• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMERAGAKAN DINAMIKA LAGU WAJIB NASIONAL MELALUI MODELING THE WAY PADA SISWA KELAS IV MI ROUDLOTUL IHSAN SUKODONO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMERAGAKAN DINAMIKA LAGU WAJIB NASIONAL MELALUI MODELING THE WAY PADA SISWA KELAS IV MI ROUDLOTUL IHSAN SUKODONO."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMERAGAKAN

DINAMIKA LAGU WAJIB NASIONAL

MELALUI

MODELING THE WAY

PADA SISWA KELAS IV

MI ROUDLOTUL IHSAN SUKODONO

SKRIPSI

Oleh:

RENI INDRIANTI NIM. D77212089

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Reni Indrianti, 2016. Peningkatan Keterampilan Memeragakan Dinamika Lagu Wajib Nasional Melalui Modeling The Way Pada Siswa Kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono.

Berdasarkan hasil wawancara awal peneliti diketahui permasalahan yakni tingkat keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional mata pelajaran SBK kelas IV di MI Roudlotul Ihsan Sukodono masih rendah. Dari jumlah siswa yang berada dalam kelas IV ada 29 anak dibuktikan dengan KKM yang ditetapkan pada materi ini yaitu 70. Presentase ketuntasan belajar siswa yang mencapai KKM adalah 48% atau 14 siswa. Sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 52% atau 15 siswa.

Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui penggunaan strategi modeling the way dalam mengingkatkan keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional pada kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono. 2) Untuk mengetahuipeningkatan keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional pada kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono setelah menggunakan strategi modeling the way.

Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Strategi yang digunakan yakni Modeling The Wayadalah strategi yang lebih mengutamakan kecerdasan dalam membuat keterampilan yang disenangi peserta didik, tetapi tidak lepas dari materi yang diajarkan. Strategi ini sangat cocok dalam membangun pertumbuhan kecerdasan peserta didik agar peserta didik terampil dan berkembang dengan cara guru memeragakan keterampilan dan mengajarkan materi secara mendetail kepada peserta didik.

Setelah melakukan penelitian melalui dua siklus pada mata pelajaran SBK materi dinamika lagu wajib nasional kelas IV di MI Roudlotul Ihsan Sukodono maka diperoleh hasil peningkatan, pada siklus I aktivitas siswa mencapai 68 kategori cukup dan meningkat pada siklus II yakni 88 kategori baik. Sedangkan aktivitas guru pada siklus I yakni 66.kategori cukup dan meningkat pada siklus II yakni 90% dalam kategori sangat baik. Selain itu ditandai dengan ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah66 dan pada siklus II meningkat mencapai 90.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN ... vi

LEMBAR PENGESAHAN ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR DIAGRAM ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tindakan yang Dipilih ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

(8)

F. Manfaat Penelitian ... 8

G. Definisi Operasional ... 9

H. Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran SBK ... 12

1. Pengertian Pembelajaran SBK ... 12

2. Tujuan SBK ... 13

3. Ruang Lingkup SBK ... 13

B. Keterampilan Bernyanyi... 14

1. Definisi Bernyanyi ... 14

2. Tujuan Bernyanyi ... 14

3. Cara Bernyanyi ... 15

4. Keterampilan ... 16

5. Keterampilan Memeragakan Dinamika Lagu ... 16

C. Strategi Modeling The Way ... 20

1. Pengertian Strategi Modeling The Way ... 20

2. Tujuan Strategi Modeling The Way ... 21

3. Langkah-langkah Strategi Modeling The Way ... 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 23

B. Setting dan Subyek Penelitian ... 25

1. Setting Penelitian ... 25

(9)

C. Variabel yang Diteliti ... 26

D. Rencana Tindakan ... 26

1. Rencana Tindakan ... 27

2. Pelaksanaan ... 27

E. Data dan Cara Pengumpulannya ... 31

1. Sumber Data ... 31

2. Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Validasi Instrumen ... 36

G. Analisis Data ... 36

1. Penilaian tes ... 37

2. Penelaian Observasi Siswa dan Guru ... 39

H. Indikator Kinerja ... 40

I. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 42

1. Prasiklus ... 42

2. Siklus I ... 44

3. Siklus II ... 57

B. Pembahasan ... 65

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 69

B. Saran ... 70

(10)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

RIWAYAT HIDUP

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang

diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

tahun 2005 tentang standart Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam

satu mata pelajaran, karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek

kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek

budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena

itu, mata pelajaran seni budaya dan keterampilan pada dasarnya merupakan

pendidikan seni yang berbasis budaya.1

Pembelajaran seni budaya dan keterampilan diberikan di sekolah dasar

karena keunikan, kebermaknaan dan kemanfaatan terhadap keutuhan

perkembangan peserta didik. Selain itu, keunikan seni terletak pada

pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi, berkreasi

dan berapresepsi. Kegiatan anak dalam seni mendorong mereka untuk

meningkatkan daya kreativitas yang dimilikinya serta percaya terhadap

1 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Lampiran Peraturan Materi Pendidikan Nasional

(12)

2

potensi yang dimilikinya tersebut karena kesempatan untuk berekspresi

secara optimal dapat dilakukan melalui seni.2

Pada tingkat SD/MI, ada berbagai macam seni yang bisa dipraktekkan di

sekolah. Salah satunya adalah Seni Musik. Seni Musik adalah ungkapan atau

perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melaui media suara

(manusia maupun alat) yang ditata melalui prinsip-prinsip tertentu. 3

Tujuan pendidikan musik di sekolah pada umumnya harus berusaha

mengembangkan dan membangkitkan rasa serta minat musikal pada

anak-anak, sehingga mereka kelak bernyanyi dengan sopan, dan sebagai pendengar

musik dapat mendengarkan musik dalam bentuk-bentuknya yang sangat

bervarisi.4

Seni musik sangat digemari oleh semua golongan karena seni musik

sebagai media hiburan, media pengobatan, media peningkatan kecerdasan,

upacara keagamaan, dan pengiring tari dan dansa. Oleh karna itu

pembelajaran seni harus diajarkan dari kelas dasar. Sebagai permulaan siswa

tingkat dasar diajarkan untuk mengenal lagu Nasional, karena akan

menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Jenis lagu ada bermacam-macam antara lain lagu anak-anak, lagu daerah

dan lagu nasional. Lagu nasional adalah suatu lagu yang diakui menjadi suatu

lagu resmi dan menjadi simbol suatu Negara, sedangkan lagu daerah adalah

2

Ibid, hal. 55

3 Yulianti, Pengantar Seni Musik, (Bandung: CV Cipta Dea Pustaka, 2009), hal. 1

(13)

3

lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi popular

dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut.

Setiap bangsa tentu memiliki cara tersendiri dalam menanamkan sikap

cinta tanah air dan bangsa, kepahlawanan, dan nasionalisme. Salah satunya

melalui lagu perjuangan. Lagu yang mengungkapkan kebesaran bangsa dalam

upaya mencapai kemerdekaan, kemakmuran, dan kebenaran biasanya

berbentuk hymne.5

Maksud dan tujuan diciptakannya lagu nasional adalah menumbuhkan

nasionalisme, kepahlawanan, dan mengobarkan semangat juang bangsa.

Sesuai dengan tujuan tersebut, banyak syair lagu nasional mengungkapkan

semangat berjuang dan persatuan.

