• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Data Kehutanan 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Data Kehutanan 2009"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN

KONTRIBUSI INDUSTRI PRIMER KEHUTANAN

TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO

TAHUN 2005 - 2007

Dalam Rangka Analisa Data Sektor Kehutanan

Kerja Sama Departemen Kehutanan dan

Badan Pusat Statistik

(2)

P

P

E

E

N

N

Y

Y

U

U

S

S

U

U

N

N

A

A

N

N

K

K

O

O

N

N

T

T

R

R

I

I

B

B

U

U

S

S

I

I

I

I

N

N

D

D

U

U

S

S

T

T

R

R

I

I

P

P

R

R

I

I

M

M

E

E

R

R

K

K

E

E

H

H

U

U

T

T

A

A

N

N

A

A

N

N

T

T

E

E

R

R

H

H

A

A

D

D

A

A

P

P

P

P

R

R

O

O

D

D

U

U

K

K

D

D

O

O

M

M

E

E

S

S

T

T

I

I

K

K

B

B

R

R

U

U

T

T

O

O

T

T

A

A

H

H

U

U

N

N

2

2

0

0

0

0

5

5

-

-

2

2

0

0

0

0

7

7

D

D

a

a

l

l

a

a

m

m

R

R

a

a

n

n

g

g

k

k

a

a

A

A

n

n

a

a

l

l

i

i

s

s

a

a

D

D

a

a

t

t

a

a

S

S

e

e

k

k

t

t

o

o

r

r

K

K

e

e

h

h

u

u

t

t

a

a

n

n

a

a

n

n

Kerja Sama Departemen Kehutanan dan

Badan Pusat Statistik

Sumber Foto :

Pusat I nformasi Kehutanan

Diterbitkan Oleh :

DEPARTEMEN KEHUTANAN

(3)

KATA PENGANTAR

Kegiatan Penyusunan PDB I ndustri Primer Kehutanan menurut Kelompok Komoditi Tahun 2005 – 2007 ini merupakan hasil kerjasama antara Departemen Kehutanan dan Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan oleh Direktorat Perencanaan Kawasan Hutan – Departemen Kehutanan dan Direktorat Neraca Produksi – Badan Pusat Statistik.

Publikasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan penting dalam penghitungan alternatif terhadap kontribusi subsektor kehutanan dalam penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) secara nasional serta sebagai masukan dalam penentuan berbagai kebijakan di subsektor kehutanan.

Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan publikasi ini, oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini, khususnya Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan diucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga publikasi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Jakarta, Desember 2009

Direktur Jenderal Planologi Kehutanan,

Ttd.

I r. SOETRI SNO, MM

(4)

DAFTAR I SI

Kata Peng/ antar ... i

Daftar I si... ii

Daftar Tabel ...iii

Daftar Gambar ... iv

Daftar Lampiran ... v

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 2

1.3. Konsep dan Definisi ... 3

1.4. Ruang Lingkup dan Cakupan ... 5

BAB I I SUMBER DATA DAN METODOLOGI ………... 7

2.1. Sumber Data ... 7

2.2. Metodologi ... 7

BAB I I I ANALI SI S ………... 13

BAB I V KESI MPULAN DAN SARAN ... 19

4.1. Kesimpulan ... 19

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Klasifikasi Departemen Kehutanan (Miliar Rupiah),... 13 Tabel 2. Peranan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Subsektor Kehutanan Menurut Klasifikasi Departemen Kehutanan Terhadap Produk Domestik Bruto I ndonesia (% ) ... 14 Tabel 3. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

Menurut Klasifikasi Departemen Kehutanan (Miliar Rupiah) ...15 Tabel 4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 Menurut Klasifikasi Departemen Kehutanan (% )... 16 Tabel 5. Laju I mplisit Produk Domestik Bruto Kehutanan dan I ndustri

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

DAFTAR LAMPI RAN

Lampiran 1. Deskripsi 5 Digit KBLI I ndustri Primer Kehutanan ... 21 Lampiran 2. PDB Tahunan atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005 – 2007

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Subsektor kehutanan merupakan salah satu subsektor yang menjadi pusat perhatian dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan, pemanfaatan hasil-hasil hutan dan pelestarian lingkungan. Pengelolaan dan pemanfaatan hasil-hasil hutan ini diharapkan dapat dilakukan secara lebih terencana dengan pemanfaatan yang optimum serta dapat dinikmati oleh seluruh penduduk I ndonesia. Dilain pihak, pelestarian sumber daya hutan berdampak luas terhadap ekosistem kehidupan dan generasi yang akan datang. Oleh karena itu, masalah kehutanan menjadi sangat kompleks kerena berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan lainnya.

(9)

2

mencerminkan keadaan yang sebenarnya, bahkan cenderung lebih rendah (underestimate) dalam konteks Kehutanan secara luas (Departemen Kehutanan).

Berdasarkan pada uraian di atas, maka dipandang perlu untuk melakukan suatu upaya Penyempurnaan Penyusunan Nilai Tambah Kehutanan melalui penambahan cakupan sesuai dengan binaan Departemen Kehutanan yaitu dengan menyusun Nilai Tambah Bruto I ndustri Kehutanan sesuai dengan cakupan yang ada di Departemen Kehutanan, sehingga diharapkan persentase penciptaan nilai tambah bruto kehutanan terhadap PDB I ndonesia lebih mendekati realitas. Tahap awal dalam penyusunan NTB tersebut adalah melakukan penghitungan Nilai Tambah Bruto I ndustri Kehutanan yang merupakan industri primer dari hasil hutan berupa kayu maupun bukan kayu produk kayu. Kegiatan ini merupakan tahap awal penyempurnaan penyusunan Nilai Tambah Bruto Subsektor Kehutanan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya kegiatan ini ialah untuk melakukan penyempurnaan penghitungan terhadap kontribusi subsektor kehutanan dalam PDB, sehingga diperoleh penilaian yang lebih proporsional dalam penghitungan PDB subsektor kehutanan dari hulu sampai hilir. Penyempurnaan ini dilakukan dengan cara memperluas cakupan subsektor kehutanan, khususnya industri primer kehutanan yang mengacu pada PP No. 6 Tahun 2007 jo. PP No. 3 Tahun 2008.

(10)

3

1.3. Konsep dan Definisi

1. I ndustri Primer Kehutanan

I ndustri Primer Kehutanan meliputi I ndustri Primer Hasil Hutan Kayu dan I ndustri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu.

2. I ndustri Primer Hasil Hutan Kayu adalah pengelolaan kayu bulat dan/ atau kayu bahan baku serpih menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. 3. I ndustri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu adalah Pengolahan hasil hutan

berupa bukan kayu menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

4. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi yang beroperasi dalam suatu wilayah atau suatu Negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun).

