baik secara teoritis maupun praktis yang mengena pada
rana kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.
Dari hasil observasi tersebut peneliti bersama guru kelas IV sepakat
bahwa sebagai upaya peningkatan keterampilan memeragakan dinamika lagu
wajib nasional dan untuk ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran SBK
materi Dinamika Lagu Wajib Nasional perlu dilakukan inovasi pembelajaran
yang dapat meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa. Oleh karna itu,
diperlukan strategi yang tepat dalam mengatasi rendahnya tingkat
6
yang dapat digunakan dan cocok untuk megatasi hal tersebut adalah strategi
Modeling The Way.
Strategi Modeling The Way adalah strategi yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah rendahnya tingkat keterampilan memeragakan dinamika
lagu wajib nasional mata pelajaran SBK. Strategi ini membuat siswa lebih
aktif, tanggap dan bisa menjelaskan materi yang diajarkan oleh peserta didik
dan juga membuat siswa meraskan langsung akan kegiatan atau keterampilan
yang dibawakannya bersama kelompoknya.
Dari pemasalahan tersebut maka dari itu peneliti mengambil judul
“PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMERAGAKAN DINAMIKA
LAGU WAJIB NASIONAL MELALUI MODELING THE WAY PADA
SISWA KELAS IV MI ROUDLOTUL IHSAN SUKODONO”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang
akan diteliti :
1. Bagaimana penggunaan strategi modeling the way dalam meningkatkan
keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional pada kelas IV
MI Roudlotul Ihsan Sukodono ?
2. Bagaimana peningkatan keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib
nasional pada kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono setelah
7
C. Tindakan yang Dipilih
Tindakan yang dipilih untuk meningkatkan keterampilan memeragakan
dinamika lagu wajib nasional adalah melalui strategi modeling the way.
Degan menggunakan stategi Modeling The Way diharapkan proses belajar
mengajar dikelas menjadi lebih efektif, menyenangkan, dan siswa dapat lebih
muda menerima pelajaran yang disampaikan dan meningkatkan keterampilan
memeragakan dinamika lagu wajib nasional.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penggunaan strategi modeling the way dalam
meningkatkan keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional
pada kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono.
2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan memeragakan dinamika
lagu wajib nasional pada kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono setelah
menggunakan strategi modeling the way.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Pada kali ini peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada mata
pelajaran SBK kelas IV di MI Roudlotul Ihsan Sukodono seperti berikut :
1. Materi Dinamika Lagu Wajib Nasional
KD : 11.2 Mengidentifikasi Perbedaan Dinamika Lagu
Indikator : - Memeragakan jenis-jenis dinamika lagu
-Memeragakan dinamika terhadap lagu wajib nasional
8
Semester : II (genap)
2. Penerapan strategi Modeling The Way.
3. Keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional yang diperoleh
pada materi Dinamika Lagu Wajib Nasional .
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Bagi guru
Diharapkan dapat membantu guru dalam menggunakan modeling
the way pada materi dinamika lagu wajib nasional agar proses belajar
mengajar dikelas menjadi menyenangkan dan dapat meningkatkan
keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional pada siswa.
2. Bagi siswa
Mempermudah dalam Peningkatan keterampilan memeragakan
dinamika lagu wajib nasioanal pada siswa kelas IV MI Roudlotul Ihsan
Sukodono terhadap mata pelajaran SBK materi Dinamika Lagu Wajib
Nasional.
3. Bagi peneliti
Dapat mengetahui peran guru dalam menggunakan strategi didalam
kelas, serta menambah wawasan pentingnya menggunakan strategi
9
G. Definisi Operasional
1. Keterampilan bernyanyi
Bernyanyi adalah kegiatan musik menggunakan unsur vokal,
berfungsin mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui
suaranya. Dalam menyanyi, seseorang mengungkapkan perasaannya
melalui nada dan kata-kata. menegaskan menyanyi berbeda dengan
berbicara. Menyanyi memerlukan teknik khusus sedangkan berbicara
tidak.8
2. Mata pelajaran SBK
Mata pelajaran SBK adalah mata pelajaran yang berhubungan
dengan berbagai seni dan budaya serta keterampilan yang ada di
Indonesia. Pelajaran ini membuat peserta didik cinta terhadap keutuhan
perkembangan seni budaya dan keterampilan di Indonesia. pelajaran SBK
terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi, berkreasi dan berapresepsi. SBK merupakan mata pelajaran
yang diajarakan di MI Roudlotul Ihsan Sukodono.
3. Stategi Modeling The Way
Strategi Modeling The Way adalah strategi yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah rendahnya tingkat keterampilan memeragakan
dinamika lagu wajib nasional dalam materi Dinamika Lagu Wajib
Nasional mata pelajaran SBK. Strategi ini membuat siswa kelas IV MI
8 Jamulus, Hamzah Busroh, Pendidikan Kesenian (Musik), (Jakarta: Depdikbud Dikti, 1993),
10
Roudlotul Ihsan Sukodono lebih aktif, tanggap dan bisa menjelaskan
materi yang diajarkan oleh peserta didik.
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dari penelitian ini meliputi, bab I, bab II, bab
III, bab IV, dan bab V. Pada baguan awal di bab I berisi tentang pendahuluan
dari penelitian yang dilakukan. Dalam bab I dibahas mengenai latar belakang
masalah, dimana masalah yang diangkat di penelitian ini adalah tentang
rendahnya keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional di kelas
IV MI Roudlotul Ihsan. Materi dinamika lagu wajib nasional yang dipilih
mengacu pada KD SBK yakni 11.2 Mengidentifikasi perbedaan dinamika.
Untuk mengatasi permasalahan rendahnya keterampilan memeragakan
dinamika lagu wajib nasional, penulis memilih strategi modeling the way
sebagai tindakan yang dipilih dalam penelitian ini. Pada bab I juga dibahas
mengenai tujuan dan manfaat penelitian selain itu dibahas pula definisi
operasional yang berdasarkan penelitian yang dilakukan.
