• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Telkom"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN

MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI

Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi

Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas

Telkom

Sri Widaningrum *

*Universitas Telkom, Ka. Bagian Unit Satuan Penjaminan Mutu Universitas Telkom

Abstract

Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Telkom Sri Widaningrum, Indwiarti

PENDAHULUAN

Universitas Telkom didirikan pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013. Univesitas Telkom adalah Perguruan Tinggi Swasta yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom, merupakan penggabungan dari empat Perguruan Tinggi Swasta, yaitu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Institut

Manajemen Telkom (IM Telkom), Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom). Diawal berdirinya Universitas Telkom, Bagian Satuan Penjaminan Mutu (SPM) yang secara struktur organisasi bertanggung jawab secara langsung kepada Rektor membuat desain Sistem Manajemen Mutu (SMM) berdasarkan pada standar ISO 9001:2008 yang digabungkan dengan standar Akreditasi Borang Program Studi dan standar Akreditasi Institusi. Dengan dikeluarkannya Permendikbud No 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang wajib diimplementasikan pada semua Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia, maka Universitas Telkom melakukan pengembangan terhadap desain SMM, yang merupakan gabungan dari ISO 9001:2008, Borang Akreditas Program Studi, Borang Akreditasi Institusi serta Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI). Adapun rencana desain pelaksanaan sistem penjaminan mutu di Universitas Telkom, pada prinsipnya merupakan proses sistematis untuk peningkatan mutu pendidikan tinggi berkelanjutan yang dimanifestasikan dalam bentuk siklus kegiatan penjaminan mutu. Satu siklus kegiatan penjaminan mutu Universitas Telkom terdiri atas komponen-komponen yang diimplementasikan dalam model siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi,

Pengendalian, Peningkatan) yang akan menghasilkan perbaikan/pengembangan yang berkelanjutan. Universitas Telkom memiliki 27 program studi yang beroperasi dengan usia lebih dari dua tahun dan 2 program studi yang beroperasi dengan usia kurang dari dua tahun. jumlah mahasiswa aktif

(2)

dan kerjasama, dan Wakil Rektor IV bidang penelitian dan kemahasiswaan, dibawah wakil rektor terdapat direktorat dan Unit yang mendukung pekerjaan pada level Rektor dan Wakil Rektor. 29 program studi dikelola oleh 7 Fakultas yaitu Fakultas Teknik Elektro (FTE), Fakultas Rekayasa Industri (FRI), Fakultas Informatika (FIF), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB), Fakultas Industri Kreatif (FIK), dan Fakultas Industri Terapan (FIT). program studi dikelola oleh 7 Fakultas, dan Struktur Organisasi Universitas Telkom. Secara detail struktur

organisasi Universitas Telkom dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Struktur Organisasi Universitas Telkom Pelaksana penjaminan mutu di Universitas Telkom dilaksanakan oleh unit Satuan Penjaminan Mutu (SPM) dan unit Satuan Audit Internal (SAI) yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor. SPM berfungsi mengelola kegiatan perencanaan, penerapannya dan pengembangan sistem penjaminan mutu lembaga dipimpin oleh seorang Kepala Bagian. SAI berfungsi melakukan proses audit atas penyelenggaraan kegiatan akademik dan pengelolaan pendukung akademik dalam kerangka penjaminan mutu lembaga dipimpin oleh seorang Kepala Bagian.

ISI

Desain Struktur Organisasi Penjaminan Mutu

Struktur organisasi penjaminan mutu dirancang untuk menjamin efektifitas pelaksanaan penjaminan mutu di universitas telkom. Penjaminan mutu merupakan tanggungjawab seluruh karyawan atau dosen yang berada pada level Universitas (Rektor), Wakil Rektor, Fakultas, Program Studi, Direktorat, dan Unit. Organisasi fungsional penjaminan mutu dibentuk dengan menunjuk MR (Management Representative) pada tingkat Universitas, MR Kantor Warek, dan MR Fakultas, serta Gugus Kendali Mutu pada tingkat Program Studi, yang dikukuhkan dengan SK Rektor Universitas Telkom nomor KR 1136/SP13/SPM/2014. Gambar 2. Organisasi Penjaminan Mutu pada level Universitas Organisasi fungsional Penjaminan Mutu Level Universitas dipimpin oleh seorang QMR

(Quality Management Representative) Universitas yang ditunjuk langsung oleh Rektor. Dalam pelaksanaan operasional Penjaminan Mutu ditangani oleh satu unit yang langsung berada dibawah Rektor, yaitu Unit Satuan Penjaminan Mutu dan Satuan Audit Internal. Gambar 3. Organisasi Penjaminan Mutu pada level Wakil Rektor Organisasi fungsional Penjaminan Mutu Level Warek dipimpin oleh seorang QMR (Quality Management Representative) yang ditunjuk langsung oleh Wakil Rektor. Dalam pelaksanaan operasional Penjaminan Mutu ditangani oleh SATGAS penjaminan mutu.

