SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 13 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh :
Yuckyta Gumelar Romadhona NIM. 0908961
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Oleh
Yuckyta Gumelar Romadhona
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Yuckyta Gumelar Romadhona 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
BANDUNG
Skripsi ini telah diuji pada :
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Februari 2014
Waktu : 08.00 s.d selesai
Tempat : Ruang Laboratorium Akuntansi FPEB UPI
Panitia ujian terdiri dari :
Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si
NIP. 19600412 198603 1 002
Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd
NIP. 19681020 199802 1 003
Anggota : 1. Dr. H. Kusnendi, MS
NIP. 19600122 198403 1 003
2. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M
NIP. 19611102 198603 1 002
Penguji : 1. Drs. Yayat Supriyatna, MM.
NIP. 19601015 198503 1 002
2. Drs. H. Faqih Samlawi, MA
NIP. 19600408 198803 1 001
3. Leni Yulianty, S.Pd., MM
Dimana ada kenikmatan, disana ada pembelajaran dan dimana ada ketakutan berkuasa, di sanalah pembelajaran terhenti.
- Hubert Rampersad
Orang yang belajar tetapi tidak berpikir akan tersesat, orang yang berpikir tetapi tidak belajar berada dalam bahaya besar.
- Confucius
Kemajuan manusia tidak bersifat otomatis dan pasti, setiap langkah menuju pemenuhan kebenaran membutuhkan pengorbanan,
penderitaan, dan perjuangan, pengerahan tenaga tanpa lelah dan perhatian besar orang-orang yang berdedikasi.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined.
BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.
2.1. Kinerja Mengajar Guru ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.3. Pembelajaran Akuntansi... Error! Bookmark not defined. 2.4. Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.5. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.6. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
3.1. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Teknik Pengujian Instrumen PenelitianError! Bookmark not defined. 3.6. Analisis Data dan Pengujian HipotesisError! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1. Gambaran Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.3. Analisis Data dan Pengujian HipotesisError! Bookmark not defined. 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1. Kisi – Kisi Uji Coba Angket Penelitian 2. Angket Uji Coba Penelitian
3. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t 4. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment 5. Tabel Input Angket Uji Coba Penelitian
6. Output SPSS Perhitungan Reliabilitas danValiditas Uji Coba Angket 7. Kisi-Kisi Angket Setelah Uji Coba
8. Angket Setelah Uji Coba
9. Tabel Perhitungan Angket Penelitian 10. Data Penelitian (Skor Total)
11. Surat-Surat Penelitian
12. Lembar Pergantian Judul Skripsi 13. Frekuensi Bimbingan
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Kenaikan Kelas Mata Pelajaran Akuntansi Siswa
Kelas XI IPS SMA Negeri 13 Bandung Periode Semester Genap 2012/2013 ... 4
Tabel 2.1 Jenis, Indikator, Cara Evaluasi Prestasi Belajar ... 35
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 46
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 13 Bandung ... 47
Tabel 3.3 Skala Penilaian / Numerical Scale ... 49
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Mengajar Guru ... 51
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Mengajar Guru ... 52
Tabel 3.6 Format Tabulasi Jawaban Responden ... 55
Tabel 3.7 Kelas Interval ... 55
Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Variabel/Dimensi ... 56
Tabel 4.1 Data Responden Sampel Penelitian ... 63
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kinerja Mengajar Guru Akuntansi SMA Negeri 13 Bandung ... 65
Tabel 4.3 Merumuskan Tujuan Pembelajaran ... 66
Tabel 4.4 Menyusun Bahan Pembelajaran ... 67
Tabel 4.5 Merencanakan Pendekatan dan Metode Pembelajaran ... 67
Tabel 4.6 Merencanakan Alat dan Sumber yang akan Dipakai dalam Pembelajaran ... 68
Tabel 4.7 Merencanakan Penilaian Hasil Pembelajaran ... 69
Tabel 4.8 Menguasai Materi Pembelajaran ... 70
Tabel 4.9 Mengorganisasikan Bahan Pembelajaran ... 70
Tabel 4.10 Melakukan Komunikasi Aktif dengan Siswa ... 71
Tabel 4.11 Menggunakan Pendekatan dan Metode dalam Pembelajaran ... 72
Tabel 4.12 Menggunakan Alat dan Sumber dalam Pembelajaran ... 72
Tabel 4.13 Melakukan Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 73
Tabel 4.14 Menggunakan Berbagai Strategi dan Metode Penilaian untuk Memantau Hasil Belajar Siswa ... 74
Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Setiap Indikator ... 76
Tabel 4.17 Nilai Rata-rata Ujian Akhir Sekolah SMA Negeri 13 Bandung ... 77
Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa... 77
Tabel 4.19 Hasil Koefisien Korelasi ... 81
Tabel 4.20 Hasil Koefisien Determinasi ... 82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Hubungan antar Variabel Penelitian ... 34
Gambar 4.1 Grafik Normalitas Kinerja Mengajar Guru ... 78
PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS
SMA NEGERI 13 BANDUNG
Yuckyta Gumelar Romadhona
Pembimbing: Drs. H. Ajang Mulyadi, MM
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 13 Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kinerja mengajar guru dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi serta mengetahui pengaruh kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 13 Bandung.
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah tipe survey dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 167 orang siswa kelas XII IPS dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh atau sensus, yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Data mengenai kinerja mengajar guru diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dengan skala numerik, sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh dari studi dokumentasi. Gambaran mengenai kinerja mengajar guru Akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung adalah sedang dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi berada pada kriteria tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja mengajar guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa dengan nilai koefisien korelasi sebesar 78,2%. Hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 61,2%, hal ini berarti kinerja mengajar guru berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 61,2% sedangkan sebesar 38,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil perhitungan uji signifikansi dengan derajat kebebasan 165 dan diperoleh sebesar 16,141 dan sebesar 1,645, maka dapat diketahui bahwa 16,141>1,645 atau > . Sehingga
THE INFLUENCE OF TEACHER’S TEACHING PERFORMANCE ON STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT OF ACCOUNTING SUBJECT IN
CLASS XII IPS SMA NEGERI 13 BANDUNG
Yuckyta Gumelar Romadhona
Supervisor: Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M
ABSTRACT
The research was conducted at SMA Negeri 13 Bandung. The purpose of this research was to describe teacher’s teaching performance and students’ learning achievement of accounting subject and also to examine the effect of teacher’s teaching performance on students’ learning achievement in social science program grade XII at SMA Negeri 13 Bandung.
