• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1takengon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1takengon."

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pembelajaran

Matematika dengan Model Missouri Mathematics Project (MMP) untuk

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis

Siswa” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2012 Yang membuat pernyataan

(2)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii

KATA PENGANTAR ﻴﺤﺮﻠﺍ ﻦ ﺤﺮﻠﺍ ﷲﺍ ﺳﺒ

Alhamdulillahirobbila’lamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas

segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya tesis yang berjudul “Pembelajaran Matematika dengan Model Missouri

Mathematics Project (MMP) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

dan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika SPs UPI. Pada penelitian ini ditelaah pembelajaran matematika dengan model Missouri Mathematics Project (MMP) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII salah satu SMP Negeri di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

(3)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iii

mendapatkan pembelajaran menggunakan model MMP lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajarn biasa.

Penelitian ini dibagi dalam lima bab. BAB I berupa pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan hipotesis penelitian. BAB II berupa kajian teoritis yang terdiri dari konsep kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis, pembelajaran dengan model MMP dan penelitian yang relevan. BAB III berupa metode penelitian yang terdiri dari metode penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik analisis data. BAB IV diungkapkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap temuan penelitian. BAB V berupa kesimpulan dan saran, bagi penelitian ini dan juga untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Penulis berharap agar karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dalam bidang matematika khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya. Atas bantuan semua pihak dalam penyelesain tesis ini, penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setulusnya, semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.

(4)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iv

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari dan merasakan sepenuhnya, bahwa penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. H. Yaya S. Kusumah, M.Sc, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika SPs UPI, Pembimbing I dan Pembimbing Akademik yang di tengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan, arahan yang kritis terhadap berbagai permasalahan, mengawasi pemikiran, memeriksa tata bahasa yang penulis gunakan dan memberikan motivasi kepada penulis sehingga terselesaikannya tesis ini. 2. Bapak Dr. Jarnawi Afgani Dahlan, M.Kes, selaku Pembimbing II yang

telah menyempatkan waktu memberikan bimbingan, nasehat dan dorongan dari awal hingga akhir penulisan tesis ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

(5)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga bagi pengembangan wawasan keilmuan dan kemajuan berpikir bagi penulis untuk berbuat yang lebih baik.

5. Para staf Admistrasi SPs UPI yang telah memberikan bantuan dan layanan yang baik selama perkuliahan dan penyusunan tesis ini.

6. Bapak Apifuddin, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Takengon yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin dan ibu Rosmawati, S.Pd selaku guru bidang studi matematika di SMP Negeri 1 Takengon yang telah membantu penulis selama pelaksanaan penelitian di lapangan.

7. Kedua orang tua tercinta Ayahanda H.Bukhari dan Ibunda Atiah (Almh) yang telah memberikan ketauladanan hidup bagi penulis serta abang, kakak, adik dan keponakan-keponakan yang selalu memberikan dorongan dan motivasi baik selama perkuliahan maupun penyelesaian penulisan tesis ini.

(6)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi

9. Teman-teman Program Studi Pendidikan Matematika terutama angkatan 2010 yang telah banyak membantu yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

10.Keluarga besar mahasiswa Sekolah Pascasarjana Bandung-Aceh dan Ikatan Masyarakat Bandung-Aceh semoga silaturahminya tetap terjalin. 11.Semua pihak yang telah membantu dan namanya tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Teriring do’a yang tulus, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan

Bapak/Ibu dan saudara semua. Amin.

Bandung, Juni 2012

(7)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………. i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiv

DAFTAR GAMBAR ……….. . xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ….. ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Definisi Operasional ... 10

G. Hipotesis Penelitain ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi Matematis ... 13

B. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ... 19

C. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) ….. 25

(8)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

C. Variabel Penelitian ... 35

D. Pengembangan Bahan Ajar ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 36

1.Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ... 36

2.Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ... 37

3.Analisis Tes Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis... 38

a. Reliabilitas ………... 38

b.Validitas ………. ... 40

c. Analisis Daya Pembeda ………... .. 43

d. Analisis Tingkat Kesukaran Soal……… 45

e. Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Soal Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis ………….……. 47

4.Skala Sikap Siswa ... 48

5.Lembar Observasi ... 49

F. Tahap Penelitian ... 50

1. Tahap Persiapan Penelitian ……….. ... 50

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ………. ... . 51

3. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ……….... 52

G. Prosedur Penelitian ……...………. 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 61

1. Deskripsi Hasil Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis… ... 62

(9)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix

3. Analisis Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Berpikir

Kritis Matematis ……… ... 74

4. Deskripsi Skala Sikap Siswa……… ... 81

5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Guru Selama Proses Pembelajaran……… ... 88

B. Pembahasan Hasil Penelitian……….. ... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 100

B. Saran …… ... … 101

DAFTAR PUSTAKA ... 102

LAMPIRAN: LAMPIRAN A ... 107

LAMPIRAN B ... 166

LAMPIRAN C ... 183

LAMPIRAN D ... 203

LAMPIRAN E ... 210

(10)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ... 23

Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran MMP ... 28

Tabel 2.3 Perbedaan Pembelajaran MMP dengan Pembelajaran Konvensional 30 Tabel 3.1 Pedoman Pemberian Skor Komunikasi Matematis ... 37

Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ... 39

Tabel 3.3 Reliabilitas Tes Kemampuan Komunikasi dan berpikir Kritis Matematis ... 39

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi………... 42

Tabel 3.5 Validitas Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ... 42

Tabel 3.6 Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis Metamtis ... 43