Diantara banyak judul lagu nasional terdapat dua belas judul lagu yang

dikelompokkan dalam jenis lagu wajib nasional. Jenis lagu ini wajib diajarkan

di sekolah dalam rangka menghidupkan dan menanamkan rasakebangsaan,

persatuan, persaudaraan, serta memupuk semangat proklamasi kepada

pemuda, pelajar, dan bangsa Indonesia.6

Lagu syukur adalah termasuk ke dalam dua belas lagu wajib nasional

yang harus diajarkan di sekolah. Mengajarkan lagu nasioanal kepada siswa

sekolah dasar seharusnya dibarengi dengan ilmu musik yang baik. Sehingga

5

Yulianti, Pengantar Seni Musik, (Bandung: CV Cipta Dea Pustaka, 2009), hal.19 6

(14)

4

mereka bisa benyanyi dengan baik dan benar serta bisa menjiwai apa arti

sebuah lagu tersebut.

Salah satu ilmu musik yang harus diajarkan dalam bernyanyi yakni

dinamika lagu. Dinamika termasuk unsur utama dalam pertunjukan musik.

Dinamika merupakan salah satu unsur musik yang menunjukkan keras

lembutnya lagu yang dinyanyikan.

Unsur menampilakan sebuah karya seni musik yang indah dan enak

didengar, unsur-unsur musik seperti ritme, tempo, tanda dinamika, dan tanda

pernyataan jiwa lainnya perlu dikuasai dan diolah dengan baik. Unsur-unsur

itulah yang dipakai sebagai alat agar karya seni musik bisa diekspresikan

secara baik. Sebuah lagu yang dibawakan tanpa ekspresi dari penyanyinya

dan pemusiknya akan sangat membosankan. Lagu hanya menjadi sebuah

deretan nada tanpa dampak apa-apa pada pendengar. Lagu yang

diekspresikan dengan baik akan membeuat para pendengar atau penonton

hanyut dalam lagu. Karena itu, penonton bisa menikatinya.7

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bersama ibu

Zuhdiyah Hasun, S.Hum diketahui bahwa Siswa MI Roudlotul Ihsan

Sukodono kelas IV berjumlah 29 anak. Pada mata pelajaran SBK, siswa kelas

IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono tingkat keterampilan memeragakan

dinamika lagu wajib nasional masih rendah. Dibuktikan dengan KKM yang

ditetapkan pada materi ini yaitu 70. Presentase ketuntasan belajar siswa yang

(15)

5

mencapai KKM sebesar 48% sedangkan sejumlah 52% dinyatakan masih

belum mencapai KKM.

Di sekolah dasar lagu nasional sudah diajarkan kepada siswa memalui

mata pelajaran SBK. Guru sudah mengajarkan cara bernyanyi dan mengenal

lagu nasional, tetapi siswa kurang mampu menghayati dan mengekspresikan

lagu nasional dalam bernyanyi. Oleh sebab itu tingkat keterampilan bernyanyi

lagu nasional menggunakan dinamika masih rendah.

Seorang guru adalah fasilitator dan motivator bagi siswa. Artinya guru

harus bisa memberi kesempatan kepada siswa, sehingga siswa dapat belajar

dengan cara yang sesuai dengan kemampuan siswa dan

mengimplementasikan apa yang telah mereka peroleh sesuai dengan

kreativitas masing-masing. Namun guru harus tetap mengarahkan siswa pada

hal yang positif dan mencegah dari hal negativ. Guru harus bisa membangun

pemahaman siswa baik secara teoritis maupun praktis yang mengena pada

rana kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.

Dari hasil observasi tersebut peneliti bersama guru kelas IV sepakat

bahwa sebagai upaya peningkatan keterampilan memeragakan dinamika lagu

wajib nasional dan untuk ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran SBK

materi Dinamika Lagu Wajib Nasional perlu dilakukan inovasi pembelajaran

yang dapat meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa. Oleh karna itu,

diperlukan strategi yang tepat dalam mengatasi rendahnya tingkat

(16)

6

yang dapat digunakan dan cocok untuk megatasi hal tersebut adalah strategi

Modeling The Way.

Strategi Modeling The Way adalah strategi yang dapat digunakan untuk

mengatasi masalah rendahnya tingkat keterampilan memeragakan dinamika

lagu wajib nasional mata pelajaran SBK. Strategi ini membuat siswa lebih

aktif, tanggap dan bisa menjelaskan materi yang diajarkan oleh peserta didik

dan juga membuat siswa meraskan langsung akan kegiatan atau keterampilan

yang dibawakannya bersama kelompoknya.

Dari pemasalahan tersebut maka dari itu peneliti mengambil judul

“PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMERAGAKAN DINAMIKA

LAGU WAJIB NASIONAL MELALUI MODELING THE WAY PADA

SISWA KELAS IV MI ROUDLOTUL IHSAN SUKODONO”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang

akan diteliti :

1. Bagaimana penggunaan strategi modeling the way dalam meningkatkan

keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional pada kelas IV

MI Roudlotul Ihsan Sukodono ?

2. Bagaimana peningkatan keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib

nasional pada kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono setelah

(17)

7

C. Tindakan yang Dipilih

Tindakan yang dipilih untuk meningkatkan keterampilan memeragakan

dinamika lagu wajib nasional adalah melalui strategi modeling the way.

Degan menggunakan stategi Modeling The Way diharapkan proses belajar

mengajar dikelas menjadi lebih efektif, menyenangkan, dan siswa dapat lebih

muda menerima pelajaran yang disampaikan dan meningkatkan keterampilan

memeragakan dinamika lagu wajib nasional.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penggunaan strategi modeling the way dalam

meningkatkan keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional

pada kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono.

2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan memeragakan dinamika

lagu wajib nasional pada kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono setelah

menggunakan strategi modeling the way.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Pada kali ini peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada mata

pelajaran SBK kelas IV di MI Roudlotul Ihsan Sukodono seperti berikut :

1. Materi Dinamika Lagu Wajib Nasional

KD : 11.2 Mengidentifikasi Perbedaan Dinamika Lagu

Indikator : - Memeragakan jenis-jenis dinamika lagu

-Memeragakan dinamika terhadap lagu wajib nasional

(18)

8

Semester : II (genap)

2. Penerapan strategi Modeling The Way.

3. Keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional yang diperoleh

pada materi Dinamika Lagu Wajib Nasional .

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi guru

Diharapkan dapat membantu guru dalam menggunakan modeling

the way pada materi dinamika lagu wajib nasional agar proses belajar

mengajar dikelas menjadi menyenangkan dan dapat meningkatkan

keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional pada siswa.

2. Bagi siswa

Mempermudah dalam Peningkatan keterampilan memeragakan

dinamika lagu wajib nasioanal pada siswa kelas IV MI Roudlotul Ihsan

Sukodono terhadap mata pelajaran SBK materi Dinamika Lagu Wajib

Nasional.

3. Bagi peneliti

Dapat mengetahui peran guru dalam menggunakan strategi didalam

kelas, serta menambah wawasan pentingnya menggunakan strategi

(19)

9

G. Definisi Operasional

1. Keterampilan bernyanyi

Bernyanyi adalah kegiatan musik menggunakan unsur vokal,

berfungsin mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui

suaranya. Dalam menyanyi, seseorang mengungkapkan perasaannya

melalui nada dan kata-kata. menegaskan menyanyi berbeda dengan

berbicara. Menyanyi memerlukan teknik khusus sedangkan berbicara

tidak.8

2. Mata pelajaran SBK

Mata pelajaran SBK adalah mata pelajaran yang berhubungan

dengan berbagai seni dan budaya serta keterampilan yang ada di

Indonesia. Pelajaran ini membuat peserta didik cinta terhadap keutuhan

perkembangan seni budaya dan keterampilan di Indonesia. pelajaran SBK

terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan

berekspresi, berkreasi dan berapresepsi. SBK merupakan mata pelajaran

yang diajarakan di MI Roudlotul Ihsan Sukodono.

