• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memperkuat Indonesia Baru.. Bagian 01

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Memperkuat Indonesia Baru.. Bagian 01"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

G.

Daftar pustaka

" ilii"::r"

Asatna lttlnq Berpiiekdon ,!:rprft(rk. .!i,A).:,r(,,,r,r Sugiharto, Bambarg 2( )oB. I

ILun enisnrc da l

!dn.r,ior.r.

yol.yn

k ]r, t,l

Suseilo,^.Betrny. r_ooi.

pdltik

petdi(likcn

pe,rgL,asa. yogJ,rt(nr

t{

i, 'l.r

Choir'lrt. 2oo}1. pd,rdr.ikalr

r'u5iir(,r

pi.rdirr

udlrllrui!"r/

\ nli) '1.

'rl'l

Na.iL,rn. rws. Srsrp.z Sostu/

Jrdon,.rro..rir(i

J: tia;J!t.rti pr,.ss.

-..j:j;:i:j.

so|rianro.

rr.or

slfo,.!;

rp6ld,rLudir.,rxr,n,

rn

Sr.|3rno. zo6g. J,pn,7;6,tr un

Muttikuthtl..,!

P.ndi,likan

Iinsqi.

-

""'"uru'

J

rl'rrt

: FirPkroral ,, rrlr,rl

*

:iTi[l",:,

itkr<. .zoot. ptutatisrne

Konflik

dan PA di

rruknttta

:lrnpbell

1,rm e'c4.'rtiuh

teorisosi.t/. \oH/aLcrl ,:

Kini.ir,".

' "?,j"i:""

tseg. t,tut.,ttismr

^!rom. (ton t,rot)tpnt sos;.lt.

r.

tttl

I

j_9:'

:l'*..?ni

*rkoloei.sosrdt Bancruns: Eresco.

zam;ost;2oo7. ],endidikan

dun Detnokr.rsi doron

?.ftr,rsrsi. J;rftnr rrr

MEMPERKUAT

INDONESIA

BARU

MELALUI

PENDIDIKAN

POLITIK

Itasiuanr

D0*n fakullas Llmu 56ial, UNY, emall nasiwan@unv e id

A.

Abstrat

Memasuki paruh dckade keenam usia kemerdekaan bangsa lndonesia

hingga

di

penghujung

tahun

2oP,

bangsa

ini

belum

berhasil rnenuntaskan iormulasi tentang satu sistem pendidikan nasional yang tlisepakati secara pemanen oleh seluruh komponenbangsa Indonesia'

Inilikator tersebut dapat dilihat dari belum adanya konscDsus yang pemanen tentang fomulasi sistem pendidihan nasional yang secara

fenomenal ilapat dibaca

ilan

munculnya sikap pro dan kontra yang sangat

luas

menjelang disahkannya Undang-Undang Republik lDtlonesia No. 20

talun

2oo3 tentang sistem Pendidikan Nasional' Pcrsoalan tersebut

jika

dilacak lebih

jauh

akan sampai pada akar persoalan, yaitu belum stabilnya bangunan sistem

politik

nasion'l Oloahng state) yang menjadi payrng bagi sistem pendiclikan nasional' ;-llasl;n

ffii,r

penqaj,' paoa [akulta5 llmu sos'61 daf Lk0n0mi {IlsE), Univositd Negei Yosvaiarrr

l66lrarrl,r(,iD:r,l

(2)

-D_ilibat

daj

perspektif poJitik, run

peodidikao Dasional

i""

,i,"2i,61

6i,"""

lentdng konscpsi

$hl[u

n,.garaan adarab me,.,,prt<ao p.6.1nL,1"1mnJa Pendidikan

krw.r$

sistcm

politik.

D"h'

l";;;i';;l#n-kebjrakan.politjk

da'i Hrtrtll nasionar dengao

si,i.m

;;;;,1",il;J,i'^

aorara sistem pcndi(llk{r

lebih jauh adalarr

."'"; ;;;;;;;"""

{r,'s.mendrik dipeaanvrrkrn

dirurnuskan,l,

"c

dr'

;;;;fi :;-"'

rra-s'onar di. I ndonesia tcft dbrl

sudah

berrangsun;,";;;li

;i;;::::?a

re[oma.i poritik yunl

F

'

Sasa'an

u*-

0"."r-lii"li""anarsa.

( rqqS-2o 12) Mcndul ti

uit

socie.tu.

