• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAMAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAMAL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAMAL

Diah Ayuningrum1, Sutinah2, Ika Kurniasari3 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Email: ayuningrum.diah568@gmail.com1, ika.kurniasari@gmail.com3

Abstrak

Matematika merupakan bidang studi yang penting karena sangat berkaitan dengan kehidupan sehari- hari. Pembelajaran matematika yang terjadi selama ini masih kurang efektif, guru lebih mendominasi pembelajaran dan siswa kesulitan menerapkan konsep untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, model pembelajaran Missouri Mathematics Project cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran. Missouri Mathematics Project merupakan salah satu model pembelajaran yang fokus melatih siswa dalam memecahkan masalah dan melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas model pembelajaran Missouri Mathematics Project pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMPN 1 Kamal. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas VIII SMPN 1 Kamal tahun ajaran 2013-2014.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah one-shot case study, dengan pembelajaran menggunakan model Missouri Mathematics Project dilaksanakan selama dua kali pertemuan dan dua pertemuan selanjutnya untuk tes hasil belajar dan angket respons siswa.

Hasil analisis data menunjukkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dikatakan efektif dengan terpenuhinya beberapa aspek yaitu (1) kemampuan guru mengelola pembelajaran dapat dikategorikan sangat baik; (2) siswa tergolong aktif selama pembelajaran dengan rata-rata persentase aktivitas siswa adalah 95,32; (3) persentase siswa yang tuntas sebesar 82,85%; dan (4) respons siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dikatakan positif.

Kata kunci: Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project

Abstract

Mathematics is an important subject of study to learn, because it is frequently implemented in daily life. Teaching-learning processes happen today are still less effective, teacher dominated the class, the method used is less varied, and students still having trouble to apply the concept for solve problems in everyday life. Therefore, the Missouri Mathematics Project learning model, suitable to be applied in the learning process. Missouri thematics Project learning model is one of method that focus for training students in solving problems and for actively engage students in learning.

This research is a descriptive study which aims to describe the effectiveness of using the Missouri Mathematics Project learning model on theorem of pythagoras material at eighth grade students of SMPN 1 Kamal that terms of the teacher's ability to manage the learning process, student activities, student’s achievement and student response.The respondents of this study are teachers and eighth grade students of SMPN 1 Kamal. The research design that used is "one-shot case study". The learning process is using the Missouri Mathematics Project learning model to carried out during two meetings and the two subsequent meetings for the test learning results and the student questionnaire responses.

The results of the data analysis showed that the learning process using the Missouri Mathematics Project learning model said to be effective with the fulfillment of several aspects: (1) the ability of the teacher to manage the learning process as a whole can be considered very good, (2) students classified as active during learning, with an average the percentage of students activity is 95.32% , (3) the percentage of students who completed at 82.85%, and (4) the response of students towards learning to use the Missouri Mathematics Project learning model is positive.

Key words: Missouri Mathematics Project Learning Model.

1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNESA

2,3 Dosen Jurusan Matematika FMIPA UNESA

(2)

PENDAHULUAN

Matematika sangat penting untuk dipelajari karena hampir semua bidang studi memerlukan perhitungan matematika. Matematika adalah ratunya ilmu, (Mathematics is the Queen of the Sciences)”, maksudnya matematika itu tidak bergantung kepada bidang studi lain dan bahasa, agar dapat dipahami oleh semua orang, matematika menggunakan simbol atau istilah yang cermat yang disepakati secara bersama.[4]

Menyadari pentingnya matematika, maka belajar matematika seharusnya menjadi kebutuhan dan kegiatan yang menyenangkan. Namun, pembelajaran matematika saat ini masih kurang efektif. Permasalahan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran matematika adalah metode pembelajaran di kelas kurang bervariasi, guru cenderung menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran yang terjadi cenderung berpusat pada guru. Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru membuat siswa kurang memiliki kesempatan mengembangkan sendiri konsep-konsep matematika yang ada. Selain itu, matematika memiliki objek kajian yang bersifat abstrak menjadi alasan banyak siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi dalam pembelajaran matematika.