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda ... 44

Tabel 3.8 Daya Pembeda Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ... 44

Tabel 3.9 Daya Pembeda Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ... 45

Tabel 3.10 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 46

Tabel 3.11 Tingkat Kesukaran Kemampuan Komunikasi Matematis ... 46

Tabel 3.12 Tingkat Kesukaran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ... 47

(11)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xi

Tabel 3.14 Rekapitulasi Analisis Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis………... ... 48

Tabel 3.15 Skala Sikap Siswa ... 49

Tabel 3.16 Kriteria N-Gain ... 54

Tabel 3.17 Kriteria Skala Sikap ... 56

Tabel 3.18 Klasifikasi Skor Aktivitas ... 58

Tabel 4.1 Deskripsi Rataan Pretes dan Postes Kemampuan Komunikasi Matematis ... 63

Tabel 4.2 Deskripsi Rataan Pretes dan Postes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ... 64

Tabel 4.3 Uji Normalitas Skor Pretes Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis ... 67

Tabel 4.4 Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis ... 68

Tabel 4.5 Rekapitulasi Uji Homogenitas Varians Pretes Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis ... 70

Tabel 4.6 Rekapitulasi Uji Homogenitas Varians Postes Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis... 71

Tabel 4.7 Hasil Uji Kesamaan Rataan Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis ... 73

Tabel 4.8 Hasil Uji Perbedaan Rataan Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis ... 74

Tabel 4.9 Deskripsi Data Gain Ternormalisasi Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis... 75

Tabel 4.10 Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis... 76

Tabel 4.11 Rekapitulasi Uji Homogenitas Varians Gain Ternormalisasi Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis ... 77

(12)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xii

Matematis ... 80 Tabel 4.14 Rataan Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Model MMP Berdasarkan

Indikator Skala Sikap ... 82 Tabel 4.15 Distribusi Skor Sikap Siswa terhadap Pelajaran Matematika ... 83 Tabel 4.16 Rataan Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Matematika ... 85 Tabel 4.17 Distribusi Skor Sikap Siswa terhadap Soal-Soal Kemampuan

Matematika ... 87 Tabel 4.18 Hasil Pengamatan Aktivitas selama Proses Pembelajaran dengan

Model MMP ... 90 Tabel 4.19 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru selama Proses Pembelajaran dengan

Model MMP ... 92 Tabel 4.20 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis ... 96

DAFTAR DIAGRAM

(13)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xiii

DAFTAR GAMBAR

(14)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xiv

RIWAYAT HIDUP

(15)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xv

(16)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam pengertian pengajaran di sekolah adalah suatu usaha yang bersifat sadar, sistematis dan terarah agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas 2003:5). Perubahan sikap, keterampilan dan kemampuan berpikir siswa merupakan sebuah harapan berbagai pihak yang terkait dalam dunia pendidikan.

Berbagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, mulai dari penyesuaian materi pelajaran dan metode pembelajaran terus dilakukan sehingga benar-benar tercipta sebuah terobosan pembelajaran yang cocok dengan kondisi siswa di lapangan. Proses pembelajaran khususnya pembelajaran matematika akan lebih efektif dan bermakna apabila siswa berpartisipasi aktif. Salah satu ciri kebermaknaan dalam proses belajar mengajar adalah adanya keterlibatan atau partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar.

(17)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terlihat kurang percaya diri dalam mengerjakan soal-soal baik secara mandiri ataupun secara berkelompok. Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dalam pembelajaran matematika, matematika merupakan pembelajaran yang memiliki kesukaran yang lebih tinggi.

Matematika mempunyai ciri-ciri khusus sehingga pendidikan dan pengajaran matematika perlu ditangani secara khusus pula. Salah satu ciri khusus matematika adalah sifatnya yang menekankan pada proses deduktif yang memerlukan penalaran logis dan aksiomatik. Demikian pula matematika sebagai proses yang aktif, dinamik dan generatif melalui kegiatan matematika (doing math), memberikan sumbangan yang penting kepada siswa dalam pengembangan nalar, bepikir logis, sistematik, kritis, cermat dan bersikap objektif serta terbuka dalam menghadapi berbagai permasalahan. Matematika sangat penting diberikan di sekolah dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Proses pembelajaran matematika akan lebih efektif dan bermakna apabila siswa berpartisipasi aktif. Salah satu ciri kebermaknaan dalam proses belajar mengajar adalah adanya keterlibatan atau partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Partisipasi merupakan suatu sikap berperan serta, ikut serta, keterlibatan atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisis, merencanakan dan melakukan tindakan.

(18)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

representasi, seharusnya dapat dimiliki oleh peserta didik. Hal ini disebabkan matematika berperan meningkatkan kemampuan siswa dalam bernalar dengan menggunakan logika matematika.

Demikian pula dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa setelah pembelajaran siswa harus memiliki seperangkat kompetensi matematika yang harus ditunjukan pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika (standar kompetensi). Adapun kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai siswa dalam belajar matematika mulai dari SD, SMP sampai SMA adalah sebagai berikut: (1) pemahaman konsep; (2) penalaran; (3) komunikasi; (4) pemecahan masalah; (5) dan memiliki sikap menghargai kegunaaan matematika dalam kehidupan. Jelas bahwa komunikasi merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa sebagai standar yang harus dikembangkan (Depdiknas, 2006).

(19)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Menurut Wahyudin (dalam Juariah, 2008: 6) ada 13 alasan mengapa matematika diajarkan. Dua diantaranya: (1) matematika itu sebagai alat komunikasi yang tangguh, singkat, padat dan tak memiliki arti ganda. (2) matematika adalah alat tangguh komunikasi untuk menghadirkan, menjelaskan, dan memprediksi juga sebagai alat komunikasi informasi yang singkat padat karena matematika menggunakan secar intensif notasi-notasi simbol.