""r,,**r"-'*r.r,u,l'

ril":".,119iliff

:",r".,Hl

Jilli

mengarahlan wacana

dan merniliki kat

politik

nasiooal

"..*J

;; ;;;;;

putus lonraos beotuk sistom nasronat!anediscnat

rri^rat

-r-.^,,,

l"nl.ung sislcm pendidtlttl

*"-"",*,',r',"";il'#;J'":;li':tenarnr

a tidar mcmrllll

menjadi proses

hegomo"ni^,

",[,i,,,it1]ll

(va os

.

lebih sortnl

yans secara

elri" diaoss"ol",;.

;;;;;i^-o""srp

pnn'ip

kehidurln

r"'i,"

yang b".r.ua,a

1.,;il

;;;*;;:r"i'"

**ra

Indoncsia merulul cetama kckuasaao orde

e,*,

,"Ti".T,liT.,)-1

melalui P4 misalnyrl

Daran pmposisidia as.

,"";li;;;;;;,il*" ilHil-"li:f

f

I

l"jf;

K€4a rntelekual untuk mengikhtiarkrn peodidil,an

porir

lang

;;;;;;"il,',**"

hadirnla suaru modd lang mampu m.mberik"a"

r.."i.Lr"r'i.",ill-ilaru

ripe warsa

ne8'rr

nasional permanen bagr

rJ]-""

""r,,ii]."t""parnJ

d sualu koosenour

menrpakan sebrah

ui",.*aj"

."ui,'J""t"m

politik nasional adahh

rerwuJUdnya konsoridas,

o.'n"*",

*

,;"t"

jl,llkah

srrat€sis uDrul

rrospek pendjdjkan politjk akan

sano

nva pendictikan

*',"ulr'"*

,n",.il'

j,l**aI

djpe'ga',hi

oleh hadlF mehlrr{, budajr polirik banJ. sasasan

,.LTYl.*},-u

.""*r* rrn,

;:S fl::::.

:::

:

::t;il

;T:;:l:'

#;"

;iJ'",,?i'

i[;lY,:

Hl;

t,r,.*

ol,"'

i,il"i''Ji"-r""ff:;:"frl,0"'*ma

Indone"ia baru.

:::,.dr

lT:

por i ur,

*r*".

i,r*

"'r""'J

lf

Hl"-,ill,::

;'ffffl

;Xi':i#;1',:"#l',"ng

include di dailmn1 a jucu

*ro,-n';

"i.;

B.

Pendahuluan

- NFcaru rndhbnj )ang berDama lDdooe'ia dalam baDval hal'

r',ai.

auiu- waiahnw s.6asai LomuDit$ )ans lerba)ang prose'

mcDiadi lbPco'ni;9J ]ans beLum selesai-'

Menc€rmah sejamh pelaksanaan pendidikan politik di lndonesia yarg ada di persekolahan tr:hususnya melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) maupun yang dilakukan oleh partai

politik'

baik pa"du masa pem"tintahan Ortle Lama maupun pemerintahan Orde

la.u

sepunjangiampir 40 tahun, proses pendidikan politik memiliki nasib yang samu yaitu lebih sebagai instrumen kekuasaan

Pelga-ta-un

boitk

p"laksuttaan pendidikan politik yang dipemlat menjadi

sekedar instmmen kekuasaan rezim, ilalam waktu yang panjang telah

menimbulkal akumulasi ilampak negatif yang sangat tragrs yaitu: kegagalan pe[didikan potitik mencapai tujuannya yang sangat mulia

uniui

-"lrhi.kuo.lvu.ga

negara 1nng baik, yarg antara lain memilila sikap loyal [memberikan support) kepada sistem politik nasional seka-ligus

-

juga memitiki sikaP kritis

iia*

rc4^Uny.

fo"gsi pendidikan politik oleh berbagai institu-si politik di Indonesia yaDg seharusnya menjalankan tugas suci pen dieikan

politib

tennasuk

ili

dalamn

a

partai politik, divakini serta secara empiris telah

te$ukti

melahirkan suatu kehidupan partai

yang didem berbagai persoalan serius. Berbagai peNoalan pelik ]Eng mentlera kehidupan politik di Indonesia' mempertegas tentang urgen-si pendidikan

p;litik,

termasuk di dalamrva tentang berbagai pilihan srategi-model pendidik n politik.a

;ika dicermati pe4alanan bangsa Indonesia selama hampir empat

dekade lebih, sikap kritjs yang berakar pada adanya kemerdekaan

ber-fkir

(liberrg) yarg menjadi jantung dari demokrasi telah terpenjara' fada slsi lain yarg lebih dimunculkan adalah sikap loyal yang tidak

iEnryiiiliiniaffii

peen da teiis urama buku Emedid Ande6on,lmagined Commmunitie!' lnsin

i'ij,

ir,i,'ii

rs h,ni)00q. hdl87 98.llusu'nlJd 0p[ lp{anq ?dndiPolir diPerlFpangdn idlan"

i:':i;;;;;;;;il;iJ

itrlr inrara ran rirenemut"n oahiryr betbdqdrFniJ pdndipohik *Fm

i'i' i,' i'"i' i"-,ii. iiit"i

i.;".