The design of this research used survey type and descriptive method of verification. The population of this research was 167 students of sosial science program grade XII and sampling technique that used in this research was census, which is all members of population used as sample. Moreover, the data was derived by the result of the questionnaires with numerical scale of data. An overview of teacher’s teaching performance was in enough criteria and an overview of students’ learning achievement was good.
The results of the research showed that teacher’s teaching performance has a possitive effect on students’ learning achievement with a coefficient of correlation amounts 78,2%. The result of coefficient determination amounts 61,2%, it means that teaching performance of teacher affected by 61,2% of students’ learning achievement, while the remaining 38,8% influenced by other factors. The results of calculating the correlation of significance test with 165 degree of freedom and 0.05 alpha gained tcount amounts 16, 141 and ttable amounts 1,645. By comparing tcount and
ttabel gained 16,141>1,645. Based on data tcount>ttable. Based on the results teacher’s
teaching performance has a possitiveand significant effect on students’ learning achievement accepted as true by the level 95%. This research recommends that teacher should upgrade the teaching performance because the higher teacher’s teaching performance, the higher students’ learning achievement.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan hal mendasar yang sangat penting bagi kemaslahatan
umat manusia. Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan dan merupakan proses
tanpa akhir yang diupayakan oleh siapa pun terutama sebagai tanggung jawab negara.
Hal tersebut tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan UU tersebut dapat kita ketahui bahwa melalui pendidikan
manusia akan terus mengembangkan kemampuannya. Nurani (2010) mengungkapkan
bahwa “Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi
yang bertujuan memberdayakan diri.”
Pendidikan nasional mempunyai visi, yaitu terwujudnya sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga
Visi pendidikan diterjemahkan ke dalam misi yang antara lain meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional dan internasional serta meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pemberdayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global.
Perkembangan zaman saat ini tengah dilanda gelombang globalisasi dimana
semua hal yang ada di dunia semakin terbuka dan mudah untuk dicapai. Hal ini tidak
terlepas dari pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat
hampir seluruh masyarakat dunia mulai membandingkan kualitas kehidupan suatu
bangsa dengan bangsa-bangsa yang lain. Perbandingan yang dilakukan tentu saja
menggunakan ukuran atau standar tertentu, misalnya dari keadaan ekonomi, sosial
dan politik. Dunia pendidikan pun tak luput dari arus standarisasi sebagai bahan
perbandingan diantara bangsa-bangsa di dunia saat ini.
Setiap proses yang bertujuan tentunya mempunyai ukuran sejauh mana
keberhasilan pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang
terus menerus berubah dan meningkat. Hal ini berarti tujuan pendidikan setiap saat
perlu disesuaikan dengan tuntutan perubahan, sehingga diperlukan standar yang perlu
dicapai di dalam kurun waktu tertentu dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan.
Berdasarkan data, perkembangan pendidikan Indonesia masih tertinggal
dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Menurut laporan Education for All
Monitoring Report yang dirilis UNESCO 2011, Indonesia berada di peringkat ke 69
bawah Malaysia yang berada di peringkat ke 65 dan Brunei Darussalam yang berada
di peringkat ke 34. ( http://indonesiaberkibar.org/id)
Menurut Staf Ahli Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),
Prof. Dr. Kacung Marijan, masalah dalam pendidikan di Indonesia sangat mudah
ditemukan, mengingat kompleksnya permasalahan di tanah air. Selain angka putus
sekolah, pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain, mulai dari
buruknya infrastruktur hingga kurangnya mutu guru. (http://indonesiaberkibar.org/id)
Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian Indonesia
dalam memberikan pendidikan yang mumpuni untuk mencerdaskan bangsanya
sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memadai belum
mampu terealisasikan secara optimal. Untuk itu perlu dilakukan pembenahan dalam
pendidikan, salah satunya melalui proses pembelajaran yang berkualitas di sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang terstruktur dan berjenjang
untuk menghasikan lulusan berkualitas yang dapat menunjang pembangunan bangsa.
Sekolah mempunyai tanggung jawab untuk terus mendidik siswanya dengan
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sebagai realisasi tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Sebagai lembaga yang diharapkan masyarakat, sekolah harus
mampu menunjang perkembangan siswa baik secara material, spiritual maupun sosial
budaya.
dengan adanya prestasi belajar seorang individu yang telah mengalami proses
pembelajaran, yaitu prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan tolak ukur
untuk mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran, hal ini sejalan dengan pendapat
Slameto (2003:17) bahwa “Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk
mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seorang yang prestasinya tinggi dapat
dikatakan bahwa ia berhasil dalam belajar.”
SMA Negeri 13 Bandung merupakan sekolah yang bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang perguruan tinggi. Salah satu cara untuk mengukur prestasi belajarnya adalah
dengan melihat nilai UKK (Ujian Kenaikan Kelas). Berikut ini merupakan data nilai
rata-rata UKK mata pelajaran Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 13
Bandung.
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata Ujian Kenaikan Kelas Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 13 Bandung
Periode Semester Genap 2012/2013
Sumber: SMA Negeri 13 Bandung (data diolah)
Berdasarkan data tersebut rata-rata nilai UKK yang diperoleh siswa masih
berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sedangkan nilai KKM yang
62,7, nilai rata-rata kelas XI IPS 2 adalah sebesar 64,6, nilai rata-rata kelas XI IPS 3
adalah sebesar 63,7 dan nilai kelas XI IPS 4 adalah sebesar 40,6. Berdasarkan data
yang ada dapat diketahui bahwa para siswa belum mampu mencapai nilai standar
yang ditetapkan karena dianggap belum mengerti dengan materi yang diberikan dan
hal itu mencerminkan proses pembelajaran yang ada masih belum dilakukan dengan
optimal dan efektif, padahal akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang
penting bagi siswa jurusan IPS karena merupakan mata pelajaran yang ada di dalam
UN (Ujian Nasional) dan ujian tersebut sampai saat ini masih menjadi penentu lulus
atau tidaknya siswa dalam menyelesaikan sekolahnya.
