• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 13 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 13 BANDUNG."

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 13 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

Yuckyta Gumelar Romadhona NIM. 0908961

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

Oleh

Yuckyta Gumelar Romadhona

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Yuckyta Gumelar Romadhona 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)
(5)

BANDUNG

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 19 Februari 2014

Waktu : 08.00 s.d selesai

Tempat : Ruang Laboratorium Akuntansi FPEB UPI

Panitia ujian terdiri dari :

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si

NIP. 19600412 198603 1 002

Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd

NIP. 19681020 199802 1 003

Anggota : 1. Dr. H. Kusnendi, MS

NIP. 19600122 198403 1 003

2. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M

NIP. 19611102 198603 1 002

Penguji : 1. Drs. Yayat Supriyatna, MM.

NIP. 19601015 198503 1 002

2. Drs. H. Faqih Samlawi, MA

NIP. 19600408 198803 1 001

3. Leni Yulianty, S.Pd., MM

(6)

Dimana ada kenikmatan, disana ada pembelajaran dan dimana ada ketakutan berkuasa, di sanalah pembelajaran terhenti.

- Hubert Rampersad

Orang yang belajar tetapi tidak berpikir akan tersesat, orang yang berpikir tetapi tidak belajar berada dalam bahaya besar.

- Confucius

Kemajuan manusia tidak bersifat otomatis dan pasti, setiap langkah menuju pemenuhan kebenaran membutuhkan pengorbanan,

penderitaan, dan perjuangan, pengerahan tenaga tanpa lelah dan perhatian besar orang-orang yang berdedikasi.

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Kinerja Mengajar Guru ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.3. Pembelajaran Akuntansi... Error! Bookmark not defined. 2.4. Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.5. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.6. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

3.1. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Teknik Pengujian Instrumen PenelitianError! Bookmark not defined. 3.6. Analisis Data dan Pengujian HipotesisError! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1. Gambaran Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.3. Analisis Data dan Pengujian HipotesisError! Bookmark not defined. 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

(8)

5.2. Saran... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

1. Kisi – Kisi Uji Coba Angket Penelitian 2. Angket Uji Coba Penelitian

3. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t 4. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment 5. Tabel Input Angket Uji Coba Penelitian

6. Output SPSS Perhitungan Reliabilitas danValiditas Uji Coba Angket 7. Kisi-Kisi Angket Setelah Uji Coba

8. Angket Setelah Uji Coba

9. Tabel Perhitungan Angket Penelitian 10. Data Penelitian (Skor Total)

11. Surat-Surat Penelitian

12. Lembar Pergantian Judul Skripsi 13. Frekuensi Bimbingan

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Kenaikan Kelas Mata Pelajaran Akuntansi Siswa

Kelas XI IPS SMA Negeri 13 Bandung Periode Semester Genap 2012/2013 ... 4

Tabel 2.1 Jenis, Indikator, Cara Evaluasi Prestasi Belajar ... 35

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 46

Tabel 3.2 Jumlah Populasi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 13 Bandung ... 47

Tabel 3.3 Skala Penilaian / Numerical Scale ... 49

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Mengajar Guru ... 51

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Mengajar Guru ... 52

Tabel 3.6 Format Tabulasi Jawaban Responden ... 55

Tabel 3.7 Kelas Interval ... 55

Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Variabel/Dimensi ... 56

Tabel 4.1 Data Responden Sampel Penelitian ... 63

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kinerja Mengajar Guru Akuntansi SMA Negeri 13 Bandung ... 65

Tabel 4.3 Merumuskan Tujuan Pembelajaran ... 66

Tabel 4.4 Menyusun Bahan Pembelajaran ... 67

Tabel 4.5 Merencanakan Pendekatan dan Metode Pembelajaran ... 67

Tabel 4.6 Merencanakan Alat dan Sumber yang akan Dipakai dalam Pembelajaran ... 68

Tabel 4.7 Merencanakan Penilaian Hasil Pembelajaran ... 69

Tabel 4.8 Menguasai Materi Pembelajaran ... 70

Tabel 4.9 Mengorganisasikan Bahan Pembelajaran ... 70

Tabel 4.10 Melakukan Komunikasi Aktif dengan Siswa ... 71

Tabel 4.11 Menggunakan Pendekatan dan Metode dalam Pembelajaran ... 72

Tabel 4.12 Menggunakan Alat dan Sumber dalam Pembelajaran ... 72

Tabel 4.13 Melakukan Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 73

Tabel 4.14 Menggunakan Berbagai Strategi dan Metode Penilaian untuk Memantau Hasil Belajar Siswa ... 74

(10)

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Setiap Indikator ... 76

Tabel 4.17 Nilai Rata-rata Ujian Akhir Sekolah SMA Negeri 13 Bandung ... 77

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa... 77

Tabel 4.19 Hasil Koefisien Korelasi ... 81

Tabel 4.20 Hasil Koefisien Determinasi ... 82

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Hubungan antar Variabel Penelitian ... 34

Gambar 4.1 Grafik Normalitas Kinerja Mengajar Guru ... 78

(12)

PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS

SMA NEGERI 13 BANDUNG

Yuckyta Gumelar Romadhona

Pembimbing: Drs. H. Ajang Mulyadi, MM

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 13 Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kinerja mengajar guru dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi serta mengetahui pengaruh kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 13 Bandung.

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah tipe survey dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 167 orang siswa kelas XII IPS dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh atau sensus, yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Data mengenai kinerja mengajar guru diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dengan skala numerik, sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh dari studi dokumentasi. Gambaran mengenai kinerja mengajar guru Akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung adalah sedang dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi berada pada kriteria tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja mengajar guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa dengan nilai koefisien korelasi sebesar 78,2%. Hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 61,2%, hal ini berarti kinerja mengajar guru berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 61,2% sedangkan sebesar 38,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil perhitungan uji signifikansi dengan derajat kebebasan 165 dan diperoleh sebesar 16,141 dan sebesar 1,645, maka dapat diketahui bahwa 16,141>1,645 atau > . Sehingga

(13)

THE INFLUENCE OF TEACHER’S TEACHING PERFORMANCE ON STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT OF ACCOUNTING SUBJECT IN

CLASS XII IPS SMA NEGERI 13 BANDUNG

Yuckyta Gumelar Romadhona

Supervisor: Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M

ABSTRACT

The research was conducted at SMA Negeri 13 Bandung. The purpose of this research was to describe teacher’s teaching performance and students’ learning achievement of accounting subject and also to examine the effect of teacher’s teaching performance on students’ learning achievement in social science program grade XII at SMA Negeri 13 Bandung.