Pada bab II penulis membahas mengenai kajian teori yang meliputi
teori-teori tentang keterampilan bernyanyi, pembelajaran SBK, serta strategi
modeling the way. Pada bab III dibahas mengenai prosedur penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan. Pembahasan pada bab ini meliputi, metode
penelitian yang digunakan, setting dan subjek penelitian, variabel yang
diselidiki (yang meliput variabel input, proses dan output), rencana tindakan,
data dan teknik pengumpulan data, validasi instrumenn, analisis data,
11
penelitian ini diuraikan tentang hasil penelitian dan pembasan yang meliputi
hasil penelitian per siklus, hasil wawancara, dan pembahasan temuan hasil
tindakan. Dan bab terakhir yakni bab V merupakan penutup yang berisi
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran SBK
1. Pengertian Pembelajaran SBK
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 9
Pembelajaran SBK (Seni Budaya dan Keterampilan) adalah suatu
mata pelajaran yang ada di tingakat SD/MI. Mata pelajaran ini adalah
salah satu pembelajaran yang bisa menyelamatkan seni dan budaya
warisan Indonesia dari perkembangan zaman modern.
Pendidikan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang
dinamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang standart Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat
dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek
kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek
budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni.
Karena itu, mata pelajaran seni budaya dan keterampilan pada dasarnya
merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.10
9 Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung:
Citra Umbara, 2009), hal.63
1010 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Lampiran Peraturan Materi Pendidikan
13
2. Tujuan SBK
Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agara
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
b. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan
keterampilan.
c. Menampilkan melalui seni budaya dan keterampilan.
d. Menampilkan peran serta dalam budaya dan keterampilan dalam
tingkat lokal, regional, maupun global.
3. Ruang Lingkup SBK
Berdasarkan KTSP, ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisa, patung, ukiran, cetak-mencetak,
dan sebagainya.
b. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai vokal, memainkan
alat musik, apresiasi karya musik.
c. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan
dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
d. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan
14
e. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills)
yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan
vakasional dan keterampilan akademik.
B. Keterampilan Bernyanyi
1. Definisi Bernyanyi
Bernyanyi adalah kegiatan musik menggunakan unsur vokal,
berfungsi mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui suaranya
dalam menyanyi. Seseorang mengungkapkan perasaannya melalui nada
dan kata-kata, menegaskan menyanyi berbeda dengan berbicara.
Menyanyi memerlukan teknik khusus sedangkan berbicara tidak. Conbreu
berpendapat, bahwa musik dapat menyatakan perasaan dan kegiatan
menyanyi adalah salah satu contoh penyataan perasaan.11
2. Tujuan Bernyanyi
Tujuan bernyanyi adalah mengekspresikan diri atau menyampaikan
sebuah perasaan. Penyanyi yang baik hendaknya dapat membawakan lagu
sesuai dengan isi dan jiwa yang ingin ditampilkan penciptanya.
Keberhasilan seorang penyanyi dalam mengungkapkan isi suatu lagu
tergantung pada ketepatan penafsiran dan tujuan yang melatarbelakangi
penciptaan lagu tersebut.12
Tujuan pendidikan musik di sekolah pada umumnya harus
berusaha mengembangkan dan membangkitkan rasa serta minat musikal
pada anak-anak, sehingga mereka kelak dapat bernyanyi dengan sopan dan
11 Pono Banoe, Metode Kelas Musik, (Jakarta : PT Indeks, 2013), hal.11
15
sebagai pendengar musik dapat mendengarkan musik dalam
bentuk-bentuknya yang sangat bervariasi.13
3. Cara Bernyanyi
Dasar-dasar teknik menyanyi yang benar, hendaknya dipelajari
siswa agar menyanyi dengan baik mencakup:14
1) Sikap badan
Dalam menyanyi sikap badan mempengaruhi pernapasan dan
suara, terdapat dua sikap badan saat bernyanyi yaitu berdiri dan
duduk.
2) Cara bernafas dalam menyanyi
Dalam pernapasan terdapat kerjasama otot-otot badan, yaitu otot
dada, perut, dan sekat rongga badan atau diafragma. Pernapasan dada
adalah pernapasan dengan mengisi udara ke dalam paru-paru.
Pernapasan dada tidak baik untuk menyanyi karena paru-paru dan
rongga dada bertambah besar sehingga otot dada akan bekerja lebih
banyak.
3) Memproduksi nada, yaitu mendapatkan suara bulat penuh dengan
cara:
a. Ucapkan A dengan membuka mulut, menurunkan rahang bawah,
bagian belakang mulut (parynx) dan bagian depan mulut (bibir)
akan terbuka
16
b. Bentuklah bibir atas dan bawah di bagian depan mulut menjadi
bulat.
c. Bentuk mulut bagian depan dan bibir bulat, ucapkanlah A kembali.
Dengan demikian, bagian belakang mulut terbuka sehingga
mengeluarkan bunyi vokal A yang penuh dan bulat.
4. Keterampilan
Keterampilan adalah kelebihan atau kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan.
Keterampilan bernyanyi bisa muncul sejak kecil karena seringnya
berlatih. Adapun teknik yang diajarkan supaya peserta didik terampil
dalam bernyanyi yaitu harus belajar intonasi, artikulasi, pernapasan, dan
pembawaan dalam bernyanyi. 15
Hal yang diajarkan di tinggkat ekolah dasar kususnya kelas IV
yakni mengenalkan lagu nasioanal terlebih dahulu, kemudian
menyanyikan bersama-sama dan memprakikan di depan kelas. Hal yang
diajarkan berbarengan dengan menerapkan teknik olah vokal dengan baik
dan benar. Terakhir yakni harus mengevaluasi kegiatan tersebut supaya
ketrampilan yang dimiliki peserta didik tidak menurun.
5. Keterampilan Memeragakan Dinamika Lagu
1) Pengertian dinamika
Musik atau lagu-lagu yang sering kita dengar sehari-hari itu, pada
dasarnya tertulis atau tercatat diatas kertas dalam bentuk notasi, untuk
17
kemudian dibaca, diteruskan kepada orang lain, atau disimpan sebagai
dokumen musik. 16
Rangkaian nada-nada dengan ketinggian yang berbeda-beda itulah
yang disebut melodi. Sifat dalam melodi ini kadang keras dan lembut,
yang dinyatakan dengan tanda dinamik.17
Dinamika yakni keras lembutnya suatu suara. Memeragakan
dinamika di sebuah lagu nasional yakni dengan mengenalkan tanda
dinamika yang berada di dalam sebuah lagu tersebut. Sehingga siswa
tahu mana lirik yang harus di baca lembut atau keras.
2) Jenis-jenis dinamika
Dinamika merupakan salah satu unsur musik yang menunjukkan
keras lembutnya lagu dinyanyikan. Dinamik di-tandai dengan istilah
bahasa Itali. Berikut merupakan tanda-tanda yang digunakan untuk
menunjukkan bunyi keras maupun bunyi lembut dalam lagu.
1. piano (p) artinya lembut
2. pianissimo (pp) artinya lembut sekali
3. mezzo piano (mp) agak lembut
4. forte (f) artinya keras
5. fortessimo (ff) artinya keras sekali
6. mezzo forte (mf) artinya agak keras
Untuk mengubah tanda dinamik digunakan tanda perubahan
dinamik. Tanda tersebut adalah
<
(cresendo) dan>
(decresendo).
18
Tanda
<
(cresendo) berarti melodi dinyanyikan semakin lama semakinkeras. Sebaliknya, melodi dengan tanda
>
(decresendo) dinyanyikansemakin lama semakin lembut. Keras lembutnya bunyi dalam lagu
akan mempengaruhi suasana lagu sehingga memberi kesan indah pada
lagu. Pemakaian dinamik dalam setiap lagu berlainan, disesuaikan
dengan corak dan syair lagu yang dinyanyikan.18
3) Cara penerapan dinamika
Pernyataan dinamika yang berlaku bagi ketentuan kadar lemah
lembutnya suara kami perkenalkan dalam praktik peragaan seperti:
piano (lembut) siswa mengucapkan secara lembut sambil
membungkukkan badan. Pianissimo (sangat lembut) siswa
mengucapkan secara lembut sambil membungkukkan badan lebih
dalam. Forte (keras) siswa mengucapkan dengan badan tegak.
Fortissimo (sangat keras) siswa mengucapkan dengan mengepalkan
tangan setinggi bahu. Crescendo (semakin keras) dinyatakan dengan
kelingking saling berhadapan menyatakan suara aaaa mulai dengan
merunduk bernjenjang semakin keras sedikit ke atas kepala.
Descrescendo (semakin lembut) dinyatakan dengan aaaa semakin
lembut dalam gerak berlawanan dari tegak ke merunduk.19
18 .Subekti Ari, Rantinah, Supriyantiningtyas, Seni Budaya dan Keterampilan untuk MI/SD kelas
IV, (Jakarta: kementrian Pendidikan Nasional, 2010), hal.84
19
4) Materi dinamika lagu wajib nasional
Gambar 2.1
Lagu Wajib Nasional Syukur
Keterangan lagu :
1. Lagu ini dikarang sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Tuhan
yaitu Tanah air Indonesia yang merdeka.
2. Lagu dinyanyikan dengan tempo andante (sedang).
3. Kalimat “Dari yakinku teguh” dinyanyikan p (lembut).
4. Kalimat “Hati iklasku penuh, akan karuniamu” dinyanyikan mf (agak
keras) kemuadian masuk ke p (lembut)
5. Kalimat “Tanah air pusaka, Indonesia merdeka” dinyanyikan f
(keras)
6. Kalimat “ Syukur aku sembahkan, kehadirat-Mu, Tuhan” dinyanyikan
p (lembut) lagi.20
20
C. Strategi Modeling The Way
1. Pengertian Strategi Modeling The Way
Strategi pembelajaran menurut konza (1989) secara umum
menjelasakan bahwa strategi pembelajajaran dapat diartikan sebagai
kegiatan yang dipilih, yaitu dapat memberikan fasilitas atau bantuan
kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. 21
Strategi Modeling The Way adalah suatu strategi yang yang
memungkinkan siswa berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran itu
sendiri baik dalam bentuk interaksi dengan siswa lain ataupun dengan
pengejar. Strategi ini ditandai dengan adanya kesempatan bagi siswa
untuk mengekspresikan diri melalui demonstrasi dan siswa dituntut untuk
lebih aktif baik dikelompok maupun di kelas.
Menurut Jhon Holt (1967), belajar semakin baik jika siswa diminta
untuk melakukan hal-hal berikut :22
a. Siswa mempratikkan informasi menggunakan bahasa sendiri.
b. Siswa memberikan contoh-contoh.
c. Mengenalnya dalam berbagai samara dan kondisi.
d. Mengetahui hubungan antara fakta atau gagasan dengan yang lain.
e. Menggunakannya dengan berbagai cara.
f. Memperkirakan konsekuensinya.
g. Mengungkapkan lawan.
21
Martinus Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: GP Press, 2003), hal.1
22 Mel Silberman, Active Learning “101 Strategi Pembelajaran Aktif”, (Yogyakarta: Yappendis,
21
2. Tujuan Strategi Modeling The Way
Strategi Modeling The Way ini bertujuan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mempraktikkan keterampilan spesifik yang
dipelajarai di kelas melalui demonstrasi. Peserta didik diberi waktu untuk
menciptakan scenario sendiri dan menentukan bagaimana mereka
mengilustrasikan keterampilan dan teknik yang baru saja dijelaskan.