5. Nilai Tambah Bruto adalah besaran pertambahan nilai yang terjadi akibat adanya suatu proses produksi, atau diartikan juga sebagai besarnya nilai yang harus ditambahkan terhadap nilai pokok produk yang digunakan dalam proses produksi. Besaran nilai tambah tersebut mencakup balas jasa faktor produksi.

(11)

4

7. PDB Atas Dasar Harga Berlaku (PDB ADHB) adalah PDB yang dinilai atas dasar harga yang berlaku pada tahun-tahun bersangkutan. PDB yang dihasilkan disebut PDB Nominal, yang menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu Negara.

8. PDB Atas Dasar Harga Konstan (PDB ADHK) adalah PDB yang dinilai atas dasar harga yang tetap (tahun dasar). PDB yang dihasilkan disebut PDB Real, yang dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.

9. Peranan (share) menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara. 10. Laju Pertumbuhan adalah besarnya perubahan PDB atas dasar harga

konstan pada suatu periode dibandingkan periode sebelumnya yang mencerminkan perubahan riil volume produksi barang dan jasa tanpa terjadinya perubahan harga (inflasi).

11. Laju implisit mencerminkan besarnya perubahan harga yang terjadi pada tingkat produsen barang dan jasa pada suatu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya.

12. Establishment adalah suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa yang terletak dalam suatu lokasi, mempunyai catatan adninistrasi sendiri, dan ada satu atau lebih orang yang bertanggung jawab atas risiko usaha.

13. I ndustri Besar dan Sedang adalah kegiatan industri pengolahan yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih.

(12)

5

15. I ndeks Harga adalah indikator harga yang digunakan untuk menghitung perubahan harga yang terjadi terhadap harga pada tahun dasar, dimana nilai indeks pada tahun dasar adalah 100.

16. Deflator adalah indikator harga (biasanya berupa indeks harga) yang digunakan untuk membagi suatu nilai pada tahun berjalan untuk memperoleh suatu nilai konstan dengan tahun dasar tertentu.

17. Coding adalah kegiatan untuk memberikan identitas pada setiap komoditi sesuai dengan klasifikasi yang sesuai, misalnya menggunakan KBLI 2005. 18. Destinasi adalah kegiatan untuk melakukan identifikasi terhadap

sektor-sektor ekonomi yang menggunakan suatu barang atau jasa sebagai input antara dalam proses produksinya.

19. Transfer I n Transfer Out (TI TO) adalah kegiatan untuk melakukan homogenisasi suatu kegiatan ekonomi dengan cara memasukkan output suatu kegiatan ekonomi sektor tertentu beserta seluruh inputnya yang dihasilkan oleh establishment lain ke dalam suatu kegiatan ekonomi yang sejenis serta mengeluarkan output kegiatan ekonomi sektor lain beserta seluruh inputnya yang dihasilkan oleh establishment tersebut untuk digabungkan ke dalam kegiatan ekonomi yang sejenis.

1.4. Ruang Lingkup dan Cakupan

(13)

6

1. 20101 I ndustri Penggergajian Kayu

2. 20102 I ndustri Pengawetan Kayu

3. 20103 I ndustri Pengawetan Rotan, Bambu dan Sejenisnya

4. 20104 I ndustri Pengolahan Rotan

5. 20211 I ndustri Kayu Lapis

6. 20212 I ndustri Kayu Lapis Laminasi, Termasuk Decorative Plywood

7. 20213 I nduatri Panel kayu Lainnya

8. 20214 I ndustri Veneer

(14)

7

BAB I I

SUMBER DATA DAN METODOLOGI

2.1. Sumber Data

Data yang digunakan untuk penyusunan Produk Domestik Bruto I ndustri Primer Kehutanan adalah:

1. I ndustri Besar dan Sedang; diperoleh dari publikasi I ndustri Besar dan Sedang, BPS. Data yang digunakan meliputi produksi yang dihasilkan, bahan baku dan penolong serta biaya-biaya lain.

2. I ndustri Kecil dan Rumah Tangga; diperoleh dari hasil pengolahan Sensus Ekonomi 2006. Data yang digunakan meliputi output dan biaya-biaya produksi.

3. I ndeks harga; diperoleh dari pengolahan I ndeks Harga Perdagangan Besar (I HPB) dari Subdit Statistik Harga Perdagangan Besar, BPS.

Data yang tersedia lengkap sampai komoditi adalah data I ndustri Besar dan Sedang, sehingga penjelasan selanjutnya lebih banyak diuraikan mengenai I ndustri Besar dan Sedang (I BS) saja.

2.2. Metodologi

Data I ndustri besar dan sedang dihasilkan dari survei tahunan industri yang dilakukan secara sensus. Survei ini dilakukan dengan pendekatan

(15)

8

dalam KBLI 5 digit tertentu didasarkan kepada produk utamanya (main characteristic product).

Produk utama adalah produk yang nilai outputnya paling besar dibandingkan dengan nilai produk-produk lainnya yang dihasilkan oleh suatu

establishment. Pada kenyataannya terlihat bahwa dalam satu establishment

ternyata dapat menghasilkan beberapa jenis produk disamping produk utama. Dengan kata lain digunakannya pendekatan establishment tersebut mengakibatkan bahwa seluruh jenis komoditi yang dihasilkan oleh suatu

establishment akan masuk ke dalam KBLI 5 digit tertentu mengikuti produk utamanya. Oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan bahwa produk lainnya di luar produk utama tersebut mempunyai ciri produk yang tidak sesuai lagi dengan ciri produk utamanya. Ada kemungkinan bahwa produk lainnya tersebut memiliki Kode KBLI 5 digit yang berbeda dengan produk utamanya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diperoleh suatu gambaran bahwa penyajian hasil survei tahunan industri besar dan sedang yang dirinci menurut KBLI 5 digit belum secara murni memperlihatkan identitas dari KBLI 5 digit tertentu, karena di dalamnya masih terdapat produk-produk di luar produk utama. Agar data hasil survei tahunan I ndustri besar dan sedang (I BS) ini dapat digunakan untuk kebutuhan penyusunan PDB I ndustri Primer Kehutanan perlu dilakukan proses pengolahan lebih lanjut.

Proses pengolahan data pada laporan ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi establishment I BS yang sebagian atau seluruh barang-barang yang dihasilkan adalah barang-barang dari kayu dan bukan kayu.

(16)

9

KBLI 5 digit meskipun hasil pengkodean berbeda dari KBLI yang akan disusun PDB-nya.

3. Melakukan pengkodean (Coding) setiap komoditi dari bahan baku dan bahan tambahan (penolong) untuk seluruh establishment yang terpilih pada butir 1 ke dalam KBLI 5 digit.