The design of this research used survey type and descriptive method of verification. The population of this research was 167 students of sosial science program grade XII and sampling technique that used in this research was census, which is all members of population used as sample. Moreover, the data was derived by the result of the questionnaires with numerical scale of data. An overview of teacher’s teaching performance was in enough criteria and an overview of students’ learning achievement was good.

The results of the research showed that teacher’s teaching performance has a possitive effect on students’ learning achievement with a coefficient of correlation amounts 78,2%. The result of coefficient determination amounts 61,2%, it means that teaching performance of teacher affected by 61,2% of students’ learning achievement, while the remaining 38,8% influenced by other factors. The results of calculating the correlation of significance test with 165 degree of freedom and 0.05 alpha gained tcount amounts 16, 141 and ttable amounts 1,645. By comparing tcount and

ttabel gained 16,141>1,645. Based on data tcount>ttable. Based on the results teacher’s

teaching performance has a possitiveand significant effect on students’ learning achievement accepted as true by the level 95%. This research recommends that teacher should upgrade the teaching performance because the higher teacher’s teaching performance, the higher students’ learning achievement.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan hal mendasar yang sangat penting bagi kemaslahatan

umat manusia. Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan dan merupakan proses

tanpa akhir yang diupayakan oleh siapa pun terutama sebagai tanggung jawab negara.

Hal tersebut tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan UU tersebut dapat kita ketahui bahwa melalui pendidikan

manusia akan terus mengembangkan kemampuannya. Nurani (2010) mengungkapkan

bahwa “Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi

yang bertujuan memberdayakan diri.”

Pendidikan nasional mempunyai visi, yaitu terwujudnya sistem pendidikan

sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga

negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga

(15)

Visi pendidikan diterjemahkan ke dalam misi yang antara lain meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional dan internasional serta meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pemberdayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global.

Perkembangan zaman saat ini tengah dilanda gelombang globalisasi dimana

semua hal yang ada di dunia semakin terbuka dan mudah untuk dicapai. Hal ini tidak

terlepas dari pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat

hampir seluruh masyarakat dunia mulai membandingkan kualitas kehidupan suatu

bangsa dengan bangsa-bangsa yang lain. Perbandingan yang dilakukan tentu saja

menggunakan ukuran atau standar tertentu, misalnya dari keadaan ekonomi, sosial

dan politik. Dunia pendidikan pun tak luput dari arus standarisasi sebagai bahan

perbandingan diantara bangsa-bangsa di dunia saat ini.

Setiap proses yang bertujuan tentunya mempunyai ukuran sejauh mana

keberhasilan pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang

terus menerus berubah dan meningkat. Hal ini berarti tujuan pendidikan setiap saat

perlu disesuaikan dengan tuntutan perubahan, sehingga diperlukan standar yang perlu

dicapai di dalam kurun waktu tertentu dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan.

Berdasarkan data, perkembangan pendidikan Indonesia masih tertinggal

dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Menurut laporan Education for All

Monitoring Report yang dirilis UNESCO 2011, Indonesia berada di peringkat ke 69

(16)

bawah Malaysia yang berada di peringkat ke 65 dan Brunei Darussalam yang berada

di peringkat ke 34. ( http://indonesiaberkibar.org/id)

Menurut Staf Ahli Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),

Prof. Dr. Kacung Marijan, masalah dalam pendidikan di Indonesia sangat mudah

ditemukan, mengingat kompleksnya permasalahan di tanah air. Selain angka putus

sekolah, pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain, mulai dari

buruknya infrastruktur hingga kurangnya mutu guru. (http://indonesiaberkibar.org/id)

Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian Indonesia

dalam memberikan pendidikan yang mumpuni untuk mencerdaskan bangsanya

sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memadai belum

mampu terealisasikan secara optimal. Untuk itu perlu dilakukan pembenahan dalam

pendidikan, salah satunya melalui proses pembelajaran yang berkualitas di sekolah.

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang terstruktur dan berjenjang

untuk menghasikan lulusan berkualitas yang dapat menunjang pembangunan bangsa.

Sekolah mempunyai tanggung jawab untuk terus mendidik siswanya dengan

menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sebagai realisasi tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan. Sebagai lembaga yang diharapkan masyarakat, sekolah harus

mampu menunjang perkembangan siswa baik secara material, spiritual maupun sosial

budaya.

(17)

dengan adanya prestasi belajar seorang individu yang telah mengalami proses

pembelajaran, yaitu prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan tolak ukur

untuk mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran, hal ini sejalan dengan pendapat

Slameto (2003:17) bahwa “Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk

mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seorang yang prestasinya tinggi dapat

dikatakan bahwa ia berhasil dalam belajar.”

SMA Negeri 13 Bandung merupakan sekolah yang bertujuan untuk

menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang perguruan tinggi. Salah satu cara untuk mengukur prestasi belajarnya adalah

dengan melihat nilai UKK (Ujian Kenaikan Kelas). Berikut ini merupakan data nilai

rata-rata UKK mata pelajaran Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 13

Bandung.

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata Ujian Kenaikan Kelas Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 13 Bandung

Periode Semester Genap 2012/2013

Sumber: SMA Negeri 13 Bandung (data diolah)

Berdasarkan data tersebut rata-rata nilai UKK yang diperoleh siswa masih

berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sedangkan nilai KKM yang

(18)

62,7, nilai rata-rata kelas XI IPS 2 adalah sebesar 64,6, nilai rata-rata kelas XI IPS 3

adalah sebesar 63,7 dan nilai kelas XI IPS 4 adalah sebesar 40,6. Berdasarkan data

yang ada dapat diketahui bahwa para siswa belum mampu mencapai nilai standar

yang ditetapkan karena dianggap belum mengerti dengan materi yang diberikan dan

hal itu mencerminkan proses pembelajaran yang ada masih belum dilakukan dengan

optimal dan efektif, padahal akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang

penting bagi siswa jurusan IPS karena merupakan mata pelajaran yang ada di dalam

UN (Ujian Nasional) dan ujian tersebut sampai saat ini masih menjadi penentu lulus

atau tidaknya siswa dalam menyelesaikan sekolahnya.