Keadaan ini jika dibiarkan berlangsung terus menerus maka akan berdampak
buruk bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dan guru sebagai tenaga pendidik
yang dianggap tidak mampu menghasilkan siswa atau lulusan yang berprestasi dan
memiliki kemampuan yang baik untuk menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas, karena siswa dengan prestasi belajar yang baik menunjukkan kualitas
sumber daya manusia yang baik, begitu pun siswa dengan prestasi belajar yang
rendah menunjukkan sumber daya manusia yang rendah pula. Keadaan ini tentunya
harus segera ditindak lanjuti dengan penanganan yang efektif demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa tidak luput dari adanya berbagai
yang baik atau buruk. Menurut Syah (2011:129) Secara global, ada tiga faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni keluarga, guru dan staf, masyarakat, teman, sekolah, sarana prasarana dan alam.
3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa sebenarnya saling
berkesinambungan satu sama lain dan jika ada faktor yang diabaikan, maka proses
pembelajaran akan berjalan kurang efektif dan optimal, namun faktor eksternal yang
dianggap paling penting dan dapat mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran
secara langsung adalah guru, semakin tinggi kinerja mengajar guru akan semakin
tinggi pula prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Ngalim Purwanto (2006: 104), bahwa:
Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang terpenting dalam menentukan berhasil tidaknya belajar siswa. bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan guru dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan kepada anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak.
Dalam proses pembelajaran guru merupakan pelaku utama dalam
implementasi penerapan program pendidikan di sekolah dan guru memiliki peranan
yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, guru
tugas guru untuk berpartisipasi pada kegiatan pembangunan yang profesional agar
dapat membantu melaksanakan tanggung jawabnya oleh karena itu pada gurulah
terletak keberhasilan proses pembelajaran. Hal itu sesuai dengan pendapat Ballard &
Bates (2008:562), “Teachers are responsible for finding ways to educate all children
and it is a teacher’s duty to participate in professional development activities that
foster this responsibility.”
Secara umum, kualitas guru dan kompetensi guru di Indonesia masih belum
sesuai dengan yang diharapkan. Dari sisi kualifikasi pendidikan, hingga saat ini, dari
2,92 juta guru, baru sekitar 51% yang berpendidikan S1 atau lebih, sedangkan sisanya
belum S1. Begitu pun dari persyaratan sertifikasi, hanya 2,06 juta guru atau sekitar
70,5% guru yang memenuhi syarat sertifikasi, yakni sertifikat yang menunjukkan
guru tersebut profesional. (http://edukasi.kompas.com)
Lebih jauh lagi, jika dilihat keadaan guru di Indonesia secara distribusi dan
mutu pun masih rendah walaupun secara kuantitas, jumlah guru di Indonesia cukup
memadai. Hal ini dapat dibuktikan dengan 34% sekolah di Indonesia kekurangan
guru dan masih adanya guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang
mereka miliki dengan persentase lebih dari 50% di seluruh Indonesia. Keadaan ini
ditambah lagi dengan sebaran indeks kualitas guru di Indonesia setengah nilai
maksimal indeks, dimana nilai maksimal adalah 11.
Sebagai upaya dalam hal pelaksanaan pendidikan yang baik, sikap profesional
dari guru-guru di sekolah yang mendukung berjalannya proses belajar mengajar
adalah mutlak keberadaannya karena salah satu cara yang dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa adalah dengan peningkatan kualitas pendidikan yang
seharusnya dimulai dari pembenahan kualitas dan kompetensi guru yang otomatis
akan berdampak pada kinerja mengajar guru.
Guru merupakan seseorang yang dianggap mampu melaksanakan pendidikan,
pengajaran dan pelatihan yang efektif dan efisien sesuai dengan kompetensinya dan
diyakini mampu memotivasi siswa untuk mengoptimalkan potensinya dalam rangka
pencapaian tujuan pembelajaran. Sudjana (2008: 40-43) menyebutkan bahwa:
Diantara faktor lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kualitas pengajaran (meliputi tiga unsur : kompetensi guru, karakteristik kelas dan katakteristik guru). Dan diantara ketiga unsur tersebut kompetensi guru memberikan kontribusi yang paling besar yaitu 76,60% dengan rincian 32,43% dari kemampuan mengajar, 32,58% dari penguasaan materi pelajaran dan 8,60% dari sikap guru.
Guru merupakan faktor yang sangat dominan dalam menentukan keberhasilan
pencapaian prestasi siswa disamping faktor-faktor lainnya. Seperti yang diungkapkan
oleh Gallagher (dalam Ballard & Bates, 2008:562), bahwa:
Teachers need to remember that external characteristics, such as student socioeconomic status and parental educational attainment, impact student achievement in significant ways, but when those differences are controlled for, teachers are the most important determinants of student achievement.
Peran guru pun sampai saat ini masih belum dapat digantikan oleh mesin,
pembelajaran masih tetap memegang peranan penting karena pada guru terdapat
unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan dan kebiasaan yang diharapkan
dapat menghasilkan output yang berkualitas secara materi maupun moral.
Suatu proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dalam rangka
menghasilkan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas adalah dengan
dimilikinya kompetensi dalam menjalankan tugas keprofesionalannya. Kebutuhan ini
telah diatur oleh adanya Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen yang menyatakan bahwa “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dan
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.”
Peran, fungsi dan tugas guru sebagai ujung tombak dalam proses
pembelajaran adalah penting karena kompetensi guru harus tampak pada
kemampuannya membuat siswa mengerti dan paham mengenai mata pelajaran yang
diajarkan serta penanaman pengetahuan mengenai etika dan moral merupakan bagian
dari kinerja mengajar guru yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
1.2. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kinerja mengajar guru mata pelajaran Akuntansi di SMA
Negeri 13 Bandung.