ia"ar"me p"riunqdn pdndi ip'oreanit h"r'nentdruns m4qanqqdp

;;;,.1,r

nnlirir;.tta ke,eiu'uhdn *bdq Mhvah\erFnvd \udahmuld dit noqdrkal mdldrdH

'

iil;i

ffi;;'

6b'.iffi

r;il';.u

Ma'd;kd edlr 16 Aqudus tahLn 200b tnususnvd rooik

'cnr s

"l,aqmmu;l Polftil dan Perilaku Panoli hal 48

168lxA$wA

(3)

didasari

oleh

kesaalaran datr prmah

sisrcrn poiirik

nasiunarl*";;,,;;ffi

;;;"rj;;i

JJf,

::i:,^?i:ijlli

mtnekankrn loyaljtas relal

terbukti J

mcmberikan konr

ribu.i-,,*

i"#.lil"-il,,lij"-:1"["Jt"iilil',.:ilj

:i:lY{,'

baDsunan sisrem

}ar€

ororirer

,"^"b,,,

y,"8;;;;;

di

ar<rltrt oteh.gerakan reformasi

politik.

*.i"1

rU.i ,q.B

ti".;,r,,hin

2oo9 yang juga b€lum kunjDnq selesaj

'ir",.

p"na;i;Ln

tp.ritii

ffiil;:r|::l::tem

puritikvans oE

;ilffffil"ff

#';il:$'fi

.'':i;:l:lff

"'ffi

ff ililfi

_

Kecenderungan yang ada metruniltl

r.nr

r"p",",y,un

o,,"ju,;"d;;#

ili;:iiilfilli;"lilf;lffitH

lll:

o,*r,

dari (isrem desjoknsi.

l*,,*,*",n"^"u,i*

l."riii

repercayzan masS,arakat pada

salai sah

poririr.. anrara rain dapa,

,*ilid.i,i

'"t?'8a

polirik. vakni

paflil

r",r"'"uun,r,

j u

u"

f, "p;".

il";;f,

,ililiXfi

::1itrtril"f"TlH

pada pemilu legjslatiftahrn

u ooz

ii,

,.

ptrnvai hak me-mirib

;;;i;;;;:;"""'n

masr araka t vaDs

mon'

pem iru_resjsrc rif

2ooa.m"","**,

.""r"j!j["."baL

nilihova,

prdl

,",ffffi"*

ffi*,

G'i,1flft;fl::l

J

o"i",.-v"

(p*')

da*,

**

o'on,".

,"

o,",ui1*l",TiT

ffiffiffi:filT:Tffiff

"--.,l,W*",,r-'

nll#i*ffi

*'lm,*Nuffiffi

frw,*fi

ffi*ll;#,i*,li;ffi

ffi-if'#ffiH#ffid##trfr{tr#ffi

lT0lxAsrurA

1.

3.

4. 5.

Rendahnya daya tarik siswa pada mata pelaiaratr PKn

Tidakjelasnya subtansi daD rincian materi PKn citm yang doktriner pada pembelajaran PI<n

sangat rentan dad intervensi kekuasaan

Tidak bisa membanglcitkan msa bangsa dan nasioralisme

SecaE keilmuan masih dipertanyakan (debotoble) pohon

keilmu-an yang menjadi pa]-ung dari Pendidikan Kewarganeganan

z

PKDmewerisidosapolitiktzim

rczimotodteryangpernahadadilndon€sia-Belajar

dai

kegagatan Pendidikan Kewarganegaraan selama Indonesia merdek4 menurut hemat penulis, penting sekali tlilakulan kajian

'ang

oljeltifterhadap pelatsaraan pendidilan PKn di Indonesia disertai aleDgan aclanya keterbukaan untuk menerima secara

selek-tif

model-model pendidikan politik dari berbagai ideologi besar yang hidup

di

dunia modern. Kajian te$ebut

tidak menempatl'n

PKn tlalam flang valarm, tetapi diletakan datam konteks ilan keterkaitannya dengan setting perkembangaa sosial po)itik nasional serta pergeseran ideologi &mia. Dengan kemngka pembahasan tersebut lebih memiliki kemungkinan untuk mercmuk naltematif folmulasi pendidikan politik (PKn) yang dapat mencapai tujuan terpentirgnlt, yaitu menumbuilatr

nasionafisme tetapi sekaligus iuga tetap memperhatikan perkembangan global. Hal tersebut juga sangat mempengaruhi corak nasionalisme suatu bangsa pada dekade tertentu alan wilayah tertentu

Untuk konteks Itrdonesia Dampaknya masih perlu

\'€ktu

untuk lahimya suatu konsensus nasional yang permanen (setlement

con-sencus) yang memiliki pijakan kuat pada budaya politik nasional yang matang lanpa membtnuh sub_sub budaya politik lokal. Pmses

inte-grasi untuk lahimya budaya politik nasional hingga akhir abad ke-zo nampaknya belum bisa

teftrrjud

bahkan setelah

refomasi politik

tahun 1998, yakni setelah runhrhnya rezim Orde Baru, aala

kecende-mngal

simpul integrasi lasional nampak semalin terpecah-pecah dergaD berbagai motivasl ada yang bermotivasi kedaeElan, agama, kepentingan ekonomi lokal, kepentingat elit lokal

alll

Prcses untuk "Menjadi Indonesia" belum selesai. Proses menjaili Indonesia masrh membutuhkan proses

dialekil€

antar b€rbagai elemen.s

-"r.nrrr*oointtic,va'oanenmddcduvl,Mmjdd,hdonAullAbadElbi

'Nl\lamdiEumrriu'intard Mpd;,rkd k, 1006. Irid .uqa. PardIrn 1. Sinbold" VmFdrlndomsid hn l(ompdJ, Jdkdnd,2006

(4)

ProsespaljaDg untuk bisa menia.li

".oan"i

*r*ur,

a"',"n

;;;;il;:it;lli;TTiil:"o;',,1iil;ilfJi

1.::nla,lroscs,intccrasi masih mcq[x1x6lsn

*r1r.

r"t"rn,,,;

;,,1,;1, nga (alr^pcmitu di e'o reformasi

scjak

"r,,r,*".

r"ri,",r,,,,i,jiliii

remlu

2oo9. meftberikan jsyalat

l,ah

po,lik

rans

di$.,u,i

o,e;;;i;;#

;:iJili';,HiT*ll,lji:ilil

l^l,rlr"^*""

h,kli

cmpiris uEruk bisa memb,.oruk 0",n"r,,r,;,il;;; KoatNr. DeDgan laiirnya tradisibam

ner

k

r

pemiru sqerah

m,i;;;;;;;:;i:'ll''ahan

koarisi ddan, rrr0 lcdadinyd prose"

""ri"g

r""a".r.r,

i"j,"

tcmbcrilan

pcluans

ttlrlltl

l:18

q"ib:d"

c,'.,

e;;,:";ffil::,.,:::T:i:,1:1ff:^i:iillf,

pemerintahan koalisi. memunekinkan,

derasi idoorosi

*o'*;',;;f;

::;"unruk

terjadinla proses m,, {cr(uaran potitik baik yar*

"*

o"o"

""-^lll::n"u"

,anlara

berbnarl

aLaupun yang ada pada

,.",i"

,;;;;;"''han

(thp rottins purtrJl nermutrculannya

partai politik

r?n parrai lang menaanarl""

oin"""i*

iu,,,- i

Itlahnla.

mencapai ttlil

n:1*:!:::.":ri[;;;il:T;il;tliF"llil,t"i,i_*, jiii;

'","ri;

;;'

;."r';;fl#;|il-J::-

q"'uian

fadi

pendanarun

vrns

bjsi, ikur

,.,J":;;"";;;;T;1"i"t"u""

24 panai poiiril

m:".;l*t

tjii:"::""r;"T"

"ff

,iT1il

T"*,i;tll jilx;

."r"*"'r'"uJ",ol''liffi

l,:l:l:

j#,#il."Jj',lifr

Litfi"ii

atrmn pemikiratr politik dan sekaliqos keli p_olirik.,{iran

"r","

o"',*

a,"'i"ffi

;ilfll"i.r".Tff

i"HrT,l,i

hdonesia selama Indonesia merdeka hin.

rnrah mcnsadar.an

,"r,,,

""ir","i"L'iTr*8a

awal ab\ad ke 2r vun,l rq82. io87. reap.

,""r.

,"";,;;;;;;";r

( Pemilu ress. rq7r. re77,

mampu mendorong

r","*

,""ii,"'"""li,itos)

'

Nampakova belum

,nsrrna-natis,irbn]sec;

;ffi:"

petembagaan

polilik

(Polincol

iF

jlil.r1lr'i."-"*"

u..udon. prcn,sddiyd porrr,r hdom(ia. pM pT

p6.atu ukmd c6n4

ig$;ifi

ffi

,fffi

iriirm.

mr;i;;.{

f;

i[

#jd"'j:ynji"j*

172JilA5 w^N

Belum matangnya proses pelembagaan politilc di Indonesia juga dapat dilihat dari cairnya berbagai bentuk koalisi yang pernah terjadi

ilalam rezim yang pernah berkuasa setelah reformasi tahun 1999' Pcngalaman tiga kali Pemilu pasca reformasi tahun 1999 yang diikuti

oleh terbentuknya kabinet hasit koalisi menunjuklQn te{adinya ben-tuk koalisi yang terbelah antara koalisi di kabinet dengan koalisi di parlemen. sering kali terjadi kebijakan yang dipilih oleh pemedntal irasil koafisi tidak

diikuti

dukungan

politik

oteh partai pendukung koalisi yang ada di Parlemen.

Di samping persoalan belum matangnya pelembagaan

politit

di Indon€sia, sistem politik nasional Indonesia mengalami suatu keadaan yang disebut sebagai gei af^"Jloating state", al^'r

'/dilul

stafe" Yakni suato t<ondi"i dimana aila gap yang dalam antara struktur politik Inalonesia moaleln deDgan

kultur

politil

yang hidup

di

IndoDesia' Sebenarnya k€mungkinan untuk tedadinla 8ap antara stmktur

politik

dan budaya politikjuga te{adi pada negara negaravang sudah terlebih dahulu menempkan sistem Politik demoloasi' sepcti juga halnya di lnggns ilan negara Amerika Serikat. Namur di dua regan yang sering dijadikan rcon bagi aemokrasi ini dalam perjalannya akhirnva

teiadi

proses harmonisasi serta proscs pelembagaan politik secara bertahap Persoalan mendasar yang dihadapi oleh masyamkat lndonesia, terkait ilengan masalah budaya

politik

alan struktur politik,

juga

adanya kesenja[gan antara strul(ttu po]itik yang aila dengan kebudayaan politik yang hidup pad,a mas}aralat yang bersangkutan Kesenjangan

antara polrtrcal a.rlture dait polltical stt'ucture sedng sekali tedadi patta masyarakat Indonesia dan bertambah kompleks, masyarakat Indonesia masih dalam masa uansisi demoklasi.l'

C. Belterapa

Perspektif

tentalrg

Poaitical

Educo'iotr

Pen€gasan tentang urgensi pendidikan

politik (politcal

educaabn) 'tntam lain disamDaikan oleh Am) Gutnann

I

:

...we cin con.lorle rhot i'olinco I pduconon

-

ttu rulhuution

"t 'ni

i"iiir"i--'n*

iiiii',

inoutedse.

.*"t-primacs

ind

oDer skitts olhets nPcessor! ptsPoses

Jot

ol potinrotpublic

Zi"""i*

n

o dmorroni societe. Potinftt edurorion prPwtes

i

r-Iu

il;ll.ffinOo*tt

AiTs0ah T6misi, Aspek-l6pek Reformasi 5oial dar {riiit tKis' Yoqvak2ta'

hhun2000-r z rirriimv t*mann, oemmrali. tou.ation Pincdon Untuedtv Press, Princdon New

jerq' 1999i 287 291

(5)

otizens to partic.ipatc in aonsciousty tcproducing

thpir sorie| and co'rsc,or6 socrdt feptLlduction is ;he

'a,".n'"

ut

'r"

it

a.ii",i"-pii:if,eot

not ontu or denoarctic

,.

O*,11"

tentang berbagai pcrspeklif tenrang poli

ical

educatlon

l^.:,

yt

*^,

sodatizarion

dari

para

sarjana

ir"g ,"rl""li

un

perbatjan pada bidans pendidikan notirik

kjran. irOr,

j,,t"ila"f,,ii

uraian b€rikur

ini

TerTn poLitical

socialbation

dart political

educahbn menuml pandangan JohD

J.

palricft. adalah merupakan

lerm

,""*

#;;,

MenurutJohn J. patrick:

,

--,potin.at sociatnation ret'prs

to

the process

bs

uJhi.h DpoDte

t:

F-r_o alppt, lh e

p

rm

uo t ies. a tti ndei.. a nd beiz

;;;:

;

{";i;;

i:",f:"nf,:,'Ji!""Uf

:il:;";'n*lX;f

iZil:iJif:

norrlls.Jor monaging..the.t tho;tathp

ana a.{'odDontoscs. . me p,a

,"*",0" ,,!::!,:i?n

,

oraduantases is t.he dpuehpn;nt oI lnd

t;;';

;'

"L'N"n

t k" pr"cess tunctions no

lir ", o na

ia

"""

"ir"

iii;';;,,2

i"ii,!ii?i",X!,,ii,i,:ri,,!