4. Menjumlahkan nilai dari barang-barang yang dihasilkan dengan kode KBLI yang sama pada setiap establishment.

5. Melakukan destinasi terhadap bahan baku dan penolong setiap komoditi sesuai dengan industri pemakai (hasil butir 4).

6. Melakukan proses Transfer I n Transfer Out (TI TO) terhadap bahan baku

maupun biaya lainnya sesuai dengan output yang sesuai. Output ini terdiri dari barang-barang yang dihasilkan, listrik yang dijual, jasa industri, selisih nilai stok barang setengah jadi, dan penerimaan lainnya.

7. Setelah proses TI TO selesai, maka dilakukan penjumlahan (agregasi)

barang-barang yang dihasilkan serta bahan baku dan biaya produksi lainnya, termasuk komponen nilai tambah sesuai dengan KBLI 5 digit I ndustri Primer Kehutanan yang telah ditentukan.

8. Memeriksa kelayakan rasio nilai tambah menurut KBLI yang telah disepakati.

9. Membuat neraca produksi I BS menurut KBLI 5 digit.

(17)

10

harga berlaku dibagi dengan indeks harga perdagangan besar maka diperoleh output industri besar dan sedang atas dasar harga konstan. Kemudian output atas dasar harga konstan tersebut dikalikan rasio nilai tambah terhadap output tahun dasar diperoleh NTB industri besar dan sedang atas dasar harga konstan. Dari uraian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:

Outputb,t = Pengolahan hasil TI TO I nd. Besar dan Sedang

NTBb,t = Outputb,t – Biaya antara b,t

Dimana:

Outputb,t = Output/ nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t

NTBb,T = Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun t

Biaya antara b,t = Biaya yang habis dikeluarkan untuk proses produksi tahun t

Outputk,t = Outputt : (I ndeks Hargat : 100)

NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTB0

Dimana:

Outputk,t = Output/ nilai produksi bruto atas dasar harga konstan tahun t

NTBk,T = Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun t

I ndeks Hargat = I ndeks Harga Perdagangan Besar tahun t

(18)

11

I ndustri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga, dasar penghitungannya adalah output hasil pengolahan Sensus Ekonomi (SE) 2006. Output hasil SE 2006 dibagi dengan I HPB tahun yang sama untuk memperoleh output atas dasar harga konstan. Kemudian untuk output atas dasar harga konstan tahun 2005 dan 2007 diestimasi dengan menggunakan indikator tenaga kerja. Setelah output atas dasar harga konstan masing-masing tahun diperoleh, selanjutnya dikalikan dengan I HPB untuk mendapatkan output atas dasar harga berlaku masing-masing tahun. NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari output atas dasar berlaku dikalikan dengan rasio NTB tahun berjalan. Demikian juga NTB atas dasar harga konstan dihitung dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan rasio NTB tahun dasar.

Produk Domestik Bruto I ndustri Primer Kehutanan atas dasar harga berlaku dan konstan dihasilkan dari penjumlahan nilai tambah industri besar dan sedang dan nilai tambah industri kecil dan kerajinan rumah tangga untuk masing-masing harga berlaku dan harga konstan.

(19)

12

G a m b a r 1. Dia g ra m Lo g ika Fra m e wo rk PDB Ind ustri Prim e r Ke huta na n

De p a rte m e n Ke huta na n

Ba d a n Pusa t Sta tistik

Id e ntifika si Ind ustri Prim e r Ke huta na n

8 KBLI

20101 Ind. Penggergajian kayu 20102 Ind. Pengawetan kayu 20103 Ind. Pengawetan rotan, bambu, dsj.

20104 Ind. Pengolahan rotan 20212 Ind. Kayu lapis laminasi 20213 Ind. Panel kayu lainnya

Pengolahan PDB Industri Primer Kehutanan

Ind ustri Be sa r Se d a ng (IBS)

Ind ustri Ke c il & Ke ra jina n RT

Proses TITO Data IBS 2005-2007

Ne ra c a

Pro d uksi

PDB Ind . Prim e r Ke huta na n

Pe ng o la ha n Da ta SE 2006 (UMK)

PDB Ind . Prim e r Ke huta na n

(IKKR)

Ind ika to r Te na g a Ke rja

2005 2007

(20)

13

BAB I I I

ANALI SI S

Berdasarkan ketersediaan data yang ada, penyempurnaan penyusunan PDB subsektor Kehutanan menurut Klasifikasi Departemen Kehutanan adalah PDB subsektor Kehutanan yang biasa dirilis oleh BPS ditambah dengan PDB I ndustri Primer Kehutanan. Untuk penyusunan tahap awal yang telah selesai dihitung adalah tahun 2005 sampai dengan tahun 2007.

Hasil penghitungan yang telah disusun dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini:

Ta b e l 1.

Pro d uk Do m e stik Bruto A ta s Da sa r Ha rg a Be rla ku Me nurut Kla sifika si De p a rte m e n Ke huta na n (Milia r Rup ia h)

KBLI Deskripsi - KBLI 2005 2006 2007

(1) (2) (3) (4) (5)

20101 Ind. Penggergajian Kayu 2.463,1 2.069,9 2.799,2

20102 Ind. Pengawetan Kayu 2.134,2 2.929,5 3.961,6

20103 Ind. Pengawetan Rotan, Bambu, Dan Sejenisnya 774,3 1.051,1 1.421,5

20104 Ind. Pengolahan Rotan 137,5 161,1 217,8

20211 Ind. Kayu Lapis 2.032,7 2.790,0 3.773,0

20212 Ind. Kayu Lapis Laminasi, Termasuk Décorative 7.906,6 10.849,7 14.672,4

20213 Ind. Panel Kayu Lainnya 1.238,0 1.686,9 2.281,2

20214 Ind. Veneer 37,5 50,7 68,6

Industri Primer Kehutanan 16.723.7 21.588,9 29.195,4

Subsektor Kehutanan 22.561.8 30.065,7 35.883,7

Total Kehutanan dan Ind. Primer Kehutanan 39.285.5 51.654,6 65.079,1

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 2.774.281.1 3.339.216,8 3.949.321,4

(21)

14

Sebelum dilakukan penyempurnaan penghitungan PDB subsektor Kehutanan terlihat bahwa pada rilis sebelumnya oleh BPS, PDB Subsektor Kehutanan atas dasar harga berlaku tahun 2005, 2006 dan 2007 masing-masing adalah 22.561,8 miliar rupiah, 30.065,7 miliar rupiah dan 35.883,7 miliar rupiah. Setelah dilakukan penyempurnaan penghitungan, PDB subsektor kehutanan bertambah 16.723,7 miliar rupiah dari subsektor I ndustri primer kehutanan menjadi 39.285,5 miliar rupiah tahun 2005, sementara tahun 2006 dan 2007 masing-masing bertambah 21.588,9 miliar rupiah dan 29.195,4 miliar rupiah sehingga menjadi 51.654,6 miliar rupiah dan 65.079,1 miliar rupiah.