2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa mata pelajaran Akuntansi di SMA
Negeri 13 Bandung.
3. Bagaimana pengaruh kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa kelas
XII IPS pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah disebutkan sebelumnya,
maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja
mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran
Akuntansi.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan penelitian adalah sebagai
a. Untuk mengetahui gambaran kinerja mengajar guru mata pelajaran Akuntansi di
SMA Negeri 13 Bandung.
b. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung.
c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja mengajar guru terhadap prestasi
belajar siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 13
Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna bagi semua pihak, adapun kegunaan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Kegunaan Teoritis
a. Memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan mengenai masalah
kependidikan dan dapat mengaplikasikan teori-teori kinerja mengajar guru
yang telah diperoleh saat mengikuti perkuliahan di kelas.
b. Memberikan gambaran yang jelas bagi para pembaca bagaimana peranan
kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa.
1.4.2. Kegunaan Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki praktik-praktik
b. Sebagai bahan masukan bagi guru agar selalu meningkatkan kinerja sebagai
tanggung jawabnya sebagai pengajar sehingga dapat meningkatkan prestasi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan
menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan
tujuan penelitian itu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif verifikatif dengan tipe penelitian survey.
Menurut Sugiyono (2011:6), bahwa “Metode survey digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
peneliti menggunakan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan
mengedarkan kuesioner, tes, wawancara terstruktur dan sebagainya.”
Metode penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2008:11), bahwa
“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel maupun lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan/menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Metode penelitian verifikatif menurut Ety Rochaety (2007:13), bahwa
“Penelitian verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji
hubungan-hubungan variabel dari hipotesis-hipotesis yang disertai data empiris.”
Penelitian survey ini digunakan untuk mengetahui bagaimana persepsi
siswa mengenai kinerja mengajar guru Akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung.
3.2. Operasionalisasi Variabel
Menurut Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (2013:20), bahwa
“Operasionalisasi variabel adalah menjelaskan indikator-indikator dari setiap
variabel penelitian. Variabel-variabel dijelaskan secara rinci dengan menggunakan
indikator-indikator yang jelas dan terukur.”
a. Variabel Bebas (Independent Variable atau Variabel X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja mengajar guru, yaitu
kemampuan guru dalam menunjukkan kecakapan atau kompetensi yang
dimilikinya sesuai dengan standar yang telah ditentukan dalam kegiatan
pembelajaran di kelas yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
dan penilaian hasil belajar siswa.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable atau Variabel Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa, yaitu
perolehan hasil dari proses pembelajaran yang dicapai oleh individu dalam hal
perubahan tingkah laku. Secara lebih jelas operasionalisasi variabel akan
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Keterangan
Kinerja
3. Merencanakan pendekatan dan metode pembelajaran.
4. Merencanakan alat dan sumber yang akan dipakai dalam pembelajaran.
5. Merencanakan penilaian hasil pembelajaran.
2. Mengorganisasikan bahan pembelajaran yang sesuai.
3. Melakukan komunikasi aktif dengan siswa.
4. Menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai.
5. Menggunakan alat dan sumber pembelajaran yang sesuai.
6. Melakukan penilaian hasil belajar siswa.
Interval
Penilaian Pembelajaran
1. Menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau hasil belajar siswa.
2. Melakukan tindak lanjut hasil
Siswa (Variabel Y)
berupa nilai UAS Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS
3.3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Sugiyono (2011:80), bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.” Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek itu. Populasi sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 13 Bandung dengan jumlah sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Jumlah Populasi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 13 Bandung
No. Kelas Jumlah
1. XII IPS 1 42
2. XII IPS 2 42
3. XII IPS 3 43
4. XII IPS 4 40
Total 167
b. Sampel
Arikunto (2005:117) mengatakan bahwa, “Sampel adalah bagian dari
populasi.” Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai
sampel yang diambil yaitu sampel jenuh atau sensus dimana seluruh populasi
dijadikan sampel. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam
penarikan sampel dan dapat diperoleh tingkat ketepatan yang tinggi. Sampel yang
dipakai pada saat pengambilan data awal berupa nilai UKK siswa adalah data dari
seluruh siswa kelas XI IPS tetapi pada saat penelitian sampel yang digunakan
adalah siswa yang sama yang kini telah duduk di kelas XII IPS.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dikemukakan oleh Nazir (2003:328) sebagai
berikut:
Teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berpengaruh dengan fokus penelitian yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu studi
dokumentasi dan angket / kuesioner.
a. Studi Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian. Teknik
dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data awal mengenai prestasi belajar
berupa nilai UKK siswa dan data untuk penelitian berupa nilai UAS siswa.
Menurut Riduwan (2009:71) angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan
permintaan pengguna.
Angket / kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
dengan numerical scale (skala numerik). Skala numerik digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
gejala sosial.
Tabel 3.3
Skala Penilaian Numerical Scale
No Item Item Skor
5 4 3 2 1
Keterangan :
Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif terendah
Teknik angket ini digunakan untuk mendapatkan gambaran kinerja mengajar
guru melalui persepsi siswa.
Untuk teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket ini, maka
terlebih dahulu harus melakukan langkah-langkah yang digunakan dalam
penyusunan angket, yaitu:
1. Membuat kisi-kisi angket yang di dalamnya menguraikan masing-masing
variabel penelitian berdasarkan indikator yang ada.
3. Melakukan penimbangan untuk mengetahui tingkat kebaikan isi, konstruk,
redaksi dan kesesuaian butir pertanyaan dengan aspek yang diungkap.
4. Melakukan uji coba alat pengumpul data untuk mengetahui reliabilitas dan
validitas dari alat ukur tersebut.
5. Melakukan uji reliabilitas dan validitas instrumen karena angket yang disusun
belum merupakan angket yang reliabel dan valid.
3.5. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
Teknik pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan dua
pengujian, yaitu uji reliabilitas dan validitas. Pengujian dilakukan agar instrumen
yang digunakan merupakan instrumen yang sahih.