#:,

ona who hunsmit thcse norms to

ftu

re qmiro rions

Penilapgt iaianj,€, Betr Rosemondj

-,

-porincat so.iatranon as the prccess ot the spt

of

ptrcesses.

mroush uhich p@ple learn abo

i

nnh ud.ues. t here

6

murh disp,t"

"t

out;r,iilf_lnd

oaquirc.potiricnl

", a*"

u

w

* a", i

i

i

i"

b? ;

ffiii:

;;X,,

l:;;;?

;,:":;

ni!:;

H

.,-.

t:T"o,11.'T

sariana tain. Bay, menlarakan

hahwa

polttical

educohooD lebi_b luas dadpada pollntol

sr"irlrodrn.

hbih

l;oj;;;;

menyatak?n "os

uith

all education, potin"ot

,a.n""

",tu"oioi

mii

aim

,at libproting thc

stud?

fTom ,ln"

tUra*, q,n"

*rr"rri.f,oi

?b!on,

Jrom

politicol totprl.s and

loboos.

so

that

mo| make the basc choicp of hou to tiDe ond

of

potitirat

ideot

*

on

iia",iininit

percon

uith

optimol

citical

po]U]ers.,,

.. Sedangkan meEurut praoger. menralakan bahwr

-a

broad

politicol

eduaotion enphasizes the

orri'fa"U,U

.I

potin""t""iii,

and the r.i.tizen as cr?atiue aarcr within

tiis

o_,i"..

p""l""ranlr"g

scnada dikcmukakao

oteb Enrwisrte. ia bcrpen

aupt

Aun*u

ipoi{"it

lffi;;Ptfln

g

y*,1lolpo,,ii,d,roalu,on rhm.ya,dl.pa.h ft .r,epprc\.ddiq\ion

mdr 6Fn rl0.rmond. potr,(\. ,n .nradu, ,ion spo;

td.rr0". BouhdSe. I o0don. .,00r. idt. j8

1741[AJtwA

eihlccrtion

,in

cantrast to socialization, shouldhel! Aoungsters learn to question basic dssumph ons of their polity and to considet altematioe

PerbedaaD makna anta ra polincal socializcttion deDgan

politicdl

educahon sebagaimana dikemukal€n

di

atas,

memiliki

imPlikasi

n"or"Inb"ne*

ku.iL.'lum

dan

desaiD instruksional' antara polihcol

I",ahi^r;"i

densan

p{,litidl

Pducdhon Menunrl John

J

PaLricL letat

'

'- '";.

Derbedaanya adalah' balh'a;

"ri

of

politcat sociolizotion

shoub

be concenPd

"a-iiiiitn,i*iti",

"bour thP naintenonce oI potiticat

sas.tems

iwi

tii

-iiia"i",

't

potit'ot oahodoxu r"a shoutd ask ho'-t,

in.riDiduals lcan toconfrm tothe socloPohncot statusqou sotnot

';;;;;;;";..*

are otisened ond esrabtishPd potiticot rotes are

SedangkaD pendidikan

politik

(poliacal

education) memiliki perhatian yang lebih luas. Pendidik'n politik

tidal

hanya membatasi idinUao onaot b"t"1r.

-.odtkung

tatatan politik vang berlatu' tetapi

iuga

meminta

individu untuk

belajar menciptakaD

ilan

merubah

ialtan

politik (they sh ould ask not merelg ho:]., indi'iduals learn to

confrom so thot politicol ord?rc endure: but lheg also should ask how

iniuiduots

teorn to crco\? ana! to change political orders) Uohn

J

Patrick, 192: r93).

Ivlenorut pendapat Freeal 1. Grcenstein, studi tentang polihcal socializanon memiliki tempat dalam studi

ilmu

politik

di

Amerika

ieritat

sejak

tahun

1968.

Dan

pelacalQtr

yarg

<lilakukan oleh Greenstein di lalangan para sarjana

ihru politil

terdapat beragam penalapat

tentarg

definisi

dari

poktical Sicialization' Menurutnya

pdi"g,id^t

"d"

empat perhadan tentang variasi deftrisi

polifical

socilization;

i.

