• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PELATIHAN PERENCANAAN KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEJELASAN ARAH PILIHAN BIDANG MINAT KARIR PADA MAHASISWA SEMESTER III FAKUTAS PSIKOLOGI ipi124160

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PELATIHAN PERENCANAAN KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEJELASAN ARAH PILIHAN BIDANG MINAT KARIR PADA MAHASISWA SEMESTER III FAKUTAS PSIKOLOGI ipi124160"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PELATIHAN PERENCANAAN KARIR

UNTUK MENINGKATKAN KEJELASAN ARAH PILIHAN BIDANG MINAT KARIR PADA MAHASISWA SEMESTER III FAKUTAS PSIKOLOGI

Alfi Purnamasari

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan perencanaan karir untuk meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada mahasiswa semester III Fakultas Psikologi. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain pre test post test control group design. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah skala yang dikenakan 3 kali pada subyek, yaitu selama pre test (sebelum pelatihan), post test 1 (sesudah pelatihan) dan post test 2 (2 minggu setelah pelatihan). Selain itu dilakukan juga analisis kualitataif terhadap hasil FGD dan lembar wawasan karir (pre test), hasil evaluasi pelatihan dan hasil observasi pelatihan (post test 1) serta hasil in depth interview (post test 2).

Subyek penelitian adalah 44 mahasiswa semester III Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 22 orang anggota kelompok eksperimen dan 22 orang anggota kelompok kontrol.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). ada perbedaan yang sangat signifikan dalam kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada kelompok eksperimen antara pre test, post test 1 dan post test 2 (f = 109,320 dan p < 0,01); (2). ada perbedaan yang sangat signifikan dalam kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada kelompok eksperimen antara pre test dan post test 1 (t = -6.263 dan p <0,01,x pre test = 157.05, dan post test 1 = 172.05); (3). ada perbedaan yang sangat signifikan dalam kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada kelompok eksperimen antara post test 1 dan post test 2 (t = -9.557 dan p < 0,01, post test 1 = 172.05 dan post test 2 = 174); (4). ada perbedaan yang sangat signifikan dalam gained score 1 antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol antara pre test dan post test 1 (z = -5.693, p < 0.01, gained score 1 kelompok eksperimen = 15.45, gained score 1 kelompok kontrol = 0.36); (5). ada perbedaan yang signifikan dalam gained score 2 antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol antara post test 1 dan post test 2 (z = -1.990, p < 0.05, gained score 2 kelompok eksperimen = 2.86, gained score 2 kelompok kontrol= 1.50). (6). pelatihan perencanaan karir memberikan sumbangan sebesar 65 % dalam meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang minat karir.

(2)

Abstract

The research was aimed to examine the effectiveness of career planning in making a firm career choice of the third semester of psychology students. The research was conducted experimentally using the pre test post test group design. The measurements were based on a scale which were carried out three times on the subjects, i.e. at the pre test, the post 1 (after training), and the post test-2 (two weeks after the measurement). Furthermore, a qualitative analysis was done derived from the FGD (Focus Group Discussion) results and the career information forms distributed at the pre test, the training evaluation, and the observation during the training at the post test 1, and the result of in-depth interview during the post test-2.

The subjects of this study were 44 students of Faculty of Psychology, Ahmad Dahlan University, Yogyakarta, which were splitted into a control group (22 students) and a experimental group (22 students).

The results show that: (1) there is a very significant difference in choice of career intention of the experimental group observed in the pre test, the post test-1, and the post test-2 (F = 109,320, p < 0,05) (2) there is a very significant difference in choice of career intention of the experimental group observed in the pre test, the post test 1 (t = -6.263 dan p < 0.01,

x

pre test = 157.05, and

x

post test-1 = 172.05), (3) there is a very significant difference in choice of career intention of the experimental group observed in the post test1, the post test2 (t = -9.557 dan p < 0,01,

x

post test-1 = 172.05 dan

x

post test-2 = 174), (4) there is a very significant difference between the experimental group dan the control group in the gained score-1 (z = -5.693, p < 0.01,

x

gained score-1 of the experimental group = 15.45, x

gained score-1 of the control group = 0.36), (5) there is a significant difference between the experimental group dan the control group in the gained score-2 (z = -1.990, p < 0.05,

x

gained score-2 of the experimental group = 2.86,

x

gained score-2 of the experimental group = 1.50), (6) the career planning training gives a contribution 65% in fixing choice of career intention (eta squared = 0.650).

Key words : career choice, training

Pendahuluan

Angka pengangguran dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup pesat. Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2003 diperoleh hasil bahwa jumlah pengang guran yang mer upakan lulusan perguruan tinggi jumlahnya cukup besar, yaitu 217.307 orang (Biro Pusat Statistik, 2003). Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena lulusan perguruan tinggi saat kuliah belum membuat suatu perencanaan karir yang baik, sehingga tidak dapat merencanakan jalur karirnya.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan individu mengalami kesulitan untuk menghadapi dunia kerja, yaitu sedikit sekali individu yang mempunyai persiapan untuk menghadapi masalah yang berhubungan dengan dunia kerja, mengalami kebingungan untuk memilih karir karena mempunyai beberapa macam ketrampilan yang berbeda serta tidak memperoleh bantuan saat menghadapi masalah yang berhubungan dengan pekerjaan (Hurlock, 1996).