Strategi ini akan sangat baik jika di gunakan untuk mengejarkan
pelajaran yang menuntut keterampilan tertentu. 23
3. Langkah-langkah Strategi Modeling The Way
Strategi pembelajaran ini memiliki bagian yang menggunakan
keterampilan dan ketrampilan disini menjadi proses yang disadari,
strategi Modeling The Way ini berbeda dengan strategi pembelajaran
lainnya karena strategi ini lebih mengutamakan kecerdasan dalam
membuat keterampilan yang disenangi peserta didik, tetapi tidak lepas
dari materi yang diajarkan. Strategi ini sangat cocok dalam membangun
pertumbuhan kecerdasan peserta didik agar peserta didik terampil dan
berkembang. Didalam strategi ini ada beberapa tahapan atau
langkah-langkah jalannya strategi ini berlangsung. Adapun langkah-langkah-langkah-langkah dari
Strategi Modeling The Way adalah :24
23 Zaini Hisyam,Munthe, Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan
22
a. Setelah pembelajaran suatu topik tertentu, identifikasi beberapa situasi
umum diamana peserta didik dituntut untuk menggunakan
keterampilan yang baru di bahas.
b. Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok kecil menurut jumlah peserta
didik yang diperlukan untuk mendemonstrasikan satu sekenario
(minimal 2-3 orang).
c. Beri waktu 10-15 menit untuk menciptakan sekenario.
d. Beri waktu 5-7 menit untuk berlatih.
e. Secara bergiliran tiap kelompok mendemostrasikan scenario
masing-masing. Beri kesempatan untuk memberikan feedback pada setiap
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK).
PTK dipilih dalam penelitian ini sebab penulis ingin meningkatkan kualitas
pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan
memeragakan dinamika lagu wajib nasional di MI Roudlotul Ihsan
Sukodono. Penelitian ini didesain untuk membantu guru mengetahui apa yang
terjadi di dalam kelasnya. Informasi yang didapatkan oleh guru ini kemudian
dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan
metode pembelajaran yang akan diterapkan. PTK ini bertujuan untuk
meningkatkan profesionalisme guru, peningkatan pemahaman siswa , kelas,
dan sekolah secara keseluruhan.
Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan.25
Penelitian kualitatif mengkaji perpektif partisipan dengan berbagai strategi,
strategi yang digunakan bersifat interaktif, seperti observasi langsung,
observasi partisipan, wawancara, dokumen-dokumen, serta teknik-teknik
pelengkap berupa foto maupun rekaman. Sedangkan penelitian kuantitatif
25
24
menggunakan data berupa angka-angka sebagai alat untuk menemukan
keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
Dalam pelaksanaannya penelitian tindakan kelas ini menggunakan Model
Kurt Lewin. Menurut Kurt Lewin konsep pokok action research terdiri dari
empat komponen, yaitu:
1. perencanaan (planning),
2. tindakan (acting),
3. pengamatan (observing), dan
4. refleksi (reflecting).
Gambar 3.1
Prosedur PTK Model Kurt Lewin
Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus26.
Untuk mengatasi permasalahan di dalam kelas mungkin diperlukan lebih dari
25
satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling berkaitan dan berkelanjutan. Apabila
pada siklus pertama belum berhasil, maka dilakukan siklus kedua.
B. Setting dan Subyek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian,
dan subjek penelitian.
a. Tempat penelitian
Tempat penelitian atau lokasi penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan di MI Roudlotul Ihsan Suko Kecamatan Sukodono
Kabupaten Sidoarjo.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu tanggal 9
dan 16 Mei 2016. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender
akademik Madrasah, karena Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar
mengajar yang efektif di kelas.
c. Siklus PTK
Penelitian ini direncanakan menggunakan dua siklus, setiap
siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning),
tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan keterampilan
bernyanyi materi dinamika lagu wajib nasional dengan menggunakan
26
2. Subjek penelitian
Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI
Roudlotul Ihsan Sukodono tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah peserta
didik sebanyak 29 siswa.
C. Variabel yang Diteliti
Variabel yang menjadi sasaran dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
peningkatan keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional
melalui modeling the way pada kelas III di MI Roudlotul Ihsan Sukodono.
Disamping variabel tersebut masih ada beberapa variabel yang lain yaitu :
1. Variabel Input : Siswa kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono.
2. Variabel Proses : Strategi Modeling The Way.
3. Variabel Out Put : Peningkatan keterampilan memeragakan dinamika
lagu wajib nasional dalam mata pelajaran SBK
D. Rencana Tindakan
Model penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah modal Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri
atas empat langkah pokok yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Tindakan
(Action), (3) Pengamatan (Observation), dan (4) Refleksi (Reflection).
27
1. Rencana tindakan
Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan
antara lain sebagai berikut:
a. Persiapan pelaksanaan PTK
Dalam hal ini peneliti bekerja sama dengan guru bidang studi
untuk melaksanakan penelitian tindakan.
b. Persiapan partisipan
Memberikan simulasi kepada guru tentang penyelenggaraan dan
melakukan konsolidasi dengan guru tentang cara melakukan penelitian
dan pembagian tugas. Persiapannya meliputi:
1) Menyusun instrumen dan skenario penelitian
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3) Menyiapkan lembar observasi dan berbagai instrument
pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian
4) Menyiapkan media dan sumber belajar yang digunakan dalam
penelitian
5) Menyiapkan alat evaluasi
2. Pelaksanaan
Penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin dan direncanakan
menggunakan dua siklus. Pada masing-masing siklus terdiri dari kegiatan
sebagai berikut:
a. Perencanaan
28
c. Pengamatan atau observasi
d. Refleksi
Secara umum, berikut adalah table pokok-pokok rencana tindakan
pada tiap siklus yang akan dilaksanakan oleh peneliti:
Tabel 3.1
b. Membuat jadwal kunjungan kelas
c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas d. Menyiapkan sumber belajar dan media
pembelajaran
e. Menyiapkan instrumen penilaian f. Menyiapkan lembar kerja siswa g. Mengembangkan format observasi
Pelaksanaan
Tindakan
Mengacu pada RPP selama pembelajaran berlangsung, diantaranya:
Kegiatan Awal:
a. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa bersama sebelum memulai pelajaran.