3.5.1. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan
(keterandalan atau keajegan) instrumen penelitian yang digunakan. Uji reliabilitas
instrumen dilakukan dengan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
Purwanto (2011:175)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas yang dicari
n = Jumlah item
∑Si2 = Varians item St2 = Varians total
Mencari varians dengan rumus:
Arikunto (2005:110)
Hasil uji reliabilitas tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel dengan
keputusan:
Jika r11> rtabel maka reliabel
Jika r11< rtabel maka tidak reliabel
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS
v.20.0 for Windows. Berikut merupakan hasil perhitungan uji reliabilitas untuk
variabel kinerja mengajar guru.
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Mengajar Guru
Keterangan
0,876 0,329 Reliabel
Sumber: Data diolah
3.5.2. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap
konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Menurut Riduwan (2007:109), bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah.”
Pengujian validitas instrumen ini menggunakan teknik korelasi Product
Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson dengan taraf (α) = 0,05 sebagai
berikut:
Arikunto (2006:170)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi pearson N = Jumlah responden uji coba
dibandingkan dengan nilai tabel koefisien korelasi (pada signifikansi 0,05 dan
N=30) yang artinya peluang membuat kesalahan 5% setiap item dengan kaidah
keputusan:
Jika rxy> rtabel maka valid
Jika rxy< rtabel maka tidak valid
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS
v.20.0 for Windows.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Mengajar Guru
8. 0,370 0,361 Valid
Berdasarkan tabel 3.5 mengenai hasil uji validitas variabel kinerja
mengajar guru, dari 36 item yang diajukan, 23 item dikatakan valid dan 13 item
dikatakan tidak valid. Item-item yang valid dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian, sedangkan item-item yang tidak valid tidak dapat digunakan sebagai
instrumen penelitian, sehingga jumlah item pertanyaan yang digunakan dalam
3.6. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1. Analisis Data
Dalam melakukan penelitian, sebelum melakukan pengolahan data, maka
perlu dilakukan langkah-langkah kerja untuk menjawab rumusan masalah dan
hipotesis yang diajukan, yaitu dengan melakukan analisis data dan pengujian
hipotesis.
3.6.1.1. Analisis Data Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum
mengenai variabel kinerja mengajar guru dan variabel prestasi belajar siswa.
menurut Sugiyono (2010:206) mendefinisikan satistik deskriptif, bahwa:
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Berikut merupakan langkah-langkah untuk memperoleh gambaran umum
kinerja mengajar guru secara keseluruhan:
1. Menentukan skor tertinggi dan terendah dari hasil tabulasi jawaban
responden.
2. Menentukan rentang dengan cara skor tertinggi dikurangi skor terendah.
3. Menentukan nilai rata-rata untuk selanjutnya diberikan kriteria penilaian
dengan cara:
Nilai rata-rata tiap dimensi
Untuk mengetahui secara lebih rinci, berikut merupakan langkah-langkah
untuk mendapatkan gambaran setiap dimensinya:
1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah diisi oleh
responden.
Tabel 3.6
Format Tabulasi Jawaban Responden
No. Responden Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3 Skor Total 1 2 3 ∑ 1 2 3 ∑ 1 2 3 ∑ ∑1-…
2. Membuat kriteria penilaian untuk setiap variabel dengan menentukan terlebih
dahulu:
b. Menentukan skor tertinggi dan terendah berdasarkan hasil dari tabulasi
jawaban responden untuk setiap dimensi maupun secara keseluruhan.
c. Menentukan rentang kelas dengan rumus:
Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah
d. Menentukan banyak kelas, banyak kelas yang akan digunakan adalah tiga
kelas. Tiga kelas yang akan digunakan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kelas Interval
Variabel
Kinerja Mengajar Guru Prestasi Belajar siswa
Tinggi Sedang Rendah
Panjang interval kelas
=
f. Menentukan interval untuk tiap kriteria penilaian.
3. Membuat distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun
gambaran setiap indikator dengan bentuk sebagai berikut:
Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Variabel/Dimensi
Kriteria Interval Frekuensi Persentase
(%)
Tinggi Sedang Rendah
Jumlah
4. Menghitung persentase masing-masing kriteria:
5. Membuat interpretasi hasil distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran
umum maupun gambaran setiap indikatornya. Untuk penentuan kriteria
penilaian, dilihat pada persentase yang paling tinggi di setiap kriteria.
3.6.1.2. Analisis Data Inferensial
Menurut Sugiyono (2010:201), “statistik inferensial adalah teknik
statistika yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi.” Pada penelitian ini statistik inferensial digunakan
3.6.1.3. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal
tidaknya distribusi penelitian masing-masing variabel penelitian. Apabila data
berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik,
sedangkan jika tidak berdistribusi normal statistik yang digunakan adalah statistik
non parametrik.
Uji normalitas dapat dilihat dari grafik plot linier dan histogram. Dapat
dilihat dari grafik Q-Q Plot dimana jika data tersebut berada atau tersebar di
sekeliling garis diagonal/normal, maka data tersebut berdistribusi normal,
sebaliknya apabila tidak tersebar di sekitar garis diagonal/normal maka, data
tersebut tidak berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS v.20.0 for Windows.
3.6.2. Pengujian Hipotesis
Pengujian data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
dapat menjawab rumusan masalah yang ada dan sesuai dengan hipotesis yang
diajukan.
3.6.2.1. Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel X dan Y, dimana
variabel X adalah kinerja mengajar guru dan variabel Y adalah prestasi belajar
Arikunto (2006:274)
Keterangan:
r = Koefisien korelasi Pearson N = Banyaknya data
∑X = Kinerja mengajar guru ∑Y = Prestasi belajar siswa
Dalam penelitian ini perhitungan koefisien korelasi dilakukan dengan
menggunakan program SPSS v.20.0 for Windows.