(3)

bekerja, khususnya bagi individu yang baru atau akan memasuki dunia kerja. Pada masa-masa orientasi karir, individu selalu diharapkan pertimbangan mengenai kecocokan antara karakteristik pribadi dengan pekerjaan yang dipilih, baik dalam hal minat, bakat maupun nilai-nilai pribadi yang dianut , karena dengan kecocokan antara jenis pekerjaan dengan karakteristik kepribadian, sangat besar kemungkinan bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam karir. Kecocokan antara jenis pekerjaan dengan karakteristik kepribadian merupakan langkah awal yang harus dipenuhi bagi individu untuk dapat mencapai kesuksesan dalam bekerja (Byrne dan Reinhart, 1989).

Jordaan dan Heyde (1979) berpendapat bahwa kejelasan arah pilihan karir menunjuk pada tingkat kejelasan dan kepastian preferensi pekerjaan seseorang. Menurut Crites (1969) arah pilihan karir adalah pemilihan karir yang tidak dibuat berdasarkan fantasi atau khayalan, namun berdasarkan minat, kapasitas dan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang yang dicapai oleh seseorang setelah mengeksploitasi dunia dengan jalan mengelaborasi serta mengklarifikasi minat, bakat, kemampuan serta nilai-nilai pribadi yang dianut, setelah terlebih dahulu mengalami perkembangan karir dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Bidang minat karir dalam ilmu psikologi adalah suatu cabang ilmu psikologi yang membahas tentang materi yang lebih spesifik. Bidang minat karir psikologi ada empat yaitu psikologi klinis, psikologi pendidikan, psikologi industri dan organisasi serta psikologi sosial.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kejelasan arah pilihan bidang minat karir adalah suatu tingkat perkembangan karir dimana individu telah mempunyai tingkat kejelasan pilihan bidang minat karir berdasarkan berbagai macam pertimbangan (kondisi pribadi dan kondisi bidang minat karir)

serta mau berkomitmen untuk mencapai pilihan bidang minat karirnya.

Aspek-aspek kejelasan arah pilihan bidang minat karir menurut Crites (1969) adalah : mengeksplorasi kondisi pribadi, mengeksplorasi bidang minat karir, kecenderungan untuk mencapai keadaan yang menyempit dalam pilihan bidang minat karir, menentukan arah pilihan bidang minat karir, kesediaan untuk mempertahankan arah pilihan bidang minat karir yang sudah dibuat, keyakinan bahwa pilihan bidang minat karirnya akan tercapai serta kepastian dan spesifikasi bidang minat karir

Mahasiswa fakultas psikologi sebaiknya sudah mempunyai kejelasan arah pilihan bidang minat karir yang tinggi sedini mungkin sejak semester awal, mulai semester III. Semester III merupakan waktu yang paling tepat bagi mahasiswa untuk menentukan kejelasan arah pilihan bidang minat karir karena pada semester V mahasiswa harus sudah menempuh mata kuliah pilihan yang relevan dengan bidang minat karir yang diinginkan.

Mahasiswa fakultas psikologi yang mempunyai kejelasan arah pilihan bidang minat karir yang tinggi tidak akan mengalami kesulitan dalam menentukan langkah-langkah yang diambil dalam mencapai kesuksesan dalam berkarir. Sebaliknya mahasiswa fakultas psikologi yang mempunyai kejelasan arah pilihan bidang minat karir yang rendah akan mengalami kesulitan yang tercermin dari ketidakmampuan dalam menentukan bidang minat karir, mata kuliah pilihan, judul skripsi sesuai bidang minat karir, mengikuti aktivitas di luar kuliah yang relevan dengan pilihan bidang minat karir yang diinginkan serta mengembangkan ketrampilan dan keahlian yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

(4)

usia, keberhasilan terhadap perkembangan karir pada tingkat perkembangan sebelumnya, perencanaan karir, kepribadian, kematangan karir, perkembangan intelektual, dukungan keluarga, pengalaman dan persiapan menuju dunia kerja serta faktor demografis

Bluestein (1988) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi arah pilihan bidang minat karir adalah perencanaan karir. Menurut Wolman, Johnson dan Bottoms (1975), sebagian besar mahasiswa merasa membutuhkan bantuan dalam perencanaan karir, di antaranya dalam membuat sebuah keputusan karir yang paling tepat untuk dirinya. Pelatihan perencanaan karir diharapkan dapat membantu mahasiswa semester III untuk meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang minat karir dengan jalan memberikan wawasan karir psikologi dan membantu mahasiswa mengeksplorasi potensi diri sehingga mampu menentukan pilihan bidang minat karir yang obyektif dan realistik serta dapat meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang minat karir

