PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 24 TAHUN 1976
TENTANG CUTI PEGAWAI
NEGERI SIPIL
Pejabat Yang Berwenang
Memberikan Cuti
Pimpinan
LT/TN
bagi
Pimpinan
Kesekretariatan LT/TN;
Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Lembaga
Pemerintah Non Departemen, Pimpinan
Kesekretariatan LT/TN, & pejabat lain yg
ditentukan oleh Presiden bagi PNS dalam
lingkungan kekuasaannya;
Jenis Cuti
Cuti tahunan ;
Cuti besar ;
Cuti sakit ;
Cuti bersalin ;
Cuti karena alasan penting ;
Cuti diluar tanggungan
Cuti Tahunan
PNS yang telah bekerja
sekurang-kurangnya 1 tahun secara terus menerus
berhak atas cuti tahunan.
Lamanya 12 hari kerja.
Tidak dapat dipecah-pecah hingga
jangka waktu yang kurang dari 3 hari
kerja.
Untuk mendapatkan, PNS mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pejabat
yang berwenang memberikan cuti.
Diberikan secara tertulis oleh pejabat yang
Cuti Tahunan Yang Ditangguhkan
Cuti tahunan dapat ditangguhkan
pelaksanaannya oleh pejabat yang
berwenang memberikan cuti paling
lama 1 tahun, apabila kepentingan
dinas mendesak.
Cuti tahunan yang ditangguhkan
dapat diambil dalam tahun berikutnya
selama 24 hari kerja termasuk cuti
Cuti Besar
PNS yang telah bekerja sekurang-kurangya
6 tahun secara terus menerus berhak atas
cuti besar yang lamanya 3 bulan;
PNS yang menjalani cuti besar tidak
berhak lagi atas cuti tahunannya dalam
tahun yang bersangkutan;
Untuk mendapatkan, PNS mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pejabat
yang berwenang memberikan cuti;
Diberikan secara tertulis oleh pejabat yang
Cuti Sakit (Kurang dari 14 hari)
PNS yg sakit 1 atau 2 hari berhak
cuti sakit, dng memberitahukan
kpd atasannya.
Cuti Sakit (Lebih Dari 14 Hari)
PNS yg menderita sakit lebih dari 14 hari berhak cuti
sakit, dengan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yg berwenang memberikan cuti dng melampirkan surat keterangan dokter yg ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.
Surat keterangan dokter yg dimaksud antara lain
menyatakan tentang perlunya diberikan cuti, lamanya cuti dan keterangan lain yang dipandang perlu.
Diberikan untuk waktu paling lama 1 tahun.
Dapat ditambah untuk paling lama 6 bulan apabila
Apabila Tidak Sembuh
PNS yang tidak sembuh dari penyakitnya
dalam jangka waktu tersebut, harus diuji
kembali kesehatannya oleh dokter yg
ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.
Apabila berdasarkan hasil pengujian
Gugur Kandungan
PNS wanita yang mengalami
gugur kandungan berhak atas cuti
sakit untuk paling lama 1 1/2
bulan.
Kecelakaan Dalam Tugas
Ketentuan Cuti Sakit
Selama menjalankan cuti sakit,
PNS menerima penghasilan penuh.
Cuti sakit lebih dari 2 hari
diberikan secara tertulis oleh
pejabat
yang
berwenang
memberikan cuti.
Cuti Bersalin
Untuk persalinan anaknya yang pertama, kedua, ketiga,
PNS wanita berhak atas cuti bersalin.
Untuk persalinan anaknya yang keempat dan seterusnya,
PNS wanita diberikan cuti diluar tanggungan Negara.
Lamanya cuti 1 bulan sebelum dan 2 bulan sesudah
persalinan.
Untuk mendapatkannya, PNS wanita mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti.
Cuti bersalin diberikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwenang memberikan cuti.
Selama menjalankan cuti bersalin PNS wanita menerima
Cuti karena alasan penting adalah cuti karena :
ibu, bapak, isteri/suami, anak, adik, kakak,
mertua atau menantu sakit keras atau
meninggal dunia;
salah seorang anggota keluarga yang dimaksud
di atas meninggal dunia dan menurut
ketentuan hukum yang berlaku PNS tsb. harus
mengurus hak-hak dari anggota keluarganya
yang meninggal dunia itu;
melangsungkan perkawinan yang pertama;
alasan penting lainnya yang ditetapkan
Cuti Di Luar Tanggungan Negara
Kepada PNS yg telah bekerja
sekurang-kurangya 5 tahun secara terus menerus karena
alasan-alasan pribadi yang penting dan
mendesak
dapat
diberikan
cuti
diluar
tanggungan Negara.
Cuti diluar tanggungan Negara dapat diberikan
untuk paling lama 3 tahun.
Jangka waktu cuti diluar tanggungan Negara
Prosedur CLTN
Untuk
mendapatkannya,
PNS
mengajukan permintaan tertulis kepada
pejabat yang berwenang memberikan
cuti disertai dengan alasan-alasannya.
Hanya dapat diberikan dengan surat
Konsekuensi CLTN
Cuti diluar tanggungan Negara mengakibatkan PNS
yang bersangkutan dibebaskan dari jabatannya, kecuali cuti diluar tanggungan Negara untuk persalinan anak.
Jabatan yang menjadi lowong karena pemberian cuti
diluar tanggungan Negara dengan segera dapat diisi.
Selama menjalankan CLTN, PNS tidak berhak menerima
penghasilan dari Negara.
Selama menjalankan CLTN tidak diperhitungkan
sebagai masa kerja PNS.
PNS yang tidak melaporkan diri kembali kepada
Lain-Lain
PNS yang sedang menjalankan cuti tahunan, cuti
besar, dan cuti karena alasan penting, dapat dipanggil kembali bekerja apabila kepentingan dinas mendesak.
Dalam hal terjadi sebagai dimaksud di atas, maka
jangka waktu cuti yang belum dijalankan itu tetap menjadi hak PNS yang bersangkutan.
Segala macam cuti yang akan dijalankan di luar
Negeri, hanya dapat diberikan oleh pejabat-pejabat yang berwenang kecuali cuti besar yang digunakan menjalankan kewajiban agama.
Dalam hal Pemerintah menganggap perlu, segala