• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transkrip Ceramah Dr. H.M. Dien Syamsudd... 32KB Jun 13 2011 06:28:19 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Transkrip Ceramah Dr. H.M. Dien Syamsudd... 32KB Jun 13 2011 06:28:19 AM"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Transkrip Ceramah Dr. H.M. Dien Syamsuddin, M.A.

Dalam pertemuan Silaturahmi Terbatas Keluarga Besar Muhammadiyah di Yogyakarta dan sekitarnya dengan Prof. Dr. H.M. Amien Rais, M.A., 25 Juli di Gedung PP Muhammadiyah Jl. Cik Di Tiro 23 Yogyakarta, tanpa diduga dihadiri pula oleh Prof. Dr. H.M. Dien Syamsuddin. Setelah acara ceramah dan dialog dengan Pak Amien, memenuhi keinginan hadirin yang terdiri dari unsur Anggota PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Majelis/Badan/Lembaga/Ortom tingkat Pusat/Wilayah DIY/Daerah se-DIY, pimpinan Direktur Rumahsakit, Rektor dan Pimpinan PTM di Yogya dan sekitarnya, Dr. H. Khoiruddin Bashori selaku pemandu acara mempersilahkan Pak Dien untuk juga menyampaikan beberapa hal. Berikut transkripnya:

….. yang sekarang ini kita susun bukanlah apolitis apalagi antipolitik, karena ada juga pikiran inilah yang pertama dan terakhir Muhammadiyah terlibat dalam politik praktis.

Saya sendiri kurang setuju, karena sesungguhnya selama ini pun kita terlibat dalam politk yang disebut praktis itu.

Terhadap kenyataan yang kita hadapi marilah kita terima secara ikhlas karena itulah kenyataan dari masyarakat Indonesia yang memang belum semuanya cerdas.

Saya tidak pernah merasa kalah dengan yang kemarin, ketika ditanya, saya menang, dalam tabulasi saya menang, bukan hanya nomor dua, tapi nomor satu.

Tapi dalam konteks 15 juta atau kurang sedikit, mungkin tidak semua yang terdidik, ada juga yang tidak terdidik, karena ada juga suara untuk Pak Amien-Pak Sis yang ada di sesa-desa, adalah satu kekuatan besar dan dahsyat untuk sebuah perubahan.

Kemarin ditampilkan oleh lembaga survey, bahwa mayoritas dari sarjana, kaum intelektual terdidik memilih pasangan nomor 3.

Ini satu indikator bahwa sebenarnya dari sudut rasionalitas politik kita menang, namun realitasnya yang masih seperti itu, maka marilah kita terima secara realistik pula.

Yang ketiga, terakhir, saya kira bagaimana ke depan, ini yang harus kita lakukan: muhasabah, evaluasi secara komprehensif.

Saya melihat dengan positive thinking ada manfaat bagi Muhammadiyah ketika terlibat kemarin. Dan saya memberikan kesaksian betapa jajaran Muhammadiyah, sebut sajalah mesin politik Muhammadiyah bergerak secara sangat dinamis.

Saya khaqqul yaqin dari sekitar 15 juta itu mayoritas tunggal adalah warga Muhammadiyah. Manfaat itu antara lain: ada konsolidasi organisasi Muhammadiyah.

Yang lainnya, sudah mulai belajar berpolitik praktis.

Jadi kalau kapan-kapan ada lagi, insya Allah sudah berpengalaman.

Banyak yang mengatakan kepada saya, semakin lama masa kampanye pasangan nomor 3 semakin meningkat, karena pasangan ini yang paling inovatif dalam berkampanye, sementara pasangan yang lainnya semakin menurun.

Inilah manfaat yang kita peroleh, saya tidak melihat ada pengalihan perhatian aktifis persyarikatan dari gerakan kultural, dakwah, karena gerakan dakwah kita jalan terus. Ini kan semacam selingan yang juga penting.

Karen aitu marilah manfaat ini kita kembangkan untuk menggerakkan persyarikatan di masa datang.

(2)

Tapi, kemarin untuk mendukung Pak Amien khususnya, sangat-sangat kompak. Dukungan dari ormas-ormas Islam ini dan tentunya warga Muhammadiyah sangatlah bersifat ideologis. Memang ada rasionalitas, bukan emosional, tetapi ada dimensi ideologis.