Menurut Kusumah (2008) komunikasi merupakan bagian yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Melalui komunikasi ide matematika dapat dieksploitasi dalam berbagai perspektif, cara berpikir siswa dipertajam, pertumbuhan pemahaman dapat diukur, pemikiran siswa dapat dikonsolidasikan dan diorganisir, pengetahuan matematika siswa dapat dikonstruksi, penalaran siswa dapat ditingkatkan dan komunitas matematika dapat dibentuk.

(20)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

matematika, kemampuan memahami, menginterprestasikan dan menjelaskan istilah-istilah dan notasi matematika baik secara lisan maupun tulisan. Meskipun terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari matematika, namun kenyataannya kemampuan pada aspek komunikasi matematis belum memuaskan. Hal ini sesuai dengan pendapat Natawijaya (dalam Cik Aden, 2011) beberapa kesulitan dalam pembelajaran matematika yang terjadi pada siswa sekolah menengah pertama (SMP) disebabkan oleh kemampuan komunikasi matematis yang rendah.

Kemampuan komunikasi matematis siswa dapat terjadi jika proses pembelajaran terjadi dalam komunikasi dua arah yakni salah satunya melalui diskusi, melalui diskusi dan pembelajaran berkelompok siswa dapat mengkomunikasikan pemikiran mereka pada teman-teman sekelas dan guru. Namun pada pelaksanaan dikelas pembelajaran oleh guru sering dilakukan satu arah yaitu hanya berpusat pada guru saja sehingga pembelajaran satu arah mengakibatkan siswa kurang mengkomunikasikan gagasan atau ide matematisnya. Pembelajaran satu arah dapat menyebabkan lemahnya kemampuan komunikasi siswa.

(21)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kritis dapat bermanfaat untuk menghadapi berbagai kemungkinan dan kemampuan berpikir kritis ini memiliki karakteristik yang paling mungkin dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika (Depdiknas, 2003).

Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki siswa, agar siswa dapat memecahkan secara kritis persoalan-persoalan yang dihadapi dalam dunia yang senantiasa berubah. Dengan memperhatikan pentingnya kemampuan berpikir kritis yang perlu dimiliki siswa, maka pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan hal yang perlu dilakukan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah. Tetapi kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat pada beberapa hasil penelitian diantaranya penelitian Mayadiana (2005) dan Maulana (2008) yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa masih rendah dilihat dari hasil belajarnya.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa. Antara lain yaitu dari matematika itu sendiri yang objeknya bersifat abstrak. Selain itu, faktor guru, orang tua, siswa, sekolah dan kurikulum turut pula mempengaruhi keberhasilan kegiatan belajar mengajar matematika. Beberapa penelitian dan para ahli menilai bahwa guru sebagai faktor utama penyebab kurang berhasilnya pengajaran matematika. Hasil penelitian bahwa rendahnya mutu guru sebagai penyebab utama sulitnya mengajarkan matematika secara pas kepada siswa Ashar (1999).

(22)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dasar yang harus dimiliki siswa dalam matematika masih jauh dari yang diharapkan, ini terlihat dari prestasi belajar siswa dalam matematika memberikan hasil yang kurang menggembirakan. Hal ini berdampak pada rendahnya pencapaian siswa-siswi kita baik pada tingkat nasional dalam Ujian Nasional (UN) maupun internasional seperti pada Trends in Internasional Mathematics and Science Study (TIMSS) hasil penelitian TIMSS tahun 2007 dengan menekankan pada pengetahuan ternyata Indonesia berada pada posisi ke 36 dari 49 negara. Hal ini membuktikan bahwa dalam masalah matematika ynag menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi, siswa Indonesia jauh di bawah rata-rata internasional. Prosedur dan konsep aplikasi matematika serta penalaran dari soal-soal yang disajikan pada siswa memang tidak terkait langsung dengan topik-topik pada kurikulum sekolah. Siswa dalam menggunakan matematika yang dipelajari untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari yang membutuhkan penalaran dan komunikasi (Wardhani, dkk, 2011).

(23)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing yang akan memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara aktif dan mengembangkan kemampuan berpikir. Siswa didorong untuk aktif dalam pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan pada uraian di atas perlu usaha guru agar siswa belajar secara aktif. Sumarmo (2000) menyatakan agar pembelajaran dapat memaksimalkan proses dan hasil belajar matematika, guru perlu mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam diskusi, bertanya serta menjawab pertanyaan, berpikir secara kritis, menjelaskan setiap jawaban yang diberikan serta mengajukan alasan untuk setiap jawaban yang diajukan. Pembelajaran matematika yang diberikan hendaknya menggunakan metode, strategi, teknik maupun model. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis siswa adalah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP).

(24)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dikerjakan secara kelompok atau individu dan siswa diberikan ruang untuk mengaplikasikan pemahamannya.

Penerapan pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran model MMP, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis siswa, sehingga dengan meningkatnya kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis siswa dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap pelajaran maupun pembelajaran matematika. MMP merupakan model pembelajaran yang lebih menekankan pada latihan-latihan yang diberikan kepada siswa.

Berdasarkan uraian di atas penulis mengajukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Matematika dengan Model Missouri Mathematics Project (MMP) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis Siswa”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan di atas, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan model MMP lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional?

(25)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Bagaimana sikap siswa selama pembelajaran matematika dengan menggunakan model MMP?