b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
c. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang materi minggu lalu dan memberi motivasi
video penampilan paduan suara menyanyikan lagu wajib nasional.
b. Guru menjelaskan secara singkat tentang materi dinamika lagu wajib nasional. c. Guru mempraktikkan menyanyikan lagu
“syukur” menggunakan dinamika lagu
d. Siswa bersama-sama menirukan macam-macam dinamika dan menyanyikan satu bait lagu syukur menggunakan dinamika e. Siswa membentuk kelompok menjadi 4
kelompok besar yang terdiri dari 7-8 orang siswa untuk:
Memeragakan jenis-jenis dinamika lagu
Menulis skenario dinamika lagu dan memeragakan dinamika terhadap lagu
wajib nasional “syukur”
f. Setiap kelompok di beri waktu 10 menit untuk menulis sekenario dinamika lagu syukur
g. dan diberi waktu 5 menit untuk berlatih mempersiapkan penampilannya.
h. Setiap kelompok maju ke depan kelas memragakan tugas yang diberi guru . i. Guru memberi lembar penilaian kepada
30
j. Masing-masing kelompok mengamati penampilan kelompok lain dan kemudian memberikan penilaian
k. Guru menanggapi penampilan masing-masing kelompok
l. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai dinamika lagu yang belum jelas..
Kegiatan Akhir
a. Guru mengecek keterampilan siswa yang sudah diajarkan dengan bernyanyi dengan menggunakan dinamika lagu secara bersama-sama
b. Guru memberikan penguatan dan membuat kesimpulan dari proses pembelajaran pada hari itu
c. Guru memotivasi siswa agar mempelajari materi berikutnya
d. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan berdoa bersama.
Pengamatan Pada tahap pengamatan ini hal-hal yang diperhatikan yaitu sebagai berikut:
a. Situasi kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi Modeling The Way
b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
c. Kekompakan siswa dalam bekerja kelompok
31
e. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi
Refleksi a. Mencatat kendala yang terjadi selama penerapan strategi Modeling The Way b. Melakukan diskusi dengan guru
kolabolator untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi efisiensi dan waktu dari setiap macam tindakan
c. Melakukan dengan tindakan perbaikan sesuai hal evaluasi untuk dilakukan siklus berikutnya
d. Evaluasi tindakan pada siklus I
Siklus II
E. Data dan Cara Pengumpulannya
1. Sumber Data
Sumber data dalam PTK adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik
Untuk mendapatkan data tentang peningkatan keterampilan
memeragakan dinamika bernyanyi siswa .
b. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan Modeling The
Way pada peningkatan keterampilan memeragakan dinamika lagu
wajib nasional.
32
Teman sejawat/kolabolator dimaksudkan sebagai sumber data
untuk melihat implementasi PTK secara komperhensif, baik dari siswa
maupun guru.
2. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti
observasi, wawancara, tes, non tes dan dokumentasi. Teknik pengumpulan
data ini ditujukan kepada guru dan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk
memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini.
a. Observasi
Observasi ini dilakukan dengan tujuan mengetahui seberapa
pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun,
seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang
diharapkan. Dengan observasi, diharapkan gejala ketidak berhasilan
atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sedini
mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan
sebelum berjalan lebih lanjut.
Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini meliputi:
1) Aktivitas guru pada proses pembelajaran melalui Modeling The
Way.
2) Aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran dengan
penerapan Modeling The Way.
Aspek yang diamati untuk diberikan penilaian terhadap aktivitas
33
1) Keaktifan baik dalam kelas maupun kelompok
Keaktifan siswa baik dalam kelas maupun kelompok
sangat berperan pada keberhasilan pembelajaran. Siswa yang pasif
akan sulit menerima pesan dan informasi yang disajikan guru.
2) Kekompakan dengan anggota kelompok
Kerjasama yang baik atau kekompakan dalam setiap
anggota kelompok sangat membantu terciptanya rasa antusias pada
pembelajaran yang dilakukan.
3) Motivasi
Motivasi dalam diri manusia sangat berpengaruh dalam
berbagai kegiatan termasuk pembelajaran. Motivasi yang tinggi
terhadap pembelajaran akan mendukung peserta didik dalam
mencapai keberhasilan pembelajaran.
4) Disiplin
Kedisiplinan sangat penting dalam pembelajaran.
Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah wujud
sikap yang menunjukkan keseriusan belajar siswa terhadap suatu
materi pembelajaran.
b. Wawancara
Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data tentang kendala
siswa dalam belajar, prestasi belajar siswa, strategi yang diterapkan
guru dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah
34
c. Evaluasi atau penilaian
1) Tes unjuk kerja
Digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan
keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional dengan
melihat nilai yang diperoleh siswa. Tes tersebut juga sebagai salah
satu rangkaian kegiatan dalam penerapan pembelajaran dengan
menggunakan strategi Modeling The Way.
Tes yang digunakan adalah tes unjuk kerja. Tes tersebut akan
dijadikan sebagai acuan tambahan untuk mengelompokkan siswa
dalam kelompok-kelompok diskusi untuk menyelesaikan tugas.
Skor tes ini juga dijadikan penentu peningkatan keterampilan
memeragakan dinamika lagu wajib nasional, sehingga dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi dan keaktifan siswa
terhadap keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional
35
Instrumen yang digunakan adalah tes unjuk kerja keterampilan
memeragakan dinamika lagu wajib nasional. Adapun kisi-kisinya
adalah sebagai berikut:
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip nilai, buku, surat kabar, majalah, notulen
rapat, dan sebagainya. Untuk mendapat kebenaran data yang valid
36
pelajaran yang meliputi data mulai dari sebelum siswa belajar sampai
sesudahnya.