3. Stategi Modeling The Way

Strategi Modeling The Way adalah strategi yang dapat digunakan

untuk mengatasi masalah rendahnya tingkat keterampilan memeragakan

dinamika lagu wajib nasional dalam materi Dinamika Lagu Wajib

Nasional mata pelajaran SBK. Strategi ini membuat siswa kelas IV MI

8 Jamulus, Hamzah Busroh, Pendidikan Kesenian (Musik), (Jakarta: Depdikbud Dikti, 1993),

(20)

10

Roudlotul Ihsan Sukodono lebih aktif, tanggap dan bisa menjelaskan

materi yang diajarkan oleh peserta didik.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dari penelitian ini meliputi, bab I, bab II, bab

III, bab IV, dan bab V. Pada baguan awal di bab I berisi tentang pendahuluan

dari penelitian yang dilakukan. Dalam bab I dibahas mengenai latar belakang

masalah, dimana masalah yang diangkat di penelitian ini adalah tentang

rendahnya keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional di kelas

IV MI Roudlotul Ihsan. Materi dinamika lagu wajib nasional yang dipilih

mengacu pada KD SBK yakni 11.2 Mengidentifikasi perbedaan dinamika.

Untuk mengatasi permasalahan rendahnya keterampilan memeragakan

dinamika lagu wajib nasional, penulis memilih strategi modeling the way

sebagai tindakan yang dipilih dalam penelitian ini. Pada bab I juga dibahas

mengenai tujuan dan manfaat penelitian selain itu dibahas pula definisi

operasional yang berdasarkan penelitian yang dilakukan.

Pada bab II penulis membahas mengenai kajian teori yang meliputi

teori-teori tentang keterampilan bernyanyi, pembelajaran SBK, serta strategi

modeling the way. Pada bab III dibahas mengenai prosedur penelitian

tindakan kelas yang dilaksanakan. Pembahasan pada bab ini meliputi, metode

penelitian yang digunakan, setting dan subjek penelitian, variabel yang

diselidiki (yang meliput variabel input, proses dan output), rencana tindakan,

data dan teknik pengumpulan data, validasi instrumenn, analisis data,

(21)

11

penelitian ini diuraikan tentang hasil penelitian dan pembasan yang meliputi

hasil penelitian per siklus, hasil wawancara, dan pembahasan temuan hasil

tindakan. Dan bab terakhir yakni bab V merupakan penutup yang berisi

(22)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran SBK

1. Pengertian Pembelajaran SBK

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 9

Pembelajaran SBK (Seni Budaya dan Keterampilan) adalah suatu

mata pelajaran yang ada di tingakat SD/MI. Mata pelajaran ini adalah

salah satu pembelajaran yang bisa menyelamatkan seni dan budaya

warisan Indonesia dari perkembangan zaman modern.

Pendidikan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang

dinamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

tahun 2005 tentang standart Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat

dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek

kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek

budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni.

Karena itu, mata pelajaran seni budaya dan keterampilan pada dasarnya

merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.10

9 Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung:

Citra Umbara, 2009), hal.63

1010 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Lampiran Peraturan Materi Pendidikan

(23)

13

2. Tujuan SBK

Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agara

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan

b. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan

keterampilan.

c. Menampilkan melalui seni budaya dan keterampilan.

d. Menampilkan peran serta dalam budaya dan keterampilan dalam

tingkat lokal, regional, maupun global.

3. Ruang Lingkup SBK

Berdasarkan KTSP, ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya dan

Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

a. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan dan nilai dalam

menghasilkan karya seni berupa lukisa, patung, ukiran, cetak-mencetak,

dan sebagainya.

b. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai vokal, memainkan

alat musik, apresiasi karya musik.

c. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan

dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

d. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan

(24)

14

e. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills)

yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan

vakasional dan keterampilan akademik.

B. Keterampilan Bernyanyi

1. Definisi Bernyanyi

Bernyanyi adalah kegiatan musik menggunakan unsur vokal,

berfungsi mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui suaranya

dalam menyanyi. Seseorang mengungkapkan perasaannya melalui nada

dan kata-kata, menegaskan menyanyi berbeda dengan berbicara.

Menyanyi memerlukan teknik khusus sedangkan berbicara tidak. Conbreu

berpendapat, bahwa musik dapat menyatakan perasaan dan kegiatan

menyanyi adalah salah satu contoh penyataan perasaan.11

2. Tujuan Bernyanyi

Tujuan bernyanyi adalah mengekspresikan diri atau menyampaikan

sebuah perasaan. Penyanyi yang baik hendaknya dapat membawakan lagu

sesuai dengan isi dan jiwa yang ingin ditampilkan penciptanya.

Keberhasilan seorang penyanyi dalam mengungkapkan isi suatu lagu

tergantung pada ketepatan penafsiran dan tujuan yang melatarbelakangi

penciptaan lagu tersebut.12

Tujuan pendidikan musik di sekolah pada umumnya harus

berusaha mengembangkan dan membangkitkan rasa serta minat musikal

pada anak-anak, sehingga mereka kelak dapat bernyanyi dengan sopan dan

11 Pono Banoe, Metode Kelas Musik, (Jakarta : PT Indeks, 2013), hal.11

(25)

15

sebagai pendengar musik dapat mendengarkan musik dalam

bentuk-bentuknya yang sangat bervariasi.13

3. Cara Bernyanyi

Dasar-dasar teknik menyanyi yang benar, hendaknya dipelajari

siswa agar menyanyi dengan baik mencakup:14

1) Sikap badan

Dalam menyanyi sikap badan mempengaruhi pernapasan dan

suara, terdapat dua sikap badan saat bernyanyi yaitu berdiri dan

duduk.

2) Cara bernafas dalam menyanyi

Dalam pernapasan terdapat kerjasama otot-otot badan, yaitu otot

dada, perut, dan sekat rongga badan atau diafragma. Pernapasan dada

adalah pernapasan dengan mengisi udara ke dalam paru-paru.

Pernapasan dada tidak baik untuk menyanyi karena paru-paru dan

rongga dada bertambah besar sehingga otot dada akan bekerja lebih

banyak.

3) Memproduksi nada, yaitu mendapatkan suara bulat penuh dengan

cara:

a. Ucapkan A dengan membuka mulut, menurunkan rahang bawah,

bagian belakang mulut (parynx) dan bagian depan mulut (bibir)

akan terbuka

(26)

16

b. Bentuklah bibir atas dan bawah di bagian depan mulut menjadi

bulat.

c. Bentuk mulut bagian depan dan bibir bulat, ucapkanlah A kembali.

Dengan demikian, bagian belakang mulut terbuka sehingga

mengeluarkan bunyi vokal A yang penuh dan bulat.

4. Keterampilan

Keterampilan adalah kelebihan atau kecakapan yang dimiliki

seseorang untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

Keterampilan bernyanyi bisa muncul sejak kecil karena seringnya

berlatih. Adapun teknik yang diajarkan supaya peserta didik terampil

dalam bernyanyi yaitu harus belajar intonasi, artikulasi, pernapasan, dan

pembawaan dalam bernyanyi. 15

Hal yang diajarkan di tinggkat ekolah dasar kususnya kelas IV

yakni mengenalkan lagu nasioanal terlebih dahulu, kemudian

menyanyikan bersama-sama dan memprakikan di depan kelas. Hal yang

diajarkan berbarengan dengan menerapkan teknik olah vokal dengan baik

dan benar. Terakhir yakni harus mengevaluasi kegiatan tersebut supaya

ketrampilan yang dimiliki peserta didik tidak menurun.