Gambar 4. Organisasi Penjaminan Mutu pada level Fakultas dan Prodi Organisasi fungsional Penjaminan Mutu Level Fakultas dipimpin oleh seorang QMR (Quality Management Representative) Fakultas dimana secara struktural juga sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik, kemahasiswaan, dan penjaminan mutu. Dalam pelaksanaan operasional Penjaminan Mutu ditangani oleh SATGAS penjaminan mutu. Pelaksanaan operasional Penjaminan mutu di Program Studi

dilaksanakan oleh Tim gugus kendali mutu yang diatur dalam SK Rektor Universitas Telkom nomor KR 1136/SP13/SPM/2014.

Desain SN DIKTI

Perancangan dan penetapan SN DIKTI di universitas Telkom sebagai acuan atau pedoman dalam melaksanakan penjaminan mutu. Saat ini Universitas Telkom memiliki 34 standar yang mencakup 8 Standar Nasional Pendidikan, 8 Standar Nasional Penelitian, 8 Standar Pengabdian Kepada

(3)

Mutu Internal dan dijadikan checklist audit, sehingga bisa diketahui mana standar yang sudah tercapai dan mana yang belum tercapai.

Desain Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu

Kebijakan mutu ditetapkan sebagai acuan implementasi penjaminan mutu, kebijakan mutu ditetapkan pada level universitas. Kebijakan mutu universitas tertuang dalam dokumen manual SPMI (No. Tel_U-UT-REK-SPM-PM-2.1), yaitu : a. Peningkatan mutu berkesinambungan (Countinous Quality Improvement) b. Hasil efektif dari proses efisien (Effective result by the efficient process) c. Mematuhi aturan (Comply with regulations) Sasaran mutu ditetapkan untuk memenuhi persyaratan ISO 9001:2008. Sasaran Mutu ditetapkan untuk beberapa level dalam organisasi, yaitu level universitas, direktorat, unit, fakultas, dan program studi. Sasaran mutu ditetapkan mengacu pada Rencana strategis Universitas, Renstra Fakultas, persyaratan akreditasi institusi, dan persyaratan akreditasi prodi. Penetapan sasaran mutu dilakukan berdasarkan

pentahapan pencapaian rencana strategis universitas.

Desain Prosedur, Instruksi Kerja, dan Formulir SPMI Prosedur, Instruksi Kerja, dan Formulir SPMI disusun sebagai alat untuk melaksanakan SPMI. Saat ini universitas telkom memiliki 132 prosedur, 71 instruksi kerja, 60 formulir akademik dan 207 formulir non akademik. Pemilik dokumen tersebut adalah Fakultas, program studi, unit di bawah Wakil Rector 1, 2, 3, 4, dan unit SPM dan SAI.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

Implementasi SPMI Universitas Telkom mengikuti pola P-P-E-P-P yang terdiri dari lima komponen pokok, yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian serta Peningkatan, seperti yang terlihat pada gambar 5. Gambar 5. Implementasi SPMI dengan siklus PPEPP di Universitas Telkom

Penetapan

Pada tahap ini dilakukan perumusan dan penetapan sasaran mutu. Sasaran mutu ditetapkan secara berjenjang mulai dari sasaran mutu universitas, fakultas, program studi, direktorat, bidang, dan sasaran mutu unit pendukung. Sasaran mutu universitas ditetapkan untuk mendukung pencapaian rencana strategis universitas, sasaran mutu fakultas ditetapkan untuk mendukung sasaran mutu universitas, sasaran mutu prodi mendukung sasaran mutu fakultas, sasaran mutu sasaran mutu universitas, sasaran mutu unit ditetapkan untuk mendukung sasaran mutu Prodi, fakultas,

direktorat, dan universitas. Sebagai contoh salah satu sasaran mutu universitas adalah : Universitas memiliki jumlah Program Studi Terakreditasi Nasional A minimal 50% di tahun 2017 dengan

pentahapan pencapaian sasaran mutu sebagai berikut : Tabel 1. Contoh Sasaran Mutu

