• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 355,42 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp 43,55 juta.

 Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016 tumbuh 5,03 persen meningkat dibanding tahun 2015 sebesar 4,42 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengadaan listrik dan gas sebesar 17,32 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 3,02 persen.

 Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan triwulan IV-2016 bila dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,15 persen meningkat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,91 persen.

 Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan triwulan IV-2016 mengalami kontraksi sebesar 3,26 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman yang terjadi pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh perubahan inventori.

0 5 10 15

20 17,32

10,17 8,70

0,12 1,56

13,5 %

No. 11/02/16/Th.XIX, 6 Februari 2017

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

P

ROVINSI

S

UMATERA

S

ELATAN

T

AHUN

2016

EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 TUMBUH 5,03 PERSEN

A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2016 (c-to-c)

Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan tahun

2016 tumbuh sebesar 5,03 persen.

Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Pengadaan Listrik dan Gas merupakan BADAN PU SAT ST AT I ST I K PROV I N SI SU M AT ERA

SELAT AN

(2)

1,51 0,93 1,15 0,99

1,33 1,15

0,01 0,98 0,97

0,35

2015 TW III 2016 2016

%

Struktur PDRB Provinsi Sumatera Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada tahun 2016 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih mendominasi PDRB Provinsi Sumatera Selatan.

Bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016 (y-on-y),

Industri Pengolahan memberikan kontribusi

tertinggi yaitu 1,15 persen diikuti Konstruksi sebesar 0,97 persen, Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 0,84 persen, Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,63 persen, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,29 dan lainnya sebesar 1,15 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (y-on-y)

Pada triwulan IV-2016 Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan tumbuh 5,15 persen bila dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha, kecuali Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial yang terkontraksi 8,35 persen, Jasa Pendidikan yang terkontraksi 3,13 persen dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang terkontraksi 6,92 persen. Sementara itu Pengadaan Listrik dan Gas merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 15,64 persen, diikuti Jasa Perusahaan sebesar 10,89 persen dan Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 9,14 persen.

Struktur perekonomian Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan IV-2016 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertambangan dan Penggalian (20,28 persen); Industri Pengolahan (19,07 persen); dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (14,23 persen).

Sementara itu, sumber utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan Triwulan IV-2016 adalah Industri Pengolahan sebesar 1,42 persen diikuti Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 0,91 dan Konstruksi sebesar 0,89 persen.

(3)

-40

I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-15 I-16 II-16 III-16 IV-16

Pertanian Jasa Kesehatan PDRB

%

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 terhadap Triwulan III-2016 (q-to-q)

Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan

triwulan IV-2016 mengalami kontraksi sebesar 3,26 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini didorong oleh efek musiman beberapa

komoditi Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan seperti padi yang memasuki musim tanam serta kelapa sawit yang telah melewati musim panen, dan menurunnya produksi karet. Sehingga terjadi kontraksi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan pertumbuhan minus 22,85 persen. Hal yang sama terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang terkontraksi 1,52 persen.

B. PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Kumulatif Triwulan IV-2016 (c-to-c)

Dari sisi pengeluaran, Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 5,03 persen terjadi pada seluruh komponen. Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,19 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 6,20 persen dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 4,43 persen.

Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen 2016

8,19 6,20 4,43

38,61

PMTB PKLNPRT PKRT

%

pertumbuhan distribusi Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q

(4)

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016, Komponen Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,02 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 2,85 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (y-on-y)

Pertumbuhan PDRB menurut pengeluaran Triwulan 2016 dibandingkan dengan Triwulan IV-2015 (y-on-y) mencapai 5,15 persen. Tingkat pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian pertumbuhan y-on-y triwulan sebelumnya (4,95 persen) maupun dibandingkan dengan capaian triwulan yang sama tahun sebelumnya (3,91 persen). Penyebabnya adalah Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto yang tumbuh menguat dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Struktur PDRB Provinsi Sumatera Selatan menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB Provinsi Sumatera Selatan. Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto, Ekspor Barang dan Jasa, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, sedangkan Pengeluaran Konsumsi LNPRT relatif kecil.

Dibandingkan dengan struktur PDRB menurut Pengeluaran pada triwulan III-2016, peranan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga meningkat yaitu dari 66,19 persen pada triwulan III-2016 menjadi 68,94 persen pada triwulan IV-III-2016. Komponen lain yang perannya juga meningkat adalah Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Pembentukan Modal Tetap Bruto.

2,79 2,82 2,85

1,78

2014 2015 2016

(5)

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan III-2016 (q-to-q)

Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan triwulan IV-2016 mengalami kontraksi 3,26 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan oleh penurunan ekspor neto terutama karena penurunan komponen perubahan inventori yang terkontraksi sebesar 304,51 persen.

Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Komponen

PDRB

-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50%

PKP

PMTB

Ekspor LN

(6)

Tabel 1. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010

Tahun 2016 (Persen)

Lapangan Usaha

Triw III- 2016 terhadap Triw II-2016

Triw IV-2016 terhadap Triw III-2016

Triw IV-2016 terhadap Triw IV-2015

Laju Pertumbuhan

2016

Sumber Pertumbuhan

2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 14,45 -22,85 2,38 1,54 0,29

B Pertambangan dan Penggalian 2,53 0,65 4,07 2,88 0,63

C Industri Pengolahan 1,05 0,55 7,65 6,23 1,15

D Pengadaan Listrik, Gas 0,26 3,30 15,64 17,32 0,02

E Pengadaan Air 0,33 0,03 4,35 1,51 0,00

F Konstruksi 3,47 3,93 7,51 8,70 0,97

G

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 2,11 3,24 9,14 8,69 0,84

H Transportasi dan Pergudangan 3,69 2,59 9,07 7,01 0,13

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,90 1,77 7,92 10,17 0,12

J Informasi dan Komunikasi 2,87 1,36 8,15 6,87 0,22

K Jasa Keuangan 0,36 1,38 8,30 7,33 0,19

L Real Estate 0,85 1,54 8,81 8,44 0,24

M,N Jasa Perusahaan 4,11 3,01 10,89 6,50 0,01

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib -12,90 6,19 -8,35 2,94 0,10

P Jasa Pendidikan 0,51 1,21 -3,13 2,79 0,08

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -6.82 -1.52 -6.92 1.24 0.01

R,S,T,U Jasa lainnya 3.89 2.69 3.95 2.42 0.02

(7)

Tabel 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010

(triliun rupiah)

Lapangan Usaha Berlaku Konstan

2014 2015 2016 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 54,41 55,26 57,08 46,61 48,29 49,03

B Pertambangan dan Penggalian 73,32 72,71 70,71 53,23 55,33 56,93

C Industri Pengolahan 53,16 60,90 67,02 44,65 47,07 50,00

D Pengadaan Listrik, Gas 0,24 0,30 0,43 0,22 0,23 0,27

E Pengadaan Air 0,31 0,36 0,40 0,28 0,30 0,30

F Konstruksi 41,06 44,09 47,96 28,37 28,39 30,86

G

Perdagangan Besar dan Eceran, dan

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 27,80 35,09 41,95 23,68 24,52 26,65

H Transportasi dan Pergudangan 5,70 6,90 7,81 4,38 4,81 5,15

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,85 4,69 5,53 2,75 3,02 3,33

J Informasi dan Komunikasi 7,41 8,31 9,42 7,38 8,02 8,57

K Jasa Keuangan 7,85 8,51 9,44 6,37 6,65 7,14

L Real Estate 7,95 9,34 10,58 6,87 7,36 7,98

M,N Jasa Perusahaan 0,33 0,37 0,41 0,25 0,27 0,28

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 10,85 12,55 12,60 7,76 8,58 8,83

P Jasa Pendidikan 8,09 8,96 9,28 6,86 7,41 7,61

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,82 2,06 2,18 1,64 1,76 1,78

R,S,T,U Jasa lainnya 2,26 2,51 2,61 1,96 2,04 2,09

(8)

Tabel 3. Laju Pertumbuhan dan Distribusi

PDRB Menurut Lapangan Usaha

(Persen)

Lapangan Usaha Pertumbuhan Distribusi

2014 2015 2016 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,06 3,59 1,54 17,76 16,60 16,06

B Pertambangan dan Penggalian 3,34 3,94 2,88 23,93 21,84 19,89

C Industri Pengolahan 4,57 5,40 6,23 17,35 18,30 18,86

D Pengadaan Listrik, Gas 14,95 3,66 17,32 0,08 0,09 0,12

E Pengadaan Air 6,73 6,67 1,51 0,10 0,11 0,11

F Konstruksi 4,29 0,07 8,70 13,40 13,24 13,50

G

Perdagangan Besar dan Eceran, dan

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4,45 3,57 8,69 9,07 10,54 11,80

H Transportasi dan Pergudangan 7,18 9,77 7,01 1,86 2,07 2,20

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,63 9,87 10,17 1,26 1,41 1,56