5. Keterampilan Memeragakan Dinamika Lagu

1) Pengertian dinamika

Musik atau lagu-lagu yang sering kita dengar sehari-hari itu, pada

dasarnya tertulis atau tercatat diatas kertas dalam bentuk notasi, untuk

(27)

17

kemudian dibaca, diteruskan kepada orang lain, atau disimpan sebagai

dokumen musik. 16

Rangkaian nada-nada dengan ketinggian yang berbeda-beda itulah

yang disebut melodi. Sifat dalam melodi ini kadang keras dan lembut,

yang dinyatakan dengan tanda dinamik.17

Dinamika yakni keras lembutnya suatu suara. Memeragakan

dinamika di sebuah lagu nasional yakni dengan mengenalkan tanda

dinamika yang berada di dalam sebuah lagu tersebut. Sehingga siswa

tahu mana lirik yang harus di baca lembut atau keras.

2) Jenis-jenis dinamika

Dinamika merupakan salah satu unsur musik yang menunjukkan

keras lembutnya lagu dinyanyikan. Dinamik di-tandai dengan istilah

bahasa Itali. Berikut merupakan tanda-tanda yang digunakan untuk

menunjukkan bunyi keras maupun bunyi lembut dalam lagu.

1. piano (p) artinya lembut

2. pianissimo (pp) artinya lembut sekali

3. mezzo piano (mp) agak lembut

4. forte (f) artinya keras

5. fortessimo (ff) artinya keras sekali

6. mezzo forte (mf) artinya agak keras

Untuk mengubah tanda dinamik digunakan tanda perubahan

dinamik. Tanda tersebut adalah

<

(cresendo) dan

>

(decresendo).

(28)

18

Tanda

<

(cresendo) berarti melodi dinyanyikan semakin lama semakin

keras. Sebaliknya, melodi dengan tanda

>

(decresendo) dinyanyikan

semakin lama semakin lembut. Keras lembutnya bunyi dalam lagu

akan mempengaruhi suasana lagu sehingga memberi kesan indah pada

lagu. Pemakaian dinamik dalam setiap lagu berlainan, disesuaikan

dengan corak dan syair lagu yang dinyanyikan.18

3) Cara penerapan dinamika

Pernyataan dinamika yang berlaku bagi ketentuan kadar lemah

lembutnya suara kami perkenalkan dalam praktik peragaan seperti:

piano (lembut) siswa mengucapkan secara lembut sambil

membungkukkan badan. Pianissimo (sangat lembut) siswa

mengucapkan secara lembut sambil membungkukkan badan lebih

dalam. Forte (keras) siswa mengucapkan dengan badan tegak.

Fortissimo (sangat keras) siswa mengucapkan dengan mengepalkan

tangan setinggi bahu. Crescendo (semakin keras) dinyatakan dengan

kelingking saling berhadapan menyatakan suara aaaa mulai dengan

merunduk bernjenjang semakin keras sedikit ke atas kepala.

Descrescendo (semakin lembut) dinyatakan dengan aaaa semakin

lembut dalam gerak berlawanan dari tegak ke merunduk.19

18 .Subekti Ari, Rantinah, Supriyantiningtyas, Seni Budaya dan Keterampilan untuk MI/SD kelas

IV, (Jakarta: kementrian Pendidikan Nasional, 2010), hal.84

(29)

19

4) Materi dinamika lagu wajib nasional

Gambar 2.1

Lagu Wajib Nasional Syukur

Keterangan lagu :

1. Lagu ini dikarang sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Tuhan

yaitu Tanah air Indonesia yang merdeka.

2. Lagu dinyanyikan dengan tempo andante (sedang).

3. Kalimat “Dari yakinku teguh” dinyanyikan p (lembut).

4. Kalimat “Hati iklasku penuh, akan karuniamu” dinyanyikan mf (agak

keras) kemuadian masuk ke p (lembut)

5. Kalimat “Tanah air pusaka, Indonesia merdeka” dinyanyikan f

(keras)

6. Kalimat “ Syukur aku sembahkan, kehadirat-Mu, Tuhan” dinyanyikan

p (lembut) lagi.20

(30)

20

C. Strategi Modeling The Way

1. Pengertian Strategi Modeling The Way

Strategi pembelajaran menurut konza (1989) secara umum

menjelasakan bahwa strategi pembelajajaran dapat diartikan sebagai

kegiatan yang dipilih, yaitu dapat memberikan fasilitas atau bantuan

kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. 21

Strategi Modeling The Way adalah suatu strategi yang yang

memungkinkan siswa berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran itu

sendiri baik dalam bentuk interaksi dengan siswa lain ataupun dengan

pengejar. Strategi ini ditandai dengan adanya kesempatan bagi siswa

untuk mengekspresikan diri melalui demonstrasi dan siswa dituntut untuk

lebih aktif baik dikelompok maupun di kelas.

Menurut Jhon Holt (1967), belajar semakin baik jika siswa diminta

untuk melakukan hal-hal berikut :22

a. Siswa mempratikkan informasi menggunakan bahasa sendiri.

b. Siswa memberikan contoh-contoh.

c. Mengenalnya dalam berbagai samara dan kondisi.

d. Mengetahui hubungan antara fakta atau gagasan dengan yang lain.

e. Menggunakannya dengan berbagai cara.

f. Memperkirakan konsekuensinya.

g. Mengungkapkan lawan.

21

Martinus Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: GP Press, 2003), hal.1

22 Mel Silberman, Active Learning “101 Strategi Pembelajaran Aktif”, (Yogyakarta: Yappendis,

(31)

21

2. Tujuan Strategi Modeling The Way

Strategi Modeling The Way ini bertujuan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk mempraktikkan keterampilan spesifik yang

dipelajarai di kelas melalui demonstrasi. Peserta didik diberi waktu untuk

menciptakan scenario sendiri dan menentukan bagaimana mereka

mengilustrasikan keterampilan dan teknik yang baru saja dijelaskan.

Strategi ini akan sangat baik jika di gunakan untuk mengejarkan

pelajaran yang menuntut keterampilan tertentu. 23

3. Langkah-langkah Strategi Modeling The Way

Strategi pembelajaran ini memiliki bagian yang menggunakan

keterampilan dan ketrampilan disini menjadi proses yang disadari,

strategi Modeling The Way ini berbeda dengan strategi pembelajaran

lainnya karena strategi ini lebih mengutamakan kecerdasan dalam

membuat keterampilan yang disenangi peserta didik, tetapi tidak lepas

dari materi yang diajarkan. Strategi ini sangat cocok dalam membangun

pertumbuhan kecerdasan peserta didik agar peserta didik terampil dan

berkembang. Didalam strategi ini ada beberapa tahapan atau

langkah-langkah jalannya strategi ini berlangsung. Adapun langkah-langkah-langkah-langkah dari

Strategi Modeling The Way adalah :24

23 Zaini Hisyam,Munthe, Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan

(32)

22

a. Setelah pembelajaran suatu topik tertentu, identifikasi beberapa situasi

umum diamana peserta didik dituntut untuk menggunakan

keterampilan yang baru di bahas.

b. Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok kecil menurut jumlah peserta

didik yang diperlukan untuk mendemonstrasikan satu sekenario

(minimal 2-3 orang).

c. Beri waktu 10-15 menit untuk menciptakan sekenario.

d. Beri waktu 5-7 menit untuk berlatih.

e. Secara bergiliran tiap kelompok mendemostrasikan scenario

masing-masing. Beri kesempatan untuk memberikan feedback pada setiap

(33)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK).