UniversitasINDIKATORTAHUN2014201520162017 Universitas memiliki jumlah Program Studi Terakreditasi Nasional A minimal 50% 22% 33% 37% 51%

Pelaksanaan

(4)

pengembangan program akademik dan non akademik untuk mendukung Program Studi, yaitu : Pengembangan metode Pembelajaran oleh Bagian pengembangan pembelajaran, Pengembangan tata kelola Akademik oleh Direktorat Akademik, kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat oleh Direktorat PPM, pengembangan sarana dan prasarana oleh bidang keuangan dan logistik, dukungan kegiatan kemahasiswaan oleh Direktorat Kemahasiswaan, kegiatan tracer study dan

tracer alumni oleh Direktorat pengembangan karir, dan pengembangan sumber daya manusia oleh bidang sumber daya. e. Penetapan Sasaran Mutu Level fakultas dan Prodi, mendukung

pencapaian sasaran mutu universitas, yaitu : Sasaran Mutu level fakultas (Jumlah Prodi terakreditasi A, Rasio Dosen berpendidikan S3, Jumlah publikasi internasional (jurnal dan proceeding terindeks). Sasaran mutu level Prodi (Presentasi mahasiswa lulus tepat waktu dan Jumlah mahasiswa Drop Out).

Evaluasi Kegiatan evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran sasaran mutu dengan target yang ditetapkan. Pengukuran sasaran mutu dilakukan oleh pemilik proses dan direkap oleh Unit SAI (Satuan Audit Internal) pada saat melakukan kegiatan Audit Mutu Internal atau bisa juga dilaksanakan pada saat Audit Mutu Eksternal. Sasaran mutu tahun 2015 adalah 33% Prodi terakreditasi A, hasil pengukuran 35,71%. Artinya sasaran mutu sudah tercapai atau bahkan melebihi target yang ditetapkan, dengan demikian perlu dilihat kembali sasaran mutu di tahun 2016 dan 2017 apakah cukup realistis atau tidak.

Pengendalian

Pengendalian dilakukan apabila terjadi ketidak sesuaian pada saat melakukan monitoring atau pengukuran pencapaian sasaran mutu. Apabila ada ketidak sesuaian perlu dilakukan análisis penyebabnya dengan mengidentifikasi penyebab berdasarkan faktor 5M + 1E, yaitu apakah penyebabnya dari manusia (pelaku proses), metode (mencakup cara atau program kerja yang dilaksanakan), mesin (mencakup peralatan, media, atau sistem informasi yang digunakan untuk mendukung program kerja), money atau uang (mencakup sumber daya keuangan yang digunakan untuk mendukung program kerja) dan environment atau lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja. Apabila sudah diketahui penyebab masalah berikutnya perlu dilakukan tindakan korektif dan preventif. Apabila target sasaran mutu tercapai, perlu dievaluasi target sasaran mutu tahun

berikutnya apakah masih realistis atau tidak.

Peningkatan

Sasaran mutu tahun 2015 sudah tercapai bahkan melebihi target yang ditetapkan, untuk itu perlu dilakukan peningkatan sasaran mutu di tahun berikutnya. Target sasaran mutu di tahun 2016 adalah 37%, sementara peluang dan target Prodi terakreditasi A jumlahnya 1 prodi sehingga sasaran mutu tahun 2016 menjadi 39%. Tahun 2017 peluang dan target Prodi terakreditasi A jumlahnya 4 prodi, sehingga sasaran mutu tahun 2017 menjadi 54%. Tahun 2018 peluang dan target Prodi terakreditasi A jumlahnya 6 prodi, sehingga sasaran mutu tahun 2018 menjadi 75%. Tabel 2. Contoh

Peningkatan Sasaran Mutu Universitas

No.TahunSasaran MutuPeluang dan target prodi terakreditasi AUsulan Perubahan Sararan mutuTargetRealisasi 1 2015 33% 35% 4 Prodi 2 2016 37% 1 Prodi 39% 3 2017 51% -4 Prodi 5-4% -4 2018 - - 6 Prodi 75%

Monitoring dan Evaluasi

(5)

proses monitor dan evaluasi juga berdasarkan pada pencapaian sasaran mutu prodi, dan fakultas yang dilaporkan melalui Laporan Manajemen pada Triwulan II dan Triwulan IV dan juga diperiksa pada Audit Mutu Internal (AMI).