3.6.2.2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabel X berpengaruh terhadap variabel Y. Oleh karena itu, besarnya koefisien
determinasi adalah 0≤ r2 ≤ 1. Dalam penelitian ini KD digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh variabel kinerja mengajar guru terhadap prestasi
belajar siswa, maka digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:
Riduwan (2009:139)
Keterangan:
KD = Besarnya koefisien penentu (determinasi) r = Nilai koefisien korelasi
Dalam penelitian ini untuk mengetahui koefisien determinasi variabel
kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa menggunakan program
√
3.6.2.3. Uji Signifikansi (Uji t)
Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
signifikan atau tidak antar variabel tersebut. Signifikan artinya nyata atau berarti
dengan maksud bahwa hubungan yang terjadi dapat diberlakukan untuk populasi.
1. Merumuskan Hipotesis
H0 : : Kinerja mengajar guru tidak memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
H1 : : Kinerja mengajar guru memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar siswa.
2. Melakukan Uji Signifikansi
Untuk menguji signifikansi hubungan, maka digunakan kriteria uji t dengan
rumus sebagai berikut:
(Sugiyono, 2011: 259)
Keterangan:
t = Uji signifikansi korelasi n = Jumlah sampel
r = Nilai koefisien korelasi
3. Kriteria Uji:
a. Distribusi student t dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2
b. α = 0,05
c. Jika nilai thitung> nilai ttabel, maka H0 ditolak dan menerima H1
√
Dalam penelitian ini uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja mengajar guru Akuntansi di
SMA Negeri 13 Bandung termasuk ke dalam kriteria sedang.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar prestasi belajar siswa
kelas XII IPS dalam mata pelajaran Akuntansi SMA Negeri 13 Bandung
termasuk ke dalam kriteria tinggi, dimana sebagian besar siswa sudah
bisa mendapatkan nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja mengajar guru berpengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
Akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 13
Bandung, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru Akuntansi SMA Negeri 13 Bandung
a. Guru Akuntansi diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerjanya yang
dianggap sudah cukup baik agar mencapai kinerja yang optimal, yaitu pada
pembelajaran, merencanakan pendekatan dan metode pembelajaran,
merencanakan penilaian hasil pembelajaran, mengorganisasikan bahan
pembelajaran, menggunakan pendekatan dan metode dalam pembelajaran,
menggunakan alat dan sumber dalam pembelajaran, melakukan penilaian
hasil belajar siswa, menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian
untuk memantau hasil belajar siswa dan melakukan tindak lanjut dari hasil
penilaian belajar siswa melalui keikutsertaan guru pada seminar-seminar
atau pelatihan-pelatihan tentang perkembangan dunia pendidikan dan
perkembangan teknologi yang dapat mendukung tercapainya pendidikan
yang lebih baik serta bagaimana implementasi yang harus dilakukan pada
proses pembelajaran.
b. Guru Akuntansi diharapkan dapat mempertahankan kinerja yang dianggap
sudah baik yaitu dalam kegiatan merencanakan alat dan sumber yang akan
dipakai dalam pembelajaran, menguasai materi pembelajaran dan
melakukan komunikasi aktif dengan siswa serta dapat mengaktualisasikan
secara konsisten sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi belajar
siswa sebagai bentuk tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
melalui kinerja mengajarnya.
2. Bagi Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Bandung
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab terhadap kinerja yang dilakukan
oleh seluruh staf di sekolah khususnya guru, perlu melakukan kegiatan
pendidikan yang dicapai, memberikan kepercayaan, tanggung jawab dan
kewenangan kerja kepada guru untuk mengelola proses belajar mengajar
dengan memberikan kebebasan untuk merancang perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian pembelajaran dan memberikan peluang kepada guru untuk
meningkatkan pengetahuan, meningkatkan keahlian mengajar dan memperoleh
keterampilan baru sehingga terciptanya kinerja mengajar guru yang optimal.
3. Bagi Peneliti Lainnya
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti dan mengkaji
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Alwasilah, A. C., Lengkanawati, N. S., (2008). Pendidikan di Indonesia –
Masalah dan Solusi. Jakarta : Kedeputian Bidang Koordinasi Pendidikan,
Agama, dan Aparatur Negara.
Arikunto, S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Aksara.
_________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Balkaoui, A. R., (2000). Teori Akuntansi Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat
Fathurrohman, P., dan Suryana, A., (2012). Guru Profesional. Bandung: PT. Refika Aditama.
Hamalik, O. (2003). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Harahap, S. S., (2005). Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Kusnandar. (2009). Guru Profesional – Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali
Pers.
Madjid, A. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rodakarya.
Moore, K.D. (2001). Classroom Teaching Skill. New York: MCGraw Hill.
Muawanah U et al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten: Jaya Cemerlang
Mulyadi, A. (2004). Akuntansi untuk SMA Kelas II (Kelas XI). Bandung: Grafindo
Nazir, M. (2003). Metoda Penelitian. Jakarta: Ghalia.
Marxis-Purwanto, N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
__________. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
__________. (2009). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian untuk
Mahasiswa S1, S2, & S3. Bandung: Alfabeta.
Rochaety, E. (2007). Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Samsudin, S. (2006). Manajemen Sumber Daya. Bandung: Pustaka Setia.
Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Prenada Media.
Santoso, S. (2006). Menggunakan SPSS untuk Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Kompetindo.
Sardiman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2008). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
_________. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
_________. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarno dan Widodo. (2005). Akuntansi SMA Kelas XI. Jakarta: Piranti
Suryadi, A., dan Mulyana, W. (1993). Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan
dan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru. Jakarta: Candimas
Metropole.
_________. (2010). Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Syah, M. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
_________. (2011). Psikologi Pendidikan-dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Umar, H. (2009). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.
Uno, H.B. (2009). Profesi Kependidikan, Problema, Solusi dan Reformasi
Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumber Dokumen:
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penilaian Kinerja Guru: Depdiknas.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Kinerja Guru: Kemendikbud.
Tim Dosen. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi: Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumber Skripsi:
Lisnawati. (2011). Pengaruh Kinerja Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Sumber Jurnal:
Abd Hamid, S. R., Syed Hassan, S. S., & Ismail, N. H. (2012). “Teaching Quality and Performance Among Experienced Teachers in Malaysia”. Australian
Journal of Teacher Education, 37(11).