Keadaan ini jika dibiarkan berlangsung terus menerus maka akan berdampak

buruk bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dan guru sebagai tenaga pendidik

yang dianggap tidak mampu menghasilkan siswa atau lulusan yang berprestasi dan

memiliki kemampuan yang baik untuk menjadi sumber daya manusia yang

berkualitas, karena siswa dengan prestasi belajar yang baik menunjukkan kualitas

sumber daya manusia yang baik, begitu pun siswa dengan prestasi belajar yang

rendah menunjukkan sumber daya manusia yang rendah pula. Keadaan ini tentunya

harus segera ditindak lanjuti dengan penanganan yang efektif demi tercapainya tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa tidak luput dari adanya berbagai

(19)

yang baik atau buruk. Menurut Syah (2011:129) Secara global, ada tiga faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni keluarga, guru dan staf, masyarakat, teman, sekolah, sarana prasarana dan alam.

3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa sebenarnya saling

berkesinambungan satu sama lain dan jika ada faktor yang diabaikan, maka proses

pembelajaran akan berjalan kurang efektif dan optimal, namun faktor eksternal yang

dianggap paling penting dan dapat mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran

secara langsung adalah guru, semakin tinggi kinerja mengajar guru akan semakin

tinggi pula prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat

Ngalim Purwanto (2006: 104), bahwa:

Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang terpenting dalam menentukan berhasil tidaknya belajar siswa. bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan guru dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan kepada anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak.

Dalam proses pembelajaran guru merupakan pelaku utama dalam

implementasi penerapan program pendidikan di sekolah dan guru memiliki peranan

yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, guru

(20)

tugas guru untuk berpartisipasi pada kegiatan pembangunan yang profesional agar

dapat membantu melaksanakan tanggung jawabnya oleh karena itu pada gurulah

terletak keberhasilan proses pembelajaran. Hal itu sesuai dengan pendapat Ballard &

Bates (2008:562), “Teachers are responsible for finding ways to educate all children

and it is a teacher’s duty to participate in professional development activities that

foster this responsibility.”

Secara umum, kualitas guru dan kompetensi guru di Indonesia masih belum

sesuai dengan yang diharapkan. Dari sisi kualifikasi pendidikan, hingga saat ini, dari

2,92 juta guru, baru sekitar 51% yang berpendidikan S1 atau lebih, sedangkan sisanya

belum S1. Begitu pun dari persyaratan sertifikasi, hanya 2,06 juta guru atau sekitar

70,5% guru yang memenuhi syarat sertifikasi, yakni sertifikat yang menunjukkan

guru tersebut profesional. (http://edukasi.kompas.com)

Lebih jauh lagi, jika dilihat keadaan guru di Indonesia secara distribusi dan

mutu pun masih rendah walaupun secara kuantitas, jumlah guru di Indonesia cukup

memadai. Hal ini dapat dibuktikan dengan 34% sekolah di Indonesia kekurangan

guru dan masih adanya guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang

mereka miliki dengan persentase lebih dari 50% di seluruh Indonesia. Keadaan ini

ditambah lagi dengan sebaran indeks kualitas guru di Indonesia setengah nilai

maksimal indeks, dimana nilai maksimal adalah 11.

(21)

Sebagai upaya dalam hal pelaksanaan pendidikan yang baik, sikap profesional

dari guru-guru di sekolah yang mendukung berjalannya proses belajar mengajar

adalah mutlak keberadaannya karena salah satu cara yang dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa adalah dengan peningkatan kualitas pendidikan yang

seharusnya dimulai dari pembenahan kualitas dan kompetensi guru yang otomatis

akan berdampak pada kinerja mengajar guru.

Guru merupakan seseorang yang dianggap mampu melaksanakan pendidikan,

pengajaran dan pelatihan yang efektif dan efisien sesuai dengan kompetensinya dan

diyakini mampu memotivasi siswa untuk mengoptimalkan potensinya dalam rangka

pencapaian tujuan pembelajaran. Sudjana (2008: 40-43) menyebutkan bahwa:

Diantara faktor lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kualitas pengajaran (meliputi tiga unsur : kompetensi guru, karakteristik kelas dan katakteristik guru). Dan diantara ketiga unsur tersebut kompetensi guru memberikan kontribusi yang paling besar yaitu 76,60% dengan rincian 32,43% dari kemampuan mengajar, 32,58% dari penguasaan materi pelajaran dan 8,60% dari sikap guru.

Guru merupakan faktor yang sangat dominan dalam menentukan keberhasilan

pencapaian prestasi siswa disamping faktor-faktor lainnya. Seperti yang diungkapkan

oleh Gallagher (dalam Ballard & Bates, 2008:562), bahwa:

Teachers need to remember that external characteristics, such as student socioeconomic status and parental educational attainment, impact student achievement in significant ways, but when those differences are controlled for, teachers are the most important determinants of student achievement.

Peran guru pun sampai saat ini masih belum dapat digantikan oleh mesin,

(22)

pembelajaran masih tetap memegang peranan penting karena pada guru terdapat

unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan dan kebiasaan yang diharapkan

dapat menghasilkan output yang berkualitas secara materi maupun moral.

Suatu proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dalam rangka

menghasilkan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas adalah dengan

dimilikinya kompetensi dalam menjalankan tugas keprofesionalannya. Kebutuhan ini

telah diatur oleh adanya Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen yang menyatakan bahwa “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dan

dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.”

Peran, fungsi dan tugas guru sebagai ujung tombak dalam proses

pembelajaran adalah penting karena kompetensi guru harus tampak pada

kemampuannya membuat siswa mengerti dan paham mengenai mata pelajaran yang

diajarkan serta penanaman pengetahuan mengenai etika dan moral merupakan bagian

dari kinerja mengajar guru yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan penjelasan

tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

(23)

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kinerja mengajar guru mata pelajaran Akuntansi di SMA

Negeri 13 Bandung.

2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa mata pelajaran Akuntansi di SMA

Negeri 13 Bandung.