Ta b e l 2.

Pe ra na n Pro d uk Do m e stik Bruto A ta s Da sa r Ha rg a Be rla ku Sub se kto r Ke huta na n Me nurut Kla sifika si De p a rte m e n Ke huta na n

Te rha d a p Pro d uk Do m e stik Bruto Ind o ne sia (% )

KBLI Deskripsi -KBLI 2005 2006 2007

(1) (2) (3) (4) (5)

20101 Ind. Penggergajian Kayu 0,09 0,06 0,07

20102 Ind. Pengawetan Kayu 0,08 0,09 0,10

20103 Ind. Pengawetan Rotan, Bambu, Dan Sejenisnya 0,03 0,03 0,04

20104 Ind. Pengolahan Rotan 0,00 0,00 0,01

20211 Ind. Kayu Lapis 0,07 0,08 0,10

20212 Ind. Kayu Lapis Laminasi, Termasuk Decorative 0,28 0,32 0,37

20213 Ind. Panel Kayu Lainnya 0,04 0,05 0,06

20214 Ind. Veneer 0,00 0,00 0,00

Industri Primer Kehutanan 0,60 0,65 0,74

Subsektor Kehutanan 0,81 0,90 0,91

Total Kehutanan dan Industri Primer Kehutanan 1,42 1,55 1,65

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 100,00 100,00 100,00

(22)

15

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dengan metode penghitungan yang lama, penciptaan PDB oleh Subsektor Kehutanan hanyalah sebesar 0,81 persen terhadap PDB I ndonesia pada tahun 2005. Dengan ditambahkannya PDB I ndustri Primer Kehutanan dalam penghitungannya, maka peranan Subsektor kehutanan bertambah sebesar 0,60 persen sehingga menjadi menjadi 1,42 persen. Pada tahun 2006 dan 2007, dengan metode penghitungan yang sama, peranan Subsektor Kehutanan dalam penciptaan PDB I ndonesia juga mengalami peningkatan menjadi 1,55 persen dan 1,65 persen dari sebelumnya hanya 0,90 persen dan 0,91 persen. Kontribusi Kehutanan, baik pada produk primer maupun hasil olahannya cenderung menunjukkan peningkatan. Selama periode 2005-2007, perubahan kontribusi industri primer kehutanan terhadap PDB I ndonesia lebih besar daripada perubahan kontribusi dari subsektor kehutanan. Kontribusi industri primer kehutanan selama tahun 2005-2007 naik sebesar 0,14 persen, dari 0,60 persen menjadi 0,74 persen, sementara pada periode yang sama, subsektor kehutanan hanya naik sebesar 0,1 persen, yaitu dari 0,81 persen menjadi 0,91 persen.

Ta b e l 3.

Pro d uk Do m e stik Bruto A ta s Da sa r Ha rg a Ko nsta n 2000 Me nurut Kla sifika si De p a rte m e n Ke huta na n (Milia r Rup ia h)

KBLI Deskripsi KBLI 2005 2006 2007

(1) (2) (3) (4) (5)

20101 Ind. Penggergajian Kayu 1.359,5 610,7 791,8 20102 Ind. Pengawetan Kayu 1.166,4 1.261,6 1.322,2 20103 Ind. Pengawetan Rotan, Bambu, Dan Sejenisnya 423,3 449,2 472,6 20104 Ind. Pengolahan Rotan 75,4 60,7 68,1 20211 Ind. Kayu Lapis 1.241,6 1.458,8 1.468,2 20212 Ind. Kayu Lapis Laminasi, Termasuk Decorative 4.829,6 5.704,4 5.725,8 20213 Ind. Panel Kayu Lainnya 756,3 876,9 884,9

20214 Ind. Veneer 22,9 26,3 26,6

Industri Primer Kehutanan 9.875,1 10.448,6 10.760,3

Subsektor Kehutanan 17.176,9 16.686,9 16.503,6

Total Kehutanan dan Ind. Primer Kehutanan 27.052,0 27.135,5 27.263,9

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 1.750.815,2 1.847.126,7 1.963.091,8

(23)

16

Nilai dan peranan kehutanan dari sisi PDB atas dasar harga berlaku telah ditunjukkan pada Tabel 1 dan 2. Untuk melihat perubahan nilai dan peranan secara lebih riil, maka dapat dilihat dari sisi PDB atas dasar harga konstannya. Tabel 3 memperlihatkan bahwa nilai PDB atas dasar harga konstan pada industri primer kehutanan terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2005 nilai PDB atas dasar harga konstan industri primer kehutanan sebesar 9.875,1 miliar rupiah, dan meningkat menjadi 10.448,6 miliar rupiah pada tahun 2006, dan di tahun 2007 naik menjadi 10.760,3 miliar rupiah. Peningkatan nilai tersebut secara sederhana dapat diartikan bahwa terjadi peningkatan volume produksi pada industri primer kehutanan terus meningkat. Kondisi sebaliknya justru terjadi pada subsektor kehutanan, karena pada periode 2005-2007 nilai PDB atas dasar harga konstannya justru terus mengalami penurunan. Pada tahun 2005 nilai PDB atas dasar harga konstan subsektor kehutanan sebesar 17.176,9 miliar rupiah, kemudian turun menjadi 16.686,9 miliar rupiah pada tahun 2006, dan di tahun 2007 turun kembali menjadi 16.503,6 miliar rupiah. Penurunan nilai tersebut secara sederhana dapat diartikan bahwa pada subsektor kehutanan terjadi penurunan dari sisi volume produksinya.

Ta b e l 4.

La ju Pe rtum b uha n Pro d uk Do m e stik Bruto A ta s Da sa r Ha rg a Ko nsta n 2000 Me nurut Kla sifika si De p a rte m e n Ke huta na n (% )

KBLI Deskripsi -KBLI 2005 2006 2007

(1) (2) (3) (4) (5)

20101 Ind. Penggergajian Kayu (55,08) 29,67 20102 Ind. Pengawetan Kayu 8,16 4,81 20103 Ind. Pengawetan Rotan, Bambu, Dan Sejenisnya 6,12 5,21 20104 Ind. Pengolahan Rotan (19,51) 12,26

20211 Ind. Kayu Lapis 17,49 0,64

20212 Ind. Kayu Lapis Laminasi, Termasuk Decorative 18,11 0,38 20213 Ind. Panel Kayu Lainnya 15,95 0,92

20214 Ind. Veneer 14,93 0,99

Industri Primer Kehutanan 5,81 2,98

Subsektor Kehutanan (2,85) (1,10)

Total Kehutanan dan Ind. Kehutanan 0,31 0,47

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 5,50 6,28

(24)

17

Tabel 4 memperlihatkan laju pertumbuhan (% ) dari industri primer kehutanan dan subsektor kehutanan. Pada tahun 2006 dan 2007, industri primer kehutanan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 5,81 persen dan 2,98 persen, sedangkan pada subsektor kehutanan justru mengalami pertumbuhan negatif, yaitu minus 2,85 persen dan minus 1,10 persen. Apabila digabungkan, maka secara total kehutanan dan industrinya hanya naik masing-masing sebesar 0,31 persen pada tahun 2006 dan 0,47 persen di tahun 2007.