Pelatihan perencanaan karir dirancang berdasarkan teori experiental learning yang menyatakan bahwa pelatihan mampu mengubah struktur kognitif, sikap serta ketrampilan yang dimiliki oleh peserta. Melalui pelatihan pertama-tama peserta diarahkan untuk menyadari pentingnya suatu ketrampilan dikuasai dan menyadari komponen-komponen atau langkah-langkah yang perlu dilakukan supaya suatu ketrampilan dapat dikuasai dengan baik (Johnson dan Johnson, 2001). Pelatihan melibatkan aktivitas yang nyata, dimana setelah mendapatkan materi dan ketrampilan peserta diminta untuk mempraktekkan materi dan ketrampilan yang diperolehnya Pelatihan perencanaan karir meliputi berbagai macam aktivitas yang melibatkan peserta secara langsung, misalnya selain menggunakan metode ceramah juga mengisi lembar kerja, diskusi, presentasi serta permainan.

Pelatihan perencanaan karir disusun menur ut teori perencanaan karir yang dikemukakan oleh Splete dan Pietrofesa (1975), yaitu :

1. Memahami proses pengambilan keputusan karir, dengan mempertimbangkan : a. faktor-faktor psikologis dan sosiologis b. kesiapan dalam membuat keputusan

karir c. aspirasi d. persepsi 2. Pemahaman diri

3. Pengetahuan tentang karir, yang menyangkut hal-hal sebagai berikut : a. Tugas-tugas yang harus dilakukan

dalam suatu jenis pekerjaan b. Persyaratan kerja

c. Pendidikan

d. Training atau pelatihan khusus 4. Mempertimbangkan alternatif pilihan

karir dan dampaknya baik secara fisik, intelektual dan emosional

5. Memilih, merencanakan dan bertindak untuk mencapai pilihan karir yang diinginkan.

Berdasarkan kerangka berpikir yang dikemukakan oleh Splete dan Pietrofesa (1975) , pelatihan perencanaan karir disusun menjadi tujuh sesi, yaitu wawasan karir, eksplorasi diri, eksplorasi bidang minat karir, analisa potensi dan rencana karir, analisa masalah karir dan problem solving, pembuatan keputusan karir serta menyusun jadwal kegiatan.

(5)

dengan tujuan agar individu yang bersangkutan mampu mengarahkan karirnya dengan tepat secara optimal dengan memilih bidang minat karir yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Materi tentang wawasan karir dapat diperoleh peserta melalui materi ceramah “Perencanaan karir”. Pada sesi ini trainer akan memberikan gambaran tentang pentingnya membuat sebuah perencanaan karir agar karir yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan tujuan karir. Sesi ini juga akan memberikan pengetahuan kepada peserta tentang cara melakukan perencanaan karir dan seberapa besar manfaat perencanaan karir bagi perkembangan karir seseorang.

Sesi eksplorasi diri merupakan sesi kedua dalam pelatihan perencanaan karier. Pada sesi eksplorasi diri, peserta diminta untuk mengeksplorasi kondisi pribadinya dengan jalan mengelaborasi minat, bakat, sifat-sifat, keterampilan yang dimiliki, kelebihan-kelebihan serta kelemahan-kelemahan diri, harapan keluarga, konflik yang terjadi dalam keluarga dan kondisi keluarga. Pada sesi ini peserta diberikan materi ceramah tentang “Eksplorasi diri”. Sesi eksplorasi diri mampu meningkatkan aspek pertama dari kejelasan arah pilihan bidang minat karir, yaitu eksplorasi kondisi pribadi.

Pada sesi eksplorasi bidang minat karir peserta pelatihan diberikan materi ceramah “Eksplorasi bidang minat karir”, supaya peserta mampu menyadari pentingnya mengetahui seluk beluk setiap bidang minat karir. Pada sesi eksplorasi bidang minat karir peserta pelatihan yang pada awalnya kurang mempunyai wawasan karir tentang berbagai macam bidang minat dalam ilmu psikologi diharapkan dapat menambah pengetahuannya melalui materi “Wawasan karir di bidang psikologi”.

Melalui sesi eksplorasi bidang minat karir trainer mencoba menjelaskan tentang

setiap bidang minat karir dalam ilmu psikologi, materi yang akan dipelajari dalam setiap bidang minat, kemungkinan mata kuliah yang bisa diambil mahasiswa yang memilih suatu bidang minat karir tertentu, jumlah SKS untuk setiap mata kuliah pilihan, berbagai macam jenis lapangan pekerjaan yang tersedia bagi setiap bidang minat karir serta jenis ketrampilan dan tipe kepribadian yang cocok untuk setiap lapangan pekerjaan dalam setiap bidang minat karir. Peserta juga diharapkan mampu menentukan harapan, keinginan dan tujuan hidupnya atau dengan kata lain peserta mampu menentukan visi dan misi. Sesi eksplorasi bidang minat karir mampu meningkatkan aspek kedua dari kejelasan arah pilihan bidang minat karir, yaitu eksplorasi bidang minat karir. Pada sesi analisa potensi diri dan rencana karir, peserta diberikan materi ceramah “Analisa potensi dan rencana karir”. Peserta diminta untuk mempertimbangkan kecocokan antara kondisi pribadi dengan kondisi bidang minat karir yang diminatinya dan diminta untuk memilih dua bidang minat karir yang diminati. Setelah memilih suatu bidang minat karir, peserta diminta untuk memilih dua bidang minat karir yang menurut mereka paling cocok. Sesi meninjau rencana dan kemampuan mampu meningkatkan aspek ketiga proses penentuan kejelasan arah pilihan bidang minat karir, yaitu kecenderungan untuk mencapai keadaan yang menyempit dalam pilihan bidang minat karir