Ballard, K., and Bates, A. (2008). “Making a Connection between Student Achievement, Teacher Accountability, and Quality Classroom Instruction”. The Qualitative Report. Vol. 13 Number 14
Dalley-Trim, Leanne (2007) "Students' Observations and Perceptions of Teacher
"Performances" in the Classroom," Australian Journal of Teacher Education: Vol. 32: Iss. 1, Article 2.
Nuchiyah, N. (2007). “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja
Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. V No. 7
Widoyoko, P.E.S., dan Rinawati, A. (2012).“Pengaruh Kinerja Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa”, Cakrawala Pendidikan. Th XXXI, No.2
Sumber Internet:
Idberkibar. (2011). Fakta Pendidikan. [Online].
Tersedia: http://indonesiaberkibar.org/id/fakta-pendidikan [2011]
Idberkibar. (2012). Penyebab Indeks Pendidikan Indonesia Jeblok. [Online]. Tersedia:http://indonesiaberkibar.org/id/Penyebab%20Indeks%20Pendidik an%20Indonesia%20Jeblok [24 Oktober 2012]
Raditya, M.Y. (2012). Kualitas Guru Masih Rendah. [Online]. Tersedia:
IDENTITAS RESPONDEN
Jenis Kelamin : L/P*
Kelas :
*Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Isi identitas responden dengan lengkap.
2. Baca setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban dengan teliti.
3. Jawablah setiap butir pernyataan sesuai dengan pendapat Anda dan sesuai
dengan apa yang Anda alami dengan sebenar-benarnya.
4. Beri tanda check list (√) pada lembar jawaban yang tersedia.
5. Jika terjadi kesalahan dalam memberikan jawaban, maka beri tanda (X)
pada kolom jawaban yang salah dan beri tanda (√) pada kolom jawaban
yang sesuai.
6. Demi kelengkapan data, mohon agar semua butir pernyataan diisi dan
tidak ada yang terlewat.
7. Keterangan skor jawaban adalah sebagai berikut:
Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi
Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi
Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang
Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah
Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif terendah
No. Pernyataan 5 4 3 2 1
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa.
2 Guru menyampaikan bahan atau isi pembelajaran sesuai
dengan tujuan yang telah dijelaskan kepada siswa.
3. Guru menggunakan metode selain ceramah dalam
pembelajaran, misal kerja kelompok.
4. Guru memberitahu buku sumber yang akan digunakan
dalam pembelajaran.
5. Guru menggunakan alat pembelajaran selain papan tulis.
6. Guru memberitahu jika akan diadakan ulangan.
7. Guru memberitahu jika akan diadakan remedial (perbaikan
nilai).
8. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan jelas.
9. Guru menyampaikan informasi terbaru (misalnya materi
tambahan) yang relevan dengan materi yang sedang
diajarkan.
10. Guru memberikan tekanan pada bagian-bagian yang
penting pada materi yang sedang diajarkan.
11. Guru menyampaikan bahan materi pelajaran disertai
dengan contoh-contoh.
12. Guru menyampaikan materi dengan bahasa yang dapat
dipahami siswa.
13. Guru menjelaskan bahan atau isi pembelajaran sesuai
dengan waktu yang telah dialokasikan.
14. Guru dapat menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan.
15. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
16. Guru menggunakan metode pembelajaran yang menarik.
17. Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan
19. Guru memberikan tes setelah pembelajaran selesai kepada
siswa.
20. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang baru
saja disampaikan.
21. Guru memberikan ulangan berupa tes tulisan kepada siswa
pada akhir pembelajaran.
22. Guru memberi tugas kepada siswa.
23. Guru mengadakan remedial bagi siswa yang belum
Guru) Belajar
157. 81 78 163. 76 76
158. 82 80 164. 82 79
159. 84 81 165. 77 76
160 79 77 166. 83 80
161. 86 81 167. 81 78
Operasionalisasi Variabel (X) Kinerja Mengajar Guru
Variabel Dimensi Indikator Item
Kinerja Mengajar
Guru menjelaskan tujuan ingin dicapai kepada siswa 3. Merencanakan pendekatan
dan metode pembelajaran.
Guru menggunakan metode dalam pembelajaran, misa
5. Merencanakan penilaian hasil pembelajaran.
Guru memberitahu jika aka
Guru memberitahu jika remedial (perbaikan nilai).
2. Mengorganisasikan bahan
pembelajaran.
Guru menyampaikan baha disertai dengan contoh-contoh.
Guru menyampaikan mate yang dapat dipahami siswa
Guru menjelaskan bahan sesuai dengan waktu yang 3. Melakukan komunikasi aktif
dengan siswa.
Guru dapat menciptakan menyenangkan.
Guru memberi kesempata bertanya.
Guru mengajukan pertan yang baru saja disampaika
Penilaian Pembelajaran
1. Menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau hasil belajar siswa.
Guru memberikan ulanga kepada siswa.
Guru memberi tugas kepada
2. Melakukan tindak lanjut dari hasil penilaian belajar siswa.
KISI-KISI UJI COBA ANGKET PENELITIAN Operasionalisasi Variabel (X)
Kinerja Mengajar Guru
Variabel Dimensi Indikator Item
Kinerja Mengajar
Guru menjelaskan tujuan ingin dicapai kepada siswa
Guru menjelaskan kemampua dikuasai siswa pada akhir pe 8. Merencanakan pendekatan
dan metode pembelajaran.
Guru menggunakan metode pembelajaran.
Guru menggunakan metode dalam pembelajaran, misa
Guru menggunakan metode secara kombinasi, mi
Guru memberitahu jika remedial (perbaikan nilai).
8. Mengorganisasikan bahan
pembelajaran.
Pada awal pembelajara tentang materi sebelumnya
Guru menjelaskan bahan sesuai dengan waktu yang 9. Melakukan komunikasi aktif
dengan siswa.
Guru dapat menciptakan menyenangkan.
Guru memberi kesempata berpendapat.
Guru memberi kesempat bertanya.