Apabila hasil penghitungan PDB yang ditampilkan pada tabel 2 dan 4 dikaji secara bersamaan, maka ada hal yang menarik dari subsektor kehutanan. Sekalipun peranan total industri primer kehutanan dan subsektor kehutanan terus mengalami peningkatan terhadap PDB (berdasarkan nilai PDB atas dasar berlaku seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2), tetapi peningkatan volume produksinya tidak secepat peningkatan yang terjadi pada PDB I ndonesia secara umum seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Pada tahun 2006 dan 2007, laju pertumbuhan total industri primer kehutanan dan subsektor kehutanan masing-masing hanya meningkat 0,31 dan 0,47 persen, sementara pertumbuhan PDB I ndonesia meningkat 5,50 persen dan 6,28 persen.

(25)

18

Ta b e l 5.

La ju Im p lisit Pro d uk Do m e stik Bruto Ke huta na n d a n Ind ustri Ke huta na n Me nurut Kla sifika si De p a rte m e n Ke huta na n (% )

KBLI Deskripsi -KBLI 2005 2006 2007

(1) (2) (3) (4) (5)

20101 Ind. Penggergajian Kayu 87,10 4,29

20102 Ind. Pengawetan Kayu 26,91 29,03

20103 Ind. Pengawetan Rotan, Bambu, Dan Sejenisnya 27,93 28,54

20104 Ind. Pengolahan Rotan 45,55 20,46

20211 Ind. Kayu Lapis 16,82 34,37

20212 Ind. Kayu Lapis Laminasi, Termasuk Decorative 16,18 34,73

20213 Ind. Panel Kayu Lainnya 17,52 34,01

20214 Ind. Veneer 17,75 33,90

Industri Primer Kehutanan 22,01 31,32

Subsektor Kehutanan 37,17 20,68

Total Kehutanan dan Ind. Kehutanan 31,08 25,40

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 14,09 11,28

(26)

19

BAB I V

KESI MPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan

1. Penyempurnaan penyusunan PDB produk kehutanan dari hulu sampai hilir menyebabkan naiknya kontribusi subsektor ini sekitar dua per tiga kali, yaitu dari sekitar 0,9 persen menjadi 1,6 persen.

2. Laju pertumbuhan industri primer kehutanan lebih cepat peningkatannya dibandingkan subsektor kehutanan sebagai kegiatan ekonomi yang menjadi penyedia bahan bakunya.

3. I ndeks harga perdagangan besar industri primer kehutanan menurut 5 dijit KBLI belum tersedia seluruhnya, sehingga masih ada beberapa KBLI yang menggunakan indeks harga sejenis. Hal ini dapat mendorong adanya bias, mengingat pergerakan indeks harga dapat berbeda walaupun tidak terpaut banyak.

4. Naik turunnya pertumbuhan pada level 5 dijit KBLI selain dari pertumbuhan establishment industri itu sendiri juga berasal dari migrasi komoditi-komoditi yang sejenis yang berasal dari KBLI lain sebagai hasil proses Transfer I n Transfer Out (TI TO). Hal ini menyebabkan pertumbuhan yang terjadi pada suatu industri dengan kode 5 dijit KBLI tertentu menjadi sangat fluktuatif.

4.2

Saran

(27)

20

(28)

21

Lampiran 1. Deskripsi 5 Digit KBLI I ndustri Primer Kehutanan

No. KBLI Deskripsi

1. 20101

I ndustri Penggergajian Kayu

Kelompok ini mencakup usaha penggergajian kayu gelondongan menjadi balok, kaso (usuk), reng, papan, dan sebagainya.

2. 20102

I ndustri Pengaw etan Kayu

Kelompok ini mencakup usaha pengawetan barang-barang setengah jadi mupun barang jadi yang terbuat dari kayu.

3. 20103

I ndustri Pengaw etan Rotan, Bambu, dan Sejenisnya

Kelompok ini mencakup usaha pengawetan rotan, bambu, dan sejenisnya.

4. 20104

I ndustri Pengolahan Rotan

Kelompok ini mencakup usaha pengolahan rotan menjadi bahan setengah jadi, seperti rotan poles, hati rotan, dan kulit rotan.

5. 20211

I ndustri Kayu Lapis

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan kayu lapis biasa, seperti: kayu lapis tripleks, multipleks, kayu lapis interior, ekstrior, dan sejenisnya. Termasuk juga kayu lapis konstruksi, seperti: kayu lapis cetak beton, kayu lapis tahan air, dan sejenisnya.

6. 20212

I ndustri Kayu Lapis Laminasi, Termasuk Decorative Plyw ood

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan kayu lapis yang dilaminasi, seperti: teak wood, rose wood, polyester plywood, dan sejenisnya.

7. 20213

I ndustri Panel Kayu Lainnya

Kelompo ini mencakup usaha pembuatan panel kayu lainnya, seperti: block board, particle board, chip board, lamin board, fibre board, Medium Density Fibreboard (MDF), dan sejenisnya.