Itu yang tidak ada pada dukungan terhadap pasangan-pasangan yang lain.

Jadi kualitas dukungannya selain sebagai pilihan yang cerdas juga da dimensi ideologis khususnya pada ormas-ormas Islam.

Mereka menyampaikan kepada saya, tidak hanya Pak Husein Umar saja, oleh karena itu sampai sekarang pun mereka tetap dan sangat menunggu, baik komando Pak Amien maupun apa yang dapat kita simpulkan secara bersama-sama.

Kemarin saya mendapat informasi, kita ini sudah mulai ditarik-tarik oleh kubu yang merasa akan masuk ke putaran II.

Maka saya mengambil prakarsa sekaligus klarifikasi sedikit bahwa pertemuan ormas Islam yang kemudian kesimpulannya kami sampaikan pada pers sama sekali tidak ada penyebutan golput, apalagi mengajak untuk bergolput.

Tetapi suatu kesimpulan dari diskusi, tapi kalau latar belakangnya dulu, ini ada upaya-upaya yang melakukan penetrasi ke dalam ormas-ormas Islam dan kekuatan politik Islam yang ingin kita sanggah.

Konsolidasinya relatif baik kemarin, jadi kita kekalahan dan ada psikologi itu. Dan orang lain akan memandang taken for granted remeh temeh.

Dan seperti pasangan yang baru melejit bagaikan roket akan memandang kita secara sinis atau sebelah mata.

Nah, saya tidak ingin muru’ah dan organisasi dan kekuatan politik Islam itu begitu saja akan dibuyarkan, apalagi dibeli dengan samanan qolila.

Maka, kita berkumpul, kebetulan ada komitmen ideologis walaupun agak emosional dengan kekalahan ini.

Tapi kita tidak bisa seperti itu terus, oleh karena itu kita diskusikan, kesimpulannya sebenarnya datar saja.

Mayoritas, sekitar 80-85 persen ingin melihat, karena kita merasa menghadapi dilema, maka saya rumuskan istilahnya itu: pimpinan ormas-ormas merasa pada posisi atau situasi sulit dan dilematis, karena dari sudut perspektif moral dan kepentingan umat Islam, dua calon yang maju ke putaran II itu tidak memadai atau jauh dari ideal.

Karena mereka tidak ingin pemimpin yang korup, cenderung menjual aset negara, mengganggu kedaulatan ekonomi, juga pada sisi yang lain tidak mau pemimpin yang sudah bertekuk lutut di hadapan kekuatan asing, khususnya adikuasa dunia, yang akan mengganggu kedaulatan hukum, ekonomi, bahkan hankam kita.

Dari sudut dakwah Islamiyah, dua watak kepemimpinan ini membawa tantangan dakwah yang besar.

Yang satu akan menimbulkan tantangan al-Munkarat, seperti sekarang ini, yang kita disibuki oleh dakwah untuk menghadapinya.

Sementara oleh yang kedua, apalagi dengan dukungan Amerika yang kita yakini bi ilmin, dengan pengetahuan yang kita miliki, ini akan menjadi beban berat bagi dakwah Islamiyah.

Maka, mayoritas mereka berpandangan untuk memilih tidak memilih. Tapi bukan golput.

(3)

Namun, ada juga pandangan lain yang tidak dimuat oleh pers, dari ormas-ormas Islam itu ada yang ingin menggunakan pendekatan akhofu dhararain, memilih yang terbaik dari yang ada atau yang paling rendah kadar kemudaratannya, namun itu belum final, masih akan didiskusikan lagi setelah pengumuman akhir dari hasil pemilu.

Rupanya kompak semua, golput gitu, saya agak heran, tapi okelah, sudah menjadi kenyataan,

nggak pa-pa seperti itu.

Ketika ditanyakan, apakah karena kecewa pasangannya tidak masuk? Ya, tentu, kita tidak bisa tutup-tutupi, tapi bukan itu semata-mata alasannya, tapi ada idealisme.