(6)

berasal dari luar diri (hambatan eksternal). Peserta diminta untuk mempertimbangkan kesesuaian antara hambatan yang akan ditemui dengan potensi diri.

Sesi antisipasi masalah karir dan problem solving mampu meningkatkan aspek keempat kejelasan arah pilihan bidang minat karir, yaitu kesediaan untuk mempertahankan pilihan bidang minat karir serta aspek keenam, yaitu keyakinan bahwa pilihan bidang minat karirnya akan tercapai. Sesi antisipasi masalah karir dan problem solving juga melibatkan proses diskusi peserta dalam kelompok kecil untuk membahas masalah dalam contoh kasus yang diberikan.

Setelah peserta mempertimbangkan kecocokan antara kondisi pribadi dengan kondisi bidang minat karir yang diminatinya, peserta diminta untuk membuat sebuah keputusan karir dengan jalan memilih salah satu dari dua bidang minat karir yang paling sesuai. Sesi keenam, yaitu sesi pembuatan keputusan karir menyajikan pula materi ceramah “Pembuatan keputusan karir” yang mampu meningkatkan aspek kelima dalam kejelasan arah pilihan bidang minat karir, yaitu menentukan pilihan bidang minat karir.

Pada sesi menyusun jadwal kegiatan, peserta diberi materi ceramah “Menyusun rencana kegiatan”. Peserta sudah diminta untuk menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat mencapai pilihan bidang minat karirnya dengan jalan membuat jadwal rencana aksi untuk mewujudkan pilihan bidang minat karir. Rencana aksi tersebut diharapkan tidak hanya direncanakan saja namun juga dapat terealisasi melalui sebuah perilaku yang nyata, sehingga peserta diminta untuk menuliskan beberapa langkah yang akan segera dilakukan setelah pelatihan berakhir dalam proses mencapai pilihan bidang minat karirnya. Kemungkinan besar usaha peserta untuk merealisasikan rencana membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, misalnya : ibu kost, keluarga, sahabat saudara, dosen, kakak kelas dan lain sebagainya. Rencana aksi juga

dibuat dalam urutan prioritas langkah-langkah pencapaian pilihan bidang minat karir. Sesi menyusun jadwal kegiatan mampu meningkatkan aspek ketujuh kejelasan arah pilihan bidang minat karir, yaitu kepastian dan spesifikasi karir.

Berdasarkan berbagai teori yang telah dikemukakan di atas, maka diajukan hipotesis sebagai berikut : Pelatihan perencanaan karir efektif untuk meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada mahasiswa semester III fakultas psikologi. Mahasiswa semester III fakultas psikologi yang mengikuti pelatihan perencanaan karir mempunyai kejelasan arah pilihan bidang minat kariryang lebih tinggi daripada mahasiswa semester III fakultas psikologi yang tidak mengikuti pelatihan perencanaan karir.

Metode Penelitian

1. Variabel tergantung : kejelasan arah pilihan bidang minat karir

2. Variabel bebas : pelatihan perencanaan karir

Penelitian bertujuan untuk melihat efektivitas pelatihan perencanaan karir untuk meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada mahasiswa semester III fakultas psikologi.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre test post test control group design. Pengukuran dilakukan selama 3 kali, yaitu pre test, post test 1 (setelah pelatihan) dan post test 2 (2 minggu setelah pelatihan). Tekhnik analisis yang digunakan yaitu (1) anava amatan ulang, untuk melihat perbedaan dalam 3 kali pengukuran; (2) uji-t, untuk melihat perbedaan antar pengukuran; (3) eta squared, untuk melihat efektivitas pelatihan; (4) analisis kualitatif : lembar wawasan karir, hasil FGD, lembar evaluasi hasil pelatihan, hasil oservasi pelatihan dan hasil in depth interview.

(7)

Minat, lembar wawasan karir, hasil FGD, lembar evaluasi hasil pelatihan, lembar observasi pelatihan serta hasil in depth interview. Subyek penelitian adalah mahasiswa semester III Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, yang tertarik untuk mengikuti pelatihan perencanaan karir serta belum pernah mengikuti pelatihan perencanaan karir dan setelah diseleksi ternyata ada 44 orang yang memenuhi persyaratan dan kemudian dibagi 2 menjadi 22 orang anggota kelompok eksperimen dan 22 orang kelompok kontrol. Syarat yang ditentukan adalah skor dalam Skala Arah Pilihan Bidang Minat Karir di bawah mean empirik. Variabel dalam penelitian adalah perencanaan karir sebagai variabel bebas dan kejelasan arah pilihan bidang minat karir sebagai variabel tergantung.