8. 20214

I ndustri Veneer

(29)

LAMPIRAN 2

Tabel 1. PDB TAHUNAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2005 - 2007

(MILIAR RP)

2005 2006 2007*

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 364.169,3 433.223,4 541.592,6

KEHUTANAN DAN PERIKANAN

a. Tanaman Bahan Makanan 181.331,6 214.346,3 265.090,9

b. Tanaman Perkebunan 56.433,7 63.401,4 81.595,5

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 44.202,9 51.074,7 61.325,2

d. K e h u t a n a n 22.561,8 30.065,7 35.883,7

e. P e r i k a n a n 59.639,3 74.335,3 97.697,3

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 309.014,1 366.520,8 441.006,6

a. Minyak dan gas bumi 177.605,9 200.081,6 234.189,4

b. Pertambangan tanpa Migas. 104.599,1 130.716,0 160.607,4

c. Penggalian. 26.809,1 35.723,2 46.209,8

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 760.361,3 919.539,3 1.068.653,9

a. Industri M i g a s 138.440,9 172.094,9 182.324,3

1). Pengilangan Minyak Bumi 89.629,6 117.952,2 122.118,3

2). Gas Alam Cair 48.811,3 54.142,7 60.206,0

b. Industri tanpa Migas 621.920,4 747.444,4 886.329,6

1). Makanan, Minuman dan Tembakau 177.753,1 212.738,0 264.100,5 2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki 77.087,2 90.116,5 93.598,4 3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya. 35.247,5 44.602,6 54.880,9

4). Kertas dan Barang cetakan 33.898,8 39.637,0 45.403,1

5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet 76.213,6 94.078,8 110.769,6 6). Semen & Brg. Galian bukan logam 24.589,1 29.013,3 32.814,3 7). Logam Dasar Besi & Baja 18.382,7 20.687,0 22.907,7 8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya 172.957,1 209.460,1 254.278,4

9). Barang lainnya 5.791,3 7.111,1 7.576,7

4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 26.693,8 30.354,8 34.724,6

a. L i s t r i k 19.175,1 21.203,5 23.051,5

b. Gas Kota 3.897,7 5.036,1 6.912,1

c. Air bersih 3.621,0 4.115,2 4.761,0

5. B A N G U N A N 195.110,6 251.132,3 305.215,6

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 431.620,2 501.542,4 589.351,8 a. Perdagangan Besar dan Eceran 338.667,2 393.047,4 465.782,0

b. H o t e l 14.146,9 16.074,2 17.320,4

c. R e s t o r a n 78.806,1 92.420,8 106.249,4

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 180.584,9 231.523,5 264.264,2

a. P e n g a n g k u t a n 110.157,3 142.770,0 149.974,4

1). Angkutan Rel 1.238,3 1.355,4 1.397,5

2). Angkutan Jalan raya 58.133,0 81.270,6 85.183,4

3). Angkutan laut 13.974,4 16.106,1 16.043,4

4). Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 3.881,9 4.487,5 4.656,5

5). Angkutan Udara 11.979,2 14.669,3 16.547,2

6). Jasa Penunjang Angkutan 20.950,5 24.881,1 26.146,4

b. K o m u n i k a s i 70.427,6 88.753,5 114.289,8

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERSH. 230.522,7 269.121,4 305.213,5

a. B a n k 88.287,4 95.708,4 105.536,8

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 20.808,7 26.778,9 32.581,5

c. Jasa Penunjang Keuangan 1.581,3 2.011,1 2.490,1

d. Sewa Bangunan 81.474,3 97.396,9 110.239,9

e. Jasa Perusahaan 38.371,0 47.226,1 54.365,2

9. JASA - JASA 276.204,2 336.258,9 399.298,6

a. Pemerintahan Umum 135.132,8 167.799,7 205.343,9

1). Adm. Pemerintahan & Pertahanan 83.795,6 103.508,8 124.760,3

2). Jasa Pemerintahan lainnya 51.337,2 64.290,9 80.583,6

b. S w a s t a 141.071,4 168.459,2 193.954,7

1). Sosial Kemasyarakatan 48.678,5 58.182,9 70.657,7

2). Hiburan dan Rekreasi 8.739,4 10.172,3 11.324,3

3). Perorangan dan Rumah tangga 83.653,5 100.104,0 111.972,7

PRODUK DOMESTIK BRUTO 2.774.281,1 3.339.216,8 3.949.321,4

PDB TANPA MIGAS 2.458.234,3 2.967.040,3 3.532.807,7

* Angka sementara

(30)

LAMPIRAN 2

Tabel 2. PDB TAHUNAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN 2005 - 2007

(MILIAR RP)

2005 2006 2007*

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 253.881,7 262.402,8 271.401,2

KEHUTANAN DAN PERIKANAN

a. Tanaman Bahan Makanan 125.801,8 129.548,6 133.888,5

b. Tanaman Perkebunan 39.810,9 41.318,0 43.135,6

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 32.346,5 33.430,2 34.220,7

d. K e h u t a n a n 17.176,9 16.686,9 16.503,6

e. P e r i k a n a n 38.745,6 41.419,1 43.652,8

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 165.222,6 168.031,7 171.422,1

a. Minyak dan gas bumi 96.894,6 95.853,1 94.757,0

b. Pertambangan tanpa Migas. 52.694,2 55.242,4 58.272,2

c. Penggalian. 15.633,8 16.936,2 18.392,9

-1,1

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 491.561,4 514.100,3 538.084,6

a. Industri M i g a s 48.658,8 47.851,2 47.823,0

1). Pengilangan Minyak Bumi 21.207,2 20.806,9 20.780,6

2). Gas Alam Cair 27.451,6 27.044,3 27.042,4

b. Industri tanpa Migas 442.902,6 466.249,1 490.261,6

1). Makanan, Minuman dan Tembakau 121.395,6 130.148,9 136.722,4 2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki 54.277,1 54.944,2 52.922,5 3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya. 20.138,5 20.006,2 19.657,6

4). Kertas dan Barang cetakan 23.944,2 24.444,8 25.861,0

5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet 59.293,1 61.947,9 65.470,0 6). Semen & Brg. Galian bukan logam 15.618,1 15.700,1 16.233,3

7). Logam Dasar Besi & Baja 7.712,0 8.076,8 8.213,3

8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya 136.744,6 147.063,8 161.375,6

9). Barang lainnya 3.779,4 3.916,4 3.805,9

4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 11.584,1 12.251,0 13.517,1

a. L i s t r i k 7.967,6 8.474,7 9.122,5

b. Gas Kota 1.745,8 1.838,9 2.393,5

c. Air bersih 1.870,7 1.937,4 2.001,1

5. B A N G U N A N 103.598,4 112.233,6 121.901,0

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 293.654,0 312.518,7 338.807,2 a. Perdagangan Besar dan Eceran 241.887,1 257.845,0 280.485,9

b. H o t e l 12.313,2 12.950,5 13.645,6

c. R e s t o r a n 39.453,7 41.723,2 44.675,7

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 109.261,5 124.808,9 142.327,2

a. P e n g a n g k u t a n 66.404,7 70.796,0 72.791,6

1). Angkutan Rel 585,3 623,0 631,0

2). Angkutan Jalan raya 28.367,1 29.764,2 30.868,2

3). Angkutan laut 8.855,8 9.497,4 9.278,7

4). Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 2.342,7 2.431,9 2.512,8

5). Angkutan Udara 10.362,3 11.466,2 12.385,3

6). Jasa Penunjang Angkutan 15.891,5 17.013,3 17.115,6

b. K o m u n i k a s i 42.856,8 54.012,9 69.535,6

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERSH. 161.252,2 170.074,3 183.659,3