Audit Mutu Internal

Bagian Satuan Audit Internal (SAI) melaksanakan kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) minimal satu kali dalam dua belas bulan. Pelaksanaan AMI dapat dilakukan dalam kegiatan: audit akademik, audit pendukung akademik, atau audit tematik. Pelaksanaan AMI dilakukan sesuai dengan Prosedur Audit Mutu Internal no Tel_U-NA-REK-SAI-PR-001. Adapun auditee dari AMI ini adalah seluruh fakultas, program studi, direktorat/ bidang, dan unit pendukung yang terdapat dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja Universitas Telkom. Dalampelaksanaan audit internal, digunakan checklist auditsebagai pedoman bagi auditor dan auditee. Checklist audit untuk setiap unit berbeda tergantung dari

pekerjaan yang dilakukan oleh unit, tetapi checklist audit untuk prodi dan fakultas sama untuk seluruh prodi dan fakultas. Isi checklist audit meliputi : a. Hasil audit sebelumnya, b.

Implementasi dan kinerja prosedur, c. Pencapaian kinerja yang mencakup pengukuran sasaran mutu, pengukuran hasil survey, proses kinerja akademik (pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat), pencapaian RKM (Rencana Kerja Manajerial). d. Standar SN-DIKTI e.

Persyaratan ISO 9001:2008 f. Persyaratan akreditasi Institusi dan akreditasi Prodi Secara umum pelaksanaan audit melalui beberapa tahap berikut : 1) Tahap Persiapan. 2) Desk Evaluation

3) Pelaksanaan Visitasi on-site

Audit Mutu Eksternal

Audit Mutu Eksternal merupakan proses akuntabilitas institusi oleh pihak eksternal. Universitas Telkom secara rutin diaudit oleh pihak eksternal, yaitu:

BAN PT, yang dilakukan secara rutin tiap 4 (empat) tahun untuk setiap Prodi dan untuk Institusi.

· Badan Sertifikasi ISO 9001: 2008 (Bureau Veritas Indonesia), yang dilakukan secara rutin tiap 6 (enam) bulan. · ABEST 21, pelaporan kemajuannya dilakukan tiap tahun dalam bentuk kaizen (continuous improvement) report. · Audit Keuangan oleh Kantor Akuntan Publik, dilakukan tiap akhir tahun berjalan.

PENUTUP

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) universitas Telkom sudah diterapkan sejak tahun 2014, dalam pelaksanaannya masih banyak kendala yang dihadapi, diantaranya awareness tentang penjaminan mutu belum sama untuk semua Dosen dan Karyawan Universitas Telkom, apalagi universitas telkom terbentuk dari empat lembaga (IT Telkom, IM Telkom, Politeknik Telkom, dan STISI Telkom) yang memiliki latar belakang budaya kerja yang berbeda. Beberapa cara diupayakan untuk meningkatkan awareness, mulai dari pelatihan yang melibatkan sebagian besar dosen dan karyawan, melibatkan sebagai auditor dan penyusun sistem penjaminan mutu internal.

Kritik dan saran sangat diperlukan untuk memperbaiki Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Universitas Telkom. Demikian disampaikan semoga bermanfaat.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Stereotype terhadap suku Papua Korowai yang masih merupakan peradaban primitif dikarenakan masyarakat dari suku Papua Korowai belum mampu menerima budaya dari luar dan

II.4 Fermentasi anaerobik Penguraian senyawa organik seperti karbohidrat, lemak dan protein yang terdapat dalam limbah cair dengan proses anaerobik akan menghasilkan biogas

Supplier pertama dari perusahan Perkebunan Nusantara Karet (PT PN) yang mampu menyediakan bahan baku dengan kualitas baik tetapi memiliki kebijakan minimal

1. Layanan perpustakaan di SMK Negeri 1 Gorontalo merupakan salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan peserta didik sekaligus menjadi bagian penting dalam

kepercayaan sera pertahanan dan keamanan di kelas X SMK Farmasi YPFSU Medan T.A. Model pembelajaran inkuiri berbasis media video adalah suatu model pembelajaran yang

Nomor 1 s.d 5 diperoleh informasi, dari 26 (dua puluh enam) calon pelanggan sebagian besar sudah mengetahui bahwa sabun mandi herbal adalah sabun kesehatan

1. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin pada lingkup dinas. Menyelenggarakan dan memimpin, membina, mensinkronisasikan, mengendalikan tugas dan

Pemakaian media Murashige Skoog, ½ Murashige Skoog, dan Gamborg dengan penambahan hormon tumbuh NAA-BAP dengan konsentrasi masing- masing 1 ppm dapat mempengaruhi