• Tidak ada hasil yang ditemukan

J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1954

TENTANG

PENETAPAN "UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 7 TAHUN 1951 (LEMBARAN NEGARA NO 26 TAHUN 1951) UNTUK MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA ATURAN HUKUM TERMAKSUD DALAM PASAL 3

AYAT 2 ORDONANSI (STAATSBLAD UNTUK INDONESIA TAHUN 1948 NO 141)" SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa Pemerintah dengan mempergunakan haknya termadtub pada pasal

96 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia telah

menetapkan Undang-undang Darurat (Undang-undang Darurat No. 7

tahun 1951) untuk memperpanjang waktu berlakunya aturan hukum

termaksud dalam pasal 3 ayat 2 Ordonansi (Staatsblad untuk Indonesia

1948 No. 141);

Menimbang : bahwa peraturan-peraturan yang termaktub dalam Undang-undang

Darurat tersebut perlu ditetapkan sebagai Undang-undang;

Mengingat : pasal 97 jo pasal 89 Undang-undang Dasar Sementara Republik

Indonesia;

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat;

(2)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 2

-MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN

"UNDANG-UNDANG DARURAT UNTUK MEMPERPANJANG WAKTU

BERLAKUNYA ATURAN HUKUMAN TERMAKSUD DALAM

PASAL 3 AYAT 2 ORDONANSI (STAATSBLAD UNTUK

INDONESIA 1948 No. 141)" SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

PASAL I

Peraturan-peraturan yang termaktub dalam Undang-undang Darurat

(Undang-undang Darurat No. 7 tahun 1951, Lembaran Negara 1951 No.

26) untuk memperpanjang waktu berlakunya aturan hukuman termaksud

dalam pasal 3 ayat 2 Ordonansi (Staatsblad untuk Indonesia 1948 No.

141) ditetapkan sebagai Undang-undang, yang bunyinya sebagai berikut:

Pasal Tunggal

Tahun 1951 yang tersebut dalam pasal 3 ayat 2 Ordonansi (Staatsblad

untuk Indonesia 1948 No. 141) diubah menjadi tahun 1952.

PASAL II

Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan.

(3)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 3

-Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran

Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta

pada tanggal 10 Mei 1954.

WAKIL PRESIDEN REPUBLLK INDONESIA,

ttd

MOHAMMAD HATTA

PERDANA MENTERI,

ttd

ALI SASTROAMIDJOJO.

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 18 Mei 1954.

MENTERI KEHAKIMAN,

ttd

DJODY GONDOKUSUMO.

(4)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMORI PENJELASAN ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1954

TENTANG

PENETAPAN "UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 7 TAHUN 1951 (LEMBARAN NEGARA NO 26 TAHUN 1951) UNTUK MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA ATURAN HUKUM TERMAKSUD DALAM PASAL 3 AYAT 2 ORDONANSI (STAATSBLAD UNTUK INDONESIA TAHUN 1948 NO

141)" SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

Dalam tahun 1948, berhubung dengan keadaan-keadaan yang luar biasa di negeri ini dalam lapangan ekonomi, Pemerintah Indonesia telah berpendapat dan menganggap perlu dan harus meninggikan untuk sementara waktu hukuman setinggi-tingginya yang dapat dijatuhkan menurut pasal 19 Ordonansi Devisen 1940 Staatsblad Indonesia 1940 Nr 205 sebagai ditetapkan lebih lanjut dalam pasal 1 dan pasal 2 Staatsblad 1948 Nr 141.

Peninggian sementara ini ditentukan dalam pasal 3 kalimat 2 Ordonansi tersebut belakangan, di mana ditetapkan, bahwa yang ditentukan dalam pasal 1 hanya berlaku sampai 1 Januari 1951.

Kiranya tidak perlu diterangkan lebih lanjut, bahwa alasan-alasan yang menyebabkan ketika itu meninggikan hukuman paling tinggi yang dapat dijatuhkan masih tetap berlaku; oleh karena itu maka adalah sangat perlu, untuk memperpanjang waktu tersebut.

Pasal-pasal ini tiada perlu dijelaskan lebih lanjut.

Termasuk Lembaran-Negara No 59 tahun 1954.

Diketahui :

Menteri Kehakiman,

ttd

DJODY GONDOKUSUMO

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada hari ini Rabu tanggal sepuluh bulan Mei Dua ribu tujuh belas, kami selaku Pokja ULP Pengadaan Birosarpras berdasarkan surat perintah Kepala Layanan Pengadaan Nomor :

Finally, as the number of firms increases, the number of equilibria is reduced, and for a sufficiently large number of firms, only the allocation chosen by the consumers remains as

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tidak Ada, Jadwal Waktu Pelaksanaan Tidak Ada, Jadwal Penugasan Personil Inti dan tenaga Kerja Tidak Ada, Jadwal Penggunaan Bahan/Material Tidak Ada,

[r]

Harga Hasil Negosiasi : (Tujuh puluh empat juta seratus delapan belas ribu rupiah,-) Termasuk PPN 10%. Demikian diberitahukan dan atas perhatiannya diucapkan

[r]

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Peker jaan PENGADAAN MESIN PENGGILING JAGUNG pada BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN ACEH TENGGARA Sumber Dana APBK -OTSUS Tahun Anggar an