• Tidak ada hasil yang ditemukan

10d7 lampiran pameran kelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "10d7 lampiran pameran kelas"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PAMERAN KELAS (Classroom Lay out Display)

Tujuan

Tujuan pengembangan model kurikulum inovatif SD perbatasan dengan model pameran kelas disusun sebagai panduan praktis pembelajaran pada anak SD sesuai dengan karakteristik dan tahapan perkembangannya. Secara spesifik, panduan ini diarahkan untuk :

a. Memberikan wacana baru tentang perubahan mendasar yang harus segera dilakukan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif dan kreatif.

b. Menawarkan sebuah langkah solusional dalam menghadapi persoalan motivasi belajar siswa.

c. Menanamkan sikap kritis, analis, kreatif, dan progresif kepada siswa untuk senantiasa menghadirkan ide-ide segar mereka yang tertuang dalam pameran kelas stimulus dari tema pembelajaran dan hasil karya siswa.

d. Cara mengenal dan berbagi pengetahuan tentang kemajuan siswa

e. Siswa merespon segala sesuatu dengan baik apabila kita menghargai hasil karyanya

f. Meningkatkan kepercayaan diri (self-confidence) yang pada akhirnya akan melahirkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dimata Negara lain.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pameran kelas dari tema-tema yang akan diajarkan oleh guru ;

a. Pemilihan lokasi yang mempertimbangkan keamanan untuk memamerkan stimulus tema dan hasil karya siswa.

b. Libatkan siswa dalam perencanaan dan pembuatan display stimulus dari tema pembelajaran.

c. Mendiskusikan tujuan pembuatan diplay, kriteria , proses dan pengalaman belajar dengan memakai media pameran kelas.

d. Berikan label untuk nama karya & siswa, tanggal, dan bahan yang digunakan oleh anak didik.

(2)

f. Hargai usaha siswa dengan mengembalikan karya mereka sebagaimana mestinya. g. Kembangkan display interaktif yang merangsang daya pikir untuk belajar

h. Penggantian display secara reguler untuk memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengapresiasi hasil karyanya.

Syarat display yang baik :

• Sederhana

• Terfokus pada obyek, bukan pada hiasan (border dan dekorasi lain)

• Tujuan display jelas ( sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi dan pemahaman anak terhadap tema –tema yang diajarkan oleh guru).

Teknik display :

• Trimming (pemangkasan)

• Mounting

• Posisi

• Penempelan

• Pemberian efek tiga dimensi Tugas guru :

• Waktu pergantian display?

• Isi display?

• Apa yang menjadi fokus display?

• Display sebagai bahan diskusi?

• Siapa yang terwakili?

• Siapa yang menangani display?

• Kritik negatif atau positif?

Bahan Display :

• Tema Buku

• Bagan

• Tema/Topik yang sedang dibahas

(3)

• Klipping yang sesuai dengan tema

• Prakarya siswa

• Kumpulan barang yang sesuai dengan tema

I.

Ruang Lingkup Aplikasi

Ruang lingkup aplikasi pemeran kelas ini adalah pusat-pusat belajar yang berada di kelas ; yaitu:

a. Pusat belajar Sains

b. Pusat belajar Bahasa dan Seni c. Pusat belajar Sosial

II.

Analisa Hasil

a. Siswa memperoleh pengalaman baru dalam proses pembelajaran yang dinamis, kreatif, dan ekspresif.

b. Siswa terpacu untuk melahirkan ide-ide kreatif dan produktif untuk disajikan dalam sebuah pameran di kelas dan sekolah mereka sendiri.

c. Siswa mendapatkan apresiasi yang luar biasa atas apa yang mereka lakukan demi tercapainya tujuan belajar bersama.

d. Kepala Sekolah dan Pembantu Urusan mempunyai Program yang jelas berbasih pelayanan prima kepada Stake Holder Sekolah.

I.

Kerangka Filosofis Pameran Kelas

”Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.” (Quantum Teaching, DePorter dan Hernacki, 2000)

(4)

sebagian? Majalah dinding yang memudar? Susunan buku dan kertas yang berantakan? Rak yang dilapisi debu tebal? Kaca-kaca jendela yang sudah tebal dilapisi debu? Atau mereka melihat lingkungan yang terartur dan bersih, sebagaimana mempersiapkan rumah kita untuk menyambut kedatangan tamu? Sebenarnya, siswa adalah ”tamu” kita, yang diundang untuk acara penting – belajar.

Ketika benda-benda di kelas menarik perhatian siswa, apa yang dikatakannya? Asosiasi apa yang teringat akibat benda-benda tersebut? Di kelas yang tidak banyak mendapat perhatian guru, pesannya mungkin berbunyi,”Belajar itu kuno, melelahkan, dan usang”.