3. Bagaimana pengaruh kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa kelas

XII IPS pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah disebutkan sebelumnya,

maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja

mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran

Akuntansi.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan penelitian adalah sebagai

(24)

a. Untuk mengetahui gambaran kinerja mengajar guru mata pelajaran Akuntansi di

SMA Negeri 13 Bandung.

b. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

Akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung.

c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja mengajar guru terhadap prestasi

belajar siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 13

Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi semua pihak, adapun kegunaan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Kegunaan Teoritis

a. Memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan mengenai masalah

kependidikan dan dapat mengaplikasikan teori-teori kinerja mengajar guru

yang telah diperoleh saat mengikuti perkuliahan di kelas.

b. Memberikan gambaran yang jelas bagi para pembaca bagaimana peranan

kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa.

1.4.2. Kegunaan Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki praktik-praktik

(25)

b. Sebagai bahan masukan bagi guru agar selalu meningkatkan kinerja sebagai

tanggung jawabnya sebagai pengajar sehingga dapat meningkatkan prestasi

(26)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan

tujuan penelitian itu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriptif verifikatif dengan tipe penelitian survey.

Menurut Sugiyono (2011:6), bahwa “Metode survey digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi

peneliti menggunakan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuesioner, tes, wawancara terstruktur dan sebagainya.”

Metode penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2008:11), bahwa

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel maupun lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan/menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain.

Metode penelitian verifikatif menurut Ety Rochaety (2007:13), bahwa

“Penelitian verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji

hubungan-hubungan variabel dari hipotesis-hipotesis yang disertai data empiris.”

Penelitian survey ini digunakan untuk mengetahui bagaimana persepsi

siswa mengenai kinerja mengajar guru Akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung.

(27)

3.2. Operasionalisasi Variabel

Menurut Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (2013:20), bahwa

“Operasionalisasi variabel adalah menjelaskan indikator-indikator dari setiap

variabel penelitian. Variabel-variabel dijelaskan secara rinci dengan menggunakan

indikator-indikator yang jelas dan terukur.”

a. Variabel Bebas (Independent Variable atau Variabel X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja mengajar guru, yaitu

kemampuan guru dalam menunjukkan kecakapan atau kompetensi yang

dimilikinya sesuai dengan standar yang telah ditentukan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran

dan penilaian hasil belajar siswa.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable atau Variabel Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa, yaitu

perolehan hasil dari proses pembelajaran yang dicapai oleh individu dalam hal

perubahan tingkah laku. Secara lebih jelas operasionalisasi variabel akan

(28)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Keterangan

Kinerja

3. Merencanakan pendekatan dan metode pembelajaran.

4. Merencanakan alat dan sumber yang akan dipakai dalam pembelajaran.

5. Merencanakan penilaian hasil pembelajaran.

2. Mengorganisasikan bahan pembelajaran yang sesuai.

3. Melakukan komunikasi aktif dengan siswa.

4. Menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai.

5. Menggunakan alat dan sumber pembelajaran yang sesuai.

6. Melakukan penilaian hasil belajar siswa.

Interval

Penilaian Pembelajaran

1. Menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau hasil belajar siswa.

2. Melakukan tindak lanjut hasil

(29)

Siswa (Variabel Y)

berupa nilai UAS Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS

3.3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80), bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda

alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek

yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

subyek atau obyek itu. Populasi sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 13 Bandung dengan jumlah sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Jumlah Populasi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 13 Bandung

No. Kelas Jumlah

1. XII IPS 1 42

2. XII IPS 2 42

3. XII IPS 3 43

4. XII IPS 4 40

Total 167

b. Sampel

Arikunto (2005:117) mengatakan bahwa, “Sampel adalah bagian dari

populasi.” Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai

(30)

sampel yang diambil yaitu sampel jenuh atau sensus dimana seluruh populasi

dijadikan sampel. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam

penarikan sampel dan dapat diperoleh tingkat ketepatan yang tinggi. Sampel yang

dipakai pada saat pengambilan data awal berupa nilai UKK siswa adalah data dari

seluruh siswa kelas XI IPS tetapi pada saat penelitian sampel yang digunakan

adalah siswa yang sama yang kini telah duduk di kelas XII IPS.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dikemukakan oleh Nazir (2003:328) sebagai

berikut:

Teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berpengaruh dengan fokus penelitian yang diteliti.

Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu studi

dokumentasi dan angket / kuesioner.

a. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian. Teknik

dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data awal mengenai prestasi belajar

berupa nilai UKK siswa dan data untuk penelitian berupa nilai UAS siswa.

(31)

Menurut Riduwan (2009:71) angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan

kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan

permintaan pengguna.

Angket / kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

dengan numerical scale (skala numerik). Skala numerik digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

gejala sosial.

Tabel 3.3

Skala Penilaian Numerical Scale

No Item Item Skor

5 4 3 2 1

Keterangan :

Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif terendah

Teknik angket ini digunakan untuk mendapatkan gambaran kinerja mengajar

guru melalui persepsi siswa.

Untuk teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket ini, maka

terlebih dahulu harus melakukan langkah-langkah yang digunakan dalam

penyusunan angket, yaitu:

1. Membuat kisi-kisi angket yang di dalamnya menguraikan masing-masing

variabel penelitian berdasarkan indikator yang ada.

(32)

3. Melakukan penimbangan untuk mengetahui tingkat kebaikan isi, konstruk,

redaksi dan kesesuaian butir pertanyaan dengan aspek yang diungkap.

4. Melakukan uji coba alat pengumpul data untuk mengetahui reliabilitas dan

validitas dari alat ukur tersebut.

5. Melakukan uji reliabilitas dan validitas instrumen karena angket yang disusun

belum merupakan angket yang reliabel dan valid.

3.5. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

Teknik pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan dua

pengujian, yaitu uji reliabilitas dan validitas. Pengujian dilakukan agar instrumen

yang digunakan merupakan instrumen yang sahih.

3.5.1. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan

(keterandalan atau keajegan) instrumen penelitian yang digunakan. Uji reliabilitas

instrumen dilakukan dengan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Purwanto (2011:175)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas yang dicari

n = Jumlah item

∑Si2 = Varians item St2 = Varians total

(33)

Mencari varians dengan rumus:

Arikunto (2005:110)

Hasil uji reliabilitas tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel dengan

keputusan:

Jika r11> rtabel maka reliabel

Jika r11< rtabel maka tidak reliabel

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS

v.20.0 for Windows. Berikut merupakan hasil perhitungan uji reliabilitas untuk

variabel kinerja mengajar guru.