J Informasi dan Komunikasi 8,16 8,68 6,87 2,42 2,50 2,65

K Jasa Keuangan 3,88 4,34 7,33 2,56 2,56 2,66

L Real Estate 7,26 7,10 8,44 2,60 2,80 2,98

M,N Jasa Perusahaan 6,20 4,41 6,50 0,11 0,11 0,12

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 7,17 10,49 2,94 3,54 3,77 3,55

P Jasa Pendidikan 16,54 7,90 2,79 2,64 2,69 2,61

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,48 7,29 1,24 0,59 0,62 0,61

R,S,T,U Jasa lainnya 3,10 4,05 2,42 0,74 0,75 0,74

(9)

Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Tahun 2016 (Persen)

Komponen

Triw III- 2016 Terhadap Triw II-2016

Triw IV-2016 terhadap Triw III-2016

Triw IV-2016 terhadap Triw IV-2015

Laju Pertumbuhan

2016

Sumber Pertumbuhan

2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah 1,13 0,44 3,23 4,43 2,85

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,79 0,18 2,92 6,20 0,09

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -18,55 27,95 -6,57 -5,16 -0,40

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,13 2,65 6,23 8,19 3,02

5 Perubahan Inventori -65,15 -304,51 -16,58 19,68 0,06

6 Ekspor Luar Negeri -8,89 36,75 21,10 -14,75 -2,19

7 Dikurangi Impor Luar Negeri -20,59 -0,80 -55,19 -35,61 -2,73

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 3,78 -3,26 5,15 5,03 5,03

Tabel 5.PDRB Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

Komponen

Harga Berlaku Harga Konstan

2014 2015 2016 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah 208,21 222,49 240,98 156,43 163,30 170,53

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 4,52 4,89 5,31 3,63 3,84 4,08

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 24,44 26,34 25,52 18,87 19,74 18,72

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 125,40 123,87 137,23 93,40 93,64 101,31

5 Perubahan Inventori 1,84 1,61 1,26 1,61 0,79 0,95

6 Ekspor Luar Negeri 39,70 36,08 29,47 43,34 37,67 32,12

7 Dikurangi Impor Luar Negeri 11,64 24,81 16,32 9,09 19,45 12,52

(10)

Tabel 6.Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran

(Persen)

Komponen

Pertumbuhan Distribusi

2014 2015 2016 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah 4,33 4,39 4,43 67,95 66,83 67,80

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 14,02 5,89 6,20 1,47 1,47 1,49

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,70 4,61 -5,16 7,98 7,91 7,18

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,64 0,25 8,19 40,92 37,21 38,61

5 Perubahan Inventori -234,22 -50,88 19,68 0,60 0,49 0,35

6 Ekspor Luar Negeri 1,51 -13,07 -14,75 12,95 10,84 8,29

7 Dikurangi Impor Luar Negeri 36,40 113,97 -35,61 3,80 7,45 4,59

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,79 4,42 5,03 100,00 100,00 100,00

Tabel 7. PDRB Perkapita Provinsi Sumatera Selatan Tahun Dasar 2010 Tahun 2014-2016

Uraian 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

PDRB Per kapita Atas Dasar Harga Berlaku

- Nilai ( juta rupiah) 38,58 41,34 43,55

- Nilai (US$) 3.251 3.087 3.273

PDRB Per kapita Atas Dasar Harga Konstan

- Nilai (juta rupiah) 30,64 31,55 32,69

Gambar

Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDB
Tabel 1. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010Tahun 2016 (Persen)
Tabel 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

tersebut tidak lebih hanya sebatas sesuatu yang dibangga- banggakan, lebih jauh lagi umat muslim merasa bahwa teks yang dihasilkan sudah final dan tidak perlu

Cara kerja robot dalam menyapu lantai adalah dengan memutar sapu yang terdapat di sisi depan bawah serta bagian tengah dari robot dan menggunakan vacuum cleaner untuk

(Ex Hosana Medica Pilar), RS Jawa Barat Bekasi Jl. Kasuari Raya Kav.. 162 Hasanah Graha Afiah, RS Jawa Barat Depok Jl. Raden Saleh No. Raya Siliwangi No. Gardenia Raya Selatan, Blok

menggunakan instrumen lembar pengamatan aktivitas guru dan peserta didik yang telah dibimbing, (2) Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan fungsional Dosen, disamping harus memenuhi ketentuan Pasal 20 dan Pasal 21 ayat (1), diharuskan pula

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Poduk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), jumlah penduduk, konsumsi

Pada sub bab metodelogi penelitian ini menjelaskan langkah-langkah yang akan dilalui untuk melakukan penelitian ini dalam penerapan pengenalan penerima surat formal dengan