Pelatihan perencanaan karir dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut dan setiap harinya berlangsung selama kurang lebih 8 jam. Pelatihan terbagi menjadi sesi, yaitu wawasan karir, eksplorasi diri, eksplorasi bidang minat karir, analisa potensi dan rencana karir, analisa masalah karir dan problem solving, pembuatan keputusan karir serta menyusun jadwal kegiatan. Pelatihan menggunakan berbagai macam metode yang meliputi metode ceramah (20,54 %), games (4,46 %), diskusi (21,43 %), mengisi lembar kerja (16,07 %), presentasi (16,07 %) dan talk show ( 21,43 %). dengan diselingi ice breaking dan energizing. Hasil Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan uji validitas Skala Arah Pilihan Bidang Minat Karir, dari aitem total sejumlah 56 aitem, terdapat 41 aitem sahih dan 15 aitem gugur dengan rbt bergerak antara 3,079 sampai dengan 0,7104. Berdasarkan uji reliabilitas diperoleh koefisien Alpha (a) sebesar 0,9165.

Berdasarkan hasil analisis lembar wawasan karir serta hasil FGD diperoleh

kesimpulan bahwa wawasan karir sebagian besar peserta masih sangat terbatas, mahasiswa kurang dapat memahami dirinya dan informasi karir psikologi yang dimiliki masih sangan kurang, sehingga perlu ditingkatkan melalui kegiatan pelatihan. Oleh karena itu pelatihan akan melibatkan metode ceramah serta mendatangkan praktisi melalui kegiaran talk show untuk menambah wawasan karir peserta. Berdasarkan hasil uji nor malitas sebaran, diketahui bahwa sebaran variabel kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada saat pre test (K-S-Z = 0,127, p > 0,05), post test 1 (K-S-Z = 0,090, p > 0,05) dan post test 2 (K-S-Z = 0,090, p>0,05) adalah normal. Namun dalam gain score 1 (K-S-Z = 0,198, p < 0,05) dan gain score 2 (K-S-Z = 0,197, p < 0,001) sebarannya tidak normal.

Berdasarkan hasil uji homogenitas sebaran, diketahui bahwa varians kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada saat pre test (Levene Statistic = 0,027, p > 0,05), post test 1 (Levene Statistic = 0,591, p > 0,05), post test 2 (Levene Statistic = 0,979, p > 0,05) adalah homogen. Namun dalam gain score 1 (Levene Statistic = 40,894, p < 0,05) dan gain score 2 (Levene Statistic = 4,533, p < 0,05) variansnya tidak homogen.

Hasil uji hipotesis dengan menggunakan anava amatan ulangan menunjukkan bahwa nilai F sebesar 109,320 dan p<0,01, menunjukkan bahwa ada perbedaan arah pilihan bidang minat karir yang sangat signifikan pada kelompok eksperimen dalam pre test, post test 1 dan post test 2.

(8)

157,05 dan pada post test 1 sebesar 172,05. Rerata skor arah pilihan bidang minat karir pada kelompok eksperimen pada post test 1 lebih besar daripada rerata pada saat pre test.

Hasil uji perbedaan arah pilihan bidang minat karir dengan menggunakan uji-t antara pada post test 1 dengan post test 2 pada kelompok eksperimen menunjukkan nilai t sebesar –6,263 dan nilai p < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam arah pilihan bidang minat karir yang sangat signifikan antara kelompok eksperimen pada post test 1 dan post test 2. Rerata skor arah pilihan bidang minat karir pada kelompok eksperimen pada post test 1 sebesar 172,05 dan pada post test 2 sebesar 174. Rerata kelompok eksperimen pada post test 2 lebih besar daripada mean pada post test 1.

Rerata hipotetis skor Skala Arah Pilihan Bidang Minat Karir adalah 123. Rerata empiris kelompok eksperimen dalam pre test adalah 157,05 dan kelompok kontrol sebesar 157,36. Rerata empiris kelompok eksperimen dalam posttest 1 adalah 172,05 dan kelompok kontrol sebesar 157,73. Rerata empiris kelompok eksperimen dalam posttest 1 adalah 174,91 dan kelompok kontrol sebesar 158,86. Rerata empiris kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam pre test , post test 1 dan post test 2 berada di atas rerata hipotesisnya.

Hasil analisis lembar evaluasi pelatihan menunjukkan bahwa semua peserta mampu merasakan manfaat dari pelatihan, terutama dalam hal memahami potensi diri dan menambah wawasan karir di bidang psikologi. Berdasarkan hasil observasi selama rangkaian kegiatan pelatihan berlangsung, peningkatan skor dalam skala berhubungan dengan keaktifan dan kesungguhan peserta dalam mengikuti pelatihan. Peserta yang terlibat aktif dalam kegiatan pelatihan menunjukkan peningkatan skor yang cukup berarti dan merasakan manfaat pelatihan yang lebih besar daripada peserta yang pasif.