PTK dipilih dalam penelitian ini sebab penulis ingin meningkatkan kualitas

pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

memeragakan dinamika lagu wajib nasional di MI Roudlotul Ihsan

Sukodono. Penelitian ini didesain untuk membantu guru mengetahui apa yang

terjadi di dalam kelasnya. Informasi yang didapatkan oleh guru ini kemudian

dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan

metode pembelajaran yang akan diterapkan. PTK ini bertujuan untuk

meningkatkan profesionalisme guru, peningkatan pemahaman siswa , kelas,

dan sekolah secara keseluruhan.

Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan.25

Penelitian kualitatif mengkaji perpektif partisipan dengan berbagai strategi,

strategi yang digunakan bersifat interaktif, seperti observasi langsung,

observasi partisipan, wawancara, dokumen-dokumen, serta teknik-teknik

pelengkap berupa foto maupun rekaman. Sedangkan penelitian kuantitatif

25

(34)

24

menggunakan data berupa angka-angka sebagai alat untuk menemukan

keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.

Dalam pelaksanaannya penelitian tindakan kelas ini menggunakan Model

Kurt Lewin. Menurut Kurt Lewin konsep pokok action research terdiri dari

empat komponen, yaitu:

1. perencanaan (planning),

2. tindakan (acting),

3. pengamatan (observing), dan

4. refleksi (reflecting).

Gambar 3.1

Prosedur PTK Model Kurt Lewin

Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus26.

Untuk mengatasi permasalahan di dalam kelas mungkin diperlukan lebih dari

(35)

25

satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling berkaitan dan berkelanjutan. Apabila

pada siklus pertama belum berhasil, maka dilakukan siklus kedua.

B. Setting dan Subyek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian,

dan subjek penelitian.

a. Tempat penelitian

Tempat penelitian atau lokasi penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan di MI Roudlotul Ihsan Suko Kecamatan Sukodono

Kabupaten Sidoarjo.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu tanggal 9

dan 16 Mei 2016. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender

akademik Madrasah, karena Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar

mengajar yang efektif di kelas.

c. Siklus PTK

Penelitian ini direncanakan menggunakan dua siklus, setiap

siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning),

tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).

Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan keterampilan

bernyanyi materi dinamika lagu wajib nasional dengan menggunakan

(36)

26

2. Subjek penelitian

Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI

Roudlotul Ihsan Sukodono tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah peserta

didik sebanyak 29 siswa.

C. Variabel yang Diteliti

Variabel yang menjadi sasaran dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

peningkatan keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional

melalui modeling the way pada kelas III di MI Roudlotul Ihsan Sukodono.

Disamping variabel tersebut masih ada beberapa variabel yang lain yaitu :

1. Variabel Input : Siswa kelas IV MI Roudlotul Ihsan Sukodono.

2. Variabel Proses : Strategi Modeling The Way.

3. Variabel Out Put : Peningkatan keterampilan memeragakan dinamika

lagu wajib nasional dalam mata pelajaran SBK

D. Rencana Tindakan

Model penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah modal Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri

atas empat langkah pokok yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Tindakan

(Action), (3) Pengamatan (Observation), dan (4) Refleksi (Reflection).

(37)

27

1. Rencana tindakan

Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan

antara lain sebagai berikut:

a. Persiapan pelaksanaan PTK

Dalam hal ini peneliti bekerja sama dengan guru bidang studi

untuk melaksanakan penelitian tindakan.

b. Persiapan partisipan

Memberikan simulasi kepada guru tentang penyelenggaraan dan

melakukan konsolidasi dengan guru tentang cara melakukan penelitian

dan pembagian tugas. Persiapannya meliputi:

1) Menyusun instrumen dan skenario penelitian

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3) Menyiapkan lembar observasi dan berbagai instrument

pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian

4) Menyiapkan media dan sumber belajar yang digunakan dalam

penelitian

5) Menyiapkan alat evaluasi

2. Pelaksanaan

Penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin dan direncanakan

menggunakan dua siklus. Pada masing-masing siklus terdiri dari kegiatan

sebagai berikut:

a. Perencanaan

(38)

28

c. Pengamatan atau observasi

d. Refleksi

Secara umum, berikut adalah table pokok-pokok rencana tindakan

pada tiap siklus yang akan dilaksanakan oleh peneliti:

Tabel 3.1

b. Membuat jadwal kunjungan kelas

c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas d. Menyiapkan sumber belajar dan media

pembelajaran

e. Menyiapkan instrumen penilaian f. Menyiapkan lembar kerja siswa g. Mengembangkan format observasi

Pelaksanaan

Tindakan

Mengacu pada RPP selama pembelajaran berlangsung, diantaranya:

Kegiatan Awal:

a. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa bersama sebelum memulai pelajaran.

b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.

c. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang materi minggu lalu dan memberi motivasi

(39)

video penampilan paduan suara menyanyikan lagu wajib nasional.

b. Guru menjelaskan secara singkat tentang materi dinamika lagu wajib nasional. c. Guru mempraktikkan menyanyikan lagu

“syukur” menggunakan dinamika lagu

d. Siswa bersama-sama menirukan macam-macam dinamika dan menyanyikan satu bait lagu syukur menggunakan dinamika e. Siswa membentuk kelompok menjadi 4

kelompok besar yang terdiri dari 7-8 orang siswa untuk:

 Memeragakan jenis-jenis dinamika lagu

 Menulis skenario dinamika lagu dan memeragakan dinamika terhadap lagu

wajib nasional “syukur”

f. Setiap kelompok di beri waktu 10 menit untuk menulis sekenario dinamika lagu syukur

g. dan diberi waktu 5 menit untuk berlatih mempersiapkan penampilannya.

h. Setiap kelompok maju ke depan kelas memragakan tugas yang diberi guru . i. Guru memberi lembar penilaian kepada

(40)

30

j. Masing-masing kelompok mengamati penampilan kelompok lain dan kemudian memberikan penilaian

k. Guru menanggapi penampilan masing-masing kelompok

l. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai dinamika lagu yang belum jelas..

Kegiatan Akhir

a. Guru mengecek keterampilan siswa yang sudah diajarkan dengan bernyanyi dengan menggunakan dinamika lagu secara bersama-sama

b. Guru memberikan penguatan dan membuat kesimpulan dari proses pembelajaran pada hari itu

c. Guru memotivasi siswa agar mempelajari materi berikutnya

d. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan berdoa bersama.

Pengamatan Pada tahap pengamatan ini hal-hal yang diperhatikan yaitu sebagai berikut:

a. Situasi kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi Modeling The Way

b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

c. Kekompakan siswa dalam bekerja kelompok

(41)

31

e. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi

Refleksi a. Mencatat kendala yang terjadi selama penerapan strategi Modeling The Way b. Melakukan diskusi dengan guru

kolabolator untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi efisiensi dan waktu dari setiap macam tindakan

c. Melakukan dengan tindakan perbaikan sesuai hal evaluasi untuk dilakukan siklus berikutnya

d. Evaluasi tindakan pada siklus I

Siklus II

E. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Sumber Data

Sumber data dalam PTK adalah sebagai berikut:

a. Peserta didik

Untuk mendapatkan data tentang peningkatan keterampilan

memeragakan dinamika bernyanyi siswa .

b. Guru

Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan Modeling The

Way pada peningkatan keterampilan memeragakan dinamika lagu

wajib nasional.