a. B a n k 71.366,9 72.474,4 78.241,0

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 13.074,9 14.009,2 15.149,8

c. Jasa Penunjang Keuangan 1.128,3 1.213,5 1.331,0

d. Sewa Bangunan 47.714,6 51.755,3 55.819,1

e. Jasa Perusahaan 27.967,5 30.621,9 33.118,4

9. JASA - JASA 160.799,3 170.705,4 181.972,1

a. Pemerintahan Umum 73.700,1 76.618,4 80.778,2

1). Adm. Pemerintahan & Pertahanan 46.889,6 48.644,3 51.148,9

2). Jasa Pemerintahan lainnya 26.810,5 27.974,1 29.629,3

b. S w a s t a 87.099,2 94.087,0 101.193,9

1). Sosial Kemasyarakatan 22.604,5 24.178,0 26.022,2

2). Hiburan dan Rekreasi 6.713,1 7.246,7 7.773,1

3). Perorangan dan Rumah tangga 57.781,6 62.662,3 67.398,6

PRODUK DOMESTIK BRUTO 1.750.815,2 1.847.126,7 1.963.091,8

PDB TANPA MIGAS 1.605.261,8 1.703.422,4 1.820.511,8

* Angka sementara

(31)

LAMPIRAN 2

Tabel 3. DISTRIBUSI PDB TAHUNAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2005 - 2007

(%)

2005 2006 2007*

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 13,13 12,97 13,71

KEHUTANAN DAN PERIKANAN

a. Tanaman Bahan Makanan 6,54 6,42 6,71

b. Tanaman Perkebunan 2,03 1,90 2,07

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,59 1,53 1,55

d. K e h u t a n a n 0,81 0,90 0,91

e. P e r i k a n a n 2,15 2,23 2,47

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 11,14 10,98 11,17

a. Minyak dan gas bumi 6,40 5,99 5,93

b. Pertambangan tanpa Migas. 3,77 3,91 4,07

c. Penggalian. 0,97 1,07 1,17

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 27,41 27,54 27,06

a. Industri M i g a s 4,99 5,15 4,62

1). Pengilangan Minyak Bumi 3,23 3,53 3,09

2). Gas Alam Cair 1,76 1,62 1,52

b. Industri tanpa Migas 22,42 22,38 22,44

1). Makanan, Minuman dan Tembakau 6,41 6,37 6,69

2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki 2,78 2,70 2,37

3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya. 1,27 1,34 1,39

4). Kertas dan Barang cetakan 1,22 1,19 1,15

5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet 2,75 2,82 2,80

6). Semen & Brg. Galian bukan logam 0,89 0,87 0,83

7). Logam Dasar Besi & Baja 0,66 0,62 0,58

8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya 6,23 6,27 6,44

9). Barang lainnya 0,21 0,21 0,19

4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 0,96 0,91 0,88

a. L i s t r i k 0,69 0,63 0,58

b. Gas Kota 0,14 0,15 0,18

c. Air bersih 0,13 0,12 0,12

5. B A N G U N A N 7,03 7,52 7,73

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 15,56 15,02 14,92

a. Perdagangan Besar dan Eceran 12,21 11,77 11,79

b. H o t e l 0,51 0,48 0,44

c. R e s t o r a n 2,84 2,77 2,69

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,51 6,93 6,69

a. P e n g a n g k u t a n 3,97 4,28 3,80

1). Angkutan Rel 0,04 0,04 0,04

2). Angkutan Jalan raya 2,10 2,43 2,16

3). Angkutan laut 0,50 0,48 0,41

4). Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,14 0,13 0,12

5). Angkutan Udara 0,43 0,44 0,42

6). Jasa Penunjang Angkutan 0,76 0,75 0,66

b. K o m u n i k a s i 2,54 2,66 2,89

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERSH. 8,31 8,06 7,73

a. B a n k 3,18 2,87 2,67

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0,75 0,80 0,82

c. Jasa Penunjang Keuangan 0,06 0,06 0,06

d. Sewa Bangunan 2,94 2,92 2,79

e. Jasa Perusahaan 1,38 1,41 1,38

9. JASA - JASA 9,96 10,07 10,11

a. Pemerintahan Umum 4,87 5,03 5,20

1). Adm. Pemerintahan & Pertahanan 3,02 3,10 3,16

2). Jasa Pemerintahan lainnya 1,85 1,93 2,04

b. S w a s t a 5,08 5,04 4,91

1). Sosial Kemasyarakatan 1,75 1,74 1,79

2). Hiburan dan Rekreasi 0,32 0,30 0,29

3). Perorangan dan Rumah tangga 3,02 3,00 2,84

PRODUK DOMESTIK BRUTO 100,00 100,00 100,00

PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 88,61 88,85 89,45

* Angka sementara

(32)

LAMPIRAN 2

Tabel 4. LAJU PERTUMBUHAN PDB TAHUNAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TERHADAP TAHUN SEBELUMNYA TAHUN 2005 - 2007

(%)