Hasil analisis gain score dengan menggunakan Mann-Whitney Test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol pada pre test dengan post test 1 menunjukkan nilai z sebesar –5,693 dan nilai p < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam gained score 1 (pengukuran antara pre test dengan post test 1) yang sangat signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Rerata gained score arah pilihan bidang minat karir pada kelompok eksperimen sebesar 15,45 dan kelompok kontrol sebesar 0,36. Rerata gained score arah pilihan bidang minat karir pada kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol.

Hasil analisis dengan menggunakan Mann-Whitney Test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol pada post test 1 dan post test 2 menunjukkan nilai z sebesar –1,990 dan nilai p < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam gained score 2 (pengukuran antara post test 1 dengan post test 2) yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Rerata gained score arah pilihan bidang minat karir pada kelompok eksperimen sebesar 2,86 dan kelompok kontrol sebesar 1,50. Rerata gained score arah pilihan bidang minat karir pada kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol.

(9)

Selain mengalami perubahan dalam skor arah pilihan bidang minat karir, peserta pelatihan juga mengalami perubahan dalam pilihan bidang minat karir. Pada anggota kelompok eksperimen ada 4 peserta yang pilihannya tetap, 10 orang peserta mengalami perubahan serta 8 orang mampu memilih salah satu dari 2 pilihan bidang minat karirnya. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena efek dari pelatihan perencanaan karir. Selain itu dilihat dari skor dalam arah pilihan bidang minat karir semua peserta pelatihan mengalami peningkatan dengan rerata gained score sebesar 15,450.

Skor arah pilihan bidang minat karir pada anggota kelompok eksperimen mengalami peningkatan antara post test 1 dan post test 2 (rerata gained score sebesar 2,860) kemungkinan disebabkan karena selama 2 minggu beberapa peserta pelatihan sebagian sudah melaksanakan beberapa langkah dalam spesifikasi karir, sehingga dengan melaksanakan langkah-langkah tersebut arah pilihan bidang minat karirnya kemungkinan dapat meningkat.

Diskusi

Pelatihan perencanaan karir membantu mahasiswa untuk mengeksplorasi kondisi pribadi (rencana masa depan, sifat/ kepribadian, minat, kelemahan, bakat serta kondisi keluarga) serta mengeksplorasi berbagai bidang minat karir sehingga peserta mampu membuat sebuah pilihan bidang minat karir yang sifatnya obyektif dan realistik. Pelatihan berdasarkan pada prinsip experiental learning sehingga peserta dapat mengaplikasikan secara langsung ketrampilan yang diperoleh dalam pelatihan dalam setting kelompok.

Sesi-sesi dalam pelatihan disusun agar dapat meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang minat karir peserta pelatihan. Sesi wawasan karir ber usaha memberikan pemahaman pada peserta tentang pentingnya membuat sebuah perencanaan karir, langkah-langkah perencanaan karir serta pentingnya

menentukan kejelasan arah pilihan bidang minat karir bagi mahasiswa fakultas psikologi semester III. Sesi ini bertujuan agar peserta mempunyai pandangan yang positif tentang perencanaan karir dan pentingnya menentukan kejelasan arah pilihan bidang minat karir.

Sesi eksplorasi diri bertujuan untuk mengajak peserta pelatihan untuk mengeksplorasi kondisi pribadi, yang meliputi rencana masa depan, sifat, kepribadian, minat, potensi (kelemahan dan kelebihan) serta kondisi keluarga. Peserta dalam sesi ini melakukan eksplorasi diri sehingga lebih mampu memahami kondisi pribadinya.

Sesi eksplorasi bidang minat karir bertujuan untuk memberikan wawasan kepada peserta tentang berbagai bidang minat karir psikologi, materi yang dipelajari dalam setiap bidang minat karir, mata kuliah wajib dan pilihan dalam setiap bidang minat karir serta lapangan pekerjaan yang tersedia dalam setiap bidang minat karir. Peserta dalam sesi ini melakukan eksplorasi bidang minat karir sehingga wawasan karir tentang berbagai bidang minat karir bertambah.

Sesi analisa potensi dan rencana karir bertujuan untuk mempersempit pilihan bidang minat karir peserta dengan jalan meminta peserta memilih 2 bidang minat karir yang paling disukai beserta menguraikan alasan pemilihan serta kelebihan dan kelemahan yang mendukung atau menghambat pencapaian pilihan karir. Sesi ini mampu membentuk kecenderungan peserta untuk mencapai keadaan yang menyempit dalam pilihan bidang minat karir.

(10)

keinginan peserta untuk mempertahankan pilihan bidang minat karir yang dibuat dan mengembangkan keyakinan bahwa pilihan bidang minat karirnya akan tercapai.