12. Melakukan penilaian hasil
belajar siswa.
Guru memberikan tes se selesai kepada siswa.
Guru mengajukan pertan yang baru saja disampaika
Penilaian Pembelajaran
3. Menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau hasil belajar siswa.
Guru memberikan ulanga kepada siswa.
Guru memberi tugas kepada
Guru memberikan ulang kepada siswa.
Guru meminta siswa untuk tugas.
Guru memberikan penilaian te 4. Melakukan tindak lanjut dari
hasil penilaian belajar siswa.
Guru mengadakan peng sebelum pelaksanaan remedia
Guru mengadakan remedial belum mencapai nilai KKM.
Scale: ALL VARIABLES
a. Listwise deletion based on all variables in the
P22 130,43 229,426 ,198 ,876
P23 130,53 225,223 ,379 ,873
P24 131,07 220,133 ,467 ,871
P25 130,87 223,430 ,430 ,872
P26 131,17 215,316 ,561 ,869
P27 131,57 220,185 ,479 ,871
P28 131,30 219,252 ,467 ,871
P29 131,50 209,638 ,584 ,868
P30 131,13 218,533 ,407 ,873
P31 130,57 234,461 -,018 ,882
P32 130,33 229,540 ,122 ,879
P33 130,27 227,513 ,198 ,877
P34 130,87 222,740 ,340 ,874
P35 130,70 223,321 ,362 ,873
L 5 4 3 5 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
167 P 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3
Keterangan:
Indikator 1: Merumuskan tujuan pembelajaran. Indikator 2: Menyusun bahan pembelajaran.
Indikator 3: Merencanakan pendekatan dan metode pembelajaran.
Indikator 4: Merencanakan alat dan sumber yang akan dipakai dalam pembelajaran.
Indikator 5: Merencanakan penilaian hasil pembelajaran. Indikator 6: Menguasai materi pembelajaran.
Indikator 7: Mengorganisasikan bahan pembelajaran. Indikator 8: Melakukan komunikasi aktif dengan siswa.
Indikator 9: Menggunakan pendekatan dan metode dalam pembelajaran. Indikator 10: Menggunakan alat dan sumber dalam pembelajaran. Indikator 11: Melakukan penilaian hasil belajar siswa.
Indikator 12: Menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau hasil belajar siswa.
IDENTITAS RESPONDEN
Jenis Kelamin : L/P*
Kelas :
*Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Isi identitas responden dengan lengkap.
2. Baca setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban dengan teliti.
3. Jawablah setiap butir pernyataan sesuai dengan pendapat Anda dan sesuai
dengan apa yang Anda alami dengan sebenar-benarnya.
4. Beri tanda check list (√) pada lembar jawaban yang tersedia.
5. Jika terjadi kesalahan dalam memberikan jawaban, maka beri tanda (X)
pada kolom jawaban yang salah dan beri tanda (√) pada kolom jawaban
yang sesuai.
6. Demi kelengkapan data, mohon agar semua butir pernyataan diisi dan
tidak ada yang terlewat.
7. Keterangan skor jawaban adalah sebagai berikut:
Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi
Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi
Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang
Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah
Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif terendah
No. Pernyataan 5 4 3 2 1
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa.
2 Guru menjelaskan kemampuan yang harus dikuasai siswa
pada akhir pelajaran.
3. Guru menyampaikan bahan atau isi pembelajaran sesuai
dengan tujuan yang telah dijelaskan kepada siswa.
4. Guru menyampaikan bahan atau isi pembelajaran secara
runut dan logis.
5. Guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran.
6. Guru menggunakan metode selain ceramah dalam
pembelajaran, misal kerja kelompok.
7. Guru menggunakan metode pembelajaran secara
kombinasi, misal diskusi dan penugasan.
8. Guru memberitahu buku sumber yang akan digunakan
dalam pembelajaran.
9. Guru meminta siswa untuk menggunakan LKS.
10. Guru menggunakan alat pembelajaran (papan tulis) dalam
pembelajaran.
11. Guru menggunakan alat pembelajaran selain papan tulis.
12. Guru memberitahu jika akan diadakan ulangan.
13. Guru memberitahu jika akan diadakan remedial (perbaikan
nilai).
14. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan jelas..
15. Guru menyampaikan informasi terbaru (misalnya materi
tambahan) yang relevan dengan materi yang sedang
diajarkan.
16. Guru memberikan tekanan pada bagian-bagian yang
penting pada materi yang sedang diajarkan.
dengan contoh-contoh.
19. Guru menyampaikan materi dengan bahasa yang dapat
dipahami siswa.
20. Guru menjelaskan bahan atau isi pembelajaran sesuai
dengan waktu yang telah dialokasikan.
21. Guru dapat menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan.
22. Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat.
23. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
24. Guru menggunakan metode pembelajaran yang menarik.
25. Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan
materi yang ada di buku sumber/pegangan siswa.
26. Guru menggunakan alat pembelajaran yang menarik.
27. Guru memberikan tes setelah pembelajaran selesai kepada
siswa.
28. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang baru
saja disampaikan.
29. Guru memberikan ulangan berupa tes tulisan kepada siswa
pada akhir pembelajaran.
30. Guru memberi tugas kepada siswa.
31. Guru memberikan ulangan berupa tes lisan kepada siswa.
32. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas.
33. Guru memberikan penilaian terhadap tugas.
34. Guru mengadakan pengayaan (pemantapan) sebelum
pelaksanaan remedial.
35. Guru mengadakan remedial bagi siswa yang belum
mencapai nilai KKM.
Nama : Yuckyta Gumelar Romadhona
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 1 April 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Suku : Sunda
Alamat : Komplek GBI Blok I.3 No. 35 RT 01 RW 11
Kel. Bojongsoang Kec. Buah Batu, Kabupaten
Bandung 40287
Alamat e-mail : aku_yuckyta@yahoo.co.id
Agama : Islam
Pendidikan Formal :
TK Pertiwi I ; 1996-1997
SDN Pelita ; 1997-2003
SMPN 28 Bandung ; 2003-2006
SMAN 22 Bandung ; 2006-2009