• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010223 16.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010223 16."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Pembuatan reagen-reagen untuk tahapan ekstraksi DNA

a. Reagen FeCl3 200 mM

Bahan-bahan yang dibutuhkan : FeCl3 2,7 g

Akuades 5 ml Cara pembuatan :

FeCl3 dilarutkan ke dalam akuades yang telah disterilisasi menggunakan

autoklaf selama 15 menit.

b. Reagen SDS 20%

Bahan-bahan yang dibutuhkan : SDS 10 g

Akuades 50 ml Cara pembuatan :

SDS dilarutkan ke dalam akuades yang telah disterilisasi menggunakan autoklaf selama 15 menit.

c. Reagen NaCl 2 M

Bahan-bahan yang dibutuhkan : NaCl 11,7 g Akuades 10 ml Cara pembuatan :

NaCl dilarutkan ke dalam akuades yang telah disterilisasi menggunakan autoklaf selama 15 menit.

d. Reagen TE 1X (Tris 10 mM, EDTA 1 mM)

Bahan-bahan yang dibutuhkan : Tris-HCl 1,576 g EDTA 0,2922 g Akuades 1 l Cara pembuatan :

Tris-HCl dilarutkan kedalam 800 ml akuades kemudian dihomogenkan dan diatur pH sampai 8. EDTA ditambahkan ke dalam larutan. Akuades ditambahkan

(2)

hingga volume larutan 1 l. Larutan TE 1X disterilisasi menggunakan autoklaf 15 menit.

e. Reagen kloroform : isoamil alkohol (24:1)

Bahan-bahan yang dibutuhkan :

Kloroform 24 ml Isoamil alkohol 1 ml Cara pembuatan :

Kloroform 24 ml dicampurkan dengan isoamil alkohol 1 ml kemudian dihomogenkan dengan cara dikocok.

(3)

Lampiran 2. Elektroforesis gel agarosa a. Pembuatan TAE 50X

Bahan-bahan yang dibutuhkan : Tris base 242 g Asam asetat glasial 57,1 ml EDTA 0,5 M (pH 8) 100 ml Akuades sampai 1 l Cara pembuatan :

Semua bahan dicampurkan dan dihomogenkan dengan hotplate dan stirrer. TAE 50X yang sudah homogen disterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit.

b. Pembuatan gel agarosa 1,5%

Bahan-bahan yang dibutuhkan : Agarosa 6 g TAE 1X 40 ml DNA Fluorosafe 4 µl Cara pembuatan :

Agarosa dimasukkan ke dalam TAE 1X lalu dihomogenkan menggunakan

hotplate dan stirrer. Campuran yang telah homogen dibiarkan hingga hangat kemudian ditambahkan DNA fluorosafe. Gel dituangkan ke dalam cetakan yang telah dipasang selotip pada kedua ujungnya dan diberi sisir pembuat sumuran. Selotip dan sisir pembuat sumuran dilepas setelah gel memadat dan gel siap digunakan.

c. Persiapan running elektroforesis

Cara kerja :

Tangki elektroforesis diisi dengan TAE 1X. Gel agarosa yang telah memadat dimasukkan ke dalam tangki elektroforesis. Pastikan gel agarosa dalam posisi terendam TAE 1X. Sampel dicampurkan dengan loading dye 6X dengan perbandingan antara sampel dan loading dye 5:1. Satu per satu sampel dimasukkan ke dalam sumuran. Tutup pengaman tangki elektroforesis dipasang kemudian disambungkan kabel listrik antara tangki dengan adapter. Pastikan pemasangan kabel positif dan negatif tidak terbalik. Adapter dinyalakan kemudian atur voltase pada 100 V, kuat arus 400 mA dan waktu 50 menit. Tombol run

ditekan untuk memulai running.

(4)

Lampiran 3. Pembuatan reagen denaturing gradient gel electrophoresis a. Larutan 40% acrylamide/bis (37.5:1)

Bahan-bahan yang dibutuhkan :

Acrylamide 38.93 g Bis-acrylamide 1.07 g

Akuades sampai 100 ml Cara pembuatan :

Semua bahan dicampurkan dalam botol gelap dan dihomogenkan dengan cara dikocok. Larutan disimpan pada suhu 4oC.

b. Larutan 0% denaturan gel acrylamide/bis 8%

Bahan-bahan yang dibutuhkan :

40% Acrylamide/Bis 20 ml 50x TAE buffer 2 ml dH2O 78 ml Cara pembuatan :