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Mengajar Guru

Keterangan

0,876 0,329 Reliabel

Sumber: Data diolah

3.5.2. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap

konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Menurut Riduwan (2007:109), bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah.”

(34)

Pengujian validitas instrumen ini menggunakan teknik korelasi Product

Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson dengan taraf (α) = 0,05 sebagai

berikut:

Arikunto (2006:170)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi pearson N = Jumlah responden uji coba

dibandingkan dengan nilai tabel koefisien korelasi (pada signifikansi 0,05 dan

N=30) yang artinya peluang membuat kesalahan 5% setiap item dengan kaidah

keputusan:

Jika rxy> rtabel maka valid

Jika rxy< rtabel maka tidak valid

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS

v.20.0 for Windows.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Mengajar Guru

(35)

8. 0,370 0,361 Valid

Berdasarkan tabel 3.5 mengenai hasil uji validitas variabel kinerja

mengajar guru, dari 36 item yang diajukan, 23 item dikatakan valid dan 13 item

dikatakan tidak valid. Item-item yang valid dapat digunakan sebagai instrumen

penelitian, sedangkan item-item yang tidak valid tidak dapat digunakan sebagai

instrumen penelitian, sehingga jumlah item pertanyaan yang digunakan dalam

(36)

3.6. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1. Analisis Data

Dalam melakukan penelitian, sebelum melakukan pengolahan data, maka

perlu dilakukan langkah-langkah kerja untuk menjawab rumusan masalah dan

hipotesis yang diajukan, yaitu dengan melakukan analisis data dan pengujian

hipotesis.

3.6.1.1. Analisis Data Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum

mengenai variabel kinerja mengajar guru dan variabel prestasi belajar siswa.

menurut Sugiyono (2010:206) mendefinisikan satistik deskriptif, bahwa:

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Berikut merupakan langkah-langkah untuk memperoleh gambaran umum

kinerja mengajar guru secara keseluruhan:

1. Menentukan skor tertinggi dan terendah dari hasil tabulasi jawaban

responden.

2. Menentukan rentang dengan cara skor tertinggi dikurangi skor terendah.

3. Menentukan nilai rata-rata untuk selanjutnya diberikan kriteria penilaian

dengan cara:

Nilai rata-rata tiap dimensi

(37)

Untuk mengetahui secara lebih rinci, berikut merupakan langkah-langkah

untuk mendapatkan gambaran setiap dimensinya:

1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah diisi oleh

responden.

Tabel 3.6

Format Tabulasi Jawaban Responden

No. Responden Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3 Skor Total 1 2 3 1 2 3 1 2 3 ∑1-…

2. Membuat kriteria penilaian untuk setiap variabel dengan menentukan terlebih

dahulu:

b. Menentukan skor tertinggi dan terendah berdasarkan hasil dari tabulasi

jawaban responden untuk setiap dimensi maupun secara keseluruhan.

c. Menentukan rentang kelas dengan rumus:

Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah

d. Menentukan banyak kelas, banyak kelas yang akan digunakan adalah tiga

kelas. Tiga kelas yang akan digunakan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kelas Interval

Variabel

Kinerja Mengajar Guru Prestasi Belajar siswa

Tinggi Sedang Rendah

(38)

Panjang interval kelas

=

f. Menentukan interval untuk tiap kriteria penilaian.

3. Membuat distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun

gambaran setiap indikator dengan bentuk sebagai berikut:

Tabel 3.8

Distribusi Frekuensi Variabel/Dimensi

Kriteria Interval Frekuensi Persentase

(%)

Tinggi Sedang Rendah

Jumlah

4. Menghitung persentase masing-masing kriteria:

5. Membuat interpretasi hasil distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran

umum maupun gambaran setiap indikatornya. Untuk penentuan kriteria

penilaian, dilihat pada persentase yang paling tinggi di setiap kriteria.

3.6.1.2. Analisis Data Inferensial

Menurut Sugiyono (2010:201), “statistik inferensial adalah teknik

statistika yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya

diberlakukan untuk populasi.” Pada penelitian ini statistik inferensial digunakan

(39)

3.6.1.3. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal

tidaknya distribusi penelitian masing-masing variabel penelitian. Apabila data

berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik,

sedangkan jika tidak berdistribusi normal statistik yang digunakan adalah statistik

non parametrik.

Uji normalitas dapat dilihat dari grafik plot linier dan histogram. Dapat

dilihat dari grafik Q-Q Plot dimana jika data tersebut berada atau tersebar di

sekeliling garis diagonal/normal, maka data tersebut berdistribusi normal,

sebaliknya apabila tidak tersebar di sekitar garis diagonal/normal maka, data

tersebut tidak berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS v.20.0 for Windows.

3.6.2. Pengujian Hipotesis

Pengujian data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

dapat menjawab rumusan masalah yang ada dan sesuai dengan hipotesis yang

diajukan.

3.6.2.1. Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel X dan Y, dimana

variabel X adalah kinerja mengajar guru dan variabel Y adalah prestasi belajar

(40)

Arikunto (2006:274)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi Pearson N = Banyaknya data

∑X = Kinerja mengajar guru ∑Y = Prestasi belajar siswa

Dalam penelitian ini perhitungan koefisien korelasi dilakukan dengan

menggunakan program SPSS v.20.0 for Windows.

3.6.2.2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

variabel X berpengaruh terhadap variabel Y. Oleh karena itu, besarnya koefisien

determinasi adalah 0≤ r2 ≤ 1. Dalam penelitian ini KD digunakan untuk

mengetahui besarnya pengaruh variabel kinerja mengajar guru terhadap prestasi

belajar siswa, maka digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

Riduwan (2009:139)

Keterangan:

KD = Besarnya koefisien penentu (determinasi) r = Nilai koefisien korelasi

Dalam penelitian ini untuk mengetahui koefisien determinasi variabel

kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa menggunakan program

(41)

3.6.2.3. Uji Signifikansi (Uji t)

Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

signifikan atau tidak antar variabel tersebut. Signifikan artinya nyata atau berarti

dengan maksud bahwa hubungan yang terjadi dapat diberlakukan untuk populasi.

1. Merumuskan Hipotesis

H0 : : Kinerja mengajar guru tidak memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

H1 : : Kinerja mengajar guru memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar siswa.