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk menelaah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan model MMP dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

2. Untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang pembelajaran menggunakan model MMP dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui sikap siswa selama pembelajaran matematika dengan menggunakan model MMP.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

(26)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar melalui model ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis yang berakibat pada peningkatan hasil belajar siswa.

3. Bagi peneliti dan peneliti lainnya, dapat menjadi sarana pengembangan diri dan sebagai acuan atau referensi untuk peneliti lain dalam penelitian yang relevan serta penelitian yang sejenis.

E. Definisi Operasional

Berikut akan dijelaskan beberapa istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Model MMP merupakan model pembelajaran yang terstruktur yang meliputi review, pengembangan, latihan terkontrol, seat work (kerja mandiri) dan penugasan (PR).

2. Kemampuan komunikasi matematis siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa berkomunikasi yang meliputi menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika secara gambar dan tulisan, mengungkapkan kembali suatu uraian paragraf matematika dalam bahasa sendiri dan mengeksperikannya dalam bentuk gambar, menyatakan suatu situasi ke dalam ide atau model matematika.

(27)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penjelasan, menentukan konsep yang digunakan dan memberikan alasan yang benar.

4. Pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran biasa yang dilakukan oleh guru di dalam kelas, pembelajaran konvensional bersifat informatif, guru menjelaskan materi pelajaran dan memberikan beberapa contoh soal, siswa mendengarkan dan mencatat penjelasan yang disampaikan oleh guru kemudian siswa mengerjakan latihan dan siswa diberikan kesempatan untuk bertanya apabila tidak mengerti. Siswa cenderung bersikap pasif dalam proses pembelajaran berlangsung.

5. Sikap (respon) siswa adalah tanggapan siswa yang menunjukkan kecenderungan siswa untuk merespon positif atau negatif tentang matematika, pembelajaran model MMP dan soal-soal komunikasi dan berpikir kritis matematis yang diberikan.

F. Hipotesis Penelitian

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(28)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(29)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pembelajaran dengan model Missouri Mathematics Project (MMP) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis, pengukuran kemampuan komunikasi dan berpikir kritis dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Tujuan diberikannya pengukuran sebelum perlakuan (pretes) adalah untuk melihat kesetaraan kemampuan awal kedua kelompok, sedangkan pemberian postes dilakukan setelah proses belajar-mengajar berlangsung, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan akhir kedua kelompok, serta gain ternormalisasi untuk melihat peningkatan dari masing-masing kelompok pada kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis siswa setelah mendapatkan perlakuan. Berdasarkan proses pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian ini, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Pretes-Posttes Control Group Design” (Desain Kelompok Kontrol Pretes-Postes). Pemilihan desain ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran model MMP terhadap kelas eksperimen. Adapun diagram dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut:.

A : O X O

(30)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan:

A: Pemilihan sampel secara acak tetapi bukan random yang sebenarnya (pengambilan sampel secara acak menurut kelas)

O: Pretes dan Postes (tes kemampuan komunikasi dan kemampuan berpikir kritis matematis)

X: Perlakuan menggunakan pembelajaran MMP

Dalam penelitian ini, instrumen tes kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis yang digunakan di awal (pretes) dan akhir (postes) sama karena melihat ada tidaknya peningkatan akibat perlakuan akan lebih baik jika diukur dengan alat yang sama.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Takengon Kabupaten Aceh Tengah Propinsi Aceh, yang dilaksanakan pada semester II (genap) Tahun Ajaran 2011/2012 dengan materi Garis Singgung Lingkaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Takengon.

(31)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-4 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebas ialah perlakuan pembelajaran yang diberikan kepada kedua kelompok. Kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran MMP dan kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional. Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa yaitu kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis.

D. Pengembangan Bahan Ajar

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kemungkinan terdapatnya perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran MMP dan pembelajaran konvensional. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan dengan mengacu kepada tujuan tersebut, di samping juga harus disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan pembelajaran matematika dengan menggunakan model MMP. Dengan perangkat pembelajaran yang memadai diharapkan proses pembelajaran dapat berlangsung sebagaimana mestinya, sehingga hasil akhir dari semua data yang didapatkan dari hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan.

(32)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada saat ini. Adapun materi yang dipilih adalah berkenaan dengan pokok bahasan garis singgung lingkaran. Semua perangkat pembelajaran untuk kelompok eksperimen dikembangkan dengan mengacu pada langkah-langkah pembelajaran model MMP.

Dalam penyusunan LKS, materi yang diberikan pada setiap kali pertemuan kegiatan belajar mengajar (KBM). Menyesuaikan bahan ajar dengan LKS yang digunakan dalam pembelajaran melalui pertimbangan dosen pembimbing.

E. Instrumen Penelitian

Sebagai alat pengumpul data, instrumen dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu intrumen tes dan instrumen non-tes. Instrumen tes berupa tes berbentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam komunikasi dan berpikir kritis matematis. Sedangkan instrumen non-tes terdiri dari angket skala sikap siswa dan lembar observasi.

1. Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

Tes kemampuan komunikasi matematis dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data kuantitatif berupa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal komunikasi pada materi yang akan diuji cobakan. Tes yang digunakan berupa soal uraian sebanyak 3 soal dengan maksud untuk melihat proses pengerjaan yang dilakukan siswa agar dapat diketahui sejauh mana siswa mampu melakukan komunikasi matematis.