The

st

da of Childten's political socialization orientations To defne

thi

sndy ofpoktical sociaLiz<ttion as "the political study

oi

Chil&vn."Neoerrtr9}ftr,,

j

st as "anthropologa"

is

Lis alla ;efnedJormatl|

in

absttact intelectual tent]6 (os the studa

of

"ailure"

or of "social structure") but Ends informallV to mean "the studl oJ n(mbtetate populations'" Politycal socializatiotts

ako has a mwilane operational

defnit

n;

"the studa of pre-odult orientations to the arlult politgcal process

'

(6)

2.

The s.tud! of the acquisition of preuaiting nornls.

Sotn(lht.I\

th e ph rose-.is use(! t o .t p ptA quil

e nar tuu tg to

srudi"".I

ll,;, ,,,,:,;,;

the,pr?uuiling norms oJ

a

potir.:.cat systcm

bp.o^"

,i,,, ,i,,,,1,,,,,i,

":^::::":-."^0".""

,f

thoL sss!en.

Hffe

thp u",n"

r",:

,,t,,ili-etr( ot tnp mcontngs sodototlists giu?

t"

the

moi.

g,l;,rirl

tp.rm "so.ializotion... t he

potiitut

subser

"t

".a,Ui.,ril,,,,,i,

oko somptimrs cattpd "poliricizarion.-

ttt antg ou";,, ,;;:,;:,"r:r:

is on the ecquisition

of"o"*-"o,r"i"t"nt

t

"ntruior.'-""'t"'

,'.

.1

.com.rines..politi.o!

soci,ttizotion.

is

rle(1nrcrp broddlu h,

t.ekr

b

t.h" studa

(,1ans

rctiti"or

;.;;;s..;h..,-r::::1,;

conformttp or deuiance .

aid

ot

4.

rinotta.

pan*;t

i*i.i,i.:1ne

sta,ee in th".tik

rych."

"

t',",,.

i",'

"t-,.iaii,:

;

;:,:,"

;,::::i:.i:'

"::f

:;,';":l:i;::

senses,

takitg

into

a.,.,"", t"rn

,n"

,oiotX"iZ;O

;;;

;;;;;,;

of socialbetion.,i

,.,..r"],:

i:L'l^"*

densan pendidiLan polirik )ans ditakuknrl

oreb

plrlri

potirit ki.prd-i wajAa

neaara.dimakn"i;r:;"i;*

;;::;

saLtar unhrk metrgubalr proses sosial;",.

",","r.n,""."r,,ii

a""

;;;il;il:.t13':l",ilii:::Y;:l;ffi

cklam suatu sistem

politil

).lanq ideal vn

,a8b, 23s). pendidikan

;J*?;;; i:"*

t*dak

dibansun (Al6art drarhkan seb.rgai .rrarrr kegiaran

,".",

t""

*l*'oon

pemiju daprr

memberika

n

p""y,d"

;; i;;;;";;';'"' ""

densir

D'adar

unt,,k memirih

(Ai6an

*,,

"*rl

i".""iliii,

;H:

;x"ji:ff"?:*l

l::jrr-dilaD eotir ik adatah pensembangan kesadr.""

*;;;il;;;;

Derbitgar problematila kekuasaan

d.rn anru,n

r"r,ia,p,n

poriLil

;;;;,.*;

#;;fl

ffiililr,T;"n*'o*,

Kumusan

tJin

diLemukakan oteh I

r,"riuk

.d,r,r,,;;;,";;;;;"ffi

;il;i"'"':,"';;ff;J;lj;tfli

l.ndrgikan

bail furmil

mJupun non tormal. Jang t

"*]rf,,

,"-ri_

b.nluk

dco.rrletrumbuhLln krpribadran

politil,

lang

."j"1;

;;;;;;

riultur pnlitiL pada sctjap

.o.g,

n"g"rr.

l4embenruL

;";,;;;;.:

.;ffi

;+*l

{di,,,,.i#f;

iil:r.r,t}

illil:lfl'll j,"H1

176JNA5rw,u,r

buhkan kesatlaran

politik

dengan segala tingkatannya' kemampnan

ii-"t*i",.i"ar,ti.

*carn

aLiir dahor jkur mcmerahLan

Persoalan-;.;:;J;";;;'

masrarakarDra rlengan segala

bcntur

partisipc"i

i""*

rrr"t""tf,i"l"^'daD

yaDg mcDganlarkan kepada perubahan menuju ]ang lebih baik."

D.