Semua bahan dicampurkan dalam botol gelap dan dihomogenkan dengan cara dikocok. Larutan disimpan pada suhu 4oC.

c. Larutan 100% denaturan gel acrylamide/bis 8%

Bahan-bahan yang dibutuhkan :

40% Acrylamide/Bis 20 ml 50x TAE buffer 2 ml Formamide (deionized) 40 ml Urea 42 g

Akuades sampai 100 ml Cara pembuatan :

Semua bahan dicampurkan dalam botol gelap dan dihomogenkan dengan cara dikocok. Larutan disimpan pada suhu 4oC.

d. Ammonium persulfate 10%

Bahan-bahan yang dibutuhkan :

Ammonium persulfate 0.1 g Akuades 1.0 ml

(5)

Cara pembuatan :

Semua bahan dicampurkan dalam tabung microcentrifuge 1,5 ml dan dihomogenkan dengan cara tabung dibolak-balik 20 kali.

e. Pembuatan gel akrilamid/bis dengan konsentrasi denaturan 25% dan 60%

Denaturing Solution 25% 60%

100% 5 ml 12 ml

0% 15 ml 8 ml

Volume total 20 ml 20 ml

(6)

Lampiran 4. Pre-heating running buffer TAE 1X Cara kerja :

a. Tangki elektroforesis diisi dengan 7 l buffer TAE 1X.

b. Temperature control module diletakkan di atas tangki elektroforesis. Arus listrik disambungkan ke temperature control module dan nyalakan alat, pemanas dan pompa (gambar 7.1).

Gambar 7.1. Proses pre-heating buffer TAE 1X

c. Pengaturan suhu diatur menjadi 60oC dan ditunggu hingga buffer mencapai suhu yang diinginkan.

Temperature control module

Tangki elektroforesis

Power

Pompa

Pemanas

(7)

Lampiran 5. Perakitan alat cetakan parallel gradient gel Cara kerja :

a. Clamp, glass plate dan spacer dipersiapkan ditempat yang rata dan bersih. Pastikan glass plate yang lebih panjang berada di bawah dan kedua glass plate dipisahkan oleh spacer membentuk sandwich (gambar 7.2).

Gambar 7.2. Posisi clamp, glass plate dan spacer yang akan dirakit

b. Clamp dipasangkan pada kedua ujung sandwich (gambar 7.3). Clamp

dikencangkan dengan cara memutar screw yang ada di atas clamp.

Gambar 7.3. Proses pemasangan clamp pada sandwich

c. Sandwich diletakkan pada salah satu alignment slot dari casting stand. Pastikan aligment slot telah diberi grey sponge. Clamp dikendorkan dan

alignment card dimasukkan ke dalam cetakan gel untuk mengatur spacer

berada ditempat yang tepat (gambar 7.4). Clamp dikencangkan kembali. Clamp

Glass plate

Spacer

Screw

(8)

Gambar 7.4. Pengaturan posisi spacer pada sandwich dengan alignment card

d. Alignment card dikeluarkan dari cetakan gel. Cetakan gel diisi dengan akuades steril untuk memastikan cetakan tidak bocor. Apabila cetakan masih bocor maka penyusunan cetakan gel diulangi dari awal kembali.

e. Cetakan yang sudah baik dilepaskan dari casting stand untuk mengeluarkan akuades steril kemudian dipasang kembali pada casting stand.

Alignment card Casting stand

Grey sponge

(9)

Lampiran 6. Mencetak parallel denaturing gradient gel Cara kerja :

a. Gradient delivery system dirakit (gambar 7.5).

Gambar 7.5. Gradient delivery system yang telah dirakit

b. Low density solution (gel 25% denaturan) dan high density solution (gel 60% denaturan) disiapkan dalam tabung disposable 50 ml. DCode Dye solution

100 µL ditambahkan pada high density gel. Ammonium persulfat 40 µL dan TEMED 40 µL ditambahkan ke dalam Low density gel dan high density gel

kemudian dihomogenkan dengan cara dikocok.

c. Low density solution dan high density solution dimasukkan ke masing-masing

syringe. Pastikan tidak ada gelembung udara yang terperangkap. Syringe

ditekan hingga gel solution mencapai ujung long tygon tubing.

d. Masing-masing syringe dipasang kembali pada gradient delivery system.

Long tygon tubing kedua syringe dipasang pada Y-fitting short tygon tubing. Ujung needle diletakkan di atas bagian tengah cetakan gel (gambar 7.6).