Dokumentasi dalam penelitian ini diantaranya hasil karya karangan
siswa berupa portofolio siswa, nilai keaktifan siswa, instrumen
penelitian peningkatan ketereampilan memeragakan dinamika lagu
wajib nasional, dan instrumen pengamatan aktifitas siswa.
Dokumentasi yang didapatkan pada pelaksanaan penelitian dapat
dilihat pada lembar lampiran.
F. Validasi Intrumen
Ada beberapa instrumen yang diuji dalam penelitian tindakan kelas ini,
diantaranya adalah RPP, lembar observasi guru, lembar observasi siswa , dan
butir soal sebagai tes hasil belajar peserta didik . Uji validitas ini dilakukan
oleh peneliti untuk mengetahui apakah instrumen-instrumen tersebut telah
layak digunakan atau belum. Untuk itu, peneliti memilih validator yang
dianggap paham dalam bidang tersebut, yaitu Bapak dan Ibu dosen di
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan program studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI). Hasil dari validitas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Lembar Observasi Aktivitas Guru
3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
G. Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka selnjutnya dianalisis. Kegiatan dalam
37
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian kuantitatif, analisis datanya
menggunakan teknik statik. Statik yang digunakan dapat berupa statistik
deskriptif dan induktif. Statistik induktif dapat berupa statistic parametris dan
nonparametris.27
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik
deskriptif. Cara menganalisisnya dengan mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada
maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Analisis datanya dihitung dengan menggunakan statistic sederhana
sebagai berikut:
1. Penilaian tes
a. Nilai rata-rata
Penelitian menjumlahkan nilai yang diperoleh peserta didik dan
selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik di dalam kelas tersebut
sehingga diperlukan nilai rata-rata.
Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus:
38
Keterangan:
X = Nilai rata-rata
X = Jumlah semua nilai peserta didik
N = Jumlah peserta didikHasil penelitian yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan ke
dalam bentuk penyekoran nilai peserta didik dengan menggunakan
kriteria standar penilaian Madrasah Ibtidaiyah sebagai berikut:
90 – 100 : Sangat baik
70 – 89 : Baik
0 – 69 : Kurang
Suatu kelas dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai
nilai rata-rata kelas minimal 70,00. Berikut adalah kriteria tingkat
keberhasilan nilai rata-rata kelas peserta didik .28
b. Presentase ketuntasan belajar
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, seorang
siswa dikatakan mencapai ketuntasan atau berhasil apabila telah
mencapai taraf penugasan minimal dengan nilai 70. Sedangkan, kelas
dapat dikatakan tuntas belajar apabila di dalam kelas tersebut terdapat
70% siswa yang telah mencapai nilai lebih dari sama dengan 70.29
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan
rumus sebagai berikut:
28 Tim guru MI Roudlotul Ihsan Suko Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo, Modul
Pembelajaran KTSP, Tahun Pelajaran 2012-2013 MI Roudlotul Ihsan Suko
39
Presentase =Jumlah peserta didik yang tuntas belajar x Jumlah peserta didik %
Hasil penelitian yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan ke
dalam bentuk penyekoran nilai peserta didik dengan menggunakan
kriteria standar penilaian Madrasah Ibtidaiyah sebagai berikut:
90% – 100% : Sangat baik
70% – 89% : Baik
0% – 69% : Kurang
2. Penilaian Observasi Aktivitas Siswa dan Guru
p= nf x
Keterangan:
p = Skor aktifitas siswa/ guru
f = Jumlah seluruh skor jawaban yang diperoleh
n = Jumlah skor maksimum
Hasil penelitian yang diperoleh akan diklasifikasikan ke dalam
bentuk penyekoran nilai dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
90 – 100 : Sangat baik
76 – 89 : Baik
65 – 75 : Cukup
0% – 64% : Kurang
Data hasil analisis tersebut selanjutnya dapat disajikan melalui
40
mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase, dan
diberikan pembahasan.
H. Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang digunakan oleh peneliti, adalah:
1. Jika nilai rata-rata kelas ≥70 dengan penerapan strategi Modeling The Way
2. Jika sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa telah mencapai KKM 70
3. Jika penilaian observasi aktivitas guru mencapai 80
4. Jika penilaian observasi siswa mencapai 80
I. Tim Peneliti dan Tugasnya
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan secara kolaboratif, antara
guru kelas sebagai guru pendamping dan mahasiswa sebagai peneliti. Tugas
guru mendampingi peneliti dalam menerapkan Strategi Modeling The Way
pada mata pelajaran SBK. Adapun rincian tugas guru dan mahasiswa adalah
sebagai berikut:
1. Guru
a. Nama : Zuhdiyah Hasun, S.Hum
b. Jabatan : Guru Seni Budaya dan Keterampilan
c. Tugas :
1) Bertanggung jawab atas semua jenis kegiatan pembelajaran
2) Mengamati pelaksanaan penelitian
3) Terlibat dalam perencanaan, observasi, dan merefleksi pada
41
2. Peneliti
a. Nama : Reni Indrianti
b. NIM : D77212089
c. Status : Mahasiswa
d. Tugas :
1) Menyusun perencanaan pembelajaran, menyusun instrumen
penelitian, dan membuat lembar observasi
2) Menyebarkan dan menilai instrumen penilaian siswa
3) Menilai hasil tugas dan evaluasi akhir materi
4) Pelaksana kegiatan pembelajaran
5) Melakukan diskusi dengan guru kolaborator
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang
dilakukan peneliti kepada guru dan peserta didik di MI Roudlotul Ihsan
Sukodono. Data awal adalah data prasiklus yang akan diperbaiki oleh peneliti
dan guru untuk meningkatkan keterampilan memeragakan dinamika lagu
wajib nasional. Cara menigkatkan keterampilan siswa, peneliti dan guru
melalui 2 tahapan pembelajaran yakni siklus I dan siklus II. Penjelasan
tahapan pembelajaran yang dilakukan sebagai berikut :
1. Prasiklus
MI Roudlotul Ihsan terletak di daerah Sukodono. MI disana masih
kekurangan pengajar yang alhli dibidangnya dan saya sebagai peneliti
tertarik untuk meneliti masalah rendahnya presentase ketuntasan belajar
peserta didik. Kemudian tanggal tanggal 11 April 2016 saya ke sekolah
MI Roudlotul Ihsan Sukodono untuk meneliti masalah tersebut.