(42)

32

Teman sejawat/kolabolator dimaksudkan sebagai sumber data

untuk melihat implementasi PTK secara komperhensif, baik dari siswa

maupun guru.

2. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti

observasi, wawancara, tes, non tes dan dokumentasi. Teknik pengumpulan

data ini ditujukan kepada guru dan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk

memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini.

a. Observasi

Observasi ini dilakukan dengan tujuan mengetahui seberapa

pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun,

seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang

diharapkan. Dengan observasi, diharapkan gejala ketidak berhasilan

atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sedini

mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan

sebelum berjalan lebih lanjut.

Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini meliputi:

1) Aktivitas guru pada proses pembelajaran melalui Modeling The

Way.

2) Aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran dengan

penerapan Modeling The Way.

Aspek yang diamati untuk diberikan penilaian terhadap aktivitas

(43)

33

1) Keaktifan baik dalam kelas maupun kelompok

Keaktifan siswa baik dalam kelas maupun kelompok

sangat berperan pada keberhasilan pembelajaran. Siswa yang pasif

akan sulit menerima pesan dan informasi yang disajikan guru.

2) Kekompakan dengan anggota kelompok

Kerjasama yang baik atau kekompakan dalam setiap

anggota kelompok sangat membantu terciptanya rasa antusias pada

pembelajaran yang dilakukan.

3) Motivasi

Motivasi dalam diri manusia sangat berpengaruh dalam

berbagai kegiatan termasuk pembelajaran. Motivasi yang tinggi

terhadap pembelajaran akan mendukung peserta didik dalam

mencapai keberhasilan pembelajaran.

4) Disiplin

Kedisiplinan sangat penting dalam pembelajaran.

Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah wujud

sikap yang menunjukkan keseriusan belajar siswa terhadap suatu

materi pembelajaran.

b. Wawancara

Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data tentang kendala

siswa dalam belajar, prestasi belajar siswa, strategi yang diterapkan

guru dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah

(44)

34

c. Evaluasi atau penilaian

1) Tes unjuk kerja

Digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan

keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional dengan

melihat nilai yang diperoleh siswa. Tes tersebut juga sebagai salah

satu rangkaian kegiatan dalam penerapan pembelajaran dengan

menggunakan strategi Modeling The Way.

Tes yang digunakan adalah tes unjuk kerja. Tes tersebut akan

dijadikan sebagai acuan tambahan untuk mengelompokkan siswa

dalam kelompok-kelompok diskusi untuk menyelesaikan tugas.

Skor tes ini juga dijadikan penentu peningkatan keterampilan

memeragakan dinamika lagu wajib nasional, sehingga dapat

digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi dan keaktifan siswa

terhadap keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional

(45)

35

Instrumen yang digunakan adalah tes unjuk kerja keterampilan

memeragakan dinamika lagu wajib nasional. Adapun kisi-kisinya

adalah sebagai berikut:

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip nilai, buku, surat kabar, majalah, notulen

rapat, dan sebagainya. Untuk mendapat kebenaran data yang valid

(46)

36

pelajaran yang meliputi data mulai dari sebelum siswa belajar sampai

sesudahnya.

Dokumentasi dalam penelitian ini diantaranya hasil karya karangan

siswa berupa portofolio siswa, nilai keaktifan siswa, instrumen

penelitian peningkatan ketereampilan memeragakan dinamika lagu

wajib nasional, dan instrumen pengamatan aktifitas siswa.

Dokumentasi yang didapatkan pada pelaksanaan penelitian dapat

dilihat pada lembar lampiran.

F. Validasi Intrumen

Ada beberapa instrumen yang diuji dalam penelitian tindakan kelas ini,

diantaranya adalah RPP, lembar observasi guru, lembar observasi siswa , dan

butir soal sebagai tes hasil belajar peserta didik . Uji validitas ini dilakukan

oleh peneliti untuk mengetahui apakah instrumen-instrumen tersebut telah

layak digunakan atau belum. Untuk itu, peneliti memilih validator yang

dianggap paham dalam bidang tersebut, yaitu Bapak dan Ibu dosen di

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan program studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI). Hasil dari validitas tersebut adalah sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Lembar Observasi Aktivitas Guru

3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

G. Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka selnjutnya dianalisis. Kegiatan dalam

(47)

37

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian kuantitatif, analisis datanya

menggunakan teknik statik. Statik yang digunakan dapat berupa statistik

deskriptif dan induktif. Statistik induktif dapat berupa statistic parametris dan

nonparametris.27

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik

deskriptif. Cara menganalisisnya dengan mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada

maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisis datanya dihitung dengan menggunakan statistic sederhana

sebagai berikut:

1. Penilaian tes

a. Nilai rata-rata

Penelitian menjumlahkan nilai yang diperoleh peserta didik dan

selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik di dalam kelas tersebut

sehingga diperlukan nilai rata-rata.

Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus:

(48)

38

Keterangan:

X = Nilai rata-rata

X = Jumlah semua nilai peserta didik

N = Jumlah peserta didik

Hasil penelitian yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan ke

dalam bentuk penyekoran nilai peserta didik dengan menggunakan

kriteria standar penilaian Madrasah Ibtidaiyah sebagai berikut:

90 – 100 : Sangat baik

70 – 89 : Baik

0 – 69 : Kurang

Suatu kelas dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai

nilai rata-rata kelas minimal 70,00. Berikut adalah kriteria tingkat

keberhasilan nilai rata-rata kelas peserta didik .28

b. Presentase ketuntasan belajar

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, seorang

siswa dikatakan mencapai ketuntasan atau berhasil apabila telah

mencapai taraf penugasan minimal dengan nilai 70. Sedangkan, kelas

dapat dikatakan tuntas belajar apabila di dalam kelas tersebut terdapat

70% siswa yang telah mencapai nilai lebih dari sama dengan 70.29

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan

rumus sebagai berikut:

28 Tim guru MI Roudlotul Ihsan Suko Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo, Modul

Pembelajaran KTSP, Tahun Pelajaran 2012-2013 MI Roudlotul Ihsan Suko

(49)

39

Presentase =Jumlah peserta didik yang tuntas belajar x Jumlah peserta didik %

Hasil penelitian yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan ke

dalam bentuk penyekoran nilai peserta didik dengan menggunakan

kriteria standar penilaian Madrasah Ibtidaiyah sebagai berikut:

90% – 100% : Sangat baik

70% – 89% : Baik

0% – 69% : Kurang

2. Penilaian Observasi Aktivitas Siswa dan Guru

p= nf x

Keterangan:

p = Skor aktifitas siswa/ guru

f = Jumlah seluruh skor jawaban yang diperoleh

n = Jumlah skor maksimum

Hasil penelitian yang diperoleh akan diklasifikasikan ke dalam

bentuk penyekoran nilai dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

90 – 100 : Sangat baik

76 – 89 : Baik

65 – 75 : Cukup

0% – 64% : Kurang

Data hasil analisis tersebut selanjutnya dapat disajikan melalui

(50)

40

mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui

perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase, dan

diberikan pembahasan.