2. Melakukan Uji Signifikansi

Untuk menguji signifikansi hubungan, maka digunakan kriteria uji t dengan

rumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011: 259)

Keterangan:

t = Uji signifikansi korelasi n = Jumlah sampel

r = Nilai koefisien korelasi

3. Kriteria Uji:

a. Distribusi student t dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2

b. α = 0,05

c. Jika nilai thitung> nilai ttabel, maka H0 ditolak dan menerima H1

(42)

Dalam penelitian ini uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan

(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja mengajar guru Akuntansi di

SMA Negeri 13 Bandung termasuk ke dalam kriteria sedang.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar prestasi belajar siswa

kelas XII IPS dalam mata pelajaran Akuntansi SMA Negeri 13 Bandung

termasuk ke dalam kriteria tinggi, dimana sebagian besar siswa sudah

bisa mendapatkan nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja mengajar guru berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran

Akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 13

Bandung, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru Akuntansi SMA Negeri 13 Bandung

a. Guru Akuntansi diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerjanya yang

dianggap sudah cukup baik agar mencapai kinerja yang optimal, yaitu pada

(44)

pembelajaran, merencanakan pendekatan dan metode pembelajaran,

merencanakan penilaian hasil pembelajaran, mengorganisasikan bahan

pembelajaran, menggunakan pendekatan dan metode dalam pembelajaran,

menggunakan alat dan sumber dalam pembelajaran, melakukan penilaian

hasil belajar siswa, menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian

untuk memantau hasil belajar siswa dan melakukan tindak lanjut dari hasil

penilaian belajar siswa melalui keikutsertaan guru pada seminar-seminar

atau pelatihan-pelatihan tentang perkembangan dunia pendidikan dan

perkembangan teknologi yang dapat mendukung tercapainya pendidikan

yang lebih baik serta bagaimana implementasi yang harus dilakukan pada

proses pembelajaran.

b. Guru Akuntansi diharapkan dapat mempertahankan kinerja yang dianggap

sudah baik yaitu dalam kegiatan merencanakan alat dan sumber yang akan

dipakai dalam pembelajaran, menguasai materi pembelajaran dan

melakukan komunikasi aktif dengan siswa serta dapat mengaktualisasikan

secara konsisten sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi belajar

siswa sebagai bentuk tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

melalui kinerja mengajarnya.

2. Bagi Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Bandung

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab terhadap kinerja yang dilakukan

oleh seluruh staf di sekolah khususnya guru, perlu melakukan kegiatan

(45)

pendidikan yang dicapai, memberikan kepercayaan, tanggung jawab dan

kewenangan kerja kepada guru untuk mengelola proses belajar mengajar

dengan memberikan kebebasan untuk merancang perencanaan, pelaksanaan

dan penilaian pembelajaran dan memberikan peluang kepada guru untuk

meningkatkan pengetahuan, meningkatkan keahlian mengajar dan memperoleh

keterampilan baru sehingga terciptanya kinerja mengajar guru yang optimal.

3. Bagi Peneliti Lainnya

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti dan mengkaji

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Alwasilah, A. C., Lengkanawati, N. S., (2008). Pendidikan di Indonesia

Masalah dan Solusi. Jakarta : Kedeputian Bidang Koordinasi Pendidikan,

Agama, dan Aparatur Negara.

Arikunto, S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Aksara.

_________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Balkaoui, A. R., (2000). Teori Akuntansi Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat

Fathurrohman, P., dan Suryana, A., (2012). Guru Profesional. Bandung: PT. Refika Aditama.

Hamalik, O. (2003). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Harahap, S. S., (2005). Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Kusnandar. (2009). Guru Profesional – Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali

Pers.

Madjid, A. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rodakarya.

Moore, K.D. (2001). Classroom Teaching Skill. New York: MCGraw Hill.

Muawanah U et al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten: Jaya Cemerlang

Mulyadi, A. (2004). Akuntansi untuk SMA Kelas II (Kelas XI). Bandung: Grafindo

Nazir, M. (2003). Metoda Penelitian. Jakarta: Ghalia.

(47)

Marxis-Purwanto, N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

__________. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

__________. (2009). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian untuk

Mahasiswa S1, S2, & S3. Bandung: Alfabeta.

Rochaety, E. (2007). Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Samsudin, S. (2006). Manajemen Sumber Daya. Bandung: Pustaka Setia.

Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Prenada Media.

Santoso, S. (2006). Menggunakan SPSS untuk Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Kompetindo.

Sardiman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2008). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

_________. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

_________. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumarno dan Widodo. (2005). Akuntansi SMA Kelas XI. Jakarta: Piranti

Suryadi, A., dan Mulyana, W. (1993). Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan

dan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru. Jakarta: Candimas

Metropole.

(48)

_________. (2010). Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, M. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

_________. (2011). Psikologi Pendidikan-dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Umar, H. (2009). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.

Uno, H.B. (2009). Profesi Kependidikan, Problema, Solusi dan Reformasi

Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumber Dokumen:

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penilaian Kinerja Guru: Depdiknas.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Pedoman Pelaksanaan

Penilaian Kinerja Guru: Kemendikbud.

Tim Dosen. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi: Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Skripsi:

Lisnawati. (2011). Pengaruh Kinerja Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Sumber Jurnal:

Abd Hamid, S. R., Syed Hassan, S. S., & Ismail, N. H. (2012). “Teaching Quality and Performance Among Experienced Teachers in Malaysia”. Australian

Journal of Teacher Education, 37(11).

Ballard, K., and Bates, A. (2008). “Making a Connection between Student Achievement, Teacher Accountability, and Quality Classroom Instruction”. The Qualitative Report. Vol. 13 Number 14

Dalley-Trim, Leanne (2007) "Students' Observations and Perceptions of Teacher

"Performances" in the Classroom," Australian Journal of Teacher Education: Vol. 32: Iss. 1, Article 2.

(49)

Nuchiyah, N. (2007). “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja

Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. V No. 7

Widoyoko, P.E.S., dan Rinawati, A. (2012).“Pengaruh Kinerja Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa”, Cakrawala Pendidikan. Th XXXI, No.2

Sumber Internet:

Idberkibar. (2011). Fakta Pendidikan. [Online].