Di lain pihak, lingkungan yang ditata rapi untuk mendukung belajar dapat berkata, ”Belajar itu segar, hidup, penuh semangat”. Apa yang dikatakan lingkungan kelas? Dari cara poster ditempelkan di dinding, pengaturan bangku, penyusunan bahan persediaan, hingga tingkat kebersihan kelas, semuanya berbicara. Segala sesuatu dalam lingkungan kelas menyampaikan pesan yang memacu atau menghambat belajar (Dhority, 1991).

A. Lingkungan Sekeliling

Sebuah gambar lebih berarti daripada seribu kata-kata. Jika kita menggunakan alat peraga dalam situasi belajar, akan terjadi hal yang menakjubkan. Bukan hanya mengawali proses belajar dengan cara merangsang modalitas visual, namun alat peraga juga secara harfiah menyalakan jalur saraf seperti kembang api di malam Lebaran. Beribu-ribu asosiasi tiba-tiba diluncurkan ke dalam kesadaran. Kaitan ini menyediakan konteks yang kaya untuk pembelajaran yang baru.

B. Pengaturan Bangku

(5)

presentasi siswa, ajaran Guru, dan lain-lain. Aturlah bangku sehingga siswa menghadap ke depan untuk membantu mereka tetap fokus ke depan. Untuk kerja kelompok, bangku di geserkan lagi saling berhadapan. Yang harus kita capai adalah fleksibilitas.

II.

Alasan Pameran kelas

”Berapa banyak alasan yang dapat kita pikirkan untuk membuat pameran kelas .”

(Bagus Bagja, 2005)

a. Pameran kelas dapat sekedar dekoratif. Hal ini dapat membuat ruang kelas lebih cemerlang, dan merupakan tepat yang lebih menarik dan memberikan stimulasi. Ini, dengan sendirinya dapat mempunyai dampak langsung kepada motivasi siswa dan pada pembelajaran siswa.

b. Materi pameran kelas dapat mencakup alat bantu pengajaran langsung berguna, seperti misalnya model-model anatomis, garis-garis bilangan dan huruf-huruf dari alfabet. Mereka dapat membantu guru menjadi lebih efektif.

c. Bahan-bahan pameran kelas dapat mencakup alat bantu pengajaran tambahan yang hanya memperkaya atau memperkuat apa yang diajarkan, membantu membuat subyek ”hidup”. Misalkan satu negara diajarkan sebagian dari ”geografi”, suatu pameran mungkin termasuk gambar-gambar, orang-orang, dan pakaian adatnya, tanda-tanda tempat yang terkenal, dan sebagainya.

d. Pameran kelas dapat berbentuk referensi yang berguna, yang membantu pembelajaran siswa: seperti rumus-rumus matematika.

e. Materi pameran kelas dapat mencakup informasi ynag penting bagi siswa untuk diingat-ingat: seperti tabel-tabel, angka, rumus-rumus, ejaan-ejaan, dan informasi lainnya yang penting.

(6)

Pameran kelas dapat digunakan untuk ”membentuk adegan” bagi topik pengajaran baru. Guru dapat meletakkan beberapa materi Kompetensi Dasar pada pameran kelas yang memberikan dorongan untuk meningkatkan perhatian siswa g. pada topik yang sedang diajarkan. Jika teksnya ”gunung berapi”,

beberapa gambar yang menarik perhatian mungkin diperlihatkan sebelum pengajaran dimulai: barangkali mungkin beberpa hari sebelumnya, tidak tepat segera sebelum pelajaran dimulai.

h. Pameran kelas dapat digunakan untuk mengkomunikasikan kepada yang lain apa yang sedang dilakukan oleh kelas. Hal ini dapat mencakup siswa-siswa lainnya dari kelas yang berbeda, para Guru lainnya, Kepala Sekolah, pengunjung sekolah yang resmi, para orang tua, dan para anggota komunitas setempat.

Pameran kelas dapat diadakan-khususnya untuk pekerjaan siswa sebagai cara untuk memberikan penghargaan dan nilai serta meningkatkan motivasi.

Tempat yang lain yang bauk mencakup:  Gang-gang dan teras

 Bagian tempat penerimaan  Perpustakaan

 Ruang Kepala Sekolah

 Sekolah lain: barangkali bahkan pertukaran pekerjaan siswa dari sekolah lain!

 Tempat umum lainnya

(7)

III.

Prinsip-prinsip Pameran kelas (display)

 Display pekerjaan siswa merupakan aspek pameran yang sedemikian penting yang layak untuk dipertimbangkan secara khusus. Ini merupakan cara yang amat kuat untuk menunjukkan kepada para siswa bahwa pekerjaan mereka dihargai. Hal ini menciptakan arti suatu pencapaian keberhasilan. Ini dapat dengan cepat memotivasi siswa.

 Display pekerjaan siswa memerlukan pendekatan yang bersifat peka. Ini penting agar beberapa siswa tidak merasa dikesampingkan atau gagal karena pekerjaan mereka tidak dipamerkan. Ini seharusnya merupakan target untuk menjamin bahwa semua siswa mempunyai sepotong pekerjaannya di suatu tempat pada pameran. Ini dapat dicapai dengan pameran semua kelas yang mencakup sepotong pekerjaan dari setiap siswa, atau tempat bagi setiap siswa memamerkan sepotong pekerjaan mereka yang terbaik.