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang digunakan oleh peneliti, adalah:

1. Jika nilai rata-rata kelas ≥70 dengan penerapan strategi Modeling The Way

2. Jika sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa telah mencapai KKM 70

3. Jika penilaian observasi aktivitas guru mencapai 80

4. Jika penilaian observasi siswa mencapai 80

I. Tim Peneliti dan Tugasnya

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan secara kolaboratif, antara

guru kelas sebagai guru pendamping dan mahasiswa sebagai peneliti. Tugas

guru mendampingi peneliti dalam menerapkan Strategi Modeling The Way

pada mata pelajaran SBK. Adapun rincian tugas guru dan mahasiswa adalah

sebagai berikut:

1. Guru

a. Nama : Zuhdiyah Hasun, S.Hum

b. Jabatan : Guru Seni Budaya dan Keterampilan

c. Tugas :

1) Bertanggung jawab atas semua jenis kegiatan pembelajaran

2) Mengamati pelaksanaan penelitian

3) Terlibat dalam perencanaan, observasi, dan merefleksi pada

(51)

41

2. Peneliti

a. Nama : Reni Indrianti

b. NIM : D77212089

c. Status : Mahasiswa

d. Tugas :

1) Menyusun perencanaan pembelajaran, menyusun instrumen

penelitian, dan membuat lembar observasi

2) Menyebarkan dan menilai instrumen penilaian siswa

3) Menilai hasil tugas dan evaluasi akhir materi

4) Pelaksana kegiatan pembelajaran

5) Melakukan diskusi dengan guru kolaborator

(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang

dilakukan peneliti kepada guru dan peserta didik di MI Roudlotul Ihsan

Sukodono. Data awal adalah data prasiklus yang akan diperbaiki oleh peneliti

dan guru untuk meningkatkan keterampilan memeragakan dinamika lagu

wajib nasional. Cara menigkatkan keterampilan siswa, peneliti dan guru

melalui 2 tahapan pembelajaran yakni siklus I dan siklus II. Penjelasan

tahapan pembelajaran yang dilakukan sebagai berikut :

1. Prasiklus

MI Roudlotul Ihsan terletak di daerah Sukodono. MI disana masih

kekurangan pengajar yang alhli dibidangnya dan saya sebagai peneliti

tertarik untuk meneliti masalah rendahnya presentase ketuntasan belajar

peserta didik. Kemudian tanggal tanggal 11 April 2016 saya ke sekolah

MI Roudlotul Ihsan Sukodono untuk meneliti masalah tersebut.

Diketahui bahwa tingkat keterampilan siswa masih rendah terutama pada

mata pelajaran SBK materi dinamika lagu wajib nasional. Peneliti

mewawancarai guru mata pelajaran SBK kelas IV yaitu Ibu Zuhdiyah

(53)

43

guru mata pelajaran SBK yang benar-benar ahli dibidangnya, sehingga

guru kelas yang menjadi pengajar mata pelajaran SBK.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut peneliti

mengetahui bahwa peserta didik dkelas IV berjumlah 29 siswa. Dari

jumlah peserta didik sebanyak 29 siswa yang mencapai KKM ada 14

siswa dan yang belum mencapai KKM ada 15 siswa. Rata-rata kelas

yang tergolong dalam kategori kurang yakni mencapai 67,79 dengan

perolehan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90. Data prestasi belajar

peserta didik sebelum diadakan penelitian di data nilai prasiklus

(terlampir hal.121).

Dari data di atas dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

a. Rata-rata

N X X

= 1966 24

= 67,79

Keterangan:

X = Nilai rata-rata

X= Jumlah semua nilai siswa

N= Jumlah siswa

(54)

44

Presentase =Jumlah peserta didik yang tuntas belajar x Jumlah peserta didik %

= 100% 29

14 x

= 48% (kurang)

Pada pembelajaran SBK secara keseluruhan prestasi belajar peserta

didik dikatakan kurang, karena persentase ketuntasan belajar peserta

didik belum mencapai ketuntasan yang ditetapkan yaitu 70% dan dari

hasil ketuntasan belajar masih memperoleh persentase 48%. Oleh karena

itu peneliti dan guru bersepakat untuk berkolaborasi meningkatkan

keterampilan memeragakan dinamika lagu wajib nasional dengan

menggunakan strategi modeling the way pada kelas IV MI Roudlotul

Ihsan Sukodono. Diharapkan dengan diadakan penelitian ini presentase

ketuntasan belajar peserta didik akan meningkat dan menjadi lebih baik

lagi.

2. Siklus I

Pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2016, pelaksanaan

siklus I direncanakan satu kali pertemuan yaitu 2 x 35 menit. Penelitian

ini terdiri dari 4 tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi. Tahapan-tahapan tersebut akan diuraikan sebagaimana berikut :

(55)

45

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam tindakan guru pada siklus I ini

meliputi sebagai berikut :

1) Menyusun jadwal kegiatan, peneliti dengan guru mata

pelajaran SBK mengenai pembelajaran penelitian tindakan

kelas yakni dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2016 materi

dinamika lagu wajib nasional dengan menggunakan modeling

the way.

2) Menyiapkan RPP, peneliti dan guru membuat RPP dengan

menggunakan strategi modeling the way yang sesuai Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk pelajaran

SBK tingkat SD/MI. Selanjutnya dari SK-KD dikembangkan

menjadi indikator-indikator.

3) Merancang media, peneliti dan guru merancang strategi atau

sumber belajar yang digunakan dalam menunjang proses

pembelajaran yakni menggunakan strategi modeling the way.

Media atau alat bantu supaya siswa bisa menirukan apa yang

diperagakan oleh guru maka disepakati dengan menggunakan

video paduan suara sebagai media yang dapat membantu

proses pembelajaran tersebut.

4) Menentukan evaluasi yang akan digunakan, dari hasil diskusi,

ditentukan evaluasi yang digunakan adalah tes unjuk kerja

(56)

46

memegaragakan dinamika lagu wajib nasional syukur.

Tujuannya untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa

dalam memeragakan dinamika lagu wajib nasional.

Berdasarkan rencana tindakan yang dilakukan, peneliti ingin

mengetahui apakah penelitian yang dilakukan sudah berhasil atau

belum. Apabila sudah berhasil maka siklus dihentikan. Jika belum

sesuai harapan maka akan dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

Kriteria keberhasilan yang ditentukan dalam penelitian ini adalah:

Nilai rata-rata kelas minimal 70, Minimal 85% siswa memenuhi

KKM yang diitentukan yakni 70, Guru dapat melaksanakan

pembelajaran sesuai RPP yang telah dikembangkan sebelumnya

sebesar 80%, dan Penilaian aktifitas siswa mencapai 80%.

b. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian siklus I ini dilaksanakan di MI Roudlotul Ihsan

Sukodono. Pelaksanaan tindakan ini mengacu pada rencana

tindakan yang telah dibuat oleh peneliti dan guru. Deskripsi

pelaksanaan pembelajaran SBK pada siklus I dilaksanakan pada

hari senin tanggal 09 Mei 2016 satu kali pertemuan yaitu 2 x 35

menit materi dinamika lagu wajib nasional.

Pada pelaksanaan siklus I peneliti bertindak sebagai observer,

guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan bantuan peneliti.

Pertama guru menyiapkan RPP dan media untuk memulai

(57)

47

salam serta mengajak siswa untuk berdoa bersama. Kemudian guru

menanyakan kehadiran siswa. Selanjutnya guru melakukan

apresepsi dengan mengulang materi minggu lalu serta memberi

motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini agar

siswa tahu materi apa yang akan diajarkan hari ini.