Dalam pembelajaran matematika, materi yang disampaikan terkadang bersifat abstrak sehingga siswa perlu pemahaman yang lebih untuk dapat menerapkan materi yang diperoleh agar dapat memecahkan permasalahan yang ada terutama permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu materi matematika yang aplikasinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari adalah Teorema Pythagoras. Untuk siswa SMP kelas VIII materi ini sudah pernah didapat saat SD namun perlu pemahaman konsep yang baik untuk dapat menerapkan konsep teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. Siswa terkadang kesulitan jika harus menerapkan rumus Pythagoras untuk pemecahan masalah sehingga latihan soal yang diberikan secara kontinu menjadi perlu untuk dilakukan agar siswa terbiasa memecahkan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih model yang cocok dan lebih efektif, yang sesuai dengan materi serta kemampuan siswa, dan model-model yang dapat menunjang pencapaian tujuan pelajaran matematika serta model pembelajaran yang lebih fokus pada pemecahan masalah dan dapat memfasilitasi siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya. [4]

Missouri Mathematics Project merupakan salah satu model pembelajaran yang fokus melatih siswa dalam pemecahan masalah dan melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran Missouri Mathematics Project ini memberi kesempatan kepada siswa dan guru untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga model ini cocok untuk materi

matematika yang melatih kemampuan pemecahan masalah seperti halnya materi Teorema Pythagoras.[4]

Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan model pembelajaran yang diperoleh dari penelitian yang lakukan oleh oleh Thomas L. Good dan Douglas A. Grouws pada tahun 1979 dengan judul penelitian “The Missouri Mathematics Effectiveness Project: An experimental study in fourth-grade classrooms”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bukti yang cukup kuat bahwa model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pengelolaan kelas, motivasi, dan penggunaan waktu[6]. Model Missouri Mathematics Project (MMP) dikemas dalam langkah-langkah sebagai berikut [2].

Langkah I: Review

Guru dan siswa meninjau ulang apa yang telah tercakup pada pelajaran yang lalu. Yang ditinjau adalah: PR, mencongak, atau membuat prakiraan.

Langkah II: Pengembangan

Guru menyajikan ide baru dan perluasan konsep terdahulu. Siswa diberi tahu tujuan pelajaran yang memiliki “antisipasi” tentang sasaran pelajaran. Penjelasan dan diskusi interaktif antara guru dan siswa harus disajikan termasuk demonstrasi konkret yang sifatnya piktorial atau simbolik. Guru merekomendasikan 50 % waktu pelajaran untuk pengembangan. Pengembangan akan lebih bijaksana bila dikombinasikan dengan kontrol latihan untuk menyakinkan bahwa siswa mengikuti penyajian materi baru itu.

Langkah III: Kerja kooperatif (latihan terkontrol)

Siswa diminta merespon satu rangkaian soal sambil guru mengamati kalau-kalau terjadi miskonsepsi. Pada latihan terkontrol ini respon setiap siswa sangat menguntungkan bagi guru dan siswa. Guru harus memasukan rincian khusus tanggung jawab kelompok dan ganjaran individual berdasarkan pencapaian materi yang telah dipelajari. Siswa bekerja sendiri atau dalam kelompok belajar kooperatif.

Langkah IV: Seat work/ Kerja mandiri Untuk latihan/ perluasan konsep yang disajikan guru pada langkah 2 (pengembangan)

Langkah V: Penugasan/ PR

Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) awalnya guru meninjau ulang pengetahuan siswa tentang materi sebelumnya kemudian setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang disampaikan guru. Hasil dari pemahaman secara individu dibawa ke

(3)

kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok yang lain sehingga siswa dapat saling membantu dalam menguasai bahan ajar. Selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk latihan mandiri, dengan latihan mandiri siswa dapat mengukur sejauh mana pengetahuan yang mereka miliki. Kemudian guru memberikan tugas kepada siswa agar siswa tetap dapat melatih kemampuan yang dimilikinya di rumah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMPN 1 Kamal, yang ditinjau dari kemampuan guru mengelola pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project, aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project, hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project, dan respons siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project pada materi Pythagoras di kelas VIII SMPN 1 Kamal.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2012-2013. Pengambilan data dilakukan di SMPN 1 Kamal. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII SMPN 1 Kamal tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 37 siswa dan 8 siswa yang diamati untuk aktivitas siswa. Pada penelitian ini digunakan rancangan one-shot-case study, yang berarti penelitian dilakukan dengan menggunakan satu kali pengumpulan data pada satu waktu dengan suatu perlakuan tertentu yang dilakukan kepada subyek penelitian, yang diikuti dengan pengukuran terhadap akibat dari perlakuan tersebut Arikunto [1].

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Pengelolaan Pembelajaran

Data pengelolaan pembelajaran dianalisis dengan menghitung rata-rata dari setiap aspek yang diamati dalam proses pembelajaran dari semua pertemuan.