Diketahui bahwa tingkat keterampilan siswa masih rendah terutama pada
mata pelajaran SBK materi dinamika lagu wajib nasional. Peneliti
mewawancarai guru mata pelajaran SBK kelas IV yaitu Ibu Zuhdiyah
43
guru mata pelajaran SBK yang benar-benar ahli dibidangnya, sehingga
guru kelas yang menjadi pengajar mata pelajaran SBK.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut peneliti
mengetahui bahwa peserta didik dkelas IV berjumlah 29 siswa. Dari
jumlah peserta didik sebanyak 29 siswa yang mencapai KKM ada 14
siswa dan yang belum mencapai KKM ada 15 siswa. Rata-rata kelas
yang tergolong dalam kategori kurang yakni mencapai 67,79 dengan
perolehan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90. Data prestasi belajar
peserta didik sebelum diadakan penelitian di data nilai prasiklus
(terlampir hal.121).
Dari data di atas dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
a. Rata-rata
N X X
= 1966 24
= 67,79
Keterangan:
X = Nilai rata-rata
X= Jumlah semua nilai siswa
N= Jumlah siswa
44
Presentase =Jumlah peserta didik yang tuntas belajar x Jumlah peserta didik %
= 100% 29
14 x
= 48% (kurang)
Pada pembelajaran SBK secara keseluruhan prestasi belajar peserta
didik dikatakan kurang, karena persentase ketuntasan belajar peserta
didik belum mencapai ketuntasan yang ditetapkan yaitu 70% dan dari
hasil ketuntasan belajar masih memperoleh persentase 48%. Oleh karena
itu peneliti dan guru bersepakat untuk berkolaborasi meningkatkan
keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional dengan
menggunakan strategi modeling the way pada kelas IV MI Roudlotul
Ihsan Sukodono. Diharapkan dengan diadakan penelitian ini presentase
ketuntasan belajar peserta didik akan meningkat dan menjadi lebih baik
lagi.
2. Siklus I
Pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2016, pelaksanaan
siklus I direncanakan satu kali pertemuan yaitu 2 x 35 menit. Penelitian
ini terdiri dari 4 tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Tahapan-tahapan tersebut akan diuraikan sebagaimana berikut :
45
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tindakan guru pada siklus I ini
meliputi sebagai berikut :
1) Menyusun jadwal kegiatan, peneliti dengan guru mata
pelajaran SBK mengenai pembelajaran penelitian tindakan
kelas yakni dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2016 materi
dinamika lagu wajib nasional dengan menggunakan modeling
the way.
2) Menyiapkan RPP, peneliti dan guru membuat RPP dengan
menggunakan strategi modeling the way yang sesuai Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk pelajaran
SBK tingkat SD/MI. Selanjutnya dari SK-KD dikembangkan
menjadi indikator-indikator.
3) Merancang media, peneliti dan guru merancang strategi atau
sumber belajar yang digunakan dalam menunjang proses
pembelajaran yakni menggunakan strategi modeling the way.
Media atau alat bantu supaya siswa bisa menirukan apa yang
diperagakan oleh guru maka disepakati dengan menggunakan
video paduan suara sebagai media yang dapat membantu
proses pembelajaran tersebut.
4) Menentukan evaluasi yang akan digunakan, dari hasil diskusi,
ditentukan evaluasi yang digunakan adalah tes unjuk kerja
46
memegaragakan dinamika lagu wajib nasional syukur.
Tujuannya untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa
dalam memeragakan dinamika lagu wajib nasional.
Berdasarkan rencana tindakan yang dilakukan, peneliti ingin
mengetahui apakah penelitian yang dilakukan sudah berhasil atau
belum. Apabila sudah berhasil maka siklus dihentikan. Jika belum
sesuai harapan maka akan dilanjutkan dengan siklus berikutnya.
Kriteria keberhasilan yang ditentukan dalam penelitian ini adalah:
Nilai rata-rata kelas minimal 70, Minimal 85% siswa memenuhi
KKM yang diitentukan yakni 70, Guru dapat melaksanakan
pembelajaran sesuai RPP yang telah dikembangkan sebelumnya
sebesar 80%, dan Penilaian aktifitas siswa mencapai 80%.
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian siklus I ini dilaksanakan di MI Roudlotul Ihsan
Sukodono. Pelaksanaan tindakan ini mengacu pada rencana
tindakan yang telah dibuat oleh peneliti dan guru. Deskripsi
pelaksanaan pembelajaran SBK pada siklus I dilaksanakan pada
hari senin tanggal 09 Mei 2016 satu kali pertemuan yaitu 2 x 35
menit materi dinamika lagu wajib nasional.
Pada pelaksanaan siklus I peneliti bertindak sebagai observer,
guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan bantuan peneliti.
Pertama guru menyiapkan RPP dan media untuk memulai
47
salam serta mengajak siswa untuk berdoa bersama. Kemudian guru
menanyakan kehadiran siswa. Selanjutnya guru melakukan
apresepsi dengan mengulang materi minggu lalu serta memberi
motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini agar
siswa tahu materi apa yang akan diajarkan hari ini.