2005 2006 2007*

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 2,72 3,36 3,43

KEHUTANAN DAN PERIKANAN

a. Tanaman Bahan Makanan 2,60 2,98 3,35

b. Tanaman Perkebunan 2,48 3,79 4,40

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 2,13 3,35 2,36

d. K e h u t a n a n -1,47 -2,85 -1,10

e. P e r i k a n a n 5,87 6,90 5,39

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 3,20 1,70 2,02

a. Minyak dan gas bumi -1,77 -1,07 -1,14

b. Pertambangan tanpa Migas. 12,24 4,84 5,48

c. Penggalian. 7,69 8,33 8,60

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,60 4,59 4,67

a. Industri M i g a s -5,67 -1,66 -0,06

1). Pengilangan Minyak Bumi -5,00 -1,89 -0,13

2). Gas Alam Cair -6,19 -1,48 -0,01

b. Industri tanpa Migas 5,86 5,27 5,15

1). Makanan, Minuman dan Tembakau 2,75 7,21 5,05

2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki 1,31 1,23 -3,68

3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya. -0,92 -0,66 -1,74

4). Kertas dan Barang cetakan 2,39 2,09 5,79

5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet 8,77 4,48 5,69

6). Semen & Brg. Galian bukan logam 3,81 0,53 3,40

7). Logam Dasar Besi & Baja -3,70 4,73 1,69

8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya 12,38 7,55 9,73

9). Barang lainnya 2,61 3,62 -2,82

4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 6,30 5,76 10,33

a. L i s t r i k 6,68 6,36 7,64

b. Gas Kota 6,48 5,33 30,16

c. Air bersih 4,53 3,57 3,29

5. B A N G U N A N 7,54 8,34 8,61

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 8,30 6,42 8,41

a. Perdagangan Besar dan Eceran 8,82 6,60 8,78

b. H o t e l 6,23 5,18 5,37

c. R e s t o r a n 5,88 5,75 7,08

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 12,76 14,23 14,04

a. P e n g a n g k u t a n 6,25 6,61 2,82

1). Angkutan Rel -2,98 6,44 1,28

2). Angkutan Jalan raya 4,84 4,93 3,71

3). Angkutan laut 8,75 7,24 -2,30

4). Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 3,94 3,81 3,33

5). Angkutan Udara 10,42 10,65 8,02

6). Jasa Penunjang Angkutan 5,56 7,06 0,60

b. K o m u n i k a s i 24,58 26,03 28,74

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERSH. 6,70 5,47 7,99

a. B a n k 4,50 1,55 7,96

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 8,35 7,15 8,14

c. Jasa Penunjang Keuangan 6,66 7,55 9,68

d. Sewa Bangunan 8,17 8,47 7,85

e. Jasa Perusahaan 9,28 9,49 8,15

9. JASA - JASA 5,16 6,16 6,60

a. Pemerintahan Umum 1,90 3,96 5,43

1). Adm. Pemerintahan & Pertahanan 1,81 3,74 5,15

2). Jasa Pemerintahan lainnya 2,06 4,34 5,92

b. S w a s t a 8,09 8,02 7,55

1). Sosial Kemasyarakatan 7,22 6,96 7,63

2). Hiburan dan Rekreasi 6,52 7,95 7,26

3). Perorangan dan Rumah tangga 8,62 8,45 7,56

PRODUK DOMESTIK BRUTO 5,69 5,50 6,28

PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 6,57 6,11 6,87

* Angka sementara

(33)

LAMPIRAN 2

Tabel 5. LAJU IMPLISIT PDB TAHUNAN TERHADAP TAHUN SEBELUMNYA TAHUN 2005 - 2007

(%)

2005 2006 2007*

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 7,72 15,10 20,87

KEHUTANAN DAN PERIKANAN

a. Tanaman Bahan Makanan 6,75 14,79 19,67

b. Tanaman Perkebunan 10,96 8,25 23,27

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 6,51 11,80 17,30

d. K e h u t a n a n 12,86 37,17 20,68

e. P e r i k a n a n 6,26 16,60 24,70

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 45,89 16,63 17,94

a. Minyak dan gas bumi 52,59 13,88 18,40

b. Pertambangan tanpa Migas. 43,10 19,20 16,48

c. Penggalian. 15,01 23,00 19,11

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 12,82 15,63 11,04

a. Industri M i g a s 55,69 26,41 6,01

1). Pengilangan Minyak Bumi 59,73 34,13 3,66

2). Gas Alam Cair 47,81 12,59 11,21

b. Industri tanpa Migas 6,80 14,17 12,77

1). Makanan, Minuman dan Tembakau 5,78 11,63 18,17

2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki 6,46 15,48 7,83

3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya. 13,93 27,38 25,23

4). Kertas dan Barang cetakan 6,67 14,53 8,27

5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet 9,46 18,15 11,41

6). Semen & Brg. Galian bukan logam 9,72 17,38 9,39

7). Logam Dasar Besi & Baja 18,16 7,45 8,89

8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya 5,44 12,61 10,63

9). Barang lainnya 11,48 18,49 9,64

4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 5,82 7,52 3,68

a. L i s t r i k 2,69 3,96 1,00

b. Gas Kota 18,37 22,67 5,45

c. Air bersih 10,50 9,74 12,01

5. B A N G U N A N 19,96 18,81 11,90

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 8,13 9,19 8,39

a. Perdagangan Besar dan Eceran 8,23 8,87 8,94

b. H o t e l 4,98 8,03 2,26

c. R e s t o r a n 8,94 10,90 7,37

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 12,55 12,24 0,09

a. P e n g a n g k u t a n 17,40 21,57 2,17

1). Angkutan Rel 4,72 2,83 1,80

2). Angkutan Jalan raya 28,46 33,24 1,07

3). Angkutan laut 4,23 7,47 1,96

4). Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 15,52 11,36 0,43

5). Angkutan Udara 11,52 10,67 4,43

6). Jasa Penunjang Angkutan 6,47 10,93 4,46

b. K o m u n i k a s i 4,72 -0,01 0,03

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERSH. 11,13 10,69 5,02

a. B a n k 7,58 6,75 2,14

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 15,37 20,11 12,51

c. Jasa Penunjang Keuangan 15,27 18,25 12,89

d. Sewa Bangunan 13,94 10,21 4,95

e. Jasa Perusahaan 10,28 12,41 6,44

9. JASA - JASA 10,88 14,68 11,40

a. Pemerintahan Umum 9,48 19,44 16,07

1). Adm. Pemerintahan & Pertahanan 9,34 19,07 14,63

2). Jasa Pemerintahan lainnya 9,69 20,02 18,34

b. S w a s t a 12,77 10,55 7,05

1). Sosial Kemasyarakatan 16,86 11,75 12,83

2). Hiburan dan Rekreasi 7,88 7,83 3,79

3). Perorangan dan Rumah tangga 11,16 10,34 4,00

PRODUK DOMESTIK BRUTO 14,33 14,09 11,28

PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 10,73 13,74 11,41

* Angka sementara

Gambar

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dengan metode penghitungan yang lama,
Tabel 3 memperlihatkan bahwa nilai PDB atas dasar harga konstan pada industri
Tabel  1. PDB TAHUNAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU
Tabel  2. PDB TAHUNAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000
+4

Referensi

Dokumen terkait

Rumah susun (rusun) Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah

Tetapi walaupun terjadi peningkatan jumlah unit usaha dari tahun ke tahun namun pertumbuhan jumlah unit usahanya sedikit, hal ini dikarenakan pengembangan industri

Hasil dari penelitian yang dilakukan Rosita (2009) menunjukkan bahwa variabel Nilai Utilitarian secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Pemanasan Pada

Tabung baja dipakai sebagai bagian luar dari kolom kompo~it tabung baja beton, dipakai tabung baja dengan ukuran 6 em x 6 em, tebal 0.2 em dan dengan panjang

Hasil penelitian yang disusun dalam bentuk Buku ini semoga dapat berguna dalam memandu masyarakat dan berbagai pihak dalam mengembangkan sumber energi

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi dengan judul “Penampilan Reproduksi Induk Ikan Baung (Hemibagrus nemurus Blkr) dengan Pemberian Pakan Buatan yang Ditambahkan

Selain itu, faktor suhu dan kelembaban relatif lingkungan serta keberadaan daerah terbuka dengan nilai intensitas cahaya yang berdasarkan penelitian ini merupakan