(33)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[image:33.595.120.518.217.621.2]

kriteria pemberian skor untuk soal tes kemampuan komunikasi matematis berpedoman pada Holistic Scoring Rubrics yang dikemukakan oleh Cai, Lane, dan Jakabcsin (1996) yang kemudian diambil. Kriteria skor untuk tes ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Pedoman Pemberian Skor Komunikasi Matematis

2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Tes kemampuan berpikir kritis matematis diukur melalui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Tes kemampuan berpikir kritis matematis berupa soal-soal uraian sebanyak 3 soal. Dalam penyusunan soal tes, diawali dengan penyusunan kisi-kisi soal yang dilanjutkan dengan menyusun soal beserta kunci jawaban dan aturan pemberian skor untuk masing-masing butir soal.

Skor Kriteria

0 Tidak ada jawaban, jika ada hanya memperlihatkan tidak memahami konsep sehingga informasi yang diberikan tidak berarti apa-apa. 1 Hanya sedikit penjelasan, tabel, gambar, grafik, diagram, atau model

matematika yang benar.

2 Penjelasan secara matematis masuk akal namun hanya sebagian lengkap dan benar. Membuat tabel, gambar, grafik, atau diagram hampir benar namun tidak lengkap. Membuat model matematika hampir benar namun salah dalam mendapatkan solusi.

3 Penjelasan secara matematis masuk akal dan benar, meskipun tidak tersusun secara logis. Membuat tabel, gambar, atau diagram dengan benar namun kurang lengkap dan benar. Membuat model matematika benar namun kurang benar dalam mendapatkan solusi.

(34)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Analisis Tes Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis

Bahan tes diambil dari materi pelajaran matematika SMP kelas VIII semester genap dengan mengacu pada Kurikulum 2006 pada materi garis singgung lingkaran. Soal tes ini diujicobakan kepada siswa kelas IX SMP Negeri 40 Bandung Jawa Barat pada tanggal 22 Februari 2012. Uji coba tes ini dilakukan kepada siswa-siswi yang sudah pernah mendapatkan materi garis singgung lingkaran. Kemudian data yang diperoleh dari ujicoba tes kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis ini dianalisis untuk mengetahui reliabilitas, validitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran tes tersebut dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007. Seluruh perhitungan tersebut dapat dilihat pada Lampiran B secara lengkap. Proses penganalisisan data hasil ujicoba meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Analisis Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur dimaksudkan sebagai suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama (konsisten, ajeg) (Suherman, 2003:131). Sesuai dengan bentuk soal tesnya yaitu tes bentuk uraian, maka untuk menghitung koefisien reliabilitasnya menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumusnya adalah:

11 = 1 1− 2

2 (Suherman, 2003:154)

Keterangan: 11 : koefisien reliabilitas tes

(35)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2: jumlah varians skor tiap butir soal

2 : varians skor total

[image:35.595.117.511.243.678.2]

Tingkat reliabilitas dari soal uji coba kemampuan komunikasi dan bepikir kritis didasarkan pada klasifikasi Guilford (Ruseffendi, 1991:189) sebagai berikut:

Tabel 3.2

Klasifikasi Koefesian Reliabilitas

Nilai 11 Tingkat Reliabilitas

0,00−0,20 Kecil

0,20−0,40 Rendah

0,40−0,70 Sedang

0,70−0,90 Tinggi

0,90−1,00 Sangat tinggi

Hasil perhitungan reliabilitas tes untuk kedua kemampuan tersebut dapat ditentukan dengan menentukan signifikasi keofisien reliabilitas, maka 11 dibandingkan dengan , dengan kaidah keputusan jika 11 lebih besar dari

maka data reliabel dan sebaliknya. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh koefesien reliabilitas yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.3

Reliabilitas Tes Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis

(36)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Analisis Validitas

1. Validitas Muka, Validitas Isi dan Validitas Konstruk

Untuk mendapatkan soal yang memenuhi syarat validitas muka, validitas isi dan validitas konstruk maka pembuatan soal dilakukan dengan meminta pertimbangan dan saran dari ahli (expert), dosen pembimbing, guru-guru senior bidang studi matematika serta mahasiswa pascasarjana program studi pendidikan matematika.

Validitas muka disebut pula validitas bentuk soal (pertanyaan, pernyataan, suruhan) atau validitas tampilan, yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain (Suherman.dkk, 2003:106), termasuk juga kejelasan gambar dalam soal, validitas isi berarti ketepatan tes tersebut ditinjau dari segi materi yang diajukan, yaitu materi (bahan) yang dipakai sebagai tes tersebut merupakan sampel yang representatif dari pengetahuan yang harus dikuasai, termasuk kesesuaian antara indikator dan butir soal, kesesuaian soal dengan tingkat kemampuan siswa kelas VIII dan kesesuaian materi dan tujuan yang ingin dicapai, sedangkan validitas konstruk berkenaan dengan aspek sikap dan kepribadian yang penyusunannya (kalimat yang dikemukakan) sekali-kali jangan menyinggung emosi responden.

(37)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Validitas butir soal dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh butir-butir soal (yang merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari tes sebagai totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal tersebut sebuah butir soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.

Perhitungan validitas butir soal dilakukan dengan rumus korelasi product moment dari Arikunto (2007:72) yaitu :

= −

22 22

Keterangan:

: koefisien korelasi antara variable dan variable N : banyaknya sampel

X : skor item Y : skor total

Untuk menguji signifikan koefesian korelasi, yaitu untuk melihat apakah antara dua variabel terdapat hubungan atau tidak, digunakan uji-t. Rumusnya adalah:

= −2

1− 2

Keterangan:

(38)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ∶Koefesien korelasi

Apabila lebih besar dari maka butir soal dinyatakan

signifikan untuk nilai ttabel dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2 dan taraf

signifikasi �= 0,05.