Sesi pembuatan keputusan karir mer upakan saat dimana peserta har us menentukan salah 1 dari 2 bidang minat karir berdasarkan berbagai macam pertimbangan. Pertimbangan utama yang digunakan dalam membuat keputusan adalah kecocokan antara kondisi pribadi dengan karakteristik bidang minat karir. Pada sesi ini peserta harus mampu menentukan pilihan bidang minat karir, serta mengembangkan keyakinan bahwa pilihan bidang minat karirnya akan tercapai.

Sesi menyusun jadwal kegiatan menuntut peserta untuk sesegera mungkin merealisasikan rencana karirnya melalui menyusun dan membuat prioritas langkah-langkah pencapaian tujuan karir. Peserta dalam sesi ini berusaha untuk menentukan kepastian dan spesifikasi karir.

Pelatihan perencanaan karir memadukan berbagai macam metode yang bertujuan untuk mengurangi kejenuhan peserta dalam mengikuti pelatihan. Metode ceramah akan menambah wawasan peserta dan secara kognitif akan merubah cara pandang peserta terhadap pentingnya perencanaan karir serta wawasan karir psikologi. Materi eksplorasi diri juga akan dapat membantu peserta untuk lebih memahami dirinya. Selain itu peserta mencari kemungkinan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian tujuan karir beserta menemukan cara penyelesaian masalahnya. Setelah peserta memutuskan sebuah pilihan karir peserta juga membuat spesifikasi sebagai langkah-langkah konkrit pencapaian tujuan karir. Semua langkah-langkah yang tersusun dalam berbagai sesi dalam pelatihan mendukung peningkatan kejelasan arah pilihan bidang minat karir peserta pelatihan.

Mahasiswa semester III Fakultas Psikologi yang tidak mengikuti pelatihan

perencanaan karir kurang mempunyai perencanaan karir yang baik. Kurangnya perencanaan karir yang baik menyebabkan mahasiswa kurang mengetahui kecocokan antara kondisi pribadi dengan karakteristik bidang minat karir yang diinginkannya. Mahasiswa juga kurang dapat mengeksplorasi kondisi pribadi serta karakteristik bidang minat karir yang diinginkannya. Kondisi pribadi mencakup kondisi internal (kondisi dalam diri) serta kondisi eksternal (kondisi di luar diri).

Mahasiswa yang kurang memahami kondisi pribadinya tidak mengenali sifat / kepribadian yang dimilikinya, bakat yang harus diasah, minatnya terhadap aktivitas-aktivitas tertentu serta kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya. Mahasiswa yang kurang memahami kondisi pribadinya juga kesulitan untuk memahami situasi lingkungan (keluarga dan lingkungan sosial) sehingga kurang memahami harapan keluarga dan lingkungan sosial.

Mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan perencanaan karir juga kurang memiliki gambaran tentang berbagai macam bidang minat karir yang ada dalam ilmu psikologi, sehingga tidak mengetahui materi yang dibahas dalam setiap bidang minat karir, mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan sesuai bidang minat karir yang diinginkan serta lapangan kerja yang tersedia.

(11)

bidang minat karir yang diinginkan, kesulitan untuk memilih judul skripsi sesuai dengan bidang minat karir yang diinginkan serta kurang dapat mengasah keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan dalam dunia kerja sesuai bidang minat karir yang ingin ditekuninya. Mahasiswa yang mengalami kesulitan-kesulitan tersebut mempunyai kejelasan arah pilihan bidang minat karir yang rendah, sehingga kurang dapat menentukan arah pencapaian karir yang jelas dan dalam aktivitas-aktivitas akademik mereka juga banyak menghadapi kesulitan.

Mahasiswa semester III yang mengikuti pelatihan perencanaan karir akan mempunyai perencanaan karir yang baik, karena mampu memahami kondisi pribadi dan mempunyai gambaran yang luas tentang berbagai macam bidang minat karir dalam ilmu psikologi. Mahasiswa dapat memahami karakteristik personalnya dengan baik, sehingga mengetahui sifat, kepribadian, bakat dan minat serta kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Mahasiswa semester III yang mengikuti pelatihan perencanaan karir juga mempunyai gambaran yang luas tentang berbagai macam bidang minat karir dalam ilmu psikologi yang meliputi materi yang akan dipelajari dalam setiap bidang minat karir, mata kuliah dalam setiap bidang minat karir, beban SKS untuk setiap mata kuliah pilihan, materi yang dipelajari untuk setiap mata kuliah pilihan sesuai dengan pilihan bidang minat karirnya serta lapangan kerja yang tersedia.