Selanjutnya, nilai tersebut dikonversikan menurut kriteria berikut.

1,00 ≤ Nilai < 1,50 : kurang baik 1,50 ≤ Nilai < 2,50 : cukup baik 2,50 ≤ Nilai < 3,50 : baik 3,50 ≤ Nilai < 4,00 : sangat baik 2. Data Aktivitas Siswa

Data dianalisis dengan menggunakan rumus persentase frekuensi aktivitas siswa, yaitu:

[3]

Keterangan :

Ti = persentase aktivitas siswa Xi = frekuensi aktivitas siswa yang

muncul

N = total seluruh aktivitas butir ke-i i = 1,2,3,4,5.

Tabel 1. Butir Aktifitas Siswa Kode Aktivitas Siswa

1. Merepon pertanyaan guru untuk meninjau ulang pelajaran yang lalu

2. Memperhatikan penjelasan guru 3. Mengajukan pertanyaan

4. Berdiskusi dengan anggota kelompok 5. Mengerjakan latihan mandiri secara

individu

6. Merangkum materi bersama guru 7. Berperilaku tidak relevan dengan KBM Menarik kesimpulan berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, yaitu:

i. Jika persentase pada butir (1), (2), (3), (4) (5) dan (6) lebih dari atau sama dengan 80 % maka siswa dikatakan aktif.

ii. Jika persentase pada butir (1), (2), (3), (4) (5) dan (6) kurang dari 80 % maka siswa dikatakan tidak aktif.

3. Data Hasil Tes Belajar Siswa a. Data tes hasil belajar kognitif

Data hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari penilaian tes hasil belajar. Siswa dikatakan tuntas jika nilai hasil belajar kognitifnya ≥ 70. Persentase banyaknya siswa yang telah mencapai ketuntasan hasil belajar kognitif dengan rumus sebagai berikut.

Jika persentase siswa yang tuntas ≥ 80 % maka kelas tersebut dinyatakan tuntas secara klasikal, sedangkan jika persentase siswa yang tuntas <80%

maka kelas tersebut dikatakan tidak tuntas.

b. Data hasil belajar afektif

Data hasil belajar afektif siswa diperoleh dari hasil pengamatan perilaku afektif siswa selama pembelajaran. Aspek yang diamati yaitu tanggung jawab, kerjasama, mengajukan pertanyaan/

pendapat dan merespon pertanyaan/pendapat. Skor diberikan sesuai dengan rubrik penyekoran yang telah ditetapkan.

Keterangan

=

n = jumlah seluruh siswa

(4)

Perolehan nilai kemudian digolongkan ke dalam kategori berupa huruf dengan predikat sebagai berikut.

Tabel 2. Kategori hasil belajar afektif siswa Nilai Kategori Keterangan 91-100

75-90 60-74 40-59 0-39

A B C K KS

Amat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

4. Data Respon Siswa

Data respon siswa dianalisis dengan menghitung persentase nilai respon siswa menggunakan rumus berikut.

Selanjutnya persentase NRS setiap item pernyataan dikonversikan dengan kriteria sebagai berikut.

0% ≤ % NRS < 25% = sangat kurang 25% ≤ % NRS < 50% = kurang 50% ≤ % NRS < 75% = baik 75% ≤ % NRS ≤ 100% = sangat baik

Respons siswa dikatakan positif jika persentase dari seluruh butir pernyataan yang termasuk dalam kategori baik dan sangat baik ≥ 50%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengambilan data penelitian dilaksanakan di kelas VIII SMPN 1 Kamal selama empat pertemuan, yaitu pada tanggal 2, 6, 9, dan 10 Desember 2013.

Pengelolaan Pembelajaran

Data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project selama dua kali pertemuan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3. Analisis Data Pengelolaan Pembelajaran Aspek yang diamati Rata-

rata Kriteria Pendahuluan

Meninjau ulang pemahaman siswa 2,5 Baik Menyampaikan tujuan

pembelajaran 4 Sangat Baik

Membangkitkan motivasi siswa 4 Sangat Baik

Kegiatan Inti

Memberikan penjelasan 4 Sangat Baik Memberikan contoh soal dan

penyelesaian 4 Sangat Baik

Memberi kesempatan siswa

bertanya 4 Sangat Baik

Mengorganisasikan siswa 4 Sangat Baik Memberi jawaban atas pertanyaan 3,5 Sangat Baik Mengawasi dan membimbing 3 Baik Mengatur kelas untuk latihan

mandiri 3 Baik

Mengawasi saat latihan mandiri 3,5 Sangat Baik Penutup

Memberi kesempatan siswa

bertanya 3,5 Sangat Baik

Merangkum pelajaran 3 Baik

Memberi PR 3,5 Sangat Baik

PENGELOLAAN WAKTU 3 Baik

SUASANA KELAS 4 Sangat Baik

Rata-Rata 3,56 Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 2, secara keseluruhan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project pada materi Pythagoras di kelas VIII SMPN 1 Kamal termasuk dalam kriteria sangat baik.