[image:38.595.115.513.244.631.2]

Interpretasi hasil perhitungan kemudian diklasifikasikan menurut Guilford (Suherman, 2003:112) seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi

Koefesien Interpretasi

0,90 < 1,00 Sangat tinggi

0,70 < 0,90 Tinggi

0,40 < 0,70 Sedang

0,20 < 0,40 Rendah

0,00 < 0,20 Sangat rendah

Hasil perhitungan validitas dari soal yang telah di uji cobakan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5

Validitas Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

No.Soal � Interpretasi Signifikansi

1. 0,82 Tinggi Sangat signifikan

2. 0,70 Tinggi Signifikan

3. 0,73 Tinggi Signifikan

(39)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[image:39.595.110.515.210.620.2]

soal sudah memiliki validitas yang baik. Apabila dilihat rataannya 0,75 maka validitas soal tersebut secara keseluruhan memiliki validitas tinggi.

Tabel 3.6

Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

No. Soal Interpretasi Signifikansi

4. 0,78 Tinggi Sangat signifikan

5. 0,77 Tinggi Sangat signifikan

6. 0,59 Sedang Signifikan

Dari soal kemampuan berpikir kritis matematis yang diujicobakan, terdapat soal yang memiliki validitas tinggi dan sedang. Ini berarti semua soal sudah memiliki validitas yang baik. Apabila dilihat rataannya 0,71 maka validitas soal tersebut secara keseluruhan memiliki validitas tinggi.

c. Analisis Daya Pembeda

(40)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk memperoleh kelompok atas dan kelompok bawah maka minimal diambil 27% yang mewakili kelompok atas dan 27% yang mewakili kelompok bawah. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda soal uraian adalah sebagai berikut :

� = − (Suherman, 2003:160)

Keterangan :

� : Daya pembeda

: Jumlah benar untuk kelompok atas : Jumlah benar untuk kelompok bawah : Jumlah siswa kelompok atas

Daya pembeda uji coba soal kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis didasarkan pada klasifikasi berikut ini Suherman (2003: 161)

Tabel 3.7

Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda (DP) Interpretasi

DP 0,00 Sangat Jelek

0,00< � 0,20 Jelek

0,20< � 0,40 Cukup

0,40< � 0,70 Baik

0,70< � 1,00 Sangat baik

Hasil perhitungan daya pembeda menggunakan klasifikasi daya pembeda di atas, secara rinci disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.8

[image:40.595.117.511.229.622.2]
(41)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Soal Daya Pembeda Interpretasi

1. 0,50 Baik

2. 0,44 Baik

3. 0,53 Baik

Dapat dilihat pada tabel di atas, ketiga butir soal memiliki daya pembeda tes kemampuan komunikasi matematis baik. Hal ini mencerminkan bahwa soal yang telah dibuat dapat digunakan sebagai instrumen penelitian

Tabel 3.9

Daya Pembeda Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

No. Soal Daya Pembeda Interpretasi

1. 0,50 Baik

2. 0,53 Baik

3. 0,33 Cukup

Dapat dilihat pada tabel di atas, ketiga butir soal memiliki daya pembeda tes kemampuan berpikir kritis matematis baik dan cukup. Hal ini mencerminkan bahwa soal yang telah dibuat dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. d. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

(42)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

= −

2 (Suherman, 2003: 170)

Keterangan:

: Tingkat kesukaran

: Jumlah benar untuk kelompok atas : Jumlah benar untuk kelompok bawah : Jumlah siswa kelompok atas

Hasil perhitungan tingkat kesukaran diinterpretasikan menggunakan kriteria tingkat kesukaran butir soal yang dikemukan (Suherman, 2003:170) seperti tabel berikut:

Tabel 3.10

Kriteria Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran (IK) Interpretasi

IK=0,00 Sangat sukar

0,00< 0,30 Sukar

0,30 < IK < 0,70 Sedang 0,70 < IK < 1,00 Mudah

IK = 1,00 Sangat Mudah

[image:42.595.114.514.239.615.2]

Dari hasil perhitungan diperoleh tingkat kesukaran untuk tiap butir soal yang rangkumannya dapat dilihat pada Tabel 3.11 di bawah ini.

Tabel 3.11

Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

No. Soal Tingkat Kesukaran Interpretasi

1. 0,45 Sedang

2. 0,49 Sedang

(43)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[image:43.595.111.513.221.720.2]

Dari Tabel di atas soal komunikasi matematis memiliki tingkat kesukaran pada tingkat sedang. Selanjutnya tingkat kesukaran tes kemampuan penalaran matematis dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut:

Tabel 3.12

Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

No. Soal Tingkat Kesukaran Interpretasi

4. 0,47 Sedang

5. 0,49 Sedang

6. 0,29 Sukar

Dari tabel di atas soal berpikir kritis matematis memiliki tingkat kesukaran pada tingkat kesukaran sukar. Hal ini tidak berarti bahwa soal yang diberikan memang benar-benar sukar, tetapi lebih dikarenakan jarangnya siswa diberikan soal-soal dengan karakteristik berpikir kritis matematis.

e. Rekapitulasi Analisis Hasil Uji coba Soal Kemampuan Komunikasi dan

Berpikir Kritis Matematis

Berikut ini disajikan rekapitulasi analisis hasil uji coba tes kemampuan komunikasi matematis.