Pada kegiatan inti guru menyiapkan proyektor untuk memutar
video paduan suara yang menyanyikan lagu syukur dan siswa
memperhatikan video tersebut. Kemudian guru menjelaskan
jenis-jenis dinamika lagu kepada seluruh siswa dan mempraktikkan
didepan kelas. Selanjutnya siswa bersama-sama menirukan
macam-macam dinamika dan menyanyikan satu bait lagu syukur
menggunakan dinamika lagu. Guru membagi seluruh siswa
menjadi 4 kelompok yang masing-masing anggota berjumlah 7-8
orang siswa dan guru memberi tugas untuk memeragakan
jenis-jenis dinamika, menulis skenario dinamika lagu dan memeragakan
dinamika terhadap lagu wajib nasional syukur. Setiap kelompok di
beri waktu 10 menit untuk menulis sekenario dinamika lagu syukur
dan diberi waktu 5 menit untuk berlatih mempersiapkan
penampilannya.
Setelah waktu habis secara bergantian kelompok memeragakan
penampilan mereka di depan kelas dan guru membagikan lembar
penilaian kepada masing-masing kelompok untuk menilai
48
penampilan masing-masing kelompok dan member kesempatan
kepada siswa untuk bertanya mengenai dinamika lagu bagi siswa
yang belum jelas.
Kegiatan penutup guru mengecek keterampilan siswa yang
sudah diajarkan dengan benyanyi dengan menggunakan dinamika
lagu secara bersama-sama. Guru memberi penguatan tentang materi
dinamika lagu yang telah diajarkan hari ini dan guru memebri
motivasi agar siswa belajar untuk materi selanjutnya. Terkahir guru
menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan berdoa
bersama.
c. Pengamatan
1) Hasil observasi siswa dalam pembelajaran selama siklus I pada
tabel lembar observasi aktivitas siswa siklus I (terlampir
hal.123)
a) Keterangan jumlah keseluruhan skor aktifitas siswa siklus I
Skor aktifitas siswa = x
= 68 (cukup)
Berdasarkan tabel dan perhitungan secara keseluruhan pada
instrumen observasi siswa diketahui bahwa keaktifan peserta
didik pada siklus I sebesar 68 kegiatan belajar siswa tergolong
dalam kategori cukup dengan perolehan skor 52. Idealnya
49
Observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa ada
beberapa aspek pelaksanaannya seperti kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan akhir masih perlu diperbaiki. Dari
hasil observasi, peneliti dapat menguraikan tahapan-tahapan
yang dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut.
Pada kegiatan pendahuluan, siswa mendapatkan skor 11
dimana skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 16. Jika
dipersentasikan dari skor yang didapat menjadi 69. Skor ini
masuk dalam kategori cukup. Dikategorikan seperti itu karena
pada kegiatan pendahuluan siswa serentak dalam menjawab
salam dan menjawab kehadiran mereka saat di absen tetapi
keadaan siswa masih belum rapi menghadap ke depan. Siswa
mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru tetapi
masih ada beberapa siswa yang belum memperhatikan.
Pada kegiatan inti siswa mendapatkan skor 30 dimana skor
maksimal yang dapat diperoleh adalah 44. Jika dipersentasikan
dari skor yang didapat menjadi 68. Skor ini masuk dalam
kategori cukup. Kegiatan inti siswa memeprhatikan video
paduan suara dengan baik tetapi saat guru menjelaskan materi
dinamika ada beberapa siswa yang kurang memeperhatikan.
Pada saat guru menggunakan stategi modeling the way pada
memeragakan keterampilan bernyanyi lagu syukur dengan
50
mendengarkan tetapi masih belum kondusif. Mereka
menirukan apa yang diajarkan guru yaitu dalam memeragakan
dinamika lagu wajib nasional dalam lagu syukur meskipun
mereka bernyanyi satu bait dan bertahap.
Siswa membentuk kelompok menjadi 4 dan
masing-masing kelompok diberi tugas guru untuk memeragakan
jenis-jenis dinamika lagu dan bernyanyi lagu syukur dengan
menggunakan dinamika lagu dengan baik dan benar. 15 menit
semua kelompok berlajar dengan anggota kelompoknya
kuarang disiplin dan kemuadian mereka maju kedepan tetapi
masih ada kelompok atau aggota yang kurang disiplin dan
masih tidak kondusif. Anggota kelompok lain memeperhatikan
dan menilai penampilan kelompok lain dan masih ada yang
tidak mengerti akan lembar penilaian yang dibagikan guru.
Pada saat selesai penampilan, siswa cukup baik mendengarkan
tanggapan dari masing-masing penampilan dan siswa bertanya
mengenai dinamika lagu yang kurang jelas.
Pada kegiatan akhir siswa mendapatkan skor 11 dimana
skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 16. Jika
dipersentasikan dari skor yang didapat menjadi 69. Skor ini
masuk dalam kategori cukup. Kegiatan akhir ini kurang baik
karena dalam memebuat kesimpulan dari proses pembelajaran
51
Dari hasil wawancara siswa dalam pembelajaran siklus I ini
siswa merasa senang akan pelajaran SBK karena mereka
diajarkan untuk langsung memeragakan dinamika lagu wajib
nasional dengan cara bernyanyi tetapi masih ada kesulitan
yakni sulit untuk menghafal nama jenis-jenis dinamika. Dengan
menggunakan strategi modeling the way pembelajaran
menajadi lebih muda. Naskah wawancara responden siswa
(terlampir hal.107).
2) Hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran selama siklus
I tabel lembar observasi aktivitas guru pada siklus I (terlampir
hal.125).
a) Keterangan jumlah keseluruhan skor aktifitas guru siklus I
Skor aktifitas guru = x
= 66 (cukup)
Berdasarkan tabel dan perhitungan secara keseluruhan pada
instrumen observasi guru diketahui pada siklus I sebesar 66
kegiatan guru tergolong dalam kategori cukup dengan
perolehan skor 105. Idealnya dalam kegiatan guru bisa
mendapatkan skor 160.
Observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa ada
beberapa aspek pelaksanaannya masih perlu diperbaiki.
Adapun beberapa tahapan yang perlu diperbaiki sebagai