Aktivitas Siswa

Pengamatan aktivitas siswa dilaksanakan selama diterapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project pada pertemuan pertama sampai kedua. Pengamatan tersebut dilaksanakan pada 2 kelompok siswa yaitu 8 orang. Berikut hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project.

Tabel 4. Analisis Data Aktivitas Siswa N

o Kode aktivitas Pertemuan Rata- rata

1 2

1 Merespon pertanyaan

guru 4,69 5,47 5,08

2 Memperhatikan

penjelasan guru 29,69 25,78 27,74 3 Mengajukan pertanyaan 11,72 10,94 11,33 4 Berdiskusi dengan

anggota kelompok 25 26,56 25,78 5 Mengerjakan latihan

mandiri secara individu 17,97 16,41 17,19 6 Merangkum materi

bersama guru 5,47 10,94 8,21 7 Berperilaku tidak relevan

dengan KBM 5,47 3,91 4,69

𝑁𝑅𝑆 𝑁𝑅𝑆

𝑁𝑅𝑆 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥

𝑁𝑅𝑆 maksimum 𝑛 × skor pilihan terbaik 𝑛 × 3 Keterangan :

𝑁𝑅𝑆 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑁𝑅𝑆 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

dengan n = banyak siswa

(5)

Berdasarkan Tabel 3 di atas, diperoleh hasil bahwa aktivitas yang paling dominan dilakukan siswa adalah memperhatikan penjelasan guru sebesar 27,74%. Rata- rata persentase dari total aktivitas siswa pada butir kesatu hingga keenam selama dua kali pertemuan adalah 95,32%. Persentase ini telah melampaui 80% sehingga dapat dikatakan bahwa siswa tergolong aktif selama pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project.

Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari penilaian tes hasil belajar yang diikuti oleh 37 siswa.

Rata-rata nilai kelas untuk tes hasil belajar kognitif pada materi penggunaan teorema Pythagoras sebesar 74,828.

Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes hasil belajar kognitif yaitu 57 dan nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 94,44.

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan di SMPN 1 Kamal yaitu 70 maka siswa yang tuntas yang memiliki nilai ≥ 70 sebanyak 29 siswa dengan persentase 82,86% dan persentase siswa tidak tuntas yaitu memiliki nilai < 70 sebesar 17,14% sebanyak 6 siswa.

Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa siswa di kelas VIII-D SMPN 1 Kamal telah mencapai ketuntasan klasikal.

Berdasarkan pengamatan perilaku afektif siswa maka diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 5. Data hasil penilaian perilaku afektif siswa No Nama Rata-rata Nilai Kategori

1. Siswa 1 75 Baik

2. Siswa 2 81,25 Baik

3. Siswa 3 75 Baik

4. Siswa 4 81,25 Baik

5. Siswa 5 65,63 Cukup

6. Siswa 6 84,38 Baik

7. Siswa 7 81,25 Baik

8. Siswa 8 75 Baik

Berdasarkan tebel 3 di atas, dapat diketahui bahwa dari 8 siswa yang diamati perilaku afektifnya, terdapat 7 orang siswa yang mendapat kategori baik, sehingga dapat dikatakan rata-rata hasil belajar afektif siswa pada pembelajaran dengan model pembelajaran Missouri mathematics project yaitu baik

Respon Siswa

Data respon siswa diperoleh dari angket yang diberikan kepada siswa pada pertemuan keempat setelah dilaksanakan tes hasil belajar siswa. Berdasarkan angket respon siswa terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 6. Hasil Angket dan Analisis Respons Siswa

No. Pernyataan Persen

tase (%) Kriteria

1.

Saya merasa senang selama mengikuti pembelajaran menggunakan model Missouri Mathematics Project pada materi Pythagoras.

87,62 Sangat baik

2.

Model Missouri Mathematics Project dalam pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang menarik.

86,67 Sangat baik

3.

Saya merasa lebih mudah memahami konsep dasar tentang Pythagoras menggunakan pembelajaran dengan model Missouri Mathematics Project.

80 Sangat baik

4.