Tersedia: http://indonesiaberkibar.org/id/fakta-pendidikan [2011]

Idberkibar. (2012). Penyebab Indeks Pendidikan Indonesia Jeblok. [Online]. Tersedia:http://indonesiaberkibar.org/id/Penyebab%20Indeks%20Pendidik an%20Indonesia%20Jeblok [24 Oktober 2012]

Raditya, M.Y. (2012). Kualitas Guru Masih Rendah. [Online]. Tersedia:

(50)

IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin : L/P*

Kelas :

*Coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Isi identitas responden dengan lengkap.

2. Baca setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban dengan teliti.

3. Jawablah setiap butir pernyataan sesuai dengan pendapat Anda dan sesuai

dengan apa yang Anda alami dengan sebenar-benarnya.

4. Beri tanda check list (√) pada lembar jawaban yang tersedia.

5. Jika terjadi kesalahan dalam memberikan jawaban, maka beri tanda (X)

pada kolom jawaban yang salah dan beri tanda (√) pada kolom jawaban

yang sesuai.

6. Demi kelengkapan data, mohon agar semua butir pernyataan diisi dan

tidak ada yang terlewat.

7. Keterangan skor jawaban adalah sebagai berikut:

Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi

Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi

Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang

Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah

Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif terendah

(51)

No. Pernyataan 5 4 3 2 1

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa.

2 Guru menyampaikan bahan atau isi pembelajaran sesuai

dengan tujuan yang telah dijelaskan kepada siswa.

3. Guru menggunakan metode selain ceramah dalam

pembelajaran, misal kerja kelompok.

4. Guru memberitahu buku sumber yang akan digunakan

dalam pembelajaran.

5. Guru menggunakan alat pembelajaran selain papan tulis.

6. Guru memberitahu jika akan diadakan ulangan.

7. Guru memberitahu jika akan diadakan remedial (perbaikan

nilai).

8. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan jelas.

9. Guru menyampaikan informasi terbaru (misalnya materi

tambahan) yang relevan dengan materi yang sedang

diajarkan.

10. Guru memberikan tekanan pada bagian-bagian yang

penting pada materi yang sedang diajarkan.

11. Guru menyampaikan bahan materi pelajaran disertai

dengan contoh-contoh.

12. Guru menyampaikan materi dengan bahasa yang dapat

dipahami siswa.

13. Guru menjelaskan bahan atau isi pembelajaran sesuai

dengan waktu yang telah dialokasikan.

14. Guru dapat menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan.

15. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

16. Guru menggunakan metode pembelajaran yang menarik.

17. Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan

(52)

19. Guru memberikan tes setelah pembelajaran selesai kepada

siswa.

20. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang baru

saja disampaikan.

21. Guru memberikan ulangan berupa tes tulisan kepada siswa

pada akhir pembelajaran.

22. Guru memberi tugas kepada siswa.

23. Guru mengadakan remedial bagi siswa yang belum

(53)
(54)

Guru) Belajar

(55)

157. 81 78 163. 76 76

158. 82 80 164. 82 79

159. 84 81 165. 77 76

160 79 77 166. 83 80

161. 86 81 167. 81 78

(56)

Operasionalisasi Variabel (X) Kinerja Mengajar Guru

Variabel Dimensi Indikator Item

Kinerja Mengajar

Guru menjelaskan tujuan ingin dicapai kepada siswa 3. Merencanakan pendekatan

dan metode pembelajaran. 

Guru menggunakan metode dalam pembelajaran, misa

5. Merencanakan penilaian hasil pembelajaran. 

Guru memberitahu jika aka

 Guru memberitahu jika remedial (perbaikan nilai).

2. Mengorganisasikan bahan

pembelajaran. 

Guru menyampaikan baha disertai dengan contoh-contoh.

 Guru menyampaikan mate yang dapat dipahami siswa

 Guru menjelaskan bahan sesuai dengan waktu yang 3. Melakukan komunikasi aktif

dengan siswa. 

Guru dapat menciptakan menyenangkan.

 Guru memberi kesempata bertanya.

(57)

 Guru mengajukan pertan yang baru saja disampaika

Penilaian Pembelajaran

1. Menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau hasil belajar siswa.

 Guru memberikan ulanga kepada siswa.

 Guru memberi tugas kepada

2. Melakukan tindak lanjut dari hasil penilaian belajar siswa. 

(58)

KISI-KISI UJI COBA ANGKET PENELITIAN Operasionalisasi Variabel (X)

Kinerja Mengajar Guru

Variabel Dimensi Indikator Item

Kinerja Mengajar

Guru menjelaskan tujuan ingin dicapai kepada siswa

 Guru menjelaskan kemampua dikuasai siswa pada akhir pe 8. Merencanakan pendekatan

dan metode pembelajaran. 

Guru menggunakan metode pembelajaran.

 Guru menggunakan metode dalam pembelajaran, misa

 Guru menggunakan metode secara kombinasi, mi

 Guru memberitahu jika remedial (perbaikan nilai).

8. Mengorganisasikan bahan

pembelajaran. 

Pada awal pembelajara tentang materi sebelumnya

(59)

 Guru menjelaskan bahan sesuai dengan waktu yang 9. Melakukan komunikasi aktif

dengan siswa. 

Guru dapat menciptakan menyenangkan.

 Guru memberi kesempata berpendapat.

 Guru memberi kesempat bertanya.

12. Melakukan penilaian hasil

belajar siswa. 

Guru memberikan tes se selesai kepada siswa.

 Guru mengajukan pertan yang baru saja disampaika

Penilaian Pembelajaran

3. Menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau hasil belajar siswa.

 Guru memberikan ulanga kepada siswa.

 Guru memberi tugas kepada

 Guru memberikan ulang kepada siswa.

 Guru meminta siswa untuk tugas.

 Guru memberikan penilaian te 4. Melakukan tindak lanjut dari

hasil penilaian belajar siswa. 

Guru mengadakan peng sebelum pelaksanaan remedia

 Guru mengadakan remedial belum mencapai nilai KKM.