Mahasiswa semester III yang mengikuti pelatihan perencanaan karir tidak mengalami kesulitan saat harus memilih suatu bidang minat karir yang cocok bagi dirinya, sehingga mudah menentukan mata kuliah pilihan, mengikuti aktifitas di luar kuliah yang relevan dengan bidang minat karir yang diinginkan, memilih judul skripsi sesuai dengan bidang minat karir yang diinginkan serta dapat mengasah keterampilan dan keahlian yang

dibutuhkan dalam dunia kerja sesuai bidang minat karir yang ingin ditekuninya. Mahasiswa semester III yang mengikuti pelatihan perencanaan karir akan mempunyai kejelasan arah pilihan bidang minat karir yang tinggi, sehingga dapat menentukan kejelasan arah pencapaian karir yang jelas dan dalam aktifitas-aktifitas akademik mereka tidak banyak menghadapi kesulitan.

Berdasarkan materi yang diberikan dalam pelatihan yang tercakup dalam setiap sesi pelatihan, mahasiswa semester III yang mengikuti pelatihan perencanaan karir akan mempunyai kejelasan arah pilihan bidang minat karir yang ting gi. Hal tersebut berdampak mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam memilih mata kuliah pilihan, memilih aktivitas di luar kuliah yang relevan dengan pilihan karirnya, menentukan judul skripsi sesuai bidang minat karir yang diinginkan serta mengasah ketrampilan dan keahlian yang dibutuhkan dalam bidang minat karir yang diinginkan.

Kesimpulan Dan Saran

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

1) Pelatihan perencanaan karir efektif untuk meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang minat karir pada mahasiswa semester III Fakultas Psikologi.

(12)

mengikuti pelatihan perencanaan karir. 3) Sumbangan efektif pelatihan perencanaan

karir terhadap arah pilihan bidang minat karir sebesar 65 %, sehing ga dapat disimpulkan bahwa efektivitas pelatihan perencanaan karir 65 % dalam meningkatkan arah pilihan bidang minat karir.

4) Hasil analisis data kualitatif menunjukkan bahwa peserta merasa mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan, terutama dalam hal pemahaman diri dan wawasan karir psikologi.

Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1). Bagi mahasiswa semester III, disarankan untuk mengikuti pelatihan perencanaan karir, supaya dapat memahami diri dan mendapatkan wawasan karir tentang berbagai bidang minat karir.

2). Bagi lembaga atau fakultas diharapkan dapat memberikan pelatihan perencanaan karir pada mahasiswa semester III yang lain.

3). Bagi dosen atau pendidik, diharapkan dapat memberikan wawasan tentang berbagai bidang minat karir psikologi serta membantu mahasiswa untuk dapat mengenali dirinya, supaya kejelasan arah pilihan bidang minat karir dapat meningkat.

4). Bagi psikolog atau konselor karir, pelatihan perencanaan karir ini dapat dijadikan sebagai suatu contoh atau model dalam usaha membantu mahasiswa semester III yang mengalami kesulitan dalam menentukan kejelasan arah pilihan bidang minat karir.

5). Bagi para peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian sejenis dengan memperhatikan berbagai variabel lain yang mempengaruhi arah pilihan bidang minat karir mahasiswa, subyek penelitian yang berbeda serta metode pelatihan yang lebih bervariasi.

Daftar Pustaka

Bluestein. 1988, A Canonical Analysis of Career Choice Crystallization and Vocational Maturity, Jour nal of Counselling Psychology, Volume 35, 294-297.

Crites, J.O. 1969, Vocational Psychology. The Study of Vocational Behavior and

Hurlock, E.B. 1996, Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (terjemahan), Surabaya : PT Erlangga.

Johnson, D.W dan Johnson, F.P. 2001, Joining Together Group Theory and Group Skills, Boston : Allyn and Bacon

Jordaan, J.D dan Heyde, M.D. 1979, Vocational Maturity During The High School Years, New York : Teachers College Press.

Pietrofesa, J. J dan Splete, H. 1975, Career Development : Theory and Research, New York : Grune and Stratton

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa alkohol dalam obat kumur berperan sebagai larutan yang menyingkirkan membran terluar dari bakteri gram negatif tetapi untuk bakteri

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY LEARNING DAN JIGSAW DI KELAS XI IIS MAN.. KUNIR TAHUN PELAJARAN 2016 –

Pada dunia akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan ilmu akuntansi khususnya audit sektor publik penelitian ini telah membuktikan

C. Profil Modul Menggunakan Model Pembelajaran Discovery.. Modul pembelajaran yang disusun dalam penelitian pengembangan. bahan ajar ini adalah modul dengan model

Setelah mendapatkan surat aktivasi akun PADAMU dari Dinas Pendidikan, maka sekolah diharuskan melakukan aktivasi agar bisa menggunakan layanan ini.. Surat tersebut menyertakan

Terdapat beberapa cara dalam pemberian lapisan lindung, dalam penulisan ini akan dibahas proses pemberian lapisan lindung secara organik dengan menggunakan cat, pembahasan dibatasi

Hasil pencarian ini menghasilkan unduh formulir yang akan digunakan untuk melakukan verifikasi dan validasi NUPTK. Terdapat pembagian menjadi 4 formulir bagi PTK,

Proses komunikasi yang terjadi pada masyarakat Tionghoa dan Betawi di Kawasan Pecinan Mayor Oking Bekasi merupakan proses komunikasi secara primer (primery