Tabel 3.13

Rekapitulasi Analisis Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

No. Soal Validitas Daya Pembeda

Tingat

Kesukaran Reliabilitas

1. Sangat tinggi Baik Sedang

Sedang

2. Tinggi Baik Sedang

(44)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[image:44.595.116.511.234.601.2]

Berikut ini disajikan tabel rekapitulasi analisis hasil uji coba tes kemampuan berpikir kritis matematis.

Tabel 3.14

Rekapitulasi Analisis Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

No.

Soal Validitas

Daya Pembeda

Tingkat

Kesukaran Reliabilitas

1. Sangat Tinggi Baik Sedang

Sedang

2. Tinggi Baik Sedang

3. Sangat Tinggi Cukup Sukar

Setelah dilakukan uji coba serta analisis terhadap tes kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis diperoleh perangkat tes yang nantinya digunakan sebagai instrumen penelitian. Untuk butir soal tersebut sudah dianggap cukup baik untuk dijadikan perangkat tes, adapun pertimbangan tingkat kesukarannya dikarenakan siswa jarang menerima soal non-rutin seperti soal tes yang diujicobakan.

4. Skala Sikap Siswa

(45)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[image:45.595.113.513.238.590.2]

Model skala yang digunakan adalah model skala Likert. Derajat penilaian terhadap suatu pernyataan tersebut terbagi ke dalam 5 kategori, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), Netral (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Dalam menganalisis hasil skala sikap, skala kualitatif tersebut ditransfer ke dalam skala kuantitatif. Pemberian nilainya dibedakan antara pernyataan yang bersifat negatif dengan pernyataan yang bersifat positif. Untuk pernyataan yang bersifat positif, pemberian skornya adalah SS (sangat setuju) diberi skor 5, S (setuju) diberi skor 4, N (netral) diberi skor 3, TS (tidak setuju) diberi skor 2, dan STS (sangat tidak setuju) diberi skor 1. Untuk pernyataan negatif, pemberian skornya adalah SS (sangat setuju) diberi skor 1, S (setuju) diberi skor 2, N (netral) diberi skor 3, TS (tidak setuju) diberi skor 3, dan STS (sangat tidak setuju) diberi skor 4. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.15

Skala Sikap Siswa

Arah Pernyataan SS S N TS STS

Positif atau menyenangkan 5 4 3 2 1

Negatif atau tidak menyenangkan 1 2 3 4 5

(46)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk menganalisa respon siswa pada angket digunakan dua jenis skor respon yang dibandingkan yaitu, skor respon siswa yang diberikan melalui angket dan skor respon netral. Jika skor subjek lebih besar daripada jumlah skor netral, maka subyek tersebut mempunyai sikap positif. Sebaliknya jika skor subjek kurang dari jumlah skor netral maka subjek tersebut memiliki sikap negatif. Instrumen skala sikap dalam penelitian ini diberikan kepada siswa kelompok eksperimen setelah semua kegiatan pembelajaran berakhir yaitu setelah postes, skala sikap pada penelitian ini terdiri dari 30 butir pernyataan.

5. Lembar Observasi

(47)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dapat menjadi lebih baik daripada pembelajaran sebelumnya dan sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Observasi terhadap guru dilakukan oleh rekan sejawat dan guru matematika disekolah tersebut maupun oleh peneliti.

F. Tahap Penelitian

Untuk memperoleh dan mengumpulkan data dalam penelitian ini, maka prosedur penelitian ini menempuh langkah-langkah yang terdiri dari tiga tahapan utama. Ketiga tahapan tersebut yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap analisa data. Untuk lebih lengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka persiapan pelaksanaan penelitian, diantaranya:

a. Studi kepustakaan mengenai pembelajaran matematika dengan menggunakan model MMP, kemampuan komunikasi dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

b. Seminar proposal pada tanggal 25 Januari 2012.

c. Menyusun instrumen penelitian yang disertai dengan proses bimbingan dengan dosen pembimbing, menguji coba instrumen penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 40 Bandung dan mengolah data hasil ujicoba. d. Membuat rencana pembelajaran untuk kelas eksperimen,

mengembangkan bahan ajar dan menentukan sekolah tempat penelitian. e. Mengurus surat izin penelitian dari Direktur Sekolah Pascasarjana UPI

(48)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

f. Berkunjung ke SMP Negeri 1 Takengon untuk menyampaikan surat izin penelitian dan sekaligus meminta izin untuk melaksanakan penelitian; g. Melakukan observasi pembelajaran di sekolah dan berkonsultasi dengan

guru matematika untuk menentukan waktu dan teknis pelaksanaan penelitian

h. Pemilihan sampel yang dilakukan secara acak oleh peneliti. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi pelaksanaan pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis. Setelah pelaksanaan pretes dilakukan pengkoreksian, pertemuan selanjutnya dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model MMP pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan jadwal yang direncanakan.

(49)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memastikan bahwa perlakuan yang diberikan pada kedua kelas tersebut berbeda dan berjalan sesuai dengan rancangan peneliti.

Setelah seluruh kegiatan pembelajaran selesai, dilakukan tes akhir (postes) pada kelas eksperiman dan kelas kontrol. Kedua kelompok ini diberikan soal tes akhir yang sama dengan soal tes awal (pretes). Hal ini dilakukan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis siswa.

3. Tahap Pengumpulan dan Analisa Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan dan analisis skor data dengan uji statistik, menginterpretasi skor data, penghitungan persentase dari kategorisasi skala Likert dan lembar observasi kemudian mengambil kesimpulan.