Saya ingin menutup, saya kira ini perlu kita cermati, kita dalami, bukan persoalan yang baik-baik saja, tapi saya ingin juga Muhammadiyah kita ini di dalam menghadapi ini perlu satu kecerdasan berdasarkan pengetahuan yang akurat tentang situasi politik, dan masih ada waktu, walaupun kemarin sudah ada putusan: memberikan kekebasan untuk menggunakan hak politik, bukan hak pilih, political right, sebagai yang ada dalam diri ikita.

Kalau saya memahaminya, ketika ditanya wartawan, tapi karena ada semacam jangan terlalu jelas, hak politik itu ya bisa untuk memilih, bisa untuk tidak memilih.

Ketika harus memilih, milih siapa? Bebas juga.

Itu memang agak liberal PP Muhammadiyah dengan keputusan seperti itu, tetapi dengan catatan. Saya mendapat banyak sekali pelajaran yang kita peroleh dari kejadian kemarin.

Oleh karena itu, sekali sekali janganlah kita bersedih hati.

Saya memilih ayat yang lebih relevan dengan situasi kita sekarang, An-nahl bagian akhir:

washbir wama shabruka illa billah, bersabarlah dan tiadalah kesabaranmu kecuali kepada Allah, wala tahzan alaihim, dan janganlah bersedih hati atas mereka (atas kemenangan mereka), wala taku fi dhoikin mimma yankurun, janganlah bersikap sempit dada, sempit hati, sempit pikiran terhadap apa-apa yang telah mereka rekayasa.

Saya kira belum berakhir, inilah satu episode awal dari sebuah perjuangan panjang yang memang kita harus siap-siap untuk itu.

Saya setuju, banyak pesan kepada kami, agar Pak Amien tetap menjadi seorang tokoh, berada dalam arena politik baik formal maupun tidak formal, dan untuk itu sangat-sangat dipesankan untuk tidak mundur dari arena yang sudah ada ini, bahkan kemarin ada tokoh Islam khusus menyampaikan kepada saya, kita tidak punya tokoh lain yang bisa menggerakkan, bukan tokoh oposisi, tetapi amar makruf nahi munkar dalam bidang politik ini yang betul-betul istiqomah. Pak Amien dianggap satu-satunya yang tersisa sekarang ini dari tokoh yang bisa menggerakkan itu.

Dan itu jauh lebih penting dari sebuah posisi formal dan bisa dimainkan untuk kebaikan bangsa dan negara ini.

Ketika dari Gontor, saya ketemu dengan ketua MUI Madiun yang ingin menyampaikan pesan dari seorang kyai yang kira-kira punya hubungan spiritualitas dengan kekuatan di Arab Saudi sana; “Inilah cara Allah untuk membangkitkan, membebaskan bangsa Indonesia, diberilah dulu pemimpin yang tidak baik, yang kurang baik, karena itu insya Allah setelah itu akan lehir pemimpin yang baik.”

[ditranskrip oleh Arief Budiman Ch.]

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Melalui desain perancangan Daycare Center , tempat ini merupakan tempat yang tepat untuk digunakan wanita karir yang memiliki balita dan sibuk bekerja sehingga

Melalui konsep Identity, perancangan souvenir shop akan mencerminkan identitas yang sesuai dengan kondisi di Ekowisata Mangrove Surabaya seperti suasana alami

SATIGR PEIEEUBAI{GAil I.ALU UTITAS SUIIGAI, DAITIAU DAII PEI{YEBERAI{GA}I (LI.ASDP} KAUTAilTAI{ TIIIIUR Jl, Keeuma

[r]

Untuk mengetahui apakah algoritma improved apriori dapat mengoptimalisasi waktu dalam pencarian pola pembelian pelanggan maka dilakukan pengujian dengan cara

Untuk menciptakan sistem modular window display yang praktis diperlukan penggunaan konstruksi kayu dengan bentuk dan ukuran yang tepat sehingga produk akan ringan

The Influence of The Debt to Equity Ratio, Managerial Ownership, Firm Size, and Investment of Opportunity Set on Dividend

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan No: 225/POKJA-BKS/12/2012 tanggal 19 Desember 2012 bahwa pelelangan sederhana pasca kualifikasi pemilihan Penyedia Barang