Gambar 7.6. Proses penuangan gel ke dalam cetakan

Short tubing Needle

Long tubing Y-fitting

(10)

e. Cam diputar perlahan untuk memintahkan gel ke dalam cetakan. Setelah gel berada pada cetakan, sisir pembuta sumuran dipasang di atas cetakan (gambar 7.7).

Gambar 7.7. Pemasangan sisir pada gel yang telah dituang

f. Gel dibiarkan memadat sekitar 60 menit. Setelah gel memadat, sisir dilepas dari cetakan dan gel beserta cetakannya dilepas dari casting stand. Gel siap dielektroforesis.

Sisir

(11)

Lampiran 7. Denaturing gradient gel electrophoresis Cara kerja :

a. Sandwich berisi gel dan core diletakkan pada permukaan yang datar dan bersih.

b. Sandwich berisi gel dipasang pada core (gambar 7.8).

Gambar 7.8. Pemasangan sandwich pada core

c. Temperature control module dimatikan ketika buffer mencapai suhu 60oC.

Temperature control module dipindahkan pada DCode lid. Core berisi

sandwich diletakkan pada tangki elektroforesis dengan posisi bulatan merah berada pada sisi kanan dan bulatan hitam pada sisi kiri.

d. Sumuran dibersihkan dengan buffer untuk menghilangkan sisa gel yang tidak terpolimerisasi. Sampel dimasukkan ke dalam sumuran menggunakan mikropipet secara hati-hati.

e. Temperature control module dipasang kembali pada tangki elektroforesis kemudian power, heater dan pompa dinyalakan (gambar 7.9).

Gambar 7.9. Posisi core yang telah dimasukkan pada tangki DGGE

Core

(12)

f. Kabel disambungkan pada adapter kemudian power dinyalakan. Voltase diatur pada 130 V kemudian tekan tombol run untuk memulai elektroforesis.

(13)

Lampiran 8. Pewarnaan gel dengan etidium bromida Cara kerja :

a. Sumber arus listrik dimatikan setelah elektroforesis selesai dilakukan.

Temperature control module diletakkan pada DCode Lid Stand (gambar 7.10).

Gambar 7.10. Posisi temperature control module pada DCode lid stand

b. Core berisi sandwich diambil dan diletakkan pada permukaan yang rata.

Sandwich dilepaskan dari core (gambar 7.11).

Gambar 7.11. Proses pelepasan sandwich dari core

c. Kedua clamp dilepaskan dari glass plate. Glass plate yang pendek dilepas secara perlahan-lahan. Kedua spacer dilepaskan dan gel dimasukkan ke dalam baki yang berisi 250 ml buffer TAE 1X dan 25 µL EtBr 10 mg/ml. Gel diwarnai selama 15 menit.

(14)

d. Gel yang telah diwarnai diambil dan dimasukkan ke dalam baki berisi 250 ml TAE 1X selama 20 menit untuk proses destaining.

e. Gel diambil kemudian diletakkan pada UV transilluminator untuk didokumentasikan.

(15)

Lampiran 9. Spesifikasi peralatan dan bahan

SPESIFIKASI PERALATAN DAN BAHAN No

OHAUSS Menimbang bahan dengan berat

sampel pada saat pengambilan di

8. Magnetic Stirer Stuart Menghomogenkan

larutan

Lab.

Mikrobiologi 9 Sarung tangan

karet

Safeguard Melindungi tangan pada saat bekerja dan mencegah kontaminasi

Lab.

Mikrobiologi

10. Autoklaf Hirayama Mensterilisasi dengan uap panas bertekanan

Biologix Meletakkan sampel pada saat diisolasi DNA

Lab.

Mikrobiologi 13 Tabung reaksi Iwaki PYREX Tempat preparasi

(16)

melisiskan sel Mikrobiologi

15. Alumunium foil Klim pak Sebagai penutup

erlenmayer , reagen dan botol sampel

Lab.