Saya merasa suasana kelas menjadi lebih hidup ketika pembelajaran dengan model Missouri Mathematics Project dilaksanakan.

80,95 Sangat Baik

5.

Saya merasa kesulitan

memahami konsep

Pythagoras apabila diajarkan menggunakan model Missouri Mathematics Project.

55,24 Baik

6.

Saya merasa tidak nyaman

dalam mengikuti

pembelajaran dengan model Missouri Mathematics Project.

68,57 Baik

7.

Saya tidak ingin pembelajaran selanjutnya menggunakan model Missouri Mathematics Project lagi.

62,86 Baik

8.

Saya merasa model Missouri Mathematics Project tidak efektif apabila diterapkan di dalam kelas.

66,67 Baik

Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat dinyatakan bahwa semua respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project pada materi Pythagoras mendapat presentase lebih dari 50%.

Dengan demikian, semua respon siswa termasuk dalam kategori baik atau sangat baik. Oleh karena itu respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project pada materi Pythagoras dikatakan positif.

SIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model Missouri Mathematics Project pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 1 Kamal dikatakan efektif. Semua aspek untuk menentukan efektivitas

(6)

pembelajaran menggunakan model Missouri mathematics project telah terpenuhi, hal tersebut diuraikan secara rinci sebagai berikut.

1. Kemampuan guru mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Missouri mathematics project pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMPN 1 Kamal dapat dikategorikan sangat baik.

2. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMPN 1 Kamal tergolong aktif.

3. Hasil belajar kognitif siswa telah mencapai ketuntasan klasikal dan rata-rata hasil belajar afektif setelah pembelajaran dengan model pembelajaran Missouri Mathematic project pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMPN 1 Kamal dikatakan baik

4. Respon siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Missouri mathematics project pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMPN 1 Kamal dikatakan positif.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang diperoleh, maka peneliti dapat mengemukakan saran sebagai berikut.

1. Petunjuk pengerjaan yang ada pada LKS/ tugas proyek hendaknya disusun dengan jelas dan soal yang diberikan harus lebih kontekstual.

2. Guru hendaknya memberikan alokasi waktu berdiskusi yang cukup banyak agar kesempatan siswa untuk memperoleh pengetahuan melalui diskusi menjadi lebih banyak.

3. Persentase aktivitas aktif yang diamati seharusnya sama banyaknya dengan persentase aktivitas pasif yang diamati, sehingga tidak kecenderungan dalam menganalisis data yang diperoleh.

4. Pengawasan terhadap semua kelompok pada tahap kerja kooperatif perlu ditingkatkan dan perlu ketegasan dari guru agar siswa melaksanakan tahapan pembelajaran sesuai dengan waktu yang direncanakan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.

[2] Krismanto, Al .2003. Beberapa Teknik, Model dan

Strategi dalam Pembelajaran

Matematika.[Online].Tersedia:http://p4tkmatematika .org/downloads/sma/STRATEGIPEMBELAJARAN MATEMATIKA.pdf

[3] Masriyah. 2006. Modul 9 Penyusunan Non Tes.

Surabaya: Universitas Terbuka

[4] Ruseffendi, E.T. 2006. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam

Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.

Bandung: Tarsito

[5] Shadiq, Fadjar. 2009. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP [Online]. Tersedia:

http://p4tkmatematika.org

[6] Slavin, Robert. 2007. Effective Programs in Elementary Mathematics: A Best-Evidence Synthesis. Washington: Johns Hopkins University.[Online]. www.bestevidence.org

Gambar

Tabel 1. Butir Aktifitas Siswa  Kode  Aktivitas Siswa
Tabel 3. Analisis Data Pengelolaan Pembelajaran  Aspek yang diamati
Tabel 6. Hasil Angket dan Analisis Respons Siswa

Referensi

Dokumen terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN MISSOURI.. MATHEMATICS

Skripsi dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Garis dan. Sudut Kelas VII MTs Assyafi’iyah

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap hasil belajar matematika materi garis dan

bahwa penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan media Fantastic Mathematics Triangle dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas

Skripsi yang berjudul : Efektivitas Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan Pendekatan Problem Solving (MMP-PS) Ditinjau dari Kemampuan Penalaran Matematika

pembelajaran learning cycle efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika materi teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Salomekko ditinjau dari aspek: (a)

Berdasarkan data hasil penelitian, dapat disimpulkan pada kelas eksperimen yang menggunakan model Missouri Mathematics Project (MMP) pada materi segitiga dan

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA PADA MATERI..