Pada kegiatan inti guru menyiapkan proyektor untuk memutar

video paduan suara yang menyanyikan lagu syukur dan siswa

memperhatikan video tersebut. Kemudian guru menjelaskan

jenis-jenis dinamika lagu kepada seluruh siswa dan mempraktikkan

didepan kelas. Selanjutnya siswa bersama-sama menirukan

macam-macam dinamika dan menyanyikan satu bait lagu syukur

menggunakan dinamika lagu. Guru membagi seluruh siswa

menjadi 4 kelompok yang masing-masing anggota berjumlah 7-8

orang siswa dan guru memberi tugas untuk memeragakan

jenis-jenis dinamika, menulis skenario dinamika lagu dan memeragakan

dinamika terhadap lagu wajib nasional syukur. Setiap kelompok di

beri waktu 10 menit untuk menulis sekenario dinamika lagu syukur

dan diberi waktu 5 menit untuk berlatih mempersiapkan

penampilannya.

Setelah waktu habis secara bergantian kelompok memeragakan

penampilan mereka di depan kelas dan guru membagikan lembar

penilaian kepada masing-masing kelompok untuk menilai

(58)

48

penampilan masing-masing kelompok dan member kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai dinamika lagu bagi siswa

yang belum jelas.

Kegiatan penutup guru mengecek keterampilan siswa yang

sudah diajarkan dengan benyanyi dengan menggunakan dinamika

lagu secara bersama-sama. Guru memberi penguatan tentang materi

dinamika lagu yang telah diajarkan hari ini dan guru memebri

motivasi agar siswa belajar untuk materi selanjutnya. Terkahir guru

menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan berdoa

bersama.

c. Pengamatan

1) Hasil observasi siswa dalam pembelajaran selama siklus I pada

tabel lembar observasi aktivitas siswa siklus I (terlampir

hal.123)

a) Keterangan jumlah keseluruhan skor aktifitas siswa siklus I

Skor aktifitas siswa = x

= 68 (cukup)

Berdasarkan tabel dan perhitungan secara keseluruhan pada

instrumen observasi siswa diketahui bahwa keaktifan peserta

didik pada siklus I sebesar 68 kegiatan belajar siswa tergolong

dalam kategori cukup dengan perolehan skor 52. Idealnya

(59)

49

Observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa ada

beberapa aspek pelaksanaannya seperti kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan akhir masih perlu diperbaiki. Dari

hasil observasi, peneliti dapat menguraikan tahapan-tahapan

yang dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut.

Pada kegiatan pendahuluan, siswa mendapatkan skor 11

dimana skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 16. Jika

dipersentasikan dari skor yang didapat menjadi 69. Skor ini

masuk dalam kategori cukup. Dikategorikan seperti itu karena

pada kegiatan pendahuluan siswa serentak dalam menjawab

salam dan menjawab kehadiran mereka saat di absen tetapi

keadaan siswa masih belum rapi menghadap ke depan. Siswa

mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru tetapi

masih ada beberapa siswa yang belum memperhatikan.

Pada kegiatan inti siswa mendapatkan skor 30 dimana skor

maksimal yang dapat diperoleh adalah 44. Jika dipersentasikan

dari skor yang didapat menjadi 68. Skor ini masuk dalam

kategori cukup. Kegiatan inti siswa memeprhatikan video

paduan suara dengan baik tetapi saat guru menjelaskan materi

dinamika ada beberapa siswa yang kurang memeperhatikan.

Pada saat guru menggunakan stategi modeling the way pada

memeragakan keterampilan bernyanyi lagu syukur dengan

(60)

50

mendengarkan tetapi masih belum kondusif. Mereka

menirukan apa yang diajarkan guru yaitu dalam memeragakan

dinamika lagu wajib nasional dalam lagu syukur meskipun

mereka bernyanyi satu bait dan bertahap.

Siswa membentuk kelompok menjadi 4 dan

masing-masing kelompok diberi tugas guru untuk memeragakan

jenis-jenis dinamika lagu dan bernyanyi lagu syukur dengan

menggunakan dinamika lagu dengan baik dan benar. 15 menit

semua kelompok berlajar dengan anggota kelompoknya

kuarang disiplin dan kemuadian mereka maju kedepan tetapi

masih ada kelompok atau aggota yang kurang disiplin dan

masih tidak kondusif. Anggota kelompok lain memeperhatikan

dan menilai penampilan kelompok lain dan masih ada yang

tidak mengerti akan lembar penilaian yang dibagikan guru.

Pada saat selesai penampilan, siswa cukup baik mendengarkan

tanggapan dari masing-masing penampilan dan siswa bertanya

mengenai dinamika lagu yang kurang jelas.

Pada kegiatan akhir siswa mendapatkan skor 11 dimana

skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 16. Jika

dipersentasikan dari skor yang didapat menjadi 69. Skor ini

masuk dalam kategori cukup. Kegiatan akhir ini kurang baik

karena dalam memebuat kesimpulan dari proses pembelajaran

(61)

51

Dari hasil wawancara siswa dalam pembelajaran siklus I ini

siswa merasa senang akan pelajaran SBK karena mereka

diajarkan untuk langsung memeragakan dinamika lagu wajib

nasional dengan cara bernyanyi tetapi masih ada kesulitan

yakni sulit untuk menghafal nama jenis-jenis dinamika. Dengan

menggunakan strategi modeling the way pembelajaran

menajadi lebih muda. Naskah wawancara responden siswa

(terlampir hal.107).

2) Hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran selama siklus

I tabel lembar observasi aktivitas guru pada siklus I (terlampir

hal.125).

a) Keterangan jumlah keseluruhan skor aktifitas guru siklus I

Skor aktifitas guru = x

= 66 (cukup)

Berdasarkan tabel dan perhitungan secara keseluruhan pada

instrumen observasi guru diketahui pada siklus I sebesar 66

kegiatan guru tergolong dalam kategori cukup dengan

perolehan skor 105. Idealnya dalam kegiatan guru bisa

mendapatkan skor 160.

Observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa ada

beberapa aspek pelaksanaannya masih perlu diperbaiki.

Adapun beberapa tahapan yang perlu diperbaiki sebagai

Gambar

Gambar 2.1
Gambar 3.1 Prosedur PTK Model Kurt Lewin
 Tabel 3.1
 Tabel 3.2
+4

Referensi

Dokumen terkait

Keluaran primer berupa rasio PaO 2 /FiO 2 pascaoperasi tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok volume tidal 6 mL/ kgBB dengan volume tidal 10 mL/kgBB baik pada

Tiada siapa-siapa mengaku mudah menjadi ibu bapa. Susah senang dan kekecewaan membesarkan anak, lumrah bagi kebanyakan pasangan. Jarang-jarang ditemui anak 'baik'

Kapasitas Terpasang Sewa Pembangkit Tenaga Listrik PLN Menurut Jenis Pembangkit Per Wilayah 2014 PLN’s Installed Capacity Rented By Type Of Power Plant And By Region 2014 6

Dengan bahasa pemrograman yang akan penulis pergunakan untuk mendukung pengolahan data ini adalah bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0 yang kemudian setelah data dimasukkan

diisi dengan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai dengan kebangsaan Pimpinan/Penanggung Jawab dilengkapi dengan nomor identitas diri (KTP/Paspor). diisi dengan nomor NPWP

Kecewa Kasus Century, KAMMI Gelar Aksi Unjuk Rasa Di Depan Gedung DPRD Sahabat MQ/ Sekitar 30 an mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia

Menurut hukum kelangsungan ,energi bisa berubah dari suatu keadaan atau bentuk kekeadaan yang lainnya tetapi tidak akan hilang dari sistem komik secara keseluruhan , Freud

Judul dari proyek akhir ini Perancangan Buku Saku Panduan Menanam Tanaman Obat Keluarga di Kota Semarang, dengan pemilihan judul dan tema ini diharapkan