(60)

Scale: ALL VARIABLES

a. Listwise deletion based on all variables in the

(61)

P22 130,43 229,426 ,198 ,876

P23 130,53 225,223 ,379 ,873

P24 131,07 220,133 ,467 ,871

P25 130,87 223,430 ,430 ,872

P26 131,17 215,316 ,561 ,869

P27 131,57 220,185 ,479 ,871

P28 131,30 219,252 ,467 ,871

P29 131,50 209,638 ,584 ,868

P30 131,13 218,533 ,407 ,873

P31 130,57 234,461 -,018 ,882

P32 130,33 229,540 ,122 ,879

P33 130,27 227,513 ,198 ,877

P34 130,87 222,740 ,340 ,874

P35 130,70 223,321 ,362 ,873

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)

L 5 4 3 5 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3

167 P 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3

Keterangan:

Indikator 1: Merumuskan tujuan pembelajaran. Indikator 2: Menyusun bahan pembelajaran.

Indikator 3: Merencanakan pendekatan dan metode pembelajaran.

Indikator 4: Merencanakan alat dan sumber yang akan dipakai dalam pembelajaran.

Indikator 5: Merencanakan penilaian hasil pembelajaran. Indikator 6: Menguasai materi pembelajaran.

Indikator 7: Mengorganisasikan bahan pembelajaran. Indikator 8: Melakukan komunikasi aktif dengan siswa.

Indikator 9: Menggunakan pendekatan dan metode dalam pembelajaran. Indikator 10: Menggunakan alat dan sumber dalam pembelajaran. Indikator 11: Melakukan penilaian hasil belajar siswa.

Indikator 12: Menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau hasil belajar siswa.

(69)

IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin : L/P*

Kelas :

*Coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Isi identitas responden dengan lengkap.

2. Baca setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban dengan teliti.

3. Jawablah setiap butir pernyataan sesuai dengan pendapat Anda dan sesuai

dengan apa yang Anda alami dengan sebenar-benarnya.

4. Beri tanda check list (√) pada lembar jawaban yang tersedia.

5. Jika terjadi kesalahan dalam memberikan jawaban, maka beri tanda (X)

pada kolom jawaban yang salah dan beri tanda (√) pada kolom jawaban

yang sesuai.

6. Demi kelengkapan data, mohon agar semua butir pernyataan diisi dan

tidak ada yang terlewat.

7. Keterangan skor jawaban adalah sebagai berikut:

Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi

Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi

Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang

Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah

Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif terendah

(70)

No. Pernyataan 5 4 3 2 1

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa.

2 Guru menjelaskan kemampuan yang harus dikuasai siswa

pada akhir pelajaran.

3. Guru menyampaikan bahan atau isi pembelajaran sesuai

dengan tujuan yang telah dijelaskan kepada siswa.

4. Guru menyampaikan bahan atau isi pembelajaran secara

runut dan logis.

5. Guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran.

6. Guru menggunakan metode selain ceramah dalam

pembelajaran, misal kerja kelompok.

7. Guru menggunakan metode pembelajaran secara

kombinasi, misal diskusi dan penugasan.

8. Guru memberitahu buku sumber yang akan digunakan

dalam pembelajaran.

9. Guru meminta siswa untuk menggunakan LKS.

10. Guru menggunakan alat pembelajaran (papan tulis) dalam

pembelajaran.

11. Guru menggunakan alat pembelajaran selain papan tulis.

12. Guru memberitahu jika akan diadakan ulangan.

13. Guru memberitahu jika akan diadakan remedial (perbaikan

nilai).

14. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan jelas..

15. Guru menyampaikan informasi terbaru (misalnya materi

tambahan) yang relevan dengan materi yang sedang

diajarkan.

16. Guru memberikan tekanan pada bagian-bagian yang

penting pada materi yang sedang diajarkan.

(71)

dengan contoh-contoh.

19. Guru menyampaikan materi dengan bahasa yang dapat

dipahami siswa.

20. Guru menjelaskan bahan atau isi pembelajaran sesuai

dengan waktu yang telah dialokasikan.

21. Guru dapat menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan.

22. Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat.

23. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

24. Guru menggunakan metode pembelajaran yang menarik.

25. Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan

materi yang ada di buku sumber/pegangan siswa.

26. Guru menggunakan alat pembelajaran yang menarik.

27. Guru memberikan tes setelah pembelajaran selesai kepada

siswa.

28. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang baru

saja disampaikan.

29. Guru memberikan ulangan berupa tes tulisan kepada siswa

pada akhir pembelajaran.

30. Guru memberi tugas kepada siswa.

31. Guru memberikan ulangan berupa tes lisan kepada siswa.

32. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas.

33. Guru memberikan penilaian terhadap tugas.

34. Guru mengadakan pengayaan (pemantapan) sebelum

pelaksanaan remedial.

35. Guru mengadakan remedial bagi siswa yang belum

mencapai nilai KKM.

(72)

Nama : Yuckyta Gumelar Romadhona

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 1 April 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Suku : Sunda

Alamat : Komplek GBI Blok I.3 No. 35 RT 01 RW 11

Kel. Bojongsoang Kec. Buah Batu, Kabupaten

Bandung 40287

Alamat e-mail : aku_yuckyta@yahoo.co.id

Agama : Islam

Pendidikan Formal :

 TK Pertiwi I ; 1996-1997

 SDN Pelita ; 1997-2003

 SMPN 28 Bandung ; 2003-2006

 SMAN 22 Bandung ; 2006-2009

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Kenaikan Kelas Mata Pelajaran Akuntansi
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 13 Bandung
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Mengajar Guru
+4

Referensi

Dokumen terkait

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yaitu skala employee engagement dan skala iklim organisasi yang disusun berdasarkan aspek employee

Tujuan dari penulisan ini adalah memberikan alternatif dalam pengolahan parkir, tidak secara manual tapi terkomputerisasi dengan tujuan memudahkan user dalam melakukan tugasnya dan

SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak pada waktunya

Meningkatkan pemahaman siswa tentang sistem pemerintahan pada pembelajaran PKn melalui model contextual teaching and learning di kelas IV SD Negeri I Asem Kecamatan

(2) Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,

Hasil studi pendahuluan penelitian menunjukkan: (1) perilaku tiga tokoh arif kontemporer sesuai dengan perilaku orang arif klasik, (2) ajaran mereka dikelompokkan ke dalam

PENGARUH TEMPERATUR PEMBAKARAN DALAM PEMBUATAN ABU DARI KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca Linn cv. ‘Saba’) SEBAGAI SUMBER ALKALI.. dibuat sebagai kelengkapan persyaratan

Penelitian ini diawali dengan pirolisis untuk diperoleh abu kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca Linn cv.. Kandungan kalium pada abu diekstraksi dengan