Mikrobiologi

16 Tabung

disposable 50 ml

Falcon Menampung dan meracik reagen DGGE

Lab. Biosains

17 Mikropipet 100-1000 µ L

Eppendorf Mengambil larutan dengan volume 100-1000 µ L

Lab. Biologi Molekuler 18 Mikropipet

20-200 µL

Eppendorf Mengambil larutan dengan volume 20-200 µL

Lab. Biologi Molekuler 19 Mikropipet

0,5-10 µL

Eppendorf Mengambil larutan dengan volume 0,5-10 µL

Lab. Biologi Molekuler 20 Tip biru Biologix Mengambil larutan

dengan volume 100-1000 µ L

Lab. Biologi Molekuler 21 Tip kuning Biologix Mengambil larutan

dengan volume 20-200 µL

Lab. Biologi Molekuler 22 Tip putih Biologix Mengambil larutan

dengan volume

Implen Mengukur kuantitas dan kemurnian DNA

Lab. Terpadu

26 Tabung PCR 0,2 ml

Biologix Meletakkan sampel yang akan

29 Vorteks IKA MS3 Digital Menghomogenkan larutan dan proses

beadbeating

Lab. Biologi Molekuler 30 Kertas Parafilm M-Parafilm Mencampurkan

sampel DNA dengan loading dye

Lab.

Mikrobiologi

(17)

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan

1. Sedimen Mangrove - Sebagai sampel untuk penelitian

2 Buffer Tris-HCl Powder Sebagai buffer

3 Asam asetat glasial Cair Sebagai sumber elektrolit 4 EDTA Powder Sebagai anti DNAse

5 FeCl3 Powder Sebagai pengikat asam humat

6 SDS Powder Merusak dinding dan membran sel bakteri 7 Kloroform Cair Menghilangkan protein 8 Isoamyl alcohol Cair Menghilangkan protein 9 Akuades Cair Sebagai pelarut reagen 10 Alkohol absolut Cair Mengendapkan DNA 11 Alkohol 70% Cair Mencuci DNA dari lemak 12 NaCl Powder Mengendapkan DNA 13 Agarosa Powder Membuat gel untuk

elektroforesis agarosa 14 DNA fluorosafe Cair Mewarnai DNA 15 EtBr Cair Mewarnai DNA

16 Primer 27F Cair Mengamplifikasi fragmen DNA target

17 Primer 1540R Cair Mengamplifikasi fragmen DNA target

18 Primer 968F-GC Cair Mengamplifikasi fragmen DNA target

19 Primer 1406R Cair Mengamplifikasi fragmen DNA target

20 Akuabides Cair Mengencerkan DNA 21 Kappa PCR master mix Cair Mengamplifikasi fragmen

DNA target

22 Akrilamid Powder Membuat gel akrilamid untuk DGGE

23 Bis-akrilamid Powder Membuat gel akrilamid untuk DGGE

24 UREA Powder Sebagai denaturan DNA 25 Formamide Cair Sebagai denaturan DNA 26 TEMED Cair Memadatkan gel akrilamid 27 Ammonium persulfat Powder Memadatkan gel akrilamid 28 Biorad Dye solution Cair Membuat gradasi warna pada

gel akrilamid

29 Loading dye Cair Sebagai pemberat DNA 30 Marka DNA 100 bp Cair Sebagai penentu ukuran

DNA

Gambar

Gambar 7.1. Proses  pre-heating buffer TAE 1X
Gambar 7.3. Proses pemasangan bio.unsoed.ac.idclamp pada sandwich
Gambar 7.4. Pengaturan posisi spacer pada sandwich dengan alignment card
Gambar 7.6. Proses penuangan gel ke dalam cetakan
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 ini adalah untuk melihat pengaruh perubahan iklim (curah hujan, suhu, kelembaban) terhadap kejadian penyakit malaria di

Dalam proses pembelajaran menggunakan permainan ikan yakni dengan mengenalkan pada anak jenis permainan yang dibawakan oleh Ibu guru agar anak tertarik dengan

Untuk menciptakan Sentra Sains yang dapat menarik minat anak, alat dan bahan dapat diubah dan ditambah dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap dua minggu sekali atau

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap seluruh siswa MTs Madani Alauddin Pao-Pao Kabupaten Gowa yang berjumlah 50 siswa, maka penulis dapat

Pada Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2006 tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana diatur bahwa penyitaan dapat dilakukan untuk jangka waktu paling

115 Gambar 4.25 Plot Data Hasil Proses Diferensiasi Harga Saham TLKM

Latihan berikutnya kita akan menggabungkan objek yang sudah ada dengan tujuan supaya mudah dalam proses editin, yaitu dengan cara : kita klik tahan di sekitar

Kompetensi dasar dari materi modul ini adalah dapat menggunakan sifat dan aturan tentang akar persamaan kuadrat, diskriminan, sumbu simetri, dan titik puncak grafik fungsi kuadrat