Data yang akan dianalisis adalah data kuantitatif berupa hasil tes kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis siswa, data deskriptif berupa angket untuk siswa dan lembar observasi berkaitan dengan pandangan siswa terhadap pembelajaran yang dikembangkan. Untuk pengolahan data menggunakan bantuan program software SPSS 16 dan Microsoft Excell 2007. a. Data Hasil Tes Kemampuan Komunikasi dan Berpikir kritis Matematis

(50)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang belajar dengan pendekatan konvensional. Oleh karena itu, uji statistik yang digunakan yaitu uji kesamaan dua rataan parametrik atau nonparametrik.

Data yang diperoleh dari hasil tes diolah melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan sistem penskoran yang digunakan.

2. Membuat tabel skor hasil tes siswa baik pretes, postes dan gain ternormalisasi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Menghitung rataan skor tes tiap kelompok.

4. Menghitung deviasi standar untuk mengetahui penyebaran kelompok dan menunjukkan tingkat variansi kelompok data.

5. Membandingkan skor pretes dan postes untuk mencari peningkatan (gain) yang terjadi sesudah pembelajaran pada masing-masing kelompok yang dihitung dengan rumus gain ternormalisasi, yaitu:

= −

− (Meltzer,2002)

[image:50.595.117.512.223.743.2]

Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi yang dikemukakan oleh Hake (1999) sebagai berikut:

Tabel 3.16 Kriteria N-Gain

N-Gains Interpretasi

0,7 Tinggi

0,3 < 0,7 Sedang

(51)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Melakukan uji persyarat analisis pretes, postes dan gain a. Menguji normalitas data skor pretes, postes dan N-Gain

Uji normalitas data skor pretes, skor postes, dan skor N-Gain kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, apabila berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka menggunakan uji parametrik apabila tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal menggunakan uji non-parametrik, uji normalitas disini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan rumus hipotesis yaitu:

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Dengan kriteria: tolak H0 jika Signifikansi < taraf signifikansi (�= 0,05)

b. Menguji homogenitas varians

Menguji homogenitas varians antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok sama atau berbeda. Adapun hipotesis yang akan diuji yaitu: H0 : (�12) = (�22) Varians populasi skor kedua kelompok homogen.

H1 : (�12) ≠(�22) Varians populasi skor kedua kelompok tidak homogen.

Keterangan:

(52)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu �22= Varians skor kelompok kontrol

Uji homogenitas antara dua varians pada skor pretes, skor postes dan skor N-Gain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan uji Levene melalui SPSS 16 dengan kriteria pengujian adalah terima H0 jika

Sig. Based on Mean > taraf signifikansi (�= 0,05).

c. Jika sebaran data normal dan homogen maka pengujian selanjutnya untuk menguji hipotesis digunakan uji-t dengan taraf signifikan

�=0,05.

d. Jika ada data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal salah satu kelompok atau kedua kelompok maka pengujiannya menggunakan uji non parametrik yaitu Mann-Whitney atau uji Wilcoxon (Sugiyono, 2009).

e. Jika ada data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak homogen salah satu kelompok, maka pengujiannya menggunakan uji- ′.

b. Data Skala Sikap

[image:52.595.118.514.247.572.2]

Hasil skala sikap analisisnya difokuskan pada respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan proses MMP. Menghitung rataan skor sikap untuk tiap-tiap aspek sikap siswa dan membandingkan dengan skor netral. Jika skor sikap kurang dari skor netral, artinya siswa mempunyai sikap negatif dan sebaliknya. Skor netral pada penelitian ini adalah sebesar 3,00 adapun kategori skala sikap (Karim, 2010) adalah sebagai berikut:

(53)

Aida Fitri, 2012

Pembelajaran Matematika Dengan Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1takengon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kriteria Interpretasi

> 3,00 Positif

= 3,00 Netral

< 3,00 Negatif

Keterangan:

= Rataan skor sikap per Item

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase skor sikap tiap aspek (Lindawati, 2010) adalah :

% Skor Sikap (tiap aspek) =

Untuk mendapatkan skor netral siswa, sebelumnya hasil data angket skala sikap siswa dianalisis dengan langkah-langkah:

1) Menentukan banyak skor tiap item skala sikap (frekuensi); 2) Menentukan nilai proporsi, yaitu :

=

Keterangan: P : Nilai proporsi

f : Frekuensi (banyaknya skor yang dipilih siswa tiap item skala sikap)

(54)

Aida Fitri, 2012

Gambar

Tabel 3.1  Pedoman Pemberian Skor Komunikasi Matematis
Tabel 3.2  Klasifikasi Koefesian Reliabilitas
Tabel 3.4  Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 3.6 Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena asam kuat HCl telah melepaskan logam pengotor yang ada pada abu sekam padi saat proses aktivasi awal sebelum sintesis zeolit dilakukan. Sehingga

Single Rope Technique (SRT) adalah teknik yang dipergunakan untuk untuk menelusuri gua-gua vertikal dengan menggunakan satu tali sebagai lintasan untuk naik dan turun medan-edan

A Pengenalan SRT (Single Rope Technique) bagi pecinta

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Karyawan yang berintegritas akan memperjuangkan perusahaan tempatnya bekerja menjadi perusahaan yang beintegritas, dengan mana perjuangannya itu sekaligus juga

This paper presents an assessment of the present management of Polychlorinated Biphenyls (PCBs) in the Philippines with emphasis on its inventory to develop safe and

7.2.1 Tuliskan jumlah kegiatan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat (*) yang sesuai dengan bidang keilmuan PS selama tiga tahun terakhir yang dilakukan oleh dosen tetap yang

[r]