Penfidikan Politik

alan

Reformasi

Sistem

Politik

Nasional

t".fi**

""o.t

eksistensi pendidikan

politik

di

Itrdonesia'

yang

iliselengarakan secara {ormal malalui Pendidikan Kewaryanegaraan'

*i.""*Ir"

t"**

*t;a;s

lclah memiliki landasan yang

luat

Hal

ler-""i"i

a,

#"

""

l,

"

"nr*at

unluk mengadakan Pendidjkan politj

k (PKn)

""a"i

,lt

"t*f."t

arf"-

ksepakatan politik vang dibuat oleh

DPR dan

".merintah vane dituargkan dalam

Ltlj

No

2()

laiun

2oo3 lcDtang

iLt"J""a,a;f.r"N*i"nal.

oalam undang-undaqcini khususnvapada

sufipu*t

37,

"nt-u

tain dinyatakan bahwa' l^:uriL:ulum

pendidikan

a*".

il"

.."*C"]t

waiib memuat Pendidikan Kewarganegaman r!

s"t^t

i."""

at;"fi"f.

t

iahm

penjelasan undaag-undarg ini' maksud

diada"kannya Pendidikan Kewargane8araaD ailalah unhrk membentuk

;;;;; ;ftk

menjaili manusia )ans memiliki rasa kebangsaan ilan cirta tanah air'

lif.^

"t"i"t"""i

pr"

hanya dilihat

dai

sisi adanya dasar hukum bagi dis"lenglarakannya

-ata

pelajamn, memang dapat dinyatakan bahya

t"O".f"T*.-*""

'o*

di

lDdonesia suda-b

terjamin

minimal

untul

i"U"."0,

,rt""

kedePan. Ietapi peogalamao memberit{an pelajaraD

t"i*"laui"

ftiaup"

i'x"

itu

sefia "prospeknya" tidak

cukup

hanya bermoalalkan

-emilili

landasao,'uddis bagi penvelenggaraannya'

urriul

*"nop"ng

eksistensi ?Kn,

di

dalamnya dibutuhkan adanya

i"i"o""J"*ia-i

i""*"nsi

rczim vang berkuasa' mated yang standar'

.oJJ

p"-b"lu1u.^n

yang tontekstual serta hadimya kehidupan ooliLik

raie

demokratis DeDBan rumusan

lain

dapat diDyatakan

i"i",

l"f.*f'r.if""

PKn tidak dapal

berdfj

s'ndiri

lerkail dengan "siterrr peo,tidikan oasioral

serta sistem politik yang berlaku'

""^'-ofii"i"."i

dan prospek PKn di Inilonesia meminjam perpsekhf

ll

--ii--^

i'.ruu*n euou.ttt,i , t",brah Fsl ,idr r.nddh Al[1{d" a Mush

m

Frymdn hndid'ld

tnl iillheanulM'5lr m. P'mrbillnlflnedu:'ol0 /000 hd u/

,' iliiil;;;

"i;;;;; dii;,ti,hln )40r re.rrnq \' rFm ra ddr\dn \d\:ondr'

i

(7)

:-:

-Sggf9*gtf

,

€;

FfF€igf

rF,

gg€

g;s€E gEg

F

$ggig€€i€

E$E€ff$$jfffi$FgEFiF€Fssf$

i

i

:i

;Fi;.EEEgi;;

r;E

Ejgf

t$iEEFgF

ii*

€EE

Fs

F€

gFg$g;is

gEE

55g

g;FgEgsggfEFgFsFFff

ff

sF$

*;gf

r iE

$'gf*ssF

gFF3g€$*$$f

gf$$jf

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa konsentrasi pupuk daun Gandasil D berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter kepala bunga,

Jika pada bayi prematur terapi musik memberikan efek yang menguntungkan maka penelitian ini juga menunjukkan pengaruh terapi musik yang bermakna pada peningkatan saturasi

Kandungan lemak daging kancil ternyata relatif lebih rendah dibandingkan daging ternak lainnya, oleh karena itu daging hewan tersebut memiliki peluang yang sangat besar

Suplementasi mineral S, P dan daun ubi kayu pada penggunaan daun sawit yang diamoniasi dalam ransum domba tidak mempengaruhi konsumsi ransum, tetapi dapat meningkatkan

Berdasarkan Gambar 4 di atas, dapat diketahui bahwa penyerapan ion logam Zn dengan menggunakan PCC menghasilkan bentuk kurva dengan efisiensi penyisihan yang cukup

Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini akan membuat sebuah sistem absensi berbasis pengenalan wajah dan hasil dapat langsung diketahui oleh orang tua/wali siswa

Laporan arus kas tersebut dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disajikan secara terpisah antara kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran

Dari hal di atas penulis menyimpulkan keberadaan tokoh wayang golek purwa memiliki karakter yang hampir sama dengan karakter manusia karena wayang merupakan gambaran