 Display harus merayakan upaya, maupun pekerjaan yang sempurna.

 Display pekerjaan siswa dapat membantu siswa menghargai pekerjaan mereka sendiri dan pekerjaan yang lainnya.

 Dalam banyak kasus, pekerjaan siswa harus dipamerkan dengan menuliskan namanya – sehingga mereka menerima pengakuan.

 Display pekerjaan siswa harus selalu mencantumkan namanya di mana saja, (bahkan di sebaliknya pun), sehingga guru tahu kepunyaan siapakah itu: pada saat menilai, sewaktu mengembalikan, atau menyimpan untuk tujuan pencatatan.  Siswa yang lebih tua dapat dilibatkan dalam mengatur pamerannya sendiri. Tetapi

(8)

Proses pembelajarannya perlu memperhatikan sejumlah prinsip yang mendasarinya. Prinsip-prinsip yang dimaksud diantaranya adalah :

1. Berpusat pada perkembangan anak. Keberhasilan pendidikan dapat diukur pada sejauh mana pendidikan berhasil mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengoptimalkan potensi setiap anak sesuai dengan karakteristik perkembangannya. Oleh karena itu, keberhasilan proses pembelajaran dengan pendekatan Pameran kelas ini terletak pada peningkatan optimalisasi seluruh potensi perkembangan anak dengan menjadi lingkungan alam sebagai sumber belajar yang utama.

2. Membangun percaya diri anak

Proses pembelajaran dengan menggunakan Pameran kelas diharapkan dapat membangun dan mengembangkan percaya diri ( self convident) yang tinggi kuat. anak akan terbiasa untuk belajar berkarya dan terbiasa melakukan trial and error untuk peningkatan bakat yang dimilikinya.

3. Belajar dari lingkungan alam sekitar

Proses pembelajaran berbasis alam akan memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam yang ada, sebagai sumber ilmu pengetahuan, sehingga memiliki ketajaman berpikir dan wawasan keilmuan yang aplikatif.

4. Belajar dan bermain dari lingkungan sekitar

Melalui bermain, memungkinkan anak untuk terlibat dalam lingkungannya, melalui konflik internal maupun eksternal sehingga anak belajar melalui berbagai pengalaman dengan objek, orang, kegiatan yang ada di sekitarnya. Pembelajaran yang dialami anak akan menjadi lebih menarik, menyenangkan (fun learning), bermakna dan tidak membosankan.

5. Memanfaatkan sumber belajar yang mudah dan murah

Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, anak dapat mempelajari banyak hal dari lingkungan terdekatnya (lingkungan alam, lingkungan fisik, lingkungan sosial, kultur budaya, dll) sehingga sumber belajar tidak harus sengaja dirancang dengan mengeluarkan biaya yang mahal.

(9)

Berfikir ilmiah yang dimaksud pada prinsip ini adalah memperkenalkan dan membiasakan anak untuk menemukan berbagai permasalahan yang ada di lingkungannya dan berpikir untuk menemukan cara memecah-kannya. Kegiatan berpikir seperti ini dapat dilakukan melalui eksplorasi berbagai hal yang terjadi/ada dari lingkungannya, dari hal yang mudah/sederhana ke arah yang lebih kompleks/sukar.

8. Pembelajaran inspiratif, menarik, kreatif dan inovatif

Anak adalah subjek dalam pembelajaran. Kegiatan-kegiatan pembelajaran perlu disiapkan untuk membangun rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal yang baru.

9. Memberikan ruang bagi anak untuk belajar secara aktif (active learning).

Referensi

Dokumen terkait

a) Dari analisis yang telah dilakukan terhadap hasil simulasi maka dapat disimpulkan bahwa pengaturan level pada coupled tank didapatkan model decoupling secara linear

Kemudian, Masjid Westall dijadikan sebagai perekat persatuan bagi mahasiswa yang berasal dari seluruh Indonesia, melaksanakan open day masjid yaitu acara nasional di Australia

Pada kasus di mana tidak ada pemain yang menyerah, maka cara yang dilakukan untuk menentukan pemenangnya adalah dengan membandingkan kekuatan dari kombinasi lima kartu

Banyak masalah yang timbul akibat perilaku adiksi pada mahasiswa seperti mengalami penurunan prestasi, antisocial, membolos, bahkan banyak menghabiskan uang demi kepuasannya

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, dapat disampaikan saran bagi guru yaitu, pada saat pembelajaran bahasa Inggris sebaiknya guru

Hasil Pengujian Hipotesis 7 Hasil pengujian hipotesis ketujuh yang menujukkan hubungan variabel umur perusahaan terhadap profitabilitas, dimana pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa

Penyedia Yang memasukkan Dokumen Kualifikasi dan Dokumen Penawar an. NO NAM A PERUSAHAAN Tabel Kualifikasi D okumen