• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN LAYANAN KHUSUS SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN LAYANAN KHUSUS SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 GORONTALO"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN LAYANAN KHUSUS SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 GORONTALO Andi Lukman I. Bokko, Muh Polinggapo*, Arwildayanto** Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UNG

Abstract

This study aimed to describe: a) the library service in SMK Negeri 1 Gorontalo, b) Service cooperative school in SMK Negeri 1 Gorontalo, c) Laboratory Services in SMK Negeri 1 Gorontalo, d) Service UKS 1 in SMK Negeri Gorontalo, e) Services school cafeteria at SMK Negeri 1 Gorontalo.

The method used in this study is a qualitative method.Techniques of data collection using interviews, observation, and documentation. Analysis using qualitative analysis.

These results indicate that: 1) the service library: Libraries have an important role as a bridge to the mastery of science so as to contribute to the disclosure of information on science and adds insight for learners at school, because of library materials in the library is to assist students in seek information and menyelasikan tasks the teacher. 2) service cooperatives: the presence of the co-operative whose members are students menajadikan cooperative learning where students are on life berekonomi particularly on the subjects of economic education. 3) laboratory services: a practical place to generate a learning experience where students interact with a variety of tools and materials to observe the symptoms or facts that can be observed directly and can prove yourself to learn something. 4) UKS services: the existence of the UKs very help smooth students in participating in the learning process. Health for learners determine the success of students in school. 5) cafeteria is not merely to meet the needs of students eating and drinking. But also can be used as a vehicle to educate students about health, cleanliness, honesty, respect, discipline and other values. It is recommended to the principal, infrastructure and teachers that would further improve in terms of services, as well as the completeness of the equipment and materials used by students in the learning process.

Keywords: Management, Special Services, Learning Resources

(2)

Pengelolaan layanan khusus di sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Itu sebabnya hingga saat ini pengelolaan layanan khusus masih di terapkan dan sangat di butuhkan oleh sekolah. Maka hampir setiap sekolah di Indonesia masih sangat membutuhkan dan menyediakan layanan khusus bagi peserta didik.

Pada dasarnya layanan perpustakaan, koperasi sekolah, laboratorium, UKS, serta kantin sekolah merupakan bagian penting dalam manajemen berbasis sekolah yang dapat di gunakan untuk memudahkan dan memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan siswa di sekolah. Layanan-layanan tersebut harus di kelola dengan baik dan benar karena kelima Layanan-layanan tersebut merupakan faktor penting pendukung dalam membantu pencapain tujuan pendidikan di sekolah.

Hal ini sesuai dengan UUSPN bab 11 pasal 4 yang memuat tentang adanya tujuan pendidikan nasional. Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka sekolah memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai.

Uraian diatas dapat dikatakan bahwa manajemen layanan khusus seperti layanan perpustakaan, koperasi, laboratorium, UKS, serta kantin sekolah merupakan sebuah layanan khusus yang keberadaannya sangat menunjang bagi peserta didik dalam melaksanakan proses atau kegiatan belajar mengajar di sekolah agar dapat mencapai tujuan yang sesuai dan diharapkan bagi peserta didik itu sendiri. Atau dengan kata lain, manajemen layanan khusus adalah layanan yang harus diberikan kepada siswa selain layanan akademik tetapi layanan tersebut sangat membantu kelancaran proses belajar mengajar.

Untuk itu pelayanan khusus atau pelayanan bantuan yang diselenggarakan di SMK 1 Gorontalo sesuai dengan fakta-fakta awal yang dikemukakan kegiatan layanan perpustakaan, koperasi, laboratorium, UKS, serta kantin sekolah sangat berperan aktif guna untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Dimana kepala sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo selalu mempertimbangkan secara matang apabila akan menyelenggarakan program layanan khusus di antaranya layanan perpustakaan, koperasi sekolah, laboratorium, UKS dan layanan kantin sekolah. Pertanyaannya apakah bidang-bidang layanan khusus tersebut memberikan kontribusi terhadap sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, kepala sekolah SMK 1 Gorontalo berkeyakinan besar apabila layanan bantuan atau layanan khusus diorganisasi secara baik dan dikelola dengan baik,

(3)

maka akan menghasilkan kemungkinan-kemungkinan perbaikan pertumbuhan murid. Oleh karena itu kepala sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo selalu melihat hubungan antara layanan khusus sekolah dengan program pendidikan secara menyeluruh, karena perannya sangat signifikan dalam usaha pemenuhan dan pemanfaatan unit layanan khusus di sekolah dan merupakan stimulator dan fasilitator. Pada hakekatnya, untuk mempermudah penyelenggaraan kegiatan layanan khusus yang ada di sekolah sehingga mengarah pada tujuan dan maksud sesuai dengan apa yang telah menjadi harapan dari tujuan pendidikan.

Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang di lakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata pengelolaan diartikan sebagai proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga orang lain, proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi, proses yang memberikan pengawasan pada semua kelompok yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

Menurut Daryanto (1997:348) mengemukakan pengelolaan adalah proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggunakan tenaga orang lain. Sedangkan menurut Siagian (1990:15) mengemukakan bahwa pengelolaan adalah seluk liku usaha yang dijalankan dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan potensi yang ada, yang dilakukan oleh personil dan dikerjakan di bawah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan koordinasi dari pengurus.

Memperhatikan kedua pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa yang di maksud dengan pengelolaan adalah suatu rangkain proses kegiatan yang menggunakan tenaga orang lain yang bertujuan dalam mencapai tujuan-tujuan organisai yang telah ditetapkan.

Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan kepada peserta didik oleh lembaga pendidikan agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan kegiatan balajar di sekolah.

Subtansi pengelolaan layanan khusus di SMK 1 Gorontalo :

a. Perencanaan, meliputi analisis kebutuhan layanan bagi warga sekolah dan penysusunan program layanan khusus bagi warga sekolah.

b. Pengorganisasian, berupa pembagian tugas untuk melaksanakan program layanan khusus bagi warga sekolah.

c. Penggerakan, meliputi pengaturan pelaksanaan perpustakaan,tata usaha,sarana dan prasarana, dan koperasi sekolah.

d. Pengawasan, meliputi pemantauan program layanan khusus dan penilain kinerja program layanan khusus bagi warga sekolah.

(4)

Telah diuraikan di atas bahwa Manajemen atau pengelolaan adalah suatu kegiatan mengelola berbagai sumber daya dengan cara bekrja sama dengan orang lain melalui proses tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu penerapan fungsi manajemen dalam pengelolaan layanan khusus di sekolah sangatlah penting guna membantu dalam pelaksanaan kegiatan sekaligus pencapaian tujuan sesuai dengan apa yang di inginkan. Fungsi manajamen dalam pengelolan layanan khusus sangat memiliki hubungan dan keterkaitan satu sama lain.

Fungsi manajemen antara lain perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan (contolling).

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu proses awal dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara pencapainnya. Perencanaan suatu hal yang sangat esensial kerena dalam kenyataan perencanaan memegang peranan lebih bila dipandang dengan fungsi-fungsi manajemen lainya, dimana fungsi-fungsi manajemen tersebut sebenarnya hanya merupakan pelaksanan dari sebuah perencanaan.

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang ingin di capai dan menetapkan sumber yang di perlukan guna mencapai tujuan yang efsien dan efektif. Menurut Gibson (dalam Sagala, 2007:56) mengemukakan bahwa perencanaan adalah kegiatan menentukan sasaran dan alat untuk mencapai tujuan.

2. Pengorganisasian

Menurut Handoko (dalam Barnawi, 2012:24) mengemukakan dua aspek utama proses dalam penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Depermentalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama, sedangkan pembagian kerja merupakan pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam prganisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan terbatas.

3. Penggerakan atau Pelaksanaan (actuating)

Menurut Terry (dalam Sagala, 2007:60) mengemukakan bahwa penggerak atau menggerakan adalah suatu rangkian kegiatan untuk merangsang anggota kelompok untuk melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik.

4. Pengawasan

Pengwasan adalah kegiatan untuk menjamin kegiatan-kegiatan atau program-program telah berjalan sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya pengawasan di lakukan guna melihat sejauh mana hasil yang telah di capai. Menurut Murdick (dalam Fattah, 2011:101) pengawasan merupakan

(5)

proses dasar yang secara esensial tetap di perlukan bagaimana rumit dan luasnya suatu organisasi.

Memperhatikan uraian di atas jelaslah bahwa fungsi pengelolaan atau manajemen mencakup empat unsur, yakni fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Keempat fungsi pengelolaan tersebut yang dijadikan fokus kajian dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Gorontalo.

Strategi sebagai suatu langkah untuk memilih alternatif yang paling tepat dalam organisasi yang dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan. Untuk itu strategi sangatlah penting dalam pelaksanaan pengelolaan layanan khusus di SMK Negeri 1 Gorontalo karena strategi memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pengelolaan layanan khusus di SMK Negeri 1 Gorontalo.

Menurut Gaffar (dalam Sagala 2007:137) strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat di jadikan pegangan untuk bekerja, berjuang dan berbuat guna memenangkan kompotisi. Muler (dalam Sagala 2007:139) mengemukakan bahwa strategi akan cukup mudah bagi kita akan menentukan kemana kita mencari, sedangkan menurut Mheelen dan Huger (dalam Mulyasa 2003:139) strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan (sekolah) dalam jangka panjang.

Dari ketiga pengertian diatas tentang strategi yang dikemukan, dapat di simpulkan bahwa strategi diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan arah yang dijalani oleh suatu organisasi agar tujuan tercapai. Dengan adanya strategi maka, suatu organisasi akan dapat memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat dalam wilayah kerjanya. Hal ini disebabkan, karena organisasi tersebut mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dalam melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam wilayah kerja yang di jalaninya.

Pengelolaan layanan khusus sebagai sumber pembelajaran di SMK 1 Gorontalo antara lain pengelolaan perpustakaan, pengelolaan koperasi sekolah, layanan laboratorium, dan pengelolaan kantin sekolah

a. Layanan Perpustakaan

Pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik apabila guru dan siswa tidak didukung dengan perpustakaan yang memadai. Perpustakaan adalah tempat untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis pustaka. Bahan pustaka disediakan untuk membantu guru dan siswa menyelesaikan

(6)

tugas-tugas dalam proses pembelajaran. Di sana tersimpan buku pelajaran, buku bacaan, buku penunjang, dan referensi lain, baik berbentuk cetak maupun elektronik yang dapat mendukung tercapainnya tujuan pendidikan. Selain itu, perpustakaan dilengkapi dengan tempat membaca buku-buku. Bagi guru dan siswa yang ingin membaca dirumah, perpustakaan menyediakan layanan peminjaman buku dengan jangka waktu beberapa hari. Perpustakaan memungkinkan para guru dan siswa memperluas dan memperdalam pengetahuan yang diperlukan.

Perpustakaan sekolah akan bermanfaat jika benar-benar memperlancar pencapain tujuan proses pembelajaran di sekolah. Jika benar-benar indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi murid, tetapi lebih jauh lagi, antara lain murid mampu mencari, menemukan, menyaring, dan menilai informasi.

b. Layanan Koperasi Sekolah

Pada dasarnya koperasi sekolah memiliki tiga aspek penting yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kegiatan belajar mengajar didalam kelas belum mampu mencapai tiga aspek yang di harapkan. Untuk itu diperlukan satu wadah yang di harapkan mampu mencapai tujuan tersebut yaitu koperasi sekolah.

Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Sebagai organisasi koperasi yang terdiri dari para siswa, maka koperasi siswa sewaktu pembentukannya, pelaksanaan organisasi dan usahanya dilakukan sepenuhnya oleh para siswa dengan dengan bimbingan dan pembinaan dari guru pembina dari sekolah yang bersangkutan.

1. Tujuan Koperasi Sekolah

Setiap pembentukan badan uasaha pasti mempunyai tujuan yang hendak di capai. Demikian pula dengan halnya koperasi sekolah. Adapun tujuan yang hendak dicapai antara lain adalah : a) mendidik menanamkan dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong royong dan setia kawan serta jiwa demokrasi diantara para siswa, b) memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat berkoperasi dikalngan siswa, c) memasyrakatnkan koperasi melalui pengintegrasian pendidikan perkoprasian dalam kegiatan kulikuler dan ekstra kulikuler di sekolah, d) mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin dan jiwa semangat serta sikap kewirakoprasian, e) menunjang program pembangunan pemerintah disektor perkoperasian melalui program pendidikan sekolah, f) membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi para siswa dengan melalui pengembangan di berbagai kegiatan usaha.

Menurut Ima Suwandhi tujuan koperasi sekolah adalah untuk menanamkan rasa harga diri, menanamkan kesaman derajat dan untuk menumbuhkan ajaran demokrasi serta membangkitkan sikap berani mengungkapkan pendapat terhadap siswa menjadi anggotanya.

(7)

2. Fungsi Koperasi Sekolah

Mengingat peran koperasi sekolah sebagai tempat latihan berkoperasi dan berwirausaha , peranan tersebut antra lain : a) membina keterampilan sesuai dengan tujuan praktek koperasi sekolah, b) koperasi sekolah digunakan untuk tempak praktek akuntansi, praktek administrasi dan tata niaga, c) koperasi sekolah digunakan untuk tempat membina rasa tanggung jawab, disiplin, kerjasama, kepemimpinan dan jiwa demokrasi.

c. Layanan Laboratorium

Laboratorium merupakan salah satu sarana penunjang proses belajar mengajar di sekolah. Laboratorium berfungsi sebagai tempat untuk memecahkan masalah, mendalami suatu fakta, melatih kemampuan, keterampilan ilmiah, dan mengembangkan sikap ilmiah. Dengan demikian peserta didik akan mempunyai keyakinan yang mendalam bahwa apa yang ia dapatkan secara teoritik memang dapat bisa di buktikan secara empirik.

d. Layanan Kesehatan (UKS)

Layanan kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik, untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain.

e. Layanan Kantin Sekolah

Alasan mengapa didirikan kantin sekolah adalah agar para peserta didik tidak kekurangan energi dalam belajar, yang lebih lanjut dapat mengurangi kosentrasi belajar karena peserta didik dapat mengeluarkan aktivitas-aktivitas fisik. Selain itu agar sekolah dapat mengontrol seluruh konsumsi peserta didik di sekolah dan bisa turut serta dalam menjaga kebersihan dan kesehatan peserta didik.

Layanan kafetaria atau layanan kantin sekolah merupakan merupakan layanan khusus yang menyediakan makanan dan minuman untuk para siswa dan staf sekolah yang biasa menempati suatu bangunan yang merupakan bagian dari bangunan sekolah. Hal ini di maksudkan agar para siswa tidak perlu keluar dari komplek sekolah selama waktu istrahat hanya untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum selama belajar.

Adapun tujuan dari kantin sekolah antara lain : a) tersedianya wahana bagi pesreta didik untuk memenuhi energinya pada saat dalam kegiatan belajar

(8)

mengajar berlangsung, b) agar peserta didik mudah mendapatkan makanan dan minuman yang terjamin kebersihan dan kesehatannya serta memadai kandungan gizinya dan sesuai daya jangkau uang saku peserta didik, c) sebagai tempat berdiskusi tentang pelajaran-pelajaran sekolah dan tempat menunggu apabila ada jam kosong

Kantin sekolah memberikan peluang untuk mengembangkan tingkah laku dan kebiaaan positif dikalangan siswa dengan demikian keberadaan kantin sekolah tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat dijadikan sebagai wahana mendidik siswa tentang kesehatan, kejujuran, saling menghargai dan disiplin.

f. Manajemen

Manajemen dimaksud di sini adalah pengelolaan terhadap ke lima poin bidang kerja sebagaimana tercantum di atas. Kegiatan-kegiatan yang di lakukan dalam pengelolaan itu mencakup perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Melalui pengelolaan ini semua sumber daya yang ada akan berdayaguna secara efektif dan efesien dalam rangka mencapai tujuan pendidikan sebagaimana yang di harapkan.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana penelitian ini lebih menekankan pada pengungkapan makna dan proses dengan latar belakang peneliti sebagai sumber data langsung atau disebut penelitian studi kasus (Moleong, 2002:125). Digunakan pendekatan kualitatif karena adanya kesesuaian antara karakteristik dan ciri-ciri yang cocok, diantaranya: a) instrumen utamanya adalah manusia atau peneliti, b) bersifat deskriptif, c) kerja lapangan, d) holistik.

Pendekatan dan jenis penelitian ini dimaksudkan untuk penjelasan data dari informan baik lisan maupun data dokumen yang tertulis, perilaku subjek yang diamati dilapangan juga menjadi data dalam pengumpulan hasil penelitian ini.

Mengenai kehadiran peneliti dalam kualitatif, yang menjadi instrument atau alat peneliti adalah peneliti itu sendiri. Menurut Sugiyono (2010:59) bahwa peneliti berfungsi sebagai pelaku utama dalam penelitian, tentu saja sebagai manusia biasa dengan segala kemampuan masih terbatas, maka dalam pengumpulan data masih diperlukan catatan lapangan. Peneliti berfungsi sebagai pengumpul data yang bekerja sama dengan informan utama sehingga data yang di dapatkan di jamin keakuratannya.

Sumber data adalah kepala sekolah, guru, dan siswa atau pengelola layanan khusus di sekolah sebagai subjek atau informan kunci sumber data di ambil secara purposif atau sesuai dengan kebutuhan melalui penyeleksian dan pemilihan informan yang benar-benar menguasai informasi dan masalah secara

(9)

mendalam serta dapat dipercaya untuk mencari sumber data. Selanjutnya informasi dikembangkan untuk mencari informasi lainnya dengan menggunakan teknik bola salju (snowball sampling).

Untuk mendapatkan data penelitian ini maka penulis menggunakan langkah-langkah :

1. Wawancara

Wawancara merupakan prosedur utama dalam pengumpulan data, dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan kepala sekolah dan guru atau pengelola layanan khusus yang dipilih berdasarkan kebutuhan dalam penelitian di SMK Negeri 1 Gorontalo sebagai sumber data yang utama dalam penelitian ini.

2. Observasi

Untuk memperoleh data melalui observasi, peneliti berusaha menghayati secara mendalam tentang pengelolaan layanan khusus di SMK Negeri 1 Gorontalo. Observasi partisipan digunakan untuk mengamati latar penelitian secara partisipasi penuh dan mengamati kegiatan pengelolaan layanan khusus. Hasil pengamatan semuanya dicatat dalam catatan lapangan dan dengan metode ini diharapkan memperoleh temuan yang berkaitan dengan fokus penelitian secara mendalam.

3. Dokumentasi

Tahap ini digunakan sebagai alat atau pelengkap untuk membantu dalam penyusunan pengumpulan data-data yang berhubungan dengan kepentingan penelitian. Yang dimaksud dengan dokumentasi dalam penelitian ini adalah pengambilan gambar yang dilakukan oleh peneliti dan merekam pada saat melakukan proses wawancara dengan informan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perpustkaan merupakan tempat mencari informasi dan menambah pengatuhaan bagi siswa, disamping itu juga dengan adanya perpustakaan siswa sering meluangkan waktu kosongnya untuk membaca. Untuk jenjang waktu peminjaman bahan pustaka yang diberikan oleh pihak pengelola selama tiga hari sejak tanggal peminjaman pada peminjam atau pemakai bahan pustaka, tetapi hal ini hanya berlaku pada siswa yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Disamping itu pengelola perpustakaan juga memberlakukan denda dua ratus rupiah perbuku setiap hari bagi peminajam atau siswa yang terlambat mengembalikan buku.

Setiap koperasi menyediakan kebutuhan siswa sehari-hari, dikarenakan bahan dan alat koperasi merupakan bahan utama yang harus disediakan. Maka dari itu bahan dan alat yang sediakan merupakan kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar.

(10)

Bahan dan alat merupakan faktor utama dalam kelancaran penelitian yang dilakukan siswa di laboratorium. Bahan dan alat yang ada di laboratorium yaitu ada mikroskop, alat-alat gelas dan non gelas, serta alat timbang.

Kesehatan bagi peserta didik sangat menentukan keberhasilan belajarnya di sekolah, karena dengan kesehatan itu peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara terus menerus. Untuk itu sekolah atau UKS memiliki peran yang sangat penting untuk menerapkan, menciptakan dan meningkatkan kesehatan bagi peserta didik.

Keberadaan kantin di sekolah sangatlah membantu peserta didik dalam melancarkan proses belajar mengajar di sekolah. Kantin juga tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan, kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya.

B. Pembahasan

1. Layanan Perpustakaan

Perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai bagian dari layanan dalam memenuhi minat baca siswa serta sebagai sumber belajar bagi siswa dengan menyediakan bahan-bahan bacaan atau koleksi bahan pustaka serta informasi lainnya teruama yang berhubungan dengan materi pelajaran.

Ibrahim Bafadal (2008:25) mengemukakan bahwa Pengadaan bahan pustaka merupakan mengusahakan bahan-bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaaan sekolah serta penambahan bahan pustaka yang masih kurang. Proses pengadaan bahan dan alat yang menjadi kebutuhan siswa sehari-hari merupakan tugas dari kepala sekolah ataupun pengelola koperasi itu sendiri, dengan melalui pos standar operasional pengadaan.

Dalam sistem pelayanan terbuka perpustakaan memberikan kebebasan para pemakai untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi diinginkannya dari rak. Petpugas hanya mencatat apabila koleksi tersebut akan dipinjam serta dikembalikan. Sedangkan sistem palayanan tertutup dimana pengunjung tidak boleh masuk keruangan koleksi, tetapi koleksi yang dibutuhkan harus diambilkan oleh petugas.

Darmono (2007:174) layanan sirkulasi adalah sau kegiatan yang melayani peminjaman dan pengembalian buku. Sistem pelayanan perpustakaan merupakan aktivitas pelayanan yang diberikan pada pengguna perpustakaan. Dengan demikian pelayanan ini merupakan tugas yang sangat penting, kerana bagian pelayanan ini bagian yang secara langsung berhadapan dengan pemakai perpustakaan.

(11)

2. Layanan Koperasi Sekolah

Siswa sebagai pengelola atau pengurus koperasi. Yang dapat menjadi anggota koperasi adalah orang-orang yang bersekolah di sekolah tersebut, dimana setiap anggotanya memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus koperasi sekolah.

Pengurus atau pengelola koperasi adalah warga sekolah itu sendiri. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan suka rela, namun hanya dibatasi siswa-siswa yang dari sekolah ini. Dengan kata lain, anggotanya tidak dapat ditambah dengan siswa yang dari sekolah lain. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Disini para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatu usul atau menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi.

Agar rapat anggota tahunan tidak mengganggu jalanya kegiatan belajar mengajar di sekolah,maka rapat dapat diadakan pada masa liburan tahunan atau liburam smester (Ima Suwandi, 1985:19). dengan adanya rapat tersebut siswa atau pengurus bisa mengetahui selanjutnya program kedepan yang akan dilakukan demi perkembangan dan kemajuan koperasi selanjutnya. Rapat tahunan merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Dengan adanya rapat tersebut bisa dilihat sejauh mana perkembangan koperasi dan program selanjutnya yang akan di rencanakan kedepan.

3. Layanan Laboratorium

Laboratorium merupakan salah satu prasarana penunjang dalam proses belajar mengajar di sekolah khususnya dalam mata pelajaran ipa. Laboratorium berfungsi sebagai tempat untuk memecahkan masalah dan mendalami suatu fakta dalam penelitian.

Pada dasarnya pengadaan bahan dan alat laboratorium di setiap sekolah merupakan salah satu bagian dari pekerjaan kepala sekolah, pengelola laboratorium, serta sarana dan prasarana sekolah yang mempunyai tugas penting untuk mengadakan bahan dan alat yang menjadi faktor utama dalam kelancaran penelitian dan pengembangan yang dilakukan siswa di laboratorium.

Ansar & Masaong (2007:141) pengelolaan fasilitas atau sarana dan prasarana sekolah seharusnya dilakukan oleh kepala sekolah, mulai dari pengadaan, pemeliharaan, dan perbaikan, hinga pengembangan. Laboratorium merupakan tempat penunjang dan pengembangan penelitian yang dilakukan siswa dalam praktek belajar mengajar. Bahan dan alat merupakan penunjang kelancaran siswa dalam pembelajaran yang dilakukan laboratorium. Pengadaan bahan dan

(12)

alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting, karena bahan dan alat tersebut sebagai penunjang proses belajar mengajar dalam praktek siswa baik itu sebuah penelitian, percobaan, serta pengembangan.

Bahan dan alat laboratorium sekolah merupakan kebutuhan utama yang harus disediakan, karena bahan dan alat tersebut adalah faktor pendukung dalam melakukan praktek baik itu berupa penelitian, percobaan, serta pengembngan dalam praktek yang dilakukan.

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai diduga memiliki korelasi yang kuat dengan peningkatan kualitas proses dan hasil belajar program pendidikan di sekolah (Depdiknas, 2001:2). Bahan dan alat laboratorium merupakan faktor penting, karena bahan dan alat tersebut merupakan kebutuhan utama siswa. Dalam proses belajar mengajar diperlukan berbagai peralatan yang memadai untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting bahkan dapat menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan proses belajar mengajar untuk melakukan penelitian, percobaan, serta pengembangan dalam praktek.

4. Layanan UKS

UKS merupakan salah satu sarana penting untuk menunjang kesehatan siswa di sekolah. Hal itu dikarenakan UKS memiliki peran yang sangat penting dalam kelancaran proses belajar mengajar siswa sehari-hari. Kesehatan merupakan faktor penting yang harus dimiliki siswa karena dengan kesehatan tersebut proses belajar mengajar akan berjalan dengan sesuai yang diinginkan.

Kesehatan bagi peserta didik sangat menentukan keberhasilan belajarnya di sekolah, karena dengan kesehatan itu peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara terus menerus. Untuk itu sekolah atau UKS memiliki peran yang sangat penting untuk menerapkan, menciptakan dan meningkatkan kesehatan bagi peserta didik.

5. Kantin Sekolah

Kantin sekolah secara tidak langsung mempunyai kaitan dengan proses belajar-mengajar di sekolah. Adakalanya proses belajar mengajar tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena siswa lapar dan haus. Ketika proses pendidikan di sekolah banyak sekali energi yang dikeluarkan oleh peserta didik. Energi tersebut tidak hanya bersifat fisik melainkan juga untuk kegiatan fisikis. Aktifitas pikir yang dilakukan oleh peserta didik untuk mencerna materi-materi pelajaran yang diberikan dan buku-buku teks yang ditunjuk banyak menyita tenaga dan energi peserta didik. Oleh karena itu tidak jarang setelah aktifitas belajar-mengajar berlangsung khusunya istirahat, peserta didik merasa lapar dan haus.

(13)

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya yaitu bab hasil penelitian dan pembahasan maka berikut ini akan diberikan beberapa kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Layanan perpustakaan di SMK Negeri 1 Gorontalo merupakan salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan peserta didik sekaligus menjadi bagian penting dalam peningkatan mutu pendidikan khsusnya dalam proses belajar mengajar di sekolah. Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan. Sehingga memberi kontribusi bagi terbukanya informasi tentang ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi peserta didik di sekolah, karena bahan pustaka yang ada di perpustakaan sangatlah membantu siswa dalam mencari informasi dan menyelasikan tugas-tugas yang di berikan guru.

2. Koperasi sekolah adalah koperasi yang berada di lingkungan sekolah yang beranggotakan siswa dari sekolah tersebut. Dengan adanya koperasi di SMK Negeri 1 Gorontalo yang beranggotakan siswa tersebut menajadikan koperasi merupakan tempat belajar siswa pada kehidupan berekonomi khususnya pada mata pelajaran pendidikan ekonomi. Pengurus dan pengelola semuanya siswa dari SMK Negeri 1 Gorontalo.

3. Laboratorium merupakan tempat belajar mengajar siswa melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala atau fakta yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

4. Keberadan UKS di SMK Negeri 1 Gorontalo sangat membantu kelancaran siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Kesehatan bagi peserta didik sangat menentukan keberhasilan belajar siswa di sekolah. Oleh karena itu pihak UKS SMK Negeri 1 Gorontalo melakukan penerapan hidup bersih dan sehat di masing-masing kelas. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan pihak UKS di SMK Negeri 1 Gorontalo menyediakan obat-obatan yang sesuai dengan penyampain oleh dinas pendidikan.

5. Kantin sekolah merupakan layanan makanan dan minuman bagi peserta didik. Keberadaan kantin di SMK Negeri 1 Gorontalo sangat membantu bagi peserta didik dalam melancarkan proses balajar mengajar, kantin tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa. Namun juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan, kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya. Makanan dan minuman adalah salah satu kebutuhan penting siswa dalam proses balajar menegajar. Adapun makanan dan minuman yang disediakan kantin di SMK

(14)

Negeri 1 Gorontalo yaitu makanan ringan dan makanan berat, air mineral, serta aneka makanan dan minuman yang sehat.

Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi kepala sekolah diharapkan setiap minggunya mengadakan evaluasi, dapat selalu memberikan pengarahan pada guru atau pengelola agar mengetahui apa sebanarnya yang dilakukan, apa yang menjadi kekurangan, serta apa yang selalu dibutuhkan siswa, serta selalu memberikan bimbingan dan pengarahan bagi guru dan siswa. 2) Untuk pustakawan diharapakan lebih meningkatkan tata tertib di perpustakaan. 3) Untuk guru sebagai pengelola koperasi, laboratorium, serta UKS diharapkan dapat memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap siswa, dapat meningkatkan dari segi kelengkapan agar proses belajar mengajar berjalan dengan sesuai yang di harapkan. 4) Untuk siswa diharapkan lebih berperan aktif pada kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah. 5) Untuk pengelola kantin sekolah diharapkan menjual makanan dan minuman yang sehat. 6) Bagi peneliti diharapkan karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pengelolaan layanan khusus sehingga dapat menerapkannya dikemudian hari.

DAFTAR RUJUKAN

Abas Erjati. 2011. Menuju Sekolah Mandiri, Lampung, Komputindo. Ansar & Masaong, Kadim. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah.

Gorontalo, Nurul Jannah.

Bafadal,Ibrahim.2008.Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta, Bumi Aksara

Barnawi, Mohamad Arifin. 2012. Manajemen Sarana dan Prasarana, Jogjakarta, Ruzz media.

Darmono. 2007. Perpustakaan sekolah, Jakarta, Grasindo

Daryanto. 1997.Kamus Besar Indonesia Lengkap, Surabaya, Apollo. Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (Buku

(15)

Fattah, Nanang. 2011. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Moleong, lexy. J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosna Karya.

Mulyasa, E. 2003. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Sagala, Saiful. 2007. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung, Alfabeta.

Siagian, Sondang P, 1990. Dasar-dasar Manajemen, Jakarta, Bina Aksara. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung,

Alfabeta.

Satori, dkk. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suwandi, Ima. 1982. Seluk Liku Koperasi Sekolah, Jakarta, Karya Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

-Work Based Learning -Teaching-Learning Factory -Life Skill Pengembangan Model Pembelajaran Alternatif Penyampaian Order ke Konsumen Barang/ Order Jadi Quality Control Konsultan/

1) Indeks Pembangunan Manusia (IPM), merupakan indikator komposit yang menggabungkan tiga aspek penting, yaitu pendidikan (angka melek huruf, rata-rata lama sekolah),

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah menganalisis makna politik perempuan bagi Pimpinan wilayah Aisyiyah Jawa Timur pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Daukantaite & Zukauskiene (2012) mengatakan bahwa optimisme berhubungan dengan komponen-komponen dalam kesejahteraan subjektif

Pada motor bakar bensin yang memiliki jumlah silinder lebih dari 1 agar tidak terjadi saat pembuangan yang bersamaan maka dilakukan pengaturan sudut dari poros engkol, biasanya

(1) Setiap orang yang menyampaikan atau mengumumkan informasi status HIV atau AIDS seseorang kepada pihak lain tanpa persetujuan dari ODHA sebagaimana dimaksud dalam Pasal

CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan

(3) Pengangkatan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau pemegang saham Penyelenggara KUPVA Bukan Bank yang telah memperoleh persetujuan Bank Indonesiasebagaimana dimaksud