KOTA, WILAYAH
HINTERLAND
dan
SISTEM KOTA-KOTA
PARTS OF HUMAN SETTLEMENT
Any settlement consists of:
Homogeneous part
Central part
Special part Circulatory part
A village consists of:
Homogeneous part (fields)
Central part (built up)
Special part (monastery) Circulatory part (roads and part)
The build-up area of the village consists again of:
Homogeneous part (houses)
Central part (church and shops)
Unsur tengah
PUSAT
Unsur tempat
TINGGAL
Unsur tempat
KERJA
Unsur-unsur
PENDUKUN G
Unsur-unsur
PELENGKAP
Satuan-satuan (unsur – unsur ) Non Struktural :
TEMPAT BERMUKIM – PENGGOLONGAN, PENGELOMPOKAN
PERMUKIMAN (bawah, menengah, atas; tunggal, majemuk, kelompok kawasan; organis & massal)
TEMPAT BEKERJA – JENIS DAN KLASIFIKASI TEMPAT
KERJA: PRODUKSI (industri/manufaktur), PERDAGANGAN & JASA (grosir, ritel, keagenan, distributor)
JARINGAN “SIRKULASI – TRANSPORTASI” ENERGI :
PEMERINTAHAN – pusat kota, kompleks perkantoran
BELANJA – pasar utama kota, pasar tradisi dan kompleks
belanja modern (mall, plaza, dll)
PENDIDIKAN dan PENELITIAN– kompleks pendidikan
umum, kampus, pendidikan tinggi, pusat riset, percobaan dst
KESEHATAN – puskesmas, kompleks RS, tempat praktek
terpadu
REKREASI – taman hiburan, kompleks teater, kebun
binatang,
TEMPAT PERIBADATAN – Islam, Nasrani, Budha, Hindu
FUNGSI 1
FUNGSI 4 FUNGSI 2
FUNGSI 3
FUNGSI 1
FUNGSI 4
FUNGSI 2
FUNGSI 3 FUNGSI PUSAT
RUANG KOTA / WILAYAH KAWASAN
URBANISASI : PERAN DAN FUNGSI KOTA
KOTA
KOTA-2 LAIN
SDA DESA
SDM
MODAL TEKNOLOGI
JASA PRODUK INDUSTRI
PERTUMBUHAN EKONOMI
Secara INTERNAL (fungsi internal), KOTA adalah:
1. Kota sebagai wadah (kegiatan) politik dan wadah (kedudukan) administrasi
pemerintahan setempat/kota
2. Kota sebagai wadah kehidupan sosial-budaya masyarakat setempat/lokal,
dalam bentuk kawasan permukiman;
3. Kota sebagai wadah kegiatan ekonomi (skala) lokal, untuk mendukung
rumah tangga masyarakat setempat, dalam hal:
◦ kebutuhan produk barang, dalam bentuk tempat kerja, pusat-pusat produksi, zona/kawasan industri
◦ Kebutuhan produk jasa/layanan, pusat-pusat distribusi, pelayanan, perdagangan dan transaksi (jasa dan barang);
◦ kebutuhan layanan transportasi lokal, namun terkait dengan ekonomi yang lebih luas, dalam bentuk jaringan sirkulasi dan terminal-terminal;
4. Kota sebagai satuan fisik-infrastruktural lokal; tempat tinggal, tempat kerja,
Secara EKSTERNAL (fungsi primer), KOTA adalah 1. Kota sebagai pusat (kegiatan) politik dan kedudukan
administrasi pemerintahan (ibukota) wilayah tertentu
2. Kota sebagai pusat dan orientasi kehidupan sosial budaya
suatu wilayah lebih luas (hinterland)
3. Kota sebagai pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor, yang
dalam pengertian terbatas, adalah industri:
◦ produksi barang dan produksi jasa
◦ terminal (akumulasi) dan distribusi barang dan jasa 4. Kota sebagai simpul komunikasi regional/global
REGION WITH HOMOGENOUS,
CENTRAL, CIRCULATORY AND SPECIAL AREAS
EVOLUTION OF SYSTEMS LINES TRANSPORTATION
LEAD TO THE EXISTING SETTLEMENTS
G
a. Third phase b. Second phase a. First phase
Kota sebagai pusat pengolah pasokan dari wilayah sekitar, berupa
bahan mentah / baku, untuk diubah menjadi produk industri manufaktur
Kota juga sebagai pengolah (lanjut) pasokan dari kota-2 (kecil)
wilayah sekitar, berupa bahan setengah jadi, untuk diolah bersama pasokan dari wilayah sekitar dan atau kota kecil lainnya
Kota juga berperan sebagai akumulator barang jadi atau setengah
jadi, untuk selanjutnya didistribusikan kekota lain (lebih besar) atau wilayah sekitar
Proses produksi, akumulasi dan distribusi menghasilkan rangkaian /
jaringan kota-2, terdiri atas pusat-2 permukiman, layanan perkotaan, dan kegiatan ekonomi produktif: industrial & perdagangan
Pada ujung akhirnya dapat dilihat bahwa kota & “sistem kota-2”
Organisasi
adalah
alat mencapai tujuan.
Organisasi
atau struktur spasial adalah juga alat mencapai tujuan
pengembangan wilayah. Berikut adalah analoginya.
Pembagian beban (
load distribution
)
Pembagian tugas (
task assignment
)
Koordinasi tugas
(task coordination)
Kawasan B pendukung
(b. olahan IMPO)
Kawasan B pendukung
(b. olahan IMPO)
Kawasan A Pusat WILAYAH
(produk EKSPOR)
Kawasan A Pusat WILAYAH
(produk EKSPOR)
Kawasan E pendukung
(bahan baku 2)
Kawasan E pendukung
(bahan baku 2)
Kawasan C pendukung
(bahan baku 3)
Kawasan C pendukung
(bahan baku 3)
Kawasan F
(b. olahan DOM)
Kawasan D pendukung
(b. olahan DOM)
Kawasan G pendukung
(bahan baku 1)
Kawasan G pendukung
(bahan baku 1)
Kawasan B pendukung
(bahan baku)
Kawasan B pendukung
(bahan baku)
Kawasan C Pusat
(produk EKSPOR)
Kawasan C Pusat
(produk EKSPOR)
Kawasan E
(bahan baku 4)
Kawasan A pendukung
(bahan baku 4)
Kawasan F
(bahan baku)
Kawasan G pendukung
(bahan baku)
Orientasi dan keterkaitan antar pusat-2 kota / pusat
produksi dapat diubah
Perkembangan keterkaitan dapat dipengaruhi atau
dipercepat terjadinya
Perkembangan keterkaitan dapta berkembang melahirkan
hierarki perkembangan
Orientasi dan hierarki perkembangan dapat dipengaruhi,
PUSAT PENGEMBANGAN IBUKOTA KECAMATAN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI
PUSAT PENGEMBANGAN IBUKOTA KECAMATAN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI
Pusat
Lingkungan-2 Lingkungan-3
Lingkungan-3
STRUKTUR TATA RUANG KAWASAN/ WILAYAH
